ANGGARAN RUMAH TANGGA LEMBAGA SWADAYA MA

ANGGARAN RUMAH TANGGA
LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT
DEMOKRASI PANCASILA
LSM DEPAN
Monitoring dan Riset
BAB I
STRUKTUR ORGANISASI
Pasal 1
Struktur Organisasi
Struktur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Demokrasi Pancasila sebagai berikut :
a. Pembina
b. Penasehat
c. Pengurus Harian :
 Ketua
 Wakil Ketua
 Sekretaris
 Wakil Sekretaris
 Bendahara
 Wakil Bendahara
 Komisi :
- Komisi Bintang

- Komisi Rantai
- Komisi Beringin
- Komisi Kepala Banteng
- Komisi Padi dan Kapas
 Bidang-bidang :
- Umum
- Hubungan antar Lembaga
- Humas
- Hukum dan HAM
- Sosial Budaya
- Sosial Kemasyarakatan
- Pendidikan dan Pelatihan
- Penelitian dan Pengembangan
- Pengembangan Ekonomi
- Komunikasi dan Informasi


Koordinator Relawan Bhinneka Tunggal Ika, Wilayah :
- Sumatera


-

Jawa dan Bali
NTB dan NTT
Kalimantan
Sulawesi
Maluku
Papua

Pasal 2
Kode Etik
Setiap anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Demokrasi Pancasila senantiasa
berjiwa santun, ramah tamah dan saling menghargai antar anggota.
1. Selalu menyesuaikan dengan ilmu pengetahuan, menambah wawasan, efisien,
konsekwen dan konsisten.
2. Setiap anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Demokrasi Pancasila
bersedia dan ikhlas sesuai pengetahuan dan keterampilan masing-masing
membantu kepentingan anggota maupun organisasi
BAB II
MASA BAKTI KEPENGURUSAN

Pasal 3
Masa Bakti Kepengurusan
1. Masa jabatan pengurus inti berlaku sedikitnya Lima tahun masa jabatan, dan
selanjutnya dapat dipilih kembali berdasarkan hasil rapat Pleno pada musyawarah
Utama yang dihadiri oleh seluruh anggota/ sekurang-kurangnya 50 % + 1 dari
jumlah anggota yang KTA nya masih berlaku.
2. Jabatan pengurus dianggap sah apabila telah disahkan oleh pimpinan papat utama
dan ditandatanganinya Berita Acara Pengesahan oleh pimpinan rapat.
BAB III
KEANGGOTAAN
Pasal 4
Persyaratan Anggota
1. Anggota harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh peraturan Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) Demokrasi Pancasila
2. Yang dimaksud telah memenuhi persyaratan dari Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) Demokrasi Pancasila adalah telah memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) yang
ditanda tangani oleh Ketua LSM.

Pasal 5
Kartu Tanda Anggota

Kartu Tanda Anggota disingkat KTA diterbitkan oleh Pengurus Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) Demokrasi Pancasila dan ditandatangani oleh ketua Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) Demokrasi Pancasila.
Pasal 6
Gugurnya Keanggotaan
1.
2.
3.
4.

Meninggal Dunia
Mengundurkan Diri.
Masa Berlaku KTA telah habis dan tidak diperpanjang lagi.
Dipecat atau diberhentikan karena menyalahgunakan hak dan kewajiban.

Pasal 7
Perpanjangan KTA
1. Masuk menjadi anggota adalah suka rela. Perpanjangan KTA adalah wajib.
2. Berakhirnya KTA yang tidak diperpanjang mengakibatkan gugurnya keanggotaan
secara otomatis.

3. Perpanjangan KTA dilakukan minimal dua bulan dan maksimal sebelum masa
berlaku berakhir perpanjangannya.
Pasal 8
Pemecatan Anggota
1. Anggota dapat dipecat bila terbukti melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga.
2. Tata cara pemecatan dan pembelaan anggota diatur dengan peraturan Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) Demokrasi Pancasila.
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pasal 9
Hak Anggota

Mengikuti semua kegiatan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Demokrasi
Pancasila
Mempunyai hak bicara dan hak suara dalam rapat.
Mempunyai hak memilih dan dipilih sebagai pengurus.
Mempunyai hak ditunjuk dengan mandat oleh Pengurus untuk mewakili dalam
musyawarah/ rapat-rapat sesuai dengan tingkatan.
Mempunyai hak membela diri atas tindakan terhadap dirinya yang dilakukan LSM
sehubungan dengan status keanggotaannya.
Mempunyai hak menolak untuk dipilih menjadi pengurus dengan alasan yang jelas
dan dapat diterima oleh musyawarah.

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pasal 10
Kewajiban Anggota

Mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta peraturan yang
dikeluarkan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Demokrasi Pancasila.
Mentaati persyaratan tekhnis serta ketentuan yang berlaku bagi keanggotaan
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Demokrasi Pancasila
Membayar uang pangkal/ iuran bulanan.
Menghadiri undangan rapat-rapat.
Menjunjung tinggi nama baik Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Demokrasi
Pancasila.
Mengembangkan serta meningkatkan ilmu pengetahuan khususnya tentang
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Demokrasi Pancasila beserta kegiatannya.
BAB V
PENGURUS

Pasal 11
Susunan Pengurus
1. Pengurus Inti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Demokrasi Pancasila
a. Ketua 1 (satu) orang
b. Wakil Ketua 1 (satu) orang
c. Sekretaris 1 (satu) orang
d. Wakil sekretaris 1 (satu) orang

e. Bendahara 1 (satu) orang
f. Wakil Bendahara1 (satu) orang
g. Komisi 15 (lima belas) orang
h. Bidang-bidang 10 (sepuluh) orang
i. Koordinator Relawan Bhinneka Tunggal Ika, 7 (Tujuh) orang
2.
3.
4.
5.

Pengurus/Koordinator wilayah
Pengurus/Koordinator Daerah
Pengurus/Koordinator Kecamatan/Distrik
Pengurus/Koordinator Desa/Kelurahan
PASAL 11
KRITERIA PENGURUS

I.

Persyaratan Umum Pengurus

1. Anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Demokrasi Pancasila dengan
masa aktif sekurang-kurangnya 1 ( satu) tahun,
2. Berwawasan Nasional, jujur dan terampil
3. Mampu berorganisasi dan siap bertanggung jawab atas jabatannya,
4. Bersedia menjadi pengurus yang dinyatakan secara tertulis,
5. Bersedia memperpanjang keanggotaannya selama periode kepengurusan.

II.

Kriteria Ketua
1. Memenuhi persayaratan Umum Pengurus,
2. Berdomisili tetap diwilayah domisili LSM,
3. Pernah menjadi pengurus LSM/organisasi,
4. Berkelakuan baik,
5. Memiliki kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi yang baik.
BAB VII
WEWENANG, TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB, PENASIHAT DAN PENGURUS

Pasal 13
Wewenang Dan Tanggung jawab Penasihat

Penasihat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Demokrasi Pancasila memiliki
wewenang untuk memberikan nasihat dan pertimbangan yang berkaitan dengan
peraturan dan kegiatan LSM.
Pasal 14
Tugas Dan Wewenang Pengurus
1. Pengurus memiliki kewenangan untuk mengurus, mengatur dan memimpin segala
kegiatan sehari-hari.
2. Pengurus berwenang untuk melakukan pembinaan terhadap pengurus setingkat
dibawahnya, kecuali pengurus wilayah langsung membina anggotanya.
Pasal 15
Tanggungjawab Pengurus
1. Pengurus bertanggungjawab kepada musyawarah utama.
2. Pengurus wilayah bertanggungjawab pada pengurus inti.
BAB VIII
MUSYAWARAH
Pasal 16
Musyawarah
1. Musyawarah merupakan forum kekuasaan tertinggi dalam tata kehidupan LSM.
2. Wewenang musyawarah utama :
- Mengadakan penilaian terhadap laporan pertanggungjawaban pengurus.

- Menetapkan AD/ART.
- Menetapkan program kerja.
- Memilih dan menetapkan pengurus.

BAB IX
RAPAT-RAPAT
Pasal 17
Rapat Kerja
1. Rapat kerja bertugas untuk membahas permasalahan LSM, pelaksanaan program
kerja hasil musyawarah, dan merumuskan kebijakan pelaksanaan program sampai
musyawarah berikutnya.
2. Rapat kerja diselenggarakan minimal sekali dalam satu periode kepengurusan.
Pasal 18
Rapat Pengurus
1. Rapat pengurus diselenggarakan untuk membahas permasalahan LSM, rencana
kerja dan laporan pelaksanaan kegiatan.
2. Rapat pengurus diadakan sekurang-kurangnya 6 bulan sekali dihadiri oleh pengurus
dan penasihat.
3. Rapat pengurus dapat diadakan setiap waktu atas usul sekretaris dan atau lebih dari
dua pengurus lainnya.
Pasal 19
Rapat Koordinasi
1. Rapat koordinasi dapat diselenggarakan untuk meningkatkan efektifitas pembinaan
LSM dan atau mengsingkronisasikan pelaksaan kegiatan.
2. Rapat koordinasi diadakan sekurang-kurangnya satu bulan sekali, dihadiri oleh
pengurus, anggota dan penasihat.
Pasal 20
Tata Tertib Rapat
1. Tata tertib rapat diatur dengan peraturan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Demokrasi Pancasila.
2. Tata tertib musyawarah dan rapat kerja diatur dengan peraturan LSM dan
selanjutnya disahkan sebagai pedoman yang mengikat pada musyawarah dan rapat
kerja yang bersangkutan.
BAB X
TATACARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 21
Musyawarah Mufakat
1. Pengambilan keputusan dalam musyawarah dan rapat-rapat diupayakan untuk
mencapai mufakat.
2. Pada rapat pengurus dan rapat Pleno, setiap pengambilan keputusan dilakukan
dengan musyawarah untuk mufakat.
3. Bilamana Musyawarah mufakat tidak dapat dicapai, pengambilan keputusan
dilakukan dengan musyawarah suara terbanyak.

4. Setiap keputusan musyawarah dan rapat bersifat mengikat bagi pengurus dan
anggota.
5. Keputusan yang bersifat mengikat, dicantumkan dalam surat keputusan yang
ditanda tangani oleh ketua LSM.
Pasal 22
Musyawarah Suara Terbanyak
1. Musyawarah Terbanyak adalah , Pengambilan keputusan dengan perhitungan suara
dukungan ½ atau 50 % + 1 (1/2 +1) dari jumlah peserta musyawarah.
2. Musyawarah suara terbanyak dilaksanakan dalam pemilihan dan pengambilan
keputusan, bilamana musyawarah mufakat tidak dapat dicapai.
3. Tatacara pengambilan keputusan dengan musyawarah suara terbanyak diatur
dalam tata tertib musyawarah.
BAB XI
PEMILIHAN, PEMBENTUKAN DAN PENGESAHAN PENGURUS

1.
2.
3.
4.
5.
6.

7.

Pasal 23
Pemilihan Pengurus
Pemilihan pengurus dilakukan pada rapat pleno.
Pengurus terdiri atas pengurus inti dan penasihat.
Pemilihan ketua dilakukan pada musyawarah dan penyusunan pengurus dilakukan
oleh formatur.
Tata cara pemilihan ketua dan penyususnan pengurus diatur dalam tata tertib
sidang/rapat yang ditetapkan pada rapat musyawarah.
Tata tertib rapat musyawarah wajib mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga serta peraturan LSM Demokrasi Pancasila.
Formatur adalah team yang terdiri dari ;
a. Ketua/ Ketua terpilih
b. Seorang yang mewakili pengurus demisioner.
c. Beberapa orang peserta yang dipilih dan ditugaskan oleh musyawa rah
d. Formatur dipimpin oleh ketua terpilih.
Formatur dalam bekerja mengutamakan cara musyawarah dan mufakat dengan
ketentuan :
a. Meneliti, mempertimbangkan dengan arif bijaksana atas calon-calon pengurus
yang telah memenuhi persyaratan umum pengurus dan benar-benar memiliki
kemampuan serta bersedia menjadi pengurus.
b. Memilih pengurus yang memiliki kharisma dan kemampuan berorganisasi.
c. Senantiasa memperhatikan criteria pengurus, hasil rapat dan aspirasi unsure
yang diwakilinya.

Pasal 24
Pembentukan Dan Pengesahan Pengurus
Pembentukan pengurus dilakukan secara bertingkat, kecuali dalam hal-hal khusus dan
mendesak dapat ditetapkan oleh pengurus yang setingkat diatasnya.

Pasal 25
Pembinaan
1. Pengurus Inti membina Pengurus Wilayah.
2. Pengurus wilayah membina anggota-anggota yang berada di wilayahnya.
3. Monitoring atas pelaksanaan kegiatan secara berkala perlu dilakukan untuk
pembinaan LSM.
BAB XII
PEMBEKUAN DAN PEMBUBARAN

1.
2.
3.
4.

1.
2.
3.
4.

Pasal 26
Pergantian Antar Waktu
Untuk meningkatkan kinerja LSM, dapat dilakukan pergantian pengurus antar waktu.
Rencana pergantian antar waktu dibahas dalam rapat pengurus, baik berupa
pengisian jabatan kosong, mutasi interen, maupun pengangkatan dalam jabatan.
Hasil rapat pengurus tersebut dilaporkan terhadap Pembina dan Penasihat.
Tatacara pergantian antar waktu diatur lebih lanjut dengan peraturan LSM.
Pasal 27
Pembekuan
Pengurus dapat dibekukan bila secara nyata terbukti melanggar peraturan LSM.
Tindakan pembekuan kepengurusan dilakukan oleh pengurus setingkat diatasnya.
Rencana pembekuan pengurus dibahas dalam rapat pengurus setingkat diatasnya
dengan tetap memberi penjelasan dan atau pembelaan.
Tatacara pembekuan pengurus diatur lebih lanjut dengan peraturan LSM.

Pasal 28
Pembubaran
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Demokrasi Pancasila hanya dapat dibubarkan
oleh rapat khusus pembubaran.
BAB XIII
PERBENDAHARAAN
Pasal 29
Keuangan
Seluruh dana yang diperoleh LSM dari berbagai sumber dimanfaatkan hanya untuk
membiayai seluruh kegiatan LSM dan kegiatan sosial lainnya yang ditetapkan oleh
pengurus.
Pasal 30
Sumber Dana
1. Uang pangkal anggota, yang besarnya ditetapkan oleh pengurus dibebankan
kepada calon anggota baru, dipungut oleh pengurus.
2. Iuran anggota, perbulan ditetapkan dan dipungut oleh pengurus.

3. Anggota maupun calon anggota wajib memenuhi kewajibannya sebagai mana ayat
1 dan ayat 2.
4. Selain uang pangkal dan iuran anggota, sumber dana LSM diperoleh dari
sumbangan sukarela, kontribusi badan usaha, dan usaha-usaha lain yang sah dan
tidak mengikat.
5. Untuk mendukung biaya LSM, pengurus dapat membentuk badan usaha.

1.
2.
3.
4.

Pasal 31
Pengelolaan Dan Tanggungjawab
Harta kekayaan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Demokrasi Pancasila terdiri
dari barang bergerak, barang tidak bergerak dan dana keuangan.
Seluruh kekayaan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Demokrasi Pancasila baik
posisi keuangan ataupun asset wajib dilaporkan secara berkala dalam rapat
koordinasi maupun rapat-rapat lainnya.
Pengurus wilayah bertanggungjawab penuh atas tertibnya penyelenggaraan
administrasi uang pangkal dan iuran anggota.
Tata cara pengelolaan sumbangan sukarela, kontribusi badan usaha, dan usahausaha lain yang sah dan tidak mengikat diatur lebih lanjut dengan peraturan LSM.
BAB XIV
ATRIBUT

1.
2.
3.
4.
5.

Pasal 32
Logo
Logo merupakan simbol perwujudan persatuan dan kesatuan dalam Demokrasi
Pancasila.
Perisai Pancasila, memaknai dasar negara sebagai falsafah bangsa,
Satelit memaknai pemantaun diseluruh wilayah NKRI yang bersifat demokratis,
Warna Merah, memaknai semangat dan keberanian.
Warna biru tua dan Biru muda melambangkan kehidupan, kesejukan, kestabilan,
kedamaian, kekuatan dan kemakmuran.

Pasal 33
Pakaian Seragam
Pakaian seragam yang wajib adalah PDH (Pakaian Dinas Harian) warna hitam, Untuk
PDL Disesuaikan kebutuhan dilapangan.
BAB XV
SANKSI
Pasal 34
Sanksi
1. Sanksi dikenakan karena pelanggaran AD dan ART, peraturan yang dikeluarkan
oleh LSM.
2. Sanksi berupa : Peringatan, pemberhentian dari jabatan, skorsing, dan pemecatan.

3. Sanksi dapat dikenakan kepada anggota maupun pengurus.
4. Tatacara pemberian sanksi dan pembelaan, diatur lebih lanjut dengan peraturan
LSM.
BAB XVI
PENGESAHAN AD/ART
Pasal 35
Pengesahan
Anggaran Rumah Tangga ini disahkan di Jakarta pada tanggal 17 April 2017.
Pasal 36
Penetapan
Anggaran Rumah Tangga ini pertama kalinya ditetapkan oleh Rapat Pleno Pengurus
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Demokrasi Pancasila di Jakarta pada tanggal 17
April 2017.
DITETAPKAN DI
PADA TANGGAL

: Jakarta
: 17 April 2017