PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SDN BANYAKAN MERTOYUDAN MAGELANG

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN

PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SDN

BANYAKAN MERTOYUDAN MAGELANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  Disusun oleh : M. FANZON

  101132025

PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN

  

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobil‘alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  

Kupersembahkan karya ini untuk:

Bapak dan Ibu (alm) tercinta yang telah meluapkan kasih sayangnya.

  Terimakasih atas pengorbanan yang telah kalian berikan. Pendamping hidupku dan anak-anakku yang telah mewarnai hari-hariku.

  Terimakasih atas doa dan semangatnya. Rekan-rekan sejawat yang telah berjuang bersama-sama.

  Almamaterku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

MOTTO

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya

sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai,

kerjakanlah dengan sungguh-sungguh yang lain.

  

Q.S. Al Insyirah: 5

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sebelum

mereka mengubah keadaannya sendiri (QS. Ar-

  Ra’d 13: 11)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama : M. Fanzon NIM : 101132025 Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

  Sanata Dharma Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali bagian-bagian tertentu yang saya ambil sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata cara dan etika penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

  Yogyakarta, 15 Oktober 2012 Yang menyatakan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEGIATAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama : M. Fanzon NIM : 101132025 Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

  Sanata Dharma Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  

“PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN

PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SDN

BANYAKAN MERTOYUDAN MAGELANG

  Demikian saya memberitahukan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

  Yogyakarta, 15 Oktober 2012 Yang menyatakan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN

PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SDN

BANYAKAN MERTOYUDAN MAGELANG

Oleh:

M. Fanzon

  

NIM.101132025

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang menghargai jasa para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan pelajaran IPS SDN Banyakan Mertoyudan Magelang tahun pelajaran 2011/2012.

  Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah 22 siswa kelas V SDN Banyakan Mertoyudan Magelang tahun pelajaran 2011/2012. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes tertulis berbentuk pilihan ganda. Untuk menguji validitas instrumen, digunakan pendapat dari ahli (expert judgment).

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas V SDN Banyakan Mertoyudan Magelang tahun 2011/2012. Hal ini ditunjukan oleh nilai rata-rata ulangan siswa kondisi awal 65, meningkat menjadi 74,31 pada siklus I. Siswa yang memenuhi KKM (70) pada kondisi awal 11 (50%) siswa dan pada siklus I 17 (77,27%) siswa.

  Kata kunci: prestasi belajar, kontekstual, IPS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

  

INCREASED ACADEMIC ACHIEVEMENT IN SOCIAL STUDIES WITH

CONTEXTUAL APPROACH TO FIFTH GRADE’S ELEMENTARY

STUDENTS OF SDN BANYAKAN

Oleh:

  

M. Fanzon

NIM.101132025

  This research aims to determine that applying contextual approach in

  th

  lessons specifically in IPS (social studies) of 5 graduate elementary students of SDN Banyakan Mertoyudan Magelang can increase student’s achievement to learn how to appreciate the merit of our predecessor during the period of defending the independence of Indonesia.

  This research object was classroom action ressearch. The subjects of this

  th

  research were 22 students of 5 class in SDN Banyakan, Mertoyudan, Magelang in 2011/2012. The reasearch instruments used multiple choice questions for students. The technique of the instruments validity used judgment expert.

  The results show that applying contextual approach in lessons specifically

  th

  in IPS (social studies) of 5 graduate elementary students of SDN Banyakan Mertoyudan Magelang can increase student’s achievement. In first cycle student’s achievement increased from 65 to 74.31. The student who pass the KKM (70) at beginning are 11 (50%) and at first cycle are 17 (77,27%) student’s.

  Keyword: learning achievement, contextual, IPS (social studies)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Alhamdulillah segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah dan pertolongan kepada hamba-Nya, sehingga dengan hidayah dan pertolongan-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dari banyak pihak yang dengan ikhlas telah merelakan waktu dan tenaganya untuk membantu penulis menyusun skripsi. Selanjutnya, pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang kepada:

  1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan izin penelitian.

  2. Romo G. Nugrahanta S. J., S.S., B.ST., selaku Ketua Program Studi PGSD yang telah memberikan bantuan untuk kelancaran penyelesaian skripsi.

  3. Bapak Drs. Y. B. Adimassana, M. A., selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyelesaian skripsi.

  4. Kepala SDN Banyakan Mertoyudan Magelang dan rekan sejawat.

  5. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi.

  Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

  Yogyakarta, 15 Oktober 2012 Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

  Tabel 1. Jadwal Kegiatan Ajaran 2011/2012 .......................................................... 28 Tabel 2. Kisi-kisi Soal Akhir Siklus I ..................................................................... 34 Tabel 3. Kisi-kisi Soal Akhir Siklus II .................................................................... 35 Tabel 4. Kondisi awal prestasi belajar dan kondisi akhir yang diharapkan ............ 39 Tabel 5. Hasil Ulangan Siswa pada Siklus I ........................................................... 39 Tabel 6. Rata-rata Hasil Ulangan Siswa Sebelum dan Sesudah Tindakan ............. 42 Tabel 7. Hasil Penelitian dan Sesudah Tindakan .................................................... 43

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

1. Silabus ..........................................................................................................

  2. RPP ...............................................................................................................

  3. Kisi-kisi Soal .................................................................................................

  4. Hasil Nilai Formatif Siswa ...........................................................................

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….

  5 G. Manfaat Hasil Penelitian ... …………………………………...

  10 2. Pengajaran IPS ..………………………………………......

  9

  8

  8

  Pembelajaran ………………………………………… c. Pretasi Belajar ………………………………………..

  b.

  Belajar ………………………………………………..

  1. Tinjauan Belajar dan Pembelajaran ….…………………… a.

  8

  8 A. Kajian Pustaka. ……………………………………………….

  6 BAB II LANDASAN TEORI …………………………………………...

  5 F. Tujuan Penelitian ………………………………………….....

  i HALAMAN PERSETUJUAN ... …………………………………………... ii

  4 E. Batasan Pengertian …………………………………………...

  4 D. Pemecahan Masalah ………………………………………….

  4 C. Rumusan Masalah ……………………………………………

  ………………………………………..

  1 A. Latar Belakang Masalah .. ……………………………………. 1 B. Pembatasan Masalah ..

  DAFTAR ISI ………………………………………………………………. xiii BAB I PENDAHULUAN .........................................................................

  DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………….…….…... xii

  KATA PENGANTAR ……………………………………………………... x DAFTAR TABEL ………………………………………………….…........ xi

  ……………………………. vii ABSTRAK ... ………………………………………………………………. viii

  HALAMAN KEASLIAN KARYA …………….…………………………. vi HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...

  ……………………………………….…. iv HALAMAN MOTTO ……………………………………………………... v

  HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ..

  11 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  b.

  11 Kesulitan Belajar IPS ………......…………………….

  c. Menghargai Jasa Para Pahlawn dalam Mempertahankan Kemerdekaan .

  12 …………………….

  3. Metode Mengajar ………………………………………… 13

  B. Penelitian 23 –penelitian Terdahulu ……………………………..

  C. Kerangka Berfikir …..………………………………………... 24

  D. Hipotesis Tindakan 25 …………………………………..……...

  BAB III METODE PENELITIAN

  26 ……………………………………… A. Jenis Penelitian ......

  26 ………………………………………..… B.

  27 Setting Penelitian …………………………………………….

  C.

  28 Rencana Tindakan Tiap Siklus ……………………………… BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..

  38 ……………… A. Hasil Penelitian .....

  38 ………………………………………..….

  B. Pembahasan ......

  43 ………………………………………..…….

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

  47 …………………………………..

  A. Kesimpulan ......

  47 ………………………………………..……..

  B. Saran ......

  47 ………………………………………..…………….

  C. Keterbatasan Penelitian

  48 …………………………………..….

  DAFTAR PUSTAKA

  49 ………………………………………………….....

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan

  masalah, pemecahan masalah, dan manfaat peneltian

   Latar Belakang Masalah A.

  Berdasarkan UU RI no. 2 tahun 1989, pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Pendidikan Nasional adalah yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan yang berdasarkan pada pancasila dan UUD 1945. Dengan demikian Indonesia mengharapkan kepada para pendidik untuk berperan aktif sebagai tulang punggung dalam perkembangan masa depan bangsa ini, karena dari sanalah sumber daya manusia yang berkualitas dibentuk. Melalui pendidikan akan menghasilkan manusia yang berkualitas. Manusia yang berkualitas sebagaimana yang dicita-citakan dalam pendidikan nasional adalah manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriamn dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

  Tujuan pembelajaran Ilmu Pengtahuan Sosial (IPS) di Sekolah Dasar (SD) dapat dilihat di dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan SD 2006. Mata pelajaran

  1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1). Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya; 2).

  Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, memecahkan masalah dan ketrampilan dalam kehidupan sosial; 3). Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; 4). Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk ditingkat lokal, nasional maupun global.

  Menghargai jasa para pahlawan terdapat pada silabus mata pelajaran IPS tingkat SD/ MI kelas V semester dua pada Standar Kompetensi (SK) 2. Menghargai Peranan Tokoh Perjuangan dan Masyarakat dalam Mempersiapkan dan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. Berdasarkan SK tersebut Kompetensi Dasar (KD) yang harus dikuasai siswa dan materi pokok yang yang diajarkan oleh guru adalah sebagai berikut:

  Kompetensi Dasar (KD) Materi Pokok/ Pelajaran

  2.4. Menghargai Jasa Para Pahlawan dalam Perjuangan mempertahankan Mempertahankan Kemerdekaan kemerdekaan. Sumber: Kurikulum Satuan Pendidikan Tingkat SD IPS Tahun 2006

  Berdasarkan hasil ulangan siswa kelas V SDN Banyakan tahun pelajaran 2010/2011 semester dua tentang “Menghargai Jasa Para Pahlawan dalam Mempertahankan Kemerdekaan

  ” hanya memiliki nilai rata-rata 65. Sebanyak 56% dari dari 25 siswa tidak tuntas pada KD ini. Nilai tersebut tidak sesuai dengan KKM yang diharapkan. KKM untuk mata pelajaran IPS adalah 70. Pada pembelajaran IPS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  sehari-hari guru sudah menjelaskan secara lisan, tertulis di papan tulis, memberikan contoh bahkan memberikan soal-soal latihan, namun ketika diberi kesempatan untuk bertanya sedikit sekali siswa yang mengajukan pertanyaan. Ketika guru yang bertanya kepada siswa, hanya beberapa siswa saja yang bisa menjawab dengan tepat dan itupun siswa yang tergolong pandai di kelas. Dan ketika diberi tes untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi “Menghargai Jasa Para Pahlawan dalam Mempertahankan Kemerdekaan ” hasil rata-rata nilai siswa rendah. Rendahnya penguasaan materi tersebut disebabkan karena guru kurang tepat dalam memilih cara atau media dalam pembelajaran.

  Menurut Peter Shea (depdiknas, 2004: 14) siswa belajar 10% dari apa yang siswa baca; 20% dari apa yang didengar; 30% dari apa yang dilihat; 50% dari apa yang dilihat dan didengar; 70% dari apa yang siswa katakan dan 90% dari apa yang siswa katakan dan lakukan. Jadi siswa akan lebih memahami materi pembelajaran melalui pengalaman belajar. Semakin konkrit materi atau jika siswa mengalami sendiri maka siswa akan lebih mudah mengingat dan memahami materi yang dipelajari.

  Berdasarkan kondisi rendahnya prestasi atau hasil belajar siswa dan dengan mempertimbangkan pendapat Peter Shea tentang pengalaman belajar maka dilakukan upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa, salah satunya adalah dengan pendekatakan kontekstual. Pengguanaan pendekatan kontekstual pada materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  menghargai jasa para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.

B. Pembatasan Masalah

  Batasan masalah pada penelitian ini adalah:

  1. Penelitian ini dibatasi hanya pada siswa kelas V SDN Banyakan Mertoyudan Magelang

  2. Penelitian ini dibatasi hanya pada menghargai jasa para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan dengan pendekatan kontekstual untuk matapelajaran IPS.

   Rumusan Masalah C.

  Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan prestasi belajar tentang menghargai jasa para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan pada mata

  pelajaran IPS pada siswa kelas V di SDN Banyakan Mertoyudan Magelang? D. Pemecahan Masalah Berdasarkan rumusan masalah tersebut, peneliti menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan prestasi belajar siswa tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  menghargai jasa para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan pelajaran IPS kelas V SDN Banyakan Mertoyudan Magelang.

  E. Batasan Istilah

  Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti membatasi penggunaan istilah- istilah yang berkaitan dengan materi penelitian, yaitu:

  1. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku melalui praktek dan latihan sejak lahir sehingga anak memperoleh pengalaman yang berguna bagi dirinya.

  2. Prestasi belajar adalah hasil yang telah diperoleh setelah melakukan praktek dan latihan yang mengakibatkan perubahan dalam dirinya dari apa yang telah dipelajari dan mendapatkan pengalamn yang bermanfaat bagi dirinya.

  3. Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu yang mempelajari berbagai kenyataan sosial dalam kehidupan sehari-hari yang bersumber dari ilmu bumi, ekonomi, sejarah, antropologi, sosial dan tata negara.

  4. Menghargai jasa pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan.

  5. Pendekatan kontekstual adalah pembelajaran yang mengkaitkan antara materi pelajaran dengan situasi dunia nyata siswa.

  F. Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  tentang menghargai jasa para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan

  pelajaran IPS SDN Banyakan Mertoyudan Magelang G. Manfaat Hasil Penelitian

  1. Bagi peneliti Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dalam hal

  PTK dan meningkatkan wawasan tentang menghargai jasa para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan dengan pendekatan kontekstual. Peneliti adalah guru yang langsung terjun pada proses pembelajaran sehingga dapat mengetahui kendala-kendala apa saja yang menyebabkan keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai tujuan pembelajaran sehinga peneliti dapat melakukan intropeksi diri. Hal apa saja yang menjadikan kendala yang menyebabkan pembelajaran kurang optimal.

  2. Bagi siswa Dapat membantu memecahkan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran sehingga siswa dapat mengenal tentang menghargai jasa para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan yang ada di sekitar lingkungan.

  3. Bagi guru atau rekan sejawat Menambah wawasan dan alternatif pembelajaran guru dalam meningkatkan prestasi belajar pada materi menghargai jasa para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4. Bagi sekolah Sebagai masukan kepada sekolah tentang pendekatan kontekstual sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dan meningkatkan minat siswa dalam belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas kajian pustaka hasil-hasil penelitian terdahulu,

  kerangka berfikir dan hipotesis tindakan

   Kajian Pustaka A.

  1. Tinjauan Belajar dan Pembelajaran

  a. Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Santrock dan Yessen (1994) mendefinisikan belajar sebagai perubahan yang relative permanen karena adanya pengalaman.

  Reber (1988) mendefinisikan belajar dalam dua pengertian, pertama, belajar sebagai proses memperoleh pengetahuan dan kedua, belajar sebagai perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat. Dari berbagai definisi dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalamaan dalam wujud perubahan tingkah laku karena adanya interaksi individu dengan lingkungan.

  Syaiful Bahri dalam buku ”Psikologi Belajar” menerangkan beberapa pengertian belajar. Menurut James O. Whittaker belajar adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pengalaman. Cronbach mengatakan learning is shown by change in

  behavior as a result of experience. Belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.

  Howard L Kingskey berpendapat learning is the process by which

  behavior (in broader sense) is originated or changed through practice or training . Belajar adalah suatu proses dimana tingkah laku (dalam arti

  luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan. Jadi bisa dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku melalui latihan dan pengalaman.

  b. Pembelajaran Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan suasana atau memberi pelayanan agar siswa belajar.

  Perbedaan antara belajar dan pembelajaran pada penekanannya. Masalah belajar lebih menekankan pada bahasan tentang siswa dan proses yang menyertai dalam rangka perubahan tingkah lakunya. Adapun pembahasan mengenai pembelajaran lebih menekankan pada guru dalam upayanya untuk membuat siswa dapat belajar.

  Menurut Oemar Hamalik (2009: 57) dalam buku kurikulum dan pembelajaran dikatakan bahwa pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan menurut Komaruddin (2000: 179) dalam buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  memperoleh pengetahuan atau pemahaman atau keterampilan (termasuk penguasaan kognitif, afektif dan psikomotorik) melalui studi, pengajaran, atau pengalaman.

  c. Prestasi Belajar Prestasi adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses pembelajaran. Menurut Cece Wijaya, prestasi belajar itu dapat berupa pernyataan dalam bentuk angka dan nilai tingkah laku. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Thorndike dan Hasein yang menyatakan bahwa hasil belajar akan diketahui bila terjadi perubahan tingkah laku yang akan dinyatakan dalam angka atau nilai (Cece Wijaya, 1994: 27).

  Menurut Hadari Nawawi (1998: 100), prestasi belajar adalah tingkatan keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes, mengenai sejumlah materi tertentu.

  Tulus Tu’u (2004: 75) mendefinisikan prestasi belajar siswa sebagai berikut: 1) Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah. 2) Prestasi belajar siswa tersebut terutama dinilai aspek kognitifnya karena bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa dan evaluasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3) Prestasi belajar siswa dibuktikan dan ditunjukan melalui nilai atau angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya.

  2. Pengajaran IPS

  a. Pengertian IPS

  IPS adalah ilmu yang mempelajari berbagai kenyataan sosial dalam kehidupan sehari-hari yang bersumber dari ilmu bumi, ekonomi, antropologi, sosiologi dan tata negara (Kurikulum Pendidikan Dasar oleh Dr. Magfuri, hal 4).

  b. Kesulitan Belajar IPS Sehubungan dengan permasalahan yang ada di jenjang SD khususnya di SDN Banyakan Mertoyudan dan terutama pada kemampuan menjelaskan menghargai jasa pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan. Masalah ini terjadi dikarenakan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah:

  1) Contoh-contoh yang diberikan terkadang masih abstrak 2) Penggunaan media pengajaran kurang maksimal 3) Penggunaan metode mengajar yang kurang bervariasi

  Dari faktor-faktor di atas, faktor yang akan diatasi dalam rencana penelitian ini adalah kurang penggunaan media pengajaran oleh guru yang kurang maksimal. Sehubungan kondisi rendahnya prestasi atau hasil belajar siswa tersebut beberapa upaya dilakukan salah satunya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kontekstual pada materi menghargai jasa para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.

  c. Menghargai Jasa Para Pahlawan dalam Mempertahankan Kemerdekaan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari sekolah dasar yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat mata pelajaran geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi. Melalui mata

  pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab, serta warga negara yang cinta damai. Dari beberapa unsur IPS penulis mencoba membahas tentang menghargai jasa para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan yaitu bentuk penghargaan yang tak kalah penting adalah mencontoh sikap-sikap positif yang mereka tunjukkan dan meneruskan perjuangan mereka. Sikap tokoh-tokoh bangsa yang patut kita contoh antara lain:

  1) Rela berjuang demi bangsa dan negara 2) Berpendirian tetapi juga menghormati pendapat orang lain. Para tokoh bangsa terkenal memegang teguh pendapat dan memerjuangkan pendapatnya. Namun, ketika suatu kesepakatan bersama telah diambil dengan lapang dada mereka menerima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  keputusan tersebut (Endang Susilaningsih dan Linda S. Limbong, 2008: 171).

  3. Metode Pembelajaran Metode pembelajaran berarti cara yang dilakukan dalam proses pembelajaran sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal. Dalam pembelajaran terdapat beragam jenis metode pembelajaran. Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kelemahan. Guru dapat memilih metode yang dipandang tepat dalam kegiatan pembelajaran.

  Menurut D. H. De Quljoe dan A. Gozali mengatakan bahwa macam- macam metode pengajaran sebagai berikut: a. Metode ceramah

  b. Metode tanya jawab

  c. Metode diskusi

  d. Metode resitasi

  e. Metode demonstrasi dan eksperimen

  f. Metode kerja kelompok

  g. Metode karya wisata Dari metode-metode mengajar tersebut di atas ada beberapa metode yang sering digunakan dalam proses belajar mengajar di SD pada umumnya dan pelajaran IPS khususnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Adapun kebaikan dan keburukan masing-masing metode tersebut akan diterangkan sebagai berikut: a. Metode ceramah

  Metode ceramah adalah suatu cara menyampaikan bahan pengajaran kepada anak secara lesan. Keberhasilan metode ceramah ini tidak semata-mata karena kehebatan guru dalam bermain kata-kata atau kalimat tetapi juga didukung oleh alat-alat pembantu lain seperti gambar, potret, benda, barang tiruan, film, peta dan sebagainya.

  Kebaikan metode ini antara lain sebagai berikut: 1) dapat diikuti anak didik dalam jumlah banyak 2) guru dapat menguasai seluruh kelas 3) organisasi kelas sangat sederhana 4) tidak membutuhkan alat pelajaran yang banyak

  Sedangkan keburukan-keburukannya antara lain: 1) guru kurang mengetahui sejauh mana penguasaan materi yang sudah diberikan 2) dapat menimbulkan verbalisme 3) anak cepat bosan kalau ceramahnya kurang menarik

  b. Metode tanya jawab Metode tanya jawab adalah suatu cara mengajar dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan anak menguasai bahan pelajaran yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Maksud dari memberikan pertanyaan adalah: 1) memperhatikan keaktifan anak belajar 2) meningkatkan anak dalam belajar 3) menanamkan kesadaran tanggung jawab 4) mengadakan penilaian

  Kebaikan metode ini adalah: 1) metode ini baik dan efektif 2) memenuhi prinsip aktifilet 3) melatih mengemukakan pendapat

  Adapun keburukannya antara lain: 1) pertanyaan kurang jelas 2) kadang-kadang kurang memperhatikan kemampuan individu 3) anak salah pengertian tentang pertanyaan guru

  c. Metode resitasi Metode resitasi adalah suatu cara mengajar dengan jalan memberikan tugas pekerjaan atau pekerjaan rumah pada anak. Dalam memberikan pekerjaan rumah perlu diingat bahwa bahan harus sesuai dengan bahan yang pernah diberikan dan guru harus mengontrol betul- betul. Kebaikan dari metode ini adalah:

  1) hasil belajar sudah diingat 2) inisiatif dan usaha belajar anak terpupuk 3) memupuk rasa tanggung jawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Adapun keburukannya adalah: 1) kadang kurang pengawasan 2) prinsip individualistis dilupakan 3) guru kadang kurang menghargai anak

  d. Metode karya wisata Metode karya wisata adalah metode penyampaian materi dengan cara membawa langsung anak didik ke objek di luar kelas atau lingkungan kehidupan nyata agar siswa dapat mengamati secara langsung.

  Kebaikan metode ini adalah: 1) anak mendapat pengalaman langsung 2) anak merasakan lebih puas 3) dapat memupuk inisiatif dan tanggung jawab

  Adapun keburukannya adalah: 1) pengawasan kurang terfokus 2) anak sulit dikendalikan jika anak berjumlah banyak memerlukan waktu dan biaya yang banyak e. Pendekatan Kontekstual

  Pendekatan kontekstual adalah konsep belajar yang membantu para guru dalam mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara penegetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Pengetahuan dan keterampilan siswa diperoleh dari siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru ketika ia belajar. Seseorang belajar apa dan kapan waktunya tergantung pada lingkungan, mereka dianggap penting dan relevan dalam kehidupan sehari-hari.

  Seseorang mempelajari sesuatu karena mereka memiliki kesempatan untuk menerapkan pembelajaran ini dalam kehidupan sehari-hari. Upaya guru untuk membantu siswa memahami relevansi materi pembelajaran yang dipelajarinya itu adalah dengan melakukan suatu pendekatan yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan apa yang dipelajarinya di kelas. Pembelajaran kontekstual terfokus pada perkembangan ilmu, pemahaman, keterampilan siswa, dan juga pemahaman kontekstual siswa tentang hubungan mata pelajaran yang dipelajarinya dengan dunia nyata (Sumiati Asri, 2009: 13).

  E. Mulyasa (2007: 103) menjelaskan bahwa pendekatan kontekstual memungkinkan proses belajar yang tenang dan menyenangkan karena pembelajaran dilakukan secara alamiah sehingga peserta didik langsung mempraktikan apa yang dipelajari. Pendekatan kontekstual mendorong peserta didik memahami hakikat, makna dan manfaat belajar sehingga memungkinkan mereka rajin dan termotivasi untuk senatiasa belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  John Dewey (1918) merumuskan kurikulum dam metodologi pembelajaran yang berkaitan dengan pengalaman dan minat siswa.

  Siswa akan belajar dengan baik jika yang dipelajarinya terkait dengan pengetahuan dan kegiatan yang telah diketahuinya dan terjadi di sekelilingnya.

  Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi pembelajaran yang diajarkan dengan dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari (Depdiknas 2004: 18).

  Ada tujuh komponen dalam pendekatan kontektual. Komponen- komponen tersebut adalah (Lukmanul Hakiim, 2009: 57-61): 1) Kontruktivisme (constructivism)

  Kontruktivisme adalah mengembangkan pemikiran siswa akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan yang baru.

  2) Bertanya (questioning) Dengan bertanya dapat mengembangkan sifat ingin tahu siswa.

  3) Menemukan (inquiry) Siswa diberi pembelajaran untuk menangani permasalahan yang mereka hadapi ketika berhadapan dengan dunia nyata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4) Masyarakat belajar (learning community) Siswa hidup dalam lingkungan masyarakat, dengan demikian masayarakat dapat dijadikan sumber daya untuk mengembangkan pemahaman pembelajaran kontekstual. 5) Permodelan (modeling)

  Permodelan artinya menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran. Siswa akan lebih memahami materi jika dalam pembelajaran guru menghadirkan model. Siswa akan mampu mengamati dan mencontoh apa yang ditunjukkan oleh guru.

  6) Refleksi (reflection) Refleksi merupakan ringkasan dari pembelajaran yang telah dilakukan siswa dan guru dalam proses pembelajaran.

  7) Penilaian sebenarnya Penilaian sebenarnya adalah melakukan peneilaian sebenarnya dengan berbagai cara. Tugas guru adalah menilai sejauh mana keberhasilan pembelajaran.

  Untuk memahami pembelajaran kontekstual ada enam prinsip dalam pembelajaran kontekstual (Sumiati dan Asra, 2009: 18), yaitu: 1) Menekankan pada pemecahan masalah 2) Mengenal kegiatan mengajar terjadi pada berbagai konteks seperti rumah, masyarakat dan tempat bekerja 3) Mengarahkan siswa untuk menjadi pembelajar yang aktif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5) Mendorong siswa belajar dari satu dengan lainnya dan belajar bersama-sama 6) Menggunakan penilaian otentik.

  Beberapa catatan dalam penerapan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual yaitu: 1) kontekstual adalah model pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa secara penuh baik fisik maupun mental 2) kontekstual memandang bahwa belajar bukan menghafal, akan tetapi proses berpengalaman dalam kehidupan nyata 3) Kelas dalam pembelajaran kontekstual bukan sebagai tempat untuk memperoleh informasi, akan tetapi sebagai tempat untuk menguji data hasil temuan peserta didik di lapangan

  4) Materi pelajaran ditemukan oleh siswa sendiri, bukan hasil pemberian dari orang lain (Wina Sanjaya, 2006: 270-272).

  Kebaikan-kebaikan metode kontektual antara lain: 1) mengutamakan pada pengetahuan dan dunia nyata 2) mengembangkan daya fikir siswa 3) berpusat pada siswa 4) mengembangkan siswa aktif, kritis dan memecahkan masalah 5) siswa belajar menyenangkan, mengasyikan dan tidak membosankan.

  Kelemahan metode ini adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2) daya pikir siswa berbeda-beda 3) kadang sulit mengendalikan siswa dengan jumlah yang banyak

  Penerapan pembelajaran kontekstual dalam pokok bahasan “Menghargai Jasa Para Pahlawan dalam Mempertahankan Kemerdekaan”. Berikut ini peneliti sajikan skema pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran dengan pendekatan kontekstual.

  No Komponen

  a. menggali pengetahuan awal siswa

  b. mengembangkan pemikiran siswa akan belajar lebih bermakna Kontruktivisme 1.

  c. mengaitkan pengetahuan awal tentang (constructivism)

  “Menghargai Jasa Para Pahlawan dalam Mempertahankan Kemerdekaan” dengan dunia nyata a. setiap kelompok mempresentasikan hasil

  Bertanya diskusi 2. (questioning) b.siswa berdiskusi secara klasikal

  c. siswa bersama guru membuat kesimpulan

  a. Siswa diberi masalah atau tugas kelompok

  3. Menemukan (inquiry) b.Siswa menyelesaikan masalah

  c. Siswa menyimpulkan dalam diskusi

  a. pembagian kelas menjadi beberapa kelompok (satu kelompok antara 4-5 siswa)

  Masyarakat belajar b.siswa belajar dengan berdiskusi dalam 4. (learning community) kelompok untuk memecahkan masalah dan mencari solusinya c. siswa dibawa ke monumen d.guru memberikan contoh cara kerja LKS

  Permodelan 5.

  e. dalam proses pembelajaran guru mengajarkan (modeling) dalam bentuk model bukan hanya lesan

  Siswa mengungkapkan (lesan/ tulisan) yang telah

  6. Refleksi (reflection) dipelajari secara kelompok atau mandiri Penilaian sebenarnya meliputi kemampuan

  7. Penilaian sebenarnya kognitif, afektif dan psikomotor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Berdasarkan skema di atas, proses pembelajaran konsep “Menghargai Jasa Para Pahlawan dalam Mempertahankan Kemerdekaan” dengan pendekatan kontekstual dilaksanakan sebagai berikut: