BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Dwi Hastari Nugraheni BAB I

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini kesehatan semakin menjadi perhatian luas diseluruh

  dunia, Kesehatan yang baik merupakan suatu kondisi dimana terbebas dari suatu penyakit. Di Indonesia mengadakan perubahan kesehatan yang berwawasan yang dikenal dengan paradigma sehat 2010. Pembangunan kesehatan 2010 adalah mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat (Depkes, 2010).

  Salah satu kesehatan yang memerlukan kesehatan adalah hipertensi. Hipertensi merupakan tekanan tinggi di dalam arteri – arteri (Muhammad, 2010). Menurut ISH/WHO dan JNC 7 Report 2009, seseorang dikatakan hipertensi apabila memiliki tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg. Hipertensi merupakan penyakit akibat gangguan sirkulasi darah yang masih menjadi masalah dalam kesehatan di masyarakat (Muttaqin dalam Yusiana, 2014).

  Hipertensi atau sering disebut dengan darah tinggi akan memberikan gejala berlanjut pada suatu target organ tubuh sehingga timbul kerusakan lebih berat seperti stroke (terjadi pada otak dan berdampak pada kematian yang tinggi), penyakit jantung koroner (terjadi

  1 pada kerusakan pembuluh darah jantung) serta penyempitan ventrikel kiri / bilik kiri (terjadi pada otot jantung). Hipertensi merupakan penyakit yang sering dijumpai diantara penyakit tidak menular lainnya. Hipertensi dibedakan menjadi hipertensi primer yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya dan hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang muncul akibat adanya penyakit lain seperti hipertensi ginjal, hipertensi kehamilan, dll (Kemenkes RI, 2014).

  Resiko hipertensi semakin besar seiring peningkatan usia dan lebih tinggi pada populasi kulit hitam dibandingkan dengan kulit putih serta pada individu berpendidikan lebih rendah dan memiliki pendapatan yang lebih kecil. Kaum pria memiliki insidensi yang lebih tinggi pada usia muda dan awal usia pertengahan. Sesudah usia tersebut wanita mempunyai insidensi lebih yang lebih tinggi (Yogiantoro, 2014)

  Menurut American Heart Association (AHA), penduduk Amerika yang berumur diatas 20 tahun menderita hipertensi telah mencapai angka hingga 74,5 juta jiwa, namun hampir 90 – 95% tidak diketahui penyebabnya. WHO memperkirakan sekitar 30% penduduk dunia tidak menyadari adanya hipertensi (Susilo & Wulandari, 2011). Hipertensi merupakan silent killer dimana gejala dapat bervariasi pada masing- masing individu dan hampir sama dengan gejala penyakit lainnya. Gejala- gejalanya itu adalah sakit kepala/rasa berat di tengkuk, mumet (vertigo), jantung berdebar-debar, mudah Ieiah, penglihatan kabur, telinga berdenging (tinnitus), dan mimisan (Kemenkes RI, 2014).

  Berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah, prevalensi hipertensi pada penduduk umur 18 tahun ke atas tahun 2007 di Indonesia adalah sebesar 31,7%). Sedangkan jika dibandingkan dengan tahun 2013 terjadi penurunan sebesar 5,9% (dari 31,7% menjadi 25,8%). Penurunan ini bisa terjadi berbagai macam faktor, seperti alat pengukur tensi yang berbeda, masyarakat yang sudah mulai sadar akan bahaya penyakit hipertensi.

  Prevalensi hipertensi di Indonesia yang didapat melalui kuesioner terdiagnosis tenaga kesehatan sebesar 9,4 %, yang didiagnosis tenaga kesehatan atau sedang minum obat sebesar 9,5 %. Jadi, ada 0,1 persen yang minum obat sendiri (Riskesdas, 2013).

  Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit yang mendapat perhatian dari semua kalangan. Penyakit ini banyak di temukan di daerah perkotaan maupun pedesaan salah satunya ditemukan di wilayah Puskesmas Kalibagor yang penderitanya cukup banyak jika dilihat dari jumlah kunjungan rawat jalan yang ada di Puskesmas Kalibagor. Meskipun jumlahnya bervariatif setiap bulannya. Selain itu Puskesmas Kalibagor juga mencatat jumlah penderita hipertensi pada bulan Januari sampai Desember 2015 dengan angka kunjungan rawat jalan sebanyak 1011 jiwa. Tabel I.1 : Jumlah penderita hipertensi di kecamatan kalibagor tahun 2015

  Bulan Jumlah

  Januari Februari

  Maret April

  Mei Juni

  Juli Agustus

  September Oktober

  November Desember 88 jiwa

  75 jiwa 106 jiwa 95 jiwa 7 jiwa 84 jiwa 120 jiwa

  113 jiwa 86 jiwa 79 jiwa 76 jiwa

  108 jiwa

  Total 1011 jiwa

  Sumber : Data Puskesmas Kalibagor 2015 Perawatan hipertensi di rumah menjadi bagian yang sangat penting. Berdasarkan data dan fakta banyaknya angka kejadian dari hipertensi di Kabupaten Banyumas khususnya di Puskesmas Kalibagor yaitu menempati angka kelima dari sepuluh besar penyakit dengan kunjungan terbanyak, maka dari itu dapat di simpulkan bahwa penderita hipertensi perlu mendapat perhatian yang serius, karena hipertensi merupakan suatu gejala penyakit yang juga banyak di jumpai di tatanan keluarga. Keluarga adalah kelompok individu manusia yang melakukan interaksi yang pastinya memiliki masalah – masalah kesehatan didalamnya. Perawatan kesehatan keluarga adalah perawatan kesehatan masyarakat yang diberikan kepada keluarga sebagai kesatuan dengan sehat sehingga tujuan keperawatan sebagai saranannya. Berbagai masalah dalam keluarga memiliki kaitan erat dengan tugas keluarga khususnya dalam bidang kesehatan. Hal ini dimulai dengan pengenalan masalah kesehatan, penentuan tindakan kesehatan yang tepat, merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan, modifikasi lingkungan dan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada (Suprajitno,2008).

  Peran keluarga sangatlah penting dalam memberikan dukungan terhadap salah satu individu yang mengalami masalah kesehatan, karena individu merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan individu lain. Keturunan, gaya hidup yang tidak aktif (kurang olahraga), usia, kegemukan dan pola konsumsi makanan merupakan beberapa faktor pencetus yang dapat timbul di keluarga yang menyebabkan hipertensi.

  Hipertensi merupakan gejala penyakit yang lebih lanjut akan membuat kerusakan lebih berat yang menyebabkan permasalahan yang lebih kompleks jika tidak ditangani dengan baik. Individu yang menderita hipertensi akan mempunyai resiko terserang penyakit seperti stroke dan gangguan lainnya. Maka dari itu perlu dilakukan perawatan di dalam keluarga untuk melakukan pencegahan awal dalam keluarga dengan masalah hipertensi. Sehingga Asuhan Keperawatan Keluarga dengan masalah hipertensi ini menjadi penting dilakukan untuk mengurangi dampak yang timbul dari hipertensi terhadap annggota keluarga yang mempunyai masalah hipertensi.

B. Tujuan Penulisan

  1. Tujuan Umum Memberikan asuhan keperawatan keluarga dengan fokus utama ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada Ibu A dengan Hipertensi di Desa Srowot Kecamatan Kalibagor.

  2. Tujuan Khusus

  a. Mendapatkan data pengkajian asuhan keperawatan keluarga dengan masalah Hipertensi.

  b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada Ibu. A dengan hipertensi pada keluarga Bp. Y di Desa Srowot Kalibagor.

  c. Menyusun rencana asuhan keperawatan pada Ibu. A dengan hipertensi pada keluarga Bp. Y di Desa Srowot Kalibagor.

  d. Melakukan implementasi pada Ibu. A dengan hipertensi pada keluarga Bp. Y di Desa Srowot Kalibagor.

  e. Melakukan evaluasi pada Ibu. A dengan hipertensi pada keluarga Bp. Y di Desa Srowot Kalibagor.

  f. Mendokumentasikan tindakan keperawatan yang telah dilakukan.

  C. Pengumpulan Data

  Dalam pengumpulan data untuk menyusun laporan kasus ini digunakan tehnik pengumpulan data dengan cara sebagai berikut :

  1. Observasi partisipasif Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap klien dan keluarga mengenai pola hidup serta lingkungan dengan asuhan keperawatan pada keluarga.

  2. Wawancara Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara tanya jawab atau analisa pada klien dan keluarga mengenai masalah kesehatan.

  3. Studi literatur Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil sumber pengetahuan melalui buku – buku, serta mencari materi dari internet.

  4. Studi dukumentasi.

  Pengumpulan data dilakukan dengan melihat data – data yang ada seperti data tentang jumlah penderita diwilayah Kecamatan Kalibagor yang diambil dari data Puskesmas Kalibagor.

  D. Tempat dan waktu

  Asuhan keperawatan keluarga ini dilakukan pada Ibu. A dengan hipertensi pada keluarga Bp. Y Di Desa Srowot RT 03 RW 03, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas pada tanggal 30 -31 Mei 2016.

  E. Manfaat Penulisan

  1. Bagi Penulis Mendapatkan pengalaman belajar dan menambah pengetahuan serta ketrampilan dalam pemberian asuhan keperawatan yang berkaitan dengan hipertensi.

  2. Bagi institusi Sebagai sumber referensi dalam pemberian asuhan keperawatan untuk meningkatkan kualitas pendidikan keperawatan. Dan dapat sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan ilmu.

  3. Bagi pelayanan kesehatan Sebagai bahan untuk penambahan pengetahuan, dan masukan dalam meningkatkan pemberian pelayanan kesehatan berkaitan dengan klien hipertensi.

  F. Sistematika penulisan

  Adapun sistematika penulisan laporan ini adalah :

  BAB I :Pendahuluan, membahas tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, pengumpulan data, tempat dan waktu, manfaat penulisan serta sistematika penulisan.

  BAB II :Tinjauan pustaka, membahas tentang konsep keluarga dan konsep masalah kesehatan hipertensi.

  BAB III :Tinjauan kasus meliputi tentang pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, prioritas masalah, perencanaan, implementasi dan evaluasi.

  BAB IV :Pembahasan, berisi tentang pembahasan secara umum dari asuhan keperawatan yang telah diberikan. BAB V : Penutup, berisi kesimpulan dan saran.