makalah konsep dasar sosiologi perdesaan

KONSEP DASAR IPS
KONSEP DASAR ILMU SOSIOLOGI
DOSEN PEMBIMBING:
Dr. Suswandari, M.Pd
Eka Nana Susanti

Disusun oleh:

Ayda Fitriani
Dea Chandra
Efa Muslihah
Galuh Ari Tri Setiawan
Kelas

: 1G/FKIP/PGSD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2014/2015


1

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkah, rahmat, dan karuniaNya kami dapat
menyelesaikan makalah Konsep Dasar Ilmu Sosiologi. Kami sangat berharap makalah ini dapat
berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai konsep Dasar Ilmu
Sosiologi.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya, kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna
untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah
kesempurnaan. Akhir kata kami sampaikan terimakasih.

Jakarta, 14 September 2014

Penyusun

2


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN....................................................................................................4
A. Latar

Belakang..........................................................................................................4

B. Rumusan Masalah.....................................................................................................4
C. Tujuan.......................................................................................................................4
BAB II : PEMBAHASAN......................................................................................................5
A.
B.
C.
D.
E.

Pengertian Ilmu Sosiologi...........................................................................................5

Tujuan Mempelajari Ilmu Sosiologi...........................................................................6
Manfaat Mempelajari Ilmu Sosiologi.........................................................................7
Nilai-Nilai Moral Dalam Pembelajaran Ilmu Sosiologi.............................................7
Bedah Kasus Dalam Pembelajaran Ilmu Sosiologi....................................................8

BAB III : PENUTUP.............................................................................................................10
A. Kesimpulan................................................................................................................10
B. Saran..........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................11

BAB I
PENDAHULUAN
3

A. LATAR BELAKANG
Manusia merupakan makhluk sosial, dimanapun berada tidak pernah lepas dari
berhubungan dengan sesama manusia lainnya, baik secara langsung maupun secara tidak
langsung. Agar hubungan itu berjalan dengan baik, maka dalam berprilaku manusia
senantiasa berpedoman pada nilai-nilai dan norma. Nilai-nilai dan norma yang dimiliki
setiap masyarakat memiliki persamaan dan perbedaan. Dengan menyadari persamaan dan

perbedaannya, serta keikutsertaan kita dalam hubungan sosial, maka diciptakanlah ilmu
sosiologi sebagai pedoman kita untuk berinteraksi sosial.

B. PERUMUSAN MASALAH
2. Menjelaskan pengertian, tujuan, dan manfaat ilmu sosiologi.
3. Menjelaskan nilai-nilai moral dalam pembelajaran ilmu sosiologi.
4. Menjelaskan bedah kasus pembelajaran ilmu sosiologi.

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian, tujuan, dan manfaat ilmu sosiologi.
2. Untuk mengetahui nilai-nilai moral dalam pembelajaran ilmu sosiologi.
3. Untuk mengetahui kasus-kasus yang terjadi di masyarakat kaitannya dengan ilmu
sosiologi.

BAB II
PEMBAHASAN
4

A. PENGERTIAN ILMU SOSIOLOGI
Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan

Logos berarti ilmu pengetahuan.
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang masyarakat.
Ciri-ciri Sosiologi:
o bersifat empiris
o bersifat teoritis
o bersifat kumulatif
o bersifat non etis
Berikut beberapa definisi sosiologi yang dikemukakan oleh para sosiolog:
1. Peter L. Berger
Sosiologi adalah studi ilmiah mengenai hubungan antara masyarakat dan individu.
2. Pitirim A. Sorokin
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari:
a. Hubungan dan pengaruh timbale balik antaraneka macam gejala sosial, misalnya
antara ekonomi dan agama serta keluarga dan moral;
b. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dan gejala nonsosial,
misalnya antara gejala social dan gejala biologis;
c. Ciri-ciri umum dari semua jenis gejala social.
3. Roucek dan Warren
Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antarmanusia dalam kelompokkelompok.
4. William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff

Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu
organisasi social.
5. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari struktur social, proses social dan perubahan
social. Struktur social adalah keseluruhan jaringan antarunsur social yang pokok, yaitu
kaidah-kaidah social (norma-norma social), lembaga-lembaga social, kelompokkelompok, serta lapisan-lapisan social. Adapun proses-proses sosial adalah pengaruh
timbal-balik antarberbagai segi kehidupan bersama, misalnya antara kehidupan ekonomi
dan politik.
6. Soerjono Soekamto
Sosiologi merupakan ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan
yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum darinya.
7. William Kornblum

5

Sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku social
anggotanya dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai kelompok
dan kondisi.
8. Auguste Comte(1798-1857)
Sebagai tokoh awal yang menamai berbagai ilmu tentang masyarakat dengan istilah

sosiologi, Comte membagi sosiologi kedalam dua bagian studi penting yakni struktur
social dan dinamika social. Berbagai institusi social yang kompleks untuk seperti
ekonomi negara, dan keluarga diambil sebagai satuan utama dalam analisis sosiologi.
Oleh karena itu, sosiologi merupakan kajian mengenai hubungan antar institusi social.
9. Emile Durkheim(1858-1917)
Sebagai sebuah ilmu, sosiologi harus terlibat dengan lingkungan institusi dan proses
social sehingga memunculkan kesadaran mengenai fakta-fakta social.
Fakta social adalah suatu cara bertindak yang umum dalam suatu masyarakat yang
terbentuk dengan sendirinya dan terbebas dari manifestasi individu.
10. Max Weber
Sosiologi adalah ilmu yang mencoba untuk memahami tindakan social dalam usaha
mencapai uraian tentang sebab dan akibat.
B. TUJUAN MEMPELAJARI ILMU SOSIOLOGI
1. Untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum, karena sosiologi
meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip/hukum-hukum umum dari interaksi antar
manusia dan juga perihal sifat hakekat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat.
2. Memahami konsep-konsep sosiologi seperti sosialisasi, kelompok social, struktur social,
lembaga social, perubahan social, dan konflik sampai dengan terciptanya integrasi social.
3. Memahami berbagai peran sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
4. Menumbuhkan sikap kesadaran dan kepedulian social dalam kehidupan bermasyarakat.

C. MANFAAT MEMPELAJARI ILMU SOSIOLOGI
1. Dengan mempelajari sosiologi, kita akan dapat melihat dengan lebih jelas siapa diri kita,
baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota kelompok atau masyarakat.
2. Sosiologi membantu kita untuk mampu mengkaji tempat kita dalam masyarakat, serta
dapat melihat ‘dunia’ atau ‘budaya’ lain yang belum kita ketahui sebelumnya.
3. Sosiologi membantu kita mendapatkan pengetahuan tentang berbagai bentuk interaksi
sosial yang terjadi dalam masyarakat, baik antarindividu, antarkelompok, maupun
antarindividu dan kelompok.
4. Sosiologi membantu mengontrol dan mengendalikan tindakan dan perilaku sosial tiap
anggota masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
6

5. Dengan bantuan sosiologi, kita akan semakin memahami norma, tradisi, keyakinan, dan
nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat lain, serta memahami perbedaan-perbedaan yang
ada. Tanpa hal itu perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat akan menjadi alasan
untuk timbulnya konflik di antara anggota masyarakat.
6. Akhirnya, bagi kita sebagai generasi penerus bangsa, mempelajari sosiologi membuat
kita lebih tanggap, kritis, dan rasional menghadapi gejala-gejala sosial dalam masyarakat
yang dewasa ini semakin kompleks, serta mampu mengambil sikap dan tindakan yang
tepat dan akurat terhadap setiap situasi sosial yang kita hadapi sehari-hari.

D. NILAI-NILAI MORAL DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI
Moral adalah nilai yang berlaku dalam suatu lingkungan sosial dan mengatur tingkah
laku seseorang. Moral berkenaan dengan norma – norma umum, mengenai apa yang baik
atau benar dalam cara hidup seseorang.
Contoh:
1. Dalam interaksi dengan teman kita bisa mengetahui mana yang baik atau pantas
dilakukan dalam bergaul.
2. Saling bertegur sapa dan tersenyum kepada teman.
3. Kalau kita menemukan tas yang berisikan dokumen penting dan juga sejumlah
uang yang terdapat dalam tas tersebut. Seandainya kita memiliki moral yang baik
maka kita akan memberikan tas itu kepada pemiliknya atau kalau tidak pada yang
berwajib.
4. Selalu berkata jujur ketika berinteraksi dengan orang lain.
5. Senantiasa membantu teman ataupun orang lain yang membutuhkan bantuan.
6. Meminta maaf ketika kita melakukan kesalahan.
7. Tidak mencuri, merampok, dan tindak kejahatan lainnya.
8. Tidak menyakiti hati orang lain.
E. BEDAH KASUS DALAM PEMBELAJARAN ILMU SOSIOLOGI
KASUS PERTAMA


:

Disebuah kelas di Sekolah Dasar (SD) terdapat 40 orang siswa. Kelas ini merupakan
kelompok yang memiliki beberapa kesamaan. Sebagai makhluk sosial didalam kelas ini
terjadi interaksi sosial dan didalamnya ada yang sifatnya bekerja sama, ada yang bersaingan,
bahkan pernah terdapat pertentangan serius diantara siswa-siswa tertentu.
7

Interaksi sosial yang terdapat dikelas ini antara lain, cooperation, competition, conflict, dan
akomodasi. Sebagai guru kita supaya memberitahu mereka supaya jangan main hukum
sendiri.
KASUS KEDUA

:

Merdeka.com - Tawuran antar pelajar kembali memakan korban jiwa. Kali ini, seorang
siswa kelas X SMU Adi Luhur Condet, Jakarta Timur, Oka Wira Setya, tewas ditusuk benda
tajam dalam insiden tawuran yang terjadi Jalan Raya Bogor, tepatnya di traffic light,
perbatasan Ciracas dan Kramatjati.
Kepala Kepolisian Sektor Makasar, Komisaris Polisi Sutarjo mengatakan, tawuran antar

pelajar tersebut melibatkan sekolah SMU Budi Murni Cipayung dengan pelajar SMU Adi
Luhur Condet.
"Kejadian pukul 17.00 WIB sore tadi. Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit," kata
Sutarjo saat dikonfirmasi, Rabu (13/8).
Sutarjo menambahkan, saat ini anggotanya sedang melakukan penyelidikan atas peristiwa
tersebut. Dikatakan dirinya, pihaknya sedang melakukan visum untuk mengetahui penyebab
kematian korban.
Kasus ini merupakan salah satu contoh kasus penyimpangan sosial yang terjadi pada sesama
pelajar.
Penyebab:
1. Tawuran antar pelajar bisa terjadi karena ketersinggungan salah satu kawan, yang
ditanggapi dengan rasa setiakawan yang berlebihan.
2. Permasalahan yang sudah mengakar dalam artian ada sejarah yang menyebabkan pelajarpelajar sekolah saling bermusuhan.
3. Jiwa premanisme yang tumbuh dalam jiwa pelajar.
Cara mencegah :
a. Membuat dan memfasilitasi ruang-ruang kegiatan yang positif
b. Memberikan kebebasan berpendapat dan berekspresi dan tetap adanya control dari pihakpihak yang berkaitan khususnya orang-orang terdekat, mencoba lebih terbuka dan
mengenali serta memberikan solusi yang positif ketika remaja sedang mengalami emosi.

8

Cara Menanggulangi:
1. Membuat Peraturan Sekolah Yang Tegas
Bagi siswa siswi yang terlibat dalam tawuran akan dikeluarkan dari sekolah. Jika semua
siswa terlibat tawuran maka sekolah akan memberhentikan semua siswa dan melakukan
penerimaan siswa baru dan pindahan. Setiap pelajar siswa siswi harus dibuat takut
dengan berbagai hukuman yang akan diterima jika ikut serta dalam aksi tawuran. Bagi
yang membawa senjata tajam dan senjata khas tawuran lainnya juga harus diberi sanksi.
2. Memberikan Pendidikan Anti Tawuran
Pelajar diberikan pemahaman tentang tata cara menghancurkan akar-akan penyebab
tawuran dengan melakukan tindakan-tindakan tanpa kekerasan jika terjadi suatu hal,
selalu berperilaku sopan dan melaporkan rencana pelajar-pelajar badung yang
merencanakan penyerangan terhadap pelajar sekolah lain. Jika diserang diajarkan untuk
mengalah dan tidak melakukan serangan balasan, kecuali terpaksa.
3. Memisahkan Pelajar Berotak Kriminal dari Yang Lain
Setiap manusia memiliki sifat bawaan masing-masing. Ada yang baik, yang sedang dan
ada yang kriminil. Daripada menularkan sifat jahatnya kepada siswa yang lain lebih baik
diidentifikasi dari awal dan dilakukan bimbingan konseling tingkat tinggi untuk
menghilangkan sifat-sifat jahat dari diri siswa tersebut. Jika tidak bisa dan tetap
berpotensi tinggi membahayakan yang lain segera keluarkan dari sekolah.
4. Kolaborasi Belajar Bersama Antar Sekolah
Selama ini belajar di sekolah hanya di situ-situ saja sehingga tidak saling kenal mengenal
antar pelajar sekolah yang satu dengan yang lainnya. Seharusnya ada kegiatan belajar
gabungan antar sekolah yang berdekatan secara lokasi dan memiliki kecenderungan
untuk terjadi tawuran pelajar. Dengan saling kenal mengenal karena sering bertemu dan
berinteraksi maka jika terjadi masalah tidak akan lari ke tawuran pelajar, namun
diselesaikan dengan cara baik-baik.
5. Membuat Program Ekstrakurikuler Tawuran
Diharapkan setiap sekolah membuat ekskul konsep baru bertema tawuran, namun
tawuran pelajar yang mendidik, misalnya tawuran ilmu, tawuran olahraga, tawuran otak,
tawuran dakwah, tawuran cinta, dan lain sebagainya yang bersifat positif. Tawurantawuran ini sebaiknya bukan bersifat kompetisi, tetapi bersifat saling mengisi dan
bekerjasama sehingga bisa bergabung dengan ekskul yang sama di sekolah lain.

9

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang masyarakat, hubungan individu
dengan individu maupun dengan masyarakat, interaksi sosial, permasalahan sosial, dan lain
sebagainya yang terjadi di masyarakat. Sosiologi mengkaji sebab dan akibat serta
bagaimana cara mencegah dan menanggulangi masalah-masalah yang terjadi masyarakat.
B.

SARAN
Pentingnya pengetahuan tentang ilmu sosiologi bagi para mahasiswa , agar kelak mereka
dapat berinteraksi dengan baik sesuai norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku
dimasyarakat. Serta agar mereka dapat ikut serta beran penting dilingkungan masyarakat
dengan pengetahuan yang mereka miliki.

10

DAFTAR PUSTAKA
Murdiyatmoko, Janu dan Citra Handayani. Sociology 1 for Grade X Senior High School. 2010.
Bandung: Grafindo Media Pratama.
Tumanggor, Rusmin , Kholis Ridho, dan Nurrochim. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. 2010.
Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Silalahi, Lauren Benny Saron (2014). “Pelajar SMU Tewas ditusuk Benda Tajam Saat Tawuran”.
From www.merdeka.com/pelajar-smu-tewas-ditusuk-saat-tawuran.html , 14 September 2014.
Anneahira

(2013).

“Penyebab

terjadinya

Tawuran

antar

Pelajar”.

From

www.anneahira.com/tawuran-antar-pelajar.htm , 14 September 2014.
Lentera Jiwa (2013). “Cara Menanggulangi/Mengatasi Tawuran Antar Siswa Pelajar Sekolah SD,
SMP, SMA, SMK, Dll”. From http://menengahsekolah.blogspot.com/2013/01/caramenanggulangimengatasi-tawuran.html , 14 September 2014.

11