ULASAN UMUM TENTANG UJI TRIAKSIAL (1)

ULASAN UMUM
TENTANG UJI TRIAKSIAL
sumber : http://www.ilmulabtekniksipil.id/2016/04/pengujian-triaxial-triaxial-test.html

Uji Triaksial (Geser) –
Kilasan umum
    Pengujian geser triaksial yaitu : pengujian yang paling bisa
dihandalkan untuk memastikan parameter tegangan geser.
pengujian  ini sudah dipakai sacara luas untuk kepentingan pengujian
umum maupun kepentingan penelitian.
        Pada uji ini biasanya dipakai satu sample tanah kurang lebih
berdiameter 1, 5 inc (38, 1 mm) serta panjang 3 inc (76, 2 mm).
        Sample tanah (benda uji) itu ditutup dengan membrane karet
yang tidak tebal serta ditempatkan di dalam satu bejana selinder
berbahan plastic yang lalu bejana itu berisi air atau larutan gliserin.
Di dalam bejana, benda uji itu bakal memperoleh desakan hidrostatis.
untuk mengakibatkan terjadinya kerutuntuhan geser pada benda uji,
tegangan aksial (vertikal) diberikan lewat satu piston vertical
(tegangan ini umumnya juga dimaksud tegangan deviator).

Untuk pembebanan vertical bisa dikerjakan dengan dua langkah

diantaranya :
 a.    Dengan memberi beban mati yang berangsur-angsur ditambah
(menambahkan setiap waktu sama) hingga benda uji roboh
(deformasi arah aksialakibat pembebanan ini diukur dengan satu jam
tangan ukur/dial gage)
b.     Dengan memberi deformasi arah aksial (vertical) dengan
kecepatan deformasi yang tetaplah dengan pertolongan gigi-gigi
mesin atau pembebanan hidrolis. Langkah tersebut dimaksud
sebagai uji regangan teratasi.
       Beban aksial yang didapatkan diukur dengan pertolongan satu
proving ring (lingkaran pengukur beban) yang berhuhubungan
dengan piston vertical.
       Alat ini dapat dilengkapi dengan pipa-pipa untuk mengalirkan air
ke serta dari dalam sample tanah di mana pipa-pipa itu juga
bermanfaat sebagai fasilitas pengukur tegangan airpori (pada
keadaan uji).

Dalam uji geser triaksial ada tiga type
standard yang umum nya dikerjakan yakni


:

A. Consolidated drained
test (CD test)
      Consolidated drained test atau uji air-teralirkan terkonsolidasi umumnya dikerjakan lewat
cara benda uji diletakkan dari semua arah dengan tegangan penyekap lewat cara memberi
desakan pada cairan dalam silinder. Sesudah penyekap dilaukan, tegangan airporidalam benda
uji naik. Kenaikan airporidapat dinyatakan berbentuk beberapa mtr. tidak berdimensi.
        Untuk tanah-tanah yang jemu air, parameter teganganporisama dengan 0. jika pada
jalinan dengan pipa aliran (drainage) tetaplah terbuka, bakal berlangsung disipasi akibat
keunggulan tegangan airpori, serta lalu berlangsung konsolidasi. lama kelamaan uc mengecil
jadi 0. Pada tanah yang jenuh air pergantian volume dari benda uji yang berlangsung
sepanjang sistem konsolidasi bisa ditetapkan dari besarnya volume airporiyang mengalir
keluar. Beban tengangan deviator, pada benda uji ditambahkandengan lambat sekali
(kecepatan menambahkan beban begitu kecil). Sepanjang pengujian ini pipa aliran dilewatkan
terbuka dengan hal tersebut menambahkan beban tegangan deviator yang begitu perlahan itu
sangat mungkin terjadinya dispasi penuh dari tegangan airporisehingga bisa di ciptakan
sepanjang pengujian.
        Satu contoh yang umium dari macam tegangan deviator pada bertambahnya regangan
pada tanah pasir renggang serta pada tanah lempung yang terkonsolidasi normal memberikan

hal yang sama untuk tanah pasir padat serta tanah lempung terkonsolidasi lebih.
        Pengujian yang sama pada sample tanahdapat dikerjakan sekian kali dengan desakan
penyekap yang tidak sama. apabila harga tegangan-tegangan paling utama besar serta kecil
pada tiap-tiap uji itu bisa di ketahui, jadi kita bisa menggambar lingkaran-lingkaran mohrnya
sekalian didapat juga garis keruntuhannya (failure envelope).

Persyaratan Keruntuhan MohrCoulomb 
Pengetahuan mengenai kemampuan geser dibutuhkan untuk merampungkan beberapa
masalah yang terkait dengan stabilitasmassatanah. Apabila satu titik pada sembarang
bagian dari suatumassatanah mempunyai tegangan geser yang sama juga dengan
kemampuan gesernya, jadi keruntuhan bakal berlangsung pada titik itu.
        Kemampuan geser tanah pada bagian itu pada titik yang sama, sebagai parameter
kuat geser, yang berturut-turut didefinisikan sebagai kohesi (cohesion intercept atau
apparent cohesion) serta pojok tahanan geser (angle of shearing resitance).
        Berdasar pada rencana basic Terzaghi, tegangan geser disuatu tanah cuma bisa
ditahan oleh tegangan partikel-partikel padatnya. Kemampuan geser tanah bisa pula
dinyatakan sebagai manfaat dari tegangan normal efektif
       Dengan hal tersebut keruntuhan bakal berlangsung pada titik yang mengalami
kondisi gawat yang dikarenakan oleh gabungan pada tegangan geser dan tegangan
normal efisien.

         Diluar itu, kemampuan geser dapat juga dinyatakan dalam tegangan paling utama
pada kondisi roboh dititik yang dilihat.
       Garis yang dihasilkan oleh kesamaan pada kondisi roboh adalah garis
singgungterhadap lingkaran Mohr yang tunjukkan kondisi tegangan dengan nilai positif
untuk tegangan tekan.
         Keadaan terkonsolidasi lebih pada benda uji bakal berlangsung apabila satu sapel
tanah lempung yang pada awalnya dikonsolidasi dengan desakan penyekap yang sama
besardan lalu dibolehkan mengembang dengan turunkan tegangan penyekap
menjadisama besar. Garis keruntuhan yang dihasilkan dari uji triaksial keadaan air air

Proses uji geser triaksial dengan cara air
teralilirkan terkonsolidasi pada tanah lempung
umumnya membutuhkan sekian hari untuk
tiap-tiap benda uji. Hal semacam ini
disebabkan oleh kecepatan menambahkan
tegangan deviator lambat sekali supaya bisa
membuahkan keadaan air teralirkan
seutuhnya dari dalam benda uji. Berikut
penyebabnya kenapa uji triaksial langkah CD
tak umum dikerjakan (uji CU serta UU lebih

disenangi).

B.  Consolidated undrained test (CU test)
Uji CU adalah uji triaksial yang paling umum digunakan.
          Di mana pada uji ini sample tanah yang jenuh air awal mula
dikonsolidasi dengan desakan penyekap yang sama dari semua
penjuru dalam bejana yang berisikan fluida. Hal semacam ini bakal
mengakibatkan terjadinya pengaliran air dari sample tanah keluar.
Setelah tegangan airporiakibat pemberian desakan penyekap sudah
semuanya terdipasi, tegangan deviator pada sample tanah lalu
ditambah hingga mengakibatkan keruntuhan pada sample tanah itu.
           Sepanjang fase ini berjalan, jalinan draenase (pengaliran air)
dari serta kedalam sample tanah mesti di buat tertutup (drainase ini
terbuka pada fase konsolidasi). Lantaran mustahil berlangsung
pengaliran air, jadi ketika pembebanan ini bakal berlangsung
kenaikan teganganpori. Sepanjang uji berjalan diselenggarakan
pengukuran terus-terusan.
      

    Pada tanah pasir terlepas (renggang) serta tanah lempung

terkonsolidasi normal, tegangan airporiakan jadi membesar
dengan menambahnya regangan tadi sedang untuk tanah pasir
padat serta lempung terkonsolidasi libih, tegangan airporiakan
jadi membesar dengan menambahnya regangan hingga satu
batas spesifik. Lalu setelah itu tegangan airporimenjadi negative
(relative pada desakan atmosfer). Hal semacam ini dikarernakan
tanahnya yang mengembang.
          Pada uji ini tidak sama dengan uji air mengalirterkonsolidsasi, harga tegangan keseluruhan serta tegangan
efisien padda uji air termampatkan-terkonsolidasi berbeda. Pada
uji ini harga tegangan airporipada waktu berlangsung keruntuhan
segera daspat diukur.
         Pada uji ini dapat juga dikerjakan padas sample tanah yang
tidak sama, dengan tegangan penyekap di buat tidak sama
untuk memastikan parameter kemampuan geser tanah itu.

C. Unconsolidated Undrainned
test (UU test)
Pengujian Triaksial UU yaitu satu langkah untuk pengujian kuat geser
tanah.
Pengujian Triaksial type UU itu untuk memperoleh nilai kohesi (c) serta

E itu yakni dengan lingkaran Mohr serta regresi linier.
Pada pengujian Triaksial type UU Unconsolidation-Undrained) benda
uji awal mula dibebani dengan aplikasi tegangan sel lalu dibebani dengan
beban normal, lewat aplikasi tegangan deviator sampaimeraih keruntuhan.
Pada aplikasi tegangan deviator sepanjang penggeserannya tak
diperbolehkan air keluar dari benda ujinya serta sepanjang pengujian katup
drainasi ditutup. Karena pada pengujian air tak diperbolehkan mengalir
keluar, beban normal tak ditransfer ke butiran tanahnya. Kondisi tanpa ada
drainasi ini mengakibatkan ada desakan keunggulan desakan poridengan
tak ada tahanan geser hasil perlawanan daributiran tanahnya.