Hubungan Antara Kebisingan Lingkungan Sekolah Dengan Tekanan Darah Pada Remaja

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang paling sering terjadi pada
manusia dan diperkirakan prevalensinya 40% di seluruh dunia pada tahun
2008.1 Berbeda dengan dewasa, kejadian hipertensi pada anak dan remaja
jauh lebih sedikit dan hipertensi sekunder merupakan jenis yang lebih sering
dijumpai.2 Meskipun demikian, dalam satu dekade terakhir telah dijumpai
peningkatan prevalensi hipertensi pada remaja dari 1%2-4 menjadi 3.2%5
hingga 5%.6 Di Indonesia, prevalensi hipertensi remaja usia 15 hingga 17
tahun dilaporkan sebesar 8.4% pada tahun 2007.7 Peningkatan prevalensi
hipertensi pada remaja mungkin terjadi karena peningkatan kejadian obesitas
dan bertambahnya paparan terhadap faktor lingkungan tertentu yang
sebelumnya tidak ada.8 Bersamaan dengan hal tersebut, terjadi pergeseran
diagnosis dari hipertensi sekunder menjadi hipertensi primer (esensial) pada
saat memasuki usia remaja.6
Hipertensi

esensial

adalah


peningkatan

tekanan

darah

yang

penyebabnya tidak diketahui dan terjadi pada 85% hingga 95% kasus
hipertensi remaja.2 Hipertensi esensial pada remaja biasanya dijumpai dalam
derajat ringan dan bersifat asimtomatik,9 namun dapat terus berlanjut hingga
usia dewasa.10 Jika tidak diobati, hipertensi esensial dapat menimbulkan

komplikasi yang fatal seperti gagal jantung, aterosklerosis, infark miokard,
stroke, ensefalopati, retinopati dan gagal ginjal.11
Beberapa faktor risiko telah diidentifikasi berhubungan dengan
peningkatan kejadian hipertensi esensial pada remaja seperti usia, tinggi
badan, ras, jenis kelamin, riwayat keluarga, genetik, indeks massa tubuh,
perilaku merokok dan kualitas tidur.4,12-15 Namun salah satu faktor yang tidak

biasa diketahui, tetapi sudah banyak diteliti adalah tingkat kebisingan
lingkungan.16,17
Studi di Slowakia16 pada kelompok anak usia balita dan studi di
Serbia17 pada kelompok anak usia sekolah melaporkan bahwa kelompok
yang terpapar kebisingan memiliki rerata tekanan darah sistolik dan diastolik
yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang tidak terpapar
kebisingan.16,17 Namun hingga saat ini, belum ada studi mengenai hubungan
antara kebisingan lingkungan dengan kejadian hipertensi khusus pada
kelompok remaja.
1.2. Perumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut:
Apakah remaja yang bersekolah di lingkungan yang bising memiliki
rerata tekanan darah yang lebih tinggi dibandingkan remaja yang bersekolah
di lingkungan yang tenang?

1.3. Hipotesis
Remaja yang bersekolah di lingkungan yang bising memiliki rerata tekanan
darah yang lebih tinggi dibandingkan remaja yang bersekolah di lingkungan
yang tenang


1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan rerata tekanan darah sistolik dan diastolik antara remaja yang
bersekolah di lingkungan yang bising dengan remaja yang bersekolah di
lingkungan yang tenang.
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mencari faktor risiko lain
yang mempengaruhi tekanan darah remaja pada kedua lingkungan tersebut.

1.5 Manfaat Penelitian
1. Di bidang akademik / ilmiah: meningkatkan pengetahuan peneliti di bidang
nefrologi anak, khususnya mengenai kebisingan lingkungan sebagai salah
satu faktor risiko yang berhubungan dengan peningkatan kejadian
hipertensi esensial pada remaja.
2. Di bidang pelayanan masyarakat: dengan mengetahui hasil pemeriksaan
tekanan darah, peneliti ikut berperan dalam melakukan skrining hipertensi
pada remaja.

3. Di bidang pengembangan penelitian: memberikan data kepada bidang
nefrologi anak dan kardiologi anak mengenai prevalensi hipertensi pada

remaja dan memberikan masukan kepada bidang nefrologi anak
mengenai kebisingan sebagai faktor lingkungan yang berhubungan
dengan peningkatan kejadian hipertensi esensial pada anak.
4. Untuk

pihak

sekolah:

meningkatkan

pengetahuan

para

pendidik,

penyelenggara pendidikan (pemerintah/swasta), peserta didik beserta
para


wali

mengenai kebisingan

sebagai

faktor

lingkungan

yang

berhubungan dengan peningkatan kejadian hipertensi esensial pada anak
sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan dalam memilih sekolah,
menentukan lokasi dan memberi izin pembangunan sekolah baru di masa
mendatang.