GAYA BELAJAR SISWA-SISWI KELAS VII DAN VIII SERTA GAYA MENGAJAR GURU DI KELAS TERSEBUT DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP CHARITAS 02 MOJOSARI KABUPATEN OKU TIMUR SUMATERA SELATAN SKRIPSI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

GAYA BELAJAR SISWA-SISWI KELAS VII DAN VIII SERTA

GAYA MENGAJAR GURU DI KELAS TERSEBUT DALAM

PEMBELAJARAN IPA DI SMP CHARITAS 02 MOJOSARI

KABUPATEN OKU TIMUR SUMATERA SELATAN

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Fisika

  

Oleh :

BENIDICTA RETVINA PRASETIANTI

NIM : 091424029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

  

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

GAYA BELAJAR SISWA-SISWI KELAS VII DAN VIII SERTA

GAYA MENGAJAR GURU DI KELAS TERSEBUT DALAM

PEMBELAJARAN IPA DI SMP CHARITAS 02 MOJOSARI

KABUPATEN OKU TIMUR SUMATERA SELATAN

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Fisika

  

Oleh :

BENIDICTA RETVINA PRASETIANTI

NIM : 091424029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

  

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PERSEMBAHAN

  Karya ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus Sumber Kekuatanku dan Bunda Maria

  Bapakku Yosef Suryono, Ibuku Rosalia Endang, Kakak-kakakku Henrika Meylina, Ch. Noviliana dan F.X. Hanantri

  

“Kupersembahkan skripsi ini sebagai bentuk ucapan syukur, tanda terima kasih,

bukti, dan cintaku untuk keluargaku yang selalu mendoakan ku, mendukungku,

memotivasiku untuk terus belajar, tidak mudah putus asa dan selalu berusaha agar

mendapatkan yang terbaik”

  

Almamaterku Pendidikan Fisika

Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  MOTTO

  “Di dalam hidup ini, semua ada waktunya, Ada waktunya kita menabur ....

  Ada juga waktu kita menuai” “Tuhan takkan terlambat!

  Juga tak akan lebih cepat Semuanya ....

  Dia jadikan indah tepat pada waktuNya”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

GAYA BELAJAR SISWA-SISWI KELAS VII DAN VIII SERTA GAYA

MENGAJAR GURU DIKELAS TERSEBUT DALAM PEMBELAJARAN

  

IPA DI SMP CHARITAS 02 MOJOSARI KABUPATEN OKU TIMUR

SUMATERA SELATAN

Benidicta Retvina Prasetianti

Universitas Sanata Dharma

  

2013

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya belajar siswa dan gaya mengajar guru dalam pembelajaran IPA. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Charitas 02 Mojosari pada bulan April

  2013. Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VII dan VIII SMP Charitas 02 Mojosari sejumlah 90 orang.

  Penelitian ini menggunakan instrumen berikut: (1) angket dan wawancara untuk meneliti gaya belajar siswa; dan (2) pengamatan dan wawancara untuk meneliti gaya mengajar guru dalam pembelajaran IPA. Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya belajar siswa yang ditemukan adalah dominan pada gaya belajar visual untuk pembelajaran secara umum dan dominan pada aspek gaya belajar auditorial untuk pembelajaran IPA. Selain itu, gaya mengajar guru yang ditemukan adalah memberikan materi dengan cara menjelaskan dimana metode mengajarnya adalah ceramah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

STUDENTS’ LEARNING STYLES OF CLASS VII AND VIII AND

  

TEACHING STYLE OF TEACHER IN THAT CLASS IN OF

LEARNING

SCIENCE OF THE MOJOSARI CHARITY YUNIOR HIGH SCHOOL 02

REGENCY OF EAST OKU IN SOUTH SUMATRA

Benidicta Retvina Prasetianti Sanata Dharma University 2013

  This research was aimed to understand students' learning styles and teaching styles of teacher in learning of science. This research was done in Mojosari Charity Yunior High School 02 on

  April 2013. The subjects of this study were students of class VII and VIII Mojosari Charity Yunior High School 02 some 90 people.

  The instruments used in this research were: (1) questionnaires and interviews for collecting data on students' learning styles, and (2) observation and interviews for collecting data on teaching style of teachers in learning of science. The data was analyzed qualitatively and quantitatively.

  The result of the study shows that students’ learning styles were found is dominant aspect of visual to learning of general and dominant aspect of auditory to learning of science. In addition, teaching style of teacher were found is to provide materials in a way to explain where the method of teaching is lecture.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan berkat dan karuniaNya yang luar biasa, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Gaya Belajar Siswa-Siswi Kelas VII dan VIII

  

Serta Gaya Mengajar Guru di Kelas Tersebut Dalam Pembelajaran IPA di SMP

Charitas 02 Mojosari Kabupaten OKU Timur Sumatera Selatan dengan baik.

  Skripsi tersebut ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Fisika.

  Selama pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan dukungan dan bantuan oleh banyak pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada: 1.

  Bpk. T. Sarkim, Ph.D., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan dengan baik dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan dan penyelesaian tugas akhir ini.

  2. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Fisika yang dengan penuh kedisiplinan mendidik dan mendampingi penulis selama menempuh perkuliahan di Pendidikan Fisika.

3. Bpk. A. Tukatno, BA., selaku Kepala Sekolah SMP Charitas 02

  Mojosari yang telah memberikan ijin sewaktu penulis melakukan penelitian pada bulan April 2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4. Bpk. A. Romlan, selaku guru IPA SMP Charitas 02 Mojosari yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian, serta memberi masukan-masukan yang berguna bagi penulis dalam penyusunan tugas akhir.

  5. Keluargaku tercinta, Y. Suryono (bapak), Rosalia Endang (ibu), Silvester Sriwibowo, Henrika Meylina, Ch. Noviliana, Hanantri (kakak), Viando, Wika, Wina (adik) yang menjadi penyemangat hidupku. Terimakasih atas doa dan dukungan yang sudah kalian berikan kepadaku dalam menyelesaikan studi.

  6. Keluargaku di Pakem, terimakasih atas doa dan dukungannya selama ini.

  7. Bapak-Ibu guru dan karyawan SMP Charitas 02 yang terus mendukung dan menyemangati penulis selama melakukan penelitian.

  8. Siswa-siswi kelas VII dan VII SMP Charitas 02 Mojosari tahun ajaran 2012/2013 atas bantuan dan keterlibatannya dalam penelitian tugas akhir ini.

  9. Teman-temanku di Pendidikan Fisika, khususnya angkatan 2009, juga tim futsal velocity. Terimakasih atas kebersamaan dan dukungan yang kalian berikan.

  10. Sahabat-sahabatku, Ika dan Mela, terimakasih atas kerjasamanya selama ini dalam menyelesaikan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  11. Sahabat-sahabatku bulek Chatrin, Monik, dan Veni, terimakasih atas doa, bantuan dan dukungannya selama ini.

  12. Untuk Bpk Sugeng, Ibu Heni dan Mas Arif, terimakasih atas bantuannya dalam keperluan surat menyurat untuk ijin penelitian.

  13. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu- persatu. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak- pihak lain yang membutuhkan. Penulis juga menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca yang membangun sangat diharapkan dan akan dipertimbangkan dengan senang hati demi kesempurnaan skripsi ini.

  Yogyakarta, 19 Agustus 2013 Penulis Benidicta Retvina Prasetianti

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................................... vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii ABSTRACT ..................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ..................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii BAB I. PENDAHULUAN ...............................................................................

  1 A.

  1 Latar Belakang Permasalahan ........................................................

  B.

  2 Rumusan Masalah ..........................................................................

  C.

  3 Tujuan Penelitian ...........................................................................

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  D.

  3 Manfaat Penelitian ..........................................................................

  E.

  4 Batasan Pengertian .........................................................................

  F.

  5 Keterangan Penelitian ....................................................................

  BAB II. LANDASAN TEORI .........................................................................

  7 A.

  7 Definisi Belajar ..............................................................................

  B.

  Gaya Belajar ................................................................................... 11 1.

  Pengertian Gaya Belajar ........................................................... 11 2. Klasifikasi Gaya Belajar ........................................................... 12 3. Gaya Belajar menurut Preferensi Sensori ................................ 18 4. Manfaat Pemahaman Gaya Belajar .......................................... 23 C. Gaya Mengajar Guru ...................................................................... 24 1.

  Pengertian Mengajar ................................................................ 24 2. Pengertian Gaya Mengajar ....................................................... 28 D.

  IPA atau Sains ............................................................................... 29 E. Gaya Belajar IPA ........................................................................... 30 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .......................................................

  32 A. Jenis Penelitian ............................................................................... 32 B.

  Subyek Penelitian ........................................................................... 33 C. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 33 D.

  Metode Penelitian ........................................................................... 33 E. Instrumen Penelitian ....................................................................... 34

  1. Kuesioner/Angket ..................................................................... 34 2.

  Wawancara ............................................................................... 36 3. Observasi/Pengamatan ............................................................. 37 F. Validitas Data ................................................................................. 38 G.

  Metode Analisis Data ..................................................................... 38 1.

  Analisis data kuesioner/angket ................................................. 38 2. Analisis hasil wawancara ......................................................... 40 3. Analisis pengamatan dengan video .......................................... 41 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................

  42 A. Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 42 B.

  Data dan Analisis Data ................................................................... 45 1.

  Data .......................................................................................... 45 2. Analisis Data ............................................................................ 45 C. Pembahasan .................................................................................... 66 1.

  Gaya Belajar Siswa .................................................................. 66 2. Gaya Mengajar Guru ................................................................ 73

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN......................................................... 81 A. Kesimpulan ................................................................................... 81 B. Saran ............................................................................................... 82 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

  84 LAMPIRAN .....................................................................................................

  88 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 1. Kisi-kisi Angket gaya belajar siswa ...................................................

  35 Tabel 2. Jadwal Penelitian untuk Proses Pengamatan ....................................

  44 Tabel 3. Jumlah Skor Angket Gaya Belajar dalam Bentuk Check-list SMP Charitas 02 Mojosari ........................................................................................

  46 Tabel 4. Descriptives Statistics Angket Check-List Melalui Uji F Dependent

  49 Tabel 5. Hasil Signifikansi Analisis Angket Gaya Belajar dalam Bentuk Check- list .....................................................................................................................

  49 Tabel 6. Hasil Analisis Angket Gaya Belajar dalam Bentuk Pilihan Ganda SMP Charitas 02 Mojosari ........................................................................................

  50 Tabel 7. Pengelompokkan Aspek Gaya Belajar pada Angket Pilihan Ganda..

  54 Tabel 8. Rangkuman Pengelompokkan Aspek Gaya Belajar pada Angket Pilihan Ganda ...............................................................................................................

  56 Tabel 9. Rangkuman hasil coding aktivitas .....................................................

  65 Tabel 10. Data Angket Gaya Belajar Dalam Bentuk Check-List ....................

  96 Tabel 11. Data Angket Gaya Belajar Dalam Bentuk Pilihan Ganda ...............

  99

  

DAFTAR GAMBAR

  Halaman Gambar 1. Panjang Kurva Normal ...................................................................

  39 Gambar 2. Kurva Normal dengan 4 Standar Deviasi .......................................

  40 Gambar 3. Guru menjelaskan tentang jaringan meristim.................................

  74 Gambar 4. Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru ........................

  74 Gambar 5. Guru menulis dan menggambar di papan tulis ...............................

  75 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian .....................................................................

  89 Lampiran 2. Surat Keterangan Penelitian ........................................................

  90 Lampiran 3. Angket Gaya Belajar ...................................................................

  91 Lampiran 4. Data Angket Check-list ...............................................................

  96 Lampiran 5. Data Angket Pilihan Ganda .........................................................

  99 Lampiran 6. Data Wawancara Siswa .............................................................. 102 Lampiran 7. Data Wawancara Guru................................................................. 110 Lampiran 8. Data Hasil Pengamatan ................................................................ 113 Lampiran 9. Hasil Angket Gaya Belajar .......................................................... 123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Belajar adalah sebuah proses berpikir. Karena itu belajar tidak cukup

  hanya sekedar tahu, menguasai ilmu, dan menghafalkan semua teori yang tercantum di dalam buku-buku. Belajar perlu dilakukan oleh semua orang, terutama siswa sebagai peserta didik di dalam lingkungan pendidikan. Berdasarkan pengalaman peneliti ketika melakukan Program Pengalaman Lapangan (PPL), sudah tidak asing lagi jika banyak ditemukan siswa yang tidak suka belajar. Mereka tidak suka belajar karena menurut mereka situasi belajar yang mereka jalani sangat tidak menyenangkan, sehingga dalam belajar mereka merasa tertekan, frustasi dan bosan. Hal ini mungkin terjadi karena proses belajar yang mereka alami tidak sesuai dengan gaya belajar mereka. Padahal mereka dapat belajar dengan maksimal apabila gaya belajar yang digunakan dalam belajar sesuai dengan kekuatan pribadi mereka. Karena diantara mereka ada yang lebih mudah belajar dengan melihat, belajar dengan mendengar dan belajar dengan mencoba-coba sendiri. Sehingga apapun cara yang ditempuh siswa, perbedaan gaya belajar itu menunjukkan cara terbaik untuk bisa menyerap sebuah informasi dari luar dirinya.

  Informasi yang diterima siswa tersebut banyak diperoleh dari pendidik (guru). Jika informasi tersebut disampaikan oleh guru sesuai dengan gaya belajar siswa, maka informasi tersebut akan diterima dengan baik oleh siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Guru yang memahami perbedaan gaya belajar masing-masing siswa di dalam satu kelas, akan menggunakan metode yang bervariasi agar semua siswa dapat menyerap informasi dengan maksimal. Namun yang ada di dalam proses pendidikan kita adalah sebuah kenyataan bahwa kebanyakan guru menyampaikan informasi dengan cara mereka sendiri tanpa peduli dengan gaya belajar siswa. Cara mengajar seperti ini juga sering dijumpai siswa pada guru mata pelajaran IPA. Hal ini semakin mempersulit mereka dalam belajar IPA, yang menurut mereka materinya saja sudah sulit untuk dipelajari.

  Berdasarkan permasalahan-permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang gaya belajar seperti apa yang sering digunakan oleh siswa-siswi di SMP Charitas 02 Mojosari dalam memahami materi IPA dan mengetahui gaya mengajar seperti apa yang dilakukan oleh guru IPA mereka. Sehingga dalam skripsi ini diambil judul Gaya Belajar

  Siswa-Siswi Kelas VII dan VIII serta Gaya Mengajar Guru di Kelas Tersebut Dalam Pembelajaran IPA di SMP Charitas 02 Mojosari Kabupaten OKU Timur Sumatera Selatan.

B. Rumusan Masalah 1.

  Apa gaya belajar siswa-siswi di SMP Charitas 02 Mojosari dalam pembelajaran IPA?

2. Apa gaya mengajar guru IPA di SMP Charitas 02 Mojosari?

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  C. Tujuan Penelitian 1.

  Mengetahui gaya belajar siswa-siswi di SMP Charitas 02 Mojosari.

  2. Mengetahui gaya mengajar guru IPA di SMP Charitas 02 Mojosari.

  D. Manfaat Penelitian

  Manfaat dari penelitian ini adalah: 1.

  Bagi siswa Dapat memberikan informasi bagi siswa untuk mengenali gaya belajarnya sendiri, sehingga dalam belajar IPA siswa tidak merasa terbebani.

  2. Bagi Sekolah Dapat menjadi upaya bagi sekolah untuk meningkatkan prestasi siswa dalam pembelajaran IPA.

  3. Bagi Peneliti Mempunyai pengalaman melakukan penelitian dan dapat mengembangkan lebih lanjut untuk penelitian lainnya demi kemajuan pendidikan terkhusus dalam pembelajaran IPA dan dapat menambah wawasan dalam upaya memberikan pengetahuan mengenai gaya belajar kepada siswa.

  4. Bagi Guru Mendapat gambaran mengenai gaya belajar siswanya dan dapat mengembangkan metode mengajar yang sesuai dengan gaya belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Batasan Pengertian 1.

  Gaya Belajar Gaya belajar adalah cara belajar yang sering digunakan oleh siswa untuk bereaksi dan menggunakan perangsang-perangsang dalam menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah informasi pada proses belajar.

  2. Gaya Belajar Visual (Visual Learners) Gaya belajar visual yaitu belajar yang harus melihat terlebih dahulu buktinya untuk kemudian bisa mempercayainya. Untuk lebih sederhananya, gaya belajar ini adalah belajar dengan cara melihat (Hamzah Uno, 2006: 181).

  3. Gaya Belajar Auditorial (Auditory Learners) Gaya belajar auditorial adalah belajar dengan cara mendengar. Gaya belajar ini mengandalkan pada pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya (Hamzah Uno, 2006: 181).

  4. Gaya Belajar Kinestetik (Tactual Learners) Gaya belajar kinestetik adalah belajar dengan cara bergerak, bekerja dan melibatkan aktivitas fisik. Gaya belajar ini harus menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar kita bisa mengingatnya (Hamzah Uno, 2006: 182).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Gaya Mengajar

  Gaya mengajar adalah metode mengajar dan media yang digunakan oleh guru yang sesuai dengan kemampuan siswa untuk mencapai tujuan dalam materi pelajaran.

F. Keterangan Penelitian

  Penelitian ini merupakan penelitian bersama yang dilakukan oleh Margareta Pamela, Benidicta Retvina Prasetianti, dan Agnes Ika. Sehingga dalam penelitian ini, hal yang diteliti pun sama yaitu tentang gaya belajar siswa-siswi dan gaya mengajar guru dalam pembelajaran IPA.

  Penelitian tentang gaya belajar dalam studi skripsi ini adalah hal yang baru di Prodi Pendidikan Fisika, sehingga akan lebih mudah kalau penelitian ini dilakukan bersama. Selain itu, kami ingin melakukan penelitian tentang gaya belajar siswa dan gaya mengajar guru di situasi yang berbeda, maka akan terlalu besar cakupannya jika penelitian ini dilakukan sendiri. Perbedaan kami dalam penelitian ini adalah penelitiannya dilakukan di tiga tempat yang berbeda dengan jenjang yang berbeda pula yaitu di SDS Subsidi Pusat Damai Kabupaten Sanggau, SMP Charitas 02 Mojosari Kabupaten OKU Timur dan SMA Bhakti Karya Kabupaten Temanggung. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi teori gaya belajar dan untuk melihat apakah ada kesamaan hasil penelitian dari ketiga tempat yang berbeda itu atau tidak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Sebagai penelitian awal, jika ada penelitian lanjut dapat menggunakan skripsi ini sebagai pedoman. Oleh karena itu, kami bertiga juga menggunakan teori bersama. Sehingga jika ada kata-kata atau kalimat yang sama, itu karena kami melakukan diskusi bersama dan kami menyetujuinya. Selain itu, analisis data dan pembahasan kami akan saling merujuk dengan data hasil penelitian dari anggota tim yang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Belajar Dalam mengkaji definisi konsep pendidikan, Hamdani (2011: 17)

  mengulas pendapat Zuhairini yang mengatakan bahwa pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia dalam meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi rohaninya (pikir, rasa, karsa, cipta dan budi nurani) dan jasmani (pancaindra dan keterampilan).

  Menurut Driyarkara (1980: 128), pendidikan sebagai suatu bentuk hidup bersama, pemasukkan manusia muda ke dalam alam nilai-nilai dan kesatuan antar pribadi yang mempribadikan.

  Sedangkan Tatang (2012: 14) mengulas pendapat Basri yang mengutarakan pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis untuk memotivasi, membina, membantu, serta membimbing seseorang untuk mengembangkan segala potensinya sehingga ia mencapai kualitas diri yang lebih baik.

  Sementara itu Tatang (2012: 15) juga mengulas pendapat Teddy yang menyampaikan bahwa pendidikan merupakan usaha pengembangan kualitas diri manusia dalam segala aspeknya. Pendidikan sebagai aktivitas yang disengaja untuk mencapai tujuan tertentu dan melibatkan berbagai faktor yang saling berkaitan antara satu dan lainnya, sehingga membentuk satu sistem yang saling mempengaruhi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dari pengertian-pengertian pendidikan diatas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia yang dilakukan dengan sengaja untuk mengembangkan kualitas dirinya dalam segala aspek untuk menjadi lebih baik.

  Di dalam pendidikan terdapat proses pembelajaran yang terdiri dari belajar dan mengajar. Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat mendasar dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan, karena belajar adalah kunci utama dalam setiap usaha pendidikan (Muhibbin, 2008: 59).

  Dalam mengkaji hakikat belajar Muhibbin (1995: 90) mengulas pendapat Hintzman mengatakan bahwa

  “Learning is a change in organism due to experience which can affect the organism’s behavior”. Selanjutnya

  Muhibbin (1995: 90) mengartikan belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme (manusia atau hewan) yang disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut.

  Muhibbin (1995: 90) juga mengulas pendapat dari Wittig untuk mengkaji hakikat belajar yang didefinisikan sebagai: any relatively

  permanent change in an organism’s behavioral rappertoire that occrus as a

  Artinya belajar adalah perubahan yang relatif menetap result of experience. yang terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Menurut Muhibbin (1995: 92), dari beberapa definisi diatas, maka Secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.

  Selain itu Eveline dan Hartini (2011: 3) menyatakan bahwa belajar merupakan sebuah proses yang komplek yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi (bahkan dalam kandungan) hingga liang lahat.

  Eveline dan Hartini (2011: 4) mengulas pendapat Burton yang mengemukakan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya.

  Van Rossum dan Hamer (2010: 2) mengulas pendapat Roger Saljo yang menyatakan bahwa belajar juga dapat dilihat dari sudut pandang siswa. Saljo menyimpulkan lima konsep belajar, yaitu : 1.

  Belajar sebagai peningkatan pengetahuan Belajar sebagai peningkatan pengetahuan artinya belajar adalah mendapatkan hal-hal baru yang tidak diketahui sebelumnya. Sehingga semakin lama kita belajar maka pengetahuan kita semakin bertambah.

2. Belajar adalah mengingat

  Belajar adalah mengingat artinya belajar sama dengan menghafal dan kemampuan untuk mereproduksi apa yang dihafal. Dalam hal ini apa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  yang dihafal adalah produknya sementara menghafal adalah bentuk prosesnya.

  3. Belajar sebagai kemahiran memperoleh fakta, prosedur dan lain-lain yang dapat dimanfaatkan di masa depan Belajar dalam hal ini artinya memilih dan menghafal fakta-fakta, prosedur, gagasan dan sebagainya kemudian mencerminkan lebih lanjut atas apa yang dipelajari untuk memutuskan kegunaannya di masa depan. Sehingga dalam belajar hal yang dilakukan tidak hanya menghafal tetapi juga berlatih sampai sempurna tanpa mengubah pengetahuan atau prosedur.

4. Belajar sebagai pemisahan makna

  Belajar sebagai pemisahan makna artinya belajar adalah suatu proses pemahaman yang dicapai melalui ide-ide yang berkaitan dalam subyek, menemukan hal-hal apapun, melihat materi pelajaran lebih mendalam, mengumpulkan berbagai sudut pandang pada materi yang dipelajari dan mendapatkan gambaran besar. Jadi belajar adalah berpikir lebih jelas, melihat sesuatu yang baru dengan cara yang jauh lebih logis, dan melihat langkah-langkah untuk sampai pada kesimpulan.

  5. Belajar sebagai proses menafsirkan yang bertujuan pada pemahaman realita Dalam hal ini belajar adalah mengubah cara melihat sesuatu dengan mengubah perspektif untuk menuju ke pemahaman yang lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dari pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku manusia yang relatif menetap dalam menambah ilmu pengetahuan dengan mengingat dan memahaminya, sehingga cara berpikir menjadi lebih logis dan dapat menafsirkan ilmu pengetahuan itu dalam proses menuju ke pemahaman yang lebih baik untuk kemudian mempraktekkannya sampai sempurna.

B. Gaya Belajar

  Untuk memahami apa itu gaya belajar, maka pada bagian ini penulis akan mengulas tentang pengertian gaya belajar, klasifikasi gaya belajar, ciri-ciri dari masing-masing tipe gaya belajar dan manfaat pemahaman gaya belajar bagi guru dan siswa.

1. Pengertian Gaya Belajar

  Semua orang dalam segala usia dapat benar-benar mempelajari apapun apabila dibiarkan melakukannya dengan gaya unik yang sesuai dengan kekuatan pribadi mereka sendiri (Barbara, 2007: 29). Gaya unik yang sesuai dengan kekuatan pribadi mereka adalah gaya belajar yang mereka terapkan, yang akan membuat mereka merasa terbantu dalam menyerap dan mengolah infomasi sehingga belajar dan berkomunikasi akan lebih mudah.

  Menurut Winkel (2004: 90), gaya belajar merupakan cara belajar yang khas bagi siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Menurut Nasution (1984: 93) gaya belajar merupakan cara siswa bereaksi dan menggunakan perangsang-perangsang yang diterimanya dalam proses belajar.

  Menurut DePorter dan Mike Hernacki (2006: 110-112), gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah informasi.

  Dari pengertian-pengertian di atas, dapat diketahui bahwa gaya belajar adalah cara belajar yang sering digunakan oleh siswa untuk bereaksi dan menggunakan perangsang-perangsang dalam menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah informasi pada proses belajar.

2. Klasifikasi Gaya Belajar

  Sejak awal tahun 1997, telah banyak upaya yang dilakukan untuk mengenali dan mengkategorikan cara manusia belajar, cara memasukkan informasi ke dalam otak. Secara garis besar, ada tujuh pendekatan yang umum dikenal dengan kerangka referensi yang berbeda dan dikembangkan juga oleh ahli yang berbeda dengan variasinya masing- masing. Adi W. Gunawan adalah seorang pakar mind technology dan transformasi diri yang dalam bukunya

  “Genius Learning Strategy”

  merangkum ketujuh cara belajar tersebut, yaitu: a.

  Pendekatan berdasarkan pada pemrosesan informasi; menentukan cara yang berbeda dalam memandang dan memproses informasi yang baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Pendekatan ini dikembangkan oleh Kagan, Kolb, Honey dan Umford Gregorc, Butler, dan McCharty.

  b.

  Pendekatan berdasarkan pada kepribadian; menentukan tipe karakter yang berbeda-beda. Pendekatan ini dikembangkan oleh Myer-Briggs, Lawrence, Keirsey & Bates, Simon & Byram, Singer-Loomis, Grey- Wheelright, Holland dan Geering.

  c.

  Pendekatan berdasarkan pada modalitas sensori; menentukan tingkat ketergantungan terhadap indera tertentu. Pendekatan ini dikembangkan oleh Bandler & Grinder dan Messick.

  d.

  Pendekatan berdasarkan pada lingkungan; menentukan respon yang berbeda terhadap kondisi fisik, psikologis, sosial, dan instruksional.

  Pendekatan ini dikembangkan oleh Witkin, Eison, Canfield.

  e.

  Pendekatan berdasarkan pada interaksi sosial; menentukan cara yang berbeda dalam berhubungan dengan orang lain. Pendekatan ini dikembangkan oleh Grasha-Reichman, Perry, Mann, Furmann-Jacobs, dan Merill.

  f.

  Pendekatan berdasarkan pada kecerdasan; menentukan bakat yang berbeda. Pendekatan ini dikembangkan oleh Gardner dan Handy.

  g.

  Pendekatan berdasarkan wilayah otak; menentukan dominasi relatif dari berbagai bagian otak, misalnya otak kiri dan otak kanan.

  Pendekatan ini dikembangkan oleh Sperry, Bogen, Edwards, dan Hermann (Adi W. Gunawan, 2007: 140).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Banyaknya pendekatan dalam mengklasifikasikan atau membedakan gaya belajar disebabkan karena setiap pendekatan yang digunakan mengakses aspek yang berbeda secara kognitif. Menurut Adi W. Gunawan (2007: 142) ada tiga pendekatan gaya belajar yang populer, yaitu pendekatan berdasarkan preferensi sensori, preferensi kognitif, dan profil kecerdasan.

  Pendekatan gaya belajar berdasarkan preferensi sensori (ketergantungan terhadap indera tertentu) terdiri dari tiga gaya belajar yaitu gaya belajar visual (belajar dengan cara melihat), gaya belajar auditorial (belajar dengan cara mendengar), dan gaya belajar kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan melakukan aktivitas fisik).

  Pendekatan gaya belajar berdasarkan preferensi kognitif (kemampuan berpikir) dikembangkan oleh Anthony Gregorc. Gregorc membagi gaya belajar menurut kemampuan mental menjadi 4 kategori, yaitu: 1.

  Gaya belajar konkret-sekuensial. Merupakan gaya belajar yang membuat siswa menjadi terorganisir, dapat diandalkan, pekerja keras. Mereka mengikuti petunjuk guru dan mengajukan pertanyaan untuk klarifikasi. Pekerjaan mereka biasanya akurat, faktual, dan konsisten. Mereka lebih memilih kegiatan pembelajaran konvensional.

  2. Gaya belajar abstrak-sekuensial. Merupakan gaya belajar yang membuat siswa menjadi berpikir logis dan disengaja. Mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  belajar terbaik dalam lingkungan yang terstruktur. Mereka memiliki pengetahuan, pemikir analitik dengan pengertian yang jelas tentang objektivitas. Mereka lebih memilih proses yang sistematis dan menyeluruh dalam pekerjaan mereka.

  3. Gaya belajar konkret acak. Merupakan gaya belajar yang membuat siswa menjadi kreatif, petualang, dan tentu ingin tahu tentang dunia di sekitar mereka. Mereka adalah pemikir inovatif. Mereka menggunakan naluri dan intuisi mereka ketika membuat keputusan.

  4. Gaya belajar abstrak acak. Merupakan gaya belajar yang membuat siswa menjadi imajinatif dan idealis. Mereka sensitif dan merupakan siswa yang cenderung sentimental. Mereka lebih suka fleksibilitas dan cenderung spontan. Mereka adalah siswa yang sangat perseptif. Pendekatan gaya belajar berdasarkan profil kecerdasan dikembangkan oleh Howard Gardner. Gardner (dikutip oleh Adi W. Gunawan) awalnya mengusulkan tujuh jenis kecerdasan yaitu: 1.

  Linguistik. Merupakan kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan.

2. Logika-matematika. Merupakan kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Interpersonal. Merupakan kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain.

  4. Intrapersonal. Merupakan kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri.

  5. Musikal. Merupakan kemampuan untuk menikmati, mengamati, membedakan, mengarang, membentuk dan mengekspresikan bentuk-bentuk musik.

  6. Visual-spasial. Merupakan kemampuan untuk melihat dan mengamati dunia visual dan spasial secara akurat.

  7. Kinestetik. Merupakan kemampuan dalam menggunakan tubuh kita secara terampil untuk mengungkapkan ide, pemikiran dan perasaan. Namun sesuai dengan perkembangan penelitian yang dilakukannya,

  Gardner lalu memasukkan kecerdasan kedelapan yaitu kecerdasan naturalis. Merupakan kemampuan untuk mengenali, membedakan, mengungkapkan dan membuat kategori terhadap apa yang di jumpai di alam maupun lingkungan.

  Konsep kecerdasan ganda dapat dilihat sebagai pengembangan model gaya belajar Visual, Auditorial, dan Kinestetik yang biasanya disingkat menjadi VAK dan membuat hubungan yang jelas antara kepribadian dan gaya belajar yang disukai (Nick Rushby, 2008: 78). Konsep, teori dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  metode VAK pertama kali dikembangkan pada tahun 1920 oleh psikolog dan spesialis mengajar seperti Fernald, Keller, Orton, Gillingham, Stillman dan Montessori (Nick Rushby, 2008: 93). Spesialis VAK mengakui bahwa seseorang belajar dengan menggunakan berbagai cara, misalnya ketika seseorang belajar untuk mengoperasikan peralatan baru dia akan memilih untuk membaca instruksi jika dia lebih dominan ke gaya belajar visual. Namun jika dia lebih dominan ke gaya belajar auditorial, maka dia akan lebih memilih untuk mendengarkan penjelasan.

  Model gaya belajar Visual, Auditorial, dan Kinestetik ini tidak menutup kecerdasan ganda Gardner, tetapi dengan adanya model VAK akan memberikan perspektif yang berbeda untuk memahami dan menjelaskan pilihan seseorang untuk mengetahui gaya belajar dan kekuatannya.

  Karena gaya belajar seseorang merupakan cerminan dari campuran kecerdasan mereka dan juga merupakan jenis refleksi otak.

  Dari ketiga pendekatan diatas, yang dikenal luas di Indonesia adalah pendekatan berdasarkan preferensi sensori (Adi W. Gunawan, 2007:142).

  Selain itu, De Porter & Hernacki (2006) menyatakan bahwa pada tahap awal untuk mengenali gaya belajar siswa, salah satu langkah diantara langkah pertama yang sebaiknya dilakukan oleh guru adalah mengenali modalitas belajar siswa sebagai modalitas visual, auditorial, atau kinestetik. Oleh karena ketenarannya di Indonesia dan penelitian ini merupakan penelitian awal untuk mengenali gaya belajar siswa, maka penelitian ini hanya menitikberatkan pada pengklasifikasian gaya belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  menurut preferensi sensori yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik. Selain itu, gaya belajar berdasarkan preferensi sensori menurut Flemming (dikutip oleh Suyono dan Hariyanto) juga terdiri dari tiga modalitas belajar, yaitu visual, auditorial, dan kinestetik.

3. Gaya Belajar menurut Preferensi Sensori

  Berdasarkan prefensi sensori atau kemampuan yang dimiliki otak dalam menyerap, mengelola dan menyampaikan informasi, maka gaya belajar individu dapat dibagi dalam 3 (tiga) kategori. Ketiga kategori tersebut adalah gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik yang ditandai dengan ciri-ciri perilaku tertentu. Pengkategorian ini tidak berarti bahwa setiap individu hanya memiliki salah satu karakteristik gaya belajar tertentu. Pengkategorian ini hanya merupakan pedoman bahwa setiap individu memiliki salah satu karakteristik yang paling menonjol sehingga jika dia mendapatkan rangsangan yang sesuai dalam belajar maka akan memudahkannya untuk menyerap pelajaran walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa setiap individu juga akan memanfaatkan kombinasi karakteristik gaya belajar tertentu.

  Menurut Hamzah Uno (2006: 181) pada preferensi sensori terdapat tiga tipe gaya belajar, yang terdiri dari: a.

  Gaya belajar Visual ( Visual Learners)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Gaya belajar visual adalah gaya belajar yang harus melihat terlebih dahulu buktinya untuk kemudian bisa mempercayainya. Untuk lebih sederhananya, gaya belajar ini adalah belajar dengan cara melihat.

  b.

  Gaya belajar Auditorial (Auditory Learners) Gaya belajar ini adalah belajar dengan cara mendengar. Gaya belajar ini mengandalkan pada pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya.

  c.

  Gaya Belajar Kinestetik (Tactual Learners) Gaya belajar ini adalah belajar dengan cara bergerak, bekerja dan melibatkan aktivitas fisik. Gaya belajar ini harus menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar kita bisa mengingatnya.

  Adapun ciri-ciri perilaku individu dengan karakteristik gaya belajar seperti disebutkan diatas, Suyono dan Hariyanto (2011: 151) mengadaptasi dari Bobbi de Porter dan Mike Hernacki menyatakan sebagai berikut: a.

  Gaya belajar Visual ( Visual Learners) Gaya belajar visual dapat dideteksi dari kebiasaan individu ketika belajar, antara lain: lebih mudah mengingat apa yang dilihat daripada yang didengar;