Slide ACC 308 Slide TAK 5
Bab 5
Konsep Dasar
Bab 5
Konsep Dasar
12/02/17
Suwardjono
Transi 1
Bab 5
Konsep Dasar
Tujuan Pembelajaran
Mencapai kemampuan dan kompetensi peserta untuk:
• Menjelaskan pengertian dan fungsi konsep dasar.
• Menyebutkan sumber-sumber konsep dasar.
• Menyebutkan konsep-konsep dasar yang diajukan dalam tiap
sumber.
• Menyebut berbagai konsep dasar yang tersedia secara teoretis
• Mendefinisi konsep dasar.
• Menjelaskan implikasi dianuntnya konsep dasar terhadap
standar akuntansi.
• Memberi contoh pengaruh konsep dasar terhadap standar
akuntansi tertentu.
• Menjelaskan manfaat konsep dasar.
12/02/17
Suwardjono
Transi 2
Bab 5
Konsep Dasar
Konsep Dasar
• Konsep yang dianut dan dijadikan dasar dalam
penalaran dan perekayasaan.
• Disebut dasar karena kalau dianut akan mempunyai
implikasi tertentu.
• Standar pada umumnya dilandasi konsep dasar
tertentu.
• Disebut dengan berbagai nama.
12/02/17
Suwardjono
Transi 3
Bab 5
Konsep Dasar
Berbagai Nama
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
12/02/17
Postulat (postulates)
Asumsi dasar (basic assumptions)
Sifat dasar (basic features)
Prinsip mendasar/umum
(pervasive/broad principles)
Aksioma (axioms)
Doktrin (doctrines)
Konvensi (conventions)
Fundamental (fundamentals)
Premis dasar (basic premises)
Kendala (constraints)
Suwardjono
Transi 4
Bab 5
Konsep Dasar
Sumber Konsep Dasar
•
•
•
•
•
•
•
12/02/17
IAI/IASC
Paul Grady
Accounting Principles Board (APB)
Wolk, Tearney, dan Dodd
Anthony, Hawkins, dan Merchant
Paton dan Littleton
Sumber lain (buku-buku akuntansi keuangan
pada umumnya termasuk buku-buku teori
akuntansi)
Suwardjono
Transi 5
Bab 5
Konsep Dasar
Mengapa isi berbeda antarsumber?
• Tujuan penulisan yang berbeda.
• Persepsi tentang lingkungan akuntansi yang berbeda.
• Suatu konsep dasar merupakan turunan dari konsep
dasar yang lain (perbedaan level konsep).
• Pencampuran antara konsep dasar dan karakteristik
kualitatif informasi.
• Perbedaan pengertian yang mencakupi konsep dasar.
12/02/17
Suwardjono
Transi 6
Bab 5
Konsep Dasar
Konsep Dasar Paton dan Littleton
1. Entitas bisnis atau kesatuan usaha (business entity)
2. Kontinuitas usaha (continuity of activity)
3. Penghargaan sepakatan (measured consideration)
4. Kos melekat (costs attach)
5. Upaya dan hasil/capaian (effort and accomplishment)
6. Bukti terverifikasi dan objektif (verifiable, objective
evidence)
7. Asumsi (assumptions)
12/02/17
Suwardjono
Transi 7
Bab 5
Konsep Dasar
Karakteristik Konsep Dasar P&L
• Cukup mendasar
• Koheren (saling berkaitan secara logis)
• Menjelaskan konsep dasar lain yang
merupakan turunannya
Dijadikan basis pembahasan dalam buku ini.
12/02/17
Suwardjono
Transi 8
Bab 5
Konsep Dasar
1. Kesatuan Usaha
Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan
dipandang sebagai badan atau orang yang:
• berdiri sendiri,
• bertindak atas namanya sendiri, dan
• terpisah dari pemilik.
Konsep ini didukung secara administratif dan yuridis.
Batas kesatuan adalah ekonomik bukan yuridis.
12/02/17
Suwardjono
Transi 9
Bab 5
Konsep Dasar
Visualisasi Konsep Kesatuan Usaha
Kesatuan Usaha
Pemilik
terpisah
Akuntan
12/02/17
Suwardjono
Transi 10
Bab 5
Konsep Dasar
Implikasi Konsep Kesatuan Usaha
• Perusahaan menjadi pusat perhatian akuntansi dan subjek
pelaporan
• Hubungan perusahaan dan pemilik merupakan hubungan
bisnis sehingga perlu adanya pertanggungjelasan
• Ekuitas bermakna sebagai “utang” perusahaan kepada
pemilik (Gambar 5.2)
• Pendapatan merupakan kenaikan aset (Gambar 5.3)
• Biaya merupakan penurunan aset (Gambar 5.3)
• Sistem berpasangan dalam pencatatan dan pelaporan
• Persamaan akuntansi bukan persamaan aljabar
• Statemen keuangan berartikulasi (Gambar 5.4)
12/02/17
Suwardjono
Transi 11
Bab 5
Konsep Dasar
2. Kontinuitas Usaha
Kesatuan usaha akan berlangsung terus bila tidak ada
gejala atau rencana untuk membubarkannya.
Dipertimbangkan pada saat penyusunan statemen
keuangan.
Lawan/pasangan konsep likuidasi.
Dasar validitas konsep:
• Masa datang tidak pasti
• Kelangsungan hidup merupakan harapan umum
12/02/17
Suwardjono
Transi 12
Bab 5
Konsep Dasar
Implikasi Konsep Kontinuitas Usaha
• Laba periodik menjadi informasi penting dalam
menilai daya melaba (earning power)
• Statemen laba-rugi periodik merupakan penggalan
aliran laba jangka panjang sehingga bersifat
tentatif
• Statemen laba-rugi periodik harus disajikan secara
komparatif atau serial
• Fluktuasi laba tahunan adalah hal wajar sehingga
untung/rugi luar biasa harus masuk dalam
statemen laba-rugi (mendasari all-inclusive)
• Neraca merupakan sarana untuk menunjukkan sisa
potensi jasa bukan nilai perusahaan
12/02/17
Suwardjono
Transi 13
Bab 5
Konsep Dasar
Implikasi Konsep Kontinuitas Usaha
Gambar 5.6
• Dengan berjalannya waktu, makin ke kanan
sumber ekonomik kesatuan usaha akan semakin
besar.
• Aliran masuk pendapatan dan biaya tentunya juga
makin besar.
• Karena neraca menunjukkan sisa potensi jasa pada
suatu saat, pengukuran pos-pos nya berbasis kos
historis.
12/02/17
Suwardjono
Transi 14
Bab 5
Konsep Dasar
3. Penghargaan Sepakatan
Jumlah rupiah atau penghargaan sepakatan yang
terlibat dalam tiap transaksi atau pertukaran merupakan
pengukur dan bahan olah akuntansi yang paling
objektif.
Dasar validitas konsep:
• Sebagian kegiatan perusahaan melibatkan pertukaran
• Kesepakatan dua pihak independen menjamin
objektivitas dan keterandalan pengukuran.
12/02/17
Suwardjono
Transi 15
Bab 5
Konsep Dasar
Kos sebagai Data Dasar/Bahan Olah
• Sepakatan dapat diartikan sebagai terukur atau diukur oleh
dua pihak yang independen.
• Penghargaan sepakatan disebut juga dengan agregat-harga
(price-aggregate).
• Penghargaan sepakatan atau agregat-harga netral terhadap
pihak yang bertransaksi.
• Istilah cost dapat mengganti measured consideration atau
price-aggregate asalkan dimaknai secara luas (in a broad
sense).
• Cost dalam arti luas dapat diserap menjadi kos dan menjadi
data dasar akuntansi dalam penyediaan informasi semantik
(lihat kembali Gambar 3.3).
• Kos tidak sama maknanya dengan biaya (expense).
12/02/17
Suwardjono
Transi 16
Bab 5
Konsep Dasar
Asumsi/Implikasi Penghargaan Sepakatan
• Pihak yang melakukan pertukaran merupakan pihak
yang independen dan setara dalam hal kemampuan
dan kehendak (arm’s length bargaining).
• Satuan mata uang stabil.
• Kos merupakan pengukur bukan elemen statemen
keuangan.
• Biaya tidak tepat sebagai padan kata cost.
• Kos merepresentasi besarnya jasa di balik angka kos.
• Kos merupakan pengukur semua elemen statemen
keuangan yang berbasis kos historis (Gambar 5.7).
12/02/17
Suwardjono
Transi 17
Bab 5
Konsep Dasar
Konsep Kos Sebagai Data Dasar
Transaksi/kejadian
Penghargaan sepakatan
kos
kos
Kesatuan usaha
12/02/17
Aset
Kewajiban
Ekuitas
Pendapatan
Biaya
Untung
Rugi
Investasi
dari pemilik
Investasi
ke pemilik
Laba
komprehensif
Suwardjono
Transi 18
Bab 5
Konsep Dasar
4. Kos Melekat
Kos melekat pada objek yang direpresentasinya.
Gabungan berbagai objek untuk membentuk objek
baru hanya memerlukan gabungan kos yang melekat
pada tiap objek pembentuk.
Dasar validitas konsep:
• Tujuan penelusuran kos adalah untuk merunut upaya
• Kos dapat dipecah dan digabung seakan-akan
mempunyai daya saling mengikat
• Dilandasi kos terkandung (embodied cost)
12/02/17
Suwardjono
Transi 19
Bab 5
Konsep Dasar
Kos Terkandung versus Kos Penggantian
Rp1.500
Rp3.000
Kos terkandung (embodied)
Berapa kos objek yang nyatanya
sekarang ini ada di tangan?
Material
Rp500
Tenaga kerja langsung
Seandainya objek ini tidak
dimiliki sekarang, berapa jumlah
rupiah untuk memperolehnya?
Rp1.000
?
Kos penggantian (displacement)
Overhead
12/02/17
Suwardjono
Transi 20
Bab 5
Konsep Dasar
Implikasi Kos Melekat
• Aliran fisis operasi direpresentasi dalam aliran kos.
• Kos mengalami tiga tahap perlakuan: pemerolehan,
penelusuran, dan pembebanan.
• Penggabungan kos tidak memperhitungkan/
mengakui tambahan utilitas objek yang diikuti.
• Manfaat baru diakui setelah ada kesepakatan pihak
independen terhadapnya (Gambar 5.8).
• Produk menjadi wadah penggabungan kos yang
mudah dikaitkan dengan produk.
• Perioda menjadi wadah penggabungan kos yang
tidak mudah dikaitkan dengan produk.
12/02/17
Suwardjono
Transi 21
Bab 5
Konsep Dasar
5. Upaya dan Hasil
Biaya merupakan upaya dalam rangka mencapai hasil
atau capaian berupa pendapatan. Jadi, biaya (penyerahan
barang dan jasa) menimbulkan pendapatan bukan
sebaliknya, pendapatan menanggung biaya.
Dasar validitas konsep:
• Untuk mendapatkan sesuatu orang harus berusaha.
• Pada umumnya, orang mengharapkan upayanya
membuahkan hasil.
• Upaya dilakukan dengan senang hati dan bukan beban,
siksaan, atau cobaan.
• Hasil pada umumnya sepadan dengan upaya.
12/02/17
Suwardjono
Transi 22
Bab 5
Konsep Dasar
Implikasi Upaya dan Hasil
• Perlunya basis asosiasi untuk penentuan laba yang
bermakna.
• Produk merupakan penakar untuk mengasosiasi
pendapatan dan biaya yang ideal.
• Laba akuntansi merupakan residual hasil
penandingan.
• Hanya kos aktual yang ditandingkan.
• Dianutnya asas akrual.
• Depresiasi merupakan bagian dari upaya.
• Penandingan upaya dan hasil dari perspektif jangka
panjang.
12/02/17
Suwardjono
Transi 23
Bab 5
Konsep Dasar
6. Bukti Terverifikasi dan Objektif
Kebermanfaatan informasi akan tinggi kalau informasi
didukung dengan bukti yang objektif dan dapat diuji
kebenarannya.
Terverifikasi: memungkinkan orang untuk meyakinkan
kebenaran akan sesuatu.
Objektif: penentuan kebenaran didasarkan atas fakta
bukan subjektivitas.
Akuntansi mendasarkan diri pada objektivitas relatif
sesuai dengan keadaan yang melingkupi.
12/02/17
Suwardjono
Transi 24
Bab 5
Konsep Dasar
Implikasi Bukti Terverifikasi dan Objektif
• Menentukan tingkat kewajaran dalam pengauditan.
• Tingat keobjektifan bukti harus dilihat dalam
perspektif jangka panjang.
• Bukti dalam akuntansi tidak harus sama dengan bukti
yuridis.
• Keterverifikasian dan keobjektifan bukti dalam
akuntansi bersifat relatif atau bertingkat (terbaik
diperoleh) bukannya mutlak.
12/02/17
Suwardjono
Transi 25
Bab 5
Konsep Dasar
6. Asumsi
Konsep dasar merupakan asumsi atau paling tidak
dilandasi oleh asumsi-asumsi tertentu.
• Harapan atau pengalaman umum menjadi landasan konsep
kontinuitas usaha.
• Perioda satu tahun diasumsi tidak terlalu pendek atau panjang.
• Kos sebagai pengukur dilandasi asumsi bahwa orang
bertindak rasional.
• Unit moneter digunakan sebagai pengukur didasarkan pada
asumsi bahwa mata uang stabil.
• Penekanan pada penentuan laba didasarkan pada asumsi
bahwa tujuan umum perusahaan adalah mencari laba.
12/02/17
Suwardjono
Transi 26
Bab 5
Konsep Dasar
Konsep Dasar Penting Lain
•
•
•
•
12/02/17
Pengakuan hak milik pribadi
Keanekaragaman antarentitas
Konservatisma
Pengendalian internal menjamin
keterandalan data
Suwardjono
Transi 27
Bab 5
Konsep Dasar
Konservatisma
Sikap dalam menghadapi ketidakpastian dengan cara
mengambil keputusan atas dasar munculan yang terjelek.
Implikasi akuntansi:
Dalam kondisi ketidakpastian, akuntansi akan memilih
perlakuan atau menentukan standar atas dasar munculan
yang kurang menguntungkan.
Akibatnya, biaya/rugi segera diakui walaupun belum
pasti terjadi sementara pendapatan/untung tidak
diantisipasi atau diakui walaupun cukup pasti terjadi.
12/02/17
Suwardjono
Transi 28
Bab 5
Konsep Dasar
Manfaat Konsep Dasar
• Menjadi komponen argumen dalam penalaran logis
pada tingkat perekayasaan, penetapan standar, atau
penerapan standar.
• Terrefleksi di basis penyimpulan (basis for
conclusion) dalam rerangka konseptual sebagai hasil
perekayasaan.
• Terrefleksi di latar belakang penyimpulan
(background information) dalam pernyataan standar
akuntansi.
• Terrefleksi di kebijakan akuntansi (accounting
policy) perusahaan dalam buku pedoman akuntansi.
12/02/17
Suwardjono
Transi 29
Bab 5
Konsep Dasar
Dosen bukan dewa pengetahuan yang merampas
proses belajar dan berpikir mahasiswa.
Dosen adalah fasilitator, motivator, dan inspirator.
12/02/17
Suwardjono
Transi 30
Konsep Dasar
Bab 5
Konsep Dasar
12/02/17
Suwardjono
Transi 1
Bab 5
Konsep Dasar
Tujuan Pembelajaran
Mencapai kemampuan dan kompetensi peserta untuk:
• Menjelaskan pengertian dan fungsi konsep dasar.
• Menyebutkan sumber-sumber konsep dasar.
• Menyebutkan konsep-konsep dasar yang diajukan dalam tiap
sumber.
• Menyebut berbagai konsep dasar yang tersedia secara teoretis
• Mendefinisi konsep dasar.
• Menjelaskan implikasi dianuntnya konsep dasar terhadap
standar akuntansi.
• Memberi contoh pengaruh konsep dasar terhadap standar
akuntansi tertentu.
• Menjelaskan manfaat konsep dasar.
12/02/17
Suwardjono
Transi 2
Bab 5
Konsep Dasar
Konsep Dasar
• Konsep yang dianut dan dijadikan dasar dalam
penalaran dan perekayasaan.
• Disebut dasar karena kalau dianut akan mempunyai
implikasi tertentu.
• Standar pada umumnya dilandasi konsep dasar
tertentu.
• Disebut dengan berbagai nama.
12/02/17
Suwardjono
Transi 3
Bab 5
Konsep Dasar
Berbagai Nama
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
12/02/17
Postulat (postulates)
Asumsi dasar (basic assumptions)
Sifat dasar (basic features)
Prinsip mendasar/umum
(pervasive/broad principles)
Aksioma (axioms)
Doktrin (doctrines)
Konvensi (conventions)
Fundamental (fundamentals)
Premis dasar (basic premises)
Kendala (constraints)
Suwardjono
Transi 4
Bab 5
Konsep Dasar
Sumber Konsep Dasar
•
•
•
•
•
•
•
12/02/17
IAI/IASC
Paul Grady
Accounting Principles Board (APB)
Wolk, Tearney, dan Dodd
Anthony, Hawkins, dan Merchant
Paton dan Littleton
Sumber lain (buku-buku akuntansi keuangan
pada umumnya termasuk buku-buku teori
akuntansi)
Suwardjono
Transi 5
Bab 5
Konsep Dasar
Mengapa isi berbeda antarsumber?
• Tujuan penulisan yang berbeda.
• Persepsi tentang lingkungan akuntansi yang berbeda.
• Suatu konsep dasar merupakan turunan dari konsep
dasar yang lain (perbedaan level konsep).
• Pencampuran antara konsep dasar dan karakteristik
kualitatif informasi.
• Perbedaan pengertian yang mencakupi konsep dasar.
12/02/17
Suwardjono
Transi 6
Bab 5
Konsep Dasar
Konsep Dasar Paton dan Littleton
1. Entitas bisnis atau kesatuan usaha (business entity)
2. Kontinuitas usaha (continuity of activity)
3. Penghargaan sepakatan (measured consideration)
4. Kos melekat (costs attach)
5. Upaya dan hasil/capaian (effort and accomplishment)
6. Bukti terverifikasi dan objektif (verifiable, objective
evidence)
7. Asumsi (assumptions)
12/02/17
Suwardjono
Transi 7
Bab 5
Konsep Dasar
Karakteristik Konsep Dasar P&L
• Cukup mendasar
• Koheren (saling berkaitan secara logis)
• Menjelaskan konsep dasar lain yang
merupakan turunannya
Dijadikan basis pembahasan dalam buku ini.
12/02/17
Suwardjono
Transi 8
Bab 5
Konsep Dasar
1. Kesatuan Usaha
Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan
dipandang sebagai badan atau orang yang:
• berdiri sendiri,
• bertindak atas namanya sendiri, dan
• terpisah dari pemilik.
Konsep ini didukung secara administratif dan yuridis.
Batas kesatuan adalah ekonomik bukan yuridis.
12/02/17
Suwardjono
Transi 9
Bab 5
Konsep Dasar
Visualisasi Konsep Kesatuan Usaha
Kesatuan Usaha
Pemilik
terpisah
Akuntan
12/02/17
Suwardjono
Transi 10
Bab 5
Konsep Dasar
Implikasi Konsep Kesatuan Usaha
• Perusahaan menjadi pusat perhatian akuntansi dan subjek
pelaporan
• Hubungan perusahaan dan pemilik merupakan hubungan
bisnis sehingga perlu adanya pertanggungjelasan
• Ekuitas bermakna sebagai “utang” perusahaan kepada
pemilik (Gambar 5.2)
• Pendapatan merupakan kenaikan aset (Gambar 5.3)
• Biaya merupakan penurunan aset (Gambar 5.3)
• Sistem berpasangan dalam pencatatan dan pelaporan
• Persamaan akuntansi bukan persamaan aljabar
• Statemen keuangan berartikulasi (Gambar 5.4)
12/02/17
Suwardjono
Transi 11
Bab 5
Konsep Dasar
2. Kontinuitas Usaha
Kesatuan usaha akan berlangsung terus bila tidak ada
gejala atau rencana untuk membubarkannya.
Dipertimbangkan pada saat penyusunan statemen
keuangan.
Lawan/pasangan konsep likuidasi.
Dasar validitas konsep:
• Masa datang tidak pasti
• Kelangsungan hidup merupakan harapan umum
12/02/17
Suwardjono
Transi 12
Bab 5
Konsep Dasar
Implikasi Konsep Kontinuitas Usaha
• Laba periodik menjadi informasi penting dalam
menilai daya melaba (earning power)
• Statemen laba-rugi periodik merupakan penggalan
aliran laba jangka panjang sehingga bersifat
tentatif
• Statemen laba-rugi periodik harus disajikan secara
komparatif atau serial
• Fluktuasi laba tahunan adalah hal wajar sehingga
untung/rugi luar biasa harus masuk dalam
statemen laba-rugi (mendasari all-inclusive)
• Neraca merupakan sarana untuk menunjukkan sisa
potensi jasa bukan nilai perusahaan
12/02/17
Suwardjono
Transi 13
Bab 5
Konsep Dasar
Implikasi Konsep Kontinuitas Usaha
Gambar 5.6
• Dengan berjalannya waktu, makin ke kanan
sumber ekonomik kesatuan usaha akan semakin
besar.
• Aliran masuk pendapatan dan biaya tentunya juga
makin besar.
• Karena neraca menunjukkan sisa potensi jasa pada
suatu saat, pengukuran pos-pos nya berbasis kos
historis.
12/02/17
Suwardjono
Transi 14
Bab 5
Konsep Dasar
3. Penghargaan Sepakatan
Jumlah rupiah atau penghargaan sepakatan yang
terlibat dalam tiap transaksi atau pertukaran merupakan
pengukur dan bahan olah akuntansi yang paling
objektif.
Dasar validitas konsep:
• Sebagian kegiatan perusahaan melibatkan pertukaran
• Kesepakatan dua pihak independen menjamin
objektivitas dan keterandalan pengukuran.
12/02/17
Suwardjono
Transi 15
Bab 5
Konsep Dasar
Kos sebagai Data Dasar/Bahan Olah
• Sepakatan dapat diartikan sebagai terukur atau diukur oleh
dua pihak yang independen.
• Penghargaan sepakatan disebut juga dengan agregat-harga
(price-aggregate).
• Penghargaan sepakatan atau agregat-harga netral terhadap
pihak yang bertransaksi.
• Istilah cost dapat mengganti measured consideration atau
price-aggregate asalkan dimaknai secara luas (in a broad
sense).
• Cost dalam arti luas dapat diserap menjadi kos dan menjadi
data dasar akuntansi dalam penyediaan informasi semantik
(lihat kembali Gambar 3.3).
• Kos tidak sama maknanya dengan biaya (expense).
12/02/17
Suwardjono
Transi 16
Bab 5
Konsep Dasar
Asumsi/Implikasi Penghargaan Sepakatan
• Pihak yang melakukan pertukaran merupakan pihak
yang independen dan setara dalam hal kemampuan
dan kehendak (arm’s length bargaining).
• Satuan mata uang stabil.
• Kos merupakan pengukur bukan elemen statemen
keuangan.
• Biaya tidak tepat sebagai padan kata cost.
• Kos merepresentasi besarnya jasa di balik angka kos.
• Kos merupakan pengukur semua elemen statemen
keuangan yang berbasis kos historis (Gambar 5.7).
12/02/17
Suwardjono
Transi 17
Bab 5
Konsep Dasar
Konsep Kos Sebagai Data Dasar
Transaksi/kejadian
Penghargaan sepakatan
kos
kos
Kesatuan usaha
12/02/17
Aset
Kewajiban
Ekuitas
Pendapatan
Biaya
Untung
Rugi
Investasi
dari pemilik
Investasi
ke pemilik
Laba
komprehensif
Suwardjono
Transi 18
Bab 5
Konsep Dasar
4. Kos Melekat
Kos melekat pada objek yang direpresentasinya.
Gabungan berbagai objek untuk membentuk objek
baru hanya memerlukan gabungan kos yang melekat
pada tiap objek pembentuk.
Dasar validitas konsep:
• Tujuan penelusuran kos adalah untuk merunut upaya
• Kos dapat dipecah dan digabung seakan-akan
mempunyai daya saling mengikat
• Dilandasi kos terkandung (embodied cost)
12/02/17
Suwardjono
Transi 19
Bab 5
Konsep Dasar
Kos Terkandung versus Kos Penggantian
Rp1.500
Rp3.000
Kos terkandung (embodied)
Berapa kos objek yang nyatanya
sekarang ini ada di tangan?
Material
Rp500
Tenaga kerja langsung
Seandainya objek ini tidak
dimiliki sekarang, berapa jumlah
rupiah untuk memperolehnya?
Rp1.000
?
Kos penggantian (displacement)
Overhead
12/02/17
Suwardjono
Transi 20
Bab 5
Konsep Dasar
Implikasi Kos Melekat
• Aliran fisis operasi direpresentasi dalam aliran kos.
• Kos mengalami tiga tahap perlakuan: pemerolehan,
penelusuran, dan pembebanan.
• Penggabungan kos tidak memperhitungkan/
mengakui tambahan utilitas objek yang diikuti.
• Manfaat baru diakui setelah ada kesepakatan pihak
independen terhadapnya (Gambar 5.8).
• Produk menjadi wadah penggabungan kos yang
mudah dikaitkan dengan produk.
• Perioda menjadi wadah penggabungan kos yang
tidak mudah dikaitkan dengan produk.
12/02/17
Suwardjono
Transi 21
Bab 5
Konsep Dasar
5. Upaya dan Hasil
Biaya merupakan upaya dalam rangka mencapai hasil
atau capaian berupa pendapatan. Jadi, biaya (penyerahan
barang dan jasa) menimbulkan pendapatan bukan
sebaliknya, pendapatan menanggung biaya.
Dasar validitas konsep:
• Untuk mendapatkan sesuatu orang harus berusaha.
• Pada umumnya, orang mengharapkan upayanya
membuahkan hasil.
• Upaya dilakukan dengan senang hati dan bukan beban,
siksaan, atau cobaan.
• Hasil pada umumnya sepadan dengan upaya.
12/02/17
Suwardjono
Transi 22
Bab 5
Konsep Dasar
Implikasi Upaya dan Hasil
• Perlunya basis asosiasi untuk penentuan laba yang
bermakna.
• Produk merupakan penakar untuk mengasosiasi
pendapatan dan biaya yang ideal.
• Laba akuntansi merupakan residual hasil
penandingan.
• Hanya kos aktual yang ditandingkan.
• Dianutnya asas akrual.
• Depresiasi merupakan bagian dari upaya.
• Penandingan upaya dan hasil dari perspektif jangka
panjang.
12/02/17
Suwardjono
Transi 23
Bab 5
Konsep Dasar
6. Bukti Terverifikasi dan Objektif
Kebermanfaatan informasi akan tinggi kalau informasi
didukung dengan bukti yang objektif dan dapat diuji
kebenarannya.
Terverifikasi: memungkinkan orang untuk meyakinkan
kebenaran akan sesuatu.
Objektif: penentuan kebenaran didasarkan atas fakta
bukan subjektivitas.
Akuntansi mendasarkan diri pada objektivitas relatif
sesuai dengan keadaan yang melingkupi.
12/02/17
Suwardjono
Transi 24
Bab 5
Konsep Dasar
Implikasi Bukti Terverifikasi dan Objektif
• Menentukan tingkat kewajaran dalam pengauditan.
• Tingat keobjektifan bukti harus dilihat dalam
perspektif jangka panjang.
• Bukti dalam akuntansi tidak harus sama dengan bukti
yuridis.
• Keterverifikasian dan keobjektifan bukti dalam
akuntansi bersifat relatif atau bertingkat (terbaik
diperoleh) bukannya mutlak.
12/02/17
Suwardjono
Transi 25
Bab 5
Konsep Dasar
6. Asumsi
Konsep dasar merupakan asumsi atau paling tidak
dilandasi oleh asumsi-asumsi tertentu.
• Harapan atau pengalaman umum menjadi landasan konsep
kontinuitas usaha.
• Perioda satu tahun diasumsi tidak terlalu pendek atau panjang.
• Kos sebagai pengukur dilandasi asumsi bahwa orang
bertindak rasional.
• Unit moneter digunakan sebagai pengukur didasarkan pada
asumsi bahwa mata uang stabil.
• Penekanan pada penentuan laba didasarkan pada asumsi
bahwa tujuan umum perusahaan adalah mencari laba.
12/02/17
Suwardjono
Transi 26
Bab 5
Konsep Dasar
Konsep Dasar Penting Lain
•
•
•
•
12/02/17
Pengakuan hak milik pribadi
Keanekaragaman antarentitas
Konservatisma
Pengendalian internal menjamin
keterandalan data
Suwardjono
Transi 27
Bab 5
Konsep Dasar
Konservatisma
Sikap dalam menghadapi ketidakpastian dengan cara
mengambil keputusan atas dasar munculan yang terjelek.
Implikasi akuntansi:
Dalam kondisi ketidakpastian, akuntansi akan memilih
perlakuan atau menentukan standar atas dasar munculan
yang kurang menguntungkan.
Akibatnya, biaya/rugi segera diakui walaupun belum
pasti terjadi sementara pendapatan/untung tidak
diantisipasi atau diakui walaupun cukup pasti terjadi.
12/02/17
Suwardjono
Transi 28
Bab 5
Konsep Dasar
Manfaat Konsep Dasar
• Menjadi komponen argumen dalam penalaran logis
pada tingkat perekayasaan, penetapan standar, atau
penerapan standar.
• Terrefleksi di basis penyimpulan (basis for
conclusion) dalam rerangka konseptual sebagai hasil
perekayasaan.
• Terrefleksi di latar belakang penyimpulan
(background information) dalam pernyataan standar
akuntansi.
• Terrefleksi di kebijakan akuntansi (accounting
policy) perusahaan dalam buku pedoman akuntansi.
12/02/17
Suwardjono
Transi 29
Bab 5
Konsep Dasar
Dosen bukan dewa pengetahuan yang merampas
proses belajar dan berpikir mahasiswa.
Dosen adalah fasilitator, motivator, dan inspirator.
12/02/17
Suwardjono
Transi 30