Latar Belakang - Perencanaan strategik bisnis baru jasa salon spa studi kasus cv.xyz di bogor - Repository Sekolah Bisnis IPB

  PENDAHULUAN Latar Belakang

  Industri kecantikan salon spa dan relaksasi memiliki daya tarik tersendiri untuk terus berkembang. Beberapa sifat bisnis ini yang menarik seperti: (1) memiliki pasar yang terus bertambah; (2) bisnis jenis ini tidak dipengaruhi oleh

  1

  inflasi ; (3) masing-masing bisnis kecantikan memiliki keunikan tersendiri, membentuk konsep bisnis dan segmen pasar yang berbeda, serta memiliki kualitas jasa yang berbeda dengan usaha pesaingnya. Hal ini menjadikan industri kecantikan ini diminati terutama industri kecantikan khusus wanita. Tingginya mobilitas dan kesibukan para wanita di kota besar seperti berkembangnya kelompok wanita yang bekerja, menjadi pendorong dalam meningkatkan kesadaran dan kebutuhan wanita untuk selalu tampil prima dan cantik setiap saat.

  Winarno dan Agusinah (2008) menyebutkan bahwa 85 persen penyakit manusia berakar dari keadaan stress, maka terapi spa yang melalui konsep pemijatan dan relaksasi diperlukan sebagai terapi pencegahan dan pengobatan terutama bagi mereka yang tingkat mobilitasnya tinggi. Selain itu, diketahui bahwa terapi spa bermanfaat dalam mengobati penyakit punggung dan arthritis yang kerap kali dialami oleh para wanita yang sibuk (Klick dan Stratmann 2008).

  Jumlah pelaku bisnis kecantikan salon spa dan relaksasi setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hasil riset yang dilakukan PT. L ‟Oreal menyebutkan bahwa penambahan jumlah bisnis bidang ini mencapai 10 persen setiap tahun.

  Jumlah pelaku usaha salon termasuk spa hingga 2012 yang tersebar di seluruh Indonesia mencapai 90.000 usaha baik yang sudah besar maupun dalam skala

  2

  kecil . Fakta ini juga didukung oleh riset dari Spire Research Magazine (Gambar 1) yang menyebutkan perkembangan bisnis bidang skin care dan spa selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya dan bisnis spa memiliki peluang untuk terus berkembang yang masih sedikit jumlahnya.

  Jumlah Skin care Spa

  Unit Tahun

  Gambar 1 Perkembangan industri kecantikan bidang spa dan skin care di

3 Indonesia

  1 . 2 Stabilnya inflasi dalam bidang jasa kesehatan dan perawatan jasmani yaitu sebesar 0,00 sampai dengan 1,30 (BPS, 2013) KOMPAS edisi 5 september 2012. Terdapat pada http: //bisniskeuangan kompas.com. Diakses pada 5 Oktober 2013 3 pukul 10.00 WIB.

  Tantangan bisnis dalam industri kecantikan salon spa dan relaksasi adalah tentang menciptakan keunikan dan kekhususan yang berorientasi pada customer

  

requirement sebagai keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Hal ini karena

  industri ini merupakan industri life style yang pendek, mengikuti trend kecantikan dan gaya hidup (Widjaja 2009). Selain itu, konsumen memiliki persepsi kualitas masing-masing seperti yang dikemukakan oleh Karnelly (2010) yang menyatakan bahwa kepuasan konsumen yang tinggi terletak pada keunikan dan keunggulan perusahaan yang nilainya ditentukan sendiri oleh pelanggan.

  Bisnis ini sangat bergantung pada ketersediaan sumber daya manusia yang ahli dan terampil. Dengan demikian, tantangan lain bagi perusahaan adalah menghasilkan sumber daya manusia yang ahli dan terampil yang loyal terhadap perusahaan. Selain itu, bisnis dalam industri ini merupakan bisnis yang

  4

  terfragmentasi , sehingga diperlukan strategi yang tepat untuk perusahaan dapat bertahan dan berkembang dalam lingkungan industri ini.

  Kota Bogor merupakan salah satu kota wisata dan kota pendidikan, yang memiliki potensi tinggi dalam peningkatan mobilitas wanita, baik yang bekerja ataupun yang mengenyam pendidikan tinggi. Banyaknya daerah yang menjadi pusat pengembangan ekonomi yang menjadi salah satu pendukung dalam pertumbuhan sektor jasa salah satunya seperti healthcare dan salon spa yang dikuhususkan untuk wanita. Jumlah wanita yang bekerja di wilayah Bogor sebanyak 48,86 persen dari total jumlah penduduk (BPS 2005). Selain itu, banyak terdapat pendidikan tinggi yang didominasi oleh mahasiswi.

  Salon dan spa CV. XYZ yang berlokasi di Darmaga Bogor adalah usaha jasa salon dan spa segmen muslimah dengan andalan utama pada produk jasa totok kecantikan. Usaha ini didirikan pada Mei 2010 melalui suatu program kewirausahaan yang didukung oleh Program Mahasiswa Wirausaha Institut Pertanian Bogor yang bekerja sama dengan Bank Mandiri.

  CV. XYZ merupakan pendatang baru dalam industri jasa kecantikan dan masih tergolong usaha kecil. Kondisi usaha masih mengalami kerugian dan turn

  

over karyawan yang tinggi sehingga membuat usaha ini sulit untuk berkembang.

  Akan tetapi, perusahaan memiliki skill dan knowledge dalam menghasilkan produk jasa totok kecantikan yang memiliki pelanggan tetap dan loyal. Berdasarkan kondisi tersebut, perusahaan perlu mereformulasi konsep bisnis sebelumnya untuk dapat menghadapi tantangan industri dalam meraih peluang yang sebesar-besarnya berdasarkan kompetensi yang dimilikinya.

  Reformulasi konsep bisnis yang dilakukan adalah dengan merubah kegiatan inti perusahaan dari sebelumnya menyediakan semua produk jasa salon dan spa menjadi lebih khusus sebagai penyedia jasa totok kecantikan. Reformulasi konsep bisnis yang baru ini bertujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen berdasarkan kompetensi yang dimiliki perusahaan sebagai keunggulan bersaingnya melalui sebuah perencanaan strategik bisnis.

  Perencanaan strategik bisnis diperlukan perusahaan dalam menghadapi persaingan. Selain itu, dapat memenuhi syarat tumbuh dan berkembang perusahaan kecil selain kompetensi, dan orientasi kewirausahaan (Singer dan 4 Donoho 1992). Perencanaan strategik, didalamnya membahas tentang tujuan

  

Bisnis terfragmentasi adalah kondisi banyaknya usaha yang sejenis atau mirip dalam satu wilayah yang tak satupun

memiliki pangsa pasar yang signifikan mempengaruhi hasil industri sehingga strategi yang biasanya dilakukan dalam

lingkungan ini adalah strategi biaya rendah menyasar segmen yang fokus berdasarkan geografi ( Pearce dan Robinson, organisasi, kebijakan hingga pencapaian program dan aksi yang dibutuhkan perusahaan (Allison dan Kaye 2005) yang disusun dengan memperhatikan aspek profitabilitas melalui pengetahuan tentang daya tarik industri serta bagaimana menciptakan keunggulan bersaing agar dapat sustain dalam menghadapi persaingan yang tinggi (Sampurno 2011).

  Widjaja (2009) menyebutkan bahwa menjaga dan mempertahankan kualitas yang berorientasi kepuasan pelanggan sangat bergantung pada faktor personel

  

loyalty (karyawan loyal). Dengan demikian, untuk mencapai keunggulan bersaing

  perusahaan perlu memperhatikan loyalitas dan kredibilitas karyawannya. Oleh sebab itu, penyusunan perencanaan stategik bisnis baru ini tidak hanya pada perencanaan produk jasa dan pemasarannya tetapi juga manajemen operasionalnya terutama dalam pengelolaan sumber daya manusianya.

  

Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, untuk membantu perusahaan berkembang melalui kompetensi yang dimiliki dan sesuai dengan kebutuhan konsumennya. Maka perusahaan perlu mereformulasi konsep bisnisnya melalui sebuah perencanaan strategik bisnis baru. Dalam membuat perencanaan staretegik bisnis baru ini, hal-hal yang dirumuskan dalam penelitian adalah: 1) pengetahuan tentang situasi bisnis perusahaan; 2) pengetahuan tentang daya tarik industri salon dan spa saat ini; dan 3) perumusan strategi pengembangan bisnisnya yang mencakup strategi pemasaran, operasional dan pengelolaan sumber daya manusainya.

  

Tujuan Penelitian

  Berdasarkan latar belakang dan permasalah penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah:

  1. Mengidentifikasi gambaran situasi bisnis perusahaan untuk mengetahui kondisi bisnis perusahaan dan peluang bisnis bagi perusahaan.

  2. Mengalisis daya tarik industri salon dan spa di kota Bogor untuk mengetahui posisi di mana perusahaan dapat bersaing dan mengenal pesaingnya.

  3. Merumuskan strategi pengembangan bisnis yang dapat digunakan dalam menerapkan konsep bisnis yang baru dari perusahaan mencakup strategi pemasaran, strategi manajemen sumber daya manusia dan operasional.

  

Manfaat Penelitian

  Bagi ilmu pengetahuan, penelitian ini dapat menjadi referensi dan berkontribusi bagi perkembangan keilmuan dalam bidang pengetahuan perencanaan strategik organisasi terutama dalam pengembangan bisnis kecil. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi solusi alternatif dalam membantu menyelesaikan masalah perusahaan yang berkaitan dengan perencanaan strategis dalam rencana memulai bisnis baru perusahaan.

  

Ruang Lingkup Penelitian

  Penelitian difokuskan pada pengkajian kondisi internal dan eksternal bisnis, daya tarik industri salon dan spa di kota Bogor, agar perusahaan dapat mengetahui di mana posisi perusahaan dapat bertahan dan bersaing juga mengenal pesaingnya. Selain itu, perumusan strategi dalam menjalankan konsep bisnis baru industri salon dan spa sesuai dengan tujuan perusahaan juga akan dikaji.

  Output penelitian dalam bentuk rumusan strategi dan rumusan visi misi dan tujuan perusahaan yang sesuai dengan posisi bisnis perusahaan. Analisis lingkungan internal dilakukan dengan identifikasi sumberdaya, kemampuan dan kompetensi inti perusahaan. Adapun analisis eksternal dilakukan dengan melihat kondisi lingkungan umum melalui konsep politic, economic, social, technology,

  

environment, law (PESTEL) di masa depan yang diperkirakan mempengaruhi

  kinerja perusahaan, dan kondisi lingkungan industri melalui konsep five force

  

porter model untuk mengetahui kondisi persaingan bisnis, daya tarik industri, juga

untuk mengetahui posisi di mana perusahaan dapat bersaing.

2. TINJAUAN PUSTAKA Kerangka Teoritis Definisi Usaha Jasa (Service)

  Jasa / layanan adalah semua tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain yang tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun (Kotler dan Keller 2008). Salon dan spa merupakan jenis bisnis dalam bidang jasa murni yang menawarkan suatu kinerja berdasarkan keahlian dan pengetahuan tertentu yang tak menghasilkan perpindahan kepemilikan melainkan kepuasan sebagai hasil yang dirasakan oleh konsumen.

  Generalisasi produk jasa sulit dilakukan (Kotler dan Keller 2008). Hal ini dikarenakan jasa memiliki karakteristik; (1) bervariasi, dari basis peralatan atau basis orang yaitu terlatih dan tidak terlatih; (2) memiliki alternatif untuk memilih berbagai proses penyampaian layanan mereka; (3) membutuhkan kehadiran klien, dalam hal ini pertimbangan kebutuhan klien menjadi penting seperti pada operator salon kecantikan akan berinvestasi dalam dekorasi, memutar musik pengiring, dan terlibat dalam percakapan ringan dengan klien; (4) Harus dapat memenuhi kebutuhan pribadi (jasa pribadi) (Kotler dan Keller 2008).

  Karakter bisnis jasa biasanya mempunyai kualitas pengalaman dan kredibilitas tinggi, sehingga berpotensi memperbesar keputusan konsumen untuk membeli (Kotler dan Keller 2008). Hal ini memiliki konsekuensi yaitu; (1) konsumen jasa bergantung pada berita dari mulut ke mulut bukan pada iklan; (2) konsumen bergantung pada harga, personel, dan petunjuk fisik untuk menilai kualitas; (3) Konsumen akan setia terhadap penyedia jasa yang memuaskan mereka; (4) switching cost (biaya peralihan) tinggi, inersia konsumen ini membuat perusahaan sulit menarik pelanggan pesaing.

  Bisnis jasa memiliki empat karakteristik yang menurut Kotler dan Keller (2008) diantaranya tak berwujud, tak terpisahkan, bervariasi, dan dapat musnah.

  Untuk Selengkapnya Tersedia di Perpustakaan SB-IPB