Ahmad Hidayat, Chandra Kurniawan Fakultas Psikologi, Universitas Islam Riau Psychology.consulting7gmail.com Abstract - PENGARUH KONSEP DIRI DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF PEMBELIAN GADGET PADA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM NON REGULER UNIVERS

   ISSN 1907 - 3305

  ====================================================================

  

PENGARUH KONSEP DIRI DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP

PERILAKU KONSUMTIF PEMBELIAN GADGET PADA MAHASISWA

FAKULTAS HUKUM NON REGULER UNIVERSITAS ISLAM RIAU

  Ahmad Hidayat, Chandra Kurniawan Fakultas Psikologi, Universitas Islam Riau

  Psychology.consulting7@gmail.com

  

Abstract

This research was conducted at the Faculty of Law, Islamic University of Riau. The purpose of

this study was to determine the effect of Self-concept and self-confidence with consumer

behavior on non-regular students in the faculty of law, Islamic University of Riau. Data

collection techniques used was a questionnaire which amounted to 41 items to the behavior of

the consumer variable (Y), 39 items questionnaire for self-concept variables (X1) and 44 items

for self-confidence variable (X2) were distributed to 88 non-regular student in faculty of law.

  

Data were analyzed using multiple linear regression analysis technique. Based on the research

results it can be concluded that there is a significant positive relationship between self-concept

and self-esteem with the consumer behavior of gadget purchases on non-regular students in the

faculty of law. The magnitude of the relationship between interpersonal communication

variables (X1) and confidence variables (X2) provide an effective contribution to the adjustment

(Y) of 70.10%. Thus it can be assumed that the intensity of consumer behavior gadget purchases

done by the students and the individual's self-concept improves the confidence in the students'

environment.

  Keywords: consumer behavior, self concept, Confidence

Abstrak

  

Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Hukum Universitas Islam Riau. Adapun tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara Konsep Diri dan kepercayaan diri

dengan prilaku konsumtif pada mahasiswa fakultas hukum non regular universitas islam riau.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan kuesioner yang

berjumlah 41 aitem untuk variabel prilaku konsumtif (Y), 39 aitem kuesioner untuk variabel

konsep diri (X1) dan 44 aitem untuk variabel kepercayaan diri (X2) yang disebarkan kepada 88

orang mahasiswa non regular fakultas hukum. Data dianalisis dengan menggunakan teknik

analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat hubungan positif yang signifikan antara konsep diri dan kepercayaan diri dengan

prilaku konsumtif pembelian gadet pada Mahasiswa Non Regular Fakultas Hokum Universitas

Islam Riau. Besarnya hubungan antara variabel komunikasi interpersonal (X1) dan variabel

kepercayaan diri (X2) memberikan sumbangan efektif terhadap penyesuaian diri (Y) sebesar

70.10%. Dengan demikian maka dapat diasumsikan bahwa intensitas prilaku konsumtif

pembelian gadget yang dilakukan mahasiswa dan konsep diri individual meningkatkan

kepercayaan diri siswa di lingkungannya.

  Kata Kunci : Prilaku konsumtif, Konsep diri , Kepercayaan Diri

  Indonesia

   adalah salah satu negara yang sedang berkembanng mengalami perubahan

  dikarenakan dampak era globalisasi. Hal ini membawa banyak pengaruh terhadap tatanan dan pola hidup masyarakat Indonesia, salah satu pengaruh yang sangat dirasakan adalah tinngkat konsumtif

   ISSN 1907 - 3305

  ==================================================================== waktu yang relatif singkat menuju kearah yang kian mewah dan berlebihan. Kenyataan menunjukkan bahwa gerakan gaya hidup konsumtif ini juga di lakukan kaum muda (Damayanti & Nu’man, 2007).

  Perilaku konsumtif juga terjadi hampir pada seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Pola hidup yang seperti ini tentunya mendatangkan dampak negatif, dan dampak negatif yang paling dirasakan adalah kondisi ekonomi yang semakin meningkat, yaitu tingkah laku konsumtif yang cenderung harus mengeluarkan biyaya tinggi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. (Arysa, 2013) mengatakan bahwa mahasiswa mempunyai kepekaan terhadap apa yang sedang trend, mahasiswa cenderung mengikuti mode yang sedang beredar, sedangkan mode itu sendiri terus menuntut rasa tidak puas pada konsumen yang memakainya, sehingga mendorong konsumen untuk terus mengkonsumsinya agar dikatakan mengikuti perkembangan zaman, kenyataan ini pada akhirnya membuat mahasiswa mempunyai pola hidup konsumtif dan tentunya apabila hal ini terus berlanjut akan membawa dampak yang tidak baik terhadap mahasiswa.

  Menurut AC Nielsen 93 % Konsumen Indonesian termasuk recreational shoppers (pembelanja rekreasi) mereka berbelanja bukan karena kebutuhan, tetapi lebih untuk kesenangan (Damayanti & Nu’man, 2007). Selanjutnya London dan bitta menyatakan bahwa mahasiwa adalah kelompok yang berorientasi konsumtif, karena kelompok ini suka mencoba hal-hal baru dan bermerek, mahasiswa akan cenderung meniru mode mode baru. (Damayanti & Nu’man, 2007).

  Perilaku konsumtif pada mahasiswa sebenarnya dapat dimengerti, akan tetapi hal tersebut dapat menjadi masalah ketika kecenderungan yang sebenarnya wajar pada mahasiswa ini dilakukan secara berlebihan seperti halnya prilaku konsumtif dalam pembelian gadget, karena penggunaan gadget tersebut tidak didasarkan kebutuhan bagi diri mahasiswa tersebut. Selanjutnya Tambunan (2001) menyatakan Bila mahasiswa terjerat dalam hidup yang konsumtif maka kebutuhan yang menjadi prioritas utama tidak terpenuhi, akibatnya terjadi pemborosan karena mahasiwa membelanjakan sebagian besar uangnya untuk mengejar gengsi semata-mata dan berperilaku konsumtif untuk meningkatkan rasa kepercayaann diri mereka.

  Mahasiwa membeli dan mengkonsumsi produk bukan hanya sekedar nilai fungsionalnya saja, namun juga karena nilai sosial dan emosionalnya. Kemudian pembelian tersebut dilakukan atas dasar kemampuan produk untuk memuaskan emosi, seperti emosi positif yakni kepercayaan diri, karena menggunakan beberapa gadget mereka anggap mampu menambah rasa kepercayaan diri. Hal tersebut di dukung hasil penelitian Rombe (2014) yang menyatakan bahwa untuk mendukung kepercayaan diri yang dimiliki oleh remaja putri khususnya dalam hal penampilan dirinya, maka remaja putri akan berusaha untuk menjaga penampilan dan mempertahankan

   ISSN 1907 - 3305

  ====================================================================

  

trend serta akan berusaha untuk mendapatkannya, sehingga dapat menyebabkan pembentukan pola

prilaku konaumtif.

  Arysa

   (2013) dalam penelitiannya mengatakan bahwa semakin positif konsep diri

  mahasiswa/i, maka akan semakin tinggi pula perilaku konsumtif, semakin negatif konsep diri mahasiswa/i , maka akan semakin rendah pula perilaku konsumtif. Dalam penelitian ini, prilaku konsumtif berupa kepemilikan beberapa gadget yang seperti sekarang ini banyak menyediakan fasilitas canggih. Mahasiswa berlomba lomba untuk memiliki gadget dengan seri terbaru, dan tercanggih dan juga termahal. Tentu sangat disayangkan jika mahasiswa tetap berprilaku konsumtif yang pada dasarnya hanya merugikan karena produk yang di gunakan tersebut bukanlah prioritas utama, yang menjadi prioritas utama seharusnya adalah menyelesaikan pendidikan yang sedang di tempuh. Akibat gaya hidup yang seperti itu dan disertai kemajuan teknologi yang tidak habis- habisnya dapat menjadikan para mahasiswa kurang kontrol diri atau kurang dapat menahan diri dalam berbelanja dan terus mengkonsumsi barang-barang secara berlebihan tanpa memikirkan apakah barang-barang tersebut memang benar-benar dibutuhkan atau karena hanya keinginan, ketertarikan dan kepuasan semata.

  Menurut Piliang (dalam Heni, 2011), prilaku konsumtif merupakan prilaku yang menjadikan mahasiswa tidak lagi terdorong kearah prestasi yang lebih baik, melainkan kearah konsumsi yang berlebihan, kesenangan, pembentukan tubuh dan diri yang berlebihan dan produksi yang berlebihan. Jika pola perilaku konsumtif ini terus terjadi pada kalangan mahasiswa, maka akan mengakibatkan keuangan yang tidak terkontrol serta akan menimbulkan pemborosan. Penelitian dilakukan di fakultas hukum non regular universitas islam riau, karena mahasiswa non regular di fakultas ini mayoritas berasal dari kelas ekonomi atas dengann kemampuan finansial yang tinggi sehingga keadaan tersebut membuat tingkat konsumtifitas meningkat.

  Selanjutnya, peneliti merasa perlu melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengukur “Pengaruh Konsep Diri Dan Kepercayaan Diri Terhadap Perilaku Konsumtif Pembelian Gadget Pada Mahasiswa Fakultas Hukum Non Regular Universitas Islam Riau”

  Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: apakah ada pengaruh konsep diri dan kepercayaan diri terhadap perilaku konsumtif pembelian

  gadget pada mahasiswa non reguler Fakultas Hukum Universitas Islam Riau?

  Tujuan penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui pengaruh konsep diri dan kepercayaan diri terhadap perilaku konsumtif pembelian gadget pada mahasiswa Fakultas Hukum Non Regular Universitas Islam Riau.

  HASIL PENELITIAN Subjek Penelitian

  Pada dasarnya subjek penelitian adalah sumber utama data penelitian, yang memiliki data mengenai variabel yang diteliti dan yang akan dikenai kesimpulan akhir penelitian (Azwar, 1999). Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Hukum Non Reguler Universitas Islam Riau.

  Populasi

  Menurut Sugiyono (2011) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dengan demikian, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas hukum non reguler Universitas Islam Riau Tahun ajaran 2013/2014 yang yang berjumlah 130 orang sebagai berikut :

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

  Keterangan No. Semester

  II

  45 IV

  37

  1 VI

  33 VIII

  15 130

  Jumlah Total 130 Sumber: Tata Usaha Fakultas hukum, 2015

  Sampel

  Menurut Sugiyono (2011) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik

  random sampling dengan persentase 10% dari jumlah total populasi adalah 130 sehingga

  jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 88 orang mahasiswa Fakultas Hukum non reguler Universitas Islam Riau tahun ajaran 2014/2015. Berdasarkan matrik (Sugiyono, 2011).

  Metode Pengumpulan Data

  Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian menggunakan skala yaitu Perilaku konsumtif, Konsep diri dan Kepercayaan Diri. Skala adalah suatu prosedur pengambilan data yang merupakan suatu alat ukur aspek afektif yang merupakan konstruk atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu (Azwar, 1999).

a. Skala Prilaku Konsumtif

  Hasil uji validitas variabel prilaku konsumtif , dari 50 aitem pernyataan, 41 aitem memiliki r > dari r 0,349 dan dinyatakan (valid), dan terdapat 9 aitem pernyataan

  hitung tabel

  yang memiliki r hitung < dari r tabel dan dinyatakan (gugur). Dengan demikian dari 50 aitem pernyataan, 41 aitem valid dan 9 aitem drop.

  Berdasarkan hasil uji validitas untuk variabel prilaku konsumtif dapat disimpulkan bahwa ada 9 aitem pernyataan yang tidak valid (gugur), yaitu aitem pernyataan nomor 4, 9, 12, 18, 24, 31, 42, 44 dan 48, oleh sebab itu aitem tersebut tidak dimasukkan sebagai aitem pernyataan untuk mengolah data selanjutnya.

b. Skala Konsep Diri

  Hasil uji validitas variabel konsep diri, dari 50 aitem pernyataan, 39 aitem memiliki r

  hitung > dari r tabel 0,349 dan dinyatakan (valid), dan terdapat 11 aitem pernyataan yang

  memiliki r hitung < dari r tabel dan dinyatakan (gugur). Dengan demikian dari 50 aitem pernyataan, 39 aitem valid dan 11 aitem gugur.

  Berdasarkan hasil uji validitas untuk variabel konsep diri dapat disimpulkan bahwa ada 11 aitem pernyataan yang tidak valid (gugur), yaitu aitem pernyataan nomor 3, 7, 15, 16, 21, 22, 27, 32, 38, 44 dan 49, oleh sebab itu aitem tersebut tidak dimasukkan sebagai aitem pernyataan untuk mengolah data selanjutnya.

  c.

2 Skala Kepercayaan diri (X )

  Hasil uji validitas variabel kepercayaan diri, dari 50 aitem pernyataan, 44 aitem memiliki r hitung > dari r tabel 0,349 dan dinyatakan (valid), dan terdapat 6 aitem pernyataan yang memiliki r hitung < dari r tabel dan dinyatakan (gugur). Dengan demikian dari 50 aitem pernyataan, 44 aitem valid dan 6 aitem (gugur).

  Berdasarkan hasil uji validitas untuk variabel kepercayaan diri dapat disimpulkan bahwa ada 6 aitem pernyataan yang tidak valid (gugur), yaitu aitem pernyataan nomor 5, 16, 19, 34, 46 dan 48, oleh sebab itu aitem tersebut tidak dimasukkan sebagai aitem pernyataan untuk mengolah data selanjutnya.

  Metode Analisis Data

  Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian analisis statistik deskriptif korelasional, dimana dalam penelitian ini ingin mengetahui pengaruh antara konsep diri dan kepercayaan diri terhadap prilaku konsumtif. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik regresi, karena dapat menguji hubungan antara tiga variabel penelitian dimana ketiga variabel tersebut sama-sama memiliki skor. Oleh karena itu digunakan uji regresi dibantu dengan teknik komputer SPSS 16 for Windows.

  DISKUSI

  Berdasarkan hasil Uji-F menggunakan SPSS 16 for Windows, diperoleh hasil yang signifikan terhadap prilaku konsumtif. Hal ini dibuktikan dari nilai F sebesar 4.274 dengan taraf signifikansi P = 0,017 (P < 0,05). Berdasarkan nilai Adjusted R Square dari hasil perhitungan koefisien determinasi didapatkan nilai sebesar 0,701 dengan demikian maka dapat disimpulkan variabel konsep diri (X

  1 ) dan variabel kepercayaan diri (X 2 ) secara

  bersama-sama memberikan sumbangan efektif sebesar 70,10% terhadap perilaku konsumtif (y) pembelian gadget pada mahasiswa non regular Fakultas Hukum.

  Analisa deskriptif hasil tanggapan responden terhadap prilaku konsumtif pembelian

  gadget pada mahasiswa non regular Fakultas Hukum diketahui bahwa skor perilaku

  konsumtif mahasiswa terbanyak dengan jumlah frekuensi 34 orang mahasiswa berada pada rentang skor 97.83 – 128.29 dan termasuk dalam kategori “sedang”.

  Siagian (2012) mengartikan perilaku konsumtif sebagai suatu tindakan memakai produk yang tidak tuntas artinya, belum habis sebuah produk yang dipakai seseorang telah menggunakan produk jenis yang sama dari merek lainnya atau dapat disebutkan, membeli barang karena adanya hadiah yang ditawarkan atau membeli suatu produk karena banyak orang memakai barang tersebut.

  Senada yang diungkapkan oleh Tambunan, dalam Rombe (2014), faktor-faktor yang menyebabkan perilaku konsumtif pada remaja yaitu karena remaja ingin menunjukkan bahwa mereka dapat mengikuti mode yang sedang beredar, ikut-ikutan teman, ingin tampak berbeda dengan orang lain dan cenderung tidak pernah puas dengan apa yang sudah dimilikinya. Perilaku yang selalu mengikuti trend serta selalu mengikuti tuntutan sosial maka dapat menimbulkan pola konsumsi yang cenderung berlebihan karena trend akan selalu berubah serta perkembangan trand juga teknologi akan selalu berjalan.

  Analisa deskriptif hasil tanggapan responden terhadap konsep diri diketahui bahwa skor konsep diri mahasiswa terbanyak dengan jumlah frekuensi 36 orang siswa berada pada rentang skor 55.79 – 85.58 dan termasuk dalam kategori “rendah”.

  Berdasarkan hasil penelitian Arysa (2013) hubungan antara konsep diri mahasiswa/i pendatang angkatan 2009 Universitas Bina Nusantara dengan perilaku konsumtif pada produk fashion, Menyatakan terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara konsep diri mahasiswa/i pendatang angkatan 2009 Universitas Bina Nusantara dengan perilaku konsumtif pada produk fashion. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa semakin positif konsep diri mahasiswa/i, maka akan semakin tinggi pula perilaku konsumtif pada produk perilaku konsumtif pada produk fashion. Demikian pula sebaliknya, semakin tinggi perilaku konsumtif pada produk fashion, maka semakin positif konsep diri yang dimiliki mahasiswa/i pendatang. Semakin rendah perilaku konsumtif pada produk fashion, maka semakin negatif konsep diri yang dimiliki mahasiswa/i pendatang. Hasil penelitian di atas tersebut sejalan dengan hasil penelitian ini yang juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara konsep diri dengan prilaku konsumtif, semakin tinggi konsep diri maka tingkat konsumtif pembelian

  gadget mahasiwa semakin tinggi pula.

  Analisa deskriptif hasil tanggapan responden terhadap kepercayaan diri diketahui bahwa skor kepercayaan diri siswa terbanyak dengan jumlah frekuensi 27 orang siswa berada pada rentang skor 101.54 – 129.63 dan termasuk dalam kategori “sedang”.

  Hasil penelitian Rombe (2014) Hubungan Body Image dan Kepercayaan Diri dengan Perilaku Konsumtif Pada Remaja Putri di SMA Negeri 5 Samarinda, Untuk mendukung kepercayaan diri yang dimiliki oleh remaja putri khususnya dalam hal penampilan dirinya, maka remaja putri akan berusaha untuk menjaga penampilannya dan mempertahankan kepercayaan dirinya dengan selalu mengikuti dan berusaha memiliki barang-barang mulai dari trend fashion hingga barang-barang trend lainnya serta akan berusaha untuk mendapatkannya, sehingga dapat membentuk pola konsumsi yang berlebihan.. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan hasil penelitian ini yang juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara kepercayaan diri dengan prilaku konsumtif pembelian gadget pada mahasiswa Fakultas Hukum non reguler.

  KESIMPULAN

  Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara konsep diri dan kepercayaan diri dengan prilaku konsumtif pembelian

  gadget pada Mahasiswa Fakultas Hukum non reguler. Besarnya hubungan antara variabel

  konsep diri (X

  1 ) dan variabel kepercayaan diri (X 2 ) memberikan sumbangan efektif terhadap

  prilaku konsumtif pembelian gadget pada mahasiswa Fakultas Hukum non regular (Y) sebesar 70,10%.

  Berdasarkan hasil penelitian maka penulis memberi saran-saran sebagai berikut: 1. Kepada mahasiswa agar menumbuhkan kesadaran dalam diri, mengapa mereka berperilaku konsumtif. Apakah perilaku itu benar-benar untuk memenuhi kebutuhan ataukah hanya sekedar untuk memenuhi keinginan dan kesenangan sesaat saja, mahasiswa tidak harus berhemat, namun sikap rasional perlu di ambil dalam menghadapi dalam mengkonsumsi suatu produk. Dan mahasiswa menanamkan sikap percaya diri sejak dini dan tidak terlalu memfokuskan diri pada model yang sedang trend yang ditawarkan.

  2. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini masih dapat dikembangkan dengan menambahkan variabel-variabel lain yang mempengaruhi prilaku konsumtif seperti, harga diri, persepsi, pola asuh orang tua dan dukungan keluarga.

DAFTAR PUSTAKA

  Andriana, J. (2008). Pengaruh Konsep Diri dan Kemandirian Terhadap Prestasi Belajar

  Histologi Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKI. (Tidak Diterbitkan). Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

  Astuti. (2013). Perilaku Konsumtif dalam Membeli Barang pada Ibu Rumah Tangga Di Kota Samarinda. Ejournal Psikologi. Universitas Mulawarman. Angelis. B. (2003). Confidance (Kepercayaan Diri), Sumber Sukses dan Kemandirian.

  Jakarta. PT Gramedia pustaka umum Alwisol. (2007). Psikologi Kepribadian. Edisi Revisi. Malang : UMM Press.

  Azwar, S. (1999). Reliabilitas dan Validitas: Seri Pengukuran Psikologi. Yogyakarta: Sigma Alpha. Arysa.

  

(2013). Hubungan antara Konsep Diri Mahasiswa/i Pendatang Angkatan 2009

Universitas Bina Nusantara dengan Perilaku Konsumtif pada Produk Fashion

  . (Tidak Diterbitkan). Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

  Burns, R, B. (1993). Konsep Diri (Teori, Pengukuran, Perkembangan, dan Perilaku). Alih bahasa: Eddy. Jakarta : Arcan Damayanti, P., & Nu’man, T. (2007). Pengaruh Pelatihan Becoming A Good Consumer

  Melalui Personal Development Planning terhadap Intense Perilaku Konsumtif pada Remaja Putri. Diunduh dari : http:/www,psychology.uii.co.id.

  Dewi. (2013). Kepercayaan Diri Ditinjau Dari Pola Asuh Orang Tua Pada Siswa Kelas Vii

  Di Smp Negeri 7 Semarang Tahun Ajaran 2012/2013. Semarang: Fakultas Ilmu

  Pendidikan Universitas Negri Semarang. Indonesia Journal of guidance and counseling theory and application. Fatimah. (2006). Psikologi perkembangan. Jakarta. Cv Pustaka Setia Ghufron., & Risnawati. (2012). Teori-teori Psikolog. Jogjakarta : Ar-Ruzz Hakim. (2002). Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara. Heni, S. (2011). Hubungan Antara Kontrol Diri dan Syukur dengan Perilaku Konsumtif Pada

Remaja SMA IT Abu Bakar Yogyakarta. Jurnal Psikologi. Universitas Ahmad Dahlan.

Jamaludin, A. (2000). Outbound Manajemen Training. Yogyakarta : UII Press. Kardiman., Mulyadi, Endang., & Kusriadi, A. (2006). Ekonomi: Dunia Keseharian Kita.

  Jakarta: Yudhistira. Kettle., & Ubl. (2011). The Signature Effect: Signing Influences Consumption-Related Behavior by Priming Self-Identity Journal of Consumer Research, Vol. 38, No. 3 , pp.

  474-489 Lina., & Rosyid, H.F. (1997). Perilaku Konsumtif Berdasarkan Locus of Control Pada Remaja Putri. Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi. (4), 5-13.

  Maknunatin, E. (2010). Pengaruh Konsep Diri Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa

  Tunanetra Fakulats Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta: Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Tidak

  Diterbitkan. Mangkunegara. (2002). Prilaku konsumen. Bandung: Refika aditama. Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Petova. (2012). Perilaku Konsumtif Terhadap Fashion pada Pria Metroseksual yang Berpenghasilan Pas-pasan. Jurnal Psikologi. Universitas Gunadarma.

  Perry, M. (2005). Confidence Boosters: Pendongkrak Kepercayaan Diri. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama. Pengertian gadget. Diunduh dari : pada 27 januari 2015. Robin, S. P., & judge, T. A. (2008). Perilaku organisasi. Jakarta: Salemba Empat. Rombe. (2014). Hubungan Body Image dan Kepercayaan Diri dengan Perilaku Konsumtif

  Pada Remaja Putri di SMA Negeri 5 Samarinda, Journal Psikologi, 2(1), 76-91,

  Diakses pada 10 maret 2015 Siagian. (2012). Teori Pengembangan Organisasi. Jakarta: Bumi aksara.

  Suryabrata. (2014). Psikologi Kepribadian. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Setiadi, (2003). Perilaku Konsumen. Jakarta: Prenada Media Group. Seto, M. (2011). Positive Thinking vs Positive Attitude. Yogyakarta. Locus, S. P., & Fransisca. (2005). Perbandingan Perilaku Konsumtif Berdasarkan Metode Pembayaran. Phronesis, 7(2), 172-198.

  Sumartono. (2002). Terperangkap dalam Iklan. Bandung: Alfabeta. Sahputra, Naam. (2009). Hubungan Konsep Diri dengan Prestasi Akademik Mahasiswa S1

  Keperawatan Semester III Kelas Ekstensi PSIK FK USU Medan. Medan: Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Tidak Diterbitkan.

  Sugiyono. (2011). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suryabrata, S. (2005). Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta: Andi. Sobur. ( 2013). Psikologi Umum. Bandung: CV Pustaka Setia. Shohibulana. (2014). Control Diri dan Perilaku Konsumtif pada SMA. Jurnal online psikologi, (2).

  Santrock, J., W.. (2011). Psikologi. Jakarta: Salemba Humainika. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sabirin, E. (2005). Kenapa Kita Doyan Belanja. Diunduh 27 Februari 2015 dari :

  muda/2000305.htm

  Tambunan, R. (2001). Remaja dan Perilaku Konsumtif. Artikel. Diunduh 23 januari 2015 dari : doi: e-psikologi.com/artikel/individual/remaja-dan-perilaku- konsumtif.