304 pekerja migas harus punya sertifikat kompetensi
Pekerja Migas Harus Punya Sertifikat Kompetensi
Oleh
Sabtu, 23 Juni 2007 07:00 - Update Terakhir Jum'at, 29 Juni 2007 21:11
Surabaya,
Pemerintah sedang menggodok aturan mengenai sertifikat kompetensi bagi semua pihak yang
bekerja di sektor migas. Jika nantinya aturan ini diberlakukan, maka mengikat semua orang dan
bagi yang melanggar bisa dikenai sanksi.
Aturan mengenai sertifikat kompentensi ini, menurut Dirjen Migas Departemen ESDM Luluk
Sumiarso dalam acara Sosialisasi Keselamatan Bidang Migas PT PGN (Persero) di Surabaya,
Sabtu (23/6), merupakan salah satu bagian dari RPP tentang Keteknikan dan Keselamatan
Migas. Hadir dalam acara tersebut, Direktur Pengusahaan PT PGN (Persero) Bambang
Banyudoyo, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Jawa Timur serta para kontraktor rekanan
PGN.
Penyusunan RPP Keteknikan dan Keselamatan Migas, jelas Luluk, merupakan amanat UU No
22 Tahun 2001 tentang Migas, khususnya pasal 40, yang antara lain menyatakan bahwa
BU/BUT menjamin standar, mutu, kaidah keteknikan yang baik, keselamatan dan kesehatan
kerja serta pengelolaan lingkungan hidup.
Dengan adanya regulasi keteknikan dan keselamatan migas ini, diharapkan reservoir migas
dapat dikelola dan dimanfaatkan secara optimal, pengelolaan pemurnian dan pengolahan
migas efektif dan efisien, keselamatan migas dapat diwujudkan dan transaksi jasa serta
peralatan dapat dipenuhi dan dilaksanakan.
Hanya mereka yang punya kompetensi saja yang bisa bekerja di sektor migas. Ini sangat
penting bagi keselamatan dan keamanan pekerja, masyarakat umum serta instalasi sehingga
resiko kecelakaan bisa diminimalisir, kata Luluk.
Sertifikat kompetensi ini juga mau tidak mau memaksa kontraktor menyeleksi pekerjanya. Saat
ini, kontraktor lebih banyak merekrut pekerja bebas untuk melakukan pekerjaan kasar seperti
kuli galian.
1/2
Pekerja Migas Harus Punya Sertifikat Kompetensi
Oleh
Sabtu, 23 Juni 2007 07:00 - Update Terakhir Jum'at, 29 Juni 2007 21:11
Luluk juga meminta agar perusahaan pemberi kerja meningkatkan pengawasan terhadap
pelaksanaan pekerjaan. Perusahaan yang bisa menghasilkan zero accident pada kurun waktu
tertentu, akan mendapatkan penghargaan dari pemerintah. (Copyright by Ditjen Migas)
2/2
Oleh
Sabtu, 23 Juni 2007 07:00 - Update Terakhir Jum'at, 29 Juni 2007 21:11
Surabaya,
Pemerintah sedang menggodok aturan mengenai sertifikat kompetensi bagi semua pihak yang
bekerja di sektor migas. Jika nantinya aturan ini diberlakukan, maka mengikat semua orang dan
bagi yang melanggar bisa dikenai sanksi.
Aturan mengenai sertifikat kompentensi ini, menurut Dirjen Migas Departemen ESDM Luluk
Sumiarso dalam acara Sosialisasi Keselamatan Bidang Migas PT PGN (Persero) di Surabaya,
Sabtu (23/6), merupakan salah satu bagian dari RPP tentang Keteknikan dan Keselamatan
Migas. Hadir dalam acara tersebut, Direktur Pengusahaan PT PGN (Persero) Bambang
Banyudoyo, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Jawa Timur serta para kontraktor rekanan
PGN.
Penyusunan RPP Keteknikan dan Keselamatan Migas, jelas Luluk, merupakan amanat UU No
22 Tahun 2001 tentang Migas, khususnya pasal 40, yang antara lain menyatakan bahwa
BU/BUT menjamin standar, mutu, kaidah keteknikan yang baik, keselamatan dan kesehatan
kerja serta pengelolaan lingkungan hidup.
Dengan adanya regulasi keteknikan dan keselamatan migas ini, diharapkan reservoir migas
dapat dikelola dan dimanfaatkan secara optimal, pengelolaan pemurnian dan pengolahan
migas efektif dan efisien, keselamatan migas dapat diwujudkan dan transaksi jasa serta
peralatan dapat dipenuhi dan dilaksanakan.
Hanya mereka yang punya kompetensi saja yang bisa bekerja di sektor migas. Ini sangat
penting bagi keselamatan dan keamanan pekerja, masyarakat umum serta instalasi sehingga
resiko kecelakaan bisa diminimalisir, kata Luluk.
Sertifikat kompetensi ini juga mau tidak mau memaksa kontraktor menyeleksi pekerjanya. Saat
ini, kontraktor lebih banyak merekrut pekerja bebas untuk melakukan pekerjaan kasar seperti
kuli galian.
1/2
Pekerja Migas Harus Punya Sertifikat Kompetensi
Oleh
Sabtu, 23 Juni 2007 07:00 - Update Terakhir Jum'at, 29 Juni 2007 21:11
Luluk juga meminta agar perusahaan pemberi kerja meningkatkan pengawasan terhadap
pelaksanaan pekerjaan. Perusahaan yang bisa menghasilkan zero accident pada kurun waktu
tertentu, akan mendapatkan penghargaan dari pemerintah. (Copyright by Ditjen Migas)
2/2