S KDSERANG PGPAUD 1206377 Chapter3

(1)

Irma Khoirsyah Riati, 2016

Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Desain Penelitian

Pendekatan yang digunakan Peneliti dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif menggunakan metode deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh data secara lengkap, rinci, dan mendalam. Adapun penelitian deskriptif menurut Best (dalam Darmadi, 2012, hlm. 186) mengemukakan

bahwa “Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya.” Dari

definisi tersebut menunjukan bahwa penelitian yang dilakukan yaitu penelitian secara alami dan bukan bersifat artifisial atau buatan.

Darmadi (2012, hlm. 286) mengemukakan bahwa “Pendekatan kualitatif

adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada

metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia.”

Hal tersebut sama dengan apa yang dikemukakan oleh Putra dan Dwilestari

(2013, hlm. 67) bahwa “Penelitian kualitatif fokusnya adalah manusia dan interaksinya dalam konteks sosial.”

Dari beberapa pengertian di atas terkait dengan metode penelitian yang Peneliti pilih dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui gejala-gejala sosial yang ada baik secara individu ataupun kelompok, dilakukan secara alami dan bukan buatan, meneliti data-data yang bersifat tertulis dan menghasilkan data-data secara deskriptif dari subjek yang telah diteliti.

Alasan kenapa Peneliti memilih metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif adalah karena penelitian ini menunjukkan sikap menghargai manusia yang diteliti. Penelitian ini juga tidak memperlakukan manusia sebagai benda atau objek, maka dari itu istilah yang digunakan adalah subjek penelitian bukan objek peneltian. Selain itu, data hasil penelitian bersifat alamiah atau apa adanya tanpa rekayasa. Dalam hal ini Peneliti ingin mengetahui keadaan yang


(2)

Irma Khoirsyah Riati, 2016

Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

nyata dan sebenarnya dari karakter anak usia dini dengan pengaruh pola asuh orang tua.

Desain penelitian merupakan tahapan-tahapan kegiatan penelitian yang disusun secara berurutan oleh peneliti. Diantaranya perencanaan, pelaksanaan dilapangan, analisis data sampai pembuatan laporan penelitian.

Pada tahap perencanaan atau pra lapangan, peneliti melakukan studi literatur, observasi pendahuluan serta penyusunan instrumen penelitian. Dalam kegiatan studi literatur, peneliti melakukan kajian teoritis yang bisa digunakan sebagai bahan rujukan untuk dijadikan fokus pada penelitian ini, sedangkan ketika observasi pendahuluan peneliti mengobservasi kegiatan atau aktivitas anak yang berhubungan dengan karakter sehingga dapat dijadikan bahan untuk melakukan observasi selanjutnya. Setelah itu barulah peneliti menyusun instrumen penelitian.

Pada tahap pelaksanaan lapangan, peneliti mengumpulkan data dengan melakukan observasi dan wawancara di tempat penelitian. Observasi dilakukan terhadap aktivitas atau kegiatan anak dan proses pembelajaran yanng bertujuan untuk memperoleh data tentang karakter anak usia dini. Sedangkan wawancara dilakukan terhadap Kepala Sekolah, guru dan orang tua untuk memperoleh data yang meliputi pengaruh pola asuh terhadap karakter anak usia dini.

Pada tahap analisis data, peneliti mengolah data yang diperoleh dari lapangan melalui kegiatan sebagai berikut : (1) Penyusunan dan pengelompokkan data lapangan yang diperoleh melalui kegiatan observasi dan wawancara, (2) Menganalisis data lapangan, (3) Menyusun draf laporan awal (4) Pengumpulan data lanjutan untuk melengkapi laporan awal, (5) Pengolahan dan analisis data tujuan, dan (6) Mengadakan triangulasi, pengggalian dan pelacakan data yang diperlukan untuk mencari keobjektifan data yang sudah diperoleh.

Pada tahap terakhir yaitu peneliti membuat laporan ketika ketiga tahapan diatas selesai dilakukan.


(3)

Irma Khoirsyah Riati, 2016

Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Partisipan penelitian

Subjek penelitian yang dijadikan sumber data utama adalah Kepala

Sekolah, satu orang guru, dan siswa serta orang tua kelas B PAUD Nurul

Qur’ani Jalan Otonom Gorda Bandung.

Pemilihan subjek penelitian tersebut dengan beberapa

pertimbangan sebagai berikut :

1) Subjek penelitian terlibat aktif selama proses pengamatan dan pengambilan data karakter anak dan pola asuh orang tua.

2) Keleluasan waktu yang dimiliki sehingga dapat menggali informasi yang dibutuhkan oleh peneliti tentang karakter dan pola asuh orang tua. b. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas B PAUD Nurul Qur’ani Jalan Otonom Gorda Bandung. Alasan mengambil lokasi tersebut karena anak di

PAUD Nurul Qur’ani Jalan Otonom Gorda Bandung menurut hasil

wawancara pada gurunya bahwa ketercapaian karakter anak sudah dikatakan berhasil dan mencari apakah ada kendala dalam proses penanaman karakter pada anak. Oleh karena itu sangat diperlukan pengamatan secara langsung di lapangan.

Dalam penentuan lokasi dan subjek penelitian di atas, Peneliti merujuk kepada Sugiyono (2012, hlm. 297) yang mengemukakan bahwa

“Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh Spradley dinamakan “social situation” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara senergis.

C.Instrumen Penelitian

Bila dilihat dari karakteristik penelitian kualitatif, maka tidak dapat dipungkiri bahwa peneliti sendirilah yang berperan sebagai instrumen penelitian. Hal ini sesuai dengan pedapat Putra dan Dwilestari (2013, hlm. 76)

yang mengatakan bahwa “Untuk mendapatkan pemahaman mendalam yang didasarkan pada empati tidak ada yang bisa melakukannya kecuali manusia.


(4)

Irma Khoirsyah Riati, 2016

Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Atas dasar fakta itulah, dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah si peneliiti. Bukan tes yang distandarkan. Karena tes dan kuesioner tidak bisa

menggali kedalaman, hanya cocok untuk menggali data permukaan.”

Dari pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa betapa pentingnya peranan peneliti dalam melaksanakan penelitian yang menggunakan metode penelitian kualitatif khususnya sebagai instrumen utama dalam mengumpulkan data.

Instrumen yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah pengembangan dari rumusan masalah dan tujuan dilakukannya penelitian tentang pola asuh

orang tua terhadap karakter anak usia dini di PAUD Nurul Qur’ani jalan

Otonom Gorda Bandung.

D.Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah sipeneliti dengan berinteraksi langsung kepada siswa, guru dan orang tua murid bahkan Kepala Sekolah untuk mendapatkan data yang alamiah atau apa adanya.

Teknik pengumpulan data adalah cara untuk mengumpulkan sejumlah data dan informasi yang dipergunakan pada suatu penelitian dengan menggunakan alat ukur. Pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.

1. Observasi

Dalam pengumpulan data melalui observasi, Peneliti merujuk

kepada Faisal (dalam Sugiyono, 2012, hlm. 310) yang mengatakan bahwa

“Mengklasifikasikan observasi menjadi observasi berpartisipasi

(participant observation), observasi yang secara terang-terangan dan tersamar (overt observation), dan observasi yang tak berstruktur

(unstructured observation).” Maka dari itu, observasi yang akan

digunakan adalah observasi partisipatif. Peneliti mengamati dan mencatat dengan cermat karakter anak dan pola asuh yang diterapkan oleh orang tua serta untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua terhadap karakter


(5)

Irma Khoirsyah Riati, 2016

Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terbatas berpartisifasi untuk membantu guru. Sementara membantu, Peneliti tetap melakukan pengamatan untuk mengumpulkan data yang lengkap.

Dengan demikian pengamatan langsung memudahkan peneliti

untuk mencari data dan informasi tentang karakter anak dan pengaruh pola asuh orang tua. Sehingga dapat terjawab data yang telah diperoleh dan disesuaikan dengan kondisi lapangan.

2. Wawancara

Dalam mengumpulkan data melalui wawancara, Peneliti merujuk

kepada Putra dan Dwilestari (2013, hlm. 77) yang mengemukakan bahwa

“Dalam penelitian kualitatif wawancara biasanya tidak dilakukan secara

formal. Karena itu dikenal sejumlah istilah terkait dengan wawancara yaitu

wawancara naturalistik, wawancara terbuka dan wawancara mendalam.”

Maka dari itu, Peneliti mengunakan teknik wawancara naturalistik

untuk menunjang kelengkapan data dan informasi yang dikumpulkan dari beberapa responden yaitu Kepala Sekolah, satu orang guru dan orang tua

murid kelas B di PAUD Nurul Qur’ani Jalan Otonom Gorda Bandung.

Jenis wawancara yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan

informasi tentang karakter anak dan pola asuh orang tua ini dilakukan secara informal dalam bentuk berbincang-bincang atau mengobrol dengan berbagai pertanyaan terbuka untuk mencari informasi yang mendalam dan lengkap.

Data mengenai karakter anak usia dini di PAUD Nurul Qur’ani Jalan Otonom Gorda Bandung dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi langsung kepada Kepala Sekolah, satu orang guru kelas B

di PAUD Nurul Qur’ani Jalan Otonom Gorda Bandung.

Begitu pula data yang berhubungan dengan pola asuh orang tua dilakukan melalui observasi dan wawancara terhadap orang tua kelas B di

PAUD Nurul Qur’aniJalan Otonom Gorda Bandung.


(6)

Irma Khoirsyah Riati, 2016

Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam melengkapi pengumpulan data melalui dokumentasi sebagai

pelengkap, Peneliti merujuk kepada Sugiyono (2012, hlm. 329) yang

mengemukakan bahwa “Dokumen merupakan catatan peristiwa, yang sudah berlalu.”

Maka dari itu, disamping melakukan observasi dan wawancara,

Peneliti juga meminta dan mengumpulkan dokumentasi sebagai pelengkap data penelitian. Dokumen yang dimaksudkan bisa berbentuk tulisan, gambar, video atau karya-karya monumental dari subjek penelitian yang berhubungan dengan pola asuh orang tua dan karakter anak usia dini.

Dokumen tersebut dapat diperoleh dari Kepala Sekolah, Guru serta

orangtua murid kelas B PAUD Nurul Qur’ani Jalan Otonom Gorba

Bandung.

Dokumen yang dibutuhkan dalam peelitian ini adalah sebagai

berikut:

a) Profil sekolah b) Profil guru

c) Struktur organisasi sekolah d) Profil orang tua dan anak kelas B e) Buku catatan pribadi murid f) Kartu laporan pribadi murid g) Catatan lapangan

h) Menganalisis dokumen publik (misalnya memo, notulen, rekaman, foto

dan arsip resmi)

E.Analisis Data

Dalam pelaksanaan analisis data ini, Peneliti merujuk kepada Ali (2011,

hlm. 248) yang mengemukakan bahwa “Maksud utama analisis data adalah

untuk membuat data itu dapat dimengerti, sehingga penemuan yang dihasilkan bisa dikomunikasikan kepada orang lain. Pelaksanaan alanisis data dilakukan pada saat pelaku riset masih di lapangan, dan setelah data terkumpul.”


(7)

Irma Khoirsyah Riati, 2016

Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jenis data yang dihasilkan yaitu data yang diperoleh dari lapangan berupa catatan hasil wawancara,observasi dan dokumentasi. Data tersebut dideskripsikan berupa uraian atau pembahasan. Pengolahan data tersebut dimaksudkan agar dalam pelaksanaan penelitian terdapat hasil yang menarik kesimpulan tentang pola asuh orang tua terhadap karakter anak.

Namun dalam pelaksanaanya, Peneliti harus menempuh tiga langkah utama yang harus dilakukan menurut Miles and Huberman (dalam Ali, 2011,

hlm. 249) yang mengemukakan bahwa “Analisis data menempuh tiga langkah

utama, yaitu reduksi data, display atau sajian data, dan verifikasi

dan/pengumpulan data.”

1. Reduksi data

Reduksi data adalah proses menyederhanakan, memilih,

merangkum dan lebih memfokuskan kepada hal-hal yang penting dan membuang hal-hal yang dirasakan tidak perlu dalam pengumpulan data ke dalam catatan lapangan.

2. Display atau sajian data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya yang harus

Peneliti lakukan adalah mendisplay data. Dalam hal ini, Peneliti merujuk kepada Miles and Huberman (dalam Sugiyono, 2012, hlm. 341) yang

menyatakan bahwa “the most frequent form of display data for qualitative

research data in the past has been narrative tex”. Yang paling sering

digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

Display atau sajian data yang dapat dilakukan Peneliti adalah dengan menyajikan data dalam uraian singkat yang dirangkai untuk memudahkan dalam membuat kesimpulan sehingga data akan tersusun dan terorganisir dalam pola hubungan dari data yang telah diperoleh. Hal tersebut dilakukan agar data yang telah disimpulkan oleh peneliti akan semakin mudah difahami.


(8)

Irma Khoirsyah Riati, 2016

Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Langkah selanjutnya dalam menganalisis data kualitatif adalah

dengan malakukan verifikasi dan/pengumpulan data yang dapat diartikan sebagai penarikan kesimpulan dan verifikasi. Dalam hal ini, kesimpulan awal dari data yang telah dikumpulkan masih bersifat sementara bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat. Akan tetapi, bila dalam kesimpulan tersebut terdapat bukti-bukti yang valid dan konsisten maka kesimpulan yang diperoleh termasuk kedalam kesimpulan yang kredibel.

F.Keabsahan Data

Dalam hal ini, keabsahan data yang akan dilakukan Peneliti merujuk kepada Putra dan Dwilestari (2013) yang mengatakan bahwa:

Penelitan kualitatif menjadikan peneliti sebagai instrumen utama spengumpulan data. Karena itu sangat tidak mungkin memeriksa keabsahan instrumen seperti yang dilakukan dalam penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif mengembangkan berbagai jenis instrumen, yaitu wawancara, pengamatan, tes, angket, dan berbagai skala. Tes, angket dan berbagai skala biasanya diuji coba dan diperiksa keabsahannya. Data yang shahih dan andal hanya dapat dihasilkan oleh instrumen yang telah teruji keabsahannya. Karena itu untuk wawancara dan observasi pun dibuat protokol atau pedomannya. (hlm. 87).

Dalam penelitian kualitatif tentu saja berbeda keadaannya dengan kuantitatif. Kualitatif instrumen utamanya adalah manusia, oleh karena itu keabsahan datanyalah yang diperiksa. Pemeriksaan keabsahan data dibagi kedalam empat indikator yaitu : (1) kredibilitas (2) kebergantungan dan (3) kepastian (Putra dan Dwilestari, 2013, hlm. 88).

Dari keempat indikator keabsahan data tersebut, Peneliti memlih uji kredibilitas untuk keabsahan data penelitian. Didalam uji kredibilitas sendiri terdapat beberapa teknik yang dapat dipilih oleh seorang peneliti. Diantaranya menurut Putra dan Dwilestari (2013, hlm. 88) yang mengemukakan bahwa


(9)

Irma Khoirsyah Riati, 2016

Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perpanjangan pengamatan, (2) peningkatan ketekunan pengamatan, (3) Triangulasi, (4) pengecekan teman sejawat, (5) pengecekan anggota (6) analisis kasus negatif dan (7) kecukupan referensial.”

Bersadarkan pendapat di atas, Peneliti memilih uji kredibilitas data dengan menggunakan Triangulasi. Menurut Putra dan Dwilestari (2013, hlm. 89)

mengemukakan bahwa “Triangulasi adalah pengecekan data dengan cara pengecekan atau pemeriksaan ulang. Dalam bahasa sehari-hari triangulasi ini sama dengan cek dan ricek. Tekniknya adalah pemeriksaan kembali data dengan tiga cara, yaitu: (1) Triangulasi sumber, (2) metode, dan (3) waktu.

a. Triangulasi sumber mengharuskan Peneliti mempunyai lebih dari satu

sumber informasi untuk mngetahui kebenaran dari data yang diperoleh.

b. Triangulasi metode adalah menggunakan lebih dari satu metode yang

harus digunakan. Penggunaan metode yang berbeda akan

menghasilkan data yang valid. Bila tadi Peneliti menggunakan wawancara sebagai metode yang dipilih, kini Peneliti harus melakukan pengamatan atas apa yang akan diteliti, karena data dari apa yang didapat melalui pengamatan tidak terdapat dalam wawancara, begitu pula sebaliknya.

c. Triangulasi waktu adalah mengamati kegiatan anak dimulai ketika anak datang kesekolah sampa anak memasuki kelas. Selain itu, Peneliti juga mengamati aktvitas dan kegiatan anak ketika bersama teman-temannya, guru dan bahkan orangtuanya ketika disekolah. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan alasan Peneliti menguji keabsahan data dengan menggunakan pemeriksaan kredibilitas lalu menguji kredibilitas data dengan trinangulasi data adalah karena triangulasi sendiri telah banyak dilakukan dalam penelitian kualitatif dan hasil data yang diperoleh memberikan peluang paling besar terdahap keabsahan data penelitian yang disajikan sesuai dengan realitas atau keadaan yang sebenarnya.


(1)

Irma Khoirsyah Riati, 2016

Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Atas dasar fakta itulah, dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah si peneliiti. Bukan tes yang distandarkan. Karena tes dan kuesioner tidak bisa menggali kedalaman, hanya cocok untuk menggali data permukaan.”

Dari pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa betapa pentingnya peranan peneliti dalam melaksanakan penelitian yang menggunakan metode penelitian kualitatif khususnya sebagai instrumen utama dalam mengumpulkan data.

Instrumen yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah pengembangan dari rumusan masalah dan tujuan dilakukannya penelitian tentang pola asuh orang tua terhadap karakter anak usia dini di PAUD Nurul Qur’ani jalan Otonom Gorda Bandung.

D.Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah sipeneliti dengan berinteraksi langsung kepada siswa, guru dan orang tua murid bahkan Kepala Sekolah untuk mendapatkan data yang alamiah atau apa adanya.

Teknik pengumpulan data adalah cara untuk mengumpulkan sejumlah data dan informasi yang dipergunakan pada suatu penelitian dengan menggunakan alat ukur. Pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.

1. Observasi

Dalam pengumpulan data melalui observasi, Peneliti merujuk kepada Faisal (dalam Sugiyono, 2012, hlm. 310) yang mengatakan bahwa “Mengklasifikasikan observasi menjadi observasi berpartisipasi

(participant observation), observasi yang secara terang-terangan dan

tersamar (overt observation), dan observasi yang tak berstruktur

(unstructured observation).” Maka dari itu, observasi yang akan

digunakan adalah observasi partisipatif. Peneliti mengamati dan mencatat dengan cermat karakter anak dan pola asuh yang diterapkan oleh orang tua serta untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua terhadap karakter anak di kelas B PAUD Nurul Qur’ani tersebut. Tetapi, Peneliti juga secara


(2)

Irma Khoirsyah Riati, 2016

Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terbatas berpartisifasi untuk membantu guru. Sementara membantu, Peneliti tetap melakukan pengamatan untuk mengumpulkan data yang lengkap.

Dengan demikian pengamatan langsung memudahkan peneliti untuk mencari data dan informasi tentang karakter anak dan pengaruh pola asuh orang tua. Sehingga dapat terjawab data yang telah diperoleh dan disesuaikan dengan kondisi lapangan.

2. Wawancara

Dalam mengumpulkan data melalui wawancara, Peneliti merujuk kepada Putra dan Dwilestari (2013, hlm. 77) yang mengemukakan bahwa “Dalam penelitian kualitatif wawancara biasanya tidak dilakukan secara formal. Karena itu dikenal sejumlah istilah terkait dengan wawancara yaitu wawancara naturalistik, wawancara terbuka dan wawancara mendalam.” Maka dari itu, Peneliti mengunakan teknik wawancara naturalistik untuk menunjang kelengkapan data dan informasi yang dikumpulkan dari beberapa responden yaitu Kepala Sekolah, satu orang guru dan orang tua murid kelas B di PAUD Nurul Qur’ani Jalan Otonom Gorda Bandung. Jenis wawancara yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan informasi tentang karakter anak dan pola asuh orang tua ini dilakukan secara informal dalam bentuk berbincang-bincang atau mengobrol dengan berbagai pertanyaan terbuka untuk mencari informasi yang mendalam dan lengkap.

Data mengenai karakter anak usia dini di PAUD Nurul Qur’ani Jalan Otonom Gorda Bandung dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi langsung kepada Kepala Sekolah, satu orang guru kelas B di PAUD Nurul Qur’ani Jalan Otonom Gorda Bandung.

Begitu pula data yang berhubungan dengan pola asuh orang tua dilakukan melalui observasi dan wawancara terhadap orang tua kelas B di PAUD Nurul Qur’aniJalan Otonom Gorda Bandung.


(3)

Irma Khoirsyah Riati, 2016

Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam melengkapi pengumpulan data melalui dokumentasi sebagai pelengkap, Peneliti merujuk kepada Sugiyono (2012, hlm. 329) yang mengemukakan bahwa “Dokumen merupakan catatan peristiwa, yang sudah berlalu.”

Maka dari itu, disamping melakukan observasi dan wawancara, Peneliti juga meminta dan mengumpulkan dokumentasi sebagai pelengkap data penelitian. Dokumen yang dimaksudkan bisa berbentuk tulisan, gambar, video atau karya-karya monumental dari subjek penelitian yang berhubungan dengan pola asuh orang tua dan karakter anak usia dini. Dokumen tersebut dapat diperoleh dari Kepala Sekolah, Guru serta orangtua murid kelas B PAUD Nurul Qur’ani Jalan Otonom Gorba Bandung.

Dokumen yang dibutuhkan dalam peelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Profil sekolah b) Profil guru

c) Struktur organisasi sekolah d) Profil orang tua dan anak kelas B e) Buku catatan pribadi murid f) Kartu laporan pribadi murid g) Catatan lapangan

h) Menganalisis dokumen publik (misalnya memo, notulen, rekaman, foto dan arsip resmi)

E.Analisis Data

Dalam pelaksanaan analisis data ini, Peneliti merujuk kepada Ali (2011, hlm. 248) yang mengemukakan bahwa “Maksud utama analisis data adalah untuk membuat data itu dapat dimengerti, sehingga penemuan yang dihasilkan bisa dikomunikasikan kepada orang lain. Pelaksanaan alanisis data dilakukan pada saat pelaku riset masih di lapangan, dan setelah data terkumpul.”


(4)

Irma Khoirsyah Riati, 2016

Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jenis data yang dihasilkan yaitu data yang diperoleh dari lapangan berupa catatan hasil wawancara,observasi dan dokumentasi. Data tersebut dideskripsikan berupa uraian atau pembahasan. Pengolahan data tersebut dimaksudkan agar dalam pelaksanaan penelitian terdapat hasil yang menarik kesimpulan tentang pola asuh orang tua terhadap karakter anak.

Namun dalam pelaksanaanya, Peneliti harus menempuh tiga langkah utama yang harus dilakukan menurut Miles and Huberman (dalam Ali, 2011, hlm. 249) yang mengemukakan bahwa “Analisis data menempuh tiga langkah utama, yaitu reduksi data, display atau sajian data, dan verifikasi dan/pengumpulan data.”

1. Reduksi data

Reduksi data adalah proses menyederhanakan, memilih, merangkum dan lebih memfokuskan kepada hal-hal yang penting dan membuang hal-hal yang dirasakan tidak perlu dalam pengumpulan data ke dalam catatan lapangan.

2. Display atau sajian data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya yang harus Peneliti lakukan adalah mendisplay data. Dalam hal ini, Peneliti merujuk kepada Miles and Huberman (dalam Sugiyono, 2012, hlm. 341) yang menyatakan bahwa “the most frequent form of display data for qualitative

research data in the past has been narrative tex”. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

Display atau sajian data yang dapat dilakukan Peneliti adalah dengan menyajikan data dalam uraian singkat yang dirangkai untuk memudahkan dalam membuat kesimpulan sehingga data akan tersusun dan terorganisir dalam pola hubungan dari data yang telah diperoleh. Hal tersebut dilakukan agar data yang telah disimpulkan oleh peneliti akan semakin mudah difahami.


(5)

Irma Khoirsyah Riati, 2016

Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Langkah selanjutnya dalam menganalisis data kualitatif adalah dengan malakukan verifikasi dan/pengumpulan data yang dapat diartikan sebagai penarikan kesimpulan dan verifikasi. Dalam hal ini, kesimpulan awal dari data yang telah dikumpulkan masih bersifat sementara bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat. Akan tetapi, bila dalam kesimpulan tersebut terdapat bukti-bukti yang valid dan konsisten maka kesimpulan yang diperoleh termasuk kedalam kesimpulan yang kredibel.

F.Keabsahan Data

Dalam hal ini, keabsahan data yang akan dilakukan Peneliti merujuk kepada Putra dan Dwilestari (2013) yang mengatakan bahwa:

Penelitan kualitatif menjadikan peneliti sebagai instrumen utama spengumpulan data. Karena itu sangat tidak mungkin memeriksa keabsahan instrumen seperti yang dilakukan dalam penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif mengembangkan berbagai jenis instrumen, yaitu wawancara, pengamatan, tes, angket, dan berbagai skala. Tes, angket dan berbagai skala biasanya diuji coba dan diperiksa keabsahannya. Data yang shahih dan andal hanya dapat dihasilkan oleh instrumen yang telah teruji keabsahannya. Karena itu untuk wawancara dan observasi pun dibuat protokol atau pedomannya. (hlm. 87).

Dalam penelitian kualitatif tentu saja berbeda keadaannya dengan kuantitatif. Kualitatif instrumen utamanya adalah manusia, oleh karena itu keabsahan datanyalah yang diperiksa. Pemeriksaan keabsahan data dibagi kedalam empat indikator yaitu : (1) kredibilitas (2) kebergantungan dan (3) kepastian (Putra dan Dwilestari, 2013, hlm. 88).

Dari keempat indikator keabsahan data tersebut, Peneliti memlih uji kredibilitas untuk keabsahan data penelitian. Didalam uji kredibilitas sendiri terdapat beberapa teknik yang dapat dipilih oleh seorang peneliti. Diantaranya menurut Putra dan Dwilestari (2013, hlm. 88) yang mengemukakan bahwa “Uji kredibilitas data diperiksa dengan teknik-teknik sebagai berikut: (1)


(6)

Irma Khoirsyah Riati, 2016

Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perpanjangan pengamatan, (2) peningkatan ketekunan pengamatan, (3) Triangulasi, (4) pengecekan teman sejawat, (5) pengecekan anggota (6) analisis kasus negatif dan (7) kecukupan referensial.”

Bersadarkan pendapat di atas, Peneliti memilih uji kredibilitas data dengan menggunakan Triangulasi. Menurut Putra dan Dwilestari (2013, hlm. 89) mengemukakan bahwa “Triangulasi adalah pengecekan data dengan cara pengecekan atau pemeriksaan ulang. Dalam bahasa sehari-hari triangulasi ini sama dengan cek dan ricek. Tekniknya adalah pemeriksaan kembali data dengan tiga cara, yaitu: (1) Triangulasi sumber, (2) metode, dan (3) waktu.

a. Triangulasi sumber mengharuskan Peneliti mempunyai lebih dari satu sumber informasi untuk mngetahui kebenaran dari data yang diperoleh.

b. Triangulasi metode adalah menggunakan lebih dari satu metode yang harus digunakan. Penggunaan metode yang berbeda akan menghasilkan data yang valid. Bila tadi Peneliti menggunakan wawancara sebagai metode yang dipilih, kini Peneliti harus melakukan pengamatan atas apa yang akan diteliti, karena data dari apa yang didapat melalui pengamatan tidak terdapat dalam wawancara, begitu pula sebaliknya.

c. Triangulasi waktu adalah mengamati kegiatan anak dimulai ketika anak datang kesekolah sampa anak memasuki kelas. Selain itu, Peneliti juga mengamati aktvitas dan kegiatan anak ketika bersama teman-temannya, guru dan bahkan orangtuanya ketika disekolah. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan alasan Peneliti menguji keabsahan data dengan menggunakan pemeriksaan kredibilitas lalu menguji kredibilitas data dengan trinangulasi data adalah karena triangulasi sendiri telah banyak dilakukan dalam penelitian kualitatif dan hasil data yang diperoleh memberikan peluang paling besar terdahap keabsahan data penelitian yang disajikan sesuai dengan realitas atau keadaan yang sebenarnya.