Lamban Tuntaskan Temuan Piutang BPK Tegur Pemkab Lobar

Lamban Tuntaskan Temuan Piutang
BPK Tegur Pemkab Lobar

www.lampost.co
BPK RI mengingatkan Pemkab Lombok Barat (Lobar) segera menuntaskan temuan i
piutang pajak bumi dan bangunan (PBB) Rp26 miliar yang menjadi temuan berulang sejak
tahun 2014 lalu. Sampai saat ini temuan ini tidak mampu dituntaskan oleh Pemda, sehingga
menjadi temuan kembali tim BPKii.
“BPK merekomendasikan agar temuan pajakiii PBB dituntaskan, karena itu belum
dituntaskan tindaklanjut rekomendasiiv dari BPK,” terang Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lobar,
H. Fauzan Khalid, S.Ag., M.Si., Selasa (22/9).
Dijelaskannya, pasca diserahkan pengelolaannya diserahkan dari pusat ke daerah, PBB
menjadi temuan BPK. Pasalnya terdapat tunggakan piutang PBB yang belum tertagih. BPK
kata Fauzan melakukan auditv terhadap manajemen PBB, baik di pedesaan dan perkotaan.
Beberapa rekomendasinya, pemda diminta melakukan semacam pendataan potensi PBB.
Selain itu, rekomendasinya menuntaskan temuan piutang PBB yang terakumulasi sejak
puluhan tahun lalu.
Kepala Dinas Pengelolaan Pendapatan dan Keuangan Daerah(PPKD) vi, H. Wahyudi
mengaku, sejauh ini tunggakan piutang belum dituntaskan Pemkab Lobar. Pemda melalui
Dinas PPKD agak kesulitan mendeteksi pada penunggak pajak yang harus ditagih. “Untuk
menuntaskan temuan itu, Dinas PPKD tengah melakukan mapping dan pemetaan terhadap

penunggak pajak,” ungkapnya belum lama ini.

Sumber berita:
1. Suara NTB, Lamban Tuntaskan Temuan Piutang, BPK Tegur Pemkab Lobar, Rabu, 23
September 2015.
2. Lombok Post, Bawa Temuan, BPK Samperin Fauzan, Rabu, 23 September 2015.
Catatan:
 Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan adalah pajak atas bumi dan/atau
bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau Badan,
kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan

pertambangan (Pasal 1 angka 37 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah).


i.

Temuan Pemeriksaan (TP), 1. himpunan dan sintetis dari data dan informasi yang
dikumpulkan dan diolah selama dilakukan pemeriksaan pada entitas tertentu dan disajikan
sescara sistematis dan analistis meliputi unsur kondisi, kriteria, akibat, dan sebab; 2. indikasi

permasalahan yang ditemui di dalam pemeriksaan lapangan.

ii.

Tim Pemeriksa (BPK), terdiri dari penanggung jawab, pengendali teknis, ketua tim, dan
anggota tim.

iii.

Pajak/Tax, iuran wajib kepada negara berdasarkan undang-undang untuk membiayai belanja
negara, dan sebagai alat untuk mengatur kesejahteraan serta perekonomian.

iv.

Rekomendasi, saran dari pemeriksa berdasarkan hasil pemeriksaannya, yang ditujukan
kepada orang dan/atau badan yang berwenang untuk melakukan tindakan dan/atau perbaikan.

v.

Audit, pemeriksaan keuangan, memeriksa pembukuan, suatu pemeriksaan resmi mengenai

perkembangan situasi keuangan dari perorangan atau suatu organisasi (umum).

vi.

Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD), 1. kepala badan/dinas/biro keuangan/bagian
keuangan yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai
Bendahara Umum Daerah; 2. kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah yang
selanjutnya disebut dengan. kepala SKPKD yang mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan APBD dan bertindak sebagai bendahara umum daerah.