Pengaruh Pot Plastik Terhadap Anggrek Dendrobium Candi Orchid , Anggrek Semarang
Pengaruh Pot Plastik Terhadap Anggrek
Dendrobium
Pot, salah satu sarana penting dalam budidaya anggrek
dendrobium, pada umumnya pot yang digunakan adalah pot
dari tanah liat. Mutu dari pot tanah dipengaruhi oleh
kandungan organik bahan bakunya. Setiap daerah produsen
pot akan berbeda mutunya, berarti beragam pula kualitas
pertumbuhan tanaman sesuai dengan kwalitas pot yang
digunakan.
Pot plastik untuk Dendrobium
Berbagai macam jenis pot yang beredar ada yang mudah sekali
ditumbuhi lumut atau jamur, berpori pori terlalu besar sehingga mudah
sekali terjadi penguapan bahkan ada mutu pot yang sulit sekali
ditempeli akar anggrek.
Sampai saat ini pot tanah yang baik kualitasnya dan banyak digunakan
petani anggrek dendrobium adalah pot tanah dari Pleret Jawa Barat.
Kualitas tanah dan teknik pembakaranya membuat pot Pleret menjadi
primadona penganggrek Indonesia. Sayang, bahan baku, cuaca dan
transportasi mempengaruhi harga pot buatan Pleret ini.
Assosiasi Petani Anggrek MultiFlora telah mengganti pot tanah dengan menggunakan pot dari plastik. Menurut
Miyono, Ketua Kelompok tani Lestarinda, "Menggunakan pot plastik dengan media sabut kelapa hasilnya lebih
bagus, batang lebih gemuk dan jumlah akar lebih banyak".
Menggunakan pot plastik untuk Dendrobium sudah lama dilakukan Petani Anggrek Semarang, mereka banyak
menggunakan pot ukuran 12 cm untuk pembungaan dan pot plastik bekas aquacup untuk bibit.
"Sebaiknya hanya untuk Dendrobium type round atau intermedia saja yang mengunakan pot plastik" kata Bu
Ari ketika kami berkunjung di kebunya. "Kalau untuk jenis keriting, kita sulit untuk menata di rak karena
tanamanya terlalu besar dan tinggi" lanjut dia sambil menunjukan Dendrobium keriting yang tingginya sampai
2 meter.
Ketika kami mengamati beberapa media yang dipakai, ternyata media arang sama bagusnya untuk dipakai di
pot plastik, terbukti terlihat jelas banyak akar yang melingkar di pot dan kelihatan sangat bersih.
Keuntungan menggunakan pot plastik adalah kelembapan media yang selalu terjaga, ini dikarenakan poripori
pot plastik sangat rapat. Repoting juga sangat mudah, akar anggrek akan lebih mudah dilepas. Untuk hasil
yang lebih maksimal Bu Ari menggunakan sedikit styrofoam untuk bagian bawah pot agar ada sirkulasi udara
dan dapat menjaga lubang aerasi supaya tidak tersumbat.
Menggunakan pot tanah bekas yang dibakar ulang kwalitasnya hampir sama dengan menggunakan pot
plastik. Hal tersebut mungkin dikarenakan tertutupnya poripori pot dengan sisasisa media yang terdahulu
sehingga dapat menciptakan kondisi kelembapan yang lebih stabil disekitar tanaman.
Bibit Dendrobium sangat cocok menggunakan pot plastik transparan (aquacup dipotong bibirnya)
Standar Kuwalitas Bibit Dendrobium menggunakan pot plastik
Pot tanah sudah teruji sejak puluhan tahun yang lalu, tetapi pot plastik adalah alternatif bila ditempat kita sangat sulit dijumpai pot tanah.
Dendrobium
Pot, salah satu sarana penting dalam budidaya anggrek
dendrobium, pada umumnya pot yang digunakan adalah pot
dari tanah liat. Mutu dari pot tanah dipengaruhi oleh
kandungan organik bahan bakunya. Setiap daerah produsen
pot akan berbeda mutunya, berarti beragam pula kualitas
pertumbuhan tanaman sesuai dengan kwalitas pot yang
digunakan.
Pot plastik untuk Dendrobium
Berbagai macam jenis pot yang beredar ada yang mudah sekali
ditumbuhi lumut atau jamur, berpori pori terlalu besar sehingga mudah
sekali terjadi penguapan bahkan ada mutu pot yang sulit sekali
ditempeli akar anggrek.
Sampai saat ini pot tanah yang baik kualitasnya dan banyak digunakan
petani anggrek dendrobium adalah pot tanah dari Pleret Jawa Barat.
Kualitas tanah dan teknik pembakaranya membuat pot Pleret menjadi
primadona penganggrek Indonesia. Sayang, bahan baku, cuaca dan
transportasi mempengaruhi harga pot buatan Pleret ini.
Assosiasi Petani Anggrek MultiFlora telah mengganti pot tanah dengan menggunakan pot dari plastik. Menurut
Miyono, Ketua Kelompok tani Lestarinda, "Menggunakan pot plastik dengan media sabut kelapa hasilnya lebih
bagus, batang lebih gemuk dan jumlah akar lebih banyak".
Menggunakan pot plastik untuk Dendrobium sudah lama dilakukan Petani Anggrek Semarang, mereka banyak
menggunakan pot ukuran 12 cm untuk pembungaan dan pot plastik bekas aquacup untuk bibit.
"Sebaiknya hanya untuk Dendrobium type round atau intermedia saja yang mengunakan pot plastik" kata Bu
Ari ketika kami berkunjung di kebunya. "Kalau untuk jenis keriting, kita sulit untuk menata di rak karena
tanamanya terlalu besar dan tinggi" lanjut dia sambil menunjukan Dendrobium keriting yang tingginya sampai
2 meter.
Ketika kami mengamati beberapa media yang dipakai, ternyata media arang sama bagusnya untuk dipakai di
pot plastik, terbukti terlihat jelas banyak akar yang melingkar di pot dan kelihatan sangat bersih.
Keuntungan menggunakan pot plastik adalah kelembapan media yang selalu terjaga, ini dikarenakan poripori
pot plastik sangat rapat. Repoting juga sangat mudah, akar anggrek akan lebih mudah dilepas. Untuk hasil
yang lebih maksimal Bu Ari menggunakan sedikit styrofoam untuk bagian bawah pot agar ada sirkulasi udara
dan dapat menjaga lubang aerasi supaya tidak tersumbat.
Menggunakan pot tanah bekas yang dibakar ulang kwalitasnya hampir sama dengan menggunakan pot
plastik. Hal tersebut mungkin dikarenakan tertutupnya poripori pot dengan sisasisa media yang terdahulu
sehingga dapat menciptakan kondisi kelembapan yang lebih stabil disekitar tanaman.
Bibit Dendrobium sangat cocok menggunakan pot plastik transparan (aquacup dipotong bibirnya)
Standar Kuwalitas Bibit Dendrobium menggunakan pot plastik
Pot tanah sudah teruji sejak puluhan tahun yang lalu, tetapi pot plastik adalah alternatif bila ditempat kita sangat sulit dijumpai pot tanah.