SK 480 Thn 2016 ttg IL PDAM ULU BENTENG Mrb
BUPATI BARITO KUALA
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
I.
KEPUTUSAN BUPATI BARITO KUALA
NOMOR 188.45/ 480 /KUM/2016
TENTANG
KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN OPERASIONAL PDAM BARITO KUALA
INSTALASI PENGOLAHAN AIR (IPA) MARABAHAN KELURAHAN ULU BENTENG
KECAMATAN MARABAHAN KOTA KABUPATEN BARITO KUALA
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
BUPATI BARITO KUALA,
Menimbang
Mengingat
:
:
a.
bahwa rencana kegiatan Pembangunan dan Operasional
PDAM Barito Kuala Instalasi Pengolahan Air (IPA)
Marabahan Kelurahan Ulu Benteng, Kecamatan
Marabahan Kota, Kabupaten Barito Kuala, Propinsi
Kalimantan Selatan, merupakan kegiatan yang wajib
dilengkapi dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
dan Pemantauan Lingkungan Hidup (UKLUPL);
b.
bahwa terhadap usaha dan/atau kegiatan yang wajib
memiliki UKLUPL dan dinyatakan layak ditinjau dari
aspek lingkungan hidup, wajib diterbitkan izin
lingkungan;
c.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Keputusan Bupati Barito Kuala tentang izin lingkungan
pada Pembangunan dan Operasional PDAM Barito Kuala
Instalasi Pengolahan Air (IPA) Marabahan Kelurahan Ulu
Benteng, Kecamatan Marabahan Kota,Kabupaten Barito
Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan;
1.
UndangUndang Nomor 27 Tahun 1959 tentang
Penetapan UndangUndang Darurat Nomor 3 Tahun
1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di
Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 9) sebagai UndangUndang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tahun
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
1820);
2.
UndangUndang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokokpokok Agraria (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2013);
3.
UndangUndang Nomor 5 Tahun 1990 tentang
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990
Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3419);
4.
UndangUndang Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti
UndangUndang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perubahan
Atas UndangUndang Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4374) yang telah ditetapkan dengan
UndangUndang Nomor 19 Tahun 2004 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang
Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas
UndangUndang Nomor 41 Tahun 2009 tentang
Kehutanan menjadi UndangUndang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 67, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4401);
5.
UndangUndang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber
Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4377);
6.
UndangUndang Nomor 38 Tahun 2004 tentang
Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4444);
7.
UndangUndang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4725);
8.
UndangUndang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5025);
9.
UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan
Kedua Atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
10.
UndangUndang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5059);
11.
UndangUndang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundangundangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
12.
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993 tentang
Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1993 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3527) ;
13.
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3815) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 1999
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 190, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3910);
14.
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran Udara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 86, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3853);
15.
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran
Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001
Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4161);
16.
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang
Perlindungan Hutan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 147, sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60
Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan
Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5056);
17.
Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang
Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4655);
18.
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata
Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan,
serta Pemanfaatan Hutan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4696)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan
dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta
Pemanfaatan Hutan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 16, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4814);
19.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
20.
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
21.
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang
Manajemen dan Rekayasa Analisis Dampak, serta
Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 61, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5221);
22.
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang
Izin Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5285);
23.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 15
Tahun 2010 tentang Persyaratan dan Tata Cara Lisensi
Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup;
24.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05
Tahun 2012 tentang Jenis Usaha dan/atau Kegiatan
Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup;
25.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Keterlibatan
Masyarakat Dalam Proses Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup dan Izin Lingkungan;
26.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16
Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen
Lingkungan Hidup;
27.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08
Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian dan
Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup serta
Penerbitan Izin Lingkungan;
28.
Peraturan Daerah Kabupaten Barito Kuala Nomor 2
Tahun 2008 tentang Kewenangan Daerah Kabupaten
Barito Kuala (Lembaran Daerah Kabupaten Barito Kuala
Tahun 2008 Nomor 2);
29.
Peraturan Daerah Kabupaten Barito Kuala Nomor 17
Tahun 2010 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Satuan
Pamong Praja Kabupaten Barito Kuala (Lembaran
Daerah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2010
Nomor 17) ;
30.
Peraturan Daerah Kabupaten Barito Kuala Nomor 6
Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Barito Kuala (Lembaran Daerah Kabupaten
Barito Kuala Tahun 2012 Nomor 6);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
:
KESATU
: Izin Lingkungan Pembangunan dan Operasional PDAM Barito
Kuala Instalasi Pengolahan Air (IPA) Marabahan Kelurahan
Ulu Benteng Kecamatan Marabahan Kota Kabupaten Barito
Kuala Provinsi Kalimantan Selatan;
KEDUA
: Memberikan Izin Lingkungan kepada :
1. Nama Pemrakarsa
: Direktur PDAM Barito Kuala.
2. Jenis Usaha : Pembangunan dan Operasional
dan/atau kegiatan
Sarana IPA 90 Liter/detik.
3. Penanggungjawab
: SUMADI
Selaku Direktur PT. PDAM Barito
Kuala.
4. Alamat Kantor
: Jl. AES Nasution No. 1 Marabahan
Kota, Kabupaten Barito Kuala.
5. Status Permodalan : Milik Pemerintah.
6. Lokasi Kegiatan
: Jl. Kelurahan Ulu Benteng,
Kecamatan
Marabahan
Kota,Kabupaten Barito Kuala,
Provinsi Kalimantan Selatan.
KETIGA
: Ruang lingkup kegiatan dalam Izin Lingkungan ini mencakup
keseluruhan kegiatan yang tercantum dalam Surat
Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup Pembangunan dan
Operasional PDAM Barito Kuala Instalasi Pengolahan Air (IPA)
Marabahan Kelurahan Ulu Benteng Kecamatan Marabahan
Kota Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan,
yang meliputi ;
1) Lokasi keseluruhan tapak proyek kegiatan di seluas
adalah ± 2.500 m2 (0.25 ha) yang terletak di Kelurahan
Ulu Benteng, Kecamatan Marabahan Kota, Kabupaten
Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan.
2) Kegiatan Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 90
Liter/Detik meliputi beberapa tahap yaitu Tahap Pra
Konstruksi meliputi Survey Awaldan Perencanaan. Tahap
Kontruksi meliputi Mobilisasi Material dan Peralatan,
Mobilisasi Tenaga Kerja, Penyiapan Lahan, Pembangunan
dan Pengoperasian Basecamp, Pekerjaan Bangunan
Penunjang, Pekerjaan Pemasangan Bangunan IPA,
Kegiatan Demobilisasi Peralatan dan Pembersihan Sisa
Material , Kegiatan Demobilisasi Tenaga Kerja.
3) Kegiatan Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 90
Liter/Detik pada Tahap Pasca Kontruksi meliputi
Operasional IPA dan Bangunan Penunjang, dan
Pemeliharaan IPA dan Bangunan Penunjang.
KEEMPAT
: PDAM Barito Kuala, dalam melaksanakan kegiatannya harus
memenuhi persyaratan memiliki izin perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup untuk tahapan konstruksi dan
Operasi yang terdiri atas Izin usaha dan/atau Izin lainnya
yang terkait dengan kegiatannya ;
KELIMA
: Instansi pemberi izin wajib memperhatikan izin lingkungan
sebagai syarat penerbitan izin dalam pelaksanaan kegiatan
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEEMPAT.
KEENAM
: PDAM Barito Kuala,dalam melaksanakan kegiatannya harus
memenuhi kewajiban melakukan pengelolaan dan
pemantauan sebagaimana tercantum dalam Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup (UPL), sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I dan Lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan Izin Lingkungan ini.
KETUJUH
: Selain kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KEENAM penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib
melakukan pengelolaan dampak dengan pendekatan sosial
ekonomi dan institusi yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan Izin Lingkungan ini.
KEDELAPAN
: Instansi Pemberi Izin wajib mencantumkan segala persyaratan
dan kewajiban baik yang tertulis dalam Keputusan ini
maupun di dalam Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) sebagai
ketentuan dalam Izin melakukan Pembangunan dan
Operasional PDAM Barito Kuala Instalasi Pengolahan Air (IPA)
Marabahan Kelurahan Ulu Benteng, Kecamatan Marabahan
Kota, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan.
KESEMBILAN
: Izin Lingkungan ini berlaku sama dengan masa berlakunya
masa izin usaha dan/atau kegiatan.
KESEPULUH
: Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib
mengajukan permohonan perubahan izin lingkungan apabila
terjadi perubahan atas rencana usaha dan/atau kegiatannya
sesuai dengan kriteria perubahan yang tercantum dalam
Pasal 50 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan.
KESEBELAS
: Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan persyaratan dan
kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I dan
Lampiran II, setiap 6 (enam) bulan sekali terhitung sejak
tanggal ditetapkannya Keputusan Izin Lingkungan ini
kepada :
1. Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Up.
Deputi Bidang Tata Lingkungan, di Jakarta;
2. Bupati Barito Kuala, Up. Kepala Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Barito Kuala, di Marabahan;
3. Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Kuala,
di Marabahan;
4. Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Barito Kuala, di Marabahan;
5. Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.
Barito Kuala;
6. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Barito Kuala.
KEDUABELAS
: Apabila dalam pelaksanaan usaha dan/atau kegiatan
di kemudian hari timbul dampak lingkungan di luar dari
dampak yang dikelola sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I dan Lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan Izin Lingkungan ini, penanggung
jawab usaha dan/atau kegiatan wajib melaporkan kepada
instansi sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESEBELAS
untuk diambil langkahlangkah yang diperlukan.
KETIGABELAS
: Setiap kelalaian dan/atau penyimpangan yang dilakukan
oleh Pembangunan dan Operasional PDAM Barito Kuala
Instalasi Pengolahan Air (IPA) Marabahan Kelurahan Ulu
Benteng, Kecamatan Marabahan Kota,Kabupaten Barito
Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan, dalam Izin Lingkungan
ini dapat dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan
perundangundangan yang berlaku.
KEEMPATBELAS : Keputusan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan,
dan/atau apabila tidak melaksanakan kegiatan/usaha
selama 3 (tiga) tahun maka penanggung jawab wajib
mengajukan permohonan Izin Lingkungan kembali sesuai
dengan rencana kegiatan.
Ditetapkan di Marabahan
pada tanggal 28 Desember 2016
BUPATI BARITO
KUALA,
H. HASANUDDIN
MURAD
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
I.
KEPUTUSAN BUPATI BARITO KUALA
NOMOR 188.45/ 480 /KUM/2016
TENTANG
KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN OPERASIONAL PDAM BARITO KUALA
INSTALASI PENGOLAHAN AIR (IPA) MARABAHAN KELURAHAN ULU BENTENG
KECAMATAN MARABAHAN KOTA KABUPATEN BARITO KUALA
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
BUPATI BARITO KUALA,
Menimbang
Mengingat
:
:
a.
bahwa rencana kegiatan Pembangunan dan Operasional
PDAM Barito Kuala Instalasi Pengolahan Air (IPA)
Marabahan Kelurahan Ulu Benteng, Kecamatan
Marabahan Kota, Kabupaten Barito Kuala, Propinsi
Kalimantan Selatan, merupakan kegiatan yang wajib
dilengkapi dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
dan Pemantauan Lingkungan Hidup (UKLUPL);
b.
bahwa terhadap usaha dan/atau kegiatan yang wajib
memiliki UKLUPL dan dinyatakan layak ditinjau dari
aspek lingkungan hidup, wajib diterbitkan izin
lingkungan;
c.
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Keputusan Bupati Barito Kuala tentang izin lingkungan
pada Pembangunan dan Operasional PDAM Barito Kuala
Instalasi Pengolahan Air (IPA) Marabahan Kelurahan Ulu
Benteng, Kecamatan Marabahan Kota,Kabupaten Barito
Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan;
1.
UndangUndang Nomor 27 Tahun 1959 tentang
Penetapan UndangUndang Darurat Nomor 3 Tahun
1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di
Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 9) sebagai UndangUndang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tahun
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
1820);
2.
UndangUndang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokokpokok Agraria (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 2013);
3.
UndangUndang Nomor 5 Tahun 1990 tentang
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990
Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3419);
4.
UndangUndang Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti
UndangUndang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perubahan
Atas UndangUndang Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4374) yang telah ditetapkan dengan
UndangUndang Nomor 19 Tahun 2004 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang
Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas
UndangUndang Nomor 41 Tahun 2009 tentang
Kehutanan menjadi UndangUndang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 67, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4401);
5.
UndangUndang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber
Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4377);
6.
UndangUndang Nomor 38 Tahun 2004 tentang
Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4444);
7.
UndangUndang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4725);
8.
UndangUndang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5025);
9.
UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan
Kedua Atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
10.
UndangUndang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5059);
11.
UndangUndang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundangundangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
12.
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993 tentang
Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1993 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3527) ;
13.
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3815) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 1999
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 190, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3910);
14.
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran Udara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 86, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3853);
15.
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran
Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001
Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4161);
16.
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang
Perlindungan Hutan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 147, sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60
Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan
Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5056);
17.
Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang
Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4655);
18.
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata
Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan,
serta Pemanfaatan Hutan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4696)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan
dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta
Pemanfaatan Hutan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 16, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4814);
19.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
20.
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
21.
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang
Manajemen dan Rekayasa Analisis Dampak, serta
Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 61, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5221);
22.
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang
Izin Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5285);
23.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 15
Tahun 2010 tentang Persyaratan dan Tata Cara Lisensi
Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup;
24.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05
Tahun 2012 tentang Jenis Usaha dan/atau Kegiatan
Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup;
25.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Keterlibatan
Masyarakat Dalam Proses Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup dan Izin Lingkungan;
26.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16
Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen
Lingkungan Hidup;
27.
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08
Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian dan
Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup serta
Penerbitan Izin Lingkungan;
28.
Peraturan Daerah Kabupaten Barito Kuala Nomor 2
Tahun 2008 tentang Kewenangan Daerah Kabupaten
Barito Kuala (Lembaran Daerah Kabupaten Barito Kuala
Tahun 2008 Nomor 2);
29.
Peraturan Daerah Kabupaten Barito Kuala Nomor 17
Tahun 2010 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Satuan
Pamong Praja Kabupaten Barito Kuala (Lembaran
Daerah Kabupaten Barito Kuala Tahun 2010
Nomor 17) ;
30.
Peraturan Daerah Kabupaten Barito Kuala Nomor 6
Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Barito Kuala (Lembaran Daerah Kabupaten
Barito Kuala Tahun 2012 Nomor 6);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
:
KESATU
: Izin Lingkungan Pembangunan dan Operasional PDAM Barito
Kuala Instalasi Pengolahan Air (IPA) Marabahan Kelurahan
Ulu Benteng Kecamatan Marabahan Kota Kabupaten Barito
Kuala Provinsi Kalimantan Selatan;
KEDUA
: Memberikan Izin Lingkungan kepada :
1. Nama Pemrakarsa
: Direktur PDAM Barito Kuala.
2. Jenis Usaha : Pembangunan dan Operasional
dan/atau kegiatan
Sarana IPA 90 Liter/detik.
3. Penanggungjawab
: SUMADI
Selaku Direktur PT. PDAM Barito
Kuala.
4. Alamat Kantor
: Jl. AES Nasution No. 1 Marabahan
Kota, Kabupaten Barito Kuala.
5. Status Permodalan : Milik Pemerintah.
6. Lokasi Kegiatan
: Jl. Kelurahan Ulu Benteng,
Kecamatan
Marabahan
Kota,Kabupaten Barito Kuala,
Provinsi Kalimantan Selatan.
KETIGA
: Ruang lingkup kegiatan dalam Izin Lingkungan ini mencakup
keseluruhan kegiatan yang tercantum dalam Surat
Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup Pembangunan dan
Operasional PDAM Barito Kuala Instalasi Pengolahan Air (IPA)
Marabahan Kelurahan Ulu Benteng Kecamatan Marabahan
Kota Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan,
yang meliputi ;
1) Lokasi keseluruhan tapak proyek kegiatan di seluas
adalah ± 2.500 m2 (0.25 ha) yang terletak di Kelurahan
Ulu Benteng, Kecamatan Marabahan Kota, Kabupaten
Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan.
2) Kegiatan Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 90
Liter/Detik meliputi beberapa tahap yaitu Tahap Pra
Konstruksi meliputi Survey Awaldan Perencanaan. Tahap
Kontruksi meliputi Mobilisasi Material dan Peralatan,
Mobilisasi Tenaga Kerja, Penyiapan Lahan, Pembangunan
dan Pengoperasian Basecamp, Pekerjaan Bangunan
Penunjang, Pekerjaan Pemasangan Bangunan IPA,
Kegiatan Demobilisasi Peralatan dan Pembersihan Sisa
Material , Kegiatan Demobilisasi Tenaga Kerja.
3) Kegiatan Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 90
Liter/Detik pada Tahap Pasca Kontruksi meliputi
Operasional IPA dan Bangunan Penunjang, dan
Pemeliharaan IPA dan Bangunan Penunjang.
KEEMPAT
: PDAM Barito Kuala, dalam melaksanakan kegiatannya harus
memenuhi persyaratan memiliki izin perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup untuk tahapan konstruksi dan
Operasi yang terdiri atas Izin usaha dan/atau Izin lainnya
yang terkait dengan kegiatannya ;
KELIMA
: Instansi pemberi izin wajib memperhatikan izin lingkungan
sebagai syarat penerbitan izin dalam pelaksanaan kegiatan
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEEMPAT.
KEENAM
: PDAM Barito Kuala,dalam melaksanakan kegiatannya harus
memenuhi kewajiban melakukan pengelolaan dan
pemantauan sebagaimana tercantum dalam Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup (UPL), sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I dan Lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan Izin Lingkungan ini.
KETUJUH
: Selain kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KEENAM penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib
melakukan pengelolaan dampak dengan pendekatan sosial
ekonomi dan institusi yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan Izin Lingkungan ini.
KEDELAPAN
: Instansi Pemberi Izin wajib mencantumkan segala persyaratan
dan kewajiban baik yang tertulis dalam Keputusan ini
maupun di dalam Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL)
dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) sebagai
ketentuan dalam Izin melakukan Pembangunan dan
Operasional PDAM Barito Kuala Instalasi Pengolahan Air (IPA)
Marabahan Kelurahan Ulu Benteng, Kecamatan Marabahan
Kota, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan.
KESEMBILAN
: Izin Lingkungan ini berlaku sama dengan masa berlakunya
masa izin usaha dan/atau kegiatan.
KESEPULUH
: Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib
mengajukan permohonan perubahan izin lingkungan apabila
terjadi perubahan atas rencana usaha dan/atau kegiatannya
sesuai dengan kriteria perubahan yang tercantum dalam
Pasal 50 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan.
KESEBELAS
: Menyampaikan laporan hasil pelaksanaan persyaratan dan
kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I dan
Lampiran II, setiap 6 (enam) bulan sekali terhitung sejak
tanggal ditetapkannya Keputusan Izin Lingkungan ini
kepada :
1. Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Up.
Deputi Bidang Tata Lingkungan, di Jakarta;
2. Bupati Barito Kuala, Up. Kepala Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Barito Kuala, di Marabahan;
3. Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Kuala,
di Marabahan;
4. Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Barito Kuala, di Marabahan;
5. Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.
Barito Kuala;
6. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Barito Kuala.
KEDUABELAS
: Apabila dalam pelaksanaan usaha dan/atau kegiatan
di kemudian hari timbul dampak lingkungan di luar dari
dampak yang dikelola sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I dan Lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan Izin Lingkungan ini, penanggung
jawab usaha dan/atau kegiatan wajib melaporkan kepada
instansi sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESEBELAS
untuk diambil langkahlangkah yang diperlukan.
KETIGABELAS
: Setiap kelalaian dan/atau penyimpangan yang dilakukan
oleh Pembangunan dan Operasional PDAM Barito Kuala
Instalasi Pengolahan Air (IPA) Marabahan Kelurahan Ulu
Benteng, Kecamatan Marabahan Kota,Kabupaten Barito
Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan, dalam Izin Lingkungan
ini dapat dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan
perundangundangan yang berlaku.
KEEMPATBELAS : Keputusan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan,
dan/atau apabila tidak melaksanakan kegiatan/usaha
selama 3 (tiga) tahun maka penanggung jawab wajib
mengajukan permohonan Izin Lingkungan kembali sesuai
dengan rencana kegiatan.
Ditetapkan di Marabahan
pada tanggal 28 Desember 2016
BUPATI BARITO
KUALA,
H. HASANUDDIN
MURAD