Analisis Pasar Modal Indonesia Terkait S

TEORI PORTOFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI TUGAS AKHIR

  Analisis Pasar Modal Indonesia Terkait Saham PT Bank Mandiri (Persero)

  Tbk (BMRI) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)

  Disusun Oleh : KP – A

  Lolita Ika Agus Seputro

  3122067

  Michael Janitra Wihardjo

  3122082

UNIVERSITAS SURABAYA FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA

  2014

BAB I PENDAHULUAN

  Sumber: Yahoo Finance (http:finance.yahoo.comecharts?s=5EJKSE+Interactivesymbol=5E

  JKSE;range=1d) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merupakan gambaran

  pergerakan harga saham di Indonesia menunjukkan adanya tren yang meningkat sejak 2009 hingga 2014. Hal ini menjadi panduan bagi penanam modal atau investor yang hendak berinvestasi melalui pasar modal dengan pembelian saham milik emiten – emiten yang ada di Bursa Efek Indonesia. Indonesia menjadi salah satu negara di Asia yang memberikan peluang investasi yang cukup menjanjikan dengan adanya gambaran harga saham sekitar 400 emiten yang ada di Bursa Efek Indonesia, sehingga menjadi daya tarik tersendiri untuk menjadi lahan investasi yang berprospek.

  Saat ini dunia investasi, khususnya pasar modal di Indonesia mulai berkembang ke arah yang lebih baik. Dukungan akses data mulai dapat digunakan oleh banyak orang dengan mudah. Hal ini tentu berdampak pada aktivitas perdagangan yang dilakukan sehari – hari, secara khusus berkaitan dengan perdagangan bursa.

  Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi),

  ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. 1 Perusahaan dapat memperoleh pendanaan secara cepat dalam jumlah yang besar

  melalui pasar modal. Perusahaan tersebut akan menerbitkan saham sebagai bukti bagi investor yang mendanai perusahaan tersebut dengan membeli saham perusahaan. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum

  Pemegang Saham (RUPS). 2

  Seorang investor dalam melakukan transaksi perdagangan, baik membeli atau menjual saham tentu melakukan analisis terlebih dahulu agar keputusan yang dibuat tepat. Analisis yang dapat dilakukan adalah analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis teknikal adalah analisis melalui sistem dimana dapat mengetahui pergerakan harga saham pada waktu tertentu. Pada penugasan ini, analisis teknikal kami menggunakan cara tradisional dan modern.

  Cara tradisional yang digunakan berupa pengamatan terhadap tren yang nampak dan kecenderungan. Cara modern yang dilakukan adalah sama dengan mengamati tren dan kecenderungan menggunakan beberapa metode. Hal ini dilakukan karena analisis teknikal erat kaitannya dengan waktu yang terbatas untuk segera dilakukan pembuatan keputusan antara beli atau jual.

  1 http:www.idx.co.idid-idberandainformasibagiinvestorpengantarpasarmodal.aspx diakses tanggal 25 Mei 2014

  2 http:www.idx.co.idid-idberandainformasibagiinvestorsaham.aspx diakses tanggal 25 Mei 2014

  Analisis fundamental yang dilakukan dimulai dari analisis global yang bersifat internasional atau mencakup keseluruhan berkaitan dengan pengangguran, kebijakan The Fed, serta manufaktur Cina. Faktor – faktor tersebut dipilih karena erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian di Indonesia dan sangat mempengaruhi iklim investasi di Indonesia.

  Mengarah pada analisis yang lebih kecil lingkupnya berupa analisis makro nasional dimana menggunakan indikator berupa: tingkat bunga Bank Indonesia, tingkat inflasi, isu politik, neraca perdagangan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, serta kepemilikan asing di Indonesia atau investasi asing. Indikator tersebut dipilih karena data yang mudah untuk ditemukan dan tentu berkaitan erat dengan perdagangan di Bursa Efek Indonesia. Analisis yang lebih mendalam adalah langsung pada pemilihan industri untuk dilakukan transaksi. Industri dipilih berdasarkan pertimbangan tren jangka pendek dan jangka panjang. Data yang digunakan adalah laporan keuangan dan prospek perusahaan pada masa mendatang. Indikator tersebut dapat memberikan estimasi bisnis tersebut pada masa mendatang dan mudah untuk memperoleh data karena merupakan perseroan terbuka.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Analisis Global

2.1.1 Pertumbuhan Ekonomi Global menurut World Bank

  Pada awal tahun Bank Dunia atau World Bank memproyeksi pertumbuhan ekonomi global berada pada level 3,2 persen. Namun pada Juni 2014, World Bank memprediksi pertumbuhan ekonomi global menurun menjadi 2,8 persen. Selain itu World Bank juga menurunkan proyeksi pertumbuhan 2015 menjadi 3,4 persen dan 2016 menjadi 3,5 persen. Hal ini disebabkan karena cuaca buruk di Amerika Serikat, krisis Ukraina dan Rusia, rebalancing di China serta terdapat perselisihan politik di berbagai negara yang memiliki pendapatan menengah. Selain itu juga disebabkan

  karena

  pertumbuhan

  negara-negara berkembang

  mengecewakan walaupun negara dengan penghasilan tinggi sedang mendapat momentum.

  World Bank juga memproyeksikan pertumbuhan negara-negara berkembang juga menurun dari 5,3 persen menjadi 4,8 persen. Pada 2015 dan 2016 World Bank memperkirakan pertumbuhan negara-negara berkembang sebesar 5,4 persen dan 5,5 persen.

  Selain itu pertumbuhan ekonomi China diprediksikan menurun pada 2014 yang awalnya 7,7 persen menjadi 7,6 persen. Pertumbuhan ekonomi China diprediksikan sebesar 5,4 persen pada 2015 dan akan meningkat menjadi 5,5 persen pada 2016. Namun pertumbuhan ini tergantung pada hasil penyeimbangan kembali atau rebalancing.

  Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan 2014 akan tumbuh 5,3 persen. Pada 2015 dan 2016, World Bank memproyeksikan pertumbuhan Indonesia mencapai 5,6 persen, lebih baik daripada prediksi World Bank sebelumnya yaitu sebesar 5,5 persen. Berdasarkan data di atas, pertumbuhan ekonomi Indonesia bahkan lebih tinggi daripada pertunbuhan ekonomi global dan negara-negara berkembang. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara dengan prospek investasi yang baik bagi para investor. Hal ini didukung oleh pernyataan World Bank bahwa indeks kepercayaan bisnis di Indonesia telah mengalami improvisasi, seiring tekanan harga yang mulai normal, dan mulai stabilnya

  pergerakan nilai rupiah. 3 Selain itu juga didukung dengan inflasi yang tinggi akibat kebaikan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM yang sudah

  mulai stabil.

  Meskipiun indeks kepercayaan bisnis Indoensia telah berkembang, namun hal ini tidak didukung dengan neraca perdagangan Indonesia yangakan melebar. Hal ini disebabkan penetapan larangan ekspor mineral mentah pada awal 2014. World Bank juga menilai inflasi masih akan berada di bawah target Bank Indonesia (Bank Sentral Indonesia). Target inflasi Bank Indonesia adalah 4,5 persen plus minus 1 persen.

2.1.2 Indikator

  Dalam analisis global kami memilih dua indikator dari dua negara yang mempengaruhi keadaan ekonomi dunia saat ini yaitu Amerika Serikat dengan kebijakan The Fed dan China dilihat dari sektor manufakturnya.

  3 http:economy.okezone.comread2014061220997658world-bank-angkat-proyeksi- pertumbuhan-ekonomi-ri diakses tanggal 16 Juni 2014 3 http:economy.okezone.comread2014061220997658world-bank-angkat-proyeksi- pertumbuhan-ekonomi-ri diakses tanggal 16 Juni 2014

  Pada bulan April 2014, Amerika Serikat mulai mengurangi stimulus untuk pembelian obligasi negara atau kita kenal dengan tapering dari 10 miliar menjadi 55 miliar. The Fed memberikan stimulus berupa quantitative easing senilai 85 miliar setiap bulannya mulai bulan September 2012 untuk memulihkan perekonomian Amerika. Pada akhir 2013 The Fed juga mulai mengurang stimulus dan kebijakan tapering ini berlanjut hingga tahun ini. Sebelumnya pembelian aset sebesar 85 miliar setiap bulannya berkurang menjadi

  45 miliar. Stimulus ini dilakukan untuk membeli obligasi milik Amerika Serikat supaya dapat mengurangi suku bunga serendah mungkin selagi upaya untuk menggerakkan perekonomian. Ada juga kemungkinan pada 2015 tidak akan ada stimulus lagi.

  Namun dari notulen rapat moneter Amerika Serikat atau FOMC (Federal Open Market Committee) pada Januari 2014 yang diberitakan bahwa The Fed kemungkinan besar akan melakukan kebijakan tapering. Berikut ini adalah indikasi-indikasinya:

  a. Pasar tenaga kerja AS masih bergerak ke arah yang lebih baik meskipun Non-farm Payrolls pada Desember 2013 turun sangat jauh dari data bulan sebelumnya, 74 ribu vs 241 ribu. Penurunan ini terutama disebabkan cuaca dingin ekstrim yang berlangsung di AS.

  b. Tingkat inflasi masih rendah di bawah target Federal Reserve 2 persen. Namun inflasi bisa naik secara gradual dalam jangka menengah.

  c. Pertumbuhan ekonomi memang belum stabil namun para petinggi Fed melihat ekonomi AS masih akan bertumbuh secara moderat pada kuartal-kuartal yang akan datang.

  d. Volatilitas di beberapa emerging market baru-baru ini tidak berdampak signifikan terhadap outlook ekonomi AS ke depannya.

  e. Beberapa pejabat bank sentral terindikasi menginginkan tapering sebesar 10 milyar dilakukan dalam setiap rapat FOMC ke depannya.

  f. Sebagian kecil peserta membuka kemungkinan suku bunga acuan bank sentral dinaikan lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. Bahkan ada satu anggota yang membuka kemungkinan suku bunga

  dinaikan sebelum pertengahan tahun ini. 4

  US Inflation Rate Below 2 persen Fed’s Target. 5

  Sumber: Tradingeconomics.com

  4 http:ariston.blog.kontan.co.id20140228tapering-semakin-jelas diakses tanggal 13 Mei 2014

  5 http:www.tradingeconomics.comunited-statesinflation-cpi diakses tanggal 13 Mei 2014

  US Unemployment Rate Receding Near 6.5 persen. 6

  Sumber: Tradingeconomics.com

  Dari indikasi-indikasi diatas dapat dilihat bahwa the Fed akan tetap melakukan tapering hingga akhir 2014 dan pada 2015 The Fed mulai fokus untuk perubahan suku bunga. Walaupun inflasi telah mendekati 2 persen dan tingkat pengangguran juga telah sampai 6,5 persen belum tentu ada kenaikan suku bunga karena masih diperlukan kebijakan moneter longgar untuk memulihkan perekonomian Amerika Serikat.

  Peningkatan nominal tapering apalagi bila diikuti kenaikan suku bunga acuan The Fed, bagi dunia berarti satu hal, dollar kembali menjadi mahal. Hal ini dapat berdampak pada nilai tukar mata uang lain dapat melemah terhadap dolar Amerika Serikat kecuali negara pemilik mata uang punya fundamnental perekonomian yang kuat.

  6 http:www.tradingeconomics.comunited-statesunemployment-rate diakses tanggal 13 Mei 2014 6 http:www.tradingeconomics.comunited-statesunemployment-rate diakses tanggal 13 Mei 2014

  Menurut Biro Statistik Nasional dan Federasi Logistik dan Pembelian Beijing, manufaktur China tumbuh lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan ekonom pada April, menunjukkan pelemahan dalam perekonomian terbesar kedua di dunia.

  Biro Statistik Nasional dan Federasi Logistik dan Pembelian mencatat The Purchasing Managers’ Index (CPMINDX) berada pada angka 50,4 dimana lebih rendah daripada bulan Maret 2014 yang berada pada angka 50,3 persen. Perkiraan ekonom, indeks manufaktur China akan lebih rendah 0,1 mencapai 50,5.

  Hal ini menunjukkan adanya perlambatan perekonomian yang mungkin bisa berlanjut pada kuartal 2.

  Dua indikator diatas mempengaruhi perekonomian Indonesia, khususnya pasar modal Indonesia.

  Perlambatan pertumbuhan China dapat menjadi ini dapat menjadi prospek dan peluang pasar modal Indonesia. Indonesia berpeluang untuk mendominasi sektor manufaktur di masa depan dengan melakukan reformasi diberbagai bidang antara lain infrastruktur, pemberantasan korupsi, dan birokrasi untuk meningkatkan pertumbuhan Indonesia melebihi 6 persen. Apabila reformasi sektor manufaktur dilakukan, akan terserap tenaga kerja hingga 2,3 juta dan jika reformasi hanya 400 ribu tenaga kerja yang

  terserap. 7

  Kebijakan tapering di Indonesia berakibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar. Hal ini membuat perusahaan yang bergerak di bidang ekspor dan perusahaan yang mempunyai penghasilan dalam dollar Amerika Serikat seperti perusahaan di sektor perkebunan dan perdagangan.

  Dalam pasar modal kebijakan tapering dan naiknya imbal hasil tinggi obligasi Amerika Serikat berpengaruh negatif walaupun hanya untuk jangka pendek. Prospek untuk jangka menengah adalah minat investor asing di Indonesia akan kembali meningkat dan membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang patut diperhitungkan investor. Hal ini dibuktikan dengan jumlah investor asing yang meningkat setiap tahunnya. Pada 2013, kepemilikan asing di Surat Berharga Negara meningkat 19,6 persen menjadi Rp. 323,65 Triliun atau sekitar 32,5 persen dari total nilai penerbitan.

  Hal ini diperkuat dengan pertumbuhan pasar modal Indonesia yang paling tinggi didunia mulai awal tahun dengan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG yang meningkat sebanyak 14,5 persen. Hal ini disebabkan karena dana asing yang terus masuk ke Indonesia.

  7 https:www.ipotnews.comindex.php?jdl=China_Melambat__Indonesia_Berpeluang_Ambil_Ali h_Sektor_Manufakturlevel2=newsandopinionid=2780386img=level1_topnews_4urlImage

  =.U55zfpSSw6w diakses tanggal 16 Juni 2014

  Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2 Juni 2014, dana asing yang berada di Bursa Efek Indonesia senilai Rp 41 triliun. Selain itu, pemilihan umum presiden yang diperkirakan lancar juga menjadi salah satu pemicu.

  Berikut kini kinerja pasar modal di dunia sejak awal tahun hingga Jumat 30 Mei 2014 lalu:

  1. Bursa Efek Indonesia, IHSG tumbuh 14.5 persen

  2. Bursa India, Indeks SP Sensex tumbuh 14,34 persen

  3. Bursa Filipina, Indeks PSE tumbuh 12,87 persen

  4. Bursa Thailand, Indeks SET tumbuh 9,01 persen

  5. Bursa Singapura, Indeks Straits Times tumbuh 4,05 persen

  6. Bursa Australia, Indeks All Ordinaries tumbuh 2,25 persen

  7. Bursa Inggris, Indeks FTSE tumbuh 1,87 persen

  8. Bursa Amerika Serikat (AS), Indeks Dow Jones tumbuh 0,74 persen

  9. Bursa Malaysia, Indeks FTSE tumbuh 0,35 persen

  10. Bursa Korea Selatan, Indeks KOSPI minus 0,81 persen

  11. Bursa Hong Kong, Indeks Hang Seng minus 0,96 persen

  12. Bursa Tiongkok, Indeks Komposit Shanghai minus3,63 persen

  13. Bursa Jepang, Indeks Nikkei 225 minus 10,18 persen 8

2.2 Analisis Makro Nasional

  Kondisi perekonomian dalam negeri sendiri dipengaruhi oleh beragam indikator. Setiap indikator memiliki dampak yang berbeda bila ada peningkatan atau penurunan. Indikator tersebut dapat saling berhubungan satu sama lain. Berikut ini disajikan indikator yang digunakan pada pembahasan ini.

  8 http:finance.detik.comread2014060207584525967156naik-145-pasar-modal-indonesia- tumbuh-paling-tinggi-di-dunia diakses tanggal 18 Juni 2014 8 http:finance.detik.comread2014060207584525967156naik-145-pasar-modal-indonesia- tumbuh-paling-tinggi-di-dunia diakses tanggal 18 Juni 2014

  Neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2014 surplus. Hal ini menyebabkan adanya kontribusi positif terhadap perbaikan defisit transaksi berjalan. Surplus yang berhasil diperoleh Indonesia adalah sebesar 0,68 miliar dolar Amerika Serikat. Pada Februari 2014 juga tercatat adanya surplus neraca perdagangan sebesar 0,84 miliar dolar Amerika Serikat. Triwulan I 2014 Indonesia telah berhasil memperoleh surplus sebesar 1,07 miliar dolar Amerika Serikat.

  Surplus yang meningkat ini disebabkan karena peningkatan pada neraca perdagangan nonmigas. Permintaan ekspor nonmigas yang meningkat menjadi 2,05 miliar dolar Amerika Serikat. Peningkatan tersebut lebih tinggi dari Februari 2014 yang lalu.

  Surplus tersebut tidak terlalu berdampak signifikan karena adanya defisit neraca perdagangan migas. Defisit neraca perdagangan migas meningkat menjadi 1,37 miliar dolar Amerika Serikat pada Maret 2014. Hal ini sangat dipengaruhi oleh peningkatan impor migas yang cukup tinggi.

b. Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat

  Nilai tukar rupiah terhadap dolar pada 2014 ini mengalami penguatan. Hal ini dibuktikan dengan angka yang menurun dari kisaran Rp.12.000 per dolar Amerika menjadi kisaran Rp.11.000 per dolar Amerika. Namun, pergerakan rupiah terhadap dolar terus berfluktuasi. Nilai tukar dapat berubah dengan cepat dan cukup signifikan sehingga dapat menyebabkan penguatan atau pelemahan.

  Nilai tukar rupiah terhadap dolar pada awal Januari 2014 berada pada level Rp.12.242,00. Pada awal Februari 2014 berada pada level Rp.12.251,00. Awal Maret 2014 berada pada level Rp.11.596,00.

  Pada awal April 2014 berada pada level Rp.11.271,00. Pada awal Mei 2014 berada pada level Rp.11.537,00.

  Pada akhir pekan, 23 Mei 2014 rupiah melemah 0,45 dolar Amerika Serikat. Pelemahan ini telah dipantau terjadi selama satu bulan belakangan. Hal ini terkait dengan salah satu faktor yang akan mengubah tatanan pemerintahan di Indonesia pada Juli 2014 mendatang.

c. Tingkat Bunga Bank Indonesia

  Data Bank Indonesia terkait dengan tingkat bunga atau yang sering dikenal dengan istilah BI Rate pada 2014 ini menunjukkan pergerakan secara konstan. Tingkat bunga Bank Indonesia pada 2014 ini sejak Januari hingga Mei 2014 tetap pada level 7,5.

  Inflasi memiliki tren menurun 2014 ini. Namun, pihak Bank Indonesia masih menetepkan pada level 7,5. Hal ini tekait dengan kemungkinan peningkatan Tarif Dasar Listrik (TDL) dan terkait dengan bencana El Nino yang menyebabkan kemarau di Indonesia. Faktor lainnya adalah defisit neraca perdagangan yang juga harus

  tetap diantisipasi oleh Bank Indonesia. 9

d. Tingkat Inflasi Indonesia

  Tingkat inflasi di Indonesia memiliki kecenderungan menurun. Hal ini nampak dari pergerakan inflasi sejak Januari 2014 yang menurun hingga April 2014. Angka inflasi masih pada kisaran 7 dikarenakan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).

  Subsidi yang diberikan pemerintah pada BBM ini menyebabkan pengelolaan fiskal terganggu. Subsidi yang diberikan oleh pemerintah dalam jumlah besar.

  9 http:nasional.kontan.co.idnewsini-alasan-bi-mempertahankan-bi-rate-tetap-75 diakses tanggal

  25 Mei 2014

  Pada Januari 2014 inflasi menunjukkan angka 8,22 dan April 2014 telah menurun pada level 7,25. 10

e. Isu Politik

  Indonesia pada Juli 2014 mendatang akan mengadakan pesta demokrasi besar – besaran. Pesta demokrasi ini sudah ditunggu – tunggu sejak lama. Sejak lima tahun silam Indonesia dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang telah membawa banyak perubahan hingga saat ini.

  Dampak yang disebabkan politik terkait Pemilihan Umum 2014 mengakibatkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh signifikan di bawah level Rp.5.000,00. Hal ini terjadi setelah diberitakan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan memimpin Indonesia sejak saat ini hingga lima tahun mendatang. Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa yang cukup memiliki dukungan yang kuat menjadi penyebab pelaku pasar menjadi bingung setelah sebelumnya optimis

  dengan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. 11

  Pasangan calon presiden dan wakil presiden yang terpilih adalah Joko Widodo dengan Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden dan Prabowo Subianto dengan Hatta Rajasa sebagai wakil presidennya juga. Jatuhnya IHSG disebabkan karena persaingan antara Joko Widodo dan Prabowo dalam Pemilihan Umum 2014 ini. Mereka memiliki kesempatan yang sama besar untuk menang dalam pemilihan.

  10 http:nasional.kontan.co.idnewsbi-inflasi-bisa-ditekan-suku-bunga-akan-turun diakses tanggal

  25 Mei 2014 11 http:investasi.kontan.co.idnewsrupiah-didera-sentimen-politik diakses tanggal 25 Mei 2014

  Joko Widodo menjadi calon presiden yang diidamkan oleh pasar. Bila kemungkinan Joko Widodo terpilih menjadi presiden menurun tentu akan menyebabkan rasa kurang percaya bagi pasar. Pelaku pasar menilai bahwa langkah – langkah Joko Widodo dengan Jusuf Kalla lebih baik dalam hal mendukung pasar melalui program –

  program yang direncanakan. 12

  Berdasarkan telaah Samuel Aset Manajemen (SAM), Ekonomi 2014 masih akan me”warisi” masalah-masalah ekonomi yang muncul secara signifikan di 2013 terutama yang bersumber dari dalam negeri yaitu defisit transaksi berjalan yang menjadi fokus kebijakan moneter dan fiskal. Pertumbuhan kredit melambat pada akhir Oktober 2013, hal ini sebenarnya berdampak positif. Pertumbuhan ekonomi juga menurun sebagai dampaknya, namun tujuannya adalah untuk mengurangi impor. Impor selama tiga tahun terakhir terus mengalami peningkatan sebagai akibat tingginya pertumbuhan ekonomi. Ekspor juga menurun akibat turunnya permintaan dan harga komoditas juga menurun. Adanya Pemilihan Umum 2014 ini sebenarnya dapat

  menekan menurunnya pertumbuhan ekonomi pada 2014 ini. 13

f. Kepemilikan Asing di Indonesia

  Investasi asing di Indonesia mulai 2010 ini cenderung mengalami peningkatan setiap tiga bulanan. Hal yang berbeda nampak sejak awal 2014. Penanaman Modal Asing (PMA) di Indonesia mengalami penurunan. Hal ini tampaknya berkaitan dengan pesta demokrasi rakyat yang akan diselenggarkan pada puncaknya di 9 Juli

  2014 mendatang. 14

  12 http:investasi.kontan.co.idnewsjokowi-jk-dijagokan-pelaku-bursa-saham20140521 diakses tanggal 25 Mei 2014

  13 http:www.sam.co.idpress-release-market-outlook-2014-keep-calm-invest-wisely diakses tanggal 18 Juni 2014

  14 http:finance.detik.comread20140425065119256509743investasi-asing-ri-turun-di-tahun- politik diakses tanggal 25 Mei 2014

  Sejak awal 2014, Penanaman Modal Asing (PMA) mengalami penurunan sebesar 500 juta dolar Amerika Serikat. Saat ini jumlah Penanaman Modal Asing (PMA) menjadi 6,9 miliar dolar Amerika Serikat. Investasi asing yang baru masuk ternyata tidak banyak berpengaruh terhadap jumlah investasi asing di Indonesia.

  Penyebab penurunan investasi asing di Indonesia diperkirakan karena adanya Pemilihan Umum 2014 ini. Permasalahan investasi asing sendiri dipandang sebagai masalah jangka panjang. Investor kini semakin memperhatikan kondisi iklim untuk berinvestasi di Indonesia agar keputusan yang tepat terjadi untuk berinvestasi di bumi pertiwi ini.

  Akhirnya berdasarkan indikator – indikator tersebut, Indonesia sebenarnya menjadi lahan yang potensial untuk berinvestasi melalui pasar modal yang dikelola oleh Bursa Efek Indonesia. Banyak emiten yang dapat dipilih dan didanai oleh investor.

2.3 Analisis Industri

a. Industri Perbankan

  Industri perbankan masih mempunyai prospek yang baik 2014 dilihat dari pertumbuhan laba sebesar 13,09 persen dari 25,13 triliun rupiah menjadi 28,42 triliun rupiah pada kuartal I 2014. Berdasarkan data statistik perbankan Indonesia (SPI), laba perseroan meningkat karena penyaluran fungsi intermediasi hingga 3.306 triliun rupiah, tumbuh sekitar 19,43 persen dari posisi 2.768 triliun rupiah dari tahun ke tahun.

  Namun, net interest margin industri perbankan yang ditawarkan kepada masyarakat semakin rendah. Sampai Maret 2014, net interst margin perbankan mencapai 4,28 persen, dimana sebelumnya berada pada angkan 5,41 persen. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 31 Desember 2013, besaran NIM di perbankan Indonesia sebesar 4,89. Sementara NIM di Filipina sebesar 3,3, Thailand sebesar 2,6, Malaysia sebesar 2,3, dan

  Singapura hanya 1,3. 15

  Selain itu Bank Indonesia memprediksi pada 2014 pertumbuhan dana pihak ketiga (PDK) mencapai 15-17 persen dan untuk pertumbuhan kredit mencapai 15-17 persen dengan proyeksi non performing loan (NPL) sebesar 2,2 hingga 2,7 persen. Pertumbuhan kredit yang lebih tinggi daripada pertumbuhan dana pihak ketiga (PDK) menyebabkan loan to deposit ratio atau rasio pembiayaan untuk pendanaan naik mencapai 91,71 persen dari posisi 84,93 persen. Pada Maret 2014, ROA sebesar 3,01 persen, beban operasional terhadap pendapatan operasional sebesar 77,34 persen serta rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratioCAR sebesar 19,77

  persen. 16

  Selain itu Otoritas Jasa Keuangan juga memprediksi adanya empat tren yaitu:

  a. Konsumen perbankan akan menuntut layanan yang lebih cepat, fleksibel, dengan produk yang semakin variatif, termasuk kemampuan pengubahan instrumen kredit dengan instrumen.

  15 http:keuangan.kontan.co.idnewsprospek-industri-perbankan-indonesia-masih-cerah diakses tanggal 25 Mei 2014

  16 http:m.indopos.co.id201405bukukan-laba-hingga-rp-2842-triliun.html diakses tanggal 25 Mei 2014 16 http:m.indopos.co.id201405bukukan-laba-hingga-rp-2842-triliun.html diakses tanggal 25 Mei 2014

  c. Perubahan lanskap regulasi industri perbankan untuk menurunkan kemungkinan kegagalan institusi. Perubahan lanskap regulasi itu termasuk struktur permodalan, likuiditas, tata kelola, dan keamanan.

  d. Tekanan terhadap pendanaan dan pembiayaan bank yang bersumber dari pasar modal yang terintegrasi pada 2015. 17

b. Industri Pakan Ternak (Basic Industry)

  Pertumbuhan industri pada 2014 menurun dari 15 menjadi

  12 dipengaruhi perubahan nilai tukar terhadap dollar Amerika Serikat yang berakibat pada semakin mahalnya pembelian bahan baku. Selain itu, bahan baku pakan ternak hampir 80 diimpor, khususnya jagung, kacang kedelai dan obat ternak yang dibutuhkan banyak di Indonesia. Harga bahan baku yang makin mahal kurang diimbangi dengan menaikkan harga jualnya sehingga menyebabkan penurunan laba bersih yang cukup signifikan.

  Walaupun 2014 menurun, peluang investasi pakan ternak ini cukup menjanjikan terutama di Indonesia karena konsumsi masyarakat Indonesia terhadap daging ayam tinggi yaitu sekitar 65 persen. Selain itu, peluang investasi pakan ternak ini juga berasal dari populasi ayam yang ditargetkan setiap tahunnya.

  17 http:www.antaranews.comberita414614ojk-proyeksikan-tren-industri-perbankan-2014 diakses tanggal 25 Mei 2014

  Menurut, Krissantono, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU) mengatakan, produksi DOC boiler (ayam potong) diperkirakan akan menembus angka 2,2 miliar ekor. Lalu populasi layer (ayam petelur) bakal menembus angka 114 juta ekor

  pada tahun yang akan datang. 18

2.4 Analisis Fundamental

a. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)

  PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) menjadi salah satu saham yang ditransaksikan pada penugasan ini. Pemilihan emiten ini dikarenakan adanya ekspansi yang dilakukan dengan membeli atau mengakuisisi peternakan milik PT Sierad Produce Tbk (SIPD).

  PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk melakukan akuisisi ini melalui anak perusahaan PT Charoen Pokphand Jaya Farm.

  PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk memiliki alasan tersendiri dalam membeli peternakan milik PT Sierad Produce Tbk yaitu tanah yang luas dan lokasi yang bagus. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk membeli peternakan dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas produksinya.

  Keputusan membeli peternakan baru seharga Rp.430 miliar dapat meningkatkan kapasitas produksi sebesar 5. Hal ini sejalan dengan tujuan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk yang berusaha untuk meningkatkan produksi dan penjualan setiap tahun. Akuisisi yang dilakukan tersebut sepenuhnya bersumber dari dana internal

  perusahaan sendiri. 19

  18 http:www.republika.co.idberitaekonomibisnis131127mwx0q2-pengusaha-bisnis-pakan- ternak-terus-tumbuh diakses tanggal 25 Mei 2014

  19 http:investasi.kontan.co.idnewscpin-beli-peternakan-sipd diakses tanggal 23 Mei 2014

  Menurut kami, adanya akuisisi untuk peningkatan produksi merupakan satu pertanda baik terhadap suatu perseroan terbuka. Hal ini dapat menunjukkan eksistensi dan kegigihan perseroan untuk terus mengembangkan dan memperluas bisnisnya. Perkiraan harga saham yang meningkat sejalan dengan aktivitas yang dilakukan oleh salah satu emiten di Bursa Efek Indonesia ini.

  Menurut kami bisnis di indutsri peternakan juga cukup prospek untuk masa mendatang. Hal ini dikarenakan industri peternakan akan terus tumbuh seiring dengan kebutuhan konsumen yang harus dipenuhi. Selain itu, tampaknya dalam waktu dekat sekitar 2015 akan ada ekonomi global dimana batas – batas antar negara menjadi kabur. Momen itu akan menjadi suatu titik dimana perseroan dapat melakukan ekspansi usaha dengan langkah – langkah kecil, seperti melakukan ekspor produk ke luar negeri dan menjadi pemasok bagi bisnis – bisnis makanan olahan daging ayam yang ada di Indonesia. Banyak bisnis makanan cepat saji di luar negeri yang tampaknya akan masuk ke Indonesia. Ini menjadi kesempatan emas bagi produsen daging ayam untuk menjadi pemasok sehingga dapat meningkatkan margin dari kegiatan bisnisnya.

  Sumber: Ipotnews (https:www.ipotnews.comindex.php?level2=marketdatamenu=

  stockdetilmenufundamental)

  Berdasarkan data fundamental yang diperoleh maka PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk unggul dalam laba tiap lembar saham daripada pesaingnya dengan selisih yang signifikan, hal ini tentu menarik minat investor untuk membeli saham perusahaan ini didukung berita – berita yang mendukung perusahaan ini. Pertumbuhan penjualan berada pada posisi kedua, namun dibanding dengan salah satu pesaing besarnya, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk masih unggul.

  Pertumbuhan laba kotor sangat signifikan memimpin dibanding pesaingnya, demikian perolehan laba operasi juga masih memimpin. Laba bersih terbesar masih dimilik PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk menandakan bisnis perusahaan yang masih baik, sama halnya dengan nilai buku tiap lembar saham juga masih dipimpin oleh perusahaan berlogo singa ini sehingga kinerja akan semakin baik.

  Harga saham atas nilai buku juga masih dipimpin oleh perusahaan ini demikian juga Return On Asset, sehingga perusahaan ini dinilai mampu menggunakan aset dalam bisnisnya dengan sangat baik. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk menggunakan porsi utang lebih kecil.

b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)

  PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menjadi salah satu saham yang ditransaksikan pada penugasan ini. Pemilihan emiten ini dikarenakan adanya berita tentang rencana akuisisi bank lain yaitu PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN). Pada akhirnya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tidak jadi melakukan akuisisi ini sesuai saran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

  PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ingin agar dapat berhasil dalam tingkat ASEAN. Kegiatan yang dilakukan oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah dengan terus mencari obyek – obyek

  yang dapat diakuisisi. 20 Selain itu, hingga saat ini PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah melakukan akuisisi terhadap Asuransi InHealth

  dengan kepemilikan 60. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk rencananya akan menambah porsi kepemilikan menjadi 80 pada akhir 2014. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk juga telah mampu mendanai seluruh

  proses akuisisi tersebut menggunakan dana kas internalnya sendiri. 21

  Menurut kami, adanya akuisisi merupakan satu pertanda baik terhadap suatu perseroan terbuka. Hal ini dapat menunjukkan eksistensi dan kegigihan perseroan untuk terus mengembangkan dan memperluas bisnisnya yang dilakukan melalui ekspansi.

  20 http:keuangan.kontan.co.idnewsbank-mandiri-mencari-dana-untuk- akuisisi?utm_source=twitterfeedutm_medium=twitter diakses tanggal 23 Mei 2014

  21 http:keuangan.kontan.co.idnewsbank-mandiri-resmi-memiliki-60-inhealth diakses tanggal 20 Mei 2014

  Perkiraan harga saham yang meningkat sejalan dengan aktivitas yang dilakukan oleh salah satu emiten di Bursa Efek Indonesia ini dalam bidang perbankan.

  Menurut kami bisnis di indutsri perbankan cukup prospek untuk masa mendatang. Hal ini dikarenakan industri perbankan akan terus tumbuh dan berkembang seiring dengan kebutuhan akan dana yang harus dipenuhi bagi masyarakat. Selain itu, kepercayaan masyarakat terhadap suatu badan pendanaan atau perantara keuangan juga sangat menentukan keberhasilan usaha ini. Bisnis perbankan harus mengutamakan layanan dan kelengkapan fasilitas bagi nasabahnya. Ekspansi ke luar negeri perlu dilakukan. Hal ini erat kaitannya dengan kemudahan bagi nasabah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk agar dapat tetap bertransaksi secara aman dan nyaman di luar negeri.

  Melihat ekonomi global pada 2015 mendatang tampaknya saat itu akan menjadi waktu yang tepat bagi perseroan untuk melakukan bisnis secara intensif melalui pendanaan bagi perusahaan – perusahaan asing yang baru berdiri atau amsuk ke pasar Indonesia. Banyak bisnis yang membutuhkan pendanaan melalui perantara keuangan berupa bank, sehingga menjadi kesempatan berharga agar dapat meningkatkan margin dari bisnisnya.

  Sumber: Ipotnews (https:www.ipotnews.comindex.php?level2=marketdatamenu=

  stockdetilmenufundamental)

  Berdasarkan data fundamental perusahaan yang diperoleh ditemukan bahwa nilai buku tiap lembar saham signifikan melebihi pesaingnya menandakan kinerja perusahaan semakin membaik. Laba bersih berada pada urutan kedua setelah PT Bank Central Asia Tbk menunjukkan usaha bank ini masih baik.

  Kapitalisasi pasar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk juga cukup tinggi karena berada di posisi kedua juga dari bank milik Grup Salim ini. Laba tiap lembar saham paling tinggi milik bank ini, sehingga dengan berita – berita yang mendukung investor dapat membeli saham bank plat merah ini. nilai buku tiap lembar saham tertinggi juga dimiliki oleh bank ini, sehingga kinerjanya akan semakin baik. Harga saham atas nilai buku juga berada pada posisi kedua setelah bank yang memiliki slogan “Senantiasa di Sisi Anda” ini. Return On Asset pada urutan kedua juga setelah PT Bank Central Asia Tbk, namun Return On Equity dipimpin oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sehingga kemampuan mengelola aset untuk menghasilkan laba masih cukup baik.

  PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sama halnya dengan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk menggunakan porsi utang yang cukup kecil.

2.5 Analisis Teknikal

  a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)

  Sumber: Yahoo Finance

  (http:finance.yahoo.comqta?s=BMRI.JK+Basic+Tech.+Analysi s)

  Analisa klasik saham PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. pada tanggal 19 Mei sampai 20 Mei menunjukkan downtrend dimana investor dapat membeli saham dengan harga murah pada

  20 Mei. Selain itu juga terdapat uptrend pada tanggal 20 Mei hingga 22 Mei yang menunjukkan saatnya menjual saham pada tanggal 22 Mei.

  Terdapat titik spike down pada 20 Mei yang menunjukkan waktu untuk membeli saham dan titik spike top pada 22 Mei yang menunjukkan waktunya menjual. Selain itu terdapat symetrical rectangle yang menunjukkan downtrend pada tanggal 20 Mei hingga 21 Mei , rectangle yang menunjukkan uptrend, dan flag pattern yang menunjukkan down trend pada tanggal 22 Mei.

  Pada analisis teknikal secara modern PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menandakan adanya beberapa sinyal beli dan beberapa sinyal jual yang ditunjukkan oleh perpotongan garis Simple-Moving Average. Pada 19 Mei 2014 ada sinyal beli dan peningkatan harga saham sejak adanya sinyal beli tersebut cukup signifikan.

  Pada 20 Mei 2014 sesaat setelah pasar dibuka nampak adanya sinyal jual karena harga naik secara signifikan hingga di atas level Rp.10.600,00 diikuti dengan beberapa sinyal jual karena harga sempat turun secara drastis hingga mendekati level Rp.10.100,00. Pada 21 Mei 2014 harga saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mulai bergerak meningkat dari hari sebelumnya. Pada akhir perdagangan nampak telah mencapai level Rp.10.150,00.

  Perdagangan pada hari tersebut ditutup dengan sinyal beli karena diperkirakan harga akan meningkat. Pada 22 Mei 2014 terdapat sinyal jual karena harga saham telah meningkat cukup signifikan pada kisaran Rp.10.250,00. Diikuti dengan beberapa sinyal beli karena harga saham sempat turun dan kemudian meningkat kembali. Pada 23 Mei 2014 saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) tergambar adanya sinyal jual dan sinyal beli karena harga saham berpotensi meningkat. Saat itu ditutup dengan harga kisaran Rp.10.300,00.

  Berdasarkan metode Moving Average Convergence Divergence tampak ada sinyal beli yang jelas pada 20 Mei 2014 dan sinyal jual yang jelas pada 22 Mei 2014.

  Berdasarkan metode Stochastic yang digunakan adalah Slow Stochastic. Pada 19 Mei 2014 terdapat masing – masing satu sinyal jual dan sinyal beli. Pada 20 Mei 2014 diawali dengan sinyal jual kemudian diikuti sinyal beli dan sinyal jual. Pada 21 Mei 2014 ada sinyal jual yang diikuti dengan sinyal beli hingga ditutup juga dengan sinyal beli. Pada 22 Mei 2014 tergambar adanya sinyal jual dan sinyal beli. Pada 23 Mei 2014 juga tergambar adanya sinyal beli dan sinyal jual. Sinyal beli dan sinyal jual yang tergambar dapat digunakan untuk menghindari overbought dan oversold.

  Kami melakukan transaksi pembelian saham BMRI pada

  20 Mei 2014 sekitar pukul 11.54 WIB dan melakukan penjualan pada sekitar pukul 14.48 WIB. Jeda waktu yang pendek menjadi hambatan untuk memperoleh gain yang maksimal dan hal ini dilakukan karena masalah waktu yang berbenturan dengan aktivitas studi yang masih berlangsung. Saat itu membeli sebanyak

  5 lot dan akhirnya harga mengalami kenaikan dari Rp.10.050,00 per lembar saham menjadi Rp.10.075,00.

  Sumber: Yahoo Finance

  (http:finance.yahoo.comqta?s=BMRI.JKt=5dl=onz=lq=l p=m102Cm20a=m26-12-92Cssc=)

  Sumber: Yahoo Finance

  (http:finance.yahoo.comqta?s=BMRI.JKt=5dl=onz=lq= lp=m102Cm20a=m26-12-92Cssc=) (http:finance.yahoo.comqta?s=BMRI.JKt=5dl=onz=lq= lp=m102Cm20a=m26-12-92Cssc=)

  Analisa klasik saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk pada tanggal 19 Mei sampai 20 Mei menunjukkan downtrend dimana investor dapat membeli saham dengan harga murah pada 20 Mei. Terdapat pula titik spike top pada 20 Mei yang menunjukkan waktu tepat saham dijual saat harga tertinggi selama 1 minggu saat medekati harga Rp, 4000,00. Selain itu terdapat rectangle yang menunjukkan uptrend, dan flag pattern yang menunjukkan down trend dan uptrend, dimana uptrend adalah waktu yang tepat untuk menjual sedangkan down trend saat yang tepat untuk membeli saham tersebut dengan harga yang rendah.

  Pada analisis teknikal secara modern PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) menandakan adanya beberapa sinyal beli dan beberapa sinyal jual yang ditunjukkan oleh perpotongan garis Simple- Moving Average. Pada 19 Mei 2014 diawali dengan adanya sinyal beli, peningkatan harga saham sejak adanya sinyal beli tersebut tidak terlalu signifikan. Pada 20 Mei 2014 sesaat setelah pasar dibuka nampak adanya sinyal jual karena harga naik secara signifikan diikuti dengan beberapa sinyal beli dan sinyal jual dan harga sempat turun secara drastis hingga di bawah level Rp.3.850,00. Pada 21 Mei 2014 harga saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) hampir menyentuh harga terendah yang diawali dengan sinyal jual karena harga sempat meningkat, serta beberapa sinyal beli dan sinyal jual.

  Level terendah yang hampir dicapai adalah mendekati Rp.3.800,00. Perdagangan pada hari tersebut ditutup dengan sinyal beli karena diperkirakan harga akan meningkat. Pada 22 Mei 2014 terdapat sinyal beli karena harga saham akan meningkat cukup signifikan. Pada hari itu harga saham naik kembali hingga mencapai level Rp.3.900,00.

  Pada 23 Mei 2014 saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) tergambar adanya sinyal beli karena harga saham masih akan meningkat hingga di atas level Rp.3.900,00.

  Berdasarkan metode Moving Average Convergence Divergence tampak ada sinyal beli pada 19 Mei 2014. Pada 20 Mei 2014 juga tergambar sinyal beli. Pada 22 Mei 2014 terdapat sinyal jual.

  Berdasarkan metode Stochastic yang digunakan adalah Slow Stochastic. Pada 19 Mei 2014 terdapat dua sinyal beli dan satu sinyal jual. Pada 20 Mei 2014 diawali dengan sinyal jual kemudian diikuti sinyal beli dan sinyal jual. Pada 21 Mei 2014 nampak adanya beberapa sinyal jual yang ditutup dengan sinyal beli. Pada 22 Mei 2014 tergambar adanya sinyal beli dan sinyal jual. Pada 23 Mei 2014 juga tergambar adanya sinyal jual dan sinyal beli. Sinyal beli dan sinyal jual yang tergambar dapat digunakan untuk menghindari overbought dan oversold. Melihat momentum dan divergence nampak adanya bullish divergence pada 20 Mei 2014 dan bearish divergence pada 21 dan 22 Mei 2014.

  Kami melakukan transaksi pembelian saham CPIN pada 20 Mei 2014 sekitar pukul 15.18 WIB dan melakukan penjualan pada 23 Mei 2014 sekitar pukul 09.26 WIB.

  Jeda waktu yang cukup panjang terjadi karena menunggu agar harga naik cukup signifikan dan terkait studi tetap menjadi hambatan untuk memperoleh gain yang maksimal terkait masalah waktu yang berbenturan dengan aktivitas studi yang masih berlangsung. Saat itu membeli sebanyak 2 lot dan akhirnya harga mengalami kenaikan dari Rp.3.860,00 per lembar saham menjadi Rp.3.870,00.

  Sumber: Yahoo Finance

  (http:finance.yahoo.comqta?s=CPIN.JKt=5dl=onz=lq=lp=m1 02Cm20a=ss2Cm26-12-9c=)

  Sumber: Yahoo Finance

  (http:finance.yahoo.comqta?s=CPIN.JKt=5dl=onz=lq=lp=m1 02Cm20a=ss2Cm26-12-9c=)

BAB III PENUTUP

  Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:

3.1 Analisis Global

  Berdasarkan analisis global yang kami lakukan, kami menyimpulkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bahkan lebih tinggi daripada pertunbuhan ekonomi global dan negara-negara berkembang World Bank menyatakan indeks kepercayaan bisnis di Indonesia telah mengalami improvisasi, seiring tekanan harga yang mulai normal, dan mulai stabilnya pergerakan nilai Rupiah. Selain mulai stabilnya inflasi yang tinggi akibat kebaikan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM.

  Berdasarkan indikator manufaktur China menunjukkan bahwa perlambatan pertumbuhan China dapat menjadi ini dapat menjadi prospek dan peluang Indonesia mendominasi sektor manufaktur di masa depan dengan melakukan reformasi diberbagai bidang antara lain infrastruktur, pemberantasan korupsi, dan birokrasi untuk meningkatkan pertumbuhan Indonesia melebihi 6 persen.

  Selain itu, kebijakan tapering dan naiknya imbal hasil tinggi obligasi Amerika Serikat berpengaruh negatif walaupun hanya untuk jangka pendek dan pada jangka menengah minat investor asing di Indonesia akan kembali meningkat dan membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang patut diperhitungkan investor.

3.2 Analisis Makro

  Berdasarkan analisis secara umum mendukung Indonesia menjadi salah satu tempat investasi investor yang potensial dengan neraca perdagangan yang surplus pada Maret 2014 menyebabkan berkurangnya defisit, nilai tukar rupiah yang semakin menguat, berkurangnya tingkat inflasi, suku bunga Bank Indonesia yang masih tetap berada pada 7,5 dan meningkatnya IHSG akibat isu politik, walaupun penanaman modal asing di Indonesia menurun.

3.3 Analisis Industri

  Industri perbankan masih mempunyai prospek yang baik 2014 dilihat dari pertumbuhan laba sebesar 13,09 persen dari 25,13 triliun rupiah menjadi 28,42 triliun rupiah pada kuartal I 2014. Berdasarkan data statistik perbankan Indonesia (SPI), laba perseroan meningkat karena penyaluran fungsi intermediasi hingga 3.306 triliun rupiah, tumbuh sekitar 19,43 persen dari posisi 2.768 triliun rupiah dari tahun ke tahun.

  Selain itu, peluang investasi pakan ternak cukup menjanjikan terutama di Indonesia karena konsumsi masyarakat Indonesia terhadap daging ayam tinggi yaitu sekitar 65 persen. Selain itu, peluang investasi pakan ternak ini juga berasal dari populasi ayam yang ditargetkan setiap tahunnya. Sekain ituproduksi DOC boiler (ayam potong) diperkirakan akan menembus angka 2,2 miliar ekor. Lalu populasi layer (ayam petelur) bakal menembus angka 114 juta ekor pada tahun yang akan datang.

  Hal ini menjadikan kedua industri ini sebagai salah satu industri yang dapat diperhitungkan investor dalam investasi.

3.4 Analisis Fundamental

  Berdasarkan data fundamental yang diperoleh PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk unggul dalam laba tiap lembar saham daripada pesaingnya dengan selisih yang signifikan, perolehan laba operasi juga masih memimpin, laba bersih terbesar yang menandakan bisnis perusahaan yang masih baik. Selain itu, nilai buku tiap lembar saham,harga saham atas nilai buku juga Return On Asset PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk masih lebih unggul dari pesaing. Selain itu juga didukung dengan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) melakukan ekspansi yang dilakukan dengan membeli atau mengakuisisi peternakan milik PT Sierad Produce Tbk (SIPD). Hal ini yang membuat kami memilih

  PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. 22

  Berdasarkan data fundamental PT Bank Mandiri (Persero) ditemukan bahwa nilai buku tiap lembar saham signifikan melebihi pesaingnya menandakan kinerja perusahaan semakin membaik laba tiap lembar saham paling tinggi dan memiliki Return On Equity yang menunjukkan kemampuan mengelola aset untuk menghasilkan laba masih cukup baik. Hal ini didukung dengan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang terus mencari obyek untuk diakuisisi. Hal ini yang membuat kami memilih PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.

3.5 Analisis Teknikal

  Kami melakukan transaksi pembelian saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk BMRI pada 20 Mei 2014 dan menahan sekitar 3 jam saja. Saham yang dibeli sebanyak 5 lot dan akhirnya harga mengalami kenaikan dari Rp.10.050,00 per lembar saham menjadi Rp.10.075,00. Keuntungan yang dialami sebesar Rp.12.500,00.

  22 http:nasional.kontan.co.idnewscaplok-peternakan-kapasitas-produksi-cpin-naik-5 diakses tanggal 24 Mei 2014

  Kami juga melakukan transaksi pembelian saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN pada 20 Mei 2014 dan menahan hingga 23 Mei 2014 dengan pembelian sebanyak 2 lot, serta mengalami kenaikan harga dari Rp.3.860,00 menjadi Rp.3.870,00 per lembar saham. Keuntungan yang dinikmati sebesar Rp.2.000,00.

DAFTAR PUSTAKA

  Almawadi, I. dan Dwiantika, N., 2014, Bank Mandiri Mencari Dana untuk

  Akuisisi, http:keuangan.kontan.co.idnewsbank-mandiri-mencari-dana- untuk-akuisisi?utm_source=twitterfeedutm_medium=twitter diakses pada 23 Mei 2014 pukul 12.08.

  Anonim, 2014, Prospek Industri Perbankan Masih Cerah: Bukukan Laba Hingga

  28,42 Triliun, http:m.indopos.co.id201405bukukan-laba-hingga-rp- 2842-triliun.html diakses pada 25 Mei 2014 pukul 16.08.

  Bank Indonesia, 2014, BI Rate, http:www.bi.go.idenmoneterbi-

  ratedataDefault.aspx diakses pada 25 Mei 2014 pukul 12.15. Bank Indonesia, 2014, Foreign Exchange Rates,

  http:www.bi.go.idenmoneterinformasi-kursreferensi- jisdorDefault.aspx diakses pada 25 Mei 2014 pukul 12.17.

  Bank Indonesia, 2014, Inflation Report (Consumer Price Index),

  http:www.bi.go.idenmoneterinflasidataDefault.aspx diakses pada 25 Mei 2014 pukul 12.18.

  Bursa Efek Indonesia, 2010, Pengantar Pasar Modal, http:www.idx.co.idid-

  idberandainformasibagiinvestorpengantarpasarmodal.aspx diakses tanggal 25 Mei 2014 pukul 17.09.

  Bursa Efek Indonesia, 2010, Ekuitas, http:www.idx.co.idid-

  idberandainformasibagiinvestorsaham.aspx tanggal pada 25 Mei 2014 pukul 17.11.

  Farisah, D. dan Maimuntarsih, Y., 2014, Rupiah Didera Sentimen Politik,

  http:investasi.kontan.co.idnewsrupiah-didera-sentimen-politik diakses pada 25 Mei 2014 pukul 12.37.

  Fitriya, 2014, China Melambat, Indonesia Berpeluang Ambil Sektor Manufaktur,

  https:www.ipotnews.comindex.php?jdl=China_Melambat__Indonesia_B erpeluang_Ambil_Alih_Sektor_Manufakturlevel2=newsandopinionid= 2780386img=level1_topnews_4urlImage=.U55zfpSSw6w diakses pada 16 Juni 2014 pukul 11.35.

  Himawan, A., 2014, Prospek Industri Perbankan Indonesia Masih Cerah,

  http:keuangan.kontan.co.idnewsprospek-industri-perbankan-indonesia- masih-cerah diakses pada 25 Mei 2014 pukul 17.05.

  Indrastiti, N., 2014, Caplok Peternakan, Kapasitas Produkci CPIN Naik 5,

  http:nasional.kontan.co.idnewscaplok-peternakan-kapasitas-produksi- cpin-naik-5 diakses pada 24 Mei 2014 pukul 12.18.

  IPOTNEWS, 2014, Stock Detail,

  https:www.ipotnews.comindex.php?level2=marketdatamenu=stockdeti lmenufundamental diakses pada 16 Juni 2014 pukul 11.05.

  IPOTNEWS, 2014, Stock Detail,

Dokumen yang terkait

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5