Perencanaan Kurikulum Aswaja Pada MAS dan MTs.S Muslimat NU Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Gambaran Umum MAS Muslimat NU Palangka Raya
Yayasan
Pendidikan Muslimat NU berdiri pada tahun 80-an.
Berdirinya Yayasan Muslimat NU dipelopori oleh salah satu tokoh Yayasan
Muslimat NU, Ibu Hj. Ratna S. Banani, selaku ketua yayasan pada saat itu.
Sebelum terbentuknya MA Muslimat NU, ada tiga lembaga yang sudah
terbentuk. Ketiga tersebut adalah RA/TK yang terbentuk pada tahun 1983,
MI/SD terbentuk pada tahun 1985, dan MTS/SMP pada 1994. Setelah
ketiga lembaga tersebut terbentuk, kemudian pada Pada tgl 16 Mei 2006,
baru didirikan MA Muslimat NU.
Peresmian Madrasah Aliyah Muslimat NU Palangkaraya dilaksanakan
pada hari Senin, tanggal 18 September 2006 atau 25 Sya'ban 1427 oleh
Bapak Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Kalimantan
Tengah (Kabid Mapenda Propinsi Kalimantan Tengah, Drs, H. Ahmad
Kosasi).
MA Muslimat NU didirikan atas dasar tidak adanya sekolah menengah
atas berbasis agama di sekitar panarung. Selain itu juga didasari oleh
pertimbangan untuk mempermudah para siswa lulusan dari MTS untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan sejalur dengan
pendidikan yang berbasis agama. Oleh kerena itu, para pengurus yayasan
berinisiatif untuk mengadakan rapat dengan para dewan guru. Rapat itu
untuk membahas tentang rencana didirikan MA Muslimat NU di Jalan Jati.
Saat rapat tersebut terjadi perdebatan antara pengurus yayasan dengan
dewan guru. Para dewan guru mengusulkan agar didirikan SMA. Sedangkan
dari pihak yayasan mengsulkan didirikan MA. Setelah terjadi perbebatan
37
38
yang cukup panjang, maka dicapailah keputusan rapat yang menyatakan
bahwa pendidikan yang akan didirikan berbentuk Madrasah, dengan
pertimbangan untuk mensinkronkan dengan ketiga lembaga yang didirikan
sebelumnya.
Setelah diresmikan, sekolah mulai berjalan dengan jumlah murid sekitar
25-30 orang dan tertampung dalam satu ruang kelas. Jumlah guru saat itu
berjumlah sekitar 10 orang. Kemudian setelah itu di bentuklah organisasi di
antaranya bagian kesiswaan, pengajaran, wali kelas dan sebagainya.
Kemudian pada tahun ajaran baru 2007/2008 jumlah siswa 30 orang, tahun
ajaran selanjutnya 2008/2009 berjumlah 30 siswa. Pada tahun ajaran
berikutnya 2009/2010 jumlah siswa semakin banyak oleh sebab itu
dibangun ruang kelas baru yaitu X-A dan X-B dan hingga sekarang jumlah
ruangan menjadi 6 kelas dengan jumlah ± 150 siswa, dan rata-rata siswa
perkelas 25 orang. Karena terkendala biaya ada siswa yang pindah dan putus
sekolah sehingga dalam 1 kelas hanya 25 orang saja sampai sekarang.
a. Visi
Menghasilkan peserta didik yang Islami, berilmu, dan berakhlakul
karimah1
b. Misi
1). Mewujudkan lulusan yang mampu menerapkan nilai-nilai keIslam-an dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-sehari
2). MA sebagai pengembangan citra peserta didik bidang akhlak,
akademik dan ketrampilan
3). Mewujudkan proses belajar dengan bernuansa Islami.2
1
Sumber Data : Dokumentasi MAS Muslimat NU Palangka Raya tahun pelajaran
2014/2015
2
Ibid.
39
c. Tujuan
Tujuan pendidikan menengah pada Madrasah adalah meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut3
d. Keadaan Madrasah Aliyah Swasta Muslimat NU Palangka Raya
1) Keadaan Guru dan Karyawan di MAS Muslimat NU Palangka
Raya
Keadaan guru dan karyawan di MAS Muslimat NU Palangka
Raya pada tahun pelajaran 2014/2015 adalah sebagaimana tabel
berikut:
TABEL IV.1
KEADAAN GURU DAN KARYAWAN MAS MUSLIMAT NU
PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2014/20154
3
NO
NAMA
STATUS
JABATAN
1
2
3
4
5
6
Mashudi, S.Ag
Kemala Hikmah, S.Pd
M. Sehan, S.Pd.I
Siswanto D, S.Ag
Syahbana, S.Pd.I
Subahannor, S.Pd.I
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
7
Rusdiana, S.Pd.I
PNS
8
Sumarlik, SE
PNS
9
10
11
12
Hermansyah P, S.Pd.I
Anne Yuliana S, S.Pd
Lian Maya Sari, S.Pd
H.M. Ridwan, Lc
PNS
PNS
PNS
PNS
Kepala Madrasah
Wakamad Kurikulum
Wakamad Kesiswaan
Wakamad Sarana
Prasarana
Guru merangkap Tata
Usaha
Kepala Perpustakaan
Guru merangkap pengelola
perpustakaan
Wali Kelas X IPS
Wali Kelas X IPA
Guru Wali Kelas XI IPA
Guru Wali Kelas XII IPA
Guru
Ibid.
Sumber Data : Dokumentasi MAS Muslimat NU Palangka Raya tahun pelajaran
2014/2015.
4
40
13
14
15
16
Salasiah, M.Pd
M. Saukani, S.Pd.I
Wahyudi, S.Pd.I
Hendra Yetno
PNS
PNS
GTY
honorer
Guru BK
Guru
Guru
Security merangkap Tata
Usaha
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa kebanyakan guru pada
MAS Muslimat NU Palangka Raya adalah Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan semuanya memiliki kualifikasi akademik S1, serta hanya 1
orang non PNS. Dengan demikian kualitas tenaga pendidik di
madrasah ini tidak diragukan lagi, baik dari segi
kemampuan
mengajar maupun dari segi kemampuan ekonomi guru tersebut sudah
mapan. Hal ini dapat dilihat 100%
guru-gurunya berkualifikasi
sarjana dan pegawai negeri sipil.
2) Keadaan Siswa MAS Muslimat NU Palangka Raya
Dalam tiga tahun pelajaran, yaitu tahun pelajaran 2012/2013
sampai dengan tahun pelajaran 2014/2015 siswa MAS Muslimat NU
Palangka Raya terus mengalami penambahan jumlah. Bertambahnya
jumlah siswa setiap tahun merupakan salah satu indikator bahwa minat
orang tua siswa terhadap madrasah ini cukup besar. Untuk lebih
jelasnya penambahan jumlah siswa tersebut dapat dilihat dari gambaran
tabel berikut:
41
TABEL IV. 2
KEADAAN SISWA MAS MUSLIMAT NU PALANGKA RAYA5
Kelas X
Tahun
Pelajaran
Kelas XI
Kelas XII
Total
2012/2013
Jum
lah
Sis
wa
55
Jum
lah
Rom
bel
2
Jum
lah
Sis
wa
58
Jum
lah
Rom
bel
2
Jum
lah
Sis
wa
29
Jum
lah
Rom
bel
1
Jum
lah
Sis
wa
142
Jum
lah
Rom
bel
6
2013/2014
49
2
48
2
50
2
147
6
2014/2015
59
2
51
2
51
2
161
6
Dari gambaran tabel tersebut dapat peroleh gambaran bahwa
tingkat kepercayaan masyarakat dalam menyekolahkan anaknya di
madrasah ini cukup tinggi, dan ini berarti pelayanan di madrasah ini
cukup memenuhi kebutuhan
masyarakat pentingnya pendidikan
keagamaan untuk anak-anaknya
3) Keadaan Sarana dan Prasarana MAS Muslimat NU Palangka Raya
Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki MAS Muslimat NU
Palangka Raya, cukup memadai untuk melayani pendidikan di
madrasah tersebut, gambaran jelas tentang keadaan sarana dan
prasarana yang dimiliki, yaitu tergambar di dalam tabel di bawah ini:
5
Sumber Data : Dokumentasi MAS Muslimat NU Palangka Raya tahun 2015.
42
TABEL IV. 3
KEADAAN SARANA DAN PRASARANA MAS MUSLIMAT NU
PALANGKA RAYA6
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
6
Ibid.
Kategori Ruangan
Rusak Rusak
Rusak
Ringan Sedang Berat
1
-
Jenis Sarana
Prasarana
Jumlah
Ruang
Baik
Ruang Kelas
Perpustakaan
R. Lab. IPA
R. Lab. Biologi
R. Lab. Fisika
R. Lab. Kimia
R.
Lab.
Komputer
R. Lab. Bahasa
R.
Kepala
Madrasah
R. Guru
R. Tata Usaha
Ruang
Bimbingan
Konseling
R.
Tempat
Ibadah
R. UKS
WC Siswa dan
Guru
Gudang
R. Sirkulasi
Tempat
Olahraga
R. OSIS
R.
Kegiatan
Siswa
R. Lainnya
6
1
1
6
1
-
1
1
-
-
-
1
-
1
-
-
-
-
1
1
-
-
-
1
4
1
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
43
4) Struktur Kurikulum MAS Muslimat NU Palangka Raya
Struktur Kurikulum MA Muslimat NU meliputi substansi
pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga
(3) tahun mulai Kelas X (sepuluh) sampai dengan Kelas XII (duabelas).
Struktur Kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan
dan standar kompetensi mata pelajaran.
a) Kurikulum MA Muslimat NU Kelas X (sepuluh)
1) Kurikulum MA Muslimat NU Kelas X (sepuluh) terdiri atas 20
mata pelajaran sesuai dengan petunjuk SK Dirjen Pendidikan
Islam Nomor 2676 Tahun 2013 tentang Kurikulum 2013 Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah
dan SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor 1287 Tahun 2014
Tentang Implementasi Kurikulum 2013 pada Madrasah.
2) Kelompok Peminatan yang disediakan adalah Peminatan MIPA,
Peminatan Ilmu Sosial dan Peminatan Keagamaan.
3) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
4) Alokasi jam pelajaran pada satu minggu adalah Senin, Rabu,
Kamis dan sabtu sebanyak 9 (Sembilan) Jam pelajaran, dan
Jum’at sebanyak 5 (Lima) jam pelajaran.
5) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah
35 minggu. Yang terdiri dari 16,78 minggu pada semester Ganjil
dan 17,33 minggu pada semester Genap.
44
TABEL IV.4
STRUKTUR KURIKULUM BIDANG STUDI KELAS X
(SEPULUH) MAS MUSLIMAT NU PALANGKA RAYA7
PEMINATAN
KOMPONEN
MIPA
SOSIAL
a. Al-Qur'an Hadis
2
2
b. Akidah Akhlak
2
2
c. Fikih
2
2
d. Sejarah Kebudayaan Islam
2
2
2.
Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
2
2
3.
Bahasa Indonesia
4
4
4.
Bahasa Arab
4
4
5.
Matematika
4
4
6.
Sejarah Indonesia
2
2
7.
Bahasa Inggris
2
2
Kelompok A (Umum)
1.
Pendidikan Agama Islam
Kelompok B (Umum)
7
Ibid.
1.
Seni Budaya
2
2
2.
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan
2
2
3.
Prakarya dan Kewirausahaan
2
2
45
Kelompok C (Peminatan)
Mata pelajaran peminatan akademik
1.
Matematika/ Sejarah
3
3
2.
Biologi / Ekonomi
3
3
3.
Fisika / Sosiologi
3
3
4.
Kimia / Geografi
3
3
5.
KeNUan
1
1
6.
Alqur’an
1
1
7.
Muhadarah
2
2
8.
PPI
2
2
50
50
JUMLAH
Dalam struktur kurikulum kelas X ini nampak jelas bahwa bidang studi
ke-NU-an dan bidang studi Alqur’an hanya berada posisi 1 jam pelajaran
dibandingkan dengan bidang studi rata-rata 2 jam pelajaran, sedangkan
Muhadarah dan PPI berada posisi 2 jam pelajaran, padahal kedua pelajaran
ini adalah bidang studi muatan lokal juga.
b) Kurikulum MA Muslimat NU Kelas XI (sebelas) dan XII (dua belas)
1) Kurikulum MA Muslimat NU Kelas XI Program IPA dan IPS
merupakan Kurikulum KTSP muatan kurikulum 2008 yang terdiri atas
15 mata pelajaran, dan 4 pelajaran muatan lokal, dan pengembangan
diri, sedangkan Kelas XII Program IPA dan IPS yang terdiri atas 16
mata pelajaran, dan 4 pelajaran muatan lokal. Struktur lengkap
digambarkan pada pada Tabel 3.
46
2) Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas Yayasan yang
menaungi MA Muslimat NU Palangka Raya.
3) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
4) Alokasi jam pelajaran pada satu minggu adalah Senin, Selasa, Rabu,
Kamis dan Sabtu sebanyak 9 (sembilan) jam pelajaran. Jum’at
sebanyak 5 (lima) jam pelajaran.
5) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 35
minggu. Yang terdiri dari 16,78 minggu pada semester Ganjil dan
17,33 minggu pada semester Genap.
Untuk lebih jelasnya struktur kurikulum kelas XII pada MAS
Muslimat NU Palangka Raya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
TABEL IV.5
STRUKTUR KURIKULUM BIDANG STUDI
KELAS XI DAN XII MAS MUSLIMAT NU PALANGKA RAYA8
KELAS XI
KELAS XII
IPA
IPS
IPA
IPS
a. Al-Qur'an Hadis
2
2
2
2
b. Akidah Akhlak
2
2
2
2
c. Fikih
2
2
2
2
d. Sejarah Kebudayaan Islam
-
-
2
2
KOMPONEN MATA PELAJARAN
1.
8
Ibid.
Pendidikan Agama Islam
47
2.
Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
2
2
2
2
3.
Bahasa dan Sastra Indonesia
4
4
4
4
4.
Bahasa Arab
2
2
2
2
5.
Bahasa Inggris
4
4
4
4
6.
Matematika
4
4
4
4
7.
Seni Budaya
2
2
2
2
8.
Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan
2
2
2
2
9.
Sejarah
2
2
2
2
10.
Teknologi
Komunikasi
2
2
2
2
Informasi
dan
Mata Pelajaran Penjurusan
1.
Biologi / Ekonomi
4
4
4
4
2.
Fisika / Sosiologi
4
4
4
4
3.
Kimia / Geografi
4
4
4
4
Muatan Lokal *)
1
KeNUan
1
1
1
1
2.
Al-Qur’an
1
1
1
1
3.
Muhadarah
2
2
2
2
4.
PPI
2
2
2
2
48
48
50
50
JUMLAH
*) Kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri
khas dan potensi daerah, yang ditentukan oleh satuan pendidikan (madrasah)
48
Dalam struktur kurikulum kelas XI dan XII juga ini nampak jelas
bahwa bidang studi ke-NU-an dan Al-Qur’an posisinya hanya 1 jam
pelajaran dibandingkan dengan bidang studi rata-rata 2 jam pelajaran
c) Muatan Lokal
Dalam rangka meningkatkan pemahaman ilmu agama Islam, maka
MA Muslimat NU Palangka Raya menyediakan komponen kurikuler
berupa mata pelajaran muatan lokal yang berciri khas Madrasah/yayasan
yaitu ke-NU-an, Muhadarah, PPI dan Al-qur’an.
Komponen muatan lokal diatas disusun untuk struktur kurikulum
Kelas XI dan XII, sedangkan untuk kelas X, komponen muatan lokal
telah diintegrasikan kedalam mata pelajaran kelompok lintas minat /
pendalaman minat.
d) Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah komponen bukan mata pelajaran yang
harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan
kesempatan
kepada
peserta
didik
untuk
mengembangkan
dan
mengekpresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap
peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan dibimbing oleh
konselor, guru atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah
diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar dan pengembangan karir
peserta didik.
49
Kegiatan siswa yang menunjang pada proses pengembangan diri antara
lain :
1) Pengembangan kemampuan presentasi
Untuk mengembangkan kemampuan ini, maka MA Muslimat NU
membuat program Muhadorah yang dilaksanakan setiap hari sabtu
dalam tiap minggunya. Pada pelaksanaannya secara bergiliran tiap
kelas akan menampilkan potensinya secara perorangan maupun
kolektif dalam bidang pidato, tilawah qur’an, puisi dan sebagainya.
2) Pengembangan kemampuan berorganisasi
Kemampuan berorganisasi siswa dapat dikembangkan dalam wadah
resmi
yaitu
Organisasi
Intra
Sekolah
(OSIS)
dan
Majelis
Pertimbangan Kelas (MPK).
3) Pengembangan Bakat dan Minat
Bakat dan minat peserta didik dapat diasah dan dikembangkan melalui
kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler sebagai berikut :
a) Pramuka
b) Hadrah
c) Drum band
d) Palang Merah Remaja
e) Futsal
f) Pencak Silat
g) Olahraga
h) Rebana
50
i) Kaligrafi
4) Pengembangan Pengamalan Ibadah
Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah salah satu pilar terpenting dalam
upaya membangun sumber daya manusua (SDM) yang berkualitas.
Karena kesempurnaan/kepribadian seseorang tidak hanya terletak pada
kecerdasan intelektualitasnya (IQ) saja, tapi harus ditopang dengan
tindakan amaliah dari ilmu pengetahuan tersebut. Oleh karena itu MA
Muslimat NU melakukan pengujian amaliah pada akhir masa pendidikan
peserta didik, yaitu di kelas XII semester 1 (ganjil) yaitu dengan
melaksanakan Ujian Praktik Pengamalan Ibadah (PPI). Ujian ini akan
menguji peserta didik dalam penguasaan pada bidang-bidang sebagai
berikut
:
Praktik
ibadah
sholat,
puasa,
zakat
dan
wiridan,
Penyelenggaraan Jenazah dan hafalan surah-surah khusus.
2. Gambaran Umum MTs.S Muslimat NU Palangka Raya
Berdirinya MTs.S Muslimat NU Palangka Raya adalah upaya
perjuangan dan pengorbanan ibu-ibu Muslimat NU yang punya keinginan
besar untuk membuat Madrasah Tsanawiyah sebagai kelanjutan dari MIS
Muslimat NU yang telah berdiri pada tahun 1984. Dengan mengupayakan
pinjaman dana dari para donator, berdirilah MTs.S Muslimat NU pada
tanggal 16 Juli 1994 bertepatan 12 Rabi’ul Awal 1415 H, yang ditetapkan
sebagai hari berdirinya madrasah tersebut. Pada awal berdirinya memiliki 6
orang siswa dengan memanfaatkan 3 ruang kosong yang ada di lingkungan
Yayasan Pendidikan Muslimat NU sendiri dengan tenaga edukatifnya
51
sebanyak 10 orang dan tata usaha 1 orang. Upaya terus dilakukan oleh ibuibu Muslimat NU, sehingga pada tanggal 30 Desember 1995/ 8 Sya’ban
1416 H,
Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah
meresmikan
pemakaian gedung
MTs.S Muslimat NU Palangka Raya
dengan jumlah 3 ruang milik sendiri. Kemudian melalui upaya pendekatan
dengan Gubernur Kalimantan Tengah dan para donator, diperoleh 1 buang
ruangan untuk guru dan kepala madrasah, sehingga pada tahun pelajaran
1996/1997 MTs.S Muslimat NU Palangka Raya telah memiliki 4 ruangan.
Upaya tersebut terus dilakukan, sehingga sampai sekarang madrasah
tersebut telah memiliki 9 rombel belajar, dengan berbagai prestasi yang
diraih, baik bidang akademik maupun non akademik.
a) Visi
: Terwujudnya Warga Madrasah yang Beriman, Berilmu,
Beramal, Berprestasi9
b) Misi
: 1). Meningkatkan pelaksanaan pendidikan.
2). Meningkatkan pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan
3). Meningkatkan hubungan kerjasama orang tua siswa dan
masyarakat.
4). Meningkatkan tata usaha, rumah tangga madrasah,
perpustakaan dan laboratorium.10
c) Motto : Terbina dalam akhlak, taat beribadah, unggul dalam mutu11
9
Sumber Data : Dokumentasi MTs. S Muslimat NU Palangka Raya tahun 2015
Ibid
11
Ibid
10
52
d) Keadaan MTs. S Muslimat NU Palangka Raya
1) Keadaan Kepala Madrasah
Semenjak berdirinya sampai dengan sekarang telah terjadi beberapa
kali pergantian kepala MTs.S Muslimat NU Palangka Raya, yaitu
sebagai berikut :
a) KH. Makmur Amri (1994-1995)
b) Drs. Ahmad Rayani (1995-1997)
c) Aliansyah Usman (1997- 2003)
d) Mashudi, S.Ag (2005-2009)
e) Idayani, S.Ag (2009- 2012)
f) Rita Sukaesih, S.Pd, MS.i (2012-sekarang)
Sejalan dengan berbagai pergantian kepala madrasah tersebut,
kondisi MTs.S Muslimat NU Palangka Raya juga mengalami
perkembangan, baik keadaan guru, siswa, sarana prasarana, dan
kegiatan pendidikan dalam bentuk kurikulum.
2) Keadaan Guru MTs. S Muslimat NU Palangka Raya
Adapun keadaan guru pada MTs.S Muslimat NU Palangka
Raya semuanya adalah berkualifikasi akademik S-1, dan 95,5%
adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 4,5 % adalah honorer Guru
Tetap Yayasan (GTY).
Kondisi jelasnya guru dan karyawan
MTs.S Muslimat NU Palangka Raya adalah sebagai berikut:
53
TABEL IV.6
KEADAAN GURU DAN KARYAWAN MTs.S MUSLIMAT
NU PALANGKA RAYA12
1
Rita Sukaesih, S.Pd., M.Si
STA
TUS
PNS
2
Titin Kartika Agustina, S.Pd
PNS
Waka Kurikulum
3
Rahimah, S.Ag
PNS
Waka Kesiswaan
4
Elvi Sidabutar, S.Pd
PNS
Wali kelas VII a
5
Hasma, S.Ag
PNS
Wali Kelas VIIb
6
Suryadi, S.Pd. I
GTY
Wali Kelas VII c
7
Syamsuddin, S.Ag.
GTY
Wali Kelas VIIIa
8
Paridah, S.Pd
PNS
Wali Kelas VIIIb
9
Rina Rusmalina, S.Ag.M.Pd
PNS
Wali Kelas VIIIc
10
Dra. Rahmawati
PNS
Wali Kelas IX a
11
M. Rif'at, S.Pd
PNS
Wali Kelas IX b
12
Trini Roestiani Juniar, S.Pd
PNS
Wali Kelas IX c
13
Maisarah, S.Ag
PNS
Guru Bid. Studi
14
Sapta Rini, S.Pd
PNS
Guru Bid. Studi
15
Yustina, S.Pd
PNS
Guru Bid. Studi
16
Mashudi, S.Ag.
GTY
Guru Bid. Studi
17
Jamilah, SE., M.Si
GTY
Guru Bid. Studi
18
Fahzur Akbar, S.Pd.I
GTY
Guru Bid. Studi
19
Jaka Lesmana, S.Pd.I
GTY
Guru Bid. Studi
NO
NAMA
JABATAN
Kepala Madrasah
3) Keadaan Siswa MTs.S Muslimat NU Palangka Raya
Keadaan siswa MTs.S Muslimat NU Palangka Raya dari
tahun ke tahun pelajaran mengalami peningkatan jumlah siswa, dan
12
Ibid
54
jumlah tersebut memberikan gambaran bahwa madrasah ini
merupakan madrasah jadi pilihan utama bagi orang tua dalam
menyekolahkan anaknya ke sekolah-sekolah berbasis agama Islam
dan MTs.S Muslimat NU Palangka Raya adalah salah satu
madrasah tingkat Tsanawiyah yang ada di Palangka Raya yang
menjadi pilihan orang tua tersebut, untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut.
TABEL IV. 7
KEADAAN SISWA MTs.S MUSLIMAT NU
PALANGKA RAYA13
Tahun
Ajaran
13
Ibid.
Kelas VII
Kelas VIII
Kelas IX
Jlh ( Kls
VII+VIII+I
X)
Jum Jum
lah
lah
Sis Rom
wa
bel
Jum
lah
Sis
wa
Jum
lah
Rom
bel
Jum
lah
Sis
wa
Jum
lah
Rom
bel
Jum
lah
Sis
wa
Jum
lah
Rom
bel
2009/2010
85
2
79
2
69
2
233
6
2010/2011
84
2
77
2
69
2
230
6
2011/2012
109
3
107
3
83
2
299
8
2012/2013
108
3
108
3
80
2
296
8
2013/4014
114
3
110
3
109
3
333
9
2014/2015
116
3
118
3
108
3
342
9
55
Dari tabel di atas dapat gambaran yang jelas bahwa tingkat
kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan cukup
tinggi hal ini nampak terlihat tingkat jumlah siswa yang diterima
semakin banyak dalam setiap tahunnya. Dengan bertambahnya
jumlah siswa yang masuk berimbas terhadap penambahan ruangan
belajar siswa, yaitu dari 6 ruang belajar menjadi 9 ruang belajar.
4) Keadaan Sarana dan Prasarana MTs.S Muslimat NU Palangka
Raya
Keadaan sarana dan prasarana MTs.S Muslimat NU
Palangka Raya dianggap cukup memadai untuk melaksanakan
kegiatan pendidikan, seperti ruang kelas yang dapat memenuhi
jumlah siswa, ruang perpustakaan yang dapat memenuhi kebutuhan
siswa, ruang kepala dan tata usaha yang dapat melayani tamu dan
guru, ruang guru yang memadai, juga dilengkapi CCTV di setiap
ruangan belajar, sedangkan untuk kegiatan ibadah dan penanaman
nilai keagamaan siswa, madrasah ini juga dilengkapi mushala, dan
kelengkapan lainnya, namun demikian juga masih ada beberapa
sarana pendukung masih mengalami kekurangan, seperti ruang
laboratorium, ruang aula dan ruang gudang . Untuk lebih jelas
dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini.
56
TABEL IV.8
KEADAAN SARANA DAN PRASARANA MTs.S
MUSLIMAT NU PALANGKA RAYA14
Ada &
Kondisinya
No
Jenis Sarana
Jlh
luas
Baik
14
Ibid.
Kurang
Baik
Tidak
Ada
1
Ruang
Belajar
2
Ruang
Kepala
Sekolah
3
Ruang Guru
4
Ruang Tata
Usaha
5
Ruang
Bimbingan
(BP/BK)
6
Ruang Osis
√
7
Ruang
Komite
Sekolah
√
8
Ruang Aula /
Serba Guna
√
9
Ruang
Perpustakaan
10
a. Ruang
Laboratorium
Ket
√
9
√
√
1
√
Kurang
Mema
dai
1
90
Kurang
memad
ai
√
√
57
IPA
b. Ruang
Lab.
Komputer
√
c. Ruang
Lab.Bahasa
√
11
Rg. Kesenian
/
Keterampilan
√
12
Ruang Media
/ Audio
Visual
√
13
Rumah Kaca
/ Green
House
√
14
Ruang Olah
Raga (in
door)
√
15
Lapangan OR
(out door)
16
Ruang
Kesehatan /
UKS
1
17
Ruang Ibadah
/ Mushola
1
√
18
Ruang
Keamanan /
Satpam
1
√
19
Ruang Tamu
1
√
20
Ruang
Koperasi
1
√
Cukup
me
madai
√
58
√
21
Kantin
22
Toilet / WC
23
Instalasi Air
√
24
Jaringan
Listrik
√
25
Jaringan
Telpon
√
26
Internet
√
27
Lapangan
Olah Raga
√
28
Akses Jalan
√
6
√
5) Kurikulum MTs.S Muslimat NU Palangka Raya
a) Pelaksanaan Kurikulum
MTs.S Muslimat NU Palangka Raya melaksanakan dua
bentuk kurikulum, yaitu kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP)
dan Kurikulum 2013. Adapaun kurikulum KTSP
digunakan pada kelas VIII dan kelas IX, sedangkan Kurikulum
2013 pada kelas VII. Penggunaan kedua kurikulum tersebut di
sesuaikan dengan perubahan pemberlakuan kurikulum yang
dilakukan oleh pemerintah, berupa kurikulum 2013 secara
bertahap. Tahap pertama yaitu
pada kelas VII, untuk lebih
jelasnya terlihat pada tabel berikut:
59
TABEL IV.9
KURIKULUM YANG DIGUNAKAN PADA MASINGMASING KELAS PADA TAHUN PELAJARAN
2014/201515
Kurikulum
Kelas
VII
Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP)
Kurikulum 2013
Kelas
VIII
Kelas
IX
√
√
√
Penetapan kurikulum tersebut disesuaikan dengan pemberlakuan
pemerintah tentang penggunaan kurikulum 2013 secara bertahap
sehingga MTs.S Muslimat NU Palangka Raya menerapkan
penggunaan kurikulum tersebut sesuai dengan aturan yang
diberlakukan tersebut, yaitu SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor
1287 Tahun 2014 Tentang Implementasi Kurikulum 2013 pada
Madrasah.
b) Struktur Kurikulum
Dalam struktur kurikulum MTs.S Muslimat NU Palangka
Raya terdiri bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI),
bidang studi Umum dan bidang studi Muatan Lokal (Mulok).
Pada masing-masing mendapat penambahan jam belajar,
penambahan ini dimaksud agar memperkuat bidang studi
tertentu yang dianggap penting. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut:
15
Ibid.
60
TABEL IV.10
STRUKTUR KURIKULUM MTs.S MUSLIMAT NU
PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2014/201516
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU
BELAJAR/MINGGU
VII
VIII
IX
a. AlQur'an Hadis
3)*
3)*
3)*
b. Akidah Akhlak
2
2
2
3)*
3)*
3)*
d. Sejarah Kebudayaan Islam
2
2
2
2.
Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
3
2
2
3.
Bahasa Indonesia
6
6)*
6)*
4.
Bahasa Arab
3)*
3)*
3)*
5.
Bahasa Inggris
4
4
4
6.
Matematika
4
5)*
5)*
7.
Ilmu Pengetahuan Alam
5
4
4
8.
Ilmu Pengetahuan Sosial
4
4
4
9.
TIK
2
2
2
10.
Seni Budaya
2
2
2
Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan
2
2
2
Ke NU an
1
1
1
1.
Pendidikan Agama Islam
c. Fiqih
11
Mulok
12.
16
Ibid.
61
13.
Bimbingan Baca Al-Qur’an
Jumlah Alokasi Waktu Per
Minggu
46 +
3)*
2
2
43 +
6)*
43 +
6)*
Catatan : )* = penambahan jam pelajaran
Dalam struktur kurikulum ini nampak jelas bahwa bidang studi
ke-NU-an hanya berada posisi 1 jam pelajaran dibandingkan
dengan bidang studi rata-rata 2 jam pelajaran.
d). Pengembangan Diri Siswa
Adapun pengembangan diri berupa ekstrakurikuler yang
dikembang di MTs.S Muslimat NU Palangka Raya adalah:
a) Pramuka
b) Palang Merah Remaja (PMR)
c) Seni Hadrah
d) Muhadharah
e) Pidato Bahasa Inggris, Arab, Indonesia
f) Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR)
g) Olimpiade (Biologi, Fisika, Matematika)
h). Tilawah
i). Tartil Qur’an
j). Qosidah Rebana
k). Puisi dan Drama
l). Penyejuk Kalbu
m). LCT
62
n). Seni Tari
o). Bola Voli
p). Sepak Bola (Futsal)
B. Temuan Penelitian
1. Perencanaan Kurikulum aswaja pada MAS Muslimat NU Palangka
Raya.
Setelah dilakukan penelitian melalui observasi di lapangan (MAS
Muslimat NU Palangka Raya), interview (wawancara) dengan sejumlah
informan dan dokumentasi dari bukti fisik yang ada, diperoleh sejumlah
data dan fakta tentang Perencanaan kurikulum aswaja pada MAS Muslimat
NU Palangka Raya.
Bidang Studi aswaja dan ke-NU-an pada MAS Muslimat NU Palangka
Raya adalah bidang studi muatan lokal wajib yang diajarkan dari kelas X
sampai kelas XII. Menurut kepala MAS Muslimat NU Palangka Raya
bahwa:
Bidang studi aswaja dan ke-NU-an adalah bidang studi muatan lokal
wajib yang diajarkan di madrasah, ajaran ini memang sengaja didogma
untuk para siswa, agar siswa yang lulus dari madrasah ini harus
memiliki pengetahuan tentang ajaran ahlussunnah wal jama’ah dan
mengerti tentang organisasi NU. 17
Materi aswaja diajarkan berdasarkan buku paket siswa, yaitu aswaja
dan ke-NU-an yang diterbitkan oleh Pengurus Wilayah (PW) Lembaga
Pendidikan (LP) Al Ma’arif Jawa Timur tahun 2013. Di dalam buku
17
Wawancara dengan MS
63
tersebut disamping berisi materi aswaja dan ke-NU-an, di dalamnya juga
disisipkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang
menjadi
pedoman
dalam
pembelajaran,
sehingga
guru
mengajar
berpedoman pada SK dan KD yang ada di buku aswaja tersebut.
Pembelajaran materi aswaja di MAS Muslimat NU Palangka Raya tidak
memiliki pedoman atau kurikulum khusus yang menjadi arahan bagi guru
dalam mengajar, sehingga guru semata-mata mengandalkan buku terbitan
LP Al Ma’arif Jawa Timur tersebut, tanpa mengandalkan buku terbitan lain.
Sebagaimana disampaikan oleh kepala MAS Muslimat NU Palangka Raya18
dan guru pengajar aswaja19 bahwa selama ini (mulai tahun pelajaran 2013
sampai sekarang) buku yang digunakan adalah buku aswaja dan ke-NU-an
yang diterbitkan oleh LP Al Ma’arif Jawa Timur.
Pada MAS Muslimat NU Palangka Raya, menurut kepala madrasah20,
wakil kepala bidang pengajaran21 guru22 dan siswa23 menyatakan bahwa
bidang studi muatan lokal aswaja diajarkan selama 1 (satu) jam atau 45
menit dalam seminggu, yang diberlakukan kepada semua kelas.24 Alasan
utama penentuan 1 jam pembelajaran tersebut menurut Kepala MAS
Muslimat NU Palangka Raya adalah:
18
Wawancara dengan Ms di Palangka Raya, 20 Mei 2015
Wawancara dengan Fzn di Palangka Raya, 09 Juni 2015
20
Wawancara dengan Ms ...
21
Wawancara dengan KH di Palangka Raya, 21 Mei 2015
22
Wawancara dengan Ms ...
23
Wawancara dengan Mdh di Palangka Raya, 20 Mei 2015
24
lihat tabel I dan II struktur kurikulum MAS Muslimat NU tahun pelajaran 2014/2015
pada halaman 43 dan 46.
19
64
Dalam kegiatan belajar dan mengajar, Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat dalam buku paket tersebut tidak
dikembangkan oleh guru bidang studi ke dalam Program Tahunan, Program
Semester, Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Adapun
alasan guru tersebut tidak membuat beberapa administrasi mengajar adalah:
Kurikulum aswaja tidak dimiliki oleh MAS Muslimat NU Palangka
Raya dan hanya mengandalkan buku aswaja dan ke-NU-an dari Al
Maarif Jawa Timur, yang di dalamnya sudah terdapat SK dan KD,
sehingga tidak dibuat lagi Program Tahunan, Program Semester,
Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Disamping itu
materi aswaja hanya mata pelajaran pelengkap saja, sehingga tidak
perlu terlalu mementingkan administrasi pembelajaran tersebut.25
Materi Aswaja yang diajarkan di madrasah tersebut hanya berupa teoriteori saja, sedangkan materi aswaja yang seharusnya dapat dipraktikkan
secara terbimbing tidak dapat dilaksanakan. Menurut guru pengajar aswaja
bahwa dengan waktu yang hanya dijatahkan 1 jam pelajaran oleh madrasah
dan materi yang sangat padat, materi aswaja diajarkan hanya berupa teori
saja, sehingga materi yang seharusnya dipraktikkan secara terbimbing tidak
bisa terlaksana.26 Dengan demikian dapat dipahami bahwa materi aswaja
tidak dapat secara optimal diajarkan secara keseluruhan kepada siswa, dan
ada materi-materi yang tidak tuntas diajarkan, terutama materi yang perlu
dipraktikkan, seperti pada kelas XI semester II: 3.3. Melaksanakan kegiatan
dzikir dan istighotsah.
25
26
Wawancara dengan Sbn di Palangka Raya, 09 Juni 2015.
Ibid.
65
Adapun dalam menentukan para siswa menguasai atau tidak materi
aswaja yang diajarkan, menurut guru bidang studi aswaja, guru melakukan
ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan semester pada setiap
semesternya dan jika ada siswa yang kurang nilainya akan diadakan
perbaikan.27 Hal senada juga disampaikan oleh siswi kelas XI IPS bahwa
dalam pembelajaran aswaja guru mengadakan ulangan harian, ulangan
tengah semester dan ulangan semesteran.28
Dari keterangan tersebut di atas dapat dipahami bahwa MAS Muslimat
NU Palangka Raya tidak memiliki kurikulum khusus untuk mengajar materi
aswaja kepada para siswanya. Disamping itu, guru dalam mengajar aswaja
kepada para siswa tidak memiliki rencana sebelumnya, karena guru hanya
mengandalkan buku aswaja dan ke-NU-an dari Al Maarif Jawa Timur, yang
di dalamnya sudah terdapat SK dan KD. Meskipun bidang studi aswaja
merupakan muatan lokal wajib, namun dianggap hanya sebagai pelengkap
saja, sehingga materi ini terlihat tidak terlalu esensial bagi madrasah
tersebut.
2. Perencanaan Kurikulum Aswaja pada MTs.S Muslimat NU Palangka
Raya
Sebagaimana di MAS Muslimat NU Palangka Raya, di MTs.S
Muslimat NU Palangka Raya, bidang studi aswaja juga termasuk bidang
studi muatan lokal wajib yang setiap tahun pelajaran diajarkan di MTs. S
Muslimat NU Palangka Raya dari kelas VII sampai kelas IX. Materi
27
28
Ibid.
Wawancara dengan NA di Palangka Raya, 09 Juni 2015
66
aswaja dianggap sangat penting dan wajib untuk diajarkan, agar para siswa
benar-benar memahami materi aswaja sebagai pegangan ajaran agama
Islam bagi generasi NU, karena pengkajian aswaja meliputi: sejarah
aswaja, akidah, fiqh/ibadah dan akhlak. Berbagai aspek tersebut
merupakan landasan bagi terwujudnya keserasian, keselarasan dan
keseimbangan hubungan antara manusia dengan Allah Swt., diri sendiri,
sesama manusia dan makhluk lainnya, atau yang dalam konsep Al-Qur’an
dikenal dengan hablum minallah wa hablum minannâs.
Hampir senada dengan kepala MAS Muslimat NU Palangka Raya,
menurut kepala MTs. S Muslimat NU Palangka Raya bahwa:
Karena MTs.S Muslimat NU Palangka Raya ini di bawah naungan
Muslimat NU, tentunya bidang studi aswaja dan ke-NU-an adalah
bidang studi muatan lokal wajib yang diajarkan di madrasah ini, hal ini
agar siswa tahu tentang ajaran ahlussunnah wal jama’ah dan mengerti
tentang organisasi NU.29
MTs.S Muslimat NU Palangka Raya tidak memiliki kurikulum khusus
yang mengajarkan aswaja, untuk materi aswaja menurut kepala MTs.S
Muslimat NU Palangka Raya diserahkan kepada guru yang mengajar.30
Karena guru yang mengajarkan aswaja adalah kepala MAS Muslimat NU
Palangka Raya, tentu materi aswaja diajarkan berdasarkan buku paket siswa,
yaitu aswaja dan ke-NU-an yang juga diterbitkan oleh Pengurus Wilayah
(PW) Lembaga Pendidikan (LP) Al Ma’arif Jawa Timur tahun 2013. Di
dalam buku tersebut juga disamping berisi materi aswaja dan ke-NU-an, di
dalamnya juga disisipkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar
29
30
Wawancara dengan RS di Palangka Raya, 5 Juni 2015
Ibid.
67
(KD) yang menjadi pedoman dalam pembelajaran, sehingga guru juga tidak
perlu lagi harus melihat kurikulum aswaja. (SK dan KD terlampir pada
lampiran), buku ini mulai digunakan juga dari tahun pelajaran 2013 sampai
sekarang.
Pada MTs.S Muslimat NU Palangka Raya, aswaja juga diajarkan
selama 1 (satu) jam atau 40 menit dalam seminggu, yang diberlakukan
kepada semua kelas.31 Alasan utama penentuan 1 jam pembelajaran tersebut
menurut Kepala MTs.S Muslimat NU Palangka Raya adalah:
karena bidang studi pokok lain sangat padat dan siswa pulang terlalu
kesiangan, bidang studi aswaja dan ke-NU-an diajarkan selama 1 jam
pembelajaran, disamping itu materinya dapat ditunjang dengan materi
fikih seperti wudu, sholat dan materi fikih lainnya yang sesuai.32
Alasan kepala madrasah tersebut juga diakui oleh wakil kepala
madrasah bidang kurikulum yang menyatakan bahwa karena padatnya jam
pembelajaran bidang studi lain, sehingga
untuk pembelajaran aswaja
diberikan hanya 1 jam pelajaran, kalau diberikan 2 jam pembelajaran, siswa
akan pulang terlalu siang.33
Adapun dalam segi perencanaan pembelajaran, guru yang mengajar
bidang studi aswaja berbeda dengan guru yang berada di MAS Muslimat
NU Palangka Raya, yang tidak mengembangkan SK dan KD ke dalam
Program Tahunan, Program Semester, Silabus dan RPP, sebaliknya guru
pada MTs.S. Muslimat NU Palangka Raya mengembangkan SK dan KD
yang terdapat dalam buku paket
31
aswaja ke dalam Program Tahunan,
lihat table IV 4 struktur kurikulum MAS Muslimat NU tahun pelajaran 2014/2015 pada
halaman 31
32
Wawancara dengan RS.
33
Wawancara dengan TK di Palangka Raya, 9 Juni 2015
68
Program Semester, Silabus dan RPP. Meskipun guru telah mengembangkan
SK dan KD ke dalam adminstrasi tersebut, namun tidak pernah perbaharui
yang disesuaikan dengan kalender pendidikan setiap tahun. Administrasi
yang dimiliki guru tidak mengalami perubahan atau dianalisis sesuai dengan
kalender pendidikan pada MTs. S Muslimat NU, ini nampak terlihat dari
dokumen yang dimiliki guru tersebut masih mencantum kepala madrasah
yang lama, padahal kepala madrasah telah berganti selama 2 tahun.
Adapun dari sisi penyampaian materi aswaja yang diajarkan di
madrasah tersebut, juga hanya berupa teori-teori saja, sedangkan materi
aswaja yang seharusnya dapat dipraktikkan secara terbimbing tidak dapat
dilaksanakan. Menurut guru pengajar aswaja bahwa dengan waktu yang
hanya dijatahkan 1 jam pelajaran oleh madrasah dan materi yang sangat
padat, materi aswaja diajarkan hanya berupa teori saja, sehingga materi yang
seharusnya dipraktikkan secara terbimbing tidak bisa terlaksana.34 Dengan
materi yang hanya berupa teori tersebut belum semuanya diperoleh siswa
dikarenakan guru yang mengajar memiliki waktu yang terbatas atau jarang
masuk dikarenakan faktor kesibukan guru pengajar yang juga bertugas
sebagai kepala di MAS Muslimat NU Palangka Raya, hal ini sebagaimana
diaku oleh siswa kelas VIIa MTs.S Muslimat NU yang menyatakan bahwa
gurunya tidak dapat mengajar penuh dalam satu semester atau jarang
masuk.35 Demikian dapat dipahami bahwa materi aswaja tidak dapat 100 %
34
35
Wawancara dengan Ms di Palangka Raya, 11 Juni 2015
Wawancara dengan AK di Palangka Raya, 09 Juni 2015.
69
diajarkan secara keseluruhan kepada siswa, dan ada materi-materi yang
tidak tuntas diajarkan, baik teori maupun praktik.
Adapun dalam menentukan para siswa menguasai atau tidak materi
aswaja yang diajarkan, menurut guru bidang studi aswaja, guru melakukan
ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan semester pada setiap
semesternya dan jika ada siswa yang kurang nilainya akan diadakan
perbaikan.36 Hal senada juga disampaikan oleh siswa kelas IX bahwa dalam
pembelajaran aswaja guru mengadakan ulangan harian, ulangan tengah
semester dan ulangan semesteran.37 Namun kalau dilihat dari dokumentasi
yang ada dan hasil keterangan guru yang mengajar ditemukan bahwa guru
dalam memberikan penilaian tidak terencana dengan baik, hal ini nampak
dari
dokumentasi
yang
ditemukan
tidak
ada
perencanaan
dalam
pengambilan penilaian untuk bahan evaluasi pembelajaran.
Dalam pembuatan program tahunan dan semester tidak terlihat jelas
dibuat analisis hari efektif dan minggu efektif,
sehingga waktu
pelaksanaan pembelajaran, hanya menggunakan perkiraan saja. Dari
program tahunan dan program semester yang telah dibuat oleh guru tidak
tergambar kapan kegiatan evaluasi dan penilaian dapat diprogramkan.
Kemudian dilihat dari rencana persiapan pembelajaran (RPP) nampak
terlihat indikator, tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, materi
pembelajaran, kegiatan inti guru, sumber belajar, bahan evaluasi yang
36
37
Wawancara dengan Ms.
Wawancara dengan AK
70
telah dibuat tidak terlihat jelas direncanakan dengan baik. Indikator
pembelajaran
perlu
dikembangkan
ke
dalam
beberapa
tujuan
pembelajaran, sehingga indikator tersebut dapat dikuasai siswa ke dalam
beberapa tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran perlu dikembangkan,
sehingga tidak menoton hanya pada metode itu tertentu saja. Bahan ajar
perlu dibuat jelas, sehingga dapat diukur materi ajar apa yang mau
diberikan kepada siswa. Kemudian sumber belajar dapat dikembangkan
ke dalam beberapa sumber, sehingga siswa memiliki kekayaan sumber
pengetahuan. Kemudian juga bahan evaluasi dan penilaian yang dibuat
dalam beberapa soal-soal, masih perlu disinkronisasi antara indikator dan
tujuan pembelajaran yang dirumuskan sehingga indikator dan tujuan
pembelajaran tesebut dapat diukur dengan baik. Dari RPP yang dibuat
tergambar bahwa satu indikator hanya diuji satu soal, meskipun demikian
diperkenankan, namun satu indikator dapat dikembangkan beberapa soal
yang diberikan kepada siswa, sehingga satu indikator tersebut betul-betul
dikuasai siswa. Disamping itu juga belum terlihat skoring penilaian dalam
RPP tersebut, sehingga tidak dapat diukur berapa nilai standar siswa dalam
menjawab soal yang diberikan guru.
Dari keterangan tersebut di atas
dapat dipahami bahwa MTs.S
Muslimat NU Palangka Raya juga tidak memiliki perencanaan kurikulum
aswaja yang optimal, karena madrasah tersebut tidak memiliki kurikulum
yang menjadi pedoman madrasah dalam pelaksanaan pembelajaran.
Pembelajaran aswaja diserahkan kepada guru yang mengajar, disamping
71
itu guru hanya mengandalkan buku tetapi tidak memiliki perencanaan
khusus untuk mengajar materi aswaja kepada para siswanya. Sedangkan
evaluasi dan penilaian tidak terencana dengan baik, tetapi hanya
berdasarkan kapan guru mau saja melaksanakan penilaian.
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Gambaran Umum MAS Muslimat NU Palangka Raya
Yayasan
Pendidikan Muslimat NU berdiri pada tahun 80-an.
Berdirinya Yayasan Muslimat NU dipelopori oleh salah satu tokoh Yayasan
Muslimat NU, Ibu Hj. Ratna S. Banani, selaku ketua yayasan pada saat itu.
Sebelum terbentuknya MA Muslimat NU, ada tiga lembaga yang sudah
terbentuk. Ketiga tersebut adalah RA/TK yang terbentuk pada tahun 1983,
MI/SD terbentuk pada tahun 1985, dan MTS/SMP pada 1994. Setelah
ketiga lembaga tersebut terbentuk, kemudian pada Pada tgl 16 Mei 2006,
baru didirikan MA Muslimat NU.
Peresmian Madrasah Aliyah Muslimat NU Palangkaraya dilaksanakan
pada hari Senin, tanggal 18 September 2006 atau 25 Sya'ban 1427 oleh
Bapak Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Kalimantan
Tengah (Kabid Mapenda Propinsi Kalimantan Tengah, Drs, H. Ahmad
Kosasi).
MA Muslimat NU didirikan atas dasar tidak adanya sekolah menengah
atas berbasis agama di sekitar panarung. Selain itu juga didasari oleh
pertimbangan untuk mempermudah para siswa lulusan dari MTS untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan sejalur dengan
pendidikan yang berbasis agama. Oleh kerena itu, para pengurus yayasan
berinisiatif untuk mengadakan rapat dengan para dewan guru. Rapat itu
untuk membahas tentang rencana didirikan MA Muslimat NU di Jalan Jati.
Saat rapat tersebut terjadi perdebatan antara pengurus yayasan dengan
dewan guru. Para dewan guru mengusulkan agar didirikan SMA. Sedangkan
dari pihak yayasan mengsulkan didirikan MA. Setelah terjadi perbebatan
37
38
yang cukup panjang, maka dicapailah keputusan rapat yang menyatakan
bahwa pendidikan yang akan didirikan berbentuk Madrasah, dengan
pertimbangan untuk mensinkronkan dengan ketiga lembaga yang didirikan
sebelumnya.
Setelah diresmikan, sekolah mulai berjalan dengan jumlah murid sekitar
25-30 orang dan tertampung dalam satu ruang kelas. Jumlah guru saat itu
berjumlah sekitar 10 orang. Kemudian setelah itu di bentuklah organisasi di
antaranya bagian kesiswaan, pengajaran, wali kelas dan sebagainya.
Kemudian pada tahun ajaran baru 2007/2008 jumlah siswa 30 orang, tahun
ajaran selanjutnya 2008/2009 berjumlah 30 siswa. Pada tahun ajaran
berikutnya 2009/2010 jumlah siswa semakin banyak oleh sebab itu
dibangun ruang kelas baru yaitu X-A dan X-B dan hingga sekarang jumlah
ruangan menjadi 6 kelas dengan jumlah ± 150 siswa, dan rata-rata siswa
perkelas 25 orang. Karena terkendala biaya ada siswa yang pindah dan putus
sekolah sehingga dalam 1 kelas hanya 25 orang saja sampai sekarang.
a. Visi
Menghasilkan peserta didik yang Islami, berilmu, dan berakhlakul
karimah1
b. Misi
1). Mewujudkan lulusan yang mampu menerapkan nilai-nilai keIslam-an dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-sehari
2). MA sebagai pengembangan citra peserta didik bidang akhlak,
akademik dan ketrampilan
3). Mewujudkan proses belajar dengan bernuansa Islami.2
1
Sumber Data : Dokumentasi MAS Muslimat NU Palangka Raya tahun pelajaran
2014/2015
2
Ibid.
39
c. Tujuan
Tujuan pendidikan menengah pada Madrasah adalah meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut3
d. Keadaan Madrasah Aliyah Swasta Muslimat NU Palangka Raya
1) Keadaan Guru dan Karyawan di MAS Muslimat NU Palangka
Raya
Keadaan guru dan karyawan di MAS Muslimat NU Palangka
Raya pada tahun pelajaran 2014/2015 adalah sebagaimana tabel
berikut:
TABEL IV.1
KEADAAN GURU DAN KARYAWAN MAS MUSLIMAT NU
PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2014/20154
3
NO
NAMA
STATUS
JABATAN
1
2
3
4
5
6
Mashudi, S.Ag
Kemala Hikmah, S.Pd
M. Sehan, S.Pd.I
Siswanto D, S.Ag
Syahbana, S.Pd.I
Subahannor, S.Pd.I
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
PNS
7
Rusdiana, S.Pd.I
PNS
8
Sumarlik, SE
PNS
9
10
11
12
Hermansyah P, S.Pd.I
Anne Yuliana S, S.Pd
Lian Maya Sari, S.Pd
H.M. Ridwan, Lc
PNS
PNS
PNS
PNS
Kepala Madrasah
Wakamad Kurikulum
Wakamad Kesiswaan
Wakamad Sarana
Prasarana
Guru merangkap Tata
Usaha
Kepala Perpustakaan
Guru merangkap pengelola
perpustakaan
Wali Kelas X IPS
Wali Kelas X IPA
Guru Wali Kelas XI IPA
Guru Wali Kelas XII IPA
Guru
Ibid.
Sumber Data : Dokumentasi MAS Muslimat NU Palangka Raya tahun pelajaran
2014/2015.
4
40
13
14
15
16
Salasiah, M.Pd
M. Saukani, S.Pd.I
Wahyudi, S.Pd.I
Hendra Yetno
PNS
PNS
GTY
honorer
Guru BK
Guru
Guru
Security merangkap Tata
Usaha
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa kebanyakan guru pada
MAS Muslimat NU Palangka Raya adalah Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan semuanya memiliki kualifikasi akademik S1, serta hanya 1
orang non PNS. Dengan demikian kualitas tenaga pendidik di
madrasah ini tidak diragukan lagi, baik dari segi
kemampuan
mengajar maupun dari segi kemampuan ekonomi guru tersebut sudah
mapan. Hal ini dapat dilihat 100%
guru-gurunya berkualifikasi
sarjana dan pegawai negeri sipil.
2) Keadaan Siswa MAS Muslimat NU Palangka Raya
Dalam tiga tahun pelajaran, yaitu tahun pelajaran 2012/2013
sampai dengan tahun pelajaran 2014/2015 siswa MAS Muslimat NU
Palangka Raya terus mengalami penambahan jumlah. Bertambahnya
jumlah siswa setiap tahun merupakan salah satu indikator bahwa minat
orang tua siswa terhadap madrasah ini cukup besar. Untuk lebih
jelasnya penambahan jumlah siswa tersebut dapat dilihat dari gambaran
tabel berikut:
41
TABEL IV. 2
KEADAAN SISWA MAS MUSLIMAT NU PALANGKA RAYA5
Kelas X
Tahun
Pelajaran
Kelas XI
Kelas XII
Total
2012/2013
Jum
lah
Sis
wa
55
Jum
lah
Rom
bel
2
Jum
lah
Sis
wa
58
Jum
lah
Rom
bel
2
Jum
lah
Sis
wa
29
Jum
lah
Rom
bel
1
Jum
lah
Sis
wa
142
Jum
lah
Rom
bel
6
2013/2014
49
2
48
2
50
2
147
6
2014/2015
59
2
51
2
51
2
161
6
Dari gambaran tabel tersebut dapat peroleh gambaran bahwa
tingkat kepercayaan masyarakat dalam menyekolahkan anaknya di
madrasah ini cukup tinggi, dan ini berarti pelayanan di madrasah ini
cukup memenuhi kebutuhan
masyarakat pentingnya pendidikan
keagamaan untuk anak-anaknya
3) Keadaan Sarana dan Prasarana MAS Muslimat NU Palangka Raya
Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki MAS Muslimat NU
Palangka Raya, cukup memadai untuk melayani pendidikan di
madrasah tersebut, gambaran jelas tentang keadaan sarana dan
prasarana yang dimiliki, yaitu tergambar di dalam tabel di bawah ini:
5
Sumber Data : Dokumentasi MAS Muslimat NU Palangka Raya tahun 2015.
42
TABEL IV. 3
KEADAAN SARANA DAN PRASARANA MAS MUSLIMAT NU
PALANGKA RAYA6
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
6
Ibid.
Kategori Ruangan
Rusak Rusak
Rusak
Ringan Sedang Berat
1
-
Jenis Sarana
Prasarana
Jumlah
Ruang
Baik
Ruang Kelas
Perpustakaan
R. Lab. IPA
R. Lab. Biologi
R. Lab. Fisika
R. Lab. Kimia
R.
Lab.
Komputer
R. Lab. Bahasa
R.
Kepala
Madrasah
R. Guru
R. Tata Usaha
Ruang
Bimbingan
Konseling
R.
Tempat
Ibadah
R. UKS
WC Siswa dan
Guru
Gudang
R. Sirkulasi
Tempat
Olahraga
R. OSIS
R.
Kegiatan
Siswa
R. Lainnya
6
1
1
6
1
-
1
1
-
-
-
1
-
1
-
-
-
-
1
1
-
-
-
1
4
1
-
-
-
-
1
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
43
4) Struktur Kurikulum MAS Muslimat NU Palangka Raya
Struktur Kurikulum MA Muslimat NU meliputi substansi
pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga
(3) tahun mulai Kelas X (sepuluh) sampai dengan Kelas XII (duabelas).
Struktur Kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan
dan standar kompetensi mata pelajaran.
a) Kurikulum MA Muslimat NU Kelas X (sepuluh)
1) Kurikulum MA Muslimat NU Kelas X (sepuluh) terdiri atas 20
mata pelajaran sesuai dengan petunjuk SK Dirjen Pendidikan
Islam Nomor 2676 Tahun 2013 tentang Kurikulum 2013 Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah
dan SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor 1287 Tahun 2014
Tentang Implementasi Kurikulum 2013 pada Madrasah.
2) Kelompok Peminatan yang disediakan adalah Peminatan MIPA,
Peminatan Ilmu Sosial dan Peminatan Keagamaan.
3) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
4) Alokasi jam pelajaran pada satu minggu adalah Senin, Rabu,
Kamis dan sabtu sebanyak 9 (Sembilan) Jam pelajaran, dan
Jum’at sebanyak 5 (Lima) jam pelajaran.
5) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah
35 minggu. Yang terdiri dari 16,78 minggu pada semester Ganjil
dan 17,33 minggu pada semester Genap.
44
TABEL IV.4
STRUKTUR KURIKULUM BIDANG STUDI KELAS X
(SEPULUH) MAS MUSLIMAT NU PALANGKA RAYA7
PEMINATAN
KOMPONEN
MIPA
SOSIAL
a. Al-Qur'an Hadis
2
2
b. Akidah Akhlak
2
2
c. Fikih
2
2
d. Sejarah Kebudayaan Islam
2
2
2.
Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
2
2
3.
Bahasa Indonesia
4
4
4.
Bahasa Arab
4
4
5.
Matematika
4
4
6.
Sejarah Indonesia
2
2
7.
Bahasa Inggris
2
2
Kelompok A (Umum)
1.
Pendidikan Agama Islam
Kelompok B (Umum)
7
Ibid.
1.
Seni Budaya
2
2
2.
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan
2
2
3.
Prakarya dan Kewirausahaan
2
2
45
Kelompok C (Peminatan)
Mata pelajaran peminatan akademik
1.
Matematika/ Sejarah
3
3
2.
Biologi / Ekonomi
3
3
3.
Fisika / Sosiologi
3
3
4.
Kimia / Geografi
3
3
5.
KeNUan
1
1
6.
Alqur’an
1
1
7.
Muhadarah
2
2
8.
PPI
2
2
50
50
JUMLAH
Dalam struktur kurikulum kelas X ini nampak jelas bahwa bidang studi
ke-NU-an dan bidang studi Alqur’an hanya berada posisi 1 jam pelajaran
dibandingkan dengan bidang studi rata-rata 2 jam pelajaran, sedangkan
Muhadarah dan PPI berada posisi 2 jam pelajaran, padahal kedua pelajaran
ini adalah bidang studi muatan lokal juga.
b) Kurikulum MA Muslimat NU Kelas XI (sebelas) dan XII (dua belas)
1) Kurikulum MA Muslimat NU Kelas XI Program IPA dan IPS
merupakan Kurikulum KTSP muatan kurikulum 2008 yang terdiri atas
15 mata pelajaran, dan 4 pelajaran muatan lokal, dan pengembangan
diri, sedangkan Kelas XII Program IPA dan IPS yang terdiri atas 16
mata pelajaran, dan 4 pelajaran muatan lokal. Struktur lengkap
digambarkan pada pada Tabel 3.
46
2) Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas Yayasan yang
menaungi MA Muslimat NU Palangka Raya.
3) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
4) Alokasi jam pelajaran pada satu minggu adalah Senin, Selasa, Rabu,
Kamis dan Sabtu sebanyak 9 (sembilan) jam pelajaran. Jum’at
sebanyak 5 (lima) jam pelajaran.
5) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 35
minggu. Yang terdiri dari 16,78 minggu pada semester Ganjil dan
17,33 minggu pada semester Genap.
Untuk lebih jelasnya struktur kurikulum kelas XII pada MAS
Muslimat NU Palangka Raya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
TABEL IV.5
STRUKTUR KURIKULUM BIDANG STUDI
KELAS XI DAN XII MAS MUSLIMAT NU PALANGKA RAYA8
KELAS XI
KELAS XII
IPA
IPS
IPA
IPS
a. Al-Qur'an Hadis
2
2
2
2
b. Akidah Akhlak
2
2
2
2
c. Fikih
2
2
2
2
d. Sejarah Kebudayaan Islam
-
-
2
2
KOMPONEN MATA PELAJARAN
1.
8
Ibid.
Pendidikan Agama Islam
47
2.
Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
2
2
2
2
3.
Bahasa dan Sastra Indonesia
4
4
4
4
4.
Bahasa Arab
2
2
2
2
5.
Bahasa Inggris
4
4
4
4
6.
Matematika
4
4
4
4
7.
Seni Budaya
2
2
2
2
8.
Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan
2
2
2
2
9.
Sejarah
2
2
2
2
10.
Teknologi
Komunikasi
2
2
2
2
Informasi
dan
Mata Pelajaran Penjurusan
1.
Biologi / Ekonomi
4
4
4
4
2.
Fisika / Sosiologi
4
4
4
4
3.
Kimia / Geografi
4
4
4
4
Muatan Lokal *)
1
KeNUan
1
1
1
1
2.
Al-Qur’an
1
1
1
1
3.
Muhadarah
2
2
2
2
4.
PPI
2
2
2
2
48
48
50
50
JUMLAH
*) Kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri
khas dan potensi daerah, yang ditentukan oleh satuan pendidikan (madrasah)
48
Dalam struktur kurikulum kelas XI dan XII juga ini nampak jelas
bahwa bidang studi ke-NU-an dan Al-Qur’an posisinya hanya 1 jam
pelajaran dibandingkan dengan bidang studi rata-rata 2 jam pelajaran
c) Muatan Lokal
Dalam rangka meningkatkan pemahaman ilmu agama Islam, maka
MA Muslimat NU Palangka Raya menyediakan komponen kurikuler
berupa mata pelajaran muatan lokal yang berciri khas Madrasah/yayasan
yaitu ke-NU-an, Muhadarah, PPI dan Al-qur’an.
Komponen muatan lokal diatas disusun untuk struktur kurikulum
Kelas XI dan XII, sedangkan untuk kelas X, komponen muatan lokal
telah diintegrasikan kedalam mata pelajaran kelompok lintas minat /
pendalaman minat.
d) Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah komponen bukan mata pelajaran yang
harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan
kesempatan
kepada
peserta
didik
untuk
mengembangkan
dan
mengekpresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap
peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan dibimbing oleh
konselor, guru atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan
melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah
diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar dan pengembangan karir
peserta didik.
49
Kegiatan siswa yang menunjang pada proses pengembangan diri antara
lain :
1) Pengembangan kemampuan presentasi
Untuk mengembangkan kemampuan ini, maka MA Muslimat NU
membuat program Muhadorah yang dilaksanakan setiap hari sabtu
dalam tiap minggunya. Pada pelaksanaannya secara bergiliran tiap
kelas akan menampilkan potensinya secara perorangan maupun
kolektif dalam bidang pidato, tilawah qur’an, puisi dan sebagainya.
2) Pengembangan kemampuan berorganisasi
Kemampuan berorganisasi siswa dapat dikembangkan dalam wadah
resmi
yaitu
Organisasi
Intra
Sekolah
(OSIS)
dan
Majelis
Pertimbangan Kelas (MPK).
3) Pengembangan Bakat dan Minat
Bakat dan minat peserta didik dapat diasah dan dikembangkan melalui
kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler sebagai berikut :
a) Pramuka
b) Hadrah
c) Drum band
d) Palang Merah Remaja
e) Futsal
f) Pencak Silat
g) Olahraga
h) Rebana
50
i) Kaligrafi
4) Pengembangan Pengamalan Ibadah
Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah salah satu pilar terpenting dalam
upaya membangun sumber daya manusua (SDM) yang berkualitas.
Karena kesempurnaan/kepribadian seseorang tidak hanya terletak pada
kecerdasan intelektualitasnya (IQ) saja, tapi harus ditopang dengan
tindakan amaliah dari ilmu pengetahuan tersebut. Oleh karena itu MA
Muslimat NU melakukan pengujian amaliah pada akhir masa pendidikan
peserta didik, yaitu di kelas XII semester 1 (ganjil) yaitu dengan
melaksanakan Ujian Praktik Pengamalan Ibadah (PPI). Ujian ini akan
menguji peserta didik dalam penguasaan pada bidang-bidang sebagai
berikut
:
Praktik
ibadah
sholat,
puasa,
zakat
dan
wiridan,
Penyelenggaraan Jenazah dan hafalan surah-surah khusus.
2. Gambaran Umum MTs.S Muslimat NU Palangka Raya
Berdirinya MTs.S Muslimat NU Palangka Raya adalah upaya
perjuangan dan pengorbanan ibu-ibu Muslimat NU yang punya keinginan
besar untuk membuat Madrasah Tsanawiyah sebagai kelanjutan dari MIS
Muslimat NU yang telah berdiri pada tahun 1984. Dengan mengupayakan
pinjaman dana dari para donator, berdirilah MTs.S Muslimat NU pada
tanggal 16 Juli 1994 bertepatan 12 Rabi’ul Awal 1415 H, yang ditetapkan
sebagai hari berdirinya madrasah tersebut. Pada awal berdirinya memiliki 6
orang siswa dengan memanfaatkan 3 ruang kosong yang ada di lingkungan
Yayasan Pendidikan Muslimat NU sendiri dengan tenaga edukatifnya
51
sebanyak 10 orang dan tata usaha 1 orang. Upaya terus dilakukan oleh ibuibu Muslimat NU, sehingga pada tanggal 30 Desember 1995/ 8 Sya’ban
1416 H,
Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah
meresmikan
pemakaian gedung
MTs.S Muslimat NU Palangka Raya
dengan jumlah 3 ruang milik sendiri. Kemudian melalui upaya pendekatan
dengan Gubernur Kalimantan Tengah dan para donator, diperoleh 1 buang
ruangan untuk guru dan kepala madrasah, sehingga pada tahun pelajaran
1996/1997 MTs.S Muslimat NU Palangka Raya telah memiliki 4 ruangan.
Upaya tersebut terus dilakukan, sehingga sampai sekarang madrasah
tersebut telah memiliki 9 rombel belajar, dengan berbagai prestasi yang
diraih, baik bidang akademik maupun non akademik.
a) Visi
: Terwujudnya Warga Madrasah yang Beriman, Berilmu,
Beramal, Berprestasi9
b) Misi
: 1). Meningkatkan pelaksanaan pendidikan.
2). Meningkatkan pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan
3). Meningkatkan hubungan kerjasama orang tua siswa dan
masyarakat.
4). Meningkatkan tata usaha, rumah tangga madrasah,
perpustakaan dan laboratorium.10
c) Motto : Terbina dalam akhlak, taat beribadah, unggul dalam mutu11
9
Sumber Data : Dokumentasi MTs. S Muslimat NU Palangka Raya tahun 2015
Ibid
11
Ibid
10
52
d) Keadaan MTs. S Muslimat NU Palangka Raya
1) Keadaan Kepala Madrasah
Semenjak berdirinya sampai dengan sekarang telah terjadi beberapa
kali pergantian kepala MTs.S Muslimat NU Palangka Raya, yaitu
sebagai berikut :
a) KH. Makmur Amri (1994-1995)
b) Drs. Ahmad Rayani (1995-1997)
c) Aliansyah Usman (1997- 2003)
d) Mashudi, S.Ag (2005-2009)
e) Idayani, S.Ag (2009- 2012)
f) Rita Sukaesih, S.Pd, MS.i (2012-sekarang)
Sejalan dengan berbagai pergantian kepala madrasah tersebut,
kondisi MTs.S Muslimat NU Palangka Raya juga mengalami
perkembangan, baik keadaan guru, siswa, sarana prasarana, dan
kegiatan pendidikan dalam bentuk kurikulum.
2) Keadaan Guru MTs. S Muslimat NU Palangka Raya
Adapun keadaan guru pada MTs.S Muslimat NU Palangka
Raya semuanya adalah berkualifikasi akademik S-1, dan 95,5%
adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 4,5 % adalah honorer Guru
Tetap Yayasan (GTY).
Kondisi jelasnya guru dan karyawan
MTs.S Muslimat NU Palangka Raya adalah sebagai berikut:
53
TABEL IV.6
KEADAAN GURU DAN KARYAWAN MTs.S MUSLIMAT
NU PALANGKA RAYA12
1
Rita Sukaesih, S.Pd., M.Si
STA
TUS
PNS
2
Titin Kartika Agustina, S.Pd
PNS
Waka Kurikulum
3
Rahimah, S.Ag
PNS
Waka Kesiswaan
4
Elvi Sidabutar, S.Pd
PNS
Wali kelas VII a
5
Hasma, S.Ag
PNS
Wali Kelas VIIb
6
Suryadi, S.Pd. I
GTY
Wali Kelas VII c
7
Syamsuddin, S.Ag.
GTY
Wali Kelas VIIIa
8
Paridah, S.Pd
PNS
Wali Kelas VIIIb
9
Rina Rusmalina, S.Ag.M.Pd
PNS
Wali Kelas VIIIc
10
Dra. Rahmawati
PNS
Wali Kelas IX a
11
M. Rif'at, S.Pd
PNS
Wali Kelas IX b
12
Trini Roestiani Juniar, S.Pd
PNS
Wali Kelas IX c
13
Maisarah, S.Ag
PNS
Guru Bid. Studi
14
Sapta Rini, S.Pd
PNS
Guru Bid. Studi
15
Yustina, S.Pd
PNS
Guru Bid. Studi
16
Mashudi, S.Ag.
GTY
Guru Bid. Studi
17
Jamilah, SE., M.Si
GTY
Guru Bid. Studi
18
Fahzur Akbar, S.Pd.I
GTY
Guru Bid. Studi
19
Jaka Lesmana, S.Pd.I
GTY
Guru Bid. Studi
NO
NAMA
JABATAN
Kepala Madrasah
3) Keadaan Siswa MTs.S Muslimat NU Palangka Raya
Keadaan siswa MTs.S Muslimat NU Palangka Raya dari
tahun ke tahun pelajaran mengalami peningkatan jumlah siswa, dan
12
Ibid
54
jumlah tersebut memberikan gambaran bahwa madrasah ini
merupakan madrasah jadi pilihan utama bagi orang tua dalam
menyekolahkan anaknya ke sekolah-sekolah berbasis agama Islam
dan MTs.S Muslimat NU Palangka Raya adalah salah satu
madrasah tingkat Tsanawiyah yang ada di Palangka Raya yang
menjadi pilihan orang tua tersebut, untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut.
TABEL IV. 7
KEADAAN SISWA MTs.S MUSLIMAT NU
PALANGKA RAYA13
Tahun
Ajaran
13
Ibid.
Kelas VII
Kelas VIII
Kelas IX
Jlh ( Kls
VII+VIII+I
X)
Jum Jum
lah
lah
Sis Rom
wa
bel
Jum
lah
Sis
wa
Jum
lah
Rom
bel
Jum
lah
Sis
wa
Jum
lah
Rom
bel
Jum
lah
Sis
wa
Jum
lah
Rom
bel
2009/2010
85
2
79
2
69
2
233
6
2010/2011
84
2
77
2
69
2
230
6
2011/2012
109
3
107
3
83
2
299
8
2012/2013
108
3
108
3
80
2
296
8
2013/4014
114
3
110
3
109
3
333
9
2014/2015
116
3
118
3
108
3
342
9
55
Dari tabel di atas dapat gambaran yang jelas bahwa tingkat
kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan cukup
tinggi hal ini nampak terlihat tingkat jumlah siswa yang diterima
semakin banyak dalam setiap tahunnya. Dengan bertambahnya
jumlah siswa yang masuk berimbas terhadap penambahan ruangan
belajar siswa, yaitu dari 6 ruang belajar menjadi 9 ruang belajar.
4) Keadaan Sarana dan Prasarana MTs.S Muslimat NU Palangka
Raya
Keadaan sarana dan prasarana MTs.S Muslimat NU
Palangka Raya dianggap cukup memadai untuk melaksanakan
kegiatan pendidikan, seperti ruang kelas yang dapat memenuhi
jumlah siswa, ruang perpustakaan yang dapat memenuhi kebutuhan
siswa, ruang kepala dan tata usaha yang dapat melayani tamu dan
guru, ruang guru yang memadai, juga dilengkapi CCTV di setiap
ruangan belajar, sedangkan untuk kegiatan ibadah dan penanaman
nilai keagamaan siswa, madrasah ini juga dilengkapi mushala, dan
kelengkapan lainnya, namun demikian juga masih ada beberapa
sarana pendukung masih mengalami kekurangan, seperti ruang
laboratorium, ruang aula dan ruang gudang . Untuk lebih jelas
dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini.
56
TABEL IV.8
KEADAAN SARANA DAN PRASARANA MTs.S
MUSLIMAT NU PALANGKA RAYA14
Ada &
Kondisinya
No
Jenis Sarana
Jlh
luas
Baik
14
Ibid.
Kurang
Baik
Tidak
Ada
1
Ruang
Belajar
2
Ruang
Kepala
Sekolah
3
Ruang Guru
4
Ruang Tata
Usaha
5
Ruang
Bimbingan
(BP/BK)
6
Ruang Osis
√
7
Ruang
Komite
Sekolah
√
8
Ruang Aula /
Serba Guna
√
9
Ruang
Perpustakaan
10
a. Ruang
Laboratorium
Ket
√
9
√
√
1
√
Kurang
Mema
dai
1
90
Kurang
memad
ai
√
√
57
IPA
b. Ruang
Lab.
Komputer
√
c. Ruang
Lab.Bahasa
√
11
Rg. Kesenian
/
Keterampilan
√
12
Ruang Media
/ Audio
Visual
√
13
Rumah Kaca
/ Green
House
√
14
Ruang Olah
Raga (in
door)
√
15
Lapangan OR
(out door)
16
Ruang
Kesehatan /
UKS
1
17
Ruang Ibadah
/ Mushola
1
√
18
Ruang
Keamanan /
Satpam
1
√
19
Ruang Tamu
1
√
20
Ruang
Koperasi
1
√
Cukup
me
madai
√
58
√
21
Kantin
22
Toilet / WC
23
Instalasi Air
√
24
Jaringan
Listrik
√
25
Jaringan
Telpon
√
26
Internet
√
27
Lapangan
Olah Raga
√
28
Akses Jalan
√
6
√
5) Kurikulum MTs.S Muslimat NU Palangka Raya
a) Pelaksanaan Kurikulum
MTs.S Muslimat NU Palangka Raya melaksanakan dua
bentuk kurikulum, yaitu kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP)
dan Kurikulum 2013. Adapaun kurikulum KTSP
digunakan pada kelas VIII dan kelas IX, sedangkan Kurikulum
2013 pada kelas VII. Penggunaan kedua kurikulum tersebut di
sesuaikan dengan perubahan pemberlakuan kurikulum yang
dilakukan oleh pemerintah, berupa kurikulum 2013 secara
bertahap. Tahap pertama yaitu
pada kelas VII, untuk lebih
jelasnya terlihat pada tabel berikut:
59
TABEL IV.9
KURIKULUM YANG DIGUNAKAN PADA MASINGMASING KELAS PADA TAHUN PELAJARAN
2014/201515
Kurikulum
Kelas
VII
Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP)
Kurikulum 2013
Kelas
VIII
Kelas
IX
√
√
√
Penetapan kurikulum tersebut disesuaikan dengan pemberlakuan
pemerintah tentang penggunaan kurikulum 2013 secara bertahap
sehingga MTs.S Muslimat NU Palangka Raya menerapkan
penggunaan kurikulum tersebut sesuai dengan aturan yang
diberlakukan tersebut, yaitu SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor
1287 Tahun 2014 Tentang Implementasi Kurikulum 2013 pada
Madrasah.
b) Struktur Kurikulum
Dalam struktur kurikulum MTs.S Muslimat NU Palangka
Raya terdiri bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI),
bidang studi Umum dan bidang studi Muatan Lokal (Mulok).
Pada masing-masing mendapat penambahan jam belajar,
penambahan ini dimaksud agar memperkuat bidang studi
tertentu yang dianggap penting. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut:
15
Ibid.
60
TABEL IV.10
STRUKTUR KURIKULUM MTs.S MUSLIMAT NU
PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2014/201516
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU
BELAJAR/MINGGU
VII
VIII
IX
a. AlQur'an Hadis
3)*
3)*
3)*
b. Akidah Akhlak
2
2
2
3)*
3)*
3)*
d. Sejarah Kebudayaan Islam
2
2
2
2.
Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
3
2
2
3.
Bahasa Indonesia
6
6)*
6)*
4.
Bahasa Arab
3)*
3)*
3)*
5.
Bahasa Inggris
4
4
4
6.
Matematika
4
5)*
5)*
7.
Ilmu Pengetahuan Alam
5
4
4
8.
Ilmu Pengetahuan Sosial
4
4
4
9.
TIK
2
2
2
10.
Seni Budaya
2
2
2
Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan
2
2
2
Ke NU an
1
1
1
1.
Pendidikan Agama Islam
c. Fiqih
11
Mulok
12.
16
Ibid.
61
13.
Bimbingan Baca Al-Qur’an
Jumlah Alokasi Waktu Per
Minggu
46 +
3)*
2
2
43 +
6)*
43 +
6)*
Catatan : )* = penambahan jam pelajaran
Dalam struktur kurikulum ini nampak jelas bahwa bidang studi
ke-NU-an hanya berada posisi 1 jam pelajaran dibandingkan
dengan bidang studi rata-rata 2 jam pelajaran.
d). Pengembangan Diri Siswa
Adapun pengembangan diri berupa ekstrakurikuler yang
dikembang di MTs.S Muslimat NU Palangka Raya adalah:
a) Pramuka
b) Palang Merah Remaja (PMR)
c) Seni Hadrah
d) Muhadharah
e) Pidato Bahasa Inggris, Arab, Indonesia
f) Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR)
g) Olimpiade (Biologi, Fisika, Matematika)
h). Tilawah
i). Tartil Qur’an
j). Qosidah Rebana
k). Puisi dan Drama
l). Penyejuk Kalbu
m). LCT
62
n). Seni Tari
o). Bola Voli
p). Sepak Bola (Futsal)
B. Temuan Penelitian
1. Perencanaan Kurikulum aswaja pada MAS Muslimat NU Palangka
Raya.
Setelah dilakukan penelitian melalui observasi di lapangan (MAS
Muslimat NU Palangka Raya), interview (wawancara) dengan sejumlah
informan dan dokumentasi dari bukti fisik yang ada, diperoleh sejumlah
data dan fakta tentang Perencanaan kurikulum aswaja pada MAS Muslimat
NU Palangka Raya.
Bidang Studi aswaja dan ke-NU-an pada MAS Muslimat NU Palangka
Raya adalah bidang studi muatan lokal wajib yang diajarkan dari kelas X
sampai kelas XII. Menurut kepala MAS Muslimat NU Palangka Raya
bahwa:
Bidang studi aswaja dan ke-NU-an adalah bidang studi muatan lokal
wajib yang diajarkan di madrasah, ajaran ini memang sengaja didogma
untuk para siswa, agar siswa yang lulus dari madrasah ini harus
memiliki pengetahuan tentang ajaran ahlussunnah wal jama’ah dan
mengerti tentang organisasi NU. 17
Materi aswaja diajarkan berdasarkan buku paket siswa, yaitu aswaja
dan ke-NU-an yang diterbitkan oleh Pengurus Wilayah (PW) Lembaga
Pendidikan (LP) Al Ma’arif Jawa Timur tahun 2013. Di dalam buku
17
Wawancara dengan MS
63
tersebut disamping berisi materi aswaja dan ke-NU-an, di dalamnya juga
disisipkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang
menjadi
pedoman
dalam
pembelajaran,
sehingga
guru
mengajar
berpedoman pada SK dan KD yang ada di buku aswaja tersebut.
Pembelajaran materi aswaja di MAS Muslimat NU Palangka Raya tidak
memiliki pedoman atau kurikulum khusus yang menjadi arahan bagi guru
dalam mengajar, sehingga guru semata-mata mengandalkan buku terbitan
LP Al Ma’arif Jawa Timur tersebut, tanpa mengandalkan buku terbitan lain.
Sebagaimana disampaikan oleh kepala MAS Muslimat NU Palangka Raya18
dan guru pengajar aswaja19 bahwa selama ini (mulai tahun pelajaran 2013
sampai sekarang) buku yang digunakan adalah buku aswaja dan ke-NU-an
yang diterbitkan oleh LP Al Ma’arif Jawa Timur.
Pada MAS Muslimat NU Palangka Raya, menurut kepala madrasah20,
wakil kepala bidang pengajaran21 guru22 dan siswa23 menyatakan bahwa
bidang studi muatan lokal aswaja diajarkan selama 1 (satu) jam atau 45
menit dalam seminggu, yang diberlakukan kepada semua kelas.24 Alasan
utama penentuan 1 jam pembelajaran tersebut menurut Kepala MAS
Muslimat NU Palangka Raya adalah:
18
Wawancara dengan Ms di Palangka Raya, 20 Mei 2015
Wawancara dengan Fzn di Palangka Raya, 09 Juni 2015
20
Wawancara dengan Ms ...
21
Wawancara dengan KH di Palangka Raya, 21 Mei 2015
22
Wawancara dengan Ms ...
23
Wawancara dengan Mdh di Palangka Raya, 20 Mei 2015
24
lihat tabel I dan II struktur kurikulum MAS Muslimat NU tahun pelajaran 2014/2015
pada halaman 43 dan 46.
19
64
Dalam kegiatan belajar dan mengajar, Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat dalam buku paket tersebut tidak
dikembangkan oleh guru bidang studi ke dalam Program Tahunan, Program
Semester, Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Adapun
alasan guru tersebut tidak membuat beberapa administrasi mengajar adalah:
Kurikulum aswaja tidak dimiliki oleh MAS Muslimat NU Palangka
Raya dan hanya mengandalkan buku aswaja dan ke-NU-an dari Al
Maarif Jawa Timur, yang di dalamnya sudah terdapat SK dan KD,
sehingga tidak dibuat lagi Program Tahunan, Program Semester,
Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Disamping itu
materi aswaja hanya mata pelajaran pelengkap saja, sehingga tidak
perlu terlalu mementingkan administrasi pembelajaran tersebut.25
Materi Aswaja yang diajarkan di madrasah tersebut hanya berupa teoriteori saja, sedangkan materi aswaja yang seharusnya dapat dipraktikkan
secara terbimbing tidak dapat dilaksanakan. Menurut guru pengajar aswaja
bahwa dengan waktu yang hanya dijatahkan 1 jam pelajaran oleh madrasah
dan materi yang sangat padat, materi aswaja diajarkan hanya berupa teori
saja, sehingga materi yang seharusnya dipraktikkan secara terbimbing tidak
bisa terlaksana.26 Dengan demikian dapat dipahami bahwa materi aswaja
tidak dapat secara optimal diajarkan secara keseluruhan kepada siswa, dan
ada materi-materi yang tidak tuntas diajarkan, terutama materi yang perlu
dipraktikkan, seperti pada kelas XI semester II: 3.3. Melaksanakan kegiatan
dzikir dan istighotsah.
25
26
Wawancara dengan Sbn di Palangka Raya, 09 Juni 2015.
Ibid.
65
Adapun dalam menentukan para siswa menguasai atau tidak materi
aswaja yang diajarkan, menurut guru bidang studi aswaja, guru melakukan
ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan semester pada setiap
semesternya dan jika ada siswa yang kurang nilainya akan diadakan
perbaikan.27 Hal senada juga disampaikan oleh siswi kelas XI IPS bahwa
dalam pembelajaran aswaja guru mengadakan ulangan harian, ulangan
tengah semester dan ulangan semesteran.28
Dari keterangan tersebut di atas dapat dipahami bahwa MAS Muslimat
NU Palangka Raya tidak memiliki kurikulum khusus untuk mengajar materi
aswaja kepada para siswanya. Disamping itu, guru dalam mengajar aswaja
kepada para siswa tidak memiliki rencana sebelumnya, karena guru hanya
mengandalkan buku aswaja dan ke-NU-an dari Al Maarif Jawa Timur, yang
di dalamnya sudah terdapat SK dan KD. Meskipun bidang studi aswaja
merupakan muatan lokal wajib, namun dianggap hanya sebagai pelengkap
saja, sehingga materi ini terlihat tidak terlalu esensial bagi madrasah
tersebut.
2. Perencanaan Kurikulum Aswaja pada MTs.S Muslimat NU Palangka
Raya
Sebagaimana di MAS Muslimat NU Palangka Raya, di MTs.S
Muslimat NU Palangka Raya, bidang studi aswaja juga termasuk bidang
studi muatan lokal wajib yang setiap tahun pelajaran diajarkan di MTs. S
Muslimat NU Palangka Raya dari kelas VII sampai kelas IX. Materi
27
28
Ibid.
Wawancara dengan NA di Palangka Raya, 09 Juni 2015
66
aswaja dianggap sangat penting dan wajib untuk diajarkan, agar para siswa
benar-benar memahami materi aswaja sebagai pegangan ajaran agama
Islam bagi generasi NU, karena pengkajian aswaja meliputi: sejarah
aswaja, akidah, fiqh/ibadah dan akhlak. Berbagai aspek tersebut
merupakan landasan bagi terwujudnya keserasian, keselarasan dan
keseimbangan hubungan antara manusia dengan Allah Swt., diri sendiri,
sesama manusia dan makhluk lainnya, atau yang dalam konsep Al-Qur’an
dikenal dengan hablum minallah wa hablum minannâs.
Hampir senada dengan kepala MAS Muslimat NU Palangka Raya,
menurut kepala MTs. S Muslimat NU Palangka Raya bahwa:
Karena MTs.S Muslimat NU Palangka Raya ini di bawah naungan
Muslimat NU, tentunya bidang studi aswaja dan ke-NU-an adalah
bidang studi muatan lokal wajib yang diajarkan di madrasah ini, hal ini
agar siswa tahu tentang ajaran ahlussunnah wal jama’ah dan mengerti
tentang organisasi NU.29
MTs.S Muslimat NU Palangka Raya tidak memiliki kurikulum khusus
yang mengajarkan aswaja, untuk materi aswaja menurut kepala MTs.S
Muslimat NU Palangka Raya diserahkan kepada guru yang mengajar.30
Karena guru yang mengajarkan aswaja adalah kepala MAS Muslimat NU
Palangka Raya, tentu materi aswaja diajarkan berdasarkan buku paket siswa,
yaitu aswaja dan ke-NU-an yang juga diterbitkan oleh Pengurus Wilayah
(PW) Lembaga Pendidikan (LP) Al Ma’arif Jawa Timur tahun 2013. Di
dalam buku tersebut juga disamping berisi materi aswaja dan ke-NU-an, di
dalamnya juga disisipkan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar
29
30
Wawancara dengan RS di Palangka Raya, 5 Juni 2015
Ibid.
67
(KD) yang menjadi pedoman dalam pembelajaran, sehingga guru juga tidak
perlu lagi harus melihat kurikulum aswaja. (SK dan KD terlampir pada
lampiran), buku ini mulai digunakan juga dari tahun pelajaran 2013 sampai
sekarang.
Pada MTs.S Muslimat NU Palangka Raya, aswaja juga diajarkan
selama 1 (satu) jam atau 40 menit dalam seminggu, yang diberlakukan
kepada semua kelas.31 Alasan utama penentuan 1 jam pembelajaran tersebut
menurut Kepala MTs.S Muslimat NU Palangka Raya adalah:
karena bidang studi pokok lain sangat padat dan siswa pulang terlalu
kesiangan, bidang studi aswaja dan ke-NU-an diajarkan selama 1 jam
pembelajaran, disamping itu materinya dapat ditunjang dengan materi
fikih seperti wudu, sholat dan materi fikih lainnya yang sesuai.32
Alasan kepala madrasah tersebut juga diakui oleh wakil kepala
madrasah bidang kurikulum yang menyatakan bahwa karena padatnya jam
pembelajaran bidang studi lain, sehingga
untuk pembelajaran aswaja
diberikan hanya 1 jam pelajaran, kalau diberikan 2 jam pembelajaran, siswa
akan pulang terlalu siang.33
Adapun dalam segi perencanaan pembelajaran, guru yang mengajar
bidang studi aswaja berbeda dengan guru yang berada di MAS Muslimat
NU Palangka Raya, yang tidak mengembangkan SK dan KD ke dalam
Program Tahunan, Program Semester, Silabus dan RPP, sebaliknya guru
pada MTs.S. Muslimat NU Palangka Raya mengembangkan SK dan KD
yang terdapat dalam buku paket
31
aswaja ke dalam Program Tahunan,
lihat table IV 4 struktur kurikulum MAS Muslimat NU tahun pelajaran 2014/2015 pada
halaman 31
32
Wawancara dengan RS.
33
Wawancara dengan TK di Palangka Raya, 9 Juni 2015
68
Program Semester, Silabus dan RPP. Meskipun guru telah mengembangkan
SK dan KD ke dalam adminstrasi tersebut, namun tidak pernah perbaharui
yang disesuaikan dengan kalender pendidikan setiap tahun. Administrasi
yang dimiliki guru tidak mengalami perubahan atau dianalisis sesuai dengan
kalender pendidikan pada MTs. S Muslimat NU, ini nampak terlihat dari
dokumen yang dimiliki guru tersebut masih mencantum kepala madrasah
yang lama, padahal kepala madrasah telah berganti selama 2 tahun.
Adapun dari sisi penyampaian materi aswaja yang diajarkan di
madrasah tersebut, juga hanya berupa teori-teori saja, sedangkan materi
aswaja yang seharusnya dapat dipraktikkan secara terbimbing tidak dapat
dilaksanakan. Menurut guru pengajar aswaja bahwa dengan waktu yang
hanya dijatahkan 1 jam pelajaran oleh madrasah dan materi yang sangat
padat, materi aswaja diajarkan hanya berupa teori saja, sehingga materi yang
seharusnya dipraktikkan secara terbimbing tidak bisa terlaksana.34 Dengan
materi yang hanya berupa teori tersebut belum semuanya diperoleh siswa
dikarenakan guru yang mengajar memiliki waktu yang terbatas atau jarang
masuk dikarenakan faktor kesibukan guru pengajar yang juga bertugas
sebagai kepala di MAS Muslimat NU Palangka Raya, hal ini sebagaimana
diaku oleh siswa kelas VIIa MTs.S Muslimat NU yang menyatakan bahwa
gurunya tidak dapat mengajar penuh dalam satu semester atau jarang
masuk.35 Demikian dapat dipahami bahwa materi aswaja tidak dapat 100 %
34
35
Wawancara dengan Ms di Palangka Raya, 11 Juni 2015
Wawancara dengan AK di Palangka Raya, 09 Juni 2015.
69
diajarkan secara keseluruhan kepada siswa, dan ada materi-materi yang
tidak tuntas diajarkan, baik teori maupun praktik.
Adapun dalam menentukan para siswa menguasai atau tidak materi
aswaja yang diajarkan, menurut guru bidang studi aswaja, guru melakukan
ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan semester pada setiap
semesternya dan jika ada siswa yang kurang nilainya akan diadakan
perbaikan.36 Hal senada juga disampaikan oleh siswa kelas IX bahwa dalam
pembelajaran aswaja guru mengadakan ulangan harian, ulangan tengah
semester dan ulangan semesteran.37 Namun kalau dilihat dari dokumentasi
yang ada dan hasil keterangan guru yang mengajar ditemukan bahwa guru
dalam memberikan penilaian tidak terencana dengan baik, hal ini nampak
dari
dokumentasi
yang
ditemukan
tidak
ada
perencanaan
dalam
pengambilan penilaian untuk bahan evaluasi pembelajaran.
Dalam pembuatan program tahunan dan semester tidak terlihat jelas
dibuat analisis hari efektif dan minggu efektif,
sehingga waktu
pelaksanaan pembelajaran, hanya menggunakan perkiraan saja. Dari
program tahunan dan program semester yang telah dibuat oleh guru tidak
tergambar kapan kegiatan evaluasi dan penilaian dapat diprogramkan.
Kemudian dilihat dari rencana persiapan pembelajaran (RPP) nampak
terlihat indikator, tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, materi
pembelajaran, kegiatan inti guru, sumber belajar, bahan evaluasi yang
36
37
Wawancara dengan Ms.
Wawancara dengan AK
70
telah dibuat tidak terlihat jelas direncanakan dengan baik. Indikator
pembelajaran
perlu
dikembangkan
ke
dalam
beberapa
tujuan
pembelajaran, sehingga indikator tersebut dapat dikuasai siswa ke dalam
beberapa tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran perlu dikembangkan,
sehingga tidak menoton hanya pada metode itu tertentu saja. Bahan ajar
perlu dibuat jelas, sehingga dapat diukur materi ajar apa yang mau
diberikan kepada siswa. Kemudian sumber belajar dapat dikembangkan
ke dalam beberapa sumber, sehingga siswa memiliki kekayaan sumber
pengetahuan. Kemudian juga bahan evaluasi dan penilaian yang dibuat
dalam beberapa soal-soal, masih perlu disinkronisasi antara indikator dan
tujuan pembelajaran yang dirumuskan sehingga indikator dan tujuan
pembelajaran tesebut dapat diukur dengan baik. Dari RPP yang dibuat
tergambar bahwa satu indikator hanya diuji satu soal, meskipun demikian
diperkenankan, namun satu indikator dapat dikembangkan beberapa soal
yang diberikan kepada siswa, sehingga satu indikator tersebut betul-betul
dikuasai siswa. Disamping itu juga belum terlihat skoring penilaian dalam
RPP tersebut, sehingga tidak dapat diukur berapa nilai standar siswa dalam
menjawab soal yang diberikan guru.
Dari keterangan tersebut di atas
dapat dipahami bahwa MTs.S
Muslimat NU Palangka Raya juga tidak memiliki perencanaan kurikulum
aswaja yang optimal, karena madrasah tersebut tidak memiliki kurikulum
yang menjadi pedoman madrasah dalam pelaksanaan pembelajaran.
Pembelajaran aswaja diserahkan kepada guru yang mengajar, disamping
71
itu guru hanya mengandalkan buku tetapi tidak memiliki perencanaan
khusus untuk mengajar materi aswaja kepada para siswanya. Sedangkan
evaluasi dan penilaian tidak terencana dengan baik, tetapi hanya
berdasarkan kapan guru mau saja melaksanakan penilaian.