Pengaruh Media Tanam Terhadap Pertumbuha

BAB I PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam perkecambahan, biji selalu mengalami pertumbuhan
dan
mengalami
perkembangan.
Pertumbuhan
adalah
proses kenaikan volume
karena
adanya
penambahan substansi
(bahan
dasar)
yang
bersifat
irreversibel
(tidak dapat kembali).

Sedangkan,
perkembangan
adalah
proses
menuju
tercapainya kedewasaan
yang tidak dapat diukur.
Pertumbuhan
dalam
suatu
perkecambahan
biji
dapat
langsung
NAMA : DESI INDAH PURNAMA diukur apabila tunasnya
sudah
keluar
dan
tumbuh. Sama halnya
KELAS : XII IPA 4

dengan
pertumbuhan,
20 Agustus 2014
perkembangan
juga
dapat
dilihat
dari
tunas/awal, hanya saja tidak diukur melainkan melihat apa saja
struktur tubuh kecambah yang mulai ada dari awal/tunas. Seperti
pada awalnya, berkembang batang, akar, dan sebagainya.

Pengaruh Media
Tanam Terhadap
Pertumbuhan
dan
Perkembangan
Tanaman Kacang
Hijau


Pertumbuhan dan perkembangan suatu kecambah biji akan
selalu berbeda-beda tergantung media tanam yang dipakai dan
unsur-unsur yang terdapat dalam media tanam tersebut.Media
tanam merupakan media/tempat dimana tanaman/biji dapat
tumbuh dan berkembang didalamnya. Contohnya seperti tanah,

air, kapas, dan sejenis lainnya. Saat ini, di kehidupan sehari-hari
atau dalam perkebunan, tanah selalu menjadi media tanam bagi
benih yang akan ditanam. Tapi, dalam kegiatan penelitian, siswasiswi selalu memakai kapas untuk perkecambahan biji mereka.
Sedangkan, media tanam yang menggunakan air biasanya
dikhususkan untuk tumbuhan hidroponik. Dalam hal ini, dapat
terlihat bahwa kegunaan antara berbagai media tanam itu
berbeda-beda. Tidak hanya kegunaannya saja tapi pengaruhnya
terhadap perkecambahan suatu biji.Pengaruh tersebut dapat
disebabkan karena setiap media tanam mengandung unsur-unsur
dan struktur yang berbeda-beda.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam
laporan ini adalah:
1. Apakah media kapas adalah media yang tebaik untuk

pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau?
1.3 Tujuan Penelitiian
1.
Melakukan penelitian pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kacang hijau.
2.
Mengetahui pengaruh berbagai media tanam (tanah dan
kapas) terhadap kecepatan pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kacang hijau.
1.4 Manfaat Penelitian
1.
Mampu memilih media tanam yang sesuai bagi tumbuhan
2.
Mengetahui pengaruh media tanam terhadap laju
pertumbuhan kacang hijau
3.
Mengetahui factor apa saja yang membedakan media tanam

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori
2.1.1Teori mengenai Media Tanam
Banyak media tanam yang bisa dipilih untuk tanaman
kita.Meskipun begitu, sebagian besar kegiatan pertanian dan
pertamanan sampai saat ini masih bergantung kepada
tanah.Mahluk-mahluk hidup di dalam tanah membantu memecah
materi sisa tumbuhan dan bangkai hewan menjadi zat hara, yang
kemudian diserap oleh akar tumbuhan. Jarang sekali kegiatan
pertanian memakai media kapas, terkecuali para siswa yang akan
melakukan penelitian biologi.
Dalam media tanam / tumbuh, tanah memiliki peran yang
penting di bidang pertanian maupun perkebunan. Sebelumnya,
dijelaskan terlebih dahulu, sifat fisik tanah dan apa saja yang
terkandung dalam tanah sehingga menyebabkan tanah sering
dipakai sebagai media tanam:
2.1.1.1 Tanah
1. Profil tanah
Jika tanah digali sampai kedalaman tertentu, dari penampung
vertikalnya dapat dilihat gradasi warna yang membentuk lapisanlapisan (horison) atau biasa disebut profil tanah.Di tanah hutan
yang dusah matang terdapat tiga horison penting yaitu horison A,

B dan C.
a. Horison A atau top soil adalah lapisan tanah paling atas
yang paling sering dan paling mudah dipengaruhi oleh faktor
iklim dan faktor biologis. Pada lapisan ini sebagian besar bahan
organik terkumpul dan mengalami pembusukan.
b. Horison B disebutkan juga dengan zona penumpukan
( illuvation zone ). Horizon ini memiliki bahan organik yang lebih
sedikit tetapi lebih banyak mengandung unsur yang tercuci
daripada horizon A.

c. Horizon C adalah zona yang terdiri dari batuan terlapuk yang
merupakan bagian dari batuan induk.
2. Warna tanah
Warna adalah petunjuk untuk beberapa sifat tanah.Biasanya
perbedaan warna permukaan tanah disebabkan oleh perbedaan
kandungan bahan organik.Semakin gelap warna semakin tinggi
kandungan bahan organiknya.Warna tanah dilapisan bawah yang
kandungan bahan organik rendah lebih banyak dipengaruhi oleh
jumlah kandungan dan bentuk senyawa besi (Fe). Didaerah yang
mempunyai sistem darinase (serapan air) buruk, warna tanahnya

abu-abu karena ion besi yang terdapat didalam tanah berbentuk
Fe 2+
3. Tekstur tanah
Komponen mineral dalam tanah terdiri dari campuran partikelpartikel yang secara individu berbeda ukurannya. Menurut ukuran
partikelnya, komponen mineral dalam tanah dapat dibedakan
menjadi tiga yaitu :
1. Pasir, berukuran 50 mikron – 2 mm
2. Debu, berukuran 2-50 mikron
3. Liat, berukuran dibawah 2 mikron
Tanah bertekstur pasir sangat mudah diolah, tanah jenis ini
memiliki aerasi (ketersediaan rongga udara) dan drainase yang
baik, namun memiliki luas permukaan kumulatif yang relatif kecil,
sehingga kemampuan menyimpan air sangat rendah atau
tanahnya lebih cepat kering.
Tabel 2.1. Perbandingan hara yang terdapat dalam jenis tekstur
tanah
Jenis
P
K
Ca

Fe2O3
MgO
Tekstur
Pasir
0,08
2,53
2,92
5,19
1,02
Debu
0,10
3,44
6,58
9,42
2,22
Tekstur tanah sangat berpengaruh pada proses pemupukan,
terutama jika pupuk diberikan lewat tanah, pemupukan pada

tanah bertekstur pasir tentunya berbeda dengan tanah bertekstur
lempung atau liat, tanah bertekstur pasir memerlukan pupuk

lebih besar karena unsur hara yang tersedia pada tanah berpasir
lebih rendah. Disamping itu aplikasi pemupukan juga berbeda
karena pada tanah berpasir pupuk tidak bisa diberikan sekaligus
karena akan segera hilang terbawa air atau menguap.
2.1.1.2 Kapas
Kapas memiliki struktur kapas yang lembut, dan juga memiliki
daya serap air yang rendah. Sehingga, media tanam dengan
kapas dapat terjaga kelembabannya, dan juga memiliki
persediaan air dalam jangka waktu yang lama.
Kapas (dari bahasa Hindi kapas, sendirinya dari bahasa
Sanskerta karpasa) adalah serat halus yang menyelubungi biji
beberapa jenis Gossypium (biasa disebut "pohon"/tanaman
kapas), tumbuhan 'semak' yang berasal dari daerah tropika dan
subtropika.Serat kapas menjadi bahan penting dalam industri
tekstil.Serat itu dapat dipintal menjadi benang dan ditenun
menjadi kain.Produk tekstil dari serat kapas biasa disebut sebagai
katun (benang maupun kainnya).
Serat kapas merupakan produk yang berharga karena hanya
sekitar 10% dari berat kotor (bruto) produk hilang dalam
pemrosesan.Apabila lemak, protein, malam (lilin), dan lain-lain

residu disingkirkan, sisanya adalah polimerselulosa murni dan
alami.Selulosa
ini
tersusun
sedemikian
rupa
sehingga
memberikan kapas kekuatan, daya tahan (durabilitas), dan daya
serap yang unik namun disukai orang.Tekstil yang terbuat dari
kapas (katun) bersifat menghangatkan di kala dingin dan
menyejukkan di kala panas (menyerap keringat).
Sifat-sifat Kimia Kapas
Oleh karena kapas sebagian besar tersusun atas selulosa
maka sifat-sifat kmia kapas adalah sifat-sifat kimia selulosa.
Serat
kapas
pada
umumnya
tahan
terhadap

kondisi
penyimpanan, pengolahan, dan pemakaian yang normal, tetapi
beberapa zat pengoksidasi atau penghidrolisa menyebabkan
kerusakan dengan akibat penurunan kekuatan. Kerusakan karena
oksidasi dengan terbentuknya oksi selulosa biasanya terjadi
dalam proses pemutihan yang berlebihan, penyinaran dalam

keadaan lembab, atau pemanasan yang lama dalam suhu diatas
1400C.
Asam-asam menyebabkan hidrolisa ikatan-ikatan glukosa,
dalam rental selulosa membentuk hidroselulosa. Asam kuat dalam
larutan menyebabkan degradasi yang cepat, sedangkan larutan
yang encer apabila dibiarkan mongering pada serat akan
menyebabkan penurunan kekuatan. Alkali mempunyai sedikit
pengaruh pada kapas, kecuali larutan alkali kuat dengan
konsentrasi yang tinggi menyebabkan penggelembungan yang
besar pada serat, seperti dalam proses mempercerisasi. Dalam
proses ini kapas dikerjakan di dalam larutan natrium hidroksida
dengan konsentrasi lebih besar dari 18%.
Dalam kondisi ini dinding primer menahan penggelumbungan
serat kapas keluar, sehingga lumenya sebagian tertutup. Irisan
lintang menjadi lebih bulat, puntirannya berkurang dan serat
menjadi lebih berkilau. Hal ini merupakan alasan uitama mengapa
dilakukan proses mencerisasi. Disamping itu serat kapas menjadi
lebih kuat dan afinitas terhadap zat warna lebih besar.
Pelarut-pelarut yang biasa dipergunakan untuk kapas adalah
kupramonium hidroksida dan kuprietilena diamina. Viskositas
larutan kapas dalam pelarut-pelarut ini merupakan faktor yang
baik untuk memperkirakan kerusakan serat. Kapas mudah
diserang oleh jamur dan bakteri, terutama pada keadaan lembab
dan pada suhu yang hangat.
Akhir-akhir ini banyak dilakukan modifikasi secara ilmiah
mempergunakan zat-zat kimia tertentu untuk memperbaiki sifatsifat kapas, misalnya stabilitas dimensi, tahan kusut, tahan air,
tahan api, tahan jamur, tahan kotoran dan sebagainya.
2.1.2Kajian dan Hasil Penelitian
Setiap media tanam selalu memiliki daya intermolekul
(tenaga listrik pada molekul-molekul media tumbuh) yang
berbeda-beda. Apabila, molekul-molekulnya rapat maka air akan
sulit diresap oleh biji tersebut. Sedangkan, apabila molekulmolekulnya renggang maka air akan mudah diresap oleh biji
tersebut. Jadi, daya intermolekul itu berbanding terbalik dengan
kecepatan penyerapan air. Sehingga, perkecambahan dapat
terpengaruh oleh daya intermolekul suatu media tanam.

Selanjutnya, setiap media tanam selalu memiliki tekstur
yang berbeda-beda. Apabila, media tanam tersebut bertekstur
pasir maka media itu mudah untuk diolah, media jenis ini
memiliki aerasi (ketersediaan rongga udara) dan drainase yang
baik, namun memiliki luas permukaan komulatif yang relatif kecil,
sehingga kemampuan menyimpan air sangat rendah dan media
tersebut lebih cepat kering. Yang kemudian, kecambah biji akan
sulit bertumbuh karena kekurangan air.
Tidak hanya tekstur dan daya intermolekul yang dapat
mempengaruhi
perkecambahan,
tetapi
juga
kandungankandungan unsur yang ada dalam media tanam tersebut.
Kandungan unsur-unsur itu ada yang dapat mempercepat
pertumbuhan dan juga memperhambat pertumbuhan. Tapi,
kebanyakan unsur-unsurnya dapat membantu biji dalam
perkecambahan.
2.1.3
Hipotesis :
Media tanam yang terbaik untuk pertumbuhan
perkembangan tanaman kacang hijau adalah kapas.

BAB III
BAHAN DAN METODE PENELITIAN

1.
2.
3.
4.
5.

3.1 Alat dan Bahan
Alat :
Tempat media tanam ( Gelas mineral 2 buah)
Alat untuk menyiram tanaman
Penggaris
Lidi yang sudah diberi ukuran
Alat tulis

dan

6. Stopwatch
Bahan :
1. 20 Biji kacang hijau (@10biji)
2. Kapas 94,5 cm³
3. Tanah 94,5 cm³
3.2 Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang diperlukan.
2. Memasukkan tanah dan kapas ke dalam media tanam dengan
jumlah yang sama.
3. Menanam 10biji kacang hijau ke dalam masing-masing media
tanam.
4. Mengamati perkecambahan biji dengan interval 48 jam atau 2
hari sekali.
5. Mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
6. Menganalisis hasil penelitan dengan cara mengolah data.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Variabel
Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Variabel merupakan faktor yang berpengaruh dan memiliki nilai
(ukuran tertentu) serta dapat berubah atau diubah.Oleh karena
itu, variabel sering diebut faktor ubah atau faktor penentu.
Variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini ada 3 macam, yaitu
sebagai berikut
 Variabel bebas:
Media tanam untuk perkecambahan biji Kacang Hijau
 Variabel kontrol:

Jenis biji Kacang Hijau, air untuk penyiraman, volume air, tempat
untuk media tanam beserta kecambah
 Variabel terikat / respon:
Kecepatan pertumbuhan batang dan jumlah daun pada tumbuhan
kacang hijau.
4.2 Pengujian Hipotesis
Penelitian mengenai pengaruh media tanam terhadap suatu
perkecambahan ini, dapat diketahui bahwa daya intermolekul dan
tekstur setiap media tanam berbeda.Hal itulah yang membuat
pengaruh terhadap perkecambahan. Jadi, rumusan hipotesis
diterima karena sesuai dengan hasil penelitian.
Hipotesis mengatakan bahwa berbagai media tanam dapat
berpengaruh terhadap kecepatan perkecambahan biji kacang
hijau. Dalam menguji hipotesis, kita bisa melakukan pengamatan
terhadap media tanam yang dipakai beberapa orang. Contoh,
siswa dan insinyur pertanian. Kebanyakan siswa memilih kapas
sebagai media tanam untuk penelitian kecambahnya. Sedangkan
insinyur pertanian kebanyakan memeran pentingkan tanah dalam
pertaniannya. Hal ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan
antara media tanah dan kapas yang kemudian mempengaruhi
suatu perkecambahan, sehingga hipotesis ini dapat berlaku di
kemudian hari.
4.3 Data Pengamatan Panjang Batang Kacang Hijau
Hasil pengamatan dari percobaan yang telah dilakukan selama
8 hari dengan media tanam yang berbeda yaitu:
Tabel 4.3.1.pot A
No Kecambah
.
ke
1
1
2
2
3
3
4
4
5
5

(Kapas)
Hari Pengamatan ke
2
4
6
8
12.5
17
25

6
7
8
9
10

6
7
8
9
10
Rata-rata

Tabel 4.3.2 pot B
No Kecambah
.
ke
1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10 10
Rata-rata

-

1.25

1,7

(Tanah)
Hari Pengamatan
2
4
6
0.1
11.5
15
0.3
1
1
0.2
10
21
8
17
0.1
1
0.7
0.1
20
24.2
0.1
0.5
1.5
0.1
0,06
5,1
8,08

2,5

ke
8
21
0.4
1.7
0.2
27
0.5
29
31
4.5
0.2
11,55

4.4 Pembahasan
Media tanam yang akan digunakan harus disesuaikan dengan
jenis tanaman yang ingin ditanam. Secara umum, media tanam
harus dapat menjaga kelembaban daerah sekitar akar,
menyediakan cukup udara, dan dapat menahan ketersediaan
unsur hara.
Pada jenis tumbuhan tertentu seperti kacang hijau juga
terdapat beberapa faktor penunjang dan pada laporan kami ini
membahas salah satunya yaitu media tanam dan unsur hara yang
terkandung didalamnya. Melalui kedua faktor tersebut kita dapat
mengetahui skala pertumbuhan dari kacang hijau tersebut hingga
menjadi kecambah akibat pengaruh dari kedua faktor tersebut.
Tumbuhan kacang hijau yang mengalami pertumbuhan dan
perkembangan paling cepat terdapat dalam medium agaragar.Akar, batang, dan daunnya paling panjang diantara yang
lainnya.Kondisi di atas berbanding terbalik dengan kondisi

tanaman kacang hijau yang terdapat dalam kapas. Pada hari
pertama pengukuran tanaman kacang hijau yang terdapat dalam
kapas memang jauh lebih pendek daripada tanaman kacang hijau
yang terdapat dalam medium agar-agar.
Pada media tanam kapas, di hari kedua( pengamatan pertama)
belum ada biji kacang hijau yang mengalami perkecambahan.
pada pengmatan selanjutnya, dari hari keempat (pengamatan
kedua) hingga hari kedelapan (pengamatan keempat) hanya
kecambah yang kelima yang menampakkan pertumbuhannya.
Dan rata-rata pertumbuhan batang kecambah kacang hijau
hingga pengamatan terakhir adalah sebesar 6,25cm. Mungkin ini
disebabkan oleh serat kapas pada umumnya tahan terhadap
kondisi penyimpanan, pengolahan, dan pemakaian yang normal,
tetapi
beberapa
zat
pengoksidasi
atau
penghidrolisa
menyebabkan kerusakan dengan akibat penurunan kekuatan.
Kerusakan karena oksidasi dengan terbentuknya oksi selulosa
biasanya terjadi dalam proses pemutihan yang berlebihan,
penyinaran dalam keadaan lembab, atau pemanasan yang lama
dalam suhu diatas 1400C .
Pada media tanam tanah, dihari kedua (pengamatan pertama)
ada setengah dari keseluruhan biji kecambah tumbuh.Dan pada
pengamatan
selanjutnya,
setelah
di
rata-ratakan
dari
pengamatan pertama hingga akhir. Pada kecambah pertama
memiliki rata-rata tinggi batang sebesar 5,25 cm, kecambah
kedua memiliki rata-rata tinggi batang sebesar 0,1cm. Pada
kecambah ketiga memiliki rata-rata tinggi sebesar 0,425cm. Pada
kecambah keempat memiliki rata-rata tinggi sebesar 0,05cm.
Pada kecambah kelima memiliki rata-rata tinggi sebesar 6,75cm.
Pada kecambah keenam memiliki rata-rata tinggi sebesar
0,125cm. Pada kecambah ketujuh memiliki rata-rata tinggi
sebesar 7,25cm. Pada kecambah kedelapan memiliki rata-rata
tinggi batang sebesar 7,75cm. Pada kecambah kesembilan
memiliki rata-rata tinggi batang sebesar memiliki rata-rata tinggi
sebesar 1,125cm. Pada kecambah kesepuluh memiliki rata-rata
tinggi sebesar 0,05cm.
Dari pengamatan yang telah dilakukan, dapat kita lihat bahwa
laju pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau tercepat yaitu
pada media tanam kapas.

Media tanah keunggulannya adalah tanah mengandung unsur
hara.
Media kapas, kapas memiliki molekul-molekul yang renggang
sehingga biji kacang hijau dapat menyerap air dengan mudah,
tetapi di karenakan kapas yang peneliti gunakan merupakan
kapas yang teksturnya berserat, dan karena mungkin ada
kerusakan pada tekstur kapas atau kapas telah terkontaminasi
oleh zat-zat yang dapat menghambat pertumbuhan kacang hijau.
Pada media kapas, kecambah hanya dapat menyerap air,
sedangkan pada media tanah kecambah hanya dapat menyerap
air dan zat hara.
Setiap media yang berbeda pasti selalu memberikan pengaruh
yang berbeda-beda terhadap suatu perkecambahan.Karena,
setiap media tanam pasti memiliki daya intermolekul, tekstur,
unsur, dan yang lainnya berbeda-beda.
Ada hal lain yang dapat saya amati dari percobaan ini yaitu
kondisi kecambah yang saya tanam tumbuh tinggi tetapi tidak
tumbuh dengan tegak. Hal ini dikarenakan tempat media tanam
yang kami gunakan terlalu sempit dan rendah sehingga
kecambah kacang hijau tumbuh tidak sempurna. Selain itu,
kurangnya penyinaran sinar matahari membuat kecambah saya
tumbuh tidak tegak dan pucat.
4.5 Analisis Data
Analisis data adalah cara mengolah data hasil penelitian sehingga
membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan. Pada penelitian
ini, analisis data yang dapat dilakukan adalah:
1. Mencari nilai rata-rata kecepatan perkecambahan biji Kacang
Hijau pada tiap perlakuan
2. Membandingkan hasil antara kecepatan perkecambahan biji
kacang pada media satu dan media yang lain.
Setiap pot memiliki populasi 10 biji kacang hijau. Pengambilan
data tinggi tanaman dilakukan setiap hari selama 8 hari untuk
masing-masing pot.
Adapun cara saya menganalisis adalah dengan
membandingkan pertumbuhan panjang batang kecambah setiap
batangnya.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Kapas adalah media tanam terbaik untuk perkecambahan
kacang hijau
5.2.Saran
Untuk para masyarakat yang ingin menanam kacang hijau
atau sesuatu yang melalui proses perkecambahan untuk
mendapatkan hasil yang terbaik saya sarankan untuk
menggunakan kapas.

DAFTAR PUSTAKA
http://renirahmawatii.blogspot.com/2012/01/makalah-biologiumum.html
http://hasil-penelitian-pengaruh-media-tanah.html
http://Agar-agar.htm
http://Pengaruh Berbagai Media Tanam Terhadap Kecepatan
Perkecambahan Biji Kacang Hijau « Ghoziyah's Blog.htm
http://Pengaruh Media Tanam terhadap Perkembangan Tumbuhan
_ byulovers.htm
http://smk3ae.wordpress.com/2008/08/25/mengenal-serat-kapascotton-fibre