S KDSERANG PGPAUD 1206377 Chapter1

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Membangun karakter memang sangat sulit untuk direalisasikan. Buktinya
walaupun mendiknas sudah mengingatkan akan pentingnya pengembangan
karakter, tetapi pada kenyataannya sampai sekarang tidak ada kebijakan dalam
wujud nyata terkait dengan pendidikan karakter dalam dunia pendidikan.
Menurut Samani dan Hariyanto (2012, hlm. 1) mengemukakan bawasanya
“Pada tanggal 17 Agustus 1945, para bapak pendiri bangsa (the founding fathers)
menyadari bahwa paling tidak ada tiga tantangan besar yang harus dihadapi.
Pertama, adalah mendirikan negara yang bersatu dan berdaulat, kedua adalah

membangun bangsa, dan ketiga adalah membangun karakter”.
Erikson (dalam Muslich, 2011, hlm. 35) mengemukakan bahwa, “...kualitas
karakter Bangsa menentukan kemajuan suatu Bangsa. Karakter yang berkualitas
perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini. Usia dini merupakan masa kritis bagi
pembentukan karakter seseorang.” Seperti yang diungkapkan oleh Bung Karno
(dalam Samani & Hariyanto, 2012, hlm. 2) yang berbunyi, “...Kalau character

building ini tidak dilakukan, maka bangsa Indonesia akan menjadi bangsa kuli.”

Muslich (2011) mengemukakan bebarapa tanda-tanda bangsa sedang menuju
jurang kehancuran. Dia mengatakan bahwa
Tanda-tanda bangsa sedang menuju jurang kehancuran adalah (1)
meningkatnya kekerasan dikalangan remaja, (2) penggunaan bahasa dan
kata-kata memburuk, (3) pengaruh peer-group yang kuat dalam tindakan
kekerasan, (4) meningkatnya perilaku merusak diri, seperti penggunaan
narkoba, alkohol dan seks bebas, (5) semakin kaburnya pedoman moral baik
dan buruk, (6) menurunnya etos kerja, (7) semakin rendahnya rasa hormat
kepada orang tua dan guru, (8) rendahnya rasa tanggung jawab individu dan
warga negara, (9) membudayanya ketidakjujuran, dan (10) adanya rasa
saling curiga dan kebencian diantara sesama. (hlm. 35).
Irma Khoirsyah Riati, 2016
Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

Dari 10 tanda-tanda bangsa sedang menuju jurang kehancuran di atas, ada

beberapa tanda yang sudah terjadi di Indonesia seperti yang dikutip oleh Tempo
Interaktif, 27/8/2009 (dalam Samani & Hariyanto, 2012, hlm. 1) yang berbunyi
“...Pendidikan karakter di Indonesia dirasakan amat perlu pengembangannya bila
mengingat semakin maraknya tawuran antar-pelajar, serta bentuk-bentuk
kenakalan remaja lainnya terutama dikota-kota besar, pemerasan atau kekerasan
(bullying), kecenderungan dominasi senior terhadap yunior, fenomena suporter
bonek, penggunaan narkoba, dan lain-lain.”
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas B di PAUD Nurul Qur’ani
bahwa penilaian karakter di PAUD ini sangat sulit untuk dikembangkan dalam
proses yang begitu singkat, maka dari itu penilaiannya bisa juga dilihat dari aspek
lain yang masih erat kaitannya dengan karakter anak yang sedang dinilai. Karakter
yang sulit dikembangkan di PAUD ini salah satunya adalah percaya diri sehingga
ketercapaian perkembangan nilai karakter tersebut dilihat dari aspek lain seperti
anak mau belajar di dalam kelas asalkan ada orang tua yang menemaninya dan itu
sudah dikatakan bahwa anak tercapai perkembangan karakter percaya dirinya.
Peneliti tidak hanya mencari data awal melalui wawancara, melainkan juga
melalui pengamatan atau observasi langsung. Dari hasil observasi atau
pengamatan itu terlihat jelas bahwasanya banyak sekali karakter anak di PAUD
tersebut yang masih harus luruskan. Karakter-karakter yang dimaksud adalah
disiplin yang terlihat ketika ada salah satu anak yang tidak mematuhi peraturan

pembelajaran di dalam kelas. Bersahabat atau komunikatif yang terlihat ketika ada
anak yang memilih teman atau bahkan tidak ada rasa ingin bersahabat dan bahkan
sangat kurang dalam hal komunikasi sesama teman. Peduli lingkungan yang
terlihat ketika ada sampah berserakan di depan anak, tetapi tidak dibuang ke
tempat sampah. Serta tanggung jawab yang kurang dari diri anak untuk
merapihkan ketika selesai bermain dengan fasilitas mainan di sekolah.

Irma Khoirsyah Riati, 2016
Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

Bertolak dari hasil wawancara dan observasi atau pengamatan di atas
bahwasanya karakter anak dalam percaya diri yaitu anak mampu dan yakin akan
kemampuan pada dirinya sendiri tanpa harus melibatkan orang lain dalam
keputusan yang akan diambilnya. Bila hal tersebut dapat dilakukan oleh anak,
maka barulah ketercapaian nilai karakter dalam percaya diri anak bisa dikatakan
berhasil dan berkembang. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Rosyadi (2013, hlm.
82-83) yang mengemukakan bahwa “percaya diri adalah kebebasan berbuat secara

mandiri dengan mempertimbangkan dan memutuskan sendiri tanpa bergantung
pada orang lain”. Pernyataan lain juga diungkapkan oleh Mahmud (2012, hlm. 33)
dalam

tabel

nilai-nilai

karakter

yang

dikembangkan

disekolah

yang

mengemukakan bahwa “percaya diri merupakan sikap yakin akan kemampuan diri
sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapannya.”

Menurut penelitian Nur Faiqoh Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas
Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang Indonesia bahwasannya proses
penanaman nilai karakter pada anak usia dini dilakukan dengan cara pembiasaan
setiap harinya melalui pemberian contoh langsung kepada anak oleh guru dan
bukannya mengalihkan proses penilaian karakter tersebut.
“peranan orang tua bagi pendidikan anak adalah memberikan dasar
pendidikan, sikap, dan keterampilan dasar, seperti pendidikan agama, budi pekerti,
sopan santun, estetika, kasih sayang, rasa aman, dasar-dasar untuk mematuhi
peraturan, dan menanamkan kebiasaan-kebiasaan.”(Hasan, 2009, hlm. 19).
Dari pernyataan di atas dapat diketahui bawasanya peran orang tua sangat
penting dalam menanamkan nilai-nilai karakter untuk pendidikan yang harus
ditanamkan kepada anak sejak dini.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Liza Marini dan Elvi Andriani PS.
Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara bahwasannya pola
asuh authoritatif memiliki peranan penting dalam pembentukan karakter percaya
diri anak dibandingkan dengan subjek dengan pola asuh lainnya.
Irma Khoirsyah Riati, 2016
Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


4

Dilihat dari hasil penelitian di atas, pembentukan karakter pada anak akan
tumbuh dan berkembang oleh pola asuh yang tepat yang diberikan orang tua
kepada anaknya. Hal tersebut juga diperkuat oleh Rosyadi (2013, hlm. 23) yang
mengemukakan bahwa “pola asuh yang tepat dari orang tua kepada anaknya dan
memberikan perlindungan terhadap hak-hak anak mempunyai hubungan yang
sangat kuat terhadap pembentukan karakter anak ketika ia dewasa.”
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas oleh karena itu Peneliti merasa
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “POLA ASUH ORANG TUA
TERHADAP KARAKTER ANAK USIA DINI”, (Studi Deskriptif Kualitatif pada
PAUD Kelas B Nurul Qur’ani Jalan Otonom Gorda Bandung).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan sebelumnya, maka untuk
penelitian ini Peneliti merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana karakter siswa kelas B PAUD Nurul Qur’ani Jalan Otonom Gorda
Bandung?
2.

Bagaimana pola asuh orang tua siswa kelas B PAUD Nurul Qur’ani Jalan

Otonom Gorda Bandung?

3. Bagaimana seharusnya pola asuh yang tepat untuk karakter anak usia dini
kelas B PAUD Nurul Qur’ani Jalan Otonom Gorda Bandung?
C. Tujuan Penelitian
Mengacu pada rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui karakter siswa kelas B PAUD Nurul Qur’ani Jalan Otonom
Gorda Bandung.
2. Untuk mengetahui pola asuh orang tua siswa kelas B PAUD Nurul Qur’ani
Jalan Otonom Gorda Bandung.

Irma Khoirsyah Riati, 2016
Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

3. Untuk mendeskripsikan bagaimana seharusnya pola asuh yang tepat untuk
karakter anak usia dini kelas B PAUD Nurul Qur’ani Jalan Otonom Gorda
Bandung.


D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini disusun dengan harapan dapat memberi manfaat antara lain:
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi
mengenai pengaruh pola asuh orang tua terhadap karakter anak usia
dini. Selain itu, penelitian ini dapat juga digunakan sebagai pijakan
bagi penelitian-penelitian lain mengenai pola asuh maupun karakter
anak usia dini
2. Manfaat Praktis
a) Bagi peneliti
Penelitian ini dapat dijadikan sarana dalam meningkatkan
pengetahuan terhadap karakter anak usia dini dan pola asuh orang
tua yang tepat untuk digunakan pada anak usia dini.
b) Bagi Orang Tua
Penelitian ini diharapkan orang tua dapat menerapkan pola
asuh yang tepat untuk mendidik anak sehingga seorang anak dapat
memiliki karakter yang baik dan optimal.
c) Bagi Guru
Penelitan ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber

informasi untuk mengetahui bagaimana seharusnya pola asuh orang
tua yang tepat terhadap karakter anak usia dini. Melalui penelitian
ini, guru juga diharapkan lebih dapat memahami karakter siswanya
sehingga dapat memaksimalkan proses pembelajaran yang lebih
bermakna dan permanen.
Irma Khoirsyah Riati, 2016
Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

E. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini mengambil judul “Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter
Anak Usia Dini”, (Studi Deskriptif Kualitatif pada PAUD Kelas B Nurul Qur’ani
Jalan Otonom Gorda Bandung). Sesuai dengan tersebut maka yang akan diteliti
adalah mengenai tentang pola asuh orang tua yang tepat untuk meningkatkan
karakter anak usia dini. Subjek dan lokasi penelitian yaitu siswa kelas B PAUD
Nurul Qur’ani.
Penelitian ini dilakukan di kelas B PAUD Nurul Qur’ani jalan Otonom Gorda
Bandung, Kecamatan Cikande, Kab. Serang-Banten karena pada siswa di sekolah

itulah peneliti menemukan permasalahan yang terkait dengan bagaimana pola asuh
yang diterapkan orang tua dan karakter apa saja yang dimiliki anak di PAUD
tersebut, sehingga nantinya dapat ditarik kesimpulan pola asuh mana saja yang
dapat mengembangkan karakter anak ataupun sebaliknya.
Sebab permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah karena
munculnnya karakter anak yang menyimpang serta terdapat beberapa pola asuh
orang tua yang terlihat kurang menunjang pada perkembangan karakter anak
ketika dilakukannya studi pendahuluan di PAUD tersebut. Maka dari itu penelitian
ini akan dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif
agar penelitian yang dilakukan nanti benar-benar penelitian dengan hasil alamiah
sesuai dengan keadaan dilapangan yang nantinya akan ditarik kesimpulan pola
asuh mana saja yang menunjang perkembangan karakter anak ataupun sebaliknya.

F. Definisi Operasional
Berikut ini adalah definisi operasional yang sesuai dengan penelitian ini
dengan judul “Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini”, (Studi
Deskriptif Kualitatif pada PAUD Kelas B Nurul Qur’ani Jalan Otonom Gorda
Bandung).
Irma Khoirsyah Riati, 2016
Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

Menurut Pusat Bahasa Kementrian Pendidikan Nasional (dalam Suyanto,
2011, hlm. 10) menyatakan bahwa “Karakter adalah bawaan hati, jiwa,
kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, tempramen, watak.“
dan menurut Thomas Lickona (dalam Mahmud 2014, hlm. 23) yang
mengemukakan bahwa “Pendidikan karakter adalah pendidikan untuk membentuk
kepribadian seseorang melalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat
dalam tindakan nyata seseorang, yaitu tingkah laku yang baik, jujur, bertanggung
jawab, menghormati hak orang lain, kerja keras, dan sebagainya.”
Menurut Rosyadi (2013, hlm. 25) bahwa “Pola asuh adalah cara-cara orang
tua mengasuh anaknya untuk menolong dan membimbing supaya anak hidup
mandiri.” Dan menurut Meity H. Idris (2012, hlm. 37) mengemukakan bahwa
“Pola asuh anak adalah pemberian dan warisan pertama dan utama dari orang tua
terhadap anak-anaknya.”
Berdasarkan definisi operasional di atas, dapat disimpulkan bahwa antara
karakter dan pola asuh terdapat kaitan yang sangat signifikan. Karena jika orang
tua berhasil menanamkan pola asuh yang tepat dan baik dalam setiap pertumbuhan
dan perkembangan anak, maka akan terbentuk karakter yang baik pada diri anak.

Irma Khoirsyah Riati, 2016
Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8

Irma Khoirsyah Riati, 2016
Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu