PILKADA SEBAGAI SARANA PEMBERDAYAAN POLI

PERSPEKTIFVolumeXtt No. 1 Tah'n 2OO7EdisiJanuai

PILKADASEBAGAISARANAPEMBERDAYAAN
POLITIKYANG
BERMARTABATDAN DEMOKRATIS
(SuatuTinjauanEtikaDan politik Hukum)
oleh:

tii iJ,33,"n".."".,
,"--"u,
"",5jll,i
peja,"".
Jr.sawoManira

Bo27oo
Fax7so27,tB
"."0"'."fi1l|!llorYljll"rliJ."ill.ror-,

Abstract
ln contextelectionof regionarleader,[at] itsit[him]politicat ethicsand norm have
imp.ortantrole in g..rowthe_wayof regionalleadercandidatesomeoneapproach.lntegrity,

ability.and.moralitas[do] not only measuredfrom its efficacy [ofl m6raup as
u"
possrb/eelector
^uih
voice, much more impoftant from that tisl iow its strength[ofl
him to
follow:d
.election process[it] befter, this cover; undersiandingof ord6r,proceaure,
standard, election mechanism, and [do] not less important develop:buitd cultural
communications
as sensitivity
formor itsof
Keyword: electionof regionalleader,enableness
of politics,democracyand prestige
"Reformasi Politik," di Indonesia
maknaitu dalamperkembangan
sosialpolitik
yang terjadi sejak tahun 1998 hingga kini,
tidak hanya memberikan pemahaman
m e n g e nai adanya perubahan d a n

pembaruansfukhrr dan sistem politikyang

Nitik dengan kekerasan politik. Hal ini
mengantarkanbangsa Indonesiake dalam
krisissistemDolitik.
Hal-hal di atas itu yang dapat
memicuterjadinyaberbagaikonflikpolitik,
baik di tingkat elit maupun kelompok

ada,lebihpentingdan dapatdirasakandalam

masyarakal dalam suatu proses politik

kehidupannyata sehari-hariadalah:adanya

yang sedang berlangsungbaik proses
politik di tingkat nasronalmaupun pada

ruangkebebasanpolitikyangdemikianbesar
dan luas cakupannya, serta terjadinya

pergeseEnelika-normasosialyang memiliki

tingkatlokal.

implikasiterhadap etika-normamasyarakat
politikdimana masyarakatkita dihadapkan

kurang dua tahun terkhir ini, hal itu
nampaknyatelahmulaidisadariolehwarga

pada persepsitidaklagi dapatmembedakan

masyarakatdan bangsa,bahwa berbagai

antara makna kebebasan polrtk dengan
kebablasan politik, antata tuntutan dan

konflik, ketegangan politik, pertentangan

Namundalamperkembangan

lebih

dan kekerasanpisik yang dalam proses
politikitu nampaknyamerupakankondisi

pemaksaan, antara proses politik dengan
keharusan plitik, antan aspjnsi kelompok

lranslslsosia/politik yang harus dilaluioleh

dengan asplrasi masyankat, antan protes

masyarakatdan bangsa Indonesiayang

Pilkada Sebagai Sarana pemberdayaan
Politik Yang Bermaft a bat Dan Dem okratis
(Suatu TinjauanEtikaDan politik HLlkum)

18


Firdaus Syam

PERSPEKTIFVolumeXll No. 1 Tahun2007 EdisiJanuai
sedangmelakukanakselerasipolitikbangsa

Aceh Darusalam relatif berjalan lancar,

dalam menemukan momentum maupun
bentuknyamenuju negara Indonesiayang

meski harus diakui masih terjadi konflikdi
beberapa daerah karena ketidak puasan

bermartabat dan demokratis dalam

sebagiankelompokmasyarakatakan hasil

berDolitik.

Pilkadatersebut.

riak-riak
Namunsecarakeseluruhan,

Jika kita melihat setelah adanya
pembenahanstruKurpolitikdan sistempolitik

politikdi arusbawahmasyarakat,
tidakmeng-

yangdilakukandaritahun1999sampaitahun

gangguagenda-agenda
sosialpolitiklainnya.

2002, menyangkutAmandemen UUD 45.

lni menuniukkan,telah mulai terbangunnya

kemudiandiadakannyaPemilutahun 20M,


prosespematanganpolrtikdalammasyarakat

dan Pilkada yang telah dilaksankanmulai

Indonesia,yakni; kedewasanberpolitikyang

pertengahan
tahun 2005 dan ini masihterus

cenderungmenguatnyasikap politik yang

berlangsung,menunjukkan proses politik

rasbnaledukatff dan terelemi-nasinyasikap

masyarakatdan bangsa bergerak menuju

pofitik yang emosional-konprontatif
. ltu


kepada reformasi politik yang lebih baik

menandakan bahwa demokratisasipolitik

(bermartabat
dan demokratis).

dalam arti yang sebenamyatelah dipahami

PemilihanUmum di tahun 2004,

oleh bagian terbesar dari warga negarcl

(pusatdan
berkaitandengancalonlegislatif

lndonesia.
Akan tetapi kita .iuga harus
mengakuibahwakelemahandan peraktek-


daerah) serta Pemilihan Umum secara
Presiden,pelaksalansungPresiden/VVakil

peraktek tidak terpuji dari pelaksanakan

naannyasarat dengankontrolsosialyang
tinggi dari berbagai elemen masyarakat
baik dari dalam maupunluar negeriyang

pilkadamasihterjadiseperti;tindakanpisik
karena ketidak puasan, pelanggaran
terhadap aturan main serta kecurangan

akan menimbukankonflikdan
diperkirakan
kerusuhan, akan tetpi kenyataannya

yang jelas telah menembusbatas etika-

ternyataberjalandenganlancardandamai.

Hal lain yang juga sangat penting
dalam memberdayakanpolitik masyarakat
local, telah berlangsung-nyaPemilihan
Umum Kepala Daerah (Pilkada) dalam
putaranawaldi bulanJuni 2005,kemudian

sekaligusukuran dalam kehidupansosral
budaya dan politik masyarakat,nampak
masih dapat disaksikanoleh kita melalui
berbagailaporanmedia,informasidari para
pemerhati serta apa yang kita saksikan
langsung.

di tahun
bedanjutdalamputaranberikutnya
2006,termasukpilkadadi PropinsiNangro

Pilkada Sebagai Sarana Pemberdayaan
PolitikYangBermaftabatDan Demokrahs
(SuatuTinjauanEtikaDan PolitikllLrkum)


moralyang semestinyameniadipegangan

19

Semua itu menunjukkan,dari
sejumlahkeberhasilandeokratisasipolitik
Firdaus Syam

PERSPEKTIFVolumeXll No. 1 Tahur2007 EdisiJanuai
di era pasca reformasi, dunia politik kita
masih diwarnairona dan daki-dakikotor

bermartabatitu diperlukansuatu sosialisasi

yangdilakukanparapemainpolitik.

yang berkaitandenganpemberdayaanetika

Membangun budaya politik yang

Dunia pengadilanpun kini mulai

politik-normamelalui mekanis-me oroses

disibukanguna memeriksadan mengadili

demokralisasidi tingkat local, khususnya

berbagaikasusdaritindakansejumlahpara

dalampemilihankepaladaerahyang akan

perilaku elit politik yang melakukan
perbuatanitu. kelemahanini tentu sangat

terusbelangsung.

penting untuk menjadi perhatian dan
evaluasisecaralebihdalam,mendasardan

politik yang bermartabat,merupakan
unsurpentingsekaligusfundamentalguna

konkrit,disertaiadanyajalan keluaryang

mewujudkan pencitraan budaya politik

konkrituntukmengatasimasalahtersebut.

baru melaluireformasidan demokratisasi

PemilihanUmum Kepala Daerah
(Pilkada)yang merupakanagenda poilitik

politikyang diwujudkandi tingkatwarga,

Pada dasarnya, pemberdaya-an

masyarakatdaerah (lokal)yang akhirnya
dapat jadi fondasi budaya politikbangsa

bangsayang dilaksanakan
dari,untukdan

oleh masyarakatdi daerah merupakan secarakeseluruhan.
kesinambunganproses demokratisasi
LATARBELAKANGPILKADA
politikpadatingkatlokal.
Pesan reformasi sangaflah jelas,
Denganpelaksanaan
prosespolitik
itu, diharapkanakan melahirkankebijakan yakni adanya perubahanyang signifikan
dan bernegara
politik dan pembangunan yang dapat dalamkehidupanberbangsa
Perubahan
ituselaras
memberikanbobot partisipasimasyarakat darirakyatIndonesia.
di daerah secara langsung serta lebih dengan perkembangan politik global
otonom.Pilkadapada hakekatnyaharusdi

masyarakatmaju untuk tumbuhnya suatu

lihatjuga dalam konteksyang lebih luas,

iklim pemerintahanyang demokratis,

yakni membangun tradisi politik yang

beradab, transparansiserta penegakkan

menitik beratkan kepada pemberdayaan hak-haksipil, atau lebih dikenal sebagai
politikwarga, sebagai sarana pendidikan masyarakatMadani atau(CivilSociety).
politik, dalam prosesuntukpematangan

Jawaban reformasi politik yang

demokratisasi,
komunikasi
danjaringpolitik

dimulaipadatahun1999sampaikinidalam

dalam mernpertemukan
berbagaiaspirasi

Kontekstatanan poltik kenegaraankita

masyarakatmelalui kepemimptnanyang

d ila k u k a n s e ju mla h p e ru b a h a n d a ri
konsepsi konstitusinegara kita berupa;
peftama. secara demokratis diseoakati

terpilih,padaakhirnyaadalahmembangun
budayapolitikyangbermartabat.
Pilkada Sebagai Sarana Pemberdayaan
PolitikYangBemadabat Dan Demokratis
(Suatu TinjauanEtika Dan PolitikHu

Dokumen yang terkait

ANALISIS KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN AC-BC MENGGUNAKAN BUTON GRANULAR ASPHALT (BGA) 15/20 SEBAGAI BAHAN KOMPOSISI CAMPURAN AGREGAT HALUS

14 283 23

TEPUNG LIDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI IMMUNOSTIMULANT DALAM PAKAN TERHADAP LEVEL HEMATOKRIT DAN LEUKOKRIT IKAN MAS (Cyprinus carpio)

27 208 2

PENGARUH KONSENTRASI TETES TEBU SEBAGAI PENYUSUN BOKASHI TERHADAP KEBERHASILAN PERTUMBUHAN SEMAI JATI (Tectona grandis Linn f) BERASAL DARI APB DAN JPP

6 162 1

OPTIMASI SEDIAAN KRIM SERBUK DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam.) SEBAGAI ANTIOKSIDAN DENGAN BASIS VANISHING CREAM

57 260 22

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) SEBAGAI ADJUVAN TERAPI CAPTOPRIL TERHADAP KADAR RENIN PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus) YANG DIINDUKSI HIPERTENSI

37 251 30

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

INTENSIFIKASI PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH ( DI KABUPATEN BANYUWANGI

16 118 18

PERAN PT. FREEPORT INDONESIA SEBAGAI FOREIGN DIRECT INVESTMENT (FDI) DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA

12 85 1

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

10 119 78