POTENTIAL OF PLANTS IN CO2 EMISSIONS REDUCTION FOREST CITY IN BANDA ACEH

  Jurnal EduBio Tropika, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2014, hlm. 187-250 Nurdin Amin Mahasiswa Magister Pendidikan Biologi PPs Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh Hasanuddin Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh Djufri Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh Korespondensi: nurdinamin86@gmail.com

POTENSI JENIS TUMBUHAN DI HUTAN KOTA BANDA ACEH DALAM MEREDUKSI EMISI CO

2 ABSTRAK: Penggunaan bahan bakar minyak dan gas di Kota Banda Aceh terus meningkat seiring dengan

  terus bertambahnya jumlah kendaraan. Hal tersebut akan meningkatkan jumlah karbondioksida yang dilepaskan ke udara. Pencemaran udara yang disertai dengan meningkatnya kadar CO diudara akan menjadi 2 lingkungan Kota Banda Aceh yang tidak sehat dan dapat menurunkan kesehatan manusia.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kemampuan setiap jenis tumbuhan dalam mereduksi emisi CO . Metode yang 2 digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei eksploratif menggunakan rancangan Non Destructive.

  Pengukuran berat kering biomassa pohon yang dihitung menggunakan ”Allometric equation” berdasarkan pada diameter batang setinggi dada (1,3 m). Hasil penelitian diperoleh bahwa jumlah biomasa di hutan Kota Banda Aceh 0,91134 Kg/Ha dengan stok karbon 0,42999 Kg/Ha, biomasa paling banyak terdapat di hutan Kota BNI Tibang yaitu 0,66143 Kg/Ha dengan jumlah stok karbon 0,30426 Kg/Ha, sedangkan jumlah yang paling sedikit terdapat pada hutan Mesjid Raya Baiturrahman dan Taman Hutan Putro Phang rata-rata biomasa 0,01833Kg/Ha dengan stok karbon 0,00995 Kg/Ha.Kontribusi serapan CO terbesar adalah jenis Tamarundus 2 indica sebesar 0,014 Kg/Bulan, Samanea saman dan Mangifera indica dengan serapan rata 0,013 Kg/Ha, sedangkan yang paling sedikit kontribusi serapan CO adalah jenis Ficus sp yaitu 0,03 Kg/ha. Rata-rata 2 kemampuan setiap jenisnya dalam mereduksi emisi CO adalah 0,02 Kg/ Bulan. 2 Kata Kunci: Biomasa, Reduksi Emisi CO 2 , dan Kota Banda Aceh.

POTENTIAL OF PLANTS IN CO EMISSIONS REDUCTION FOREST CITY IN

2 BANDA ACEH

  ABSTRACT: The use of fuel oil and gas in Banda Aceh continues to increase along with the increasing number of vehicles. This will increase the amount of carbon dioxide released into the air. Air pollution, along with increased levels of CO2 in the air would be environmentally Banda Aceh is not healthy and can reduce human health. Porpose study was to assess the ability of each plant species in reducing CO2 emissions. The method used in this study is exploratory survey method using Non Destructive design. Measurement of dry weight biomass of trees is calculated using the "allometric equation" based on trunk diameter at breast height (1.3 m). The results showed that the amount of biomass in forests of Banda Aceh 0.91134 kg / ha with carbon stock 0.42999 Kg / ha, biomass is the most abundant in the forest Tibang Kota BNI is 0.66143 kg / ha with the amount of carbon stock 0.30426 kg / ha, while the least amount contained in the forest Mosque Baiturrahman Putro Phang forest park and an average biomass 0,01833Kg / ha carbon stock 0.00995 kg / Ha. Kontribusi largest CO2 uptake is kind of Tamarundus indica of 0.014 kg / Month, Samanea saman and Mangifera indica with average uptake of 0.013 Kg / ha, while the least contribution of CO2 uptake is Ficus sp is 0.03 kg / ha. The average ability of each species to reducing CO2 emissions is 0.02 Kg / Month.

  Keywords: Biomass, CO Emissions Reductions, and Banda Aceh. 2 PENDAHULUAN

  Banda Aceh merupakan salah satu Kota luput dari segala aktivitas masyarakat. Peningkatan yang terdapat di Provinsi Aceh yang memiliki luas jumlah penduduk yang tinggi (2,4%/tahun) akan

  2

  wilayah 61,36 m dengan jumlah penduduk men- meningkatkan kebutuhan lahan untuk pemukiman capai 224.209 jiwa (BPS Kota Banda Aceh, 2012). dan pembangunan sarana dan prasaranan lainnya. Sebagai ibuKota propinsi, Kota Banda Aceh tidak Peningkatan jumlah kendaraan bermotor yang ter-

  Potensi Jenis Tumbuhan di Hutan Kota Banda Aceh dalam Mereduksi Emisi Co 2

  2

  kan/pohon dilakukan sebanyak 2 kali dari setiap jenis tumbuhan yang diulangi 2 kali dalam jangka waktu 60 hari (untuk mendapatkan perubahan pe- nyimpanan karbon secara signifikan) pada pohon yang sama. Rancangan penelitian lapangan dengan menggunakan metode Non Destructive (untuk tumbuhan tegak) yaitu salah satu cara estimasi karbon tanpa merusak tumbuhan dengan penguku- ran berat kering biomassa pohon yang dihitung menggunakan ”allometric equation” berdasarkan pada diameter batang setinggi dada (1,3 m).

  Purposive Sampling . Pengambilan sampel tega-

  Pengambilan sampel menggunakan metode

  Teknik Pengumpulan Data

  Penelitian ini dilakukan di hutan Kota Banda Aceh pada bulan Maret 2014 yang meliputi hutan Kota BNI Tibang, hutan Kota Taman Sri Ratu Safiatuddin, hutan Kota Mesjid Raya, hutan Kota Taman Sari dan hutan Kota Taman Putroe Phang.

  METODE Lokasi Penelitian

  antropgenik (kegiatan manusia) demi memeli- hara kualitas udara Kota Banda Aceh yang bersih dalam menetralisisir dampak pencemaran udara dalam rangka pencapaian kualitas udara Kota Ban- da Aceh yang bersih.

  2

  , suntuk itu perlu dilakukan peneli- tian kemampuan hutan Kota sebagai penyerap gas CO

  di Kota Banda Aceh masih sangat minim. Jenis tumbuhan yang ditanam di hu- tan Kota Banda Aceh belum diketahui kemampuan mereduksi CO

  217 jadi di Kota Banda Aceh mencapai 12.000-14.000 unit perbulan. Peningkatan jumlah kendaraan ter- sebut berefek terhadap peningkatan pemakaian bahan bakar minyak (Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh, 2011). Pencemaran udara yang diser- tai dengan meningkatnya kadar CO

  2

  Hasil studi literatur diperoleh informasi bah- wa jenis tumbuhan yang mampu menyimpan kar- bon dalam jumlah yang besar untuk mengurangi peningkatan emisi CO

  di atmosfer sekaligus dalam waktu bersamaan juga memerankan siklus oksigen. Berdasarkan informa- si dari Dinas Pertamanan dan kebersihan Kota Banda Aceh, luas Ruang Terbuka Hijau (RTH) atau hutan Kota yang tersedia tahun 2011 adalah 612,06 Ha dan jumlah pohon yang telah ditanam yaitu 13.350 pohon. Keberadaan RTH Kota Banda Aceh tersebar di beberapa wilayah, akan tetapi keberadaan RTH tersebut belum mampu memberi- kan nilai ekologi yang bagus terhadap kondisi udara.

  2

  didaerah perkotaan adalah mengu- rangi emisi karbon dan membangun hutan Kota. Hutan Kota sebagai penyerap karbon (carbon sink) yang paling efektif sehingga dapat mengurangi peningkatan emisi karbon di atmosfer. Tumbuhan yang terdapat di hutan Kota mampu melakukan fotosintesis yang merupakan proses penting dalam memerankan siklus karbon dan memelihara CO

  2

  diudara harus diupayakan tidak terus bertambah naik. Salah satu cara untuk mereduksi CO

  2

  diudara akan menjadi lingkungan Kota yang tidak sehat dan dapat menurunkan kesehatan manusia, oleh karena itu kosentrasi gas CO

  2

  Pada tahap pertama dilakukan pembuatan plot ukuran 20m x 50m, didalamnya dibuat sub plot dengan ukuran 10 m x 10 m. Pada penelitian ini plot I terletak pada koordinat lintang utara dan selatan begitu juga dengan plot lainnya. Selanjut- nya dilakukan pengambilan data primer dengan

  218 Amin, dkk.

  Tabel 1. Estimasi Biomassa Pohon menggunakan Persamaan Allometrik

  Bentuk Pohon Allometrik Sumber 2.62 Pohon bercabang BK= 0.11 ρ D Ketterings,200l 2 Pohon tidak bercabang Hairiah et al,1999 BK=  ρ H D /40 2.12 Pisang BK= 0,030 D Arifin,2001 228 Bambu BK= 0.131 D Pripdarsini, 2000 2831 Sengon BK= 0.0272 D Sugiharto,2002 26576 Pinus BK= 0.0417 D Waterloo, 1995 Sumber (Hairiah & Rahayu, 2007)

  Keterangan: BK = Berat kering, kg/pohon D = Diameter pohon, cm H = Tinggi pohon, cm

  • 3

  ρ = BJ kayu, g cm melakukan sensus di seluruh plot meliputi iden- Estimasi Penyerapan Co

  2

  tifikasi jenis pohon dan pengukuran diameter Estimasi penyerapan CO dilakukan untuk

  2

  (DBH) dan tinggi pohon. mengetahui jumlah karbon yang terserap dan ter- Menurut Hairiah dan Rahayu (2007), pen- simpan pada jaringan suatu tumbuhan. Estimasi dugaan biomassa di atas permukaan tanah bisa penyerapan CO melalui beberapa tahap yaitu berat

  2

  diukur dengan menggunakan metode langsung jenis, biomasa, karbon yang tersimpan, massa CO

  2

  (destructive) dan metode tidak langsung (non dan kemampuan penyerapan setiap jenis tumbu- destructive ). Metode tidak langsung digunakan han. untuk menduga biomassa pohon yang berdiameter Pengukuran Berat Jenis (BJ) ≥ 5 cm, sedangkan untuk menduga biomassa po- Berat jenis (BJ) kayu dari masing-masing je- hon yang memiliki diameter < 5 cm (vegetasi tum- nis pohon dengan jalan memotong kayu dari salah buhan bawah) menggunakan metode secara lang- satu cabang, lalu ukur panjang, diameter dan tim- sung. bang berat basahnya. Masukkan dalam oven, pada

  o

  Untuk mendapatkan sebaran diameter pohon suhu 80 C selama 2x24 jam dan timbang berat ke- (diameter ≥ 5 cm), maka pada plot 20m x 50m di- ringnya. Hitung volume dan BJ kayu dengan rum- lakukan sensus yang masuk kriteria pohon. Setelah us sebagai berikut: mendapatkan gambaran komposisi vegetasi dan sebaran diameter selanjutnya dipilih beberapa Nilai Biomassa tegakan pohon menggunakan for- pohon secara Purposive yang diharapkan dapat mula

  3

  dilokasi. Selanjutnya dilakukan penghitungan bio- Volume Pohon (cm ) = massa dengan menggunakan metode Non destruct-

  tive sampling , yaitu melakukan dengan tidak me- Dimana:

  3 rusak.

  V = Volume Pohon (cm ) Sampel diambil sebanyak 100 gram disetiap

  R = Jari-jari pohon = ( ) bagian komponen vegetasi organ pohon yang pi-

  T = Tinggi Pohon sahkan antara daun yang muda dengan daun tua (Mega, Dkk. 2011)

  (daun, dan cabang) kemudian penimbangan berat basah secara langsung, selanjutnya dibawa ke Untuk mencari Berat Jenis (BJ) mengguna- laboratorium untuk dilakukan pengeringan dengan kan formula menggunakan oven dengan temperature 80 C selama 2x24 jam sampai diperoleh berat kering

  ( )

  • 3

  BJ (g cm ) = konstan dan mengkonversinya menjadi berat ke- ring (biomassa). Pengukuran dan pengambilan (Hairiah & Rahayu, 2007). sampel dilakukan sebanyak 2 kali dalam kurun waktu 60 hari.

  Potensi Jenis Tumbuhan di Hutan Kota Banda Aceh dalam Mereduksi Emisi Co 2

  219

  Biomassa

  Biomassa adalah bahan organik yang dihasil- kan melalui proses fotosintesis, baik berupa pro- duk maupun buangan. Estimasi biomassa tersim- pan dalam tegakan/pohon menggunakan persa- maan allometrik ( Ketterings. 2001 dalam Hairiah 2007 ) ;

2.62 Keterangan:

  W = 0.11 x BJ x D

  W = Biomassa BJ = Berat Jenis D = Diameter Pohon ( Ketterings. 2001 dalam Hairiah 2007 ) .

  Pengukuran Karbon yang Tersimpan

  Setelah nilai biomasa pada pohon telah di- temukan selanjutya pengukuran karbon yang ter- simpan dengan menentukan jenis pohon yang ter- dapat di hutan Kota Benda Aceh. Estimasi karbon yang tersimpan dilakukan dengan formula:

  CS = W x 0.46 Keterangan: CS = karbon tersimpan dalam tumbuhan W = Total Biomassa

  (Brown, S. 1997 dalam Hairiah 2007)

  Pengukuran Massa CO

  Kandungan biomasa dan stok karbon yang terdapat di Hutan Kota Banda Aceh memiliki jum- lah yang berbeda, hal ini disebabkan oleh struktur vegetasi pohon yang tidak seimbang, mulai dari jenis pohon, tempat tumbuh, bentuk tanam yang masih menumpuk dan lokasi tanam yang tidak merata. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Tyas (2008) yang menyatakan bahwa Pengurangan jum- lah pohon per hektar tidak mengurangi jumlah serapan karbon per hektar. Hal ini disebabkan ada- nya peningkatan besar diameter batang, jumlah daun dan jumlah stomata. Perbedaan tersebut sang- at mempengaruhi kondisi serapan CO

  Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa stok karbon di hutan kota Banda Aceh adalah 45 % dari biomasa tumbuhan. Hasil penelitian me- nunjukkan bahwa jumlah biomasa di hutan kota Banda Aceh 0,91134 Kg/Ha dengan stok karbon 0,42999 Kg/Ha, jumlah yang paling banyak stok karbon terdapat di hutan Kota BNI dengan bio- masa 0,66143 Kg/Ha dengan jumlah stok karbon 0,30426 Kg/Ha, jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan pohon, sebab vegetasi di hutan kota BNI Tibang Masih dalam perawatan yang membutuhkan pe- meliharaan yang baik sehingga dapat berfungsi dengan semestinya. Kemudian di ikuti Hutan Ta- man Sari 0,10370 Kg/Ha dengan stok karbon 0,04770 Kg/Ha, selanjutnya Hutan Kota Taman Putro Phang 0,10245 Kg/Ha dengan stok karbon 0,04559 Kg/Ha, jumlah yang paling sedikit terda- pat pada hutan Mesjid Raya Baiturrahman dan Taman Hutan Putro Phang Rata-rata dengan bio- masa 0,01833Kg/Ha dengan stok karbon 0,00995 Kg/Ha.

  HASIL DAN PEMBAHASAN Biomassa dan Stok Karbon di Hutan Kota Ban- da Aceh

2 Pengukuran Massa CO

  oleh setiap jenis tumbuhan dilakukan dengan de- ngan formula: D

  2

  2

  serta kan- dungan karbon yang disimpan. Perbedaan jumlah stok karbon pada setiap lokasi penelitian disebabkan karena perbedaan komposisi jumlah, dan kondisi tumbuhan pada setiap lokasi, nilai karbon tersimpan menyatakan banyaknya karbon yang mampu diserap oleh tum- buhan dalam bentuk biomassa. Stok karbon pada suatu sistem penggunaan lahan dipengaruhi oleh jenis vegetasinya. Suatu sistem penggunaan lahan yang terdiri dari pohon dengan jenis yang mem- punyai nilai kerapatan kayu tinggi, biomasanya akan lebih tinggi bila dibandingkan dengan lahan yang mempunyai jenis dengan nilai kerapatan kayu rendah (Rahayu et al, 2007). Hal ini berkai- tan dengan (Hairiah & Rahayu,2007) yang menya- takan biomassa merupakan istilah untuk bobot hi-

  2

  dilakukan dengan formula: Massa CO = Massa Karbon x 1.46

  Kemampuan Penyerapan Setiap Jenis Tumbuhan

  Pengukuran kemampuan penyerapan CO

  yang terserap pada pengambilan sam-

  yang terserap pada pengambilan sam- pel pertama Dt2 = CO

  2

  2

  Dt1 = CO

  yang terserap oleh suatu tumbuhan (dalam waktu 30 hari)

  2

  = CO

  it

  = (Dt2 – Dt1) / 2 Keterangan: D

  it

  220 Amin Gam dup, biasan untuk selu populasi, at merupakan massa (tum porsinya ter

  ss dalam Rahayu nda Aceh

  2

  terbesar terdapat

  us indica sebesar 0,014 Kg

  Banya suatu lahan yang terbeb minkan din lahan yang tuk menghi mukaan tan

  0,013 K paling t di hutan

  saman

  but dis jumlahn pohon y tumbuh lah ind pohon biomass berkore berarti stok ka serapan tribusi s

  rundus

  H rapan C

  disebabkan oleh ukuran d ahnya yang banyak, ukur n yang lebih besar dibandi uhan lainnya serta yang p individu dan ukuran indiv n yang lebih besar sehin assa dan karbon yang besar orelasi positif dengan besarn rti semakin besar simpana karbon akan semakin tingg an CO

  2

  juga semakin bany si serapan CO

  2

  terdapat pa

  40 %. ng ditanam pada i jumlah karbon k karbon mencer- stem penggunaan ya digunakan un- rbon di atas per- ing sistem. Time- a laju akumulasi minimum yang enggunaan lahan, maksimum dan

  di Hutan Kota Ban Tabel 2. Hasil penelitian menunjuk n CO

  an dan Mangifera indica d

  3 Kg/Ha sebagai jenis tum g tinggi dalam menyerap C tan Kota Banda Aceh.

  Kg/Bulan. Hal terse- daun kecil dengan kuran pada diameter ndingkan tingkat per- paling penting jum- dividu pada tingkat hingga menghasilkan sar pula, stok karbon sarnya biomassa yang anan biomassa maka nggi sehingga potensi nyak. Selain itu, kon- t pada jenis Samanea

  a dengan serapan rata

  umbuhan kedua yang p CO

  Co

  ambar 2. Biomasa dan Stok sanya dinyatakan sebagai eluruh atau sebagian tubu , atau komunitas. Sedangka an kandungan karbon abso umbuhan pada waktu terten terhadap biomassa total 40 nyaknya jenis pohon yang han dapat mengimbangi j ebas di udara. Nilai stok k dinamika karbon dari sistem ng berbeda, yang nantinya ghitung 'timeaveraged karb tanah pada masing-masing karbon tergantung pada l karbon maksimum dan m n dalam suatu sistem peng ntuk mencapai karbon m tasi (Palm et al., in press

  in, dkk.

  2

  yang terdapat paling rendah dalam jenis Ficus Sp yaitu ini disebabkan oleh adalah faktor jumlah mur tumbuhan yang ktur daun yang tebal gga proses asimilasi nderung tidak efektif. enelitian Lilik (2007) anya variasi besaran iserap pada masing- disebabkan karena enis tanaman, kondisi an (populasi). Faktor uhi jumlah serapan an tertentu sehingga an antara satu jenis n lainnya. buhan dalam mere-

  Serapan Co

  etal, ).

  karbon, kar tersimpan d waktu untu waktu rotas

  averaged k

  2

2 Di Hutan Kota Band

  E ohon disetiap Hutan Kota B n CO

  terdapat pada je sar 0,03 Kg/ Bulan, hal in rapa faktor, diantaranya ad yang sedikit, kondisi umu h muda, mempunyai strukt mempunyai getah, sehingg sedikit terhambat dan cende ini sesuai dengan hasil pene menyatakan bahwa adan nsi CO

  Pohon tesis dari at bon organi dalam bent umbi, buah proses fotos proses, sepe karbon ters banyak CO kemudian d fotosintesis an tumbuha ,dkk., 2013)

  Jadi, massa tumb Aceh dapat yang disera berdampak dikawasan H

  hon menyerap CO

  2

  melalui atmosfer dan mengubahny anik (karbohidrat) serta m entuk biomassa pada batan ah, dan lain lain. Keseluru tosintesis ini akan hilang m eperti respirasi dan dekom tersimpan dapat menggam

  Estimasi setiap jenis tumbu ta Banda Aceh anda Aceh disajikan jukkan kontribusi se- at pada jenis Tama-

  , dan kerapatan tanaman but sangat mempengaruh dilakukan oleh tanaman ampak kepada perbedaan an dengan jenis tanaman la

  yang dapat dise ng jenis tanaman yang d rapa faktor diantaranya jeni

  2

  2

  sed Hal ini yang m potensi masing beberap tapak, d tersebut yang d berdam tanaman

  Selanjutnya jenis yang pa yerap CO

  CO2 yang diserap oleh tu n diproses melalui fotosinte sis kemudian disebarkan ke uhan dan akhirnya menjadi

  13). i, dengan melakukan peng mbuhan pada setiap hutan pat menggambarkan berap serap oleh tumbuhan ters ak menurunnya jumlah CO n Hutan Kota Banda Aceh tok Karbon pada Jenis Poh ai bobot kering, ubuh organisme, kan stok karbon solut dalam bio- tentu dengan pro-

  lui proses fotosin- nya menjadi kar- menyimpannya tang, daun, akar, uruhan hasil dari melalui berbagai omposisi. Jumlah ambarkan berapa tumbuhan untuk intesis. Hasil dari ke seluruh bagi- adi biomassa (Sri enghitungan bio- tan Kota Banda rapa banyak CO

  2

  ersebut sehingga O

  2

  yang terdapat eh. Rata-rata Se- rapan C pada Ta

  2

  S menyer sebesar beberap jenis ya masih m dan me CO

  Potensi Jenis Tumbuhan di Hutan Kota Banda Aceh dalam Mereduksi Emisi Co 2

  23 Spathodea campanulata 0,0165 0,0076 0,011

  17 Sterculia quadrifida 0,0298 0,0137 0,008

  18 Hibiscus tiliaceus 0,0304 0,0140 0,008

  19 Ficus Sp. 0,0052 0,0024 0,003

  20 Mimossups elengi 0,0085 0,0049 0,007

  21 Alstonia scholaris 0,0107 0,0018 0,005

  22 Polyalthia longifolia 0,0168 0,0039 0,006

  24 Leucaena Sp. 0,0052 0,0024 0,006 Jumlah 0,6441 0,2932 0,204

  15 Hura crepitans 0,0329 0,0152 0,008

  Gambar 3. Estimasi Setiap Jenis Tumbuhan dalam Mereduksi CO

  2

  duksi CO

  2

  yang terdapat di hutan Kota Banda Aceh disajikan pada gambar 3. Jumlah serapan CO

  2

  tidak terlepas dari jumlah biomasa yang terdapat pada tumbuhan itu sendiri, karena bahan organik pada tumbuhan tidak hanya terdapat pada organ daun, akan tetapi pada sehingga Biomassa pada batang memiliki kontri- busi umumnya paling besar dibandingkan dengan biomassa pada bagian lainnya. Hal ini disebabkan karena batang menyimpan sebagian besar stok hasil fotosintetis untuk pertumbuhan tanaman.

  16 Spondias dulcis 0,0288 0,0133 0,008

  14 Azadirachta indica 0,0195 0,0090 0,006

  221 Tabel 2. Serapan CO

  4 Tamarindus indica 0,0594 0,0273 0,014

  2

  di Hutan Kota Banda Aceh

  No Nama Ilmiah

Rata-Rata

Biomasa

  Rata-rata Stok Karbon Serapan CO 2 Kg/Bulan

  1 Acacia auriculiformi 0,0355 0,0163 0,009

  2 Pterocarpus Indicus 0,0114 0,0066 0,009

  3 Senna siamea 0,0556 0,0256 0,013

  5 Samanea saman 0,0196 0,0084 0,012

  13 Mangifera Indica 0,0453 0,0208 0,013

  6 Castanopsis cuspidata 0,0244 0,0112 0,006

  7 Cemara Sp. 0,0373 0,0172 0,010

  8 Casuarina equisetifolia 0,0254 0,0117 0,006

  9 Prunus avium 0,0398 0,0183 0,010

  10 Syzygium cumini 0,0491 0,0226 0,012

  11 Terminalia catappa 0,0190 0,0088 0,010

  12 Swietania mahoni 0,0179 0,0103 0,004

  Setiap tumbuhan mempunyai karakteristik

DAFTAR RUJUKAN

  https://www.google.com/#q= peningkatan+ kendaraan+bermotor+di+banda+aceh+tahun

  tation Forest Balai Penelitian Kehutanan Solo. Surakarta.

  Kuantifikasi Kandungan Karbon Pada Hutan Tanaman Jati (Tectona Grandis Linn.) Plan-

  Sam Ratulangi Program Pascasarjana Pro- gram Studi Ilmu Perairan. Manado. Sri W, Chairul dan Ardinis, A. 2013 Estimasi Ca- dangan Karbon di Atas Permukaan Tanah dan Keanekaragaman Jenis Tumbuhan di Hutan Bukit Tangah Pulau Area Produksi PT. Kencana Sawit Indonesia (KSI), Solok Selatan. Jurnal BIOLOGIKA. Volume. 2. No. 1. Tyas, M. B. Heru, D. R. 2008. Sukresno Kajian

  Sumberdaya Hayati Perairan ) Universitas

  Tingkat Tinggi dan Rendah (Konservasi

  Pemerintah Kota Banda Aceh, 2012. Profil Hutan Kota BNI Tibang , Kota Banda Aceh. Riyadi, 2012. Penyerapan Karbon pada Tumbuhan

  Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebija- kan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Kementerian Kehutanan, Indo- nesia Kerjasama Dengan International Tropi- cal Timber Organization (ITTO) Bogor.

  (SOP) Untuk Pengukuran Stok Karbon di Kawasan Konservasi. Pusat Penelitian dan

  Tian, P. 2011. Prosedur OperasiStandar

  Banda Aceh. Prosiding. Seminar Nasional Biologi. Mega, L. Kirsfianti, L. G. Ari, W. Afiefah, B. dan

  ICRAF Southeast Asia Regional Office Bogor. Hidayat, M. 2013. Stock Carbon (Karbon Tersim- pan) pada Tanaman Hutan Kota BNI Kota

  bon Tersimpan di Berbagai Macam Penggu- naan Lahan . World Agroforestry Centre

  Kota Banda Aceh. Kota Banda Aceh Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh. 2011.

  222 Amin, dkk. di udara, sehingga dapat merupakan penyangga yang baik terhadap pencemaran udara. Proses pe- nyerapan CO

  BPS Kota Banda Aceh, 2012. Statistik Daerah

  2 adalah 0,02 Kg/ Bulan.

  Jumlah biomasa yang tersimpan pada setiap jenis habitus pohon di hutan Kota Banda Aceh adalah 0,64 Kg/Ha dengan stok karbon 0,29 Kg/Ha. Kemampuan setiap jenis tumbuhan yang terdapat di hutan Kota Banda Aceh dalam mere- duksi emisi CO

  SIMPULAN

  2012). Karbon juga tersimpan pada bahan organik mati dan produk-produk berbasis biomassa seperti produk kayu baik ketika masih dipergunakan mau- pun sudah berada di tempat penimbunan. Carbon dapat tersimpan dalam kantong karbon dalam periode yang lama atau hanya sebentar.

  di atmosfer mela- lui proses fotosinthesis dan menyimpannya dalam jaringan tumbuhan. Sampai waktunya karbon ter- sebut tersikluskan kembali ke atmosfer, karbon tersebut akan menempati salah satu dari sejumlah kantongkarbon. Semua komponen penyusun vege- tasi baik pohon, semak, liana dan epifit merupakan bagian dari biomassa atas permukaan (Riyadi,

  2

  untuk partum- buhannya. Peningkatan konsentrasi CO2 di tmosfir antara lain akan merangsang proses fotosintesa, tumbuhan akan mengurangi CO

  2

  Tumbuhan membutuhkan CO

  pada tumbuhan terjadi melalui pro- ses fotosintesis yang terjadi pada organ tumbuhan yang mengandung klorofil.

  2

  • 2011. d diakses tanggal 12 Desember 2013. Hairiah, K dan Rahayu, S. 2007. Pengukuran Kar-