PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW DALAM MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN TIDAR 7 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009 2010

  PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW DALAM MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V

SDN TIDAR 7 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

  

Skripsi

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  

Oleh:

  PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW DALAM MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V

SDN TIDAR 7 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

  

Skripsi

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  

Oleh:

  

HALAMAN PERSEMBAHAN

PERSEMBAHAN

Karya yang sederhana ini kupersembahkan untuk:

  Kedua orang tuaku yang telah membimbing, memberi kasih sayang serta nasehat-nasehat yang baerarti.

  Saudara saudaraku ”Terima kasih banyak untuk semuanya” Sahabat - sahabatku dan teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Almamaterku

  MOTTO Lakukan yang terbaik hari ini dan untuk hari esok

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 14 Juni 2010 Penulis

  Dwi Fibrian Fajar Sodhiq

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Dwi Fibrian Fajar Sodhiq NIM : 081134217 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE

  

LEARNING TEKNIK JIGSAW DALAM MATA PELAJARAN IPS SISWA

  KELAS V SDN TIDAR 7 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010 beserta perangkat yang diperlukan ( bila ada ).

  Dengan demikian, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

  

ABSTRAK

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN

MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW

DALAM MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V

SDN TIDAR 7 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

  Dwi Fibrian Fajar Sodhiq Universitas Sanata Dharma

  2010 Penguasan materi pembelajaran IPS pada kompetensi dasar menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan di kelas V SD

  Negeri Tidar 7 Magelang masih rendah. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata ulangan

  IPS dibawah KKM yang telah ditetapakan, siswa mendapat nilai di bawah KKM yang telah ditetapkan yaitu 65 dan sudah dua tahun terakhir kejadian seperti ini terulang.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model

  

Cooperative Learning teknik Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

  kelas V SDN Tidar 7 Magelang dalam mata pelajaran IPS tahun pelajaran 2009 / 2010.

  Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dengan 2 siklus. Pada siklus I dilakukan model Cooperative Learning teknik

  

Jigsaw dengan membagi kelompok dengan jumlah anggota 6 orang yang

  ABSTARCT

  

THE IMPROVEMENT OF LEARNING PERFORMANCE

USING MODEL OF COOPERATIVE LEARNING

TECHNIQUE OF JIGSAW ON THE SUBJECT OF SOCIAL

STUDY OF THE 5 GRADERS ON SDN TIDAR 7 MAGELANG

IN THE SCHOOL YEAR 2009/2010

  Dwi Fibrian Fajar Sodhiq The University of Sanata Dharma

  2010

  The mastery of social study teaching materials on basic compentencies

appreciate the role and services of a character in the proclamation of

independence in 5 graders students of SD Negeri Magelang Tidar 7 still low. This

can be seen from the average value of social study test was below to the

predtermined KKM, the students receive grades below to the predetermined KKM

such as 65 and it grades has been appear again in the last two years.

  This study aims to determine whether the use of a model Cooperative

Learning using Jigsaw technique can improve the learning achievement of 5

graders student in the subject of social study on SDN Tidar 7 Magelang in

2009/2010 school year.

  This research was conducted with a class-action by two cycles. In the first

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ” PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL

COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW DALAM MATA PELAJARAN

  IPS SISWA KELAS V SDN TIDAR 7 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010”.

  Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan di Universitas Sanata Dharma, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

  Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan pihak lain, maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

  1. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si., Kaprodi PGSD dan juga dosen pembimbing I

  7. Semua pihak yang telah mendukung yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

  Penulis menyadari atas kekurangan dan kelemahan terhadap penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai penyempurnaan skripsi ini.

  Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi Universitas Sanata Dharma.

  Yogyakarta, 14 Juni 2010 Penulis Dwi Fibrian Fajar Sodhiq

  DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................... vii ABSTRAK ........................................................................................................ viii ABSTRACT ...................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ...................................................................................... x DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1 B. Batasan Masalah ................................................................................... 4 C. Rumusan Masalah ................................................................................. 4

  C. Hakikat IPS ........................................................................................... 14

  1. Pengertian IPS ................................................................................ 14

  2. Tujuan IPS ...................................................................................... 16

  D. Kurikulum Mata Pelajaran IPS Kelas V ............................................... 17

  E. Kerangka Berfikir ................................................................................. 22

  F. Hipotesis Tindakan ............................................................................... 23

  BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 24 A. Setting Penelitian .................................................................................. 27

  1. Waktu Penelitian ............................................................................. 27

  2. Lokasi Penelitian ............................................................................. 27

  3. Subyek Penelitian ............................................................................ 27

  4. Obyek Penelitian ............................................................................. 27

  B. Prosedur Penelitian ............................................................................... 28

  1. Rencana Banyaknya Siklus ............................................................. 28

  2. Kriteria keberhasilan ....................................................................... 28

  C. Rencana Tindakan ................................................................................. 28

  D. Penyusunan Instrumen .......................................................................... 34

  E. Pengumpulan Data ................................................................................ 37

  F. Analisis Data ......................................................................................... 38

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 40

  A. Kesimpulan ........................................................................................... 51

  B. Saran ...................................................................................................... 51 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian .................................................................. 27 Tabel 2. Kualifikasi Reliabilitas ........................................................................ 37 Tabel 3. Target Keberhasilan Siswa .................................................................. 38 Tabel 4. Hasil Rekap Ulangan Kelas V Setelah Tindakan................................. 47

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1. Alur Penyusunan Kurikulum ............................................................ 18 Gambar 2. Bagan Kompetensi ........................................................................... 20 Gambar 3. Bagan Langkah – langkah Penelitian Tindakan .............................. 25

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Silabus ........................................................................................... 55 Lampiran 2. RPP Pertemuan 1 Siklus I .............................................................. 58

  RPP Pertemuan 2 Siklus I ............................................................. 61 RPP Pertemuan 1 Siklus II ........................................................... 64 RPP Pertemuan 2 Siklus II ........................................................... 67

  Lampiran 3. LKS Pertemuan 1 Siklus I ............................................................ 70 LKS Pertemuan 2 Siklus I ............................................................ 73 LKS Pertemuan 1 Siklus II .......................................................... 75 LKS Pertemuan 2 Siklus II .......................................................... 78

  Lampiran 4. Kisi-kisi Soal, Lembar Soal, dan Kunci Jawaban Soal Siklus I dan II ........................................................................ 80

  Lampiran 5. Data Nilai Ulangan IPS Tahun Pelajaran 2007/2008 dan tahun 2008/2009 ...................................................................................... 93

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu faktor penting yang menunjang dalam

  kemajuan bangsa. Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang utama. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar. Interaksi dalam peristiwa belajar mengajar mempunyai arti yang lebih luas, tidak hanya sekedar hubungan antara guru dan siswa, tetapi berupa interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya penyampaian pesan berupa materi pelajaran, melainkan penanaman sikap dan

  Dalam proses pembelajaran di Indonesia masih banyak guru yang menggunakan paradigma lama yaitu guru masih mendominasi pembelajaran dan cenderung bersifat monoton. Dalam proses pendidikan sekarang ini , masih banyak tenaga pendidik yang lebih mementingkan penghafalan konsep bukan bukan pada pemahaman. Kegiatan pembelajaran di kelas lebih banyak didominasi oleh guru sedangkan siswa hanya duduk, diam, mencatat, mendengarkan dan menghafal apa yang disampaikan oleh guru dan hanya mempunyai sedikit peluang untuk bertanya.

  Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu pelajaran penting di sekolah. Mata pelajaran IPS adalah mata pelajaran yang terdiri dari beberapa kajian pokok antara lain Sejarah, Ekonomi, Geografi, Sosiologi, dan Antropologi. Mata pelajaran IPS disusun secara terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan siswa akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan. demikian maka siswa dinyatakan tuntas dalam mempelajari IPS jika sudah memenuhi penguasaan kompetensi minimal 65.

  Namun dalam kenyataannya tingkat penguasan materi pembelajaran IPS pada kompetensi dasar menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan di kelas V SD Negeri Tidar 7 masih rendah. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata ulangan IPS dibawah KKM yang telah ditetapakan, siswa mendapat nilai di bawah KKM yang telah ditetapkan yaitu 65 dan sudah dua tahun terakhir kejadian seperti ini terulang. Pada tahun

  pelajaran 2008/2009 dari jumlah siswa 39 siswa 59% siswa mendapat nilai di bawah KKM. Pada tahun pelajaran 2007/2008 siswa yang mendapat nilai di bawah KKM mencapai 52% dari sejumlah 36 siswa.

  Dengan mempertimbangkan beberapa fakta yang didapatkan selama observasi, maka penulis menarik kesimpulan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS masih rendah antara lain : aktif, dan guru masih mendominasi kegiatan belajar mengajar. Siswa hanya diberi sedikit kesempatan untuk bertanya kepada guru.

  Penulis akan mencoba menerapkan model pembelajaran yang dapat membangkitkan motivasi siswa yang akhirnya diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS khususnya pada kompetensi dasar menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan di SD Negeri Tidar 7 tahun 2010. Model yang akan dicoba adalah dengan Cooperative Learning teknik Jigsaw.

B. Batasan Masalah

  Dalam penelitian ini penulis membatasi hanya:

  1. Penelitian dibatasi hanya pada siswa kelas V SD Negeri Tidar 7 tahun pelajaran 2009/2010.

  2. Materi yang diteliti adalah terbatas menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan

D. Batasan Pengertian 1.

  Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai berupa kesan-kesan dari bahan yang telah dipelajari yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari apa yang telah dipelajari dan mendapatkan pengalaman yang bermakna bagi dirinya.

  2. Model Cooperative Learning adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 sampai 6 orang, dengan struktur kelompoknya bersifat heterogen.

  3. Teknik Jigsaw adalah teknik mengajar yangdikembangkan oleh Aronson et al . sebagai model Cooperative Learning. Teknik ini bisa digunakan dalam

  pengajaran membaca, menulis, mendengarkan, ataupun berbicara. Model ini bisa pula digunakan dalam beberapa mata pelajaran, seperti ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, matematika, agama,dan bahasa.

  F. Tujuan Penelitian

  Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan model Cooperative Learning teknik Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran IPS kompetensi dasar menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan kelas V SD Negeri Tidar 7 tahun 2009/2010.

  G. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

  1. Peneliti Dapat meningkatkan wawasan tentang kompetensi dasar menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan dengan menggunakan model Cooperative Learning teknik Jigsaw.

  2. Guru Dapat tersedia salah satu alternatif pembelajaran yang dapat

4. Sekolah

  Memberikan masukan kepada sekolah tentang penggunaan dan penerapan model Cooperative Learning teknik Jigsaw sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dan meningkatkan minat siswa dalam belajar.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Prestasi Belajar 1. Pengertian belajar Belajar tidak akan pernah lepas dari manusia karena pada hakikatnya

  belajar dilakukan manusia sepanjang hayatnya atau sekurang-kurangnya dia terus belajar walaupun sudah lulus sekolah. Belajar merupakan salah satu kegiatan penting yang dilakukan tiap orang sejak ia lahir demi perkembangan hidupnya. Siswa memperoleh pengetahuan dari lingkungan sekitar dari proses belajar yang tercermin dari tindakan maupun perilaku siswa. Jadi siswa sendiri yang mengalami , melakukan dan menghayati proses belajar bukan orang lain.

  Banyak teori – teori belajar yang dikemukakan oleh para ahli sekarang ini. Berikut ini akan dikemukakan beberapa teori yang berhubungan yaitu penyebab belajar, adalah agen – agen lingkungan, yang bertindak terhadap suatu organisma, yang menyebabkan organisma itu memberikan respon. Menurut Gage (dalam Dahar, 1989: 11) belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisma berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.

  Berdasarkan pengertian belajar diatas dapat disimpulkan bahwa belajar terjadi dalam diri anak sejak anak lahir melalui praktek dan latihan dan dapat diamati sehingga terbentuk tingkah laku yang akhirnya anak mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajarinya dan mendapatkan pengalaman yang bermakna bagi dirinya.

  2. Prestasi Belajar Prestasi belajar berasal dari dua kata prestasi dan belajar. Sebelum menjelaskan pengertian mengenai prestasi belajar, terlebih dahulu akan dikemukakan tentang pengertian prestasi. Dalam Kamus besar Bahasa Indonesia (1990: 700) prestasi adalah hasil yang telah dicapai ( dari yang anak mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajarinya dan mendapatkan pengalaman yang bermakna bagi dirinya. Dari uraian tersebut diatas dapat dibuat pengertian bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai berupa kesan-kesan dari bahan yang telah dipelajari yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari apa yang telah dipelajari dan mendapatkan pengalaman yang bermakna bagi dirinya.

B. Cooperative Learning dengan Teknik Jigsaw

  1. Pengertian Cooperative Learning Belajar kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pengajaran yang memungkinkan mahasiswa bekerja bersama untuk memaksimalkan belajar dan belajar anggota kelompok lainnya dalam kelompok tersebut Hamid Hasan (dalam Solihatin, 2005: 4). Menurut Slavin (1994: 5) Cooperative Learning adalah suatu model pembelajaran dalam kelompok kecil yang saling berbagi ide-ide dan bekerja secara kolaboratif untuk memecahkan masalah-masalah yang ada dalam tugas mereka.

  Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat dikatakan bahwa belajar kooperatif (Cooperative Learning) mendasarkan pada suatu ide bahwa siswa bekerja sama dalam belajar kelompok dan sekaligus masing-masing bertanggung jawab pada aktivitas belajar anggota kelompoknya, sehingga seluruh anggota kelompok dapat menguasai materi pelajaran dengan baik. Pembelajaran kooperatif menekankan kerja sama antara siswa dalam kelompok. Hal ini dilandasi oleh pemikiran bahwa siswa lebih mudah menemukan dan memahami suatu konsep jika mereka saling mendiskusikan masalah tersebut dengan temannya. Jumlah anggota kelompok dala belajar kooperatif biasanya terdiri dari empat sampai enam orang dimana anggota kelompok yang terbentuk diusahakan heterogen berdasarkan perbedaan kemampuan akademik, jenis kelamin, dan etnis. b.

  Penerimaan terhadap keragaman c. Pengembangan ketrampilan sosial

  Prinsip-prisip penggunaan Cooperative Learning menurut Stahl dalam Solihatin, (2005: 7) meliputi sebagai berikut: a.

  Perumusan tujuan belajar harus jelas b.

  Penerimaan yang menyeluruh tentang tujuan belajar c. Ketergantungan yang bersifat positif d.

  Interaksi yang bersifat terbuka e. Tanggung jawab individu

  f. Kelompok bersifat heterogen

  g. Interaksi sikap dan perilaku sosial yang positif

  h. Tindak lanjut (Follow Up) i. Kepuasan dalam belajar

  2. Teknik Jigsaw Teknik mengajar Jigsaw dikembangkan oleh Aronson et al. sebagai mengaktifkan skemata ini agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu, siswa bekerja dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.

  Dalam penerapan Jigsaw, siswa dibagi berkelompok dengan empat atau lima anggota kelompok belajar heterogen. Setiap anggota bertanggung jawab untuk mempelajari, menguasai bagian tertentu bahan yang diberikan kemudian menjelaskan pada anggota kelompoknya.

  Dengan demikian terdapat rasa saling membutuhkan dan harus bekerjasama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan.

  Para anggota dari kelompok lain yang bertugas mendapat topik yang sama berkumpul dan berdiskusi tentang topik tersebut. Kelompok ini disebut kelompok ahli. Kemudian anggota tim ahli kembali ke kelompok asal dan mengajarkan apa yang telah dipelajarinya dan didiskusikan didalam kelompok ahlinya untuk diajarkan kepada teman kelompoknya sendiri. d.

  Setelah kelompok ahli berdiskusi, tiap anggota kembali ke kelompok asal dan menjelaskan kepada anggota kelompok tentang materi yang mereka kuasai e. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi f. Siswa mengerjakan kuis individual yang mencakup semua topik g.

  Pembahasan h. Penutup

C. Hakikat IPS

  1. Pengertian IPS Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ialah pengetahuan yang diambil dari berbagai ilmu sosial dan dari kejadian nyata di dalam masyarakat, dipilih dan disesuaikan untuk keperluan pengajaran di sekolah-sekolah. Mata

  pelajaran ini di dalam kurikulum sekolah-sekolah diprogramkan berdasarkan pendekatan terpadu (integratif). Pengajaran IPS tidak hanya politik, ekonomi, sejarah, geografi, sosiologi, antropologi dan sebagainya (Daldjoeni,1981: 7). Sumaatmadja (1979: 7) berpendapat IPS adalah bidang-bidang keilmuan yang mempelajari manusia di masyarakat, mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat. Tokoh lain Solihatin (2005: 14) berpendapat IPS adalah ilmu yang membahas hubungan antara manusia dan lingkungannya, lingkungan dimana anak didik tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat, dihadapkan pada berbagai permasalahan yang ada dan terjadi di lingkungan sekitar. Pendidikan IPS berusaha membantu peserta didik dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi sehingga akan menjadikannya semakin mengerti dan memahami lingkungan sosial masyarakatnya.

  Dari beberapa pengertian IPS di atas dapat disimpulkan bahwa IPS adalah ilmu yang mempelajari manusia di masyarakat dengan menggunakan beberapa kajian pokok dengan tujuan agar manusia dapat dapat memecahkan berbagai masalah, sehingga semakin mengerti dan memahami

2. Tujuan IPS

  Pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Tujuan pendidikan

  IPS adalah untuk menyiapkan mahasiswa menjadi warga negara yang baik dalam kehidupannya di masyarakat, (Gross dalam Solihatin, 2005: 14).

  Menurut Fenton (dalam Talut, 1980: 2) mengemukakan tiga tujuan utama studi sosial: Social Studies prepare children to be good citizens; social

  studies teach children how to think; social studies pass on the cultural heritage (mempersiapkan anak didik menjadi warga negara yang baik,

  mengajar anak didik berkemampuan berfikir dan agar anak didik dapat melanjutkan kebudayaan bangsanya).

  Tujuan-tujuan pengajaran IPS seperti yang telah dikemukakan adalah tujuan-tujuan yang bersifat universal yang dapat berlaku bagi anak didik di

  2. Kemampuan dan keterampilan (abilities & skills). Kemampuan untuk menemukan informasi yang tepat dan teknik dalam pengalaman seorang siswa untuk menolongnya memecahkan masalah-masalah baru atau menghadapi pengalaman baru.

  3. Tujuan yang bersifat affectif, pengembangan sikap-sikap, pengertian- pengertian, dan nilai-nilai akan meningkatkan pola hidup demokratis dan menolong siswa memperkembangkan filsafat hidupnya.

D. Kurikulum Mata Pelajaran IPS Kelas V

  Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (BSNP, 2006: 3). Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 35 ayat (1), Standar Nasional Pendidikan terdiri atas:

  UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 35 ayat (2), Standar Nasional Pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan: 1.

  Kurikulum 2. Tenaga kependidikan 3. Sarana dan Prasarana 4. Pengelolaan 5. Pembiayaan

  UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 35 ayat (3), Pengembangan Standar Nasional Pendidikan serta pemantauan dan pelaporan pencapaiannya scara nasional dilaksanakan oleh suatu badan standarisasi, penjaminan, dan pengendalian mutu pendidikan (Badan Standar Nasional Pendidikan).

  Standar Standar Isi Kompetensi

  • Kerangka Dasar

  Lulusan

  • Stuktur • SKL Jenjang • Beban Belajar
Di Indonesia kurikulum yang dipergunakan adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur, dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus (BSNP, 2006: 5).

  Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

  STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STANDAR KOMPETENSI STANDAR KOMPETENSI KELOMPOK MATA MATA PELAJARAN PELAJARAN KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK KEGIATAN PEMBELAJARAN

  INDIKATOR PENCAPAIAN Gambar 2: Bagan Kompetensi

  Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penelitian dalam menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Standar kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan dan katrampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan atau semester untuk mata pelajaran tertentu.

  Kompetensi Dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi. Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian.

  Dari kompetensi dasar yang ada kemudian dikembangkan ke dalam silabus. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar (BSNP, 2006: 14). Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian

7. Fleksibel 8.

  Menyeluruh Standar kompetensi mata pelajaran IPS kelas V semester 2 adalah menghargai peranan tokoh dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Mata pelajaran IPS kelas V semester 2 dijabarkan dalam empat kompetensi dasar. Kompetensi dasar 1.

  Mendiskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang, kompetensi dasar 2. Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan, kompetensi dasar 3. Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan, kompetensi dasar 4. Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Pada penelitian ini yang akan dibahas adalah pada kompetensi dasar menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan. Pembahasan pada kompetensi dasar menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan dalam kelompok ahli siswa juga lebih mendalami soal yang telah diberikan karena satu soal dibahas oleh beberapa anggota kelompok. Siswa juga diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusi di dalam kelompok. Karena siswa lebih aktif dan lebih mendalami materi yang dibahas maka hasil prestasi belajar siswa diharapkan menjadi meningkat.

F. Hipotesis Tindakan

  Hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah pembelajaran dengan menggunakan model Cooperative Learning teknik Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran IPS kompetensi dasar menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan kelas V.

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian penggunaan model Cooperative Learning dengan teknik Jigsaw ini

  termasuk penelitian tindakan ( action research ), karena penelitian ini digunakan untuk memperbaiki keadaan yang kurang memuaskan dan untuk meningkatkan mutu pembelajaran yang ada di kelas. Menurut Lewin (dalam Kasbolah 2001: 10) penelitian tindakan adalah penelitian yang merupakan suatu lingkaran atau rangkaian langkah – langkah ( a spiral of steps ) yang satu dengan yang lain saling berhubungan. Menurut Kasbolah ( 2001: 11) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang memerlukan tindakan untuk menanggulangi masalah dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan dalam kawasan kelas atau sekolah bertujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran. Arikunto (2006: 104) berpendapat PTK adalah suatu bentuk investigasi yang bersifat reflektif parsitipatif, kolaburatif dan spiral, yang memiliki tujuan untuk identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut: Perencanaan

  SIKLUS I Pelaksanaan

  Refleksi Pengamatan

  Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

  Pengamatan ? a.

  Penelitian tindakan kelas tidak boleh mengganggu tugas mengajar. Tujuan guru dalam melakukan penelitian adalah memperbaiki kegiatan belajar mengajar.

  Jadi bukan mengganggu kelancaran pembelajaran di kelas.

  b.

  Proses pengumpulan data tidak boleh banyak menyita banyak waktu. Agar tidak terlalu menyita banyak waktu maka peneliti seharusnya sudah mempersiapkan teknik apa yang akan digunakan.

  c.

  Masalah penelitian yang akan ditangani guru harus merupakan masalah yang memang dia hadapi, menarik bagi peneliti dan merupakan masalah pembelajaran yang bersifat faktual serta dimulai dengan hal – hal yang sederhana dulu namun nyata.

  d. Metodologi yang dipakai harus tepat dan terpercaya.

  e. Penelitian tindakan kelas tidak boleh menyimpang dari prosedur etika di lingkungan kerjanya.

  f. Guru membuat jurnal pribadi di mana guru mencatat kemajuan, persoalan yang dihadapi, dan refleksi tentang proses belajar siswa dan proses pelaksanaan

  4. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan.

A. Seting Penelitian 1.

  Waktu Penelitian Tabel 1: Jadwal Kegiatan Penelitian

  No Kegiatan Waktu

  Januari Februari Maret April Mei Juni Penyusunan

  1

  √ √

  proposal Ujicoba

  2

  

  instrument Pengumpulan

  3

  

  data Analisis

  4

  

  Data Penyusunan

  5

  

  laporan Pembuatan

  6

  

  artikel penelitian Ujian skripsi

  7

  

B. Prosedur Penelitian 1.

  Rencana banyaknya siklus Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap pertemuan berlangsung selama 3 jam pelajaran ( 3 x 35 menit).

2. Kriteria keberhasilan

  Kondisi awal : nilai rata-rata ulangan 55 Target akhir pada sikus I : nilai rata-rata ulangan 65 Target akhir pada Siklus II : nilai rata-rata ulangan 75

C. Rencana Tindakan

  1. Siklus I

  a. Persiapan 1) Menyusun silabus.

  2) Menyusun RPP.

  3) Guru memberikan pengarahan tentang model Cooperative Learning

  teknik Jigsaw. 4)

  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotifasi siswa agar belajar dengan baik.

  c.

  Kegiatan Inti 1)

  Sebelum masuk pada inti dari pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk membaca materi yang akan dibahas.

2) Guru memberikan sedikit penjelasan tentang materi yang dibahas.

  3) Guru membagi siswa dalam kelompok besar yang berjumlah 6 siswa dengan kemampuan yang heterogen, baik dari kemampuan akademik maupun jenis kelamin (kelompok asal).

  4) Guru membagi soal kepada semua siswa, kemudian membahas dalam kelompok asal.

  Kelompok I Kelompok II Kelompok III Kelompok IV 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

  Kelompok Kelompok Ahli V Ahli VI 6 6 6

  5 5 5 6 6 6 5 5 5

  Soal yang dibagi kepada kelompok antara lain : (a) Peristiwa yang berhubungan dengan Proklamasi Kemerdekaan.

  (b) Hasil sidang PPKI. (c) Peranan para tokoh pahlawan yang berhubungan persiapan Kemerdekaan Republik Indonesia.

  6) Setelah diskusi dalam kelompok ahli selesai siswa kembali dalam kelompok asal.

  Kelompok I Kelompok II Kelompok III Kelompok IV 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 4 5 6 4 5 6 1 4 5 6 2 4 5 6 d.

  Penutup Guru membuat ringkasan materi dan melaksanakan tes hasil belajar akhir siklus I.

  e.

  Observasi Peneliti akan dibantu oleh 1 orang guru yang bertindak sebagai pengamat pembelajaran dengan cara mengobservasi kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung dan mengisi instrumen pengamatan.

  f.

  Refleksi 1)

  Mengidentifikasi kesulitan, hambatan, dan kejadian-kejadian khusus pada siklus I.

  2) Membandingkan skor rata-rata dengan kondisi awal dan target akhir. 3) Menarik kesimpulan tentang peningkatan prestasi belajar.

  2. Siklus II

  a. Persiapan 1) Menyusun silabus

  3) Guru memberikan pengarahan tentang model Cooperative Learning teknik Jigsaw.

  4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotifasi siswa agar belajar dengan baik.

  c.

  Kegiatan Inti 1)

  Sebelum masuk pada inti dari pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk membaca materi yang akan dibahas.

2) Guru memberikan sedikit penjelasan tentang materi yang dibahas.

  3) Guru membagi siswa dalam kelompok kecil yang berjumlah 4 siswa dengan kemampuan yang heterogen, baik dari kemampuan akademik maupun jenis kelamin (kelompok asal).

  4) Guru membagi soal kepada semua siswa, kemudian membahas dalam kelompok asal.

  Kelompok I Kelompok II Kelompok III Kelompok IV 1 2 1 2 1 2

  1 2 Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Ahli I Ahli II Ahli III Ahli IV

  Soal yang dibagi kepada kelompok antara lain : (a)

  Menyebutkan nama pahlawan dan peranannya dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

  (b) Organisasi di Indonesia pada saat penjajahan Belanda. (c) Cara menghormati dan menghargai jasa para pahlawan. (d) Tanggung jawab generasi penerus terhadap cita-cita para pahlawan.

  6) Setelah diskusi dalam kelompok ahli selesai siswa kembali dalam kelompok asal.

  Kelompok I Kelompok II Kelompok III Kelompok IV 1 1 1 1 1 2 2

  2 2 2 3 3 3 3 4 4

  4 4 1 2 1 2 1 2

  1 2

  8) Terjadi diskusi dalam kelompok asal. 9) Dari diskusi diperoleh jawaban soal. 10) Siswa mempresentasikan hasil diskusi yang telah dilakukan. 11)

  Guru memberikan penguatan dengan memberikan jawaban yang benar.

  12) Guru memberikan penghargaan bagi siswa yang dapat menyelesaikan tugas sebelum waktu selesai.

  d.

  Penutup Guru membuat ringkasan materi dan melaksanakan tes hasil belajar akhir siklus II.

  e. Observasi Peneliti akan dibantu oleh 1 orang guru yang bertindak sebagai pengamat pembelajaran dengan cara mengobservasi kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung dan mengisi instrumen pengamatan

  f. Refleksi

  Soal disusun atau dikembangkan berdasarkan indikator. Penggunaan alat pengumpul data berupa tes yaitu untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa baik secara individual maupun klasikal dan untuk mengetahui seberapa baik siswa telah menguasai pelajaran yang diberikan dalam waktu tertentu.

2. Instrumen pengumpulan data menggunakan tes bentuk tes tertulis

  Dalam penelitian ini digunakan instrument berupa tes tertulis. Untuk memastikan bahwa item-item soal sahih dan andal dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas. Kualitas soal ulangan Siklus I dan Siklus II diuji melalui uji coba yang dilakukan pada siswa kelas VI SD N Tidar 7, karena pada saat dilakukan uji coba siswa kelas V belum menerima materi tentang menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan.

  Dari beberapa indikator yang telah ditentukan peneliti, peneliti membuat 30 soal yang akan diujikan pada siswa. Namun pada penelitian validitas . Validitas item dengan skor total yang dihitung dengan xy

  r

  menghitung korelasi skor item dengan skor total, yang dihitung dengan rumus korelasi product moment dari Pearson yaitu:

  N xyx y

( )( )

  ∑ ∑ ∑ rxy

  = 2 2 2 2 Nx Ny

  ( ) { } ( )

  { y } ∑ ∑ ∑ ∑ x

  Keterangan :

  rxy : koefisien validitas

  X : hasil pengukuran setiap butir Y : kriteria yang dipakai

  Pengukuran validitas item pada penelitian ini menggunakan SPSS agar pengukurannya lebih cepat dan lebih efisien. Tabel pengukuran dan hasil validitas menggunakan SPSS dapat dilihat pada lampiran. Dari 30 soal yang diujikan pada siklus I terdapat 21 soal yang memenuhi kriteria validitas, 9 soal lainnya tidak memenuhi kriteria validitas. Pada siklus II terdapat 22 soal yang memenuhi kriteria koefisien rreliabilitas

  ( ) r tt

  . Koefisien reliabilitas dinyatakan dalam suatu bilangan koefisien antara -1,00 sampai dengan 1,00.

  Tabel 2. Kualifikasi Reliabilitas Koefisien Korelasi (X) Kualifikasi ± 0,91 – ± 1,00 ± 0,71 – ± 0,90 ± 0,41 – ± 0,70 ± 0,21 – ± 0,40 ± 0,00 – ± 0,20

  Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah Dalam pengukuran ini, peneliti mengukur reliabilitas soal yang valid.

  Reliabilitas dengan menggunakan Kuder Richardson (KR)-21 menggunakan rumus:

  ( ) ( )

  S M M S r t t t t tt n n n 2 2

  1 − − −

  = Keterangan:

  r tt

  = koefisien korelasi

  5. : Soal ulangan Instrumen

F. Analisis Data

  Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) mata pelajaran IPS yang harus dikuasai siswa kelas V SD Negeri Tidar 7 adalah 65. Indikator keberhasilan yang digunakan pada penelitian tindakan kelas ini adalah nilai rata-rata ulangan seluruh siswa yaitu 75. Sedangkan nilai ulangan siswa diperoleh dengan menghitung skor yang diperoleh dari hasil tes.

  Kondisi awal prestasi belajar siswa dan kondisi akhir yang diharapkan adalah sebagai berikut: Tabel 3. Target Keberhasilan Siswa

  No Indikator Kondisi Awal Siklus I Siklus II

  1 Nilai rata-rata 58,89 65

  75 ulangan M: Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan 100: Nilai ketetapan 2. Menghitung mean dengan rumus:

  Σ M= x 100 %

  N

  Keterangan: M: Nilai rata-rata ∑: Jumlah nilai seluruh siswa N: Jumlah siswa 100%: Nilai ketetapan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan Kelas ( PTK ) dengan judul “ Peningkatan Prestasi Menggunakan Model Cooperative Learning Teknik Jigsaw Dalam Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas V SD Negeri Tidar 7 Tahun Pelajaran 2009/2010 ” Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang dilaksanakan pada tanggal 3 Maret 2010 – 24 Maret 2010 dengan kegiatan sebagai berikut : A. HASIL PENELITIAN

  1. Siklus I

  a. Pelaksanaan Kegiatan Siklus pertama diaksanakan sebanyak dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 3 x 35 menit ( 3 jam pelajaran ). Pada siklus I pertemuan pertama pembagian waktu 3 jam pelajaran digunakan untuk kegiatan

  Materi yang dibahas pada siklus ini adalah : 1)

  Peristiwa Menjelang Proklamasi Kemerdekaan 2)

  Pembentukan Alat Kemerdekaan NKRI Pada kegiatan belajar mengajar kegiatan yang dilakukan adalah : 1)

  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotifasi siswa agar belajar dengan baik.

  2) Sebelum masuk pada inti dari pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk membaca materi yang akan dibahas tentang Peristiwa

  Menjelang Proklamasi Kemerdekaan. 3) Guru membagi siswa dalam kelompok besar yang berjumlah 6 siswa dengan kemampuan yang heterogen, baik dari kemampuan akademik maupun jenis kelamin (kelompok asal). 4) Guru membagi soal kepada kelompok, kemudian membahas dalam kelompok asal.

  Soal yang dibagi kepada kelompok antara lain :

  7) Setiap siswa dalam mencatat hasil diskusi dalam kelompok ahli, untuk kemudian dilaporkan kepada anggota kelompok dalam kelompok asal.

  8) Setelah diskusi dalam kelompok ahli selesai kemudian kembali ke kelompok asal untuk menyampaikan hasil diskusi kepada anggota kelompok lain dan mencatat jawaban soal yang telah dibahas.

  9) Guru menunjuk salah satu anggota kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi, dan siswa lain diberi kesempatan untuk menanggapinya.

  b. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dari siklus I adalah data hasil ulangan yang ikuti oleh seluruh siswa kelas V yaitu sebanyak 26 siswa. Nilai rata-rata ulangan siswa yang diperoleh siswa pada siklus I adalah 64,42. Pada penelitian ini indikator keberhasilan penelitian nilai rata-rata ulangan siswa adalah 75. Dengan demikian hasil analisis data pada siklus I,

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN PKn DI KELAS IV SDN 1 BALEKENCONO KECAMATAN BATANGHARI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 8 44

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS V A SDN 5 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

2 14 62

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS VA SD NEGERI 8 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 272

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V A SDN 1 METRO UTARA

0 11 34

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP RESUME PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VA SDN 2 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

24 216 38

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PILANG 1 KECAMATAN MASARAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 4 80

MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD DI KELAS V SDN 105309 SIBOLANGIT.

1 4 14

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS V SD NEGERI BANGUNREJO 2 YOGYAKARTA.

5 36 148

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW DALAM RANGKA PENINGKATAN MOTIVASIDAN PRESTASI PELAJARAN MATEMATIKAPADA SISWA KELAS VII MTSN YOGYAKARTA ITAHUN PELAJARAN 20152016,

0 3 7

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW DALAM MENGENAL SATUAN JARAK DAN KECEPATAN PADA SISWA KELAS V SD N PUCUNG TAHUN PELAJARAN 20102011

0 1 73