PERBEDAAN EFIKASI DIRI MAHASISWA YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERBEDAAN EFIKASI DIRI MAHASISWA YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN

  Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

  Oleh:

  Elisabeth Intan Dyah Perwitasari NIM: 079114093 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

MOTTO

“Semua impian kita dapat menjadi nyata, jika

kita memiliki keberanian untuk mengejarnya”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

  K arya ini ku persembahkan untuk: M y L ord Jesus Christ, Orang tuaku tercinta,

  K akak-kakakku K ekasihku , sahabat-sahabatku, D an orang-orang yang berusaha keras membantuku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PERBEDAAN EFIKASI DIRI MAHASISWA YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI

DITINJAU DARI JENIS KELAMIN

Elisabeth Intan Dyah Perwitasari

  

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan efikasi diri pada mahasiswa laki-laki

dengan perempuan yang sedang menyusun skripsi. Hipotesis yang diajukan adalah efikasi diri

mahasiswa yang sedang menyusun skripsi lebih tinggi dari mahasiswa laki-laki. Subjek dalam

penelitian ini adalah 80 orang yang terdiri dari 40 mahasiswa laki-laki dan 40 mahasiswa

perempuan. Pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan menggunakan skala efikasi diri yang

disusun oleh peneliti dengan menggunakan metode jawaban Likert. Reliabilitas skala prokrastinasi

akademik tersebut diuji dengan menggunakan metode koefisien reliabilitas Alpha Cronbach dan

diperoleh hasil 0,886 dari 34 item dengan rentang korelasi item total antara 0,321 sampai dengan

0,496. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan independent sample t-test. Hasil analisis

data menghasilkan nilai t sebesar -5,928(p<0,000). Artinya hipotesis pertama

ditolaksehinggaefikasi diri mahasiswa yang sedang menyusun skripsi berdasarkan jenis kelamin

berbeda secara statistik. Pada uji tiap aspek efikasi diri didapatkan nilai t = -6,451 (p<0,000) pada

aspek level, nilai t= -1,602 (p<0,113) pada aspek strength, dan nilai t= -7,353 (p<0,000) pada

aspek generality. Nilai tersebut menunjukkan ada perbedaan efikasi diri antara mahasiswa laki-laki

dan perempuan yang terletak pada aspek-aspek efikasi diri kecuali pada aspek strength. Kata kunci : efikasi diri, jenis kelamin (mahasiswa laki-laki, mahasiswa perempuan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

THE DIFFERENCE OF SELF-EFFICACY ON STUDENTS WHO ARE DOING THESIS

SORT IN REVIEW OF SEX

Elisabeth Intan Dyah Perwitasari

ABSTRACT

  This research aimed to see differences in self efficacy in male college students with a

woman who is working on a thesis. The hypothesis is self efficacy female student is working on a

thesis that is higher than male students. The subjects in this study were 80 people consisting of 40

male students and 40 female students. The collection of the data used is by using self efficacy scale

developed by researchers using the Likert method. Self efficacy scale reliability was tested using

Alpha Cronbach reliability coefficient method and the results obtained 0.886 of 34 items with item

total correlation ranges between 0.321 to 0.496. Data was analyzed using independent sample t-

test. The results of the analysis of data produced the value of t -5.928 (p<0,000). This means that

the first hypothesis is rejected and self efficacy of students is working on a thesis based on sex

differ statistically. In every aspect of self efficacy trials obtained value t = -6.451 (p<0,000) in the

level aspect, the value of t = -1.602 (p<0.113) on the strength aspect, and the value of t = -7.353

(p<0.000) in the aspect of generality. The value of self efficacy showed no difference between male

students and female except strength aspects.

  Keywords: self efficacy, sex (male students, female students)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan kasihnya yang tak terhingga, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbedaan Efikasi Diri Pada Mahasiswa Yang Sedang Menyusun Skripsi Ditinjau Dari Jenis Kelamin”.

  Penulis menyadari banyak pihak yang dengan kesungguhan hati memberikan dorongan, bimbingan, pikiran, waktu, tenaga maupun saran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

  1. Tuhan Yesus yang sudah memberikan kekuatan, kesehatan, dan akal sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  2. Ibu Dr. Christina Siwi Handayaniselaku dekan yang sudah membantu kelancaran dalam penyusunan skripsi ini.

  3. Ibu M. M. Nimas E. S., S.Psi., Psi., M.Si selaku dosen pembimbing yang sudah membimbing saya dengan penuh kesabaran dari awal sampai akhir dalam pembuatan skripsi ini.

  4. Bapak V. Didik Suryo Hartoko, M.Si. selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan selama penulis menjalankan studi.

  5. Segenap dosen Fakultas Psikologi yang selama ini telah memberikan ilmu dan pengetahuannya selama penulis menyelesaikan studi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6. Karyawan Psikologi, Mas Gandung, Mbak Nanik, Pak Gie, Mas Doni, Mas Muji, terima kasih atas bantuannya selama ini. Maaf jika selama ini sering merepotkan.

  7. Semua teman-teman Psikologi yang tidak bisa disebut satu persatu, terima kasih atas kerjasamanya.

  8. Semua teman-teman “Tumindak Ngiwo”, Sari, mas Windra, mas Simen, mas Kriwil, mas Komenk, mas Pet, mas Abu, mas Kowok, mas Yek, Tino, Dodi, Indro, Eva, Bora dan Dita, terima kasih atas kebersamaannya, banyak hal yang bisa penulis dapat ditempat ini.

  9. Sahabat-sahabatku Bundo, Nyak, Ina, Oppie, Ita, Nenis, Stella, Sari, Nandis yang saling memberikan dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.

  10. Untuk Bapak FD. Sugiyono dan ibu Yohana Fransiska Sri Hartati, terima kasih sudah memotivasi dan mendorong penulis untuk menyelesaikan skripsi, Mas Andit dan Mas endy yang terkadang mau bertukar pikiran selama proses pembuatan skripsi ini… Terimakasih untuk kasih, penerimaan, pemahaman, dan kesabaran kalian semua.

  11. My Beloved Bamby yang telahmemberikan berbagai kisah selama pembuatan skripsi ini. Terimakasih untuk semua proses yang telah kita lalui, dan terimakasih sudah selalu memberikan semangat dan dukungan dalam pembuatan skripsi ini. “Ayoo, kamu juga yang semangat yaa, kamu

  pasti bisa… “

  ☺

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  12. Semua teman yang sudah membantu membuat skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

  Penulis menyadari juga bahwa skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

  Yogyakarta, 01 Februari 2013 Elisabeth Intan Dyah Perwitasari

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ..................................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ........................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iii HALAMAN MOTTO ...............................................................................................iv HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................. v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................vi ABSTRAK ............................................................................................................. vii ABSTRACT .......................................................................................................... viii HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH.....ix KATA PENGANTAR ............................................................................................... x DAFTAR ISI ......................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL .................................................................................................. xvi DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................xvii

  BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6 C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6 D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7

  1. Manfaat Teoritis ...................................................................................... 7

  2. Manfaat Praktis ........................................................................................ 7

  BAB II. LANDASAN TEORI ................................................................................... 8

  A. Efikasi Diri ................................................................................................. .8

  BAB III. METODOLOGI PENELITIAN................................................................. 26 A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 26 B. Identifikasi Variabel Penelitian .................................................................. 26 C. Definisi Operasional .................................................................................. 26

  3. Pemberian Skor Skala ............................................................................ 30

  2. Penyusunan Item Pernyataan ................................................................. 29

  1. Skala Efikasi Diri .................................................................................. 28

  E. Metode dan Alat Pengumpulan Data ........................................................... 28

  D. Subjek Penelitian ....................................................................................... 28

  2. Variabel Bebas ...................................................................................... 27

  1. Variabel Tergantung .............................................................................. 27

  E. Hipotesis Penelitian ................................................................................... 25

  1. Pengertian Efikasi Diri........................................................................... 8

  D. Perbedaan Efikasi Diri Pada Mahasiswa yang Sedang Menyusun Skripsi Ditinjau Dari Jenis Kelamin....................................................................... 20

  2. Mahasiswa yang Sedang Menyusun Skripsi ......................................... 19

  1. Pengertian Mahasiswa ......................................................................... 18

  C. Mahasiswa yang Sedang Menyusun Skripsi ............................................... 18

  B. Jenis Kelamin ............................................................................................ 16

  4. Sumber Efikasi Diri ............................................................................. 13

  3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efikasi Diri .................................... 11

  2. Aspek Efikasi Diri ............................................................................... 10

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4. Distribusi Item Sebelum Uji Coba ......................................................... 30

  F. Validitas, Reliabilitas, dan Seleksi Item ........................................................ 31

  1. Validitas ................................................................................................ 31

  2. Reliabilitas ............................................................................................ 32

  3. Seleksi Item .......................................................................................... 33

  G. Metode Analisis Data .................................................................................. 35

  BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 36 A. Pelaksanaan Penelitian ................................................................................. 36 B. Hasil Penelitian ............................................................................................ 36

  1.Deskripsi Subjek Penelitian ....................................................................... 36

  2.Uji Asumsi ................................................................................................ 37

  3.Uji Hipotesis Penelitian ............................................................................ 39

  C. Pembahasan .................................................................................................. 45

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 50 A. Kesimpulan .................................................................................................. 50 B. Saran ............................................................................................................ 51

  1. Bagi Mahasiswa dan Pihak Universitas .................................................... 51

  2. Bagi Peneliti Selanjutnya ......................................................................... 51 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 52 LAMPIRAN ............................................................................................................ 54

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR TABEL

  Tabel 1. Skor Berdasarkan Kategori Jawaban ........................................................... 30 Tabel 2. Distribusi Item Skala Efikasi Diri Sebelum Uji Coba .................................. 31 Tabel 3. Distribusi Item yang Sah dan yang Gugur Pada Skala Efikasi Diri .............. 34 Tabel 4. Distribusi Item Skala Efikasi Diri Setelah Uji Coba dan Penelitian ............. 35 Tabel 5. Data Karakteristik Usia Responden ............................................................ 37 Tabel 6. Hasil Uji Normalitas ................................................................................... 38 Tabel 7. Hasil Uji Homogenitas Antara Mahasiswa Laki-laki dan Perempuan .......... 39 Tabel 8. Hasil dari Independent Sampel t - Test ....................................................... 40 Tabel 9. Hasil Deskripsi Statistik Skala Efikasi Diri Responden ............................... 40 Tabel 10. Norma kategorisasi ................................................................................... 41 Tabel 11. Kategorisasi Efikasi Diri Mahasiswa Laki-laki yang Sedang Menyusun

  Skripsi ........................................................................................................ 42 Tabel 12. Kategorisasi Efikasi Diri Mahasiswa Perempuan yang Sedang

  Menyusun Skripsi....................................................................................... 42 Tabel 13. Mean Empiris dan Mean Teoritis .............................................................. 43 Tabel 14. Hasil Uji- t Tiap Aspek ............................................................................. 44

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran I. Skala Efikasi Diri Uji Coba ................................................................... 55 Lampiran II. Reliabilitas dan Seleksi Item Skala Efikasi Diri ................................... 66 Lampiran III. Skala Efikasi Diri untuk Penelitian ..................................................... 69 Lampiran IV. Uji Normalitas ................................................................................... 76 Lampiran V. Uji Independent Sampel T-Test ........................................................... 77 Lampiran VI. Hasil Kategorisasi .............................................................................. 78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu di dalam kehidupan memiliki berbagai peran, dimana

  salah satunya adalah peran sebagai seorang mahasiswa.Banyak sekali pekerjaan, tantangan, dan tuntutan yang dihadapi dan harus dijalankan oleh mahasiswa diantaranya banyaknya tugas, laporan, makalah, ujian, maupun mengerjakan skripsi.Berbagai hal dan situasi juga dapat mempengaruhi keberhasilan prestasi mahasiswa atau justru menghambatnya (Zulkarnain, 2009).

  Mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggid iharapkan mampu menyelesaikan studinya dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Orang tua ingin segera melihat anak-anaknya memperoleh gelar yang dapat dibanggakan. Selain itu, adanya keinginan dari diri sendiri untuk segera lulus. Tuntutan, dorongan maupun keinginan dari diri sendiri, orangtua, maupun pihak akademik akan mempengaruhi motivasi mahasiswa dalam memandang penyelesaian studi sesuai batas waktu yang telah ditentukan atau tidak. Namun, pada kenyataan untuk menyelesaikan studi tersebut sangat tidak mudah. Mahasiswa harusmenghadapi berbagai tantangan dan hambatan agar dapat lulus dari perguruan tinggi. Salah satu kesulitan yang dihadapi mahasiswa dalam menyelesaikan studi adalah menyusun tugas akhir atau skripsi (Ulfah, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Skripsi adalah karya ilmiah yang diwajibkan sebagai bagian dari persyaratan pendidikan akademis di Perguruan Tinggi (Poerwadarminta dalam Gunawati, 2006).Semua mahasiswa wajib mengambil mata kuliah penyusunan skripsi tersebut, karena skripsi digunakan sebagai salah satu prasyarat bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar akademisnya sebagai sarjana.

  Dalam proses bimbingan skripsi tidak jarang mahasiswa dengan susah payah menyusun tulisan yang kemudian dikoreksi dan dievaluasi oleh pembimbing lalu diminta untuk memperbaiki lagi. Hal ini terjadi karena kurangnya kemampuan mahasiswa dalam memahami standar penyusunan skripsi yang telah ditentukan. Skripsi bisa menjadi stresor bagi sebagian mahasiswa, namun dapat pula dianggap sebagai tantangan positif yang harus dihadapi bagi mahasiswa yang lain (Prianto, 2010).

  Stres yang dialami mahasiswa terjadi karena mahasiswa memiliki berbagai kesulitan dalam mengerjakan skripsi. Kesulitan yang dialami tersebut adalah tidak adanya orientasi ke masa depan yang berakibat pada munculnya rasa malas dari dalam diri mahasiswa dan adanya hambatan keuangan dan sulitnya mendapatkan sumber pustaka (Utomo, 2009). Selain itu, mahasiswa juga mengalami kesulitan dalam menentukan tema dan judul, kesulitan dalam mengungkapkan gagasan dalam bentuk tulisan, serta kesulitan mencari subjek (Kurniawati, 2010). Agar dapat mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami mahasiswa dalam menyusun skripsi, maka dibutuhkan suatu keyakinan dalam diri mahasiswa. Keyakinan yang dimiliki seseorang dalam melakukan sesuatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  atau kemampuan menghadapi kesulitan biasanya disebut efikasi diri atau self- efficacy .

  Bandura (1997) menggambarkan bahwa efikasi diri merupakan kepercayaan terhadap diri sendiri dalam melakukan suatu tindakan guna menghadapi suatu situasi sehingga dapat memperoleh hasil seperti yang diharapkan. Efikasi diri adalah bagian dari diri yang dapat mempengaruhi jenis aktivitas yang dipilih, besarnya usaha yang akan dilakukan oleh individu dan kesabaran dalam menghadapi kesulitan.

  Efikasi diri juga mempengaruhi besar usaha dan ketahanan individu dalam menghadapi kesulitan. Individu dengan efikasi diri tinggi akan memandang tugas-tugas sulit sebagai tantangan untuk dihadapi daripada sebagai ancaman untuk dihindari. Individu mempunyai komitmen tinggi untuk mencapai tujuan-tujuannya dan menginvestasikan tingkat usaha yang tinggi serta mampu berfikir strategis untuk menghadapi kegagalan. Individu memandang kegagalan sebagai kurangnya usaha untuk mencapai keberhasilan. Selain itu individu secara cepat memulihkan perasaan mampu setelah mengalami kegagalan (Bandura, 1997).

  Tingginya efikasi diri yang dimiliki memungkinkan mahasiswa memiliki motivasi untuk melakukan tindakan dan usaha dalam menyusun skripsi, sebaliknya semakin rendah efikasi diri yang dimiliki maka mahasiswa kurang memiliki dorongan yang kuat dalam dirinya dalam menyusun skripsi dan mahasiswa tersebut tidak berusaha melakukan tindakan-tindakan dalam menyusun skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Bandura (1997), mengemukakan bahwa efikasi diri berkaitan dengan kemampuan yang dirasa seseorang untuk mendapatkan hasil dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kemampuan mahasiswa ini, berkaitan dengan kemampuan memaksimalkan kinerja mereka. Secara umum diketahui bahwa sukses akademik seseorang dipengaruhi oleh kemampuan kognitif mereka. Mahasiswa-mahasiswa yang memiliki potensi intelektual yang tinggi akan memperoleh sukses yang lebih bagus dibanding mereka yang memiliki kemampuan lebih rendah.

  Penelitian Hadi Warsito (2004) menunjukkan bahwa terdapat hubungan kausal yang positif signifikan antara self efficacy dengan prestasi akademik (Nugroho, 2007). Hal tersebut didukung dengan pernyataan para ahli psikologi pendidikan yang umumnya berpendapat bahwa prestasi yang dicapai seorang individu mempunyai hubungan erat dengan kemampuan dan rasa keberhasilan yang dimilikinya. Pada dasarnya prestasi yang dicapai seorang individu merupakan realisasi kemampuannya. Di antara kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan intelektual yang mempunyai hubungan fungsional yang lebih nyata dengan prestasi belajar seseorang (Bennett & Aiken dalam naqiyah, 2010).

  Sebuah lembaga penelitian Pew Research Center mendata bahwa setengah dari mahasiswa wanita lulus empat tahun dari perguruan tinggi di Amerika, dan lulus lebih cepat dengan nilai yang baik," ujar data yang dilansir dari situs Pew Research Center, Minggu (21/8/2011). Jumlah lulusan pria yang lulus tepat waktu hanya 37 persen (http://kampus.okezone.com). Hal tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  menunjukkan bahwa ada berbagai kesulitan yang dihadapi mahasiswa terutama mahasiswa laki-laki, dimana mahasiswa tersebut tidak memiliki keyakinan yang tinggi dalam menyelesaikan skripsi sehingga menghambat kelulusan mereka.

  Menurut Martono (2010), perempuan lebih berprestasi daripada laki-laki karena perempuan lebih termotivasi dan bekerja lebih rajin daripada laki-laki dalam mengerjakan pekerjaan sekolah. Selain itu, kepercayaan diri perempuan lebih baik dibandingkan laki-laki. Selain itu, perempuan lebih suka membaca daripada laki-laki. Prestasi laki-laki lebih rendah daripada perempuan dikarenakan mahasiswa laki-laki kurang memiliki usaha dan memiliki sikap pesimis.

  Pernyataan tersebut didukung dengan penelitian sebelumnya tentang “Hubungan Efikasi Diri dan Prestasi Akademik” dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara efikasi diri dengan prestasi akademik (Pabiban, 2007). Akan tetapi, ada pendapat lain yang mengatakan bahwa prestasi laki-laki cenderung lebih baik daripada perempuan.

  Beberapa penelitian yang dilakukan antara lain oleh Weston and Mantony; Mutchler et al, Lipe dan Lenney (Nainggolan, 2008). Peneliti ini menyimpulkan bahwa prestasi akademis laki-laki lebih baik dibandingkan dengan akademik perempuan. Lalu, apabila efikasi diri berkorelasi positif dengan prestasi, lebih tinggi mana efikasi diri antara laki-laki dengan perempuan jika terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa laki- laki lebih tinggi namun disisi lain perempuan juga lebih tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Penelitian mengenai efikasi diri pada mahasiswa yang menyusun skripsi pernah dilakukan di Fakultas Psikologi Sanata Dharma oleh FX. Resky Prianto (2010), akan tetapi penelitian tersebut hanya ingin mengetahui gambaran efikasi diri mahasiswa Fakultas Psikologi Sanata Dharma secara umum, dimana hasilnya menunjukkan bahwa mahasiswa yang menyusun skripsi di fakultas psikologi termasuk dalam kategori sedang. Untuk itu, peneliti tertarik melihat perbedaan efikasi diri pada mahasiswa laki-laki dengan perempuan yang sedang menyusun skripsi.

  Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas muncul pertanyaan apakah ada perbedaan efikasi diri antara mahasiswa laki- laki dengan perempuan dalam menyusun skripsi.

  B. Rumusan Masalah Apakah ada perbedaan efikasi diri pada mahasiswa yang mengerjakan

  skripsi ditinjau dari jenis kelamin?

  C. Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efikasi diri pada mahasiswa yang mengerjakan skripsi ditinjau dari jenis kelamin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Manfaat Penelitian

  Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

  1. Manfaat Teoritis Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan atau tambahan pengetahuan bagi para praktisi pengetahuan atau peneliti lain yang tertarik pada masalah efikasi diri pada mahasiswa yang menghadapi skripsi dan demi pengembangan penelitian selanjutnya, hasil dari penelitian ini diharapkan akan dapat menimbulkan ide-ide baru untuk penelitian yang lebih luas.

  2. Manfaat Praktis Bagi seluruh mahasiswa, penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam memperluas wawasan dan pengetahuan mengenai efikasi dirikhususnya efikasi diri mahasiswa yang sedang meyusun skripsi ditinjau dari jenis kelamin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI A. Efikasi Diri

  1. Pengertian Efikasi Diri Efikasi diri merupakan konstruk yang diajukan oleh Bandura yang berdasarkan teori sosial kognitif. Di dalam teorinya, Bandura menyatakan bahwa tindakan manusia merupakan suatu hubungan yang timbal balik antara individu, lingkungan, dan perilaku (Bandura, 1997).Teori sosial kognitif menekankan bahwa manusia merupakan individu yang aktif dan menggunakan potensi kognitifnya untuk menggambarkan suatu kejadian, mengantisipasi sesuatu, dan memilih serangkaian tindakan yang dilakukan.Teori ini menyatakan manusia bukanlah makhluk yang pasif yang hanya menerima dorongan naluri ataupun pengaruh lingkungan eksternal (Pervin & Jhon dalam Manara, 2008).

  Teori kognitif sosial memandang bahwa persepsi tentang efikasi diri berperan sebagai sebuah mekanisme kognitif yang mengendalikan individu untuk menghadapi tekanan.Hal tersebut disebabkan karena efikasi diri lebih menekankan pada keyakinan pada diri individu mengenai kemampuannya didalam menjalankan suatu tugas. Apabila individu merasa tidak dapat mengendalikan situasi dan lingkungan yang sedang dihadapinya, serta situasi dan lingkungan dirasa mengancam, maka individu tersebut akan merasa gelisah dan cemas. Sebaliknya jika individu merasa mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  menghadapi tekanan yang berasal dari lingkungan, maka individu tersebut tidak akan merasa cemas. Individu tersebut akan melihat situasi dan lingkungan yang menekan sebagai sesuatu yang menantang dan kemudian akan melakukan tindakan yang sudah matang dan sudah diperhitungkan (Nurlaila, 2011).

  Bandura menyatakan bahwa “self efficacy refers to beliefs in one’s

  capability to organize and execute the courses of action required to produce given attainments” (Bandura, 1997). Pernyataan Bandura tersebut, dapat

  dipahami bahwa efikasi diri merupakan keyakinan seseorang akan kemampuannya untuk mengatur dan melaksanakan serangkaian tindakan yang dibutuhkan untuk menghasilkan hasil yang ingin dicapai. Efikasi diri mempengaruhi bagaimana individu beraktivitas, seberapa jauh usaha individu dalam menghadapi suatu tugas tertentu, seberapa lama individu bertahan, dan reaksi emosi individu ketika menghadapi situasi atau tugas tertentu (Bandura dalam Manara, 2008).

  Berdasarkan pada beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa efikasi diri merupakan keyakinan seseorang akan kemampuannya untuk melakukan serangkaian tindakan pada situasi tertentu untuk mencapai keberhasilan atau kesuksesan. Efikasi diri tidak terkait dengan seberapa banyak kemampuan yang dimiliki seseorang, namun terkait dengan keyakinan apa yang dapat kita lakukan dengan kemampuan yang kita miliki dalam berbagai kondisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Aspek Efikasi Diri Bandura (1997), mengemukakan bahwa keyakinan diri individu dapat dilihat dari tiga dimensi, yang kemudian oleh peneliti digunakan sebagai aspek penelitian, yaitu :

  a. Level (tingkatan) Dimensi level mengacu pada taraf kesulitan tugas yang diyakini individu akan mampu mengatasinya. Tingkat efikasi diri seseorang berbeda satu sama lain. Tingkatan kesulitan dari sebuah tugas, apakah sulit atau mudah akan menentukan efikasi diri. Pada suatu tugas atau aktivitas, jika tidak terdapat suatu halangan yang berarti untuk diatasi, maka tugas tersebut akan sangat mudah dilakukan dan semua orang pasti mempunyai efikasi diriyang tinggi pada p ermasa lahan ini. Bandura (1997) menjelaskan keyakinan akan kemampuan meloncat pada seorang atlet. Seorang atlet menilai kekuatan dari keyakinanyang dimiliki bahwa dia mampu melampaui kayu penghalang pada ketinggian yang berbeda. Seseorang dapat memperbaiki atau meningkatkan keyakinannya dengan mencari kondisi yang dapat menambahkan tantangan dan kesulitan yang lebih tinggi levelnya.

  b. Strength (kekuatan keyakinan) Dimensi ini terkait dengan kekuatan dari efikasi diri seseorang ketika berhadapan dengan tuntutan tugas atau suatu permasalahan. Efikasi diri yang lemah dapat dengan mudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ditiadakan dengan pengalaman yang menggelisahkan ketika menghadapi sebuah tugas. Sebaliknya orang yang memiliki keyakinan yang kuat akan bertekun pada usahanya meski tantangan dan rintangannya besar. Dimensi ini mencakup derajat kemantapan individu terhadap keyakinannya. Kemantapan inilah yang menentukan ketahanan dan keuletan individu.

  c. Generality (generalitas) Dimensi ini mengacu pada variasi situasi di mana penilaian tentang efikasi diridapat diterapkan. Seseorang dapat menilai dirinya memiliki efikasi diri pada banyak aktifitas atau pada aktivitas tertentu saja. Semakin banyak keyakinan yang dapat diterapkan pada berbagai kondisi, maka semakin tinggi efikasi diri seseorang.

  Dari uraian di atas bisa kita simpulkan bahwa dimensi efikasi diri meliputi taraf kesulitan tugas yang dihadapi individu, derajat kemantapan individu terhadap keyakinan tentang kemampuannya, dan variasi situasi di mana penilaian efikasi diri dapat diterapkan.

  3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efikasi Diri Menurut Bandura (1986), faktor yang mempengaruhi efikasi diri, yaitu :

  a. Sifat tugas yang dihadapi Situasi-situasi atau jenis tugas tertentu menuntut kinerja yang lebih sulit dan berat daripada situasi tugas yang lain. Semakin sulit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  tugas yang dihadapi maka semakin besar keraguan terhadap kemampuannya. Sebaliknya, jika tugas yang dihadapi mudah semakin yakin untuk berhasil.

  b. Insentif eksternal Faktor lain yang dapat mempengaruhi efikasi diri adalah insentif yang diperolehnya. Bandura menyatakan bahwa salah satu fakor yang dapat meningkatkan efikasi diri adalah competent

  contingents incentive , yaitu insentif yang diberikan oleh orang lain

  yang merefleksikan keberhasilan. Misalnya pemberian pujian, materi, dan lainnya.

  c. Status atau peran individu dalam lingkungan Derajat status sosial seseorang mempengaruhi penghargaan dari orang lain dan rasa percaya dirinya. Individu yang memiliki status sosial lebih tinggi akan memiliki tingkat efikasi diri yang tinggi pula dibanding individu yang berstatus sosial lebih rendah.

  Status sosial tinggi akan membuat individu memperoleh penghargaan yang lebih dari orang-orang yang menghormatinya, sehingga memberi pengaruh pula terhadap keyakinan dirinya.

  d. Informasi tentang kemampuan diri Efikasi diri seseorang akan meningkat atau menurun jika ia mendapat informasi yang positif atau negatif tentang dirinya, artinya efikasi diri akan meningkat jika individu mendapat informasi yang positif tentang dirinya. Demikian sebaliknya, efikasi diri akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  menurun jika individu mendapat informasi negatif mengenai kemampuannya.

  Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa efikasi diri dipengaruhi oleh sifat tugas yang dihadapi, insentif eksternal, status atau peran individu dalam lingkungan dan informasi tentang kemampuan dirinya.

  4. Sumber efikasi diri Bandura (1997) menjelaskan bahwa keyakinan diri individu didasarkan pada empat hal, yaitu:

  a.

   Pengalaman yang telah dilalui (enactive mastery experience)

  merupakan informasi yang paling berpengaruh karena menyediakan bukti yang paling otentik berkenaan dengan kemampuan seseorang dalam melakukan sesuatu. Hasil yang dicapai oleh individu melalui pengalaman sebelumnya adalah sumber informasi yang penting karena langsung berhubungan dengan pengalaman pribadi seseorang. Kesuksesan dibangun dari keyakinan yang mantap berkenaan dengan efiksi diri seseorang. Pengalaman keberhasilan atau kesuksesan dalam mengerjakan sesuatu akan meningkatkan efikasi diri seseorang, sedangkan kegagalan juga akan menguranginnya, terutama ketika kegagalan ini terjadi pada saat efikasi dirinya belum terbentuk. Suatu kesulitan menyediakan kesempatan untuk belajar bagaimana kegagalan bisa berbuah kesuksesan dengan mengasah kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dari kegagalan tersebut. Setelah seseorang menjadi yakin bahwa mereka memiliki hal yang diperlukan untuk sukses, maka mereka akan berani untuk melakukan sebuah tindakan.

b. Pengalaman orang lain (vicarious experience).

  Efikasi diri juga dipengaruhi oleh pengalaman orang lain dengan cara melihat apa yang telah dicapai oleh orang lain. Pada konteks ini terjadi proses modelling yang juga dapat menjadi hal efektif untuk meningkatkan efikasi seseorang. Seseorang bisa jadi mempunyai keraguan ketika akan melakukan sesuatu meskipun ia mempunyai kemampuan untuk melakukannya, namun ketika ia melihat orang lain mampu atau berhasil dalam melakukan sesuatu dimana dia mempunyai kemampuan yang sama, maka akan meningkatkan efikasinya. Selain itu, orang lain dapat menjadi ukuran seberapa baik dia dalam melakukan suatu tugas. Pada beberapa aktivitas mungkin tidak ada ukuran apakah sesuatu dilakukan dengan baik atau tidak. Oleh karena itu seseorang harus menilai kemampuannya dengan melihat hasil yang telah dicapai oleh orang lain. Sebagai contoh, seorang pelajar yang mendapat skor 115, dari hasil ujiannya tidak akan mempunyai landasan untuk menyatakan nilainya tinggi atau rendah tanpa membandingkan dengan nilai yang didapat oleh teman-temannya. Di sisi lain pengalaman dari orang lain juga dapat melemahkan keyakinan individu dalam melakukan sesuatu ketika melihat seseorang yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  mempunyai kemampuan sama atau lebih tinggi dari dia gagal dalam melakukan sesuatu.

c. Persuasi verbal (verbal persuasion) merupakan penguatan yang

  didapatkan dari orang lain bahwa seseorang mempunyai kemampuan untuk meraih apa yang ingin dilakukannya. Efikasi diri seseorang akan meningkat ketika sedang menghadapi kesulitan, terdapat orang yang meyakinkannya bahwa ia mampu menghadapi tuntutan tugas yang ada padanya. Verbal persuasion mungkin tidak terlalu kuat dalam mempengaruhi efikasi diri, namun ini dapat menjadi pendukung sejauh persuasi verbal tersebut diberikan dalam konteks yang realistik. Orang yang mendapatkan persuasi verbal akan mempunyai kemampuan untuk melakukan sesuatu kemungkinan yang akan mengerahkan usaha yang lebih besar dibandingkan dengan orang yang mendapatkan perkataan yang meragukan dirinya. Adanya persuasi (bujukan) yang meningkatkan efikasi diri mengarahkan seseorang untuk berusaha lebih giat.

  d.

   Keadaan fisiologis dan emosi (physiological and affective states).

  Keadaan fisik yang tidak mendukung seperti stamina yang kurang, kelelahan, dan sakit merupakan faktor yang tidak mendukung ketika seseorang akan melakukan sesuatu. Karena kondisi ini akan berpengaruh pada kinerja seseorang dalam menyelesaikan suatu tugas. Kondisi mood juga mempengaruhi pendapat seseorang terhadap efikasi dirinya. Oleh karena itu efikasi diri dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ditingkatkan dengan meningkatkan kesehatan dan kebugaran fisik serta mengurangi tingkat stress dan kecenderungan emosi yang negatif.

B. Jenis Kelamin

  Jenis kelamin didefinisikan sebagai istilah biologis berdasarkan perbedaan anatomi dan fisik antara laki-laki dan perempuan.Fakih (2012) mengatakan bahwa jenis kelamin merupakan pensifatan atau pembagian dua jenis kelamin manusia yang ditentukan secara biologis yang melekat pada jenis kelamin tertentu.

  Laki-laki dan perempuan memiliki berbagai perbedaan dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut menimbulkan adanya perbedaan gender terutama dalam hal pendidikan. Perbedaan gender dalam pendidikan dapat terjadi dalam perolehan prestasi belajar. Secara biologis laki-laki dan perempuan itu berbeda. Perbedaan itu terlihat jelas pada alat reproduksi. Perbedaan biologis laki-laki dan perempuan disebabkan oleh adanya hormon yang berbeda. Perbedaan ini berakibat pada perlakuan yang berbeda terhadap laki-laki dan perempuan. Selain faktor biologis, faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor psikologis. Secara psikologis laki-laki dan perempuan berbeda.Faktor psikologis terkait dengan intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan (Ekawati & Wulandari, 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Di dalam masyarakat, perempuan diposisikan sebagai “orang kedua” dalam struktur hubungan antara laki-laki dan perempuan. Perempuan diharuskan selalu tampil cantik, halus, dan lemah lembut, sedangkan laki-laki diposisikan sebagai “makhluk” kuat yang mampu dan mampu melindungi perempuan. Perempuan kurang dihargai melalui kecerdasannya, sebaliknya laki-laki lebih dihargai melalui kecerdasannya. Oleh karena itu, banyak perempuan yang tidak menempuh pendidikan sampai tingkat tinggi, karena masih banyak masyarakat yang menganggap “untuk apa perempuan sekolah tinggi-tinggi, jika akhirnya kembali ke rumah?”(Fakih, 2012).

  Beberapa waktu terakhir ini perempuan mengalami kemajuan dalam hal prestasi belajar. Perempuan juga dipandang memiliki kesempatan yang lebih banyak dalam bidang publik. Perkembangan masyarakat industri memberikan banyak peluang dalam sektor publik. Dalam bursa pasar kerja, perempuan mendapat kesempatan yang lebih luas dalam mengembangkan karirnya. Ketika perempuan diberikan kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk mengembangkan kemampuannya di sektor publik, maka perempuan berupaya untuk mencapai tingkat pendidikan setinggi mungkin. Untuk itu, perempuan akan lebih termotivasi untuk mencapai cita-citanya tersebut (Haralambos dan Horlborn dalam Martono, 2010).

  Laki-laki sejak kecil hingga dewasa memperlihatkan kemampuan spasialnya yang lebih baik, sedangkan perempuan sejak kecil hingga dewasa menunjukkan kemampuan verbalnya yang lebih maju. Anak perempuan biasanya mulai berbicara pada usia yang lebih dini, cenderung memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  perbendaharaan kata yang lebih besar, umumnya memperoleh nilai yang lebih tinggi disekolah dan mengerjakan tugas-tugas membaca dan menulis secara lebih baik dibandingkan anak laki-laki. (Halpern dalam Martono, 2010).

  Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa laki-laki dengan perempuan itu memiliki perbedaan terutama bidang pendidikan dan pengalaman keberhasilan.

C. Mahasiswa yang sedang Menyusun Skripsi

1. Pengertian Mahasiswa

  Mahasiswa merupakan anggota masyarakat yang mempunyai ciri- ciri, yaitu (Kartono dalam Ulfah, 2010) : a. Memiliki kemampuan dan kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi,sehingga dapat digolongkan sebagai kaum intelegensia.

  b. Yang karena kesempatan di atas diharapkan nantinya dapat bertindak sebagai pemimpin yang mampu dan terampil, baik sebagai pemimpin masyarakat ataupun dalam dunia kerja.

  c. Diharapkan dapat menjadi “daya penggerak yang dinamis bagi proses modernisasi”.

  d. Diharapkan dapat memasuki dunia kerja sebagai tenaga yang berkualitas dan profesional.

  Mahasiswa dalam tahap perkembangannya digolongkan sebagai remaja akhir dan dewasa awal, yaitu usia 18-21 tahun dan 22-24 tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  (Monk dalam Gunawati, 2006). Pada usia tersebut mahasiswa mengalami masa peralihan dari remaja akhir ke dewasa awal.

  Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan mahasiswa adalah seorang peserta didik dengan usia 18 tahun hingga 30 tahun yang sedang menempuh pendidikan didalam universitas atau perguruan tinggi dan aktif dalam mengikuti semua kegiatan perkuliahan.

2. Mahasiswa yang sedang Menyusun Skripsi

  Mahasiswa merupakan anggota masyarakat yang memiliki kemampuan dan kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi, sehingga dapat digolongkan sebagai kaum intelegensia dan pada nantinya diharapkan menjadi tenaga kerja yang professional (Kartono dalam Ulfa, 2010). Pada umumnya, universitas yang memiliki program sarjana menuntut para mahasiswa untuk mampu menyelesaikan skripsi sebagai salah satu syarat kelulusan.

  Skripsi adalah karya ilmiah yang diwajibkan sebagai bagian dari persyaratan pendidikan akademis di Perguruan Tinggi (Poerwadarminta dalam Gunawati, 2006). Pengertian tersebut berarti bahwa semua individu yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi wajib menyusun skripsi.

  Mahasiswa yang sedang menyusun skripsi melakukan proses belajar secara individual. Kondisi tersebut berbeda dengan kondisi ketika mahasiswa mengikuti mata kuliah lain, karena mata kuliah lain umumnya dilakukan secara klasikal. Proses belajar secara individual tersebut menuntut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  mahasiswa untuk dapat mandiri dalam mencari pemecahan masalah- masalah yang dihadapi.