POLITIK KANTOR Menuju Puncak Karir denga

A & C Black Penerjemah: Ambang Priyonggo, S.S., M.A.

Judul asli:

Survive office politics How to steer a course through minefields at work

Diterbitkan pertama kali pada 2004 oleh Bloomsbury Publishing Plc Dicetak ulang oleh

A & C Black Publishers Ltd 38 Soho Square London W1D 3HB © Bloomsbury Publishing Plc 2004 © A & C Black 2006 Dicetak ulang 2006, 2007

Penerjemah: Ambang Priyonggo, S.S., M.A

Bookmarks, Jogjakarta 2010

Daftar Isi

Seberapa pintar Anda mengatasi politik kantor

1 Memahami politik internal

2 Mengatasi politik kantor

3 Menghadapi bos sulit

4 Menggunakan komunikasi non- verbal

5 Mengelola persepsi orang lain

6 Membangun jaringan untuk sukses

7 Menghadapi romantika di kantor

8 Mengelola politik kantor saat rapat

Seberapa pintar Anda mengatasi politik kantor?

Jawablah pertanyaan berikut ini, ketahui profil politik Anda lalu baca poin-poin pedoman skor atas jawaban Anda.

Saat Anda memulai suatu pekerjaan baru, seberapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk mempelajari situsi politik di kantor.

a) 10 bulan b) 5 bulan c) 1 bulan

Lengkapi pernyataan berikut: ―Anda melakukan pekerjaan Anda dengan cara…‖

a) mengerjakan pekerjaan itu dengan sebaik- baiknya dan selalu mengikuti prosedur.

b) meletakkan kebutuhan dan tujuan tim Anda di atas segala kebutuhan dan tujuan Anda.

c) selalu waspada dan bekerja keras untuk mencapai tujuan pribadi Anda.

Seberapa sering Anda bergosip?

a) Tidak Pernah b) Sering c) Setiap waktu!

Seberapa kenalkahAnda den gan ‗sosok-sosok‘ personal di kantor Anda? Seberapa kenalkahAnda den gan ‗sosok-sosok‘ personal di kantor Anda?

b) Tak begitu mengenal. Terpenting, saya bekerja bagus dan meraih hasil terbaik untuk mendapatkan reward.

c) Sangat mengenal. Berinteraksi baik dengan para manajer saya dan sebisa mungkin memberi bantuan beberapa orang yang ada di kantor.

Seberapa baik Anda berinteraksi dengan atasan/bos Anda?

a) Baik. Saya tidak begitu banyak berinteraksi dengannya.

b) Sangat Baik. Kami saling melengkapi.

c) Buruk —benar-benar ada pertentangan kepribadian.

Berapa banyak kolega kerja yang jadi kawan kepercayaan Anda di kantor

a) 1 sampai 3 b) 4 sampai 7 c) 8 atau lebih

Apakah Anda merasa mampu ‗menjadi diri sendiri‘ di kantor?

a) Tidak b) Tidak sepenuhnya c) Ya

Seberapa sering Anda bersosialisasi dengan kolega-kolega Anda?

a) Sangat jarang b) Kadang-kadang c) Sangat sering

Seberapa luas Anda menebar jaringan/network?

a) Tidak sama sekali. Saya merasa canggung untuk „menggunakan‟ orang lain.

b) Kadang-kadang. Tergantung apa saya memiliki kebutuhan untuk itu dan jika melihat ada kesempatan.

c) Setiap saya bisa, siapa tahu suatu saat saya membutuhkan bantuan.

Seberapa sering politik kantor melingkupi kerja Anda?

a) Tak pernah b) Kadang-kandang c) Sering

Seberapa sering Anda berpikir tentang perlunya menggunakan komunikasi non-verbal?

a) Tidak pernah-untuk apa?

b) Sangat sering. Terutama ketika berhadapan dengan orang yang ‟susah‟ dan yakin bahwa ini bakal memberi suatu hasil.

c) Selalu. Saya berusaha meniru cara orang bertutur dan bertingkah-laku

Skor: a = 1, b = 2, and c = 3. Sekarang jumlahkan total skor Anda.

Seberapa pintar Anda mengatasi politik kantor?

Skor 12 –19: Bisa jadi Anda bekerja di lingkungan yang amat tenang dan berkultur terbuka. Atau justru Anda memang sengaja untuk menjauhi dan tidak terlibat politik kantor. Bab 1 dan 2 pada buku ini menegaskan sangat penting untuk menyadari bahwa politik itu perlu dan tak dapat dihindari. Bahkan sejatinya, sejumlah dosis tertentu untuk Skor 12 –19: Bisa jadi Anda bekerja di lingkungan yang amat tenang dan berkultur terbuka. Atau justru Anda memang sengaja untuk menjauhi dan tidak terlibat politik kantor. Bab 1 dan 2 pada buku ini menegaskan sangat penting untuk menyadari bahwa politik itu perlu dan tak dapat dihindari. Bahkan sejatinya, sejumlah dosis tertentu untuk

Skor 20 –27: Anda kelihatannya memiliki sikap “sehat” menghadapi lingkungan politik di kantor Anda. Namun berhati-hatilah, jangan sampai Anda terseret arus budaya menggosip yang selalu muncul di kebanyakan kantor —jangan Anda tergoda aksi politisasi. Carilah nasihat tentang bagaimana meningkatkan karir Anda dengan menerapkan pengembangan jaringan/network (Bab 6) dan membuat impresi hebat di hadapan kolega dan manajer Anda (Bab 5).

Skor 28 –36: Anda dalam posisi berisiko terseret arus tidak sehat dalam lingkungan politik kantor. Terlalu banyak menggosip itu sangat berbahaya dan tidak profesional serta dapat berujung pada kehilangan kawan —bahkan pekerjaan. Daripada melibatkan diri dengan manuver politik negatif, Anda justru harus mencoba menjauhkan diri darinya. Jika Anda merasa relasi Anda dengan atasan membuat hidup Anda di kantor begitu menyiksa, maka cobalah baca Bab 3. Jika relasi dengan kolega-kolega Anda terasa hambar, maka cobalah baca Bab 7 untuk tips-tips mengatur

„romantikan kantor‟. Lalu janganlupa pula baca Bab

4 dan 5 untuk memoles skill seni berkomunikasi dan mempengaruhi orang lain. Ada pula nasihat 4 dan 5 untuk memoles skill seni berkomunikasi dan mempengaruhi orang lain. Ada pula nasihat

Memahami politik

internal

Banyak hambatan yang harus dihadapi dan diselesaikan oleh seorang manajer sering kali bukanlah berkaitan dengan hal teknis kompetensi, namun lebih ke persoalan politik kantor. Politik kantor adalah fakta hidup dari sebuah organisasi, walau banyak CEO yang mengungkapkan kesuksesan usaha mereka justru karena berhasil meciptakan lingkungan ―no politics‖ di perusahaan mereka. Namun

perlu disadari, mereka pasti akan bercerita tentang bagaimana memberdayakan dan mendorong pekerjanya untuk menciptakan suasana kerja kondusif demi mencapai tujuan organisasi. Dan itu artinya, mereka sedang bercerita tentang bagaimana mengimplementasikan politik kantor.

Langkah satu: Terima fakta, politik adalah bagian dari kehidupan kantor

Dalam pandangan sederhana, politik sering dikatakan sebagai alat untuk memengaruhi dan menggosok-gosok pikiran para pengambil- keputusan, mewujudkan agenda terselubung, meraih karir tertinggi secara licik dan menjegal orang lain. Namun sejatinya politik tidak selalu terkait hal-hal menyeramkan seperti itu.

Pada dasarnya, politik melibatkan hal-hal di luarnya, seperti menerapkan sistem aturan bersanksi untuk meraih suatu tujuan. Namun, itu tidak harus dilakukan secara tertutup. Bahkan hasil penerapan sanksi ini dapat dirasakan secara positif oleh semua pihak.

Saat digunakan sebagai alat untuk memengaruhi orang lain dalam konteks positif untuk mencapai tujuan bagi perusahaan, politik justru sejatinya menjadi medium sangat positif. Seorang team- leader yang memanfaatkan kedekatan hubungan dengan yang dipimpinnya demi kemajuan timnya sesungguhnya telah menerapkan politik.

Sebagai gambaran, jika dua orang dengan kompetensi sama, maka sosok yang memiliki pemahaman politik, kelincahan menggunakan kekuatannya, serta kemampuan memengaruhi orang lah yang akan lebih cepat mendapatkan promosi jabatan sebagai seorang senior manajer. Sebab, perlu diingat seorang senior manajer yang sukses di dalam suatu lingkungan kerja kompetitif lebih banyak berkutat dengan politik dalam kesehariannya.

Oleh karena itu, agar lebih cerdik secara politik, An da perlu memiliki kemampuan membaca “ke mana arah angin” sedang bergerak di kantor Anda dan cobalah “berada di depan dalam permainan ini.” Memang politik tidak selalu positif. Ada kalanya seseorang harus berada pada posisi defensif di tengah terpaan manuver politik.

Ketika Anda menjadi target dan dikepung “permainan politik” dari kolega-kolega Anda,

langkah taktis untuk bertahan perlu diambil. Dalam situasi di mana unsur bias dan favoritisme mengedepan dalam penentuan “siapa” yang layak mendapatkan tugas kunci atau promosi jabatan, maka manuver politiklah yang diperlukan sebagai lompatan.

Pendek kata, pekerja atau manajer yang cerdik harus memahami bagaimana politik berfungsi dalam suatu organisasi dan dimanfaatkan secara positif guna mewujudkan tujuan luhur bagi pribadinya dan perusahaannya.

Langkah dua: Kaji seberapa politis tempat kerja Anda

Langkah pertama untuk memiliki ketajaman politik adalah dengan belajar mengidentifikasi level politik di tempat Anda bekerja. Tanpa pengetahuan ini, Anda seperti bergerak dalam kegelapan, dan bertanya-tanya betapa kesempatan karir bagi Anda terbuang begitu saja. Ada empat level utama suasana politik —minimal, moderat, tinggi, dan kronis —dan mereka ini selalu muncul simultan di sebuah organisasi yang besar.

1 Politisasi Minimal

Atmosfernya sedikit banyak bersahabat. Konflik jarang muncul dan jika pun ada tidak bertahan lama. Pada level politik seperti ini suasana persaudaraan masih kondusif —tak ada istilah „ini grup saya‟ atau „ini bukan grup saya.‟ Bahkan satu keberhasilan seseorang tidak dilihat sebagai satu kekalahan bagi seorang yang lain. Aturan bisa diterapkan dengan baik, dan sikap saling menolong mengedepan. Suasana saling menghargai begitu kental dan sangatlah jarang terjadi seseorang menerapkan politik kantor. Singkat kata, suasana level ini menjadi lingkungan yang paling bersahabat bagi siapa saja yang tak nyaman dengan politik kantor yang agresif. Sayangnya, organisasi dengan lingkungan ini sangat jarang ada.

2 Politisasi Moderat

Organisasi dengan level suasana seperti ini bekerja dengan dasar pemahaman dan sistem penerapan aturan formal tanpa sanksi berarti. Level suasana seperti ini bisa terjadi di segala bentuk organisasi, mulai dari perusahaan kecil, perusahaan berkembang, hingga perusahaan besar dengat ritme kerja organisasi yang cepat. Sudah sewajarnya bahwa pada perusahaan yang berorientasi pada result (hasil), customer focus (fokus ke konsumen), dan interpersonal trust (kepercayaan antarpersonal), politik kantor pada level ini cenderung tak destruktif dan hanya muncul

pada saat terjadi “adu” gagasan demi kemajuan kantor.

Memang, meraih tujuan melalui aturan tanpa sanksi adalah hal yang lumrah saja. Namun jika ini dibiarkan akan muncul kecenderungan bahwa kebutuhan akan aturan bersanksi harus dipenuhi. Toh, ketika suatu konflik menjadi tak terkendali, pada akhirnya seorang manajer akan kembali berpegang pada penerapan aturan dengan sanksi untuk penyelesaiannya. Dan kadang kala, ini akan menjadi sulit, karena sanksi yang mungkin diberikan sang manajer tidak pernah termaktub jelas dalam aturan yang ada. Yang terjadi dalam situasi seperti ini Anda akan melihat penolakan atau perlawanan.

3 Politisasi Tinggi

Konflik begitu cepat menyebar dalam suasana politik seperti ini. Pada level politisasi yang tinggi seperti ini, aturan bukannya diterapkan secara konsisten. Yang ada, aturan diterapkan oleh orang- orang tertentu sesuai dengan interest-nya. Di sini terjadi kelompok- kelompok “in-group” dan “out- group” yang begitu jelas. Jarang sekali ada karyawan yang berani bicara terbuka ke atasan.

“Who you know” (siapa yang Anda kenal) menjadi lebih penting dari ”What you know” (apa yang Anda tahu) yang Anda tahu. Bekerja dalam suasana kantor seperti ini sangat stressful, apalagi bagi mereka yang berada pada posis i ”out-group” alias penentang arus.

Jika terjadi konflik, kebanyakan orang akan bergantung pada metode politik agresif yang ujungnya hanya akan menyeret lebih banyak pihak yang terlibat. Pada situasi politik kantor yang tinggi seperti ini, sangat jarang masalah bisa terselesaikan dengan konstruktif. Kecenderungan manusia-manusia di dalam tempat seperti ini adalah mencari kambing hitam dan tidak menolerir sosok- sosok yang lalu dianggap “bersalah”.

4 Politisasi Kronis

Organisasi apa pun dengan situasi politik kronis akan cenderung berada pada jurang kehancuran dirinya sendiri. Produktivitas sangat tidak optimal dan rekayasa informasi apa pun menjadi dominan.

Orang-orang di dalamnya saling tak percaya, interaksi sering berujung friksi berkepanjangan dan menyebar cepat. Akan banyak orang yang mengabaikan prosedur dan struktur formal untuk meraih tujuan. Mereka menghabiskan banyak waktu mereka hanya untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing.

Manajemen menggunakan pendekatan “carrot- and- stick” (wortel dan tongkat)—kombinasi antara menjanjikan reward dengan ancaman sanksi. Bawahan banyak yang berlaku keras kepala bahkan bodoh. Dalam suatu artikel di Harvard

Business Review berjudul “Asinine Attitudes toward Motivation” (Tingkah Laku Bodoh yang Mengerogoti Motivasi), penulis Harry Levinson menjuluki manusia yang terjangkit politisasi kronis sebagai “keledai tolol.”

Langkah tiga: Mengenali gejala-gejala politik kronis

Agar dapat menghindari politik kronis, manajer harus dapat mengenali gejala-gejalanya. Berikut ini lima indikator yang harus menjadi pengingat bahwa saatnya Anda menyelamatkan situasi kantor dari kerusakan. - Pujian Berlebihan dari seseorang yang “berkuasa” diiringi dengan suara sumir terhadap sosok yang berposisi lebih lemah.

- Rekayasa Informasi. Tidak ada orang yang berani mengatakan sesuatu yang “dapat mengguncang perahu.” Cara komunikasi yang

biasa dilakukan adalah dengan isyarat atau sindiran. - Gosip bernuansa dengki dan menusuk dari belakang menjadi hal yang sering terjadi, bahkan pada suatu konflik kecil sekali pun. - Sikap acuh satu sama lain, di mana tidak ada seorang pun yang merasa dihargai dan siapapun serasa bisa dikorbankan, menunjukkan secara sistematis bahwa kantor sudah tercemari dengan sikap atasan yang sedang memainkan politik kronis. Seseorang bertahan dengan cara menjilat dan menelikung orang lain sebelum didahului. - Pura-pura ke kiri, padahal ke kanan. Sejumlah orang, bahkan semua di satu divisi, dengan

sengaja menjerumuskan orang lain untuk ”cuci tangan” dari kesalahan. Tidak ada lagi teamwork atau kerja tim. Manajer mengorbankan karir bawahannya agar tak terlihat buruk.

Langkah empat: Mengkombinasi gaya politik dengan suasana politik

Langkah penting dalam mengelola politik adalah mengidentifikasi gaya politik individu-individu. Paduan gaya politik dan “kecocokan” dengan Langkah penting dalam mengelola politik adalah mengidentifikasi gaya politik individu-individu. Paduan gaya politik dan “kecocokan” dengan

1 Puritan

Karakter orang yang paling tidak politis adalah golongan yang disebut puritan, yang yakin bahwa segalanya bisa tercapai asalkan dengan kerja keras. Mereka mengesampingkan politik dan bergantung pada sistem aturan bersanksi yang ada. Kaum puritan seperti ini biasanya orang-orang yang sangat jujur —bahkan sering juga terlihat terlalu naif atau lugu. Mereka yakin segala sesuatunya akan berlangsung dengan baik-baik saja selama mereka tetap bekerja dengan bagus. Kaum puritan ini mempercayai orang lain dan menyukai bekerja sama dengan orang yang juga memiliki karakter serupa seperti mereka. Menyusun skenario di balik layar untuk meraih kekuasaan dan prestise bukan menjadi interest mereka. Jadi, kaum puritan ini sangat cocok berada pada suasana politisasi minimal dan relatif dapat berjuang untuk survive dalam suasana politisasi tinggi atau bahkan kronis.

2 Pemain tim

Pemain tim yakin siapa pun dapat maju dengan mengedepankan kerja sama dan menggunakan politik untuk meraih tujuan kelompok dalam konteks positif. Mereka jarang sekali meletakkan kepentingan karir individu di atas kepentingan kelompok. Pemain tim ini lebih suka bekerja sesuai dengan aturan bersanksi yang jelas, namun bersedia masuk secara relatif ke ranah politik Pemain tim yakin siapa pun dapat maju dengan mengedepankan kerja sama dan menggunakan politik untuk meraih tujuan kelompok dalam konteks positif. Mereka jarang sekali meletakkan kepentingan karir individu di atas kepentingan kelompok. Pemain tim ini lebih suka bekerja sesuai dengan aturan bersanksi yang jelas, namun bersedia masuk secara relatif ke ranah politik

3 Tukang Pukul Jalanan

Sebagai seorang individualis, kaum tukang pukul jalanan ini yakin bahwa cara terbaik untuk maju adalah dengan menerapkan taktik kasar. Kaum tukang pukul jalanan ini bergantung pada politik yang lebih ekstrem ketimbang dua kaum sebelumnya —puritan dan pemain tim. Kaum dengan karakter ini juga suka bergantung pada penerapan aturan bersanksi, hanya saja lebih pada motif untuk meraih tujuan individual. Kaum tukang pukul jalanan ini selalu waspada dan agresif untuk dapat meraih ambisi pribadinya. Mereka juga tak gampang percaya kepada orang lain. Mereka selalu berhasil memotong dan menikam orang lain dari belakang, menyukai intrik- intrik dan merasa puas dengan itu semua. Para tukang pukul jalanan ini sangat cocok bekerja pada suasana politisasi tinggi dan dapat juga bertahan dengan baik pada suasana politisasi kronis.

4 Tukang Manuver

Tukang manuver pada dasarnya seorang individualis, yaitu sosok yang yakin soal perlunya memainkan politik dengan piawai dan sembunyi- sembunyi. Tidak seterbuka dari tukang pukul jalanan, namun tipe ini justru lebih susah Tukang manuver pada dasarnya seorang individualis, yaitu sosok yang yakin soal perlunya memainkan politik dengan piawai dan sembunyi- sembunyi. Tidak seterbuka dari tukang pukul jalanan, namun tipe ini justru lebih susah

✔ Coba Anda teliti bagaimana suasana politik di divisi atau organisasi tempat Anda bernaung. Apakah suasana politisasinya menjadi tinggi

bahkan kronis? Jika demikian halnya, apakah para penguasa (opinion leaders) di tempat Anda sedang memainkan peran berti pe “tukang pukul jalanan” atau “tukang manuver”? Kadang memang, pada saat-saat tertentu, bukan menjadi masalah jika karakter tukang pukul jalanan atau tukan manuver ini dilakukan seseorang di tempat Anda selama itu memberi manfaat kolektif bagi suatu organisasi. Namun, seringnya munculnya tipe ini hingga pada level dominan, maka itu artinya dapat menjerumuskan organisasi Anda pada suasana politisasi kronis. Dan jika sudah terjerumus ke bahkan kronis? Jika demikian halnya, apakah para penguasa (opinion leaders) di tempat Anda sedang memainkan peran berti pe “tukang pukul jalanan” atau “tukang manuver”? Kadang memang, pada saat-saat tertentu, bukan menjadi masalah jika karakter tukang pukul jalanan atau tukan manuver ini dilakukan seseorang di tempat Anda selama itu memberi manfaat kolektif bagi suatu organisasi. Namun, seringnya munculnya tipe ini hingga pada level dominan, maka itu artinya dapat menjerumuskan organisasi Anda pada suasana politisasi kronis. Dan jika sudah terjerumus ke

Kesalahan Umum

✗ Tidak dapat memahami atau menolak

pandangan bahwa politik internal itu ada.

Tidak mengakui bahwa politik internal itu ada atau tidak berusaha memahami suatu gaya politik pada suatu organisasi, terutama jika Anda seorang manajer, maka itu menjadi hal berisiko. Sadarlah, politik adalah realita di tempat bekerja dan, konsekuensinya, seseorang perlu untuk bisa survive dan mengelola konflik yang muncul akibat suatu perilaku politik. Efek negatif dan positif dari suatu perilaku politik akan mengimbas pada individu-individu dan organisasi secara keseluruhan. Anda harus ingat bahwa politik tidak melulu suatu hal yang negatif terutama jika ditujukan untuk mencapai tujuan-tujuan kantor —di mana tempat kerja menjadi produktif dan nilai moral dijunjung tinggi. ✗ Tidak peduli dengan tanda-tanda politisasi

kronis hingga pada akhirnya sudah terlambat

Lingkungan kerja dengan politik kronis pada akhirnya akan membawa organisasi Anda pada perusakan diri dari dalam, di mana konflik dan ketidakpercayaan menjamur sementara Lingkungan kerja dengan politik kronis pada akhirnya akan membawa organisasi Anda pada perusakan diri dari dalam, di mana konflik dan ketidakpercayaan menjamur sementara

LANGKAH SUKSES

✔Memajukan tujuan usaha dan karir seringkali membutuhkan perilaku politis ✔Cermati tingkatan politisasi yang ada di tempat kerja Anda. Apakah situasi kerja Anda penuh nuansa persahabatan atau justru nuansa tak saling percaya? Atau apakah situasi kerja Anda menunjukkan suasana konflik hingg tugas-tugas

kantor terbengkalai? ✔Sebagai seorang manajer, Anda perlu mengidentifikasi gaya politik yang ditunjukkan pegawai-pegawai Anda dan analisalah bagaimana

perilaku mereka itu dapat berkontribusi terhadap dinamika dan keberhasilan organisasi Anda. ✔Belajarlah untuk mengenali tanda kemunculan politisasi kronis, seperti gosip bernuansa dengki, rekayasa informasi, lemahnya kerja sama tim, dan pujian berlebihan. ✔Untuk dapat memastikan kesuksesan karir dan pencapaian tujuan organisasi, Anda perlu untuk bisa mengkombinasikan gaya politik individu

Anda —dan gaya politik staf Anda jika Anda seorang manajer —dengan lingkungan kerja di kantor Anda. ✔Ambil langkah- langkah untuk menetralisir “racun politik” di tempat kerja Anda: berkomunikasilah dengan lebih terbuka dan langsung, terapkan sistem peraturan serta sanksi tegas dan jelas, tekankan problem-solving (penyelesaian masalah) dan menghindarkan mencari siapa yang paling salah. Ingat, hindarkanlah politik yang dapat membawa organisasi Anda mengalami proses kerusakan dari dalam.

Link Penting

About.com:

http://careerplanning.about.com

monstertrak:

http://content.monstertrak.monster.com/resources/ archive/onthejob/politics

totaljobs.com:

www.totaljobs.com

Mengatasi Politik

Kantor

Hidup bisa jadi amat menyenangkan jika Anda dapat bekerja di kantor tanpa mengkhawatirkan tentang orang lain dan maksud-maksud mereka. Namun, setiap orang di organisasi saling terhubung dengan jaringan relasi, dan praktis jika kita tidak mampu mengelolanya dengan baik dan hati-hati, maka karir Anda akan mengarah ke bencana.

Anda tidak perlu bekerja di suatu tempat kerja dalam periode waktu yang lama untuk mengetahui apakah organisasi Anda memiliki kultur politisasi yang tinggi, di mana who you know (siapa yang Anda kenal) cenderung lebih penting ketimbang what you know (apa yang Anda tahu). Persahabatan dan percakapan kasual bisa menjadi sangat signifikan —satu kata salah yang terucap pada orang yang salah dapat menyebabkan promosi jabatan lepas dari tangan.

Konteks di mana orang dapat saling mengenal juga menjadi hal penting, karena ini dapat mengimplikasikan suatu loyalitas tertentu (dengan kewajibannya). Keluarga, sekolah, jaringan sosial yang masuk pada suatu level wilayah profesional dapat membuat orang bermanuver ala paham Machiavelli (suatu paham yang menjustifikasi cara apapun untuk meraih suatu hasil) sehingga dapat meninggikan level politik kantor. Jika Anda menemukan diri Anda pada arena seperti ini, bab berikut akan memberikan nasihat terbaik tentang bagamaina mencari jalan keluar dan menggunakan politik dalam konteks positif. Bab ini juga akan memberikan jalan bagi para manajer agar dapat menghindari terjadinya politik negatif.

Langkah satu: Lihat tanda- tanda politik kantor

Politik berperan penting dalam semua organisasi; ini menjadi suatu konsekuensi alamiah dari berkumpulnya orang-orang dalam suatu struktur terhirarkis. Indikasi politik kantor kadang kala sangat mudah dilihat —cobalah nongkrong di dekat dispenser air minum, ruang santai, atau kantin di organisasi apa pun.

✔Dengarkan petunjuk-petunjuk alami bagaimana suatu bisnis berjalan di arus bawah. Mungkin Anda akan mendengar komentar dari orang-orang ✔Dengarkan petunjuk-petunjuk alami bagaimana suatu bisnis berjalan di arus bawah. Mungkin Anda akan mendengar komentar dari orang-orang

✔Waspadalah terhadap orang-orang yang berhasil meraih ambisi mereka dengan cara memuji atau mendukung atasan di muka orang lain, atau orang yang selalu berada pada posisi “right place at the right time” (berada pada tempat dan waktu yang

tepat). Kesuksesan dengan cara seperti ini mengindikasikan bahwa suatu agenda terselubung sedang bermain.

TIP PENTING

Jika Anda sudah terjebak dalam suasana politik

kantor yang kotor seperti ini, penting untuk melangkah ke jalan yang tepat guna menghindarkan Anda menjadi kompromistis alias pasrah dan turut hanyut dalam lingkungan

itu. Coba jelaskan apa yang terjadi pada atasan Anda. Namun jika atasan Anda terlibat dalam politik kotor ini, maka langkah awal terbaik adalah Anda mungkin dapat mendekati divisi SDM —jika memang ada—untuk meminta nasihat tentang jalan terbaik yang harus ditempuh.

Langkah dua: pastikan cara Anda untuk bertahan

Mementingkan diri sendiri itu hal yang lumrah, namun untuk melalukan itu janganlah menggunakan cara-cara trik politik busuk, terlepas dari seandainya Anda punya kekuasaan dan kesempatan untuk melakukannya —ini semua bisa menjadi mimpi buruk baru di organisasi Anda. Jika organisasi Anda sudah mulai tertular dengan politik kantor, Anda dapat survive dengan mengikuti cara- cara sederhana berikut ini:

✔Amati gaya politik di organisasi Anda tanpa perlu terlibat di dalamnya sampai Anda benar-benar

yakin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Anda mungkin akan memperhatikan suatu kebetulan-kebetulan dan inkonsistensi dalam hal apa pun. Ambil waktu untuk melihat proses yang terjadi sehingga Anda mulai memahami pola-pola dan motif-motif perilaku di kantor Anda. ✔Tetap kuatkan diri Anda dalam periode pengamatan ini dan bekerja dengan norma-norma nilai yang telah Anda anut. Jangan pernah mencoba untuk mengubah norma-norma nilai Anda sekadar untuk mengikuti nilai-nilai negatif yang ada di kantor. Ingat, Anda tidak dapat menyenangkan semua orang setiap saat, jadi gunakan integritas Anda untuk membuat keputusan. ✔Bangunlah sebuah jaringan dari kolega-kolega Anda yang dapat saling dipercaya. Selama masa yakin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Anda mungkin akan memperhatikan suatu kebetulan-kebetulan dan inkonsistensi dalam hal apa pun. Ambil waktu untuk melihat proses yang terjadi sehingga Anda mulai memahami pola-pola dan motif-motif perilaku di kantor Anda. ✔Tetap kuatkan diri Anda dalam periode pengamatan ini dan bekerja dengan norma-norma nilai yang telah Anda anut. Jangan pernah mencoba untuk mengubah norma-norma nilai Anda sekadar untuk mengikuti nilai-nilai negatif yang ada di kantor. Ingat, Anda tidak dapat menyenangkan semua orang setiap saat, jadi gunakan integritas Anda untuk membuat keputusan. ✔Bangunlah sebuah jaringan dari kolega-kolega Anda yang dapat saling dipercaya. Selama masa

TIP PENTING Kaum Adam telah mendominasi kekuasaan di dunia bisnis sejak ratusan tahun dan tampaknya jaringan pria ini susah untuk ditembus. Jika Anda para kaum wanita berada pada lingkungan kerja yang didominasi kaum laki-laki, Anda rasanya perlu seorang mentor khusus (baik laki-laki atau perempuan) di dalam

dan di luar organisasi Anda. Sosok mentor ini akan membela hak dan kewajiban Anda dan bakal dapat membantu Anda memberi informasi serta kesempatan-kesempatan luang yang terbuka bagi Anda. Bangun relasi Anda dengan hati-hati dan cari cara untuk dapat menkontribusikan keahlian dan ide-ide Anda yang dapat dihargai dan disegani kolega- kolega pria Anda. Jangan biarkan mereka

mengambil keuntungan dari bakat-bakat Anda begitu saja. Anda harus membangun kehormatan di mata mereka dan dapat menemukan posisi kuat di antara mereka.

✔Ekspose secara terbuka perilaku bermotif politik yang sedang dimainkan orang-orang tertentu di kantor Anda. Jika ada yang mengatakan suatu hal

namun praktiknya melakukan hal yang lain, atau tampak menyabotase keputusan-keputusan serta hubungan kerja Anda dengan yang lain, gunakan keahlian bersikap asertif Anda untuk menantang motif- motif mereka. Katakan, “Anda tampaknya kurang begitu nyaman dengan keputusan yang saya buat; maukah Anda mendiskusikan masalah ini bersama- sama?” Mereka mungkin akan menolak sikap asertif Anda atau bahkan menentangnya, namun dengan berbicara begitu setidaknya masalah sudah terbuka dan sikap politis mereka makin ketara keluar diketahui banyak orang.

✔Carilah seorang mentor yang dengannya Anda dapat mendiskusikan pengamatan-pengamatan dan concern Anda. Dengan ini, Anda akan meraih pemahaman yang lebih dalam tentang proses

politik di tempat kerja Anda dan mendapatkan wawasan soal bagaimana mengelola situasi politik di kantor Anda dengan lebih efektif.

TIP PENTING Jika Anda bernaung di suatu organisasi yang besar, namun ingin menghindari politik di kehidupan bekerja Anda, mungkin Anda merasakan bahwa sebuah perubahan di

lingkungan kerjalah yang Anda butuhkan. Ini lingkungan kerjalah yang Anda butuhkan. Ini

Langkah tiga: Mematahkan perilaku politik negatif

Dalam setiap lingkungan kerja, proses pengambilan keputusan yang dilandasi politik kepentingan pribadi akan menyulut sikap kemunafikan, standar-ganda, klik-klik, dan tipu muslihat. Hal seperti ini harus dihindari agar kelangsungan masa depan perusahaan terjaga. Berikut ini adalah beberapa tips bagi mereka yang berada pada posisi manajerial tentang cara menciptakan perubahan dan menghindari potensi terjadinya mimpi buruk politik kantor.

✔Berikan promosi jabatan pada kandidat yang memang benar-benar menunjukkan rekam jejak kesuksesan yang relevan. Lakukan wawancara secara terstruktur dan formal serta konsultasikan dengan pihak-pihak lain yang akan terpengaruh dengan keputusan Anda memilih orang yang tepat

untuk promosi jabatan itu. Menyesuaikan keahlian

kandidat dengan deskripsi kerja yang ada. Ingat, meski suasana hubungan kerja yang kondusif itu perlu, bakat dan nilai-nilai yang dimiliki kandidat tidak harus dipaksakan harga-mati sejalan dengan garis-garis baru yang ditetapkan oleh manajer- manajer mereka. ✔Berikan reward dan pengakuan secara khusus bagi mereka yang telah menunjukkan performa terbaiknya, bukan karena telah “mengikuti” kemauan Anda. Setiap promosi jabatan dan kenaikan upah harus berdasar pada kemampuan individu mencapai atau bahkan melebihi indikator kunci perfoma yang telah digariskan saat melakukan evaluasi kinerja. Data terkait performa kerja harus tersedia secara objektif, tanpa adanya penilaian tersembunyi yang subjektif. ✔Berkomunikasilah secara terbuka dan transparan. Hanya organisasi yang tidak sehat yang menyembunykan informasi dan menyebarkan kejutan-kejutan tidak menyenangkan kepada karyawannya. Komunikasikan hal-hal apa pun yang berpengaruh dan berkaitan langsung dengan karyawan dan kinerja mereka, termasuk segala kabar buruk, tantangan-tantangan perusahaan, dan inisiatif untuk perubahan. ✔Kenalkan inisiatif-inisiatif, proyek-proyek, dan ide-ide baru berdasar nilai-nilai positif bagi perusahaan, bukan berdasarkan favoritisme atau keuntungan pribadi. Mengatur mekanisme proses formal dan jelas tentang inisiatif-inisiatif baru dan sistem evaluasi kinerja serta implementasi rencana kandidat dengan deskripsi kerja yang ada. Ingat, meski suasana hubungan kerja yang kondusif itu perlu, bakat dan nilai-nilai yang dimiliki kandidat tidak harus dipaksakan harga-mati sejalan dengan garis-garis baru yang ditetapkan oleh manajer- manajer mereka. ✔Berikan reward dan pengakuan secara khusus bagi mereka yang telah menunjukkan performa terbaiknya, bukan karena telah “mengikuti” kemauan Anda. Setiap promosi jabatan dan kenaikan upah harus berdasar pada kemampuan individu mencapai atau bahkan melebihi indikator kunci perfoma yang telah digariskan saat melakukan evaluasi kinerja. Data terkait performa kerja harus tersedia secara objektif, tanpa adanya penilaian tersembunyi yang subjektif. ✔Berkomunikasilah secara terbuka dan transparan. Hanya organisasi yang tidak sehat yang menyembunykan informasi dan menyebarkan kejutan-kejutan tidak menyenangkan kepada karyawannya. Komunikasikan hal-hal apa pun yang berpengaruh dan berkaitan langsung dengan karyawan dan kinerja mereka, termasuk segala kabar buruk, tantangan-tantangan perusahaan, dan inisiatif untuk perubahan. ✔Kenalkan inisiatif-inisiatif, proyek-proyek, dan ide-ide baru berdasar nilai-nilai positif bagi perusahaan, bukan berdasarkan favoritisme atau keuntungan pribadi. Mengatur mekanisme proses formal dan jelas tentang inisiatif-inisiatif baru dan sistem evaluasi kinerja serta implementasi rencana

Kesalahan Umum

✗ Anda salah membaca situasi dan menuding

dini adanya politik kantor

Sikap seperti ini menunjukkan tetang keluguan Anda, dan yang terburuk, mungkin pula justru mengungkap sifat politik Anda yang terdalam. Jika Anda merasa yakin kolega Anda sedang memainkan politik, Anda harus terlebih dulu melalui proses pengamatan hingga Anda benar- benar paham situasinya. Anda mungkin bisa share atau berbagi pandangan dengan seseorang yang benar-benar dapat Anda percaya, atau jika memang perlu, Anda konfrontasikan kemungkinan politisasi ini dengan yang bersangkutan. Namun yang perlu dicamkan, kadang kala opsi yang terbaik adalah melangkah mundur dan Sikap seperti ini menunjukkan tetang keluguan Anda, dan yang terburuk, mungkin pula justru mengungkap sifat politik Anda yang terdalam. Jika Anda merasa yakin kolega Anda sedang memainkan politik, Anda harus terlebih dulu melalui proses pengamatan hingga Anda benar- benar paham situasinya. Anda mungkin bisa share atau berbagi pandangan dengan seseorang yang benar-benar dapat Anda percaya, atau jika memang perlu, Anda konfrontasikan kemungkinan politisasi ini dengan yang bersangkutan. Namun yang perlu dicamkan, kadang kala opsi yang terbaik adalah melangkah mundur dan

✗ Anda membangun jaringan untuk memenuhi

ambisi pribadi

Beberapa orang mencoba untuk mengambil jalan pintas guna meraih jabatan dengan mencoba menjalin apa yang mereka yakini sebagai hubungan penting dengan kolega-kolega lain. Namun, ada bedanya antara membangun jaringan kerja profesional dan menyalahgunakan jaringan Anda tanpa malu dengan tujuan untuk meraih dan mengejar ambisi pribadi secara instan. Ingatlah, jika Anda memperoleh jabatan dengan singkat tanpa ada waktu mengembangkan skill untuk sukses, Anda mungkin berada pada jalan yang diketahui banyak orang sebagai kegagalan karir. Bangun jaringan kerja Anda secara bijaksana dan memanfaatkannya sebagai sarana mengembangkan karir dan melahirkan kesempatan-kesempatan baru. Ini memang membutuhkan waktu agak lama, namun pada akhirnya nanti akan menghasilkan.

✗ Anda terlibat masuk arena politik terlalu dini Saat Anda baru bergabung dengan suatu

organisasi, cobalah untuk tidak terlibat politik secara dini. Fakta bahwa Anda adalah orang baru di tempat kerja, akan memungkinkan Anda untuk dapat menanyakan pertanyaan-pertanyaan lugu guna mendapatkan gambaran lengkap tentang situasi politik yang ada.

Jaga hubungan Anda secara terbuka dan bersahabat, serta bangun jaringan Anda dengan beragam orang. Amati pola hubungan itu secara dekat untuk melihat letak informasi dan kekuasaan. Setelah beberapa bulan, Anda bakal memiliki gambaran akurat tentang apa yang terjadi dan Anda baru dapat membuat keputusan soal bagaimana sejatinya Anda harus terlibat dalam politik organisasi.

✗ Anda berkomunikasi secara buruk Komunikasi yang buruk bisa jadi adalah penyebab paling umum dari munculnya politik kantor yang

destruktif. Tanpa adanya suatu informasi dan penjelasan yang lancar, akan muncul kesenjangan yang berujung pada rumor dan spekulasi hingga menyebar sedemikian cepat ke seantero kantor. Komunikasi yang jelas akan membuat orang tidak ragu akan suatu rencana atau keputusan. Semua ini akan membantu melindungi organisasi Anda dari benih-benih politik kantor.

Newsletter, papan bulletin di intranet serta rapat besar perusahaan, kesemuanya adalah media terbaik untuk diseminasi informasi. Begitu pula dengan beragam aktivitas lokal seperti rapat tim, acara gathering di satu divisi, serta briefing yang bersifat personal.

LANGKAH SUKSES

✔Dengarkan tanda-tanda persekongkolan politik. Situasi informal sering kali menjadi tempat paling tepat untuk pengamatan seperti ini. ✔Komunikasi secara terbuka dan efisien untuk mencegah gosip dan menyulut kepercayaan. ✔Jangan tergoda untuk melakukan politik negatif —ini akan berujung pada kebuntuan. Jauhkan Anda dari hal ini dan jaga integritas Anda. Juga cobalah memuntahkan kembali manuver bermotif politik dari seseorang dengan mengeksposenya secara terbuka. ✔Bangun jaringan dari kawan-kawan yang dapat dipercaya, baik di dalam dan di luar organisasi. Jika Anda bisa, cari seorang mentor yang bisa menjadi rekan berdiskusi setiap hal. ✔Jika Anda benar-benar harus mengkonfrontasi suatu situasi politis, laluilah dengan jalan yang formal sehingga posisi Anda tidak bisa dikompromikan lagi. ✔Coba untuk tidak terlibat sampai Anda benar- benar mengerti semua aspek dari suatu konflik.

Link Penting

Doctor Job:

http://doctorjob.com

iVillage office politics:

www.ivillage.co.uk/workcareer

Guardian Jobs

http://jobs.guardian.co.uk

Menghadapi bos

sulit

Setiap orang menghadapi kesulitan atau tantangan tersendiri untuk bisa berhubungan dengan atasannya. Dari beragam hubungan yang pernah Anda jalin di kantor, bisa jadi menjalin hubungan dengan atasan adalah yang paling membuat Anda stress dan tricky karena dinamika politik yang menyelingkupinya. Ada kalanya kita tergoda untuk serta merta menyalahkan situasi yang tak mengenakkan di kantor ini kepada atasan yang berperilaku negatif, canggung, dan tak solutif. Diakui atau tidak, kabar baiknya adalah jika Anda bisa menempatkan diri sebagai sosok yang penting bagi atasan dalam suatu konteks hubungan, tentu bakal banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk menghentikan mimpi buruk menghadapi bos sulit.

Langkah satu: Pertimbangkan imbas terhadap kesehatan dan kebahagiaan Anda

Ketimbang mengatasi secara langsung, banyak orang lebih suka untuk pasrah begitu saja menghadapi segala masalah akibat memiliki bos yang menjengkelkan. Bukannya mencari solusi, mereka mencoba bersembunyi dari masalah itu dengan mencoba meminimalisasi pengaruh suasana yang ditimbulkan bos sulit itu bagi kehidupan kerjanya.

Namun, menerapkan taktik menghindar atau mencari cara untuk mengatasi kerusakan mental yang ditimbulkan sang bos sulit, benar-benar menyita waktu dan membuat stress. Fokus pada diri Anda, bahwa betapa situasi ini akan menggerogoti Anda, tentu akan membuat Anda tertarik untuk mengatasi masalah ini dengan lebih rasional hingga mencapai situasi di mana Anda tidak perlu mengorbankan kesehatan dan perasaan Anda yang berpotensi membuat Anda tak tahan lalu keluar dari kerja.

Langkah dua: Memahami atasan Anda

Kala melihat lebih dekat hubungan Anda dengan atasan, ada dua hal yang perlu Anda perhatikan. Pertama, Anda perlu menyadari seberapa besar keterkaitan hubungan Anda dan bos dalam struktur organisasi yang ada —bisa jadi fenomena „bos sulit‟ ini muncul karena atasan Anda memberi tugas yang Anda tidak menyukainya. Kedua, Anda juga perlu menyadari apakah hubungan Anda dan Bos ini lebih dipengaruhi oleh karakter atau sikap negatif bos yang memang tak beralasan.

Melihat organisasi Anda dengan perspektif lebih luas menjadi cara terbaik untuk mengatasi

masalah ini. Sindrom “bos sulit” jarang sekali terjadi karena semata pertentangan karakter antara Anda dan atasan. Lebih dari itu, seringnya ada faktor-faktor organisasional yang dapat menjelaskan latar belakang bos bersikap sulit.

✔Betapa tak nyamannya situasi yang Anda alami, cobalah meletakkan diri Anda pada posisi atasan

Anda. Kenali latar belakang dari definisi-definisi sikap yang ditunjukkan atasan Anda ini. Berikutnya, cobalah berpikir dengan situasi tekanan seperti yang atasan Anda alami.

✔Buatlah daftar karakter kejiwaan untuk mengetahui kelebihan (strength), gaya kerja, ✔Buatlah daftar karakter kejiwaan untuk mengetahui kelebihan (strength), gaya kerja,

Hal ini akan memberikan Anda pemahamam lebih dalam tentang atasan Anda. Sering kali, ketika kita merasa tidak disukai atau ketika kita tidak menyukai seseorang, kita lalu acuh untuk membangun pemahaman ini dan justru mencari cara menghindarinya. Jangan sampai Anda terjebak pada kecenderungan seperti ini.

TIP PENTING Jika bos Anda tidak dapat menoleransi suatu pekerjaan karena sikap moody-nya dan kepribadiannya yang buruk, cobalah sebisa mungkin mencari cara menciptakan suasana yang enak dan lebih baik. Amati perilaku dia

untuk melihat pola sikapnya, lalu masuk lebih dalam dengan cara memberitahu atasan betapa

perubahan mood dia itu memengaruhi Anda. Gunakan bahasa yang asertif, dan tanyakan apakah ada hal yang bisa Anda lakukan untuk membantu mengatasi penyebab masalah. Jika

karakter moody ini masih saja muncul, maka Anda perlu mengkonsultasikannya dengan pihak SDM, apakah masalah ini bisa diatasi

dengan pendekatan prosedur formal.

Langkah tiga: Menyamakan persepsi tentang peran antara Anda dan bos

Sebagai salah satu cara dari proses memahami atasan, cobalah menyamakan persepsi Anda dengan atasan tentang peran yang diharapkan bos dari Anda, termasuk kriteria yang digunakan untuk menilai kesuksesan Anda. Anda bisa jadi merasa telah menunjukkan performa yang baik. Namun jika Anda mencurahkan segala energi untuk menjalankan tugas-tugas yang di mata atasan Anda tidak relevan, tentu performa Anda bisa dinilai rendah.

Cobalah berinisiatif mengeksplor ekspektasi yang diinginkan atasan Anda dan komitmen dengan apa yang Anda setujui untuk dilakukan. Ini akan memperjelas peran Anda dan memberikan Anda gambaran lebih baik untuk tahu bagaimana menjadi lebih maju di organisasi tempat Anda bernaung.

TIP PENTING Kurangnya komunikasi sering kali menjadi penyebab kesalahpahaman dalam suatu organisasi. Jika akses informasi kepada Anda sengaja dibatasi semata karena Anda bukan sosok favorit kesukaan atasan, maka Anda perlu melakukan pendekatan kepada atasan

Anda guna menginformasikan tentang apa yang sedang Anda kerjakan serta bicarakan pula metode dan tujuan pencapaiannya. Jika atasan Anda tetap saja menolak memberi Anda akses informasi, maka itu artinya Anda sedang

menghadapi kasus ―sedang digarap‖ secara politik oleh atasan Anda.

Langkah empat: Memahami diri sendiri

Anda sudah begitu dalam mengamati atasan Anda untuk membangun pemahaman tentang dia. Kini, sudah saatnya Anda juga butuh melakukan hal yang sama pada diri Anda sendiri. Pemahaman yang dangkal tentang diri sendiri membuat reaksi- reaksi kita dan umpan balik yang kita dapatkan begitu tak terduga sama sekali. Akan sangat bagus jika Anda meminta masukan dari kawan- kawan dan kolega-kolega Anda karena tentu susah menilai sendiri sikap Anda kepada orang lain.

✔Tanyakan kepada kolega-kolega Anda tentang penilaian dan pengamatan mereka terkait interaksi Anda dengan mereka, interaksi Anda dengan atasan, dan bagaimana Anda dapat mengelola komunikasi yang berbeda. Walaupun mungkin

persepsi mereka tidak benar-benar merepresentasikan sosok Anda secara utuh, persepsi mereka tidak benar-benar merepresentasikan sosok Anda secara utuh,

✔Coba selami kembali secara objektif segala pertemuan dan interaksi Anda dengan atasan yang pernah Anda lakukan di masa lalu. Begitu pula halnya dengan kawan-kawan dan kolega-kolega yang Anda kenal baik. Melakukan ini, Anda

mungkin bisa mendapatkan fakta bawa ternyata situasinya terjadi dan terjadi lagi, dan ini menjelaskan betapa Anda sebenarnya berkutat pada suatu nilai atau keyakinan yang terkompromikan berulang-ulang. Jika Anda sungguh-sungguh tentang ini semua, maka Anda bisa belajar untuk mengelola situasi tricky ini lebih efektif lagi.

✔Pertimbangkan mengubah perilaku Anda. Ini sering secara otomatis menuntut sebuah perubahan perilaku yang resiprokal pula dari atasan Anda. Jika Anda tidak mengubah apapun

tentang bagaimana Anda berinteraksi dengan atasan Anda, hubungan Anda dengan atasan akan tetap saja datar, jadi mengubah perilaku Anda, layak untuk dicoba.

Sebagai contoh, Anda adalah orang yang tipikal sangat peduli dengan hal-hal detail, sementara atasan Anda tipe yang lebih menyukai hal-hal lebih umum. Maka setiap kali Anda bertanya kepadanya soal informasi mendetail maka Anda sama saja menyeretnya ke situasi yang menjadi Sebagai contoh, Anda adalah orang yang tipikal sangat peduli dengan hal-hal detail, sementara atasan Anda tipe yang lebih menyukai hal-hal lebih umum. Maka setiap kali Anda bertanya kepadanya soal informasi mendetail maka Anda sama saja menyeretnya ke situasi yang menjadi

Langkah lima: Sadari bahwa suatu hubungan itu bersifat timbal balik

Agar bisa bekerja efektif, manajer membutuhkan suatu tim yang bersikap kooperatif dan produktif. Namun untuk bisa menjadi bagian dari tim seperti itu, setiap anggota tim membutuhkan situasi di mana manajer mereka melengkapi resource dan dukungan agar mereka dapat bekerja dengan benar. Seorang bos yang tidak peduli dan tidak mendukung, sama buruknya dengan bos yang pendendam.

Kala manajer tak peduli untuk memberi bawahannya informasi dan feedback yang mereka butuhkan, maka yang terjadi adalah para bawahan tadi akan menebak-nebak kemauan atasan. Pada akhirnya kesalahpahaman antara kedua belah pihak tak dapat terelakkan. Efek yang paling ketara dari situasi ini adalah ketidakpercayaan dan keengganan untuk beinisiatif, dan saling tuduh — Kala manajer tak peduli untuk memberi bawahannya informasi dan feedback yang mereka butuhkan, maka yang terjadi adalah para bawahan tadi akan menebak-nebak kemauan atasan. Pada akhirnya kesalahpahaman antara kedua belah pihak tak dapat terelakkan. Efek yang paling ketara dari situasi ini adalah ketidakpercayaan dan keengganan untuk beinisiatif, dan saling tuduh —

✔Jangan segan untuk meminta segala informasi dan kebutuhan resource yang Anda perlukan. Atau carilah cara lain untuk memenui kebutuhan itu karena ini penting agar Anda dapat mengatasi situasi tantangan kerja dan memudahkan Anda

untuk semakin kreatif berimprovisasi mengerjakan pekerjaan Anda.

Situasi mimpi buruk dapat muncul saat atasan tak peduli atau segan memenuhi kebutuhan bawahannya. Beberapa orang mungkin akan marah dan benci dengan atasannya karena ini; sementara yang lain akan mencoba mencari cara menantang otoritas yang ada sekedar berambisi mencari kekuasaan; yang lain lagi sedang merancang agenda untuk kepentingan diri mereka sendiri yang tentunya tidak produktif dan menolong situasi yang ada.

Suatu bentuk hubungan di mana keseimbangan kekuasaan cenderung bertumpu pada kepentingan seseorang, maka itu menjadi resep revolusi. Sangat jarang dijumpai dalam dunia bisnis bahwa suatu bentuk hubungan tanpa adanya timbal balik kekuasaan. Namun penting untuk Anda Ingat bahwa jika Anda sudah tidak ingin meluangkan waktu untuk berhadapan dengan bos yang sulit, Anda masih punya satu kekuasaan besar: Anda dapat meninggalkannya.

TIP PENTING Jika atasan membuat Anda merasa sedih dengan segala komentar-komentar miring dan menyerang terkait kerja Anda, maka Anda perlu

untuk menjcari waktu khusus berbincang dengannya. Pada momen khusus ini utarakan apa yang Anda rasakan terkait sikap bos itu dan minta dia untuk menghentikannya. Katakan

kepada atasan Anda betapa Anda membutuhkan dari dia guideline (panduan) yang lebih jelas serta umpan balik konstruktif untuk memenuhi ekspektasinya dan mengembangkan bakat Anda.

Tekankan bahwa betapa serangan-serangan bos Anda itu akan dapat memengaruhi kerja

Anda dan justru Anda akan dapat lebih efektif bekerja jika dia lebih menunjukkan sikap positif

merespons apa yang sedang Anda kerjakan. Namun jika sikap negatifnya berlanjut, Anda

dapat mengajukan komplain bahwa atasan Anda telah melakukan diskriminasi. Jika Anda menempuh jalur ini, pastikan bahwa Anda memiliki rekam catatan kejadian diskriminatif yang merugikan Anda itu, begitu juga dengan

saksi-saksi yang mengetahui kejadian itu. Berkonsultasi lebih lanjut ke divisi SDM sangat bagus untuk dilakukan.

Kesalahan Umum

✗ Anda memandang sikap bos sebagai

persoalan pribadi

Menganggap perilaku negatif atasan kepada Anda sebagai masalah personal memang begitu menggoda. Perlu Anda sadari bahwa sangat mungkin bahwa inti masalahnya bukanlah pada sosok Anda per se. Namun mungkin pada sesuatu yang Anda lakukan, nilai-nilai yang Anda anut, atau mungkin Anda pernah mengingatkan sesuatu kepadanya yang membuat dia tidak berkenan. Satu-satunya pihak yang bakal rugi jika menganggap persoalan ini sebagai masalah pribadi adalah Anda sendiri tentunya.

✗ Anda tidak tetap tenang Banyak hubungan yang sulit menjadi makin

memburuk karena terlingkupi dengan perdebatan dan konfrontasi. Sikap seperti ini sungguh tidak akan menolong dan justru membuat suasana semakin tidak mengenakkan bagi semua orang. Jika Anda menemui diri Anda pada suasana sedang menerima kemarahan dari atasan Anda, berusahalah untuk tidak emosional. Tetaplah dengarkan segala apa yang dia ucapkan (atau teriakkan) kepada Anda.

Sikap tenang dan tidak emosi akan memberi Anda petunjuk tentang bagaimana sebenarnya situasi itu berkembang sedemikian rupa sehingga Anda dapat langsung mengetahui akar masalahnya. Sesaat kemudian, mintalah waktu secara pribadi Sikap tenang dan tidak emosi akan memberi Anda petunjuk tentang bagaimana sebenarnya situasi itu berkembang sedemikian rupa sehingga Anda dapat langsung mengetahui akar masalahnya. Sesaat kemudian, mintalah waktu secara pribadi

✗ Anda tak pernah berani menghadapi Menghadapi atasan yang sulit itu memang bukan pekerjaan mudah, sehingga banyak yang kemudian tidak berani menghadapinya dan

cenderung menghindar untuk menentangnya. Sikap seperti ini hanya akan memperpanjang situasi kacau di kantor Anda. Sikap diam tanpa protes atas situasi yang ada hanya akan memberi celah terjadinya sikap semena-mena dan makin memantapkan kekuasaan sang “agresor.” Putus siklus ini dengan mencoba mengambil tanggung jawab setidaknya dari masalah yang Anda hadapi sendiri dengan bos Anda. Lalu cobalah menelaah sikap apa yang selama ini memicu terjadinya konflik antara Anda dengan atasan. Ingatlah, tidak melakukan apa-apa bukanlah pilihan yang tepat.

LANGKAH SUKSES

✔Jangan pernah tak menghiraukan masalah —toh setidaknya ini demi Anda sendiri. ✔Cobalah melihat dua sisi dari setiap masalah

✔Mintalah bantuan objektif dari kolega kerja jika Anda merasa sudah terlalu emosional menghadapi situasi yang ada ✔Identifikasi dan selesaikan segala hal amibiguitas yang tidak jelas untuk mengurangi kemungkinan munculnya kesalahpahaman dan

ketidakpuasan pihak-pihak yang terlibat. ✔Jangan mengangapnya masalah pribadi. ✔ . . . namun ingatlah bahwa Anda pun perlu mengevaluasi diri untuk berubah

Link Penting

Bully Online:

www.bullyonline.org

Monster.com:

http://midcareer.monster.com/articles/careerdevelopment/ stresseffects

TroubleAtWork:

www.troubleatwork.org.uk

Menggunakan

Komunikasi Non- verbal