Pengaruh Faktor Kepribadian, Stres Kerja terhadap Kecelakaan Jalan Raya pada Supir Bus di Provinsi Riau

  An – Nafs, Vol. 09, No.03,Th 2015

  ISSN 1907 - 3305

  =================================================================== Fikri, Lisfarika Napitupulu

  Fakultas Psikologi, Universitas Islam Riau

  

Abstract

This study aims to examines the contribution driver behaviour on stress driver on road

accident among bus driver in Indonesia. The study adopts a survey method to elicit responses

from a sample of 400 bus driver who were selected as a Respondent. The Data collecting

using the Big Five Personality questionnaires, Driver Behavior questionnaires and Road

Accident Inventory. The data collected were analysis confirmatory factor analysis and

Structural Equation Model (SEM). The SEM results indicated (a) Bus Driver behavior is

violent and error have contribution on road accident in Indonesia 8 (b) the sress driver

factor had significant influences on the latent mediator, path coefficients from -0,50

(conscientiousness) and -0.74 (openness) to -0.75 (ektraversion). As, predicted the effect of

conscientiousness, openness and ektraversion were negative and the influences of

Neuroticism and agreeableness were positive (path coefficient = 0.35 and 0.81). As expected

by the laten mediator variable for road accident risk was relatively strongly and significantly

predicted by the latent mediator variable (path coefficient = 0.13). The five personality factor

accounted the 38 % of the unique in aberrant driving behavior. The driving behavior have

direct influences 55% of the variances in road accident among bus driver in Indonesia. The

factor of driver behavior error and lapses have strong affect to road accident The implication

this study show that there is need for an intervention program in order to reduce the

prevalence of accident involvement due to personality factors. The latter should be focused

on managing driving behavior.

  Keywords : Stress Driver, Driver Behavior, Road Accident

Abstrak

  

Penilitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh Faktor kepribadian dan Stres Kerja Supir

dengan Kecelakaan Jalan Raya pada supir bus yang mempunyai jarak tempuh menyupir yang

jauh dan penelitian menggunakan pendekatan kajian kuantitatif. Subjek penelitian ini terdiri

dari supir bus sebanyak 100 orang yang diambil dengan teknik purposive random sampling.

kajian ini telah dilaksanakan di Kota Pekanbaru, Propinsi Riau. Semua subjek penelitian telah

menjawab tiga jenis skala yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Big Five Personality

Inventory , Driver Stress Behavior, dan angket kecelakaan lalulintas. Kesemua data kuantitatif

di analisis dengan menggunakan program SPSS 20.0 dan dilakukan analisis regresi dan

analisis faktor untuk melihat pengaruh faktor kepribadian dan stress kerja supir dengan

Kecelakaan lalulintas. Hasil keputusan kajian ini mendapati bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan antara kepribadian, stres kerja supir dengan kecelakaan lalulintas yang semakin

meningkat di Provinsi Riau. Kata Kunci: Kecelakaan Lalulintas, Kepribadian, Stres Kerja, Supir

  Permasalahan kecelakaan lalulintas merupakan suatu masalah yang tiada penyelesaian. Setiap tahun jumlah kecelakaan lalulintas semakin meningkat. Antara penyebab yang dilihat sebagai yang mempengaruhi kepada peningkatan tingkat kecelakaan lalulintas adalah peningkatan jumlah kenderaan seperti mobil, sepeda motor, bus dan truk di jalan raya. Peningkatan ini juga semakin bertambah terutama pada musim-musim perayaan. Keadaan ini menjadikan sesetengah pihak berpendapat bahawa lalulintas sudah tidak selamat untuk digunakan lagi. Perilaku supir merupakan satu aspek yang menjadi fokus penelitian para ilmuan psikologi transfortasi. Perilaku supir merupakan salah satu penyebab utama meningkatnya jumlah kecelakaan lalulintas dan masalah ini

  An – Nafs, Vol. 09, No.03,Th 2015

  ISSN 1907 - 3305

  =================================================================== merupakan salah satu gambaran tentang kelemahan yang disebabkan oleh faktor manusia. (Spring 2003; Rozmi 2006). Kualitas perilaku supir menjadikan satu isu sosial dan kesehatan yang amat penting pada saat ini. Bahkan perilaku supir juga menjadi salah satu penyebab utama kecederaan dan kematian di seluruh dunia. Hampir semua negara di dunia mengalami masalah kecelakaan lalulintas. Statistik tingkat kecelakaan lalulintas yang meninggal bagi setiap 100,000 penduduk pada 1998 pada negara-negara maju menunjukan bahawa Amerika mengalami tingkatan yang paling tinggi (15.3 %) berbanding Ingris (6.1 %) dan Jepang (8.5 %).

  Berdasarkan laporan dari World Health Organization (WHO), setiap hari terdapat hampir 16, 000 orang meninggal dunia kerana mengalami kecederaan (injury), sementara beberapa ribu orang lagi mengalami kecacatan permanen akibat kecelakaan lalulintas. Pada tahun 1998, kecelakaan lalulintas merupakan penyebab utama kejadian kematian di dunia. Pada tahun 2002 pula, kecelakaan lalulintas berada di tangga ke sebelas dalam data penyebab kematian di dunia. Dari analisis yang dilakukan oleh WHO pada tahun 2002 di negara maju, kejadian kecelakaan lalulintas menduduki tangga ke 14 dalam data penyebab kematian utama dan bagi negara yang sedang berkembang pula kecelakaan lalulintas menempati peringkat ke 10 daripada penyebab kematian. Lebih lanjut laporan WHO menyatakan bahawa pada saat sekarang ini tingkat kecelakaan lalulintas di dunia mencapai 1.2 juta korban dan lebih dari 30 juta mengalami kecederaan. Dari pada itu,sebanyak 2739 orang telah terkorban dan cedera setiap tahun disisi lain 63.01 orang telah terkorban setiap hari dan k ecelakaan lalulintas ini banyak terjadi di negara-negara maju. Selain itu, WHO juga memprediksi bahawa kecelakaan lalulintas bakal menj adi penyebab kematian ketiga tertinggi didunia menj elang tahun 2020 sekiranya tiada inisiatif yang wajar dilakukan dalam menangani permasalahan tersebut terutama bagi negara-negara rantau Asia.

  Sementara itu Indonesia sebagai salah satu di antara negara-negara yang sedang membangun di Asia, setiap tahun tingkat kecelakaan lalulintas lalulintas semakin meningkat dan hal ini di sebabkan oleh jumlah kenderaan yang semakin meningkat dan ditambah pula dengan perilaku supir yang tidak berhemah. Dua tahun kebelakangan ini, kecelakaan lalulintas lalulintas di Indonesia merupakan pembunuh ketiga terbesar selepas penyakit koronari jantung dan tuberculosis (WHO 2011). Data daripada WHO juga menyebutkansebanyak 67 persen korban kecelakaan lalulintas lalulintas terjadi dalam kalangan mereka yang berumur antara 22 - 50 tahun. Tambahan daripada itu, didapati juga mereka yang berusia 25 tahun ke bawah menj adi mangsa kecelakaan lalulintas lalulintas setiap hari dengan purata 1000 setiap hari dan jumlah keseluruhannya sebanyak 400,000 mangsa. Bahkan, kecelakaan lalulintas menjadi penyebab utama kematian anak-anak di dunia, dengan antara usia 10-24 tahun. Oleh itu pihak berkuasa perlua berusaha menurunkan tingkat kecelakaan lalulintas lalulintas dengan berbagai program intervensi dan kebijakan serta beberapa penelitian untuk melihat cara yang tepat untuk mengatasi masalah ini.

  An – Nafs, Vol. 09, No.03,Th 2015

  ISSN 1907 - 3305

  =================================================================== Penelitian tentang kecelakaan lalulintas yang disebabkan oleh faktor manusia didukung oleh

  Preston dan Haris (1965) dan Salleh (2008) yang menemukan bahawa kecelakaan lalulintas di sebabkan oleh empat faktor utama iaitu faktor manusia, mesin kenderaan, lingkungan dan juga hewan. Namun dari keempat faktor tersebut menurut Engglan (2008) faktor utama kecelakaan lalulintas adalah diSebabkan oleh faktor manusia. Faktor manusia merupakan faktor dominan yang menjadi penyebab kecelakaan sebesar 80% hingga 98% jumlah kecelakaan lalulintas (Spring 2003, Yilmaz dan Celik 2004, Rozmi 2006, Wundersitz 2008).

  Lebih lanjut peneliti lain mencoba untuk melihat faktor penyebab kecelakaan lalulintas, penelitian yang dijalankan oleh Sabey dan Taylor (1980) ke atas 2041 responden mendapati bahawa 95 persen kecelakaan lalulintas yang terjadi penyebab daripada kelalaian manusia. Lebih lanjut Nabi et al (2005) menegaskan bahawa berdasarkan literatur, faktor manusia merupakan faktor yang sering menyumbang terhadapkecelakaan lalulintas lalulintas. Ia termasuklah tingkahlaku mengemudi kendaraan (seperti kesilapan dan pelanggaran undang-undang trafik) dan kemahiran semasa mengemudi kendaraan yang lemah (seperti keletihan, kurang keupayaan fizikal, kegagalan fungsi kognitif dan sebagainya).

  Mengingat pentingnya peran faktor manusia maka penelitian tentang kepribadian yang dihubungkan dengan kecelakaan lalulintas sudah dikaji oleh pakar kepribadian untuk melihat sumbangan dari Faktor tret-tret kepribadian tertentu menjadi salah satu faktor yang meningkatkan kecenderungan seseorang individu untuk terlibat dalam tingkah laku supir secara berisiko dan akan meningkatkan lagi resiko untuk terjadinya kecelakaan lalulintas. (West 1993, Parker et al, 1995, Sullman,2003)

  Menurut pendapat Matthews (2005) yang menjadi faktor penyebab meningkatnya kecelakaan lalulintas adalah kepribadian supir yang bergantung kepada konteks supir, iaitu lingkungan seseorang supir. Tingkah laku supir dianggap sebagai faktor yang memainkan peranan utama dalam isu keselamatan lalulintas dan dari banyak sumber menyatakan bahawa perubahan atau modifikasi tingkah laku menawarkan peluang dalam mengurangkan kecederaan (Iversen dan Rundomo 2004). Oleh karena itu, para ilmuan psikologi perlu mengambil kesempatan dalam mencari penyelesaian permasalahan ini dalam memodifikasi tingkah laku supir dengan meneliti ciri dan tret personal mereka memandangkan ia adalah sesuatu yang tidak mustahil dan mampu untuk diubah. Selain faktor kepribadian yang menyebabkan kecelakaan lalulintas lalulintas, menurut banyak ahli faktor stres mengemudi kendaraan juga sangat mempenngaruhi tingkat kecelakaan. lalulintas di dunia ini. Menurut Aadrian dan Lisa Don (2006) faktor manusia sangat banyak mempengaruhi kecenderungan untuk melakukan kesalahan lalulintas dan seterusnya menyebabkan kecelakaan lalulintas terjadi. Faktor manusia yang dimaksudkan termasuk kedalam psikologikal, pola tidur, keletihan dan kewaspadaan dan juga status kesihatan. Stres mengemudi kendaraan juga menjadi

  An – Nafs, Vol. 09, No.03,Th 2015

  ISSN 1907 - 3305

  =================================================================== salah satu faktor supir cendrung untuk melakukan kesalahan lalu lintas.

  

METODE PENELITIAN

Populasi penelitian

  Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti, untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2002). Populasi adalah sejumlah individu yang mempunyai satu ciri atau sifat yang sama, yang selanjutnya dikenai generalisasi dari hasil penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah supir bus sebanyak 120 orang

  Sampel penelitian

  Sampel adalah sebagian dari populasi yang dikenai langsung oleh suatu penelitian (Bungin, 2009). Senada dengan itu, Purwanto (2007) menyatakan sampel adalah sebagian dari populasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive random

  Menurut Arikunto (2006) purposive random sampling adalah pemilihan sekelompok sampling. subjek yang didasarkan pada ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri dan sifat dari populasi yang sudah diambil. Jumlah sampel dalam penelitiaan ini adalah 92 0rang supir bus yang berada di kota Pekanbaru, Provinsi Riau.

  Metode pengumpulan data Alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah berupa skala.

  Metode ini digunakan untuk mengukur kepribadian big five personality, stres kerja dan kecelakaan. Dengan menggunakan skala akan diperoleh fakta atau pendapat dari subjek penelitian, karena model seperti ini bersandar pada laporan diri, pengetahuan dan keyakinan pribadi. Dasar penggunaan metode ini adalah karena subyek merupakan orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri: apa yang dinyatakan subyek adalah benar dan dapat dipercaya dan interpretasi subyek tentang pernyataan-pernyataan yang diajukannya adalah sama dengan apa yang dimaksud oleh pembuat skala (Purwanto, 2007).

  Skala yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga bagian, yaitu: skala kecelakaan lalulintas, skala kepribadian dan skala stres kerja supir. Item disusun dengan menggunakan model skala Likert. Skala Likert menggunakan lima kategorisasi yaitu Sangat Setuju (Strongly Agree), Setuju (Agree), Netral (Undecided), Tidak Setuju (Disagree) dan Sangat Tidak Setuju (Strongly Disagree ).

  Validitas & reliabilitas alat ukur

  Validitas alat Ukur menurut Bungin (2009) bahwa validitas dinyatakan oleh nilai koefisien validitas. Penentuan kriteria validitas menurut Purwanto (2007) yang menyatakan dalam indeks daya diskriminasi item minimal 0,30. Dengan demikian aitem yang koefisien validitasnya < 0,30

  An – Nafs, Vol. 09, No.03,Th 2015

  ISSN 1907 - 3305

  =================================================================== dinyatakan gugur, sedangkan aitem yang dianggap valid adalah aitem > 0,30.

  Sementara reliabilitas ditunjukan oleh konsistensi skor yang diperoleh subjek dengan memakai alat yang sama. Suatu alat ukur yang memiliki reliabilitas yang tinggi adalah alat ukur yang stabil yang selalu memberikan hasil yang relatif konstan (Bungin, 2009). Tinggi rendahnya reliabilitas alat ukur dinyatakan dengan angka yang disebut koefisien reliabilitas. Semakin tinggi koefisien korelasi berarti menunjukan tingkat reliabilitas semakin baik. Besar koefisien reliabilitas berkisar antara 0,00 sampai 1,00 dan tidak ada patokan yang pasti. Namun demikian besar koefisien reliabilitas semakin mendekati nilai 1,00 berarti terdapat konsistensi hasil yang semakin sempurna (Purwanto, 2007).

  

HASIL PENELITIAN

Deskripsi data penelitian

  Deskripsi data penelitian pengaruh kesesuaian kompetensi dan iklim organisasi terhadap kepuasan kerja, setelah dilakukan skoring dan diolah dengan SPSS 20.0 for windows diperoleh gambaran seperti yang disajikan dalam tabel 1.1 berikut :

  Tabel 1 Deskripsi Data Penelitian Skor X yang diperol eh Skor X yang dimungkinkan Variabel (empirik) (hipotetik) Penelitian

  X X

  X X Mean SD Mean SD max Min max min Kepribadian 186 114 163.66 14.859 205 41 123 27,3 Stres Kerja 205 113 177.16 19.676 225

  45 135

  30 Kecelakaan 207 89 169.76 23.805 220 44 132 29,3

  Tabel tersebut di atas secara umum menggambarkan bahwa skor kepribadian subyek cukup bervariasi. Ini terlihat dari rentang skor yang diperoleh bergerak dari 114 hingga 186. Sedangkan skor stress kerja juga cukup bervariasi bergerak antara 113 sampai dengan 205 dan variasi skor untuk kecelakaan bergerak antara 89 sampai dengan 207. Tabel tersebut di atas juga memberikan perbandingan antara skor yang dimungkinkan diperoleh subjek (hipotetik) dengan skor yang diperoleh setelah dilakukan penelitian. Ternyata nilai rata-rata (mean) empirik berada di atas nilai rata-rata hipotetik, baik pada variable Kecelakaan lalulintas, kepribadian dan stress kerja.

  Tabel 2 Profil Sosio-Demografi

  An – Nafs, Vol. 09, No.03,Th 2015

  5

  berumur 20 sampai dengan 30 sebanyak 25 orang (27.2%), 31 hingga 40 sebanyak 45 orang (48.9%) dan 41 hingga 50 tahun sebanyakramai 2 orang (23.9%). Dari segi pendidikan, didapati bahwa mayoritas responden berpendidikan rendah yaitu 18 orang (19.5%) mempunyai pendidikan SMP, 47 orang (51%) mempunyai pendidikan SMA, 23 orang (25%) mempunyai pendidikan diploma 4 orang (4.3%). Sementara itu, dari segi pendapatan bulanan, pada umumnya responden tidak mempunyai penghasilan yang mencukupi untuk kebutuhan hariannya dapatan yaitu sebanyak 67 orang (72.8%) dengan penghasilan Rp 1 Juta sampai dengan 2 Juta perbulan, diikuti dengan penghasilan sebanyak Rp 3 Juta sampai dengan 4 Juta sebabnyak 20 orang (21.7. jika dilihat dari segi suku yang menjadi supir paling banyak adalah suku batak dengan 42 orang (45.7%) kemudian Minang sebanyak 33 Orang (35.8 %).

  2.1 Penelitian ini menggunakan subjek sebanyak 92 orang responden yang terdiri dari supir yang

  2

  45.7 Jawa

  42

  35.8 Batak

  33

  16.3 Minang

  15

  21.7 Rp 5 juta – 6 juta - Suku Melayu

  20

  72.8 Rp 3 Juta – 4 Juta

  67

  5.4 RP 1 juta – 2 Juta

  4.3 Sarjana - - Pendapatan Dibawah Rp 1 juta

  ISSN 1907 - 3305

  22

  ===================================================================

  Erkara Frekuensi Persentase Umur 20 - 30 Tahun

  25

  27.2 31 - 40 Tahun

  45

  48.9 41 - 50 Tahun

  23.9 Tahap Pendidikan SD

  4

  18

  19.5 SMP

  47

  51 SMA

  23

  25 Diploma

  

Tabel 3

Jenis Perilaku Beresiko Supir Penyebab Kecelakaan

  An – Nafs, Vol. 09, No.03,Th 2015

  43

  Berdasarkan hasil uji korelasi product moment diatas ditemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kepribadian dengan kecelakaan lalulintas supir di provinsi Riau. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,594 dengan nilai p= 0,000. (p< 0,01). Dengan demikian hasil analisis data mendukung pernyataan hipotesis dalam penelitian ini dan hipotesis tersebut diterima sebagai salah satu kesimpulan hipotesis penelitian.

  92 ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

  92

  1 Sig. (2-tailed) .000 N

  92 Kecelakaan Pearson Correlation .594**

  92

  N

  Tabel 4 Uji Korelasi Product Moment Kepribadian Kecelakaan Kepribadian Pearson Correlation 1 .594** Sig. (2-tailed) .000

  Untuk mengetahui adanya tidaknya hubungan antara variable dalam penelitian ini maka digunakan teknik uji korelasi product moment, sebagaimana terlihat dalam tabel dibawah ini :

  Hasil Uji Hipotesis Uji korelasi (product moment)

  kendaraannya menuju tempat tujuan dapat diketahui bahwa sebanyak 78 orang supir (84.7%) tidak mematuhi rambu-rambu lalulintas, kemudian sebanyak 73 (79.3%) orang supir mempunyai perilaku suka memasukan penumpang melebihi jumlah yang sudah ditentukan didalam busnya, dan sebanyak 71 orang supir (77.1%) berperilaku tidak memakai sabuk pengaman disaat menyupir.

  34.7 Dari hasil pemetaan terhadap perilaku beresiko yang dilakukan supir dalam mengendarai

  32

  46.7 Melebihi Kecepatan Maksimal

  79.3 Menggunakan HP saat Jalan

  ISSN 1907 - 3305

  15

  ===================================================================

  Peilaku beresiko Frekuensi Persentase Tidak Punya SIM

  30

  32.6 Tidak Mematuhi Rambu-Rambu

  78

  84.7 Lalulintas Diluar jalur Trayek Tidak Memakai Sabuk Pengaman

  16.3 Parkir tidak pada tempat

  73

  71

  77.1 Surat-Surat Tidak Lengkap

  25

  27.1

  20

  21.7 Melebihi Penumpang

  Tabel 5 Uji Korelasi Product Moment

  An – Nafs, Vol. 09, No.03,Th 2015

  ISSN 1907 - 3305

  ===================================================================

  Stres Kerja Kecelakaan Stres Kerja Pearson Correlation 1 .682** Sig. (2-tailed) .000 N

  92

  92 Kecelakaan Pearson Correlation .682**

  1 Sig. (2-tailed) .000 N

  92

  92 ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

  Berdasarkan hasil uji korelasi product moment diatas ditemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara stress kerja dengan kecelakaan supir bus. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,682 dengan nilai p = 0,000. (p< 0,01). Dengan demikian hasil analisis data mendukung pernyataan hipotesis dalam penelitian ini dan hipotesis tersebut diterima sebagai salah satu kesimpulan hipotesis penelitian.

  Tabel 6 Uji Korelasi Product Moment Stres Kerja Kepribadian Stres Kerja Pearson Correlation

  1 .739** Sig. (2-tailed) .000 N

  92

  92 Pearson Kepribadian Correlation .739**

  1 Sig. (2-tailed) .000 N 92 92

  • Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

  Berdasarkan hasil uji korelasi product moment diatas ditemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara stress kerja dengan kepribadian supir bus. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,739 dengan nilai p = 0,000. (p< 0,01).

  Dengan demikian hasil analisis data mendukung pernyataan hipotesis dalam penelitian ini dan hipotesis tersebut diterima sebagai salah satu kesimpulan hipotesis penelitian.

  Uji regresi linier berganda Uji F (simultan)

  Hasil analisis data untuk uji simultan variabel bebus secara bersama-sama (variabel kepribadian dan stress kerja) terhadap variabel tergantung (kecelakaan lalulintas) dapat dilihat pada tabel 4.17 di bawah ini.

  Tabel 7 Hasil Uji Hipotesis Simultan (Uji F) ANOVA(b)

  An – Nafs, Vol. 09, No.03,Th 2015

  ISSN 1907 - 3305

  ===================================================================

  Sum of Df Mean Square F Sig. Model Squares a

  1 Regression 24909.630 2 12454.815 41.583 .000 Residual 26657.109 89 299.518 Total 51566.739

  Dependent Variable: Kecelakaan Lalulintas

  Berdasarkan hasil uji simultan pada table diatas ditemukan nilai F sebesar 41.583 dengan signifikansi (p) sebesar 0,000 (p< 0,01), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara bersam-sama kepribadian dan stress kerja terhadap kecelakaan lalulintas di provinsi Riau.

  Uji t (parsial)

  Hasil analisis data dengan regresi linier berganda untuk uji parsial ditemukan pengaruh masing-masing variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.18 di bawah ini.

  Tabel 8 Hasil Uji Hipotesis Parsial (Uji t) Coefficients (a)

  

Unstandardized Standardized

Coefficients Coefficients

Sig. T Std. Model B Beta

Error

  1 (Constant) 3.097 20.198 .153 .139 Kepribadian .315 .181 .197 1.740 .015 Stres Kerja .649 .137 .537 4.743 .000 Dependent Variable: Kecelakaan lalulintas

  Berdasarkan hasil analisis regresi linier beragnda untuk uji parsial (uji t) diatas ditemukan

  1

  nilai t untuk variabel kepribadian (X ) sebesar 1,740, dengan signifikansi (p) sebesar 0,015 (p< 0,05) dengan demikian hipotesis pertama diterima, terdapat pengaruh yang signifikan antara kepribadian terhadap kecelakaan lalulintas.

  2 Selanjutnya, untuk variabel stress kerja (X ) ditemukan nilai t sebesar 4,743 dengan

  signifikansi (p) sebesar 0,000 (p< 0,05) dengan demikian hipotesis kedua diterima, terdapat pengaruh yang signifikan stress kerja terhadap kecelakaan lalulintas.

  Koefisien Regresi

  Koefisien regresi digunakan untuk meninjau fungsi masing-masing variabel independen terhadap

  An – Nafs, Vol. 09, No.03,Th 2015

  ISSN 1907 - 3305

  =================================================================== variabel dependen, setiap kali terjadi peningkatan setiap 1 satuan pada variabel idependen. Selain itu koefisien regresi juga dapat melihat besaran nilai pada variabel dependen tanpa pengaruh variabel independen atau ketika variabel independen sama dengan nol.

  Tabel 9 Hasil Analisis Koefisien Regresi Unstandardized Standardized Coeffi cients Coefficients

  T Sig. Model Std.

  B Beta Error 1 (Constant) 3.097 20.198 .153 .139 Kepribadian .315 .181 .197 1.740 .015

  Stress kerja .649 .137 .537 4.743 .000

  Berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana ditemukan nilai constant sebesar 3,097, artinya tanpa faktor kepribadian dan stress kerja, kecelakaan kerja sebesar 3,097. Kemudian besarnya koefisien regresi untuk kepribadian adalah sebesar 0,315 artinya apabila meningkat kesesuaian kompetensi setiap 1 satuan maka terjadi peningkatan kecelakaan sebesar 0,315.

  Selanjutnya, besarnya koefisien regresi untuk stress kerja adalah sebesar 0,649 artinya apabila meningkat stress kerja setiap 1 satuan maka terjadi peningkatan kecelakaan lalulintas sebesar 0,649. Hasil koefisensi regresi tersebut dapat diturunkan dalam persamaan garis regresi dibawah ini :

  Y = a + b X + b X 1 1 2 2 Y = 3,097 + 0,315X + 0,649X

  Pembahasan

  Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda ditemukan nilai F sebesar 41.583 dengan signifikansi (p) sebesar 0,000 (p< 0,01), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara bersam-sama kepribadian, stress kerja dan kecelakaan.

  Secara umum kajian terdahulu mengenai faktor kepribadian sebagai factor yang mempengaruhi terhadap kecelakaan jalan raya berlandaskan kepada model kepribadian big five. Kajian-kajian meta analisis di Barat kebanyakanan para pakar psikologi transfortasi belum menunjukan kesamaan hasil kajian tentang faktor personaliti big five apa yang mempunyai pengaruh yang signifikan menyebabkan kecelakaan jalan raya, beberapa peneliti menyatakan bahawa faktor kehematan adalah punca kemalangan jalan raya, tetapi peneliti lain dibarat juga menemukan bukan faktor kehematan tetapi faktor kepersetujuan yang menjadi faktor kemalangan jalan raya, diikuti faktor stress kerja supir. Namun demikian kajian di Indonesia menunjukan

  An – Nafs, Vol. 09, No.03,Th 2015

  ISSN 1907 - 3305

  =================================================================== bahawa faktor keterbukaan menjadi penyebab kemalangan jalan raya. Oleh karena itu, kajian-kajian lalu masih menunjukan bahawa faktor tersebut masih tidak konsisten menjadi penyebab kemalangan jalan raya.

  Mengingat pentingnya penyelesain permasalahan kecelakaan lalulintas yang semakin meningkat setiap tahun, maka diperlukan kajian tempatan yang berdasarkan budaya local yang membuat penyelesaian masalah dalam upaya menurunkan tingkat kecelakaan jalan raya. Hasilnya penjelasan yang bersifat empirikal akan ditemui untuk mendapatkan jawapan, mengapa ketiga-tiga factor personality, tekanan memandu, mempunyai konsisten menjadi variable kecelakaan jalan raya. Oleh karena itu, kajian ini kajian ini akan meneliti dapat memberikan kontribusi tentang model perilaku manusia Indonesia dalam mengemudi masih membutuhkan pelatihan dan penelitian khusus dalam menurunkan tingkat kecelakaan jalan raya.

  

KESIMPULAN

  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh faktor kerpribadian dan stres kerja terhadap kecelakaan lalulintas pada supir bus di provinsi Riau.

  Saran-saran

  1. Bagi supir hendaknya mempunyai sartifikat mengemudi dan melakukan pelatihan. Mematuhi rambu-rambu lalulintas. Jadikan rambu-rambu lalulintas sebagai aturan yang menjadi pedoman dalam mengemudikan kendaraan di jalan raya.

  2. Pihak pengusaha transportasi : Kepada pihak pengusaha bus diharapkan dapat melakukan seleksi yang baik kepada calon supir yang akan bekerja diperusahaan yang dimiliki dengan memberikan psikotes, berupa tes kepribadian ataupun ketahanan dalam bekerja untuk dapat mengetahui jenis kepribadian apa dari supir tersebut dan sejauh mana ketahanan kerja yang dimiliki oleh supir tersebut sehingga dengan model tersebut dapat mengurangi tingkat kecelakaan lalulintas di Indonesia.

  3. Pemerintah : diharapkan kepada pemerintah dapat membuat kebijakan yang lebih baik terhadap supir terutama dalam hal memberikan pelatihan dan membuat simulasi berkendaraan dalam mendapatkan sertifikasi menyupir kepada supir agar tingkat kecelakaan lalulintas menurun di Indonesia.

  4. Bagi peneliti lain yang tertarik pada masalah penelitian ini diharapkan dapat menambah varaibel lain untuk mengkaji lebih tentang faktor lain yang mempengaruhi tingkat kecelakaan lalulintas yang semakin tinggi di Indonesia.

  An – Nafs, Vol. 09, No.03,Th 2015

  ISSN 1907 - 3305

  =================================================================== Adrian H Taylor and Lisa Dorn. 2006. Effect of Physical inactivity on stress, fatigue, health and risk ofwork road traffic accident. Annual Review of Public Health .

  Bungin, B. (2009). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan

  Publikserta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya . Jakarta: Kencana Prenada Media Group

  Matthews, G., Emo, A. K., & Funke, G. J. (2005). The Transactional Model of Driver Stress and

  Fatigueand Its Implications For Driver Training. In L. Dorn (Ed.), Driver Behaviour and Training Vol. II.Aldershot, UK: Ashgate.

  Nabi, Sila, Franchois, Chiron, Lafont & Emanuel. 2005. Type A Behavior Pattern, Risky Driving Behaviorand Serious Road Traffic Accident: A Prospective Study of the Gazel Cohort.

  American Journal ofEpidemiology. Parker, D., Reason, J.T,. Manstead ,A.S., Stradling,S.G. 1995. Driving Errors, Driving Violations and Accident Involvement. Ergonomics.

  Poerwanto. (2008). Budaya perusahaan. Yogyakarta. Pustaka Pelajar Rozmi Ismail. 2006. Penilaian Kurikulum Institusi Memandu. Pusat Pengajian Psikologi dan

  Pembangunnan Manusia. Universiti Kebangsaan Malaysia Sugiono. (2005). Memahami Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT. Alfa Beta

  Spring. (2003).Road Safety Part I : Alcohol, Drugs, Ageing, and Fatigue. Transport Research LaboratoryRoad Safety Report (24). UK Department for Transport. Sumer, N,. Lajunen, T., Ozkan,T. 2005. Big Personality Traits as the Distal Predictors of Road AccidentInvolvement. Traffic and Transport Psychology Theory and Application. Sumen. 2003. Personality and Behavior Predictors Of Traffic Accident: Testing A Contextual

  MediatedModel. Accident, Analysis and Prevention . Volume 35, Number, Netherlands: Elsevier.

  Westerman, S. J., & Haigney, D. (2000). Individual Differences in Driver Stress, Error and Violation . Personality and Individual Differences, 29(5).

  World Health Organization (WHO). 2008. World Report on Road Traffic Injury

  

Prevention .http//:www.who.int/violance_injury_prevention/publications/road_traffic

/world_report/en/index.htm.

Dokumen yang terkait

Analisa Persimpangan Bersinyal Ruas Jalan Kaharuddin Nasution – Jalan Utama Simpang Tiga Pekanbaru

2 8 9

Pengaruh Debit Limpasan (Surface Run Off) Terhadap Debit Banjar pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Sail Kota Pekanbaru

2 2 15

Studi Kinerja Jalan Sultan Syarif Kasim Dengan Metode Greenshields (Studi Kasud Di Kawasan Sekolah SMA N 1, SMP N 1 dan SMP N 5 Pekanbaru – Riau

0 1 10

Analisa Tinjauan Pemisah Arah Permanen Terhadap Arus Lalu Lintas Jalan Yos Sudarso - Rumbai

0 0 6

Analisa Perhitungan Arus Jenuh Ditinjau Dari Perbandingan Geometrik Simpang Dengan Jumlah Arus Lalu Lintas Kajian Wilayah (Study : Jalan Soekarno Hatta Pasar Pagi Arengka Pekanbaru)

0 0 10

Analisa Hubungan Kecelakaan Lalu Lintas Dengan Volume Dan Kapasitas Jalan di Ruas Jalan Rantau Bais - Ujung Tanjung Kabupaten Rokan Hilir Propinsi Riau

0 0 14

SOCIAL ADJUSTMENT ON STREET CHILDREN Winnie Putri Pratiwi Sigit Nugroho Fakultas Psikologi Universitas Islam Riau Jl. Kaharudin Nasution No, 113 Perhentian Marpoyan Pekanbaru ABSTRACT - Social Adjustment On Street Children

0 0 17

Nilai-Nilai Budaya Melayu Riau Dalam Upaya Penurunan Insiden Bullying

1 0 10

PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN PSIKOMOTOR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Oleh : Akbar Iskandar Email : akbar.iskandar06gmail.com ABSTRAK - Pengembangan Perangkat Penilaian Psikomotor di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

0 0 10

Pengaruh Konsep Diri Dan Efikasi Diri Dengan Daya Juang Siswa Dalam Menentukan Jurusan Di Perguruan Tinggi Yang Diinginkan

1 1 10