BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Pasar modal merupakan salah satu alternatif sumber pendanaan bagi perusahaan sekaligus sarana investasi bagi para investor. Pasar modal secara umum dapat diidentikkan dengan sebuah tempat dimana modal diperdagangkan antara investor dengan orang yang membutuhkan modal issuer untuk mengembangkan investasi. Dalam Undang-Undang No. 8 tahun 1995, pasar modal didefinisikan sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

  Keberadaan pasar modal di Indonesia merupakan salah satu faktor terpenting dalam ikut membangun perekonomian nasional, terbukti telah banyak industri dan perusahaan yang menggunakan institusi pasar modal ini sebagai media untuk menyerap investasi dan media untuk memperkuat posisi keuangannya.  

  Membaiknya kinerja pasar modal merupakan barometer bagi sehatnya perekonomian yang akan menimbulkan kegairahan investor untuk kembali berinvestasi. Timbulnya anggapan bahwa fluktuasi yang besar pada nilai tukar sebagai faktor utama yang mampu menjelaskan fluktuasi yang besar pada pasar modal menunjukkan bahwa fluktuasi yang terlalu besar di pasar modal Indonesia pada saat krisis ekonomi bukan disebabkan oleh faktor fundamental semata.   Menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini setiap perusahaan dituntut untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap fungsi- fungsi penting yang ada dalam perusahaan secara efektif dan efisien sehingga perusahaan dapat lebih unggul dalam persaingan yang dihadapi. Dengan tingginya tingkat return yang diperoleh pemegang saham maka para pemegang saham akan meningkat. Disamping itu juga bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan melakukan pengembangan usahanya (Rakhmawati, 2008).

  Financial Accounting Standards Board – FASB (1978), Statement Of Financial Accounting Concepts No.1, menyatakan bahwa fokus utama laporan

  keuangan adalah laba, jadi informasi laporan keuangan seharusnya mempunyai kemampuan untuk memprediksi laba dimasa depan. Laba (penghasilan bersih) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva. Berdasarkan konsep akuntansi, laba adalah selisih lebih antara pendapatan yang berasal dari transaksi perusahaan pada periode tertentu dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Laba seringkali digunakan sebagai dasar perpajakan, pengambilan keputusan investasi, prediksi untuk peramalan laba yang akan datang dan sebagai penilaian kinerja perusahaan.

  Para pelaku bisnis dan pemerintah dalam pengambilan keputusan ekonomi membutuhkan informasi tentang kondisi dan kinerja keuangan perusahaan. Dari laporan keuangan, perusahaan dapat memperoleh informasi tentang performance (kinerja) perusahaan, aliran kas perusahaan dan informasi lain yang berkaitan dengan laporan keuangan. Oleh karena itu, analisis laporan keuangan sangat diperlukan untuk memahami informasi laporan keuangan. Dalam menganalisis dan menilai kondisi keuangan perusahaan serta prospek pertumbuhan labanya, ada beberapa teknik analisis yang dapat digunakan. Salah satu alternatif untuk mengetahui apakah informasi keuangan yang dihasilkan dapat bermanfaat untuk memprediksi pertumbuhan laba, termasuk kondisi keuangan di masa depan adalah dengan melakukan analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan adalah salah satu cara pemrosesan dan penginterpretasian informasi akuntansi yang dinyatakan dalam artian relatif maupun absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang satu dengan angka yang lain dari suatu laporan keuangan (Suhardito dkk, 2000).

  Laba merefleksikan telah terjadinya proses peningkatan atau penurunan ekuitas dari berbagai sumber transaksi. Untuk mengukur dan memprediksi laba perusahaan dapat menggunakan rasio keuangan. Hal ini menjadikan rasio keuangan dapat menjadi faktor dalam mengevaluasi keadaan keuangan perusahaan masa lalu, sekarang, dan memproyeksikan laba yang akan datang (Juliana dan Sulardi, 2003). Selain itu, rasio keuangan dapat dipakai sebagai sistem peringatan awal terhadap kemunduran kondisi keuangan dari suatu perusahaan.

  Rasio keuangan sering digunakan untuk mengukur kekuatan atau kelemahan yang dihadapi perusahaan di bidang keuangan yang pada dasarnya tidak hanya berguna bagi kepentingan intern perusahaan, melainkan juga bagi pihak eksternal. Selain itu, rasio keuangan dapat dipakai sebagai sistem peringatan awal (early warning system) terhadap kemunduran kondisi keuangan dari suatu perusahaan. Dengan rasio keuangan, investor dapat dibimbing untuk membuat keputusan atau perimbangan tentang apa yang akan dicapai oleh perusahaan dan bagaimana prospek yang akan dihadapi di masa yang akan datang. Seperangkat laporan keuangan utama belum dapat memberi manfaat maksimal bagi pemakai sebelum pemakai menganalisis laporan keuangan tersebut lebih lanjut dalam bentuk analisis laporan keuangan yang didalamnya termasuk analisis terhadap rasio-rasio keuangan. Analisis laporan keuangan mencurahkan perhatian kepada penghitungan rasio agar dapat mengevaluasi keadaan financial masa lalu, sekarang, dan memproyeksikan hasil atau laba yang akan datang. Analisis ini dilakukan dengan mengukur hubungan antara unsur-unsur tersebut dari tahun ke tahun untuk mengetahui arah perkembangannya (Thaussie Nurvigia, 2010 : 3).

  Terdapat beberapa penelitian yang mengkaitkan pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba diantaranya adalah Thaussie Nurvigia (2010), Analisis Rasio – Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian tersebut adalah current ratio, quick ratio, working capital to total asset, debt

  

to equity ratio, profit margin secara simultan memiliki pengaruh yang

  signifikan terhadap pertumbuhan laba, secara parsial current ratio tidak berpengaruh secara signifikan dan negatif, working capital to total asset berpengaruh signifikan dan positif, debt to equity ratio tidak berpengaruh secara signifikan dan positif, serta profit margin berpengaruh secara signifikan dan positif. Indah Widya Ningsih (2010), Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Perusahaan Manufaktur Industri Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian tersebut adalah berdasarkan uji simultan current ratio, debt to equity ratio, debt to asset ratio,

  

total asset turnover, return on equity, return on asset, gross profit margin,

inventory turnover berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba,

  berdasarkan uji parsial current ratio, total asset turnover, inventory turnover bepengaruh signifikan, debt to equity ratio, debt to asset ratio, return on asset,

  

return on equity, gross profit margin tidak bepengaruh signifikan terhadap

  petumbuhan laba. Danny Oktanto dan Muhammad Nuryatno (2014), Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011. Hasil penelitian tersebut adalah secara parsial quick ratio, total asset turnover, tidak berpengaruh terhadap perubahan laba, Secara simultan quick ratio, debt to equity ratio,

  

debt to total asset, total asset turnover, inventory turnover berpengaruh secara

serempak terhadap perubahan laba.

  Dari uraian diatas peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian yaitu “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 – 2013”.

1.2 Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah

  1. Apakah current ratio berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013? 2. Apakah cash ratio berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013? 3. Apakah debt to equity ratio berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

  Efek Indonesia periode 2009-2013? 4. Apakah total asset turnover berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

  Efek Indonesia periode 2009-2013? 5. Apakah inventory turnover berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

  Efek Indonesia periode 2009-2013? 6. Apakah return on equity berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

  Efek Indonesia periode 2009-2013? 7. Apakah gross profit margin berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

  Efek Indonesia periode 2009-2013? 8. Apakah rasio keuangan berpengaruh secara simultan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

  Efek Indonesia periode 2009-2013?

1.3 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh current ratio terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013.

  2. Untuk mengetahui pengaruh cash ratio terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013.

  3. Untuk mengetahui pengaruh debt to equity ratio terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013.

  4. Untuk mengetahui pengaruh total asset turnover terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013.

  5. Untuk mengetahui pengaruh inventory turnover terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013.

  6. Untuk mengetahui pengaruh return on equity terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013.

  7. Untuk mengetahui pengaruh gross profit margin terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013.

  8. Untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013.

1.4 Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

  1. Bagi peneliti yaitu, untuk memenuhi persyaratan akademis dan tambahan wawasan sebagai pengetahuan peneliti tentang masalah yang di teliti.

  2. Bagi peneliti selanjutnya yaitu, untuk bahan pertimbangan dan informasi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan peneliti pada bidang yang sama di masa yang akan datang dan sebagai bahan referensi untuk melakukan pengembangan penelitian selanjutnya.

  3. Bagi investor yaitu, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam membuat keputusan investasi pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010

1 36 101

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013

2 85 108

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dan Ukuran Aset Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

1 24 107

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perataan Laba Pada Perusahaan Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 1 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Reformasi Pajak Tahun 2008 Terhadap Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Debt Financing pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 21 7

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian - Prediksi Rasio Keuangan Terhadap Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Periode 2010-2013

0 0 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Rasio Camel Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008 – 2010

0 0 7

Pengaruh Pertumbuhan Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010

0 1 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Keuangan - Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013

0 0 11