Slide ACC 308 Slide TAK 13
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Bab 13
Akuntansi
untuk
Perubahan Harga
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Tujuan Pembelajaran
Mencapai kemampuan dan kompetensi peserta untuk:
• Menjelaskan pengertian perubahan harga dan jenisnya.
• Menunjukkan implikasi perubahan harga terhadap rerangka
akuntansi pokok.
• Menyebut dan menjelaskan masalah akuntansi yang berkaitan
dengan perubahan harga.
• Menjelaskan dan memberi contoh berbagai model untuk
mengatasi implikasi perubahan harga.
• Menunjukkan kelemahan dan keunggulan berbagai model
akuntansi perubahan harga.
• Menjelaskan perkembangan standar akuntansi perubahan harga
di Amerika dan kemungkinan penerapannya di Indonesia.
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Perubahan Harga
Perbedaan jumlah rupiah yang dapat digunakan untuk
memperoleh barang yang sama pada waktu berbeda.
Pada umumnya, harga barang-barang cenderung
menaik sehingga diperlukan lebih banyak jumlah
rupiah untuk membeli barang yang sama di waktu
kemudian.
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Masalah Akuntansi
Rerangka akuntansi pokok dilandasi asumsi bahwa
daya beli uang stabil sepanjang masa atau manfaat
ekonomik barang tidak berubah.
Bila perubahan harga cukup mencolok, akuntansi
menghadapi masalah:
1. Penilaian
2. Unit pengukur
3. Pemertahanan kapital
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Cara Mengatasi Masalah
Penilaian
Akuntansi kos sekarang, current cost
accounting, current value accounting,
exit price accounting
Unit pengukur
Akuntansi daya beli konstan, constant
dollar accounting, inflation accounting,
stabilized accounting, constant
purchasing power accounting, GPLA
Pemertahanan
kapital
Kombinasi keduanya, hybrid
accounting, current cost/constant dollar
accounting
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Perubahan Harga
Perbedaan jumlah rupiah yang dapat digunakan untuk
memperoleh barang yang sama pada waktu berbeda.
Pada umumnya, harga barang-barang cenderung
menaik sehingga diperlukan lebih banyak jumlah
rupiah untuk membeli barang yang sama di waktu
kemudian.
Bila perubahan mencolok, masalah relevansi
terpengaruh.
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Konsekuensi Perubahan Harga
Kos historis tetap terandalkan tetapi keberpautannya
dengan keputusan menjadi berkurang.
Angka penjumlahan dalam akuntansi menjadi kurang
bermakna karena merupakan penjumlahan unit
pengukur yang berbeda. Analogi dengan “Adding
oranges and apples”
Perlu upaya untuk tetap mempertahankan
keterandalan tetapi keberpautan juga harus dicapai.
Lihat kembali Gambar 4.11.
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Jenis Perubahan Harga
Harga umum
Perubahan karena inflasi atau daya beli.
Terjadi perubahan meskipun manfaat
atau daya tukar barang sama.
Harga spesifik
Perubahan karena persepsi terhadap
manfaat barang atau perubahan
teknologi. Terjadi perubahan meskipun
tidak terjadi perubahan daya beli.
Harga relatif
Perubahan harga spesifik setelah
pengaruh perubahan daya beli
dipisahkan atau diperhitungkan.
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Pos-pos Moneter dan Nonmoneter
Pembedaan dalam rangka akuntansi perubahan harga.
Berbeda dengan lancar dan taklancar. Pos moneter
tidak sama dengan pos lancar.
Pos moneter berkaitan dengan untung/rugi daya beli.
Pos nonmoneter berkaitan dengan untung/rugi
penahanan.
Lihat Gambar 13.1 untuk contoh pos.
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Makna Perubahan Harga Umum
Barang
Harga dulu
Nominal
Persen
Harga sekarang
Nominal
Persen
Perubahan
Nominal
Persen
A
B
C
D
E
Rp2.200
100%
Rp4.000
100%
Rp6.000
100%
Rp12.000
100%
Rp 8.500
100%
Rp3.522
160%
Rp6.400
160%
Rp9.600
160%
Rp19.200
160%
Rp13.600
160%
Rp1.320
60%
Rp2.400
60%
Rp3.600
60%
Rp 7.200
60%
Rp 5.100
60%
Untuk menghomogenuskan unit pengukur diperlukan indeks harga umum
(general price index) dan tahun dasar (base year). Lihat Gambar 13.3
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Implikasi Akuntansi Perubahan Harga Umum
Pembelian fasilitas fisis pada waktu yang berbeda-beda
mengakibatkan penjumlahan kos menghasilkan angka yang
kurang bermakna.
Aset
Mesin 1
Mesin 2
Saldo
Indeks
120
150
160
Kos
Nominal
Awal
Kos dalam Daya Beli
Tengah
Akhir
Rp30.000.000
KRp30.000.000
KRp37.500.000
KRp40.000.000
40.000.000
KRp30.000.000
KRp37.500.000
KRp40.000.000
Rp70.000.000
KRp60.000.000
KRp75.000.000
KRp80.000.000
Saldo atas dasar daya beli berbeda dengan angka nominal.
Perbedaan makin nyata kalau indeks harga makin berbeda.
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Implikasi Akuntansi Perubahan Harga Umum
Penahanan pos moneter menimbulkan untung atau rugi daya beli.
Penahanan aset moneter:
Daya beli kas awal yang ditahan: 160/100 X Rp1.000.000
Daya beli kas yang dipegang akhir tahun: 160/200 X Rp1.000.000
KRp1.600.000
KRp 800.000
Rugi daya beli menahan aset moneter
KRp 800.000
Penundaan pelunasan utang moneter:
Daya beli utang yang ditunda: 160/100 X Rp1.500.000
Daya beli pelunasan saat pelunasan: 160/160 X Rp1.500.000
KRp2.400.000
KRp1.500.000
Untung daya beli penundaan pelunasan utang moneter
KRp 900.000
Untung atau rugi daya beli tersembunyi dalam statemen laba-rugi kos historis.
Lihat interpretasi makna untung atau rugi daya beli di halaman 631.
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Makna Perubahan Harga Spesifik
Barang
Harga dulu
Nominal
Persen
Harga sekarang
Nominal
Persen
Perubahan
Nominal
Persen
A
B
C
D
E
Rp2.200
100%
Rp4.000
100%
Rp6.000
100%
Rp12.000
100%
Rp 8.500
100%
Rp2.750
125%
Rp4.000
100%
Rp8.400
140%
Rp12.000
100%
Rp 8.500
100%
Rp 550
25%
Rp
Rp2.400
40%
0
0%
Suwardjono
Rp
0
0%
Rp
0
0%
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Implikasi Akuntansi Perubahan Harga Spesifik
Menimbulkan untung/rugi penahanan baik terrealisasi maupun
belum yang tidak tampak dalam statemen laba-rugi kos historis.
Kos Historis
Kos Sekarang
Penjualan
Kos barang terjual
Rp2.500.000
1.500.000
Rp2.500.000
2.100.000
Laba kos historis (operasi)
Laba kos sekarang (operasi)
Untung penahanan terrealisasi
Rp1.000.000
Laba terrealisasi
Rp 400.000
600.000
Rp1.000.000
Lihat interpretasi makna untung atau rugi penahanan di halaman 633-634.
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Makna Perubahan Harga Relatif
Barang
Harga dulu
Nominal
Persen
Harga sekarang
Nominal
Persen
Perubahan
Nominal
Persen
Perubahan relatif
Nominal
Persen
A
B
C
D
E
Rp2.200
100%
Rp4.000
100%
Rp6.000
100%
Rp12.000
100%
Rp 8.500
100%
Rp2.420
110%
Rp4.400
110%
Rp8.400
140%
Rp13.200
110%
Rp 9.350
110%
Rp 220
10%
Rp 400
10%
Rp2.400
40%
Rp1.200
10%
Rp 850
10%
Rp
Rp
Rp1.800
30%
Rp
Rp
0
0%
0
0%
Suwardjono
0
0%
0
0%
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Implikasi Akuntansi Perubahan Harga Relatif
Untung/rugi daya beli
(purchasing power gains/losses)
Moneter
Pos
Penahanan moneter
Untung/rugi penahanan moneter
(monetary holding gains/losses)
Nonmoneter
Penahanan real
Untung/rugi penahanan real
(real holding gains/losses)
Terrefleksi dalam Model 4
Penahanan moneter tidak terrefleksi dalam contoh-contoh model
karena informasi aset atau kewajiban jangka panjang tidak disertakan.
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Implikasi Akuntansi Perubahan Harga Relatif
Terhadap Pos Nonmoneter (hlm. 636)
Kos historis
Kos dalam
daya beli
Kos sekarang
Untung
penahanan
moneter
Terrealisasi
Rp6.000
Rp2.400
Rp3.600
Rp4.000
Rp1.600
Rp2.400
Rp50.000
Praterrealisasi
Rp56.000
Rp60.000
Untung
penahanan
real
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Akuntansi Daya Beli Konstan
Mengatasi perubahan harga akibat perubahan daya beli.
Aspek teoretis:
1.
2.
3.
4.
Pemilihan indeks harga dan tahun dasar
Pro dan kontra
Daya beli sebagai jenis kapital
Status terhadap statemen keuangan dasar
Dicontohkan dalam Model 2.
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Pemilihan Indeks Konversi
• Indeks awal tidak intuitif.
• Indeks akhir mengharuskan pos-pos operasi
dikonversi.
• Indeks rata-rata (tengah) menghasilkan rupiah
konversian pos-pos operasi yang mendekati rupiah
nominal bila transaksi terjadi secara merata
sepanjang tahun.
Lihat Gambar 13.7
FASB menyarankan penggunaan indeks harga konsumer perkotaan rata-rata
(Consumer Price Index for All Urban Consumer)
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Akuntansi Kos Sekarang
Mengatasi perubahan harga akibat perubahan daya tukar
barang (dicontohkan dalam Model 3).
Aspek teoretis:
1.
2.
3.
4.
5.
Dasar pengukuran
Bagaimana kapital dipertahankan
Sumber dan teknik pengukuran kos sekarang
Pro dan kontra
Pemecahan laba menjadi komponen operasi
dan komponen penahanan
6. Status terhadap statemen keuangan dasar
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Akuntansi Kos Sekarang
Dasar pengukuran:
1. Kos pengganti
2. Nilai jual sekarang
3. Nilai terrealisasi harapan
Konsep terkait:
1.
2.
3.
4.
5.
Jumlah rupiah terperoleh kembali (PSAK No. 48, pasal 05)
Nilai penggunaan (PSAK No. 48, pasal 05)
Nilai pasar sekarang
Nilai sekarang aliran kas masa datang
Margin pembelian (lihat Gambar 13.8)
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Teknik Pengukuran Kos Sekarang
1.
2.
3.
4.
Pengindeksan
Penghargaan langsung
Pengkosan unit
Penghargaan fungsional
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Akuntansi Hibrida
Menggabungkan keunggulan akuntansi daya beli dan
akuntansi kos sekarang.
Lihat Gambar 13.9 untuk perbedaan.
Disebut akuntansi kos sekarang daya beli konstan
(current cost/constant purchasing power accounting).
Dicontohkan dalam Model 4.
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Standar Akuntansi Perubahan Harga di AS
SFAS No. 33
Pelaporan berbasis kos sekarang dan
daya beli konstan diwajibkan untuk
perusahaan yang memenuhi kriteria.
SFAS No. 82
Hanya pelaporan berbasis kos sekarang
diwajibkan.
SFAS No. 89
Pelaporan pengaruh perubahan harga
hanya bersifat anjuran.
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Contoh Penyajian Pengaruh Perubahan Harga versi SFAS No. 33
Format Statemen
Penjualan
Kos barang terjual (Skedul 1)
Laba kotor
Biaya operasi (taktermasuk depresiasi)
Depresiasi (Skedul 2)
Taksiran Pajak Penghasilan
Laba dari operasi berlanjut
I
Rp4.000.000
2.600.000
Rp1.400.000
Rp 480.000
76.000
295.400
Rp 851.400
Rp 548.600
Rugi daya beli (Skedul 3)
II
Rp4.000.000
2.652.026
Rp1.347.974
Rp 480.000
103.570
295.400
Rp 878.970
Rp 469.004
III
Rp4.000.000
2.656.781
Rp1.343.219
Rp 480.000
107.889
295.400
Rp 883.289
Rp 459.930
Rp (32.570)
Rp (32.570)
Pengaruh kenaikan harga spesifik sediaan dan fasilitas fisis yang ditahan selama
tahun berjalan (Skedul 4 dan 5)
Pengaruh kenaikan tingkat harga umum (Skedul 4 dan 5)
Kelebihan pengaruh kenaikan tingkat harga umum di atas kenaikan harga spesifik
Rp 126.924
(194.820)
Rp (67.896)
I Dilaporkan dalam statemen keuangan utama.
II Disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum.
III Disesuaiakan terhadap perubahan harga spesifik.
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Contoh Penyajian Pengaruh Perubahan Harga versi SFAS No. 33
Format Rekonsiliasi
Laba dari operasi berlanjut
Penyesuaian untuk merevisi kos akibat perubahan harga umum:
Kos barang terjual
Depresiasi
Laba dari operasi berlanjut disesuaikan terhadap pengaruh
perubahan tingkat harga umum
Penyesuaian untuk merefleksi perubahan harga relatif:
Kos barang terjual
Depresiasi
Laba dari operasi berlanjut disesuaikan terhadap pengaruh
perubahan harga spesifik
Rp548.000
Rp(52.026)
(27.570)
(79.596)
Rp469.004
Rp (4.755)
(4.319)
(9.074)
Rp459.930
Rugi daya beli (Skedul 3)
Rp (32.570)
Pengaruh kenaikan harga spesifik sediaan dan fasilitas fisis yang ditahan selama
tahun berjalan (Skedul 4 dan 5)
Rp 126.924
Pengaruh kenaikan tingkat harga umum (Skedul 4 dan 5)
Kelebihan pengaruh kenaikan tingkat harga umum di atas kenaikan harga spesifik
Suwardjono
(194.820)
Rp (67.896)
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Model Akuntansi Perubahan Harga
Suatu model akuntansi perubahan harga ditentukan oleh
kombinasi tiga faktor:
1. Dasar penilaian
• Kos historis
• Kos sekarang
• Nilai keluaran
2. Skala pengukuran
• Nominal versus daya beli
3. Jenis kapital
• Finansial versus fisis
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Berbagai Kemungkinan Model
Dasar Pengukuran
Jenis Kapital
11
12
6
Nilai keluaran
7
8
10
Kos sekarang
3
4
Kos historis
1
2
Nominal
Daya beli
Suwardjono
Fisis
Finansial
Skala Pengukuran
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Model 1: Kos historis
Penjualan
Kos barang terjual (MPKP):
870 X 22.500
350 X
520 X
6.100
6.300
Rp 19.575.000
=
=
Laba kotor penjualan
Biaya operasi
Depresiasi mesin lama
Depresiasi mesin baru
Lain-lain
Rp 2.135.000
3.276.000
5.411.000
Rp 14.164.000
Rp 1.800.000
1.464.000
7.564.000
Laba bersih
10.828.000
Rp
Suwardjono
3.336.000
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Model 2: Daya beli konstan
Penjualan
Kos barang terjual:
Rp 19.575.000
X 127
/ 127
2.135.000
3.276.000
Laba kotor penjualan
X 127
X 127
/ 122
= KRp 2.222.500
/ 126
3.302.000
X 127
X 127
X 127
/ 100
= KRp 2.286.000
/ 122
1.524.000
/ 127
7.564.000
Biaya operasi:
Depresiasi mesin lama
Depresiasi mesin baru
Lain-lain
1.800.000
1.464.000
7.564.000
Laba sebelum rugi daya beli
Rugi daya beli (lihat Hitungan di bawah)
Laba dalam daya beli konstan
Suwardjono
KRp 19.575.000
5.524.500
KRp 14.050.500
11.374.000
KRp
2.676.500
1.279.500
KRp
1.397.000
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Model 2: Untung/rugi daya beli
Aset moneter bersih:
Kas
Piutang usaha
Utang usaha
Saldo awal
Penambahan:
Penjualan
28.180.000
21.600.000
49.780.000
14.400.000
35.380.000
X 127
/ 122 =
KRp 36.830.000
19.575.000
X 127
/ 127 =
19.575.000
Total
54.955.000
Pengurangan:
Pembelian perlengkapan 14.640.000
Bembelian sediaan
2.135.000
3.276.000
5.760.000
Biaya
7.564.000
Penggunaan total
33.375.000
Saldo akhir
21.580.000
Saldo akhir dalam daya beli rata-rata
21.580.000
KRp 56.405.000
X
X
X
X
X
127
127
127
127
127
/
/
/
/
/
122
122
126
128
127
=
=
=
=
=
15.240.000
2.222.500
3.302.000
5.715.000
7.564.000
KRp 34.043.500
KRp 22.361.500
X 127
/ 130 =
Rugi daya beli
Suwardjono
21.082.000
KRp
1.279.500
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Model 3: Kos sekarang
Penjualan
Kos barang terjual
870
X
Laba kotor penjualan
Biaya operasi:
Depresiasi:
Perlengkapan lama
10% X ( 20.740.000 +
Perlengkapan baru
10% X ( 14.640.000 +
Lain-lain
SRp 19.575.000
5.524.500
6.350
SRp 14.050.500
22.100.000 )
/2
= 2.142.000
17.290.000 )
/2
= 1.596.500
7.564.000
Laba operasi
11.302.500
SRp
Untung penahanan terrealisasi:
Atas sediaan barang terjual (Hitungan 1)
Atas depresiasi perlengkapan (Hitungan 2)
SRp
113.500
474.500
Laba terrealisasi
588.000
SRp
Untung penahanan belum terrealisasi:
Atas sediaan barang akhir (Hitungan 3)
Atas perlengkapan lama (Hitungan 4)
Atas perlengkapan baru (Hitungan 5)
SRp
Laba kos sekarang nominal
Suwardjono
2.748.000
90.000
678.000
2.385.000
3.336.000
3.153.000
SRp
6.489.000
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Model 4: Kos sekarang/daya beli konstan
Penjualan
Kos barang terjual:
19.575.000
5.524.500
Laba kotor penjualan
Biaya operasi:
Depresiasi mesin lama
2.142.000
Depresiasi mesin baru
1.596.500
Lain-lain
7.564.000
X 127
X 127
/ 127
/ 127
KSRp 19.575.000
5.524.500
KSRp 14.050.500
X 127
X 127
X 127
/ 127 = KSRp 2.142.000
/ 127
1.596.500
/ 127
7.564.000
Laba operasi
11.302.500
KSRp
Untung penahanan terrealisasi:
Atas sediaan barang terjual (Hitungan 1)
Atas depresiasi perlengkapan (Hitungan 2)
Laba terrealisasi sebelum untung/rugi daya beli
Rugi Daya Beli (lihat dalam Model 2)
KSRp
0
(71.500)
2.748.000
(71.500)
KSRp
2.676.500
1.279.500
Laba terrealisasi setelah untung/rugi daya beli
KSRp
Untung (rugi) penahanan belum terrealisasi:
Atas sediaan barang akhir (Hitungan 3)
KSRp
0
Atas perlengkapan lama (Hitungan 4)
127.000
Atas perlengkapan baru (Hitungan 5)
1.485.900
1.397.000
Laba bersih kos sekarang/daya beli konstan
Suwardjono
KSRp
1.612.900
3.009.900
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Model 5: Kos sekarang/fisis
Penjualan
Kos barang terjual
870
X
SRp 19.575.000
5.524.500
6.350
Laba kotor penjualan
Biaya operasi:
Depresiasi:
Perlengkapan lama
10% X (
Perlengkapan baru
10% X (
Lain-lain
SRp 14.050.500
20.740.000
+
22.100.000 )
/2
= SRp 2.142.000
14.640.000
+
17.290.000 )
/2
=
1.596.500
7.564.000
Laba tersedia untuk dividen
Penyesuaian untuk mempertahankan kapital fisis (lihat hitungan dalam Model 3):
Sediaan barang:
Perubahan harga terrealisasi melalui penjualan
SRp 113.500
Perubahaan harga melekat pada sediaan akhir
90.000
Perlengkapan:
Perubahan harga terrealisasi melalui depresiasi
SRp 474.500
Melekat pada perlengkapan lama
678.000
Melekat pada perlengkapan baru
2.385.000
Jumlah untuk mempertahankan kapital fisis
Suwardjono
11.302.500
SRp
2.748.000
SRp
203.500
3.537.500
SRp
3.741.000
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Model 6: Kos sekarang/daya beli konstan/fisis
Penjualan
Kos barang terjual:
19.575.000
5.524.500
Laba kotor penjualan
Biaya operasi:
Depresiasi mesin lama
2.142.000
Depresiasi mesin baru
1.596.500
Lain-lain
7.564.000
X 127 / 127
X 127 / 127
KSRp 19.575.000
5.524.500
KSRp 14.050.500
X 127 / 127
X 127 / 127
X 127 / 127
= KSRp 2.142.000
1.596.500
7.564.000
Laba operasi sebelum rugi daya beli
Rugi daya beli (lihat hitungan dalam Model 2)
Laba operasi bersih (tersedia untuk dividen)
11.302.500
KSRp
2.748.000
1.279.500
KSRp
1.468.500
Penyesuaian untuk mempertahankan kapital fisis (lihat hitungan dalam Model 4):
Sediaan barang:
Perubahan harga terrealisasi melalui penjualan
KSRp
0
Perubahaan harga melekat pada sediaan akhir
0 KSRp
Perlengkapan:
Perubahan harga terrealisasi melalui depresiasi
KSRp (71.500)
Melekat pada perlengkapan lama
127.000
Melekat pada perlengkapan baru
1.485.900
Jumlah untuk mempertahankan kapital fisis
Suwardjono
KSRp
0
1.541.400
1.541.400
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Model 7: Harga jual sekarang
Format 1
Penjualan
Kos historis barang terjual, MPKP
JRp 19.575.000
870 X 22.500
350 X 6.100
520 X 6.300
Rp
2.135.000
3.276.000
5.411.000
Laba kotor penjualan (terrealisasi)
Biaya operasi
JRp 14.164.000
7.564.000
Aliran dana masuk
Perubahan harga sediaan (margin pembelian)
Awal:
Akhir: Harga jual
900 X 25.025
Kos historis
900 X 6.400
JRp
0
JRp 22.522.500
Rp 5.760.000
Perubahan harga keluaran perlengkapan (Hitungan 5 dalam Model 3):
Perlengkapan lama
Harga jual akhir
JRp 15.470.000
Harga jual awal
16.592.000
Kenaikan (penurunan) harga
JRp (1.122.000)
Perlengkapan baru
Harga jual akhir
JRp 15.561.000
Harga jual awal
14.640.000
Kenaikan (penurunan) harga
JRp
921.000
Perubahan harga keluaran perlengkapan
Laba bersih
Suwardjono
6.600.000
16.762.500
(201.000)
JRp 23.161.500
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Model 7: Harga jual sekarang
Penjualan
Pembelian barang
870
350
520
900
X
X
X
X
22.500
6.100
6.300
6.400
Biaya operasi
Aliran kas berasal dari operasi
Aliran kas masuk harapan
Dari sediaan akhir
900 X 25.025
Penurunan nilai/harga aset fisis (lihat Format 1)
Laba harga jual sekarang
Suwardjono
Format 2
JRp 19.575.000
Rp
2.135.000
3.276.000
5.760.000
Rp 11.171.000
7.564.000
JRp 22.522.500
(201.000)
18.735.000
JRp
840.000
22.321.500
JRp 23.161.500
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Model 8: Harga jual sekarang/daya beli konstan
Penjualan
Kos barang terjual
19.575.000 X 127
2.135.000 X 127
3.276.000 X 127
/ 127
/ 122
/ 126
KIRp 19.575.000
KJRp
2.222.500
3.302.000
Laba kotor penjualan (terrealisasi)
Perubahan harga sediaan akhir:
Harga jual sekarang
22.522.500 X 127
Kos historis
5.760.000 X 127
Format 1
5.524.500
KJRp 14.050.500
/ 130
/ 128
KJRp 22.002.750
5.715.000
Laba kotor setelah penyesuaian harga sediaan
Perubahan harga keluaran perlengkapan:
Perlengkapan lama
Harga jual akhir
15.470.000 X 127 / 130
KJRp 15.113.000
Harga jual awal
16.592.000 X 127 / 122
17.272.000
Kenaikan (penurunan) harga
JRp (2.159.000)
Perlengkapan baru
Harga jual akhir
15.561.000 X 127 / 130
KJRp 15.201.900
Harga jual awal
14.640.000 X 127 / 122
15.240.000
Kenaikan (penurunan) harga
JRp
(38.100)
Perubahan harga keluaran perlengkapan
16.287.750
KJRp 30.338.250
(2.197.100)
Laba setelah penyesuaian fasilitas fisis
Biaya operasi
7.564.000 X 127 / 127
KJRp 28.141.150
7.564.000
Laba sebelum rugi daya beli
Rugi daya beli (dari Model 2)
KJRp 20.577.150
KRp 1.279.500
Laba bersih dalam daya beli konstan
Suwardjono
KJRp 19.297.650
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Model 8: Harga jual sekarang/daya beli konstan
Penjualan
Pembelian barang
Biaya operasi
19.575.000
2.135.000
3.276.000
5.760.000
X
X
X
X
127
127
127
127
7.564.000 X 127
/
/
/
/
127
122
126
128
/ 127
Format 2
KJRp 19.575.000
KJRp
2.222.500
3.302.000
5.715.000
Rp 11.239.500
7.564.000
Aliran kas berasal dari operasi
18.803.500
KJRp
Aliran kas masuk harapan
Dari sediaan akhir
22.522.500 X 127 / 130
Penurunan nilai/harga aset fisis (lihat Format 1)
= KJRp 22.002.750
(2.197.100)
771.500
19.805.650
Laba sebelum rugi daya beli
Rugi daya beli (lihat Model 2)
KJRp 20.577.150
1.279.500
Laba bersih dalam daya beli konstan
KJRp 19.297.650
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Ini? … Ah, masih jauh!
Suwardjono
Transi
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Bab 13
Akuntansi
untuk
Perubahan Harga
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Tujuan Pembelajaran
Mencapai kemampuan dan kompetensi peserta untuk:
• Menjelaskan pengertian perubahan harga dan jenisnya.
• Menunjukkan implikasi perubahan harga terhadap rerangka
akuntansi pokok.
• Menyebut dan menjelaskan masalah akuntansi yang berkaitan
dengan perubahan harga.
• Menjelaskan dan memberi contoh berbagai model untuk
mengatasi implikasi perubahan harga.
• Menunjukkan kelemahan dan keunggulan berbagai model
akuntansi perubahan harga.
• Menjelaskan perkembangan standar akuntansi perubahan harga
di Amerika dan kemungkinan penerapannya di Indonesia.
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Perubahan Harga
Perbedaan jumlah rupiah yang dapat digunakan untuk
memperoleh barang yang sama pada waktu berbeda.
Pada umumnya, harga barang-barang cenderung
menaik sehingga diperlukan lebih banyak jumlah
rupiah untuk membeli barang yang sama di waktu
kemudian.
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Masalah Akuntansi
Rerangka akuntansi pokok dilandasi asumsi bahwa
daya beli uang stabil sepanjang masa atau manfaat
ekonomik barang tidak berubah.
Bila perubahan harga cukup mencolok, akuntansi
menghadapi masalah:
1. Penilaian
2. Unit pengukur
3. Pemertahanan kapital
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Cara Mengatasi Masalah
Penilaian
Akuntansi kos sekarang, current cost
accounting, current value accounting,
exit price accounting
Unit pengukur
Akuntansi daya beli konstan, constant
dollar accounting, inflation accounting,
stabilized accounting, constant
purchasing power accounting, GPLA
Pemertahanan
kapital
Kombinasi keduanya, hybrid
accounting, current cost/constant dollar
accounting
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Perubahan Harga
Perbedaan jumlah rupiah yang dapat digunakan untuk
memperoleh barang yang sama pada waktu berbeda.
Pada umumnya, harga barang-barang cenderung
menaik sehingga diperlukan lebih banyak jumlah
rupiah untuk membeli barang yang sama di waktu
kemudian.
Bila perubahan mencolok, masalah relevansi
terpengaruh.
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Konsekuensi Perubahan Harga
Kos historis tetap terandalkan tetapi keberpautannya
dengan keputusan menjadi berkurang.
Angka penjumlahan dalam akuntansi menjadi kurang
bermakna karena merupakan penjumlahan unit
pengukur yang berbeda. Analogi dengan “Adding
oranges and apples”
Perlu upaya untuk tetap mempertahankan
keterandalan tetapi keberpautan juga harus dicapai.
Lihat kembali Gambar 4.11.
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Jenis Perubahan Harga
Harga umum
Perubahan karena inflasi atau daya beli.
Terjadi perubahan meskipun manfaat
atau daya tukar barang sama.
Harga spesifik
Perubahan karena persepsi terhadap
manfaat barang atau perubahan
teknologi. Terjadi perubahan meskipun
tidak terjadi perubahan daya beli.
Harga relatif
Perubahan harga spesifik setelah
pengaruh perubahan daya beli
dipisahkan atau diperhitungkan.
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Pos-pos Moneter dan Nonmoneter
Pembedaan dalam rangka akuntansi perubahan harga.
Berbeda dengan lancar dan taklancar. Pos moneter
tidak sama dengan pos lancar.
Pos moneter berkaitan dengan untung/rugi daya beli.
Pos nonmoneter berkaitan dengan untung/rugi
penahanan.
Lihat Gambar 13.1 untuk contoh pos.
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Makna Perubahan Harga Umum
Barang
Harga dulu
Nominal
Persen
Harga sekarang
Nominal
Persen
Perubahan
Nominal
Persen
A
B
C
D
E
Rp2.200
100%
Rp4.000
100%
Rp6.000
100%
Rp12.000
100%
Rp 8.500
100%
Rp3.522
160%
Rp6.400
160%
Rp9.600
160%
Rp19.200
160%
Rp13.600
160%
Rp1.320
60%
Rp2.400
60%
Rp3.600
60%
Rp 7.200
60%
Rp 5.100
60%
Untuk menghomogenuskan unit pengukur diperlukan indeks harga umum
(general price index) dan tahun dasar (base year). Lihat Gambar 13.3
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Implikasi Akuntansi Perubahan Harga Umum
Pembelian fasilitas fisis pada waktu yang berbeda-beda
mengakibatkan penjumlahan kos menghasilkan angka yang
kurang bermakna.
Aset
Mesin 1
Mesin 2
Saldo
Indeks
120
150
160
Kos
Nominal
Awal
Kos dalam Daya Beli
Tengah
Akhir
Rp30.000.000
KRp30.000.000
KRp37.500.000
KRp40.000.000
40.000.000
KRp30.000.000
KRp37.500.000
KRp40.000.000
Rp70.000.000
KRp60.000.000
KRp75.000.000
KRp80.000.000
Saldo atas dasar daya beli berbeda dengan angka nominal.
Perbedaan makin nyata kalau indeks harga makin berbeda.
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Implikasi Akuntansi Perubahan Harga Umum
Penahanan pos moneter menimbulkan untung atau rugi daya beli.
Penahanan aset moneter:
Daya beli kas awal yang ditahan: 160/100 X Rp1.000.000
Daya beli kas yang dipegang akhir tahun: 160/200 X Rp1.000.000
KRp1.600.000
KRp 800.000
Rugi daya beli menahan aset moneter
KRp 800.000
Penundaan pelunasan utang moneter:
Daya beli utang yang ditunda: 160/100 X Rp1.500.000
Daya beli pelunasan saat pelunasan: 160/160 X Rp1.500.000
KRp2.400.000
KRp1.500.000
Untung daya beli penundaan pelunasan utang moneter
KRp 900.000
Untung atau rugi daya beli tersembunyi dalam statemen laba-rugi kos historis.
Lihat interpretasi makna untung atau rugi daya beli di halaman 631.
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Makna Perubahan Harga Spesifik
Barang
Harga dulu
Nominal
Persen
Harga sekarang
Nominal
Persen
Perubahan
Nominal
Persen
A
B
C
D
E
Rp2.200
100%
Rp4.000
100%
Rp6.000
100%
Rp12.000
100%
Rp 8.500
100%
Rp2.750
125%
Rp4.000
100%
Rp8.400
140%
Rp12.000
100%
Rp 8.500
100%
Rp 550
25%
Rp
Rp2.400
40%
0
0%
Suwardjono
Rp
0
0%
Rp
0
0%
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Implikasi Akuntansi Perubahan Harga Spesifik
Menimbulkan untung/rugi penahanan baik terrealisasi maupun
belum yang tidak tampak dalam statemen laba-rugi kos historis.
Kos Historis
Kos Sekarang
Penjualan
Kos barang terjual
Rp2.500.000
1.500.000
Rp2.500.000
2.100.000
Laba kos historis (operasi)
Laba kos sekarang (operasi)
Untung penahanan terrealisasi
Rp1.000.000
Laba terrealisasi
Rp 400.000
600.000
Rp1.000.000
Lihat interpretasi makna untung atau rugi penahanan di halaman 633-634.
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Makna Perubahan Harga Relatif
Barang
Harga dulu
Nominal
Persen
Harga sekarang
Nominal
Persen
Perubahan
Nominal
Persen
Perubahan relatif
Nominal
Persen
A
B
C
D
E
Rp2.200
100%
Rp4.000
100%
Rp6.000
100%
Rp12.000
100%
Rp 8.500
100%
Rp2.420
110%
Rp4.400
110%
Rp8.400
140%
Rp13.200
110%
Rp 9.350
110%
Rp 220
10%
Rp 400
10%
Rp2.400
40%
Rp1.200
10%
Rp 850
10%
Rp
Rp
Rp1.800
30%
Rp
Rp
0
0%
0
0%
Suwardjono
0
0%
0
0%
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Implikasi Akuntansi Perubahan Harga Relatif
Untung/rugi daya beli
(purchasing power gains/losses)
Moneter
Pos
Penahanan moneter
Untung/rugi penahanan moneter
(monetary holding gains/losses)
Nonmoneter
Penahanan real
Untung/rugi penahanan real
(real holding gains/losses)
Terrefleksi dalam Model 4
Penahanan moneter tidak terrefleksi dalam contoh-contoh model
karena informasi aset atau kewajiban jangka panjang tidak disertakan.
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Implikasi Akuntansi Perubahan Harga Relatif
Terhadap Pos Nonmoneter (hlm. 636)
Kos historis
Kos dalam
daya beli
Kos sekarang
Untung
penahanan
moneter
Terrealisasi
Rp6.000
Rp2.400
Rp3.600
Rp4.000
Rp1.600
Rp2.400
Rp50.000
Praterrealisasi
Rp56.000
Rp60.000
Untung
penahanan
real
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Akuntansi Daya Beli Konstan
Mengatasi perubahan harga akibat perubahan daya beli.
Aspek teoretis:
1.
2.
3.
4.
Pemilihan indeks harga dan tahun dasar
Pro dan kontra
Daya beli sebagai jenis kapital
Status terhadap statemen keuangan dasar
Dicontohkan dalam Model 2.
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Pemilihan Indeks Konversi
• Indeks awal tidak intuitif.
• Indeks akhir mengharuskan pos-pos operasi
dikonversi.
• Indeks rata-rata (tengah) menghasilkan rupiah
konversian pos-pos operasi yang mendekati rupiah
nominal bila transaksi terjadi secara merata
sepanjang tahun.
Lihat Gambar 13.7
FASB menyarankan penggunaan indeks harga konsumer perkotaan rata-rata
(Consumer Price Index for All Urban Consumer)
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Akuntansi Kos Sekarang
Mengatasi perubahan harga akibat perubahan daya tukar
barang (dicontohkan dalam Model 3).
Aspek teoretis:
1.
2.
3.
4.
5.
Dasar pengukuran
Bagaimana kapital dipertahankan
Sumber dan teknik pengukuran kos sekarang
Pro dan kontra
Pemecahan laba menjadi komponen operasi
dan komponen penahanan
6. Status terhadap statemen keuangan dasar
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Akuntansi Kos Sekarang
Dasar pengukuran:
1. Kos pengganti
2. Nilai jual sekarang
3. Nilai terrealisasi harapan
Konsep terkait:
1.
2.
3.
4.
5.
Jumlah rupiah terperoleh kembali (PSAK No. 48, pasal 05)
Nilai penggunaan (PSAK No. 48, pasal 05)
Nilai pasar sekarang
Nilai sekarang aliran kas masa datang
Margin pembelian (lihat Gambar 13.8)
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Teknik Pengukuran Kos Sekarang
1.
2.
3.
4.
Pengindeksan
Penghargaan langsung
Pengkosan unit
Penghargaan fungsional
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Akuntansi Hibrida
Menggabungkan keunggulan akuntansi daya beli dan
akuntansi kos sekarang.
Lihat Gambar 13.9 untuk perbedaan.
Disebut akuntansi kos sekarang daya beli konstan
(current cost/constant purchasing power accounting).
Dicontohkan dalam Model 4.
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Standar Akuntansi Perubahan Harga di AS
SFAS No. 33
Pelaporan berbasis kos sekarang dan
daya beli konstan diwajibkan untuk
perusahaan yang memenuhi kriteria.
SFAS No. 82
Hanya pelaporan berbasis kos sekarang
diwajibkan.
SFAS No. 89
Pelaporan pengaruh perubahan harga
hanya bersifat anjuran.
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Contoh Penyajian Pengaruh Perubahan Harga versi SFAS No. 33
Format Statemen
Penjualan
Kos barang terjual (Skedul 1)
Laba kotor
Biaya operasi (taktermasuk depresiasi)
Depresiasi (Skedul 2)
Taksiran Pajak Penghasilan
Laba dari operasi berlanjut
I
Rp4.000.000
2.600.000
Rp1.400.000
Rp 480.000
76.000
295.400
Rp 851.400
Rp 548.600
Rugi daya beli (Skedul 3)
II
Rp4.000.000
2.652.026
Rp1.347.974
Rp 480.000
103.570
295.400
Rp 878.970
Rp 469.004
III
Rp4.000.000
2.656.781
Rp1.343.219
Rp 480.000
107.889
295.400
Rp 883.289
Rp 459.930
Rp (32.570)
Rp (32.570)
Pengaruh kenaikan harga spesifik sediaan dan fasilitas fisis yang ditahan selama
tahun berjalan (Skedul 4 dan 5)
Pengaruh kenaikan tingkat harga umum (Skedul 4 dan 5)
Kelebihan pengaruh kenaikan tingkat harga umum di atas kenaikan harga spesifik
Rp 126.924
(194.820)
Rp (67.896)
I Dilaporkan dalam statemen keuangan utama.
II Disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum.
III Disesuaiakan terhadap perubahan harga spesifik.
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Contoh Penyajian Pengaruh Perubahan Harga versi SFAS No. 33
Format Rekonsiliasi
Laba dari operasi berlanjut
Penyesuaian untuk merevisi kos akibat perubahan harga umum:
Kos barang terjual
Depresiasi
Laba dari operasi berlanjut disesuaikan terhadap pengaruh
perubahan tingkat harga umum
Penyesuaian untuk merefleksi perubahan harga relatif:
Kos barang terjual
Depresiasi
Laba dari operasi berlanjut disesuaikan terhadap pengaruh
perubahan harga spesifik
Rp548.000
Rp(52.026)
(27.570)
(79.596)
Rp469.004
Rp (4.755)
(4.319)
(9.074)
Rp459.930
Rugi daya beli (Skedul 3)
Rp (32.570)
Pengaruh kenaikan harga spesifik sediaan dan fasilitas fisis yang ditahan selama
tahun berjalan (Skedul 4 dan 5)
Rp 126.924
Pengaruh kenaikan tingkat harga umum (Skedul 4 dan 5)
Kelebihan pengaruh kenaikan tingkat harga umum di atas kenaikan harga spesifik
Suwardjono
(194.820)
Rp (67.896)
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Model Akuntansi Perubahan Harga
Suatu model akuntansi perubahan harga ditentukan oleh
kombinasi tiga faktor:
1. Dasar penilaian
• Kos historis
• Kos sekarang
• Nilai keluaran
2. Skala pengukuran
• Nominal versus daya beli
3. Jenis kapital
• Finansial versus fisis
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Berbagai Kemungkinan Model
Dasar Pengukuran
Jenis Kapital
11
12
6
Nilai keluaran
7
8
10
Kos sekarang
3
4
Kos historis
1
2
Nominal
Daya beli
Suwardjono
Fisis
Finansial
Skala Pengukuran
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Model 1: Kos historis
Penjualan
Kos barang terjual (MPKP):
870 X 22.500
350 X
520 X
6.100
6.300
Rp 19.575.000
=
=
Laba kotor penjualan
Biaya operasi
Depresiasi mesin lama
Depresiasi mesin baru
Lain-lain
Rp 2.135.000
3.276.000
5.411.000
Rp 14.164.000
Rp 1.800.000
1.464.000
7.564.000
Laba bersih
10.828.000
Rp
Suwardjono
3.336.000
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Model 2: Daya beli konstan
Penjualan
Kos barang terjual:
Rp 19.575.000
X 127
/ 127
2.135.000
3.276.000
Laba kotor penjualan
X 127
X 127
/ 122
= KRp 2.222.500
/ 126
3.302.000
X 127
X 127
X 127
/ 100
= KRp 2.286.000
/ 122
1.524.000
/ 127
7.564.000
Biaya operasi:
Depresiasi mesin lama
Depresiasi mesin baru
Lain-lain
1.800.000
1.464.000
7.564.000
Laba sebelum rugi daya beli
Rugi daya beli (lihat Hitungan di bawah)
Laba dalam daya beli konstan
Suwardjono
KRp 19.575.000
5.524.500
KRp 14.050.500
11.374.000
KRp
2.676.500
1.279.500
KRp
1.397.000
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Model 2: Untung/rugi daya beli
Aset moneter bersih:
Kas
Piutang usaha
Utang usaha
Saldo awal
Penambahan:
Penjualan
28.180.000
21.600.000
49.780.000
14.400.000
35.380.000
X 127
/ 122 =
KRp 36.830.000
19.575.000
X 127
/ 127 =
19.575.000
Total
54.955.000
Pengurangan:
Pembelian perlengkapan 14.640.000
Bembelian sediaan
2.135.000
3.276.000
5.760.000
Biaya
7.564.000
Penggunaan total
33.375.000
Saldo akhir
21.580.000
Saldo akhir dalam daya beli rata-rata
21.580.000
KRp 56.405.000
X
X
X
X
X
127
127
127
127
127
/
/
/
/
/
122
122
126
128
127
=
=
=
=
=
15.240.000
2.222.500
3.302.000
5.715.000
7.564.000
KRp 34.043.500
KRp 22.361.500
X 127
/ 130 =
Rugi daya beli
Suwardjono
21.082.000
KRp
1.279.500
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Model 3: Kos sekarang
Penjualan
Kos barang terjual
870
X
Laba kotor penjualan
Biaya operasi:
Depresiasi:
Perlengkapan lama
10% X ( 20.740.000 +
Perlengkapan baru
10% X ( 14.640.000 +
Lain-lain
SRp 19.575.000
5.524.500
6.350
SRp 14.050.500
22.100.000 )
/2
= 2.142.000
17.290.000 )
/2
= 1.596.500
7.564.000
Laba operasi
11.302.500
SRp
Untung penahanan terrealisasi:
Atas sediaan barang terjual (Hitungan 1)
Atas depresiasi perlengkapan (Hitungan 2)
SRp
113.500
474.500
Laba terrealisasi
588.000
SRp
Untung penahanan belum terrealisasi:
Atas sediaan barang akhir (Hitungan 3)
Atas perlengkapan lama (Hitungan 4)
Atas perlengkapan baru (Hitungan 5)
SRp
Laba kos sekarang nominal
Suwardjono
2.748.000
90.000
678.000
2.385.000
3.336.000
3.153.000
SRp
6.489.000
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Model 4: Kos sekarang/daya beli konstan
Penjualan
Kos barang terjual:
19.575.000
5.524.500
Laba kotor penjualan
Biaya operasi:
Depresiasi mesin lama
2.142.000
Depresiasi mesin baru
1.596.500
Lain-lain
7.564.000
X 127
X 127
/ 127
/ 127
KSRp 19.575.000
5.524.500
KSRp 14.050.500
X 127
X 127
X 127
/ 127 = KSRp 2.142.000
/ 127
1.596.500
/ 127
7.564.000
Laba operasi
11.302.500
KSRp
Untung penahanan terrealisasi:
Atas sediaan barang terjual (Hitungan 1)
Atas depresiasi perlengkapan (Hitungan 2)
Laba terrealisasi sebelum untung/rugi daya beli
Rugi Daya Beli (lihat dalam Model 2)
KSRp
0
(71.500)
2.748.000
(71.500)
KSRp
2.676.500
1.279.500
Laba terrealisasi setelah untung/rugi daya beli
KSRp
Untung (rugi) penahanan belum terrealisasi:
Atas sediaan barang akhir (Hitungan 3)
KSRp
0
Atas perlengkapan lama (Hitungan 4)
127.000
Atas perlengkapan baru (Hitungan 5)
1.485.900
1.397.000
Laba bersih kos sekarang/daya beli konstan
Suwardjono
KSRp
1.612.900
3.009.900
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Model 5: Kos sekarang/fisis
Penjualan
Kos barang terjual
870
X
SRp 19.575.000
5.524.500
6.350
Laba kotor penjualan
Biaya operasi:
Depresiasi:
Perlengkapan lama
10% X (
Perlengkapan baru
10% X (
Lain-lain
SRp 14.050.500
20.740.000
+
22.100.000 )
/2
= SRp 2.142.000
14.640.000
+
17.290.000 )
/2
=
1.596.500
7.564.000
Laba tersedia untuk dividen
Penyesuaian untuk mempertahankan kapital fisis (lihat hitungan dalam Model 3):
Sediaan barang:
Perubahan harga terrealisasi melalui penjualan
SRp 113.500
Perubahaan harga melekat pada sediaan akhir
90.000
Perlengkapan:
Perubahan harga terrealisasi melalui depresiasi
SRp 474.500
Melekat pada perlengkapan lama
678.000
Melekat pada perlengkapan baru
2.385.000
Jumlah untuk mempertahankan kapital fisis
Suwardjono
11.302.500
SRp
2.748.000
SRp
203.500
3.537.500
SRp
3.741.000
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Model 6: Kos sekarang/daya beli konstan/fisis
Penjualan
Kos barang terjual:
19.575.000
5.524.500
Laba kotor penjualan
Biaya operasi:
Depresiasi mesin lama
2.142.000
Depresiasi mesin baru
1.596.500
Lain-lain
7.564.000
X 127 / 127
X 127 / 127
KSRp 19.575.000
5.524.500
KSRp 14.050.500
X 127 / 127
X 127 / 127
X 127 / 127
= KSRp 2.142.000
1.596.500
7.564.000
Laba operasi sebelum rugi daya beli
Rugi daya beli (lihat hitungan dalam Model 2)
Laba operasi bersih (tersedia untuk dividen)
11.302.500
KSRp
2.748.000
1.279.500
KSRp
1.468.500
Penyesuaian untuk mempertahankan kapital fisis (lihat hitungan dalam Model 4):
Sediaan barang:
Perubahan harga terrealisasi melalui penjualan
KSRp
0
Perubahaan harga melekat pada sediaan akhir
0 KSRp
Perlengkapan:
Perubahan harga terrealisasi melalui depresiasi
KSRp (71.500)
Melekat pada perlengkapan lama
127.000
Melekat pada perlengkapan baru
1.485.900
Jumlah untuk mempertahankan kapital fisis
Suwardjono
KSRp
0
1.541.400
1.541.400
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Model 7: Harga jual sekarang
Format 1
Penjualan
Kos historis barang terjual, MPKP
JRp 19.575.000
870 X 22.500
350 X 6.100
520 X 6.300
Rp
2.135.000
3.276.000
5.411.000
Laba kotor penjualan (terrealisasi)
Biaya operasi
JRp 14.164.000
7.564.000
Aliran dana masuk
Perubahan harga sediaan (margin pembelian)
Awal:
Akhir: Harga jual
900 X 25.025
Kos historis
900 X 6.400
JRp
0
JRp 22.522.500
Rp 5.760.000
Perubahan harga keluaran perlengkapan (Hitungan 5 dalam Model 3):
Perlengkapan lama
Harga jual akhir
JRp 15.470.000
Harga jual awal
16.592.000
Kenaikan (penurunan) harga
JRp (1.122.000)
Perlengkapan baru
Harga jual akhir
JRp 15.561.000
Harga jual awal
14.640.000
Kenaikan (penurunan) harga
JRp
921.000
Perubahan harga keluaran perlengkapan
Laba bersih
Suwardjono
6.600.000
16.762.500
(201.000)
JRp 23.161.500
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Model 7: Harga jual sekarang
Penjualan
Pembelian barang
870
350
520
900
X
X
X
X
22.500
6.100
6.300
6.400
Biaya operasi
Aliran kas berasal dari operasi
Aliran kas masuk harapan
Dari sediaan akhir
900 X 25.025
Penurunan nilai/harga aset fisis (lihat Format 1)
Laba harga jual sekarang
Suwardjono
Format 2
JRp 19.575.000
Rp
2.135.000
3.276.000
5.760.000
Rp 11.171.000
7.564.000
JRp 22.522.500
(201.000)
18.735.000
JRp
840.000
22.321.500
JRp 23.161.500
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Model 8: Harga jual sekarang/daya beli konstan
Penjualan
Kos barang terjual
19.575.000 X 127
2.135.000 X 127
3.276.000 X 127
/ 127
/ 122
/ 126
KIRp 19.575.000
KJRp
2.222.500
3.302.000
Laba kotor penjualan (terrealisasi)
Perubahan harga sediaan akhir:
Harga jual sekarang
22.522.500 X 127
Kos historis
5.760.000 X 127
Format 1
5.524.500
KJRp 14.050.500
/ 130
/ 128
KJRp 22.002.750
5.715.000
Laba kotor setelah penyesuaian harga sediaan
Perubahan harga keluaran perlengkapan:
Perlengkapan lama
Harga jual akhir
15.470.000 X 127 / 130
KJRp 15.113.000
Harga jual awal
16.592.000 X 127 / 122
17.272.000
Kenaikan (penurunan) harga
JRp (2.159.000)
Perlengkapan baru
Harga jual akhir
15.561.000 X 127 / 130
KJRp 15.201.900
Harga jual awal
14.640.000 X 127 / 122
15.240.000
Kenaikan (penurunan) harga
JRp
(38.100)
Perubahan harga keluaran perlengkapan
16.287.750
KJRp 30.338.250
(2.197.100)
Laba setelah penyesuaian fasilitas fisis
Biaya operasi
7.564.000 X 127 / 127
KJRp 28.141.150
7.564.000
Laba sebelum rugi daya beli
Rugi daya beli (dari Model 2)
KJRp 20.577.150
KRp 1.279.500
Laba bersih dalam daya beli konstan
Suwardjono
KJRp 19.297.650
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Model 8: Harga jual sekarang/daya beli konstan
Penjualan
Pembelian barang
Biaya operasi
19.575.000
2.135.000
3.276.000
5.760.000
X
X
X
X
127
127
127
127
7.564.000 X 127
/
/
/
/
127
122
126
128
/ 127
Format 2
KJRp 19.575.000
KJRp
2.222.500
3.302.000
5.715.000
Rp 11.239.500
7.564.000
Aliran kas berasal dari operasi
18.803.500
KJRp
Aliran kas masuk harapan
Dari sediaan akhir
22.522.500 X 127 / 130
Penurunan nilai/harga aset fisis (lihat Format 1)
= KJRp 22.002.750
(2.197.100)
771.500
19.805.650
Laba sebelum rugi daya beli
Rugi daya beli (lihat Model 2)
KJRp 20.577.150
1.279.500
Laba bersih dalam daya beli konstan
KJRp 19.297.650
Suwardjono
Transi
Bab 13
Akuntansi untuk Perubahan Harga
Ini? … Ah, masih jauh!
Suwardjono
Transi