Krim pendI Recent site activity teeffendi

Kriminologi
Tolib Effendi

Komponen Penilaian

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Tugas I (10%)
UTS (25%)
Tugas II (15%)
UAS (35%)
Kehadiran (5%)
Aktivitas di Kelas (10%)

Kontrak Perkuliahan


1.
2.
3.
4.

Toleransi keterlambatan;
Absensi minimal 80%;
Sepatu;
Paperless.

Pokok Bahasan

1.
2.
3.

4.

Pengertian dan ruang lingkup kriminologi
Sejarah perkembangan kriminologi I (abad

pertengahan dan Revolusi Perancis)
Sejarah perkembangan kriminologi II
(Abad 19 dan Kriminologi Modern)
Aliran Kriminologi I (klasik dan
positivisme)

Pokok Bahasan (lanjutan)
5.

6.
7.
8.
9.

Aliran Kriminologi II (Neoklasik dan
kriminologi kritis)
Teori Kriminologi I (antropologi kriminal
dan biologi kriminal)
Teori Kriminologi II (Psikologi Kriminal)
Teori Kriminologi III (Sosio-psikologi

Kriminal)
Teori Kriminologi IV (Sosiologi Kriminal I)

Pokok Bahasan (lanjutan)

10.
11.
12.
13.
14.

Teori Kriminologi V (Sosiologi Kriminal II)
Teori Labelling
Kejahatan dan Reaksi Masyarakat
Statistik Kriminal
Kriminologi dan Penanggulangan
Kejahatan

Pendahuluan


Arti Penting Kriminologi
Berdasarkan kongres tahun 1952 yang berjudul Conference of
Specialized Agencies and International Non Governmental
Organization Interested in Crime Prevention and The
Treatment of Delinquent di Jenewa diperoleh hasil sebagai
berikut:
1. Pencantuman mata kuliah kriminologi di setiap universitas
sesuai dengan fasilitas dan kemampuan yang ada;
2. Pengajaran kriminologi perlu diberikan kepada petuhas di
bidang hukum;
3. Pengajaran kriminologi harus dapat dilaksanakan secara
klinis.
(Lihat Ida Andariah, 1983: 8)

Kedudukan Kriminologi

(Lihat Stephan Hurwitz, 1986: 15)

Definisi


Sutherland dan Cressey
Kriminologi adalah keseluruhan
pengetahuan yang membahas
kejahatan sebagai suatu gejala
sosial
(Lihat Edwin H. Sutherland, 1973:1)

Robert F. Meier
Kriminologi secara khusus membahas
tentang terciptanya hukum,
penjelasan dan sebab-sebab terjadinya
kejahatan serta kontrol terhadap
kejahatan melalui sistem peradilan
pidana
(Lihat Stephan Hurwitz, 1986: 15)

Objek Kajian

1. Kejahatan
2. Pelaku Kejahatan

3. Reaksi Masyarakat tentang
Kejahatan

Tujuan Kriminologi
Kriminologi harus memiliki peran antisipatif
dan reaktif terhadap semua kebijakan di
lapangan hukum pidana sehingga dengan
demikian dapat dicegah kemungkinan
timbulnya akibat-akibat yang merugikan, baik
bagi pelaku, korban maupun masyarakat
secara keseluruhan
(Lihat Romli Atmasasmita, 2005: 26)

Daftar Bacaan
1. Stephan Hurwitz, disadur oleh L. Moeljatno, Kriminologi,
1986
2. Ida Andariah, Selayang Pandang Tentang Kriminologi (Suatu
Penuntun), 1983
3. Walter C Reckless, disadur oleh Romli Atmasasmita,
Beberapa Catatan dalam Studi Kriminologi, 1975

4. Romli Atmasasmita, Teori dan Kapita Selekta Kriminologi,
2005
5. Edwin HLM Sutherland, and Donald R. Cressey disadur oleh
Momon Martasaputra, Azas-Azas Kriminologi, 1973
6. WA. Bonger, diperbaharui oleh Th. Kempe terjemahan RA.
Koesnoen, Pengantar Tentang Kriminologi, 1982

Omnium rerum
Principia parva sunt

File bisa diunduh di http:// te-effendi.blogspot.com