ANALISIS SIKAP KARYAWAN TERHADAP PELAKSANAAN 5S DI LINGKUNGAN KERJA

  

ANALISIS SIKAP KARYAWAN TERHADAP

PELAKSANAAN 5S DI LINGKUNGAN KERJA

Studi Pada Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  

Program Studi Manajemen

HENDRI KURNIANTO

012214032

  

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ANALISIS SIKAP KARYAWAN TERHADAP PELAKSANAN 5S DI LINGKUNGAN KERJA Studi Pada Karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Disusun Oleh: Hendri Kurnianto 012214032 Telah disetujui oleh: Pembimbing I

  Dra. BR. Diah Utari, M.Si. Tanggal 23 April 2008 Pembimbing II

V. Mardi Widyadmono, S.E, M.B.A. Tanggal 7 Agustus 2008

  

HALAMAN PENGESAHAN

SKRIPSI

ANALISIS SIKAP KARYAWAN TERHADAP PELAKSANAN

  

5S DI LINGKUNGAN KERJA

Studi Pada Karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  

Dipersiapkan dan ditulis oleh

Nama : Hendri Kurnianto NIM : 012214032

Telah Dipertahankan di depan Panitia Penguji

  

Pada tanggal 26 September 2008

Dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

  Ketua MT. Ernawati, S.E.,M.A. ....................... Sekretaris Drs. Theodorus Sutadi, M.B.A. ....................... Anggota V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A. ....................... Anggota Dra. BR. Diah Utari, M.Si. ....................... Anggota Antonius Budisusila, M. Soc. Sc. .......................

  Yogyakarta 30 September 2008 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Dekan

  

MOTTO

”Tidak semua orang yang bekerja keras akan berhasil,

tapi dibalik keberhasilan seseorang pasti ada kerja

keras”

HALAMAN PERSEMBAHAN

  PERSEMBAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 7 Agustus 2008 Penulis Hendri Kurnianto

  

ABSTRAK

ANALISIS SIKAP KARYAWAN TERHADAP PELAKSANAAN 5S DI

LINGKUNGAN KERJA

Studi Pada Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Hendri Kurnianto

  

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap karyawan Universitas

Sanata Dharma terhadap pelaksanaan 5S di lingkungan kerja mereka, dan

perbedaan sikap kerja karyawan Universitas Sanata Dharma terhadap pelaksanaan

  

5S di lingkungan kerja mereka berdasarkan jenis kelamin, usia, dan tingkat

pendidikan.

  Penelitian ini dilakukan di Universitas Sanata Dharma pada bulan Juli

sampai dengan Agustus 2007. Subyek penelitian ini hanya pada karyawan

administratif di Universitas Sanata Dharma. Sampel yang digunakan adalah 120

dari populasi jumlah karyawan sebanyak 171 orang, dengan teknik pengambilan

sampel proportional purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan

adalah analisis persentase, teknik beda semantik (semantic differential technique),

dan analisis varians (anova).

  Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa karyawan Universitas Sanata

Dharma sudah melaksanakan prinsip 5S dalam melaksanakan pekerjaannya serta

tidak ada perbedaan sikap karyawan berdasarkan jenis kelamin, usia, dan tingkat

pendidikan karyawan dalam pelaksanaan program 5S di lingkungan kerja

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  

ABSTRACK

THE ANALYSIS OF THE OFFICIAL EMPLOYEES ATTITUDE TO THE 5S

REALIZATION IN THEIR WORK AREA

Research at Sanata Dharma University Yogyakarta

Hendri Kurnianto

  

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2008

  This research aims to find out the official employees attitude toward 5S in

their work area, and the difference of their attitude based on gender, age and

education level.

  This research has done at Sanata Dharma University in July up to August

2007. This research subjects are administrative employees at Sanata Dharma

University. The Sample size is 120 from a total population of 171 person, taken

under proportional purposive sampling technique. Data analysis technique used

are percentage analysis, semantic differential technique, and analysis varians

(anova).

  The result shows that Sanata Dharma University employees have applied

  the 5S principle on their job. There is no differences of employees attitude based on their gender, age and education level to the realization of 5S program in Sanata Dharma University work area.

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Hendri Kurnianto

  Nomor Mahasiswa : 012214032

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

ANALISIS SIKAP KARYAWAN TERHADAP PELAKSANAAN 5S DI

LINGKUNGAN KERJA, Studi Pada Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-

ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 5 November 2009 Yang menyatakan ( Hendri Kurnianto )

KATA PENGANTAR

  Terima kasih kepada Tuhan, atas segala berkat dan karunianya yang telah

diberikan sehingga penyusunan skripsi dengan judul ” A n a l i s i s S i k a p K a r y a w a n

A n a l i s i s S i k a p K a r y a w a n

  T e r h a d a p P e l a k s a n a a n

  5 S D i L i n g k u n g a n K e r j a , S t u d i P a d a U n i v e r s i t a s S a n a t a T e r h a d a p P e l a k s a n a a n

  5 S D i L i n g k u n g a n K e r j a , S t u d i P a d a U n i v e r s i t a s S a n a t a

D h a r m a , Y o g y a k a r t a”. Penulisan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat

  D h a r m a , Y o g y a k a r t a

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada studi Manajemen jurusan

Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Disamping itu juga

diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pihak yang membutuhkan.

  Selama penyusunan skripsi ini banyak hambatan dan kesulitan yang

dihadapi, namun dapat dilalui karena berkat adanya bantuan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu pada kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan terimakasih

kepada:

1. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  

2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A selaku Kaprodi Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan selaku pembimbing II yang telah menemani dan membantu baik tenaga maupun pikiran dalam memberi bimbingan dan nasehat dalam proses penyusunan skripsi ini

  

3. Ibu Dra. BR. Diah Utari, M.Si selaku pembimbing I yang telah menemani dan

membantu baik tenaga maupun pikiran dalam memberi bimbingan dan nasehat selama penyusunan skripsi ini.

  5. Keluarga Besar ”Dharmo Community” atas pengalaman eventnya

  

6. Sahabatku Frans Yulianto dan Marcelino Andika, terima kasih atas semua

bantuan kalian selama ini.

  

7. Teman-teman Seprofesi Jefri, Yanuar, Michael Mukidi, Rhiza, Yanu Menol,

Daniek, Topan, Mamat, Steph, Oky Devo, Lukito, Wawan, Bambang, Wowok, Egen, dan semua teman satu angkatan 2001.

  

8. Mendez MAN 02, Koko MAN 02, Ika MAN 02, Indri Man 02, Maya 04, Tika

04, dan teman-teman lain yang tidak tertuliskan namanya, atas bantuannya menyebar quesioner.

  

9. Ayah dan Ibuku, Mas Seno dan Mbak Vita, Mas Jarot dan Mbak Tutik, dan

kedua keponakanku Rizqy dan Chelsea yang telah memberikan dorongan, dan semangat untuk segera menyelesaikan kuliah, dan juga biaya yang tidak terhitung selama kuliah.

  10. Semua teman kost Wulung 39 dan Wisma Sembada.

  Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

jauh dari sempurna, mengingat kemampuan, pengetahuan, dan waktu yang

terbatas yang dimiliki oleh penulis. Namun demikian penulis berusaha

menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Harapan penulis, semoga

skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak.

  Yogyakarta, 7 Agustus 2008

  DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i

  

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ........................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................... vi

ABSTRAKSI ........................................................................................................ vii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI............................ ix

KATA PENGANTAR .......................................................................................... x

DAFTAR ISI......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL................................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah............................................................................

  1 B. Rumusan Masalah .....................................................................................

  4 C. Batasan Masalah........................................................................................

  4 D. Tujuan Penelitian ......................................................................................

  4 E. Manfaat Penelitian ....................................................................................

  5 F. Sistematika Penulisan ...............................................................................

  6 BAB II LANDASAN TEORI ...............................................................................

  8 A. Sikap..........................................................................................................

  8

  

D. 5S ( Seiri / pemilahan, Seiton / penataan, Seiso / pembersihan, Seiketsu /

pemantapan, Shitsuke / pembiasaan ) ......................................................

  16 E. L i n g k u n g a n K e r j a......................................................................................

  22 L i n g k u n g a n K e r j a

  F. H H i i p p o o t t e e s s i i s.................................................................................................... s

  24 BAB III METODE PENELITIAN........................................................................

  25 A. Jenis Penelitian..........................................................................................

  25 B. S S u u b b y y e e k k P P e e n n e e l l i i t t i i a a n n d d a a n n O O b b y y e e k k P P e e n n e e l l i i t t i i a a n n ..................................................

  25 C. L o k a s i d a n W a k t u P e n e l i t i a n ....................................................................

  26 L o k a s i d a n W a k t u P e n e l i t i a n D. D D a a t t a a y y a a n n g g D D i i b b u u t t u u h h k k a a n n...............................................................................

  26 E. T e k n i k P e n g u m p u l a n D a t a........................................................................

  26 T e k n i k P e n g u m p u l a n D a t a F. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .................................

  28 G. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian ....................................................

  29 1. Uji Validitas ...............................................................................

  29 2. Uji Reliabilitas ...........................................................................

  30 H. T e k n i k A n a l i s i s D a t a.................................................................................

  32 T e k n i k A n a l i s i s D a t a 1. Prosedur Pengukuran .................................................................

  33 2. Cara Pemberian Angka ..............................................................

  36 3. Analisis Varians (Anova)...........................................................

  37 BAB IV SEJARAH DAN GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SANATA DHARMA.......................................................................................................

  39 A. PTPG Sanata Dharma (1955 - 1958) ........................................................

  39

  D. Universitas Sanata Dharma (1993 - sekarang)..........................................

  41 E. Nama-nama Rektor Sanata Dharma .........................................................

  42 F. Visi dan Misi USD ...................................................................................

  42 G. Tujuan Pendidikan di USD .......................................................................

  43 H. Yayasan .....................................................................................................

  43 I. Pimpinan Universitas................................................................................

  44 J. Dewan Penyantun .....................................................................................

  48 K. Kemitraan..................................................................................................

  49 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .............................................

  39 A Yayasan .......................................................................................................

  52 B. Analisis Validitas dan Reliabilitas 1. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Seiri ...................

  56 2. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Seiton.................

  57 3. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Seiso ..................

  58 4. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Seiketsu .............

  59 5. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Shitsuke .............

  59 C. Deskripsi Data Penelitian ..........................................................................

  60 1. Analisis Persentase.....................................................................

  61

  2. Analisis sikap karyawan terhadap pelaksanaan 5S di lingkungan kerja............................................................................................

  63 3. Hasil Analisis ANOVA..............................................................

  70

  BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN ....

  74 A. Kesimpulan ...............................................................................................

  74 B. Saran..........................................................................................................

  75 C. Keterbatasan..............................................................................................

  76 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

  77 LAMPIRAN..........................................................................................................

  78

  DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Penyebaran Sampel Untuk Masing-Masing Karyawan ........

  66 Tabel 5.1.10 Sikap Karyawan Mengenai Pelaksanaan Seiton ..................

  72 Tabel 5.1.17 Uji Anova Berdasarkan Pendidikan Terakhir .......................

  71 Tabel 5.1.16 Uji Anova Berdasarkan Usia.................................................

  70 Tabel 5.1.15 Uji Anova Berdasarkan Jenis Kelamin .................................

  69 Tabel 5.1.14 Perhitungan Rata-rata Dari Semua Item Pertanyaan.............

  68 Tabel 5.1.13 Sikap Karyawan Mengenai Pelaksanaan Shitsuke ................

  68 Tabel 5.1.12 Sikap Karyawan Mengenai Pelaksanaan Seiketsu ................

  67 Tabel 5.1.11 Sikap Karyawan Mengenai Pelaksanaan Seiso .....................

  63 Tabel 5.1.9 Sikap Karyawan Mengenai Pelaksanaan Seiri ......................

  29 Tabel 5.1.1 Koefisien Validitas dan Reliabilitas Variabel Seiri ..............

  62 Tabel 5.1.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir..

  61 Tabel 5.1.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia..........................

  60 Tabel 5.1.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..........

  59 Tabel 5.1.5 Koefisien Validitas dan Reliabilitas Variabel Shitsuke.........

  58 Tabel 5.1.4 Koefisien Validitas dan Reliabilitas Variabel Seiketsu .........

  57 Tabel 5.1.3 Koefisien Validitas dan Reliabilitas Variabel Seiso..............

  57 Tabel 5.1.2 Koefisien Validitas dan Reliabilitas Variabel Seiton ............

  72

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tenaga kerja memegang peranan penting dalam pertumbuhan sektor

  industri di Indonesia karena masih banyak dibutuhkan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja. Sumber daya manusia harus memiliki cakrawala yang luas, tidak hanya dituntut untuk menguasai pengetahuan saja tetapi mampu dan terampil dalam bekerja.

  Pada saat ini karyawan sering menghadapi masalah dalam pekerjaannya, misalnya saja masalah gaji, jaminan sosial tenaga kerja (JAMSOSTEK), lingkungan kerja, dan juga masalah ke tenagakerjaan yang lain. Hal ini bisa menimbulkan konflik antar karyawan dan bahkan juga terhadap perusahaan.

  Konflik yang terjadi dapat menghambat kegiatan operasional perusahaan, bahkan bisa merugikan karyawan sendiri.

  Apabila lingkungan kerja kurang mendukung, hal tersebut dapat menyebabkan karyawan kurang nyaman dengan lingkungan kerjanya. Karyawan akan merasa bahwa kepulangan dari tempat kerja seakan merupakan saat keluar dari penjara yang tidak menyenangkan. Pekerjaan menjadi suatu aktivitas yang dilakukan dengan penuh keterpaksaan, tidak ada kecintaan terhadap pekerjaan.

  2 depan, penghargaan terhadap prestasi kerja yang tidak memadai akan mengakibatkan seseorang karyawan tidak betah dalam bekerja apalagi mencintai pekerjaannya (Pandji Anaroga, 1992: 93-97).

  Para karyawan mengharapkan dan layak untuk mendapatkan tinjauan ulang kinerja pekerjaan mereka secara adil, menyeluruh dan teratur. Program pelatihan (training) diharapkan bisa memberikan peningkatan kualitas kerja karyawan yang ada, selain itu program pelatihan diharapkan dapat meningkatkan ketrampilan yang sudah dimiliki para karyawan dan juga adanya tuntutan dari tugas-tugas yang ada ataupun untuk mempersiapkan dirinya sehubungan dengan transfer atau promosi pada jabatan yang lain. Program pelatihan secara umum bertujuan untuk memperbaiki penguasaan berbagai ketrampilan dan teknik palaksanaan kerja tertentu untuk kebutuhan sekarang.

  Program 5S (Seiri = pemilahan, Seiton = penataan, Seiso = pembersihan,

  Seiketsu

  = pemantapan, Shitsuke = pembiasaaan) merupakan salah satu contoh program pelatihan yang saat ini gencar dilaksanakan. Program pelatihan 5S (workshop 5S) memang masih tergolong baru di Indonesia, namun sebenarnya pelatihan 5S itu sudah lama ada dan tidak ada yang baru didalamnya. Kita hanya belum menyadari betul keberadaannya sampai saat ini. Walaupun pelatihan 5S jelas memberikan hasil dalam penyempurnaan besar didalam ruang lingkupnya, tetapi lebih bermanfaat dalam mengubah cara orang untuk merancang pekerjaannya dan apa yang mereka kerjakan.

  3 Program 5S mudah dipahami tetapi dalam pelaksanaannya sulit dilakukan dengan benar. Ini dikarenakan banyak orang belum terbiasa untuk hidup teratur.

  Pada dasarnya program 5S ini merupakan kebulatan tekad untuk mengadakan pemilahan di tempat kerja, mengadakan penataan, pembersihan, memelihara kondisi yang mantap dan memelihara kebiasaaan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik.

  Berhasilnya suatu perusahaan bukan hanya terletak pada keunggulan teknologi dan tersedianya dana saja, namun tenaga kerja yang handal, efektif dan efisien juga merupakan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan. Di era reformasi ini perusahaan-perusahaan saling bersaing dalam hal tingkat efektivitas dan efisiensi kerja karyawannya. Untuk menghadapi persaingan itu dan memenangkannya, maka perusahaan berusaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, diantaranya dengan melakukan program 5S bagi sumber daya manusianya (tenaga kerjanya). Program 5S yang diberikan kepada para karyawan menjadi pendorong bagi para karyawan untuk bekerja lebih keras lagi. Hal ini disebabkan karena para karyawan yang telah mengetahui dengan baik tugas-tugas dan tanggung jawab akan mencapai suatu tingkat moral atau semangat yang lebih tinggi lagi (Heidjrahman dan Husnan, 1990:71).

  Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengamati secara langsung bagaimana sikap karyawan terhadap pelaksanaan 5S di lingkungan kerja, sehingga dapat diketahui apakah karyawan tertarik atau bahkan secara tidak

  4 Atas dasar uraian diatas, maka penulis mengambil judul “ANALISIS SIKAP KARYAWAN TERHADAP PELAKSANAAN 5S DI LINGKUNGAN KERJA, STUDI PADA UNIVERSITAS SANATA DHARMA, YOGYAKARTA“.

  B. Perumusan Masalah

  Setelah membaca uraian di atas, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu:

  1. Apakah sikap kerja karyawan Universitas Sanata Dharma, sudah mengarah atau cenderung pada pelaksanaan 5S di lingkungan kerja mereka?

  2. Apakah ada perbedaan sikap kerja karyawan Universitas Sanata Dharma berdasarkan jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan?

  C. Batasan Masalah

  Pada penelitian ini masalah yang ada dibatasi hanya pada karyawan administratif saja, dimana penulis akan menganalisis bagaimana sikap karyawan terhadap pelaksanaan 5S di lingkungan kerja, apakah karyawan tertarik atau bahkan secara tidak langsung sudah melaksanakan program 5S di lingkungan kerja mereka. Dalam penelitian ini juga diasumsikan Universitas Sanata Dharma sebagai sebuah perusahaan, semangat 5S tercermin dalam sikap dan juga sikap 5S tercermin dalam semangat.

  5 D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis adalah :

  1. Untuk mengetahui bagaimana sikap karyawan Universitas Sanata Dharma terhadap pelaksanaan 5S di lingkungan kerja mereka.

  2. Untuk mengetahui adanya perbedaan sikap kerja karyawan Universitas Sanata Dharma terhadap pelaksanaan 5S di lingkungan kerja berdasarkan jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Universitas

  a. Dapat memberikan alat dalam menemukan area perbaikan di bidang sumber daya manusia dengan menjalankan program 5S sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja para karyawannya.

  b. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan untuk mengatasi masalah-masalah diseputar penerapan 5S yang timbul sehingga universitas mampu untuk mengambil tindakan yang tepat bagi kemajuan dan perkembangan universitas di masa yang akan datang.

  c. Dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dalam meningkatkan mutu universitas, dimana universitas dapat juga memberikan penilaian atas hasil penelitian mahasiswa.

  6

  d. Untuk menambah perbendaharaan bahan bacaan dan literatur di UPT perpustakaan yang kelak dapat digunakan sebagai bahan perbandingan bagi mahasiswa lainnya.

2. Bagi Penulis

  a. Sebagai sarana implementasi atau penerapan dari teori- teori yang didapat selama ini, sehingga penulis menjadi tahu dan mengerti atas teori-teori yng telah diterima di bangku kuliah.

  b. Untuk memperkaya pengalaman dan menambah pengetahuan penulis di bidang manajemen sumber daya manusia pada umumnya.

F. Sistematika Penulisan

  BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan pendahuluan yang memuat garis besar isi

  penelitian ini. Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

  BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini diuraikan arti manajemen, arti manajemen sumber daya

  manusia, arti sikap karyawan secara umum, program pelatihan 5S, lingkungan kerja.

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan tentang metodologi penelitian yang

  digunakan yaitu jenis penelitian, subyek dan obyek penelitian, lokasi

  7 dan waktu penelitian, data yang dibutuhkan, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

BAB IV Dalam hal ini diuraikan tentang sejarah perusahaan (Universitas Sanata Dharma), struktur organisasi, lokasi perusahaan. BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN MASALAH Dalam bab ini diuraikan pembahasan masalah dan analisis data mengacu pada teori-teori yang penulis gunakan serta interpretasinya. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini diuraikan keterbatasan penelitian, kesimpulan yang didapat dari skripsi ini dan saran-saran.

  8 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Sikap

1. Pengertian Sikap

  Apakah sebenarnya pengertian sikap itu? Ada banyak definisi telah kemukakan oleh para ahli. Dari kesemuanya itu, pada umumnya definisi tersebut dapat dimasukkan ke dalam salah satu di antara tiga kerangka pemikiran. Pertama adalah kerangka pemikiran yang diwakili oleh para ahli psikologis seperti Louis Thurstone (beliau ini perintis di bidang pengukuran sikap) dan Charles Osgood. Menurut mereka ini sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) ataupun perasaan tidak mendukung (no

  favorable)

  objek tersebut. Formulasi oleh Thurstone sendiri mengatakan bahwa sikap adalah derajat afek negatif yang dikaitkan dengan suatu objek psikologis.

  Ahli yang lain, seperti Gordon Allport (beliau ini terkenal di bidang psikologi sosial dan psikologi kepribadian), mempunyai konsep tentang sikap lebih kompleks. Menurut Allport, sikap merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap sesuatu objek dengan cara-cara tertentu sepertinya tidak keliru bila kita menafsirkan kesiapan dalam definisi ini sebagai suatu

  9 kecenderungan potensial untuk bereaksi apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon.

  Kelompok pemikiran yang ketiga adalah kelompok yang berorientasi kepada teori kognitif. Menurut kelompok ini, suatu sikap merupakan kostelasi komponen kognitif, afektif, dan konatif, yang berinteraksi dalemahami, merasakan, dan berperilaku terhadap suatu objek.

  Sebuah sikap merupakan suatu keadaan siap mental, yang dipelajari dan diorganisasi menurut pengalaman dan yang menyebabkan timbulnya pengaruh khusus atau reaksi seseorang terhadap objek-objek dan situasi- situasi dengan siapa ia berhubungan. Sikap akan menempatkan seseorang ke dalam suatu pikiran menyukai sesuatu, bergerak mendekat atau menjauhi sesuatu tersebut. Salah satu teori mengatakan bahwa manusia berupaya untuk mencari suatu keselarasan antara keyakinan mereka dan perasaan mereka terhadap objek-objek yang sedang dihadapinya. Teori tersebut mengasumsikan bahwa manusia memiliki sikap yang terstruktur yang terdiri dari berbagai macam komponen-komponen efektif dan kognitif. Keterkaitan antara komponen-komponen tersebut berarti bahwa perubahan yang terjadi pada salah satu komponen akan menyebabkan timbulnya perubahan pada komponen lain.

  Beberapa pengertian sikap telah dikemukakan di atas, tidak satu pun di antara titik pandang mengenai sikap tersebut yang kita pegang secara

  1 sikap ternyata tidaklah mudah dilakukan dengan berpegang hanya pada satu batasan saja. Apalagi dalam pembahasan yang menyangkut tidak hanya mengenai organisasi sikap serta strukturnya saja, akan tetapi mengenai pula aspek pengukuran sikap yang menghendaki adanya definisi operasional yang lebih kongkrit penerjemahannya dalam bentuk batasan yang terukur (measurable).

  Dilihat dari strukturnya, sikap terdiri dari tiga komponen yang saling menunjang, yaitu komponen kognitif (cognitive), komponen afektif (affective), dan komponen konatif (conative). Komponen kognitif berupa apa yang dipercayai oleh subjek pemilik sikap, komponen afektif merupakan komponen perasaan yang menyangkut aspek emosional, dan komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh subjek.

  Kothandapani merumuskan ketiga komponen tersebut sebagai komponen kognitif (kepercayaan atau beliefs), komponen emosional (perasaan), dan komponen perilaku (tindakan).

  Mann menjelaskan bawa komponen kognitif berisi persepsi, kepercayaan, dan stereotipe yang dimiliki individu mengenai sesuatu. Seringkali komponen kognitif ini dapat disamakan dengan pandangan (opini), terutama apabila menyangkut masalah isyu atau problem yang kontraversial. Komponen afektif

  1

  1 masalah emosional. Aspek emosional inilah yang biasanya berakar paling dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin merubah sikap seseorang.

  Komponen perilaku berisi tendensi Komponen afektif (affective) merupakan komponen emosional atau perasaan. Komponen kognitif sebuah sikap terdiri dari persepsi, opini dan keyakinan-keyakinan seseorang. Komponen perilaku sebuah sikap berhubungan dengan kecenderungan seseorang untuk bertindak terhadap seseorang atau hal tertentu dengan cara tertentu (Winardi, 1992:51).

  Sikap sosial terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami oleh individu. Interaksi sosial mengandung arti lebih daripada sekedar adanya kontak sosial dan hubungan antar individu sebagai anggota kelompok sosial. Dalam interaksi sosial, terjadi hubungan saling mempengaruhi di antara individu yang satu dengan yang lain, terjadi hubungan timbal balik yang turut mempengaruhi pola perilaku masing-masing individu sebagai anggota masyarakat. Lebih lanjut, interaksi sosial itu meliputi hubungan antara individu dengan lingkungan fisik maupun lingkungan psikologis di sekelilingnya.

  Dalam interaksi sosialnya, individu bereaksi membentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai objek psikologis yang di hadapannya. Di antara

  1

  2 pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa, institusi atau lembaga pendidikan dan lembaga agama, serta faktor emosi dalam diri individu.

B. Pengertian Manajemen

  Manajemen dalam bahasa Inggris management berasal dari kata manage yang berarti mengatur. Manajemen sering diartikan sebagai ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya lain secara efektif dan efisiens untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan tujuan yang diinginkan tergantung pada jenis organisasi yang bersangkutan. Pada organisasi perusahaan, maka tujuannya adalah untuk mendapatkan laba dan prinsip kegiatannya adalah ekonomis rasional. Sedangkan pada organisasi sosial tujuannya adalah memberikan pelayanan dan prinsip kegiatannya adalah pengabdian.

  Banyak definisi atau pengertian manajemen oleh para ahli seperti dikemukakan oleh Handoko (1992:8): “Manajemen adalah seni dari dalam menyelesaikan pekrjaan melalui orang lain”. Sedangkan menurut Stoner (1988:9) : manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan pengadaan sumber daya-sumber daya organisasi agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

  Dari beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah kegiatan, pengorganisasian, pengerahan dan pengawasan suatu organisasi

  1

  3 terhadap sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

C. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

  Sumber daya manusia merupakan faktor yang utama dalam pelaksanaan proses kegiatan pada suatu organisasi, baik yang bergerak pada bidang jasa maupun yang menghasilkan barang. Sumber daya manusia merupakan pelaku utama dalam setiap kegiatan yang dapat mengambil keputusan. Agar suatu organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan haruslah memperhatikan manajemen sumber daya manusia.

  Beberapa pendapat ahli mengenai definisi manjemen sumber daya manusia antara lain: Manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja karyawan dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi dan masyarakat (Filippo, 1990 : 5).

  Pendapat lainnya yaitu manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan,dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapi tujuan baik tujuan-tujuan individu maupun tujuan-tujuan organisasi (Handoko, 1992 : 4). Dan juga manajemen sumber daya manusia adalah suatu ilmu seni untuk melaksanakan planning, organizing, controlling sehingga efektifitas dan efisiensi personalia dapat ditingkatkan semaksimal

  1

  4 Maka berdasarkan definisi-definisi diatas, fungsi manajemen sumber daya manusia dapat dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu:

  1. Fungsi manajerial, terdiri dari:

  a. Perencanaan

  Manajemen sumber daya manusia berfungsi untuk memutuskan apa yang akan dikerjakan, menetapkan tujuan perusahaan, menentukan strategi dan memilih strategi tindakan.

  b. Pengorganisasian

  Cara manajer membagi-bagikan pekerjaan yang akan dikerjakan dan struktur yang harus dikembangkan untuk memastikan bahwa pekerjaan tersebut telah diselesaikan dengan baik.

  c. Pengarahan

  Pencapaian tujuan-tujuan organisasi dengan memotivasi dan membimbing para bawahan melalui pengertian perilaku manusia dalam pekerjaan, komunikasi, motivasi dan kepemimpinan.

  d. Pengawasan

  Suatu prosedur untuk mengukur hasil pelaksanaan pekerjaan terhadap tujuan-tujuan organisasi.

  2. Fungsi operasional, terdiri dari:

  a. Pengadaan

  Merupakan fungsi operasional pertama yaitu untuk memperoleh jumlah dan jenis karyawan yang tepat untuk mencapai tujuan organisasi dan

  1

  5 menyangkut juga tentang penentuan kebutuhan tenaga kerja dan penarikannya, seleksi dan penempatannya.

  b. Pengembangan

  Fungsi ini dilakukan sesudah karyawan atau sumber daya manusia diperoleh, yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan persyaratan ketrampilan yang diminta oleh pekerjaan tersebut (job demands) yang pelaksanaannya melalui pendidikan dan pelatihan.

  c. Kompensasi

  Memberikan balas jasa langsung dan tidak langsung baik berupa uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikannya kepada perusahaan.

  d. Integrasi

  Fungsi integrasi menyangkut penyesuaian keinginan dari para individu dengan keinginan organisasi dan masyarakat.

  e. Pemeliharaan

  Fungsi ini berguna untuk mempertahankan dan meningkatkan kondisi kerja yang telah ada.

  f. Pelepasan

  Fungsi ini berarti pemutusan hubungan kerja antara perusahaan dengan karyawan.

  1

  6 Berdasarkan uraian diatas dapat memberikan suatu gambaran bahwa manajemen sumber daya manusia adalah suatu bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi perusahaan agar aktivitas atau kegiatan yang dilaksanakan oleh sumber daya manusia di dalam organisasi dapat digunakan secara efektif untuk mencapai berbagai tujuan.

D. 5S (Seiri/Pemilahan, Seiton/Penataan, Seiso/Pembersihan,

  Seiketsu/Pemantapan, Shitsuke/Pembiasaan)

  Setiap usaha peningkatan mutu di perusahaan harus dimulai dari dasar, yaitu dengan 5S yaitu 5 (lima) sikap kerja yang digunakan untuk mengadakan pemilahan di tempat kerja, penataan, pembersihan, pemantapan dan pembiasaaan yang kesemuanya diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik.

  Nama 5S berasal dari lima huruf pertama istilah Jepang untuk Seiri (pemilahan), Seiton (penataan), Seiso (pembersihan), Seiketsu (pemantapan) dan

  Shitsuke

  (pembiasaan). Penerapan kelima sikap kerja ini dapat memberikan hasil yang sangat menakjubkan yaitu mencegah kecelakaan, mengurangi waktu macet mesin, meningkatkan pengendalian operasional proses dan menciptakan iklim perusahaan yang lebih sehat.

  1. Seiri (Pilah) Memilah artinya mengelompok-mengelompokkan. Memilah dengan benar akan memudahkan pekerjaan selanjutnya. Orang yang tidak bisa memilah

  1

  7 diperlukan dengan yang tidak diperlukan serta membuang yang tidak diperlukan.

  Menyimpan suatu barang atau informasi dengan tidak membedakan kepentingannya hanya akan membutuhkan tempat ekstra dan menambah lebih banyak pekerjaan (Prof. Yuji Aida – Univ. Kyoto, Sikap Kerja 5S, Takashi Osada, 2000 : 40). Biasanya barang menumpuk pada rak dan laci, lorong dan sudut ruangan, di dekat mesin/peralatan, gudang, luar bangunan, papan pengumuman dan tempat yang gelap.

  Prinsip dari pilah adalah membedakan barang yang diperlukan dan yang tidak diperlukan serta singkirkan barang-barang yang tidak diperlukan. Ada beberapa hambatan dalam memilah yaitu:

  a. Tidak biasa memilah

  b. Merasa tidak ada masalah selama ini

  c. Tidak tahu bagaimana mengelompokkannya

  d. Tidak biasa membuat prioritas

  e. Tidak biasa fokus Selain hambatan-hambatan di atas, ada beberapa manfaat dalam memilah yaitu: a. Bergerak lebih bebas

  b. Bekerja lebih giat

  1

  8

  e. Disiplin terhadap barang dalam proses dapat ditegakkan

  2. Seiton (Tata) Menata berarti menyimpan barang di tempat yang tepat sehingga dapat dipergunakan dalam keadaan diperlukan mendadak. Lama waktu untuk mencari barang dapat minimum. Tempat yang tepat artinya memenuhi kualifikasi mutu dan keamanan. Arti menata adalah menentukan tata letak supaya tertata dan rapi, sehingga bilamana diperlukan secara mendadak barang tersebut dapat ditemukan dengan cepat.

  Ada beberapa prinsip dalam menata yaitu:

  a. Setiap barang harus mempunyai nama atau nomor

  b. Barang yang sama harus mempunyai nama yang sama

  c. Tidak boleh terjadi satu barang mempunyai lebih dari satu nama

  d. Setiap barang memiliki tempat yang pasti Dalam hal ini dapat diberikan beberapa contoh penataan seperti pada rak supermarket, rak buku perpustakaan, kearsipan tempat parkir, penyimpanan peralatan bengkel dan rak gudang.

  Ternyata ada beberapa hambatan dalam menata yaitu:

  a. Merasa dapat bekerja tanpa ditata

  b. Mengandalkan ingatan

  c. Tidak biasa disiplin membuat catatan

  1

  9

  a. Mudah menemukan barang yang dibutuhkan

  b. Resiko kehilangan barang berkurang

  c. Kenyamanan kerja terjamin

  d. Penundaan proses dapat dihindari

  e. Kualitas kerja terjamin

  3. Seiso (Bersihkan) Membersihkan berarti membersihkan dari kotoran, membuang sampah dan benda-benda asing. Dengan pembersihan sekaligus terjadi proses pemeriksaan. Ada beberapa arti dari pembersihan yaitu:

  a. Menghilangkan sampah, kotoran dan barang asing untuk meperoleh tempat kerja yang lebih bersih .

  b. Melakukan inspeksi/pemeriksaan,

  c. Melakukan tindakan atas penyimpangan yang ditemukan pada pemeriksaan d. Membersihkan bukan hanya yang kelihatan saja

  Membersihkan memiliki 2 (dua) prinsip dasar yaitu:

  a. Bersihkan segala sesuatu yang ada di tempat kerja

  b. Jangan tinggalkan kotoran di tempat kerja Membersihkan juga terdapat hambatan, diantaranya yaitu:

  a. Biasa dengan kotor

  2

  c. Tenaga kebersihan terbatas Selain itu terdapat pula 4 (empat) manfaat dari bersih yaitu:

  a. Aman dan nyaman

  b. Sehat

  c. Menjamin keselamatan kerja

  d. Mengurangi kesalahan kerja

  4. Seiketsu (Mantap) Agar upaya proses pilah-tata-bersih dapat berjalan terus menerus dan semakin lebih mudah digunakan manajemen visual baik tulisan, warna, lambang atau tanda-tanda lain. Arti dari pemantapan adalah:

  a. Memelihara barang supaya tetap baik dan berfungsi normal

  b. Mencegah kesalahan tidak terjadi lagi

  c. Mengurangi kesalahan manusia (tidak tahu dan lupa)

  d. Membuat rambu-rambu, papan petunjuk, manual dan sebagainya Prinsip pemantapan adalah setiap orang harus mendapatkan informasi yang dibutuhkan ditempat tersebut, tepat waktu. Namun terdapat pula beberapa hambatan yaitu diantaranya:

  a. Tidak adanya organisasi/komite yang secara khusus mengelola program ini b. Menganggap terjadinya kesalahan adalah sesuatu yang wajar dan biasa

  c. Kurangnya pemahaman tentang manajemen visual

  2

  1 Selain ketiga hambatan diatas, pemantapan memiliki beberapa manfaat yaitu:

  a. Mencegah ketidakpastian

  b. Mencegah kerancuan

  c. Mencegah bahaya dan kecelakaan

  d. Setiap orang memiliki informasi yang dibutuhkannya

  e. Rambu- rambu perusahaan makin banyak dan memadai

  5. Shitsuke (Biasa) Pembiasaan tidak hanya memilki dimensi etikal, tetapi pembiasaan merupakan membangun disiplin menjadi kebiasaan dalam membina sumber daya manusianya, tidak membiarkan kebiasaan jelek berlangsung terus menerus dan juga mengembangkan kebiasaan positif di tempat kerja. Arti pembiasaan adalah sesuatu yang benar sebagai kebiasaan.

  Ada 2 (dua) prinsip dasar dari pembiaan yaitu lakukan apa yang harus dilakukan dan jangan melakukan apa yang tidak dilakukan. Selain kedua prinsip itu, pembiasaan memiliki beberapa hambatan yaitu:

  a. Kebiasaan lama yang mendarah daging

  b. Kebiasaan mencari jalan pintas

  c. Kebudayaan perusahaan yang kurang mendukung