PENGADILAN MILITER III-19 JAYAPURA

  

P U T U S A N

Nomor : PUT / 120-K / PM.III-19 / AD / VII / 2010

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

  Pengadilan Militer III-19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa:

  Nama lengkap : SALMON ANINAM Pangkat / Nrp : Praka/31000775481181 Jabatan : Ta Genderang Kesatuan : Rindam XVII/Cenderawasih Tempat, tanggal lahir : Jayapura, 28 Nopember 1981 Jenis kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia A g a m a : Kristen Protestan Alamat tempat tinggal : Asrama Rindam XVII/Cenderawasih

  Terdakwa tidak ditahan; Pengadilan Militer III-19 Jayapura tersebut diatas; Membaca : Berita acara Pemeriksaan permulaan dalam perkara ini.

  

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrindam XVII/

  Cenderawasih Selaku PAPERA, Nomor : Kep / 38 / VI / 2010 tanggal 4 Juni 2010.

  2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 131 / VII / 2010 tanggal 5 Juli 2010.

  3. Relaas Penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi.

  4. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

  

Mendengar : 1. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 131 / VII / 2010 tanggal

  5 Juli 2010, yang dibacakan di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

  2. Pembacaan keterangan para Saksi dibawah sumpah dari BAP dipersidangan.

  

Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana (requisitoir) Oditur Militer yang dibacakan di

  persidangan dan diajukan kepada majelis yang pada pokoknya menyatakan bahwa Terdakwa secara sah dan menyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Desersi Dalam Waktu Damai”.

  Sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana menurut

  dijatuhi dengan : - Pidana Pokok : Penjara selama 1 (satu ) tahun.

  • Pidana tambahan : Di pecat dari Dinas Militer.

  Alat-Alat Bukti : Surat :

  • 1 (satu) lembar Surat Keterangan Pengganti Absensi dari Wadan Denma Rindam XVII/Cenderawasih tanggal 24 Juli 2009 atas nama atas nama SALMON ANINAM, Praka., NRP. 31000775481181.

  Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

  Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah).

  Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut diatas, Terdakwa pada

  pokoknya didakwa telah melakukan tindak pidana sebagai berikut : Bah wa Terdak wa pada waktu - waktu dan di te mpat- te mpat seperti tersebut di bawah i ni , yai tu sejak tanggal dua bul an Mei tahun dua ri bu sembi l an sa mpai dengan tanggal l i ma bel as bul an Juni tahun dua ri bu se mbi l an atau waktu l ain, seti dak-ti daknya pada suatu waktu dal am tahun dua ri bu se mbi l an bertempat di Kesatuan Ri nda m XVII/ Cendera wasi h atau di te mpat-te mpat l ai n, seti dak-ti daknya di suatu te mpat yang terma suk we wenang Pengadi l an Mi l i ter III -19 Jayapura, tel ah mel akukan ti ndak pi dana :

  “Militer yang karena salahnya atau dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari.” Dengan cara-cara sebagai berikut :

  1. Bahwa Terdakwa adalah Prajurit TNI-AD yang sampai sekarang masih berdinas aktif di Rindam XVII/Cen Kab. Jayapura menjabat sebagai Ta Genderang dengan pangkat terakhir Praka NRP. 31000775481181.

  2. Bahwa pada tanggal 2 Mei 2009 Saksi-II (RH. Pakpahan) melihat Terdakwa masih mengambil gaji seperti biasanya, namun pada tanggal

  3 Mei 2009 saat apel pagi Terdakwa tidak ada dan ditunggu sampai apel siang Terdakwa tetap tidak menunjukan dirinya di lapangan apel sampai dengan tanggal 4 Mei 2009 sehingga Dandenma memerintahkan agar dibuatkan laporan THTI ke Danrindam XVII/Cen. Setelah lewat beberapa minggu Terdakwa tetap tidak ada tanda-tanda untuk kembali ke kesatuan maka pada tanggal 2 Juni 2009 Terdakwa dilaporkan telah melakukan tindak pidana meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan.

  3. Bahwa kesatuan telah melakukan pencarian terhadap Terdakwa namun hasilnya nihil karena Terdakwa selama meninggalkan dinas tanpa ijin tidak pernah menghubungi kesatuan baik secara lisan maupun per telepon.

  4. Bahwa dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan dinas tanpa ijin dari Komandan Kesatuan Rindam XVII/Cenderawasih sejak tanggal 02 Mei 2009 sampai dengan tanggal 15 Juni 2009 saat perkara ini dilimpahkan kepada penyidik Pomdam XVII/Cenderawasih sesuai Laporan Polisi Nomor : LP-35/A-32/VII/2009/XVII tanggal 15 Juni 2009 atau selama + 44 (empat puluh empat) hari berturut-turut dan selama itu pula Negara Kesatuan RI dalam keadaan damai, selanjutnya baik Terdakwa maupun Kesatuan Rindam XVII/Cenderawasih tidak sedang dipersiapkan untuk suatu tugas Operasi Militer.

  Berpendapat : Bahwa perbuatan-perbuatan Terdakwa tersebut telah

  memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam pasal : 87 ayat (1) ke-2

  jo ayat (2) KUHPM. Menimbang : Bahwa Terdakwa tidak hadir dipersidangan maka tidak menanggapi Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

  Menimbang : Bahwa Para Saksi tidak hadir dipersidangan dan keterangannya yang

  diberikan Penyidik (Pom) dibawah sumpah dibacakan oleh Oditur Militer yang pada pokoknya sebagai berikut :

  

Saksi-I : Nama Lengkap : Y.M Ngutra, Pangkat / NRP : Pelda/584161,

  Jabatan : Batih Denma, Kesatuan : Rindam XVII/ Cenderawasih, Tempat dan tgl lahir : Ambon, 3 Juli 1961, Jenis Kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan: Indonesia, Agama : Kristen Protestan, Tempat tinggal : Asrama Rindam XVII / Cen Rt. 03 / Rw. 08 No. 26 Ifargunung Sentani.

  Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan September tahun 2000 dalam hubungan atasan dan bawahan tetapi tidak ada hubungan keluarga.

  2. Bahwa pada tanggal 04 Mei 2009 saat Saksi masuk kantor setelah sebelumnya menjabat sebagai Pembina Secaba Reg. Susbabinsa dan pada saat melakukan pengecekan anggota sebelum melaksanakan apel pagi ternyata laporan dari anggota kepada Saksi bahwa pada tanggal 2 Mei 2009 Terdakwa talah meninggalkan dinas sampai dengan tanggal 1 Juni 2009 Terdakwa tetap tidak kembali ke kesatuan maka oleh Komandan Satuan dinyatakan Terdakwa telah melakukan tindak pidana desersi.

  3. Bahwa kesatuan telah melakukan pencarian terhadap Terdakwa namun hasilnya nihil dan Terdakwa selama meninggalkan dinas tanpa ijin tidak pernah menghubungi kesatuan baik secara lisan maupun per telepon.

  Saksi-II : Nama Lengkap : R.H. Pakpahan, Pangkat / NRP : Sertu/

  21020193340881, Jabatan : Bamin Denma, Kesatuan : Rindam

  XVII/Cenderawasih, Tempat tanggal lahir : Belawan, 19 Agustus 1981, Jenis Kelamin : Laki – laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Kristen Protestan, Tempat tinggal : Asrama Rindam XVII / Cen Rt.04 / Rw. 08 No. 32 Ifargunung Sentani.

  Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2000 dalam hubungan atasan dan bawahan namun tidak ada hubungan keluarga.

  2. Bahwa pada tanggal 2 Mei 2009 Saksi melihat Terdakwa masih mengambil gaji seperti biasanya, namun pada tanggal 3 Mei 2009 saat apel pagi Terdakwa tidak ada dan ditunggu sampai apel siang Terdakwa tetap tidak menunjukan dirinya di lapangan apel sampai dengan tanggal

  4 Mei 2009 sehingga Dandenma memerintahkan agar dibuatkan laporan THTI ke Danrindam XVII/Cententang ketidakhadiran Terdakwa. Setelah lewat beberapa minggu Terdakwa tetap tidak ada tanda-tanda untuk kembali ke kesatuan maka pada tanggal 2 Juni 2009 Terdakwa dilaporkan telah melakukan tindak pidana desersi dan sampai sekarang keberadaaan Terdakwa tidak diketahui.

  3. Bahwa kesatuan telah melakukan pencarian terhadap Terdakwa namun hasilnya nihil dan Terdakwa selama meninggalkan dinas tanpa ijin tidak pernah menghubungi kesatuan baik secara lisan maupun per telepon.

  Menimbang : Bahwa Terdakwa tidak hadir dipersidangan dan Terdakwa tidak

  memberi keterangan, namun didalam BP Pom ada keterangan sebagai berikut :

  1. Bahwa walaupun dalam berkas perkara dari Pomdam XVII/ Cenderawasih Nomor : BP-51/A-49/VIII/2009 tanggal 17 Agustus 2009 tidak ada keterangan Terdakwa namun telah dilengkapi dengan Berita Acara Tidak Diketemukannya Terdakwa yang mengatakan bahwa Terdakwa telah meninggalkan dinas dari Kesatuan terhitung mulai tanggal 02 Mei 2009 hingga sekarang, Kesatuan Rindam XVII/Cen telah berupaya melakukan pemanggilan dan pencarian terhadap Terdakwa namun sampai saat sekarang ini Terdakwa belum diketemukan.

  2. Bahwa sesuai dengan pasal 124 ayat (4) jo pasal 141 ayat (10) jo

  pasal 143 UU No. 31 tahun 1997 maka dalam perkara desersi yang Terdakwanya tidak diketemukan, Berita Acara Pemeriksaan Terdakwa tidak merupakan persyaratan lengkapnya suatu berkas perkara, oleh karena itu Surat Panggilan dan Berita Acara Tidak Diketemukannya Terdakwa menjadi persyaratan berkas perkara untuk diajukan ke persidangan dan diputus In Absensia (tanpa hadirnya Terdakwa).

  Menimbang : Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan

  berupa : Surat :

  • 1 (satu) lembar Surat Keterangan Pengganti Absensi dari Wadan Denma Rindam XVII/Cenderawasih tanggal 24 Juli 2009 atas nama atas nama SALMON ANINAM, Praka., NRP. 31000775481181.

  Telah diterangkan sebagai barang bukti tindak pidana dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, maka oleh karena dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan perbuatan yang didakwakan.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para saksi di bawah sumpah, hal-hal

  yang diperiksa dari barang bukti, kemudian setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya, maka Majelis Hakim memperoleh fakta hukum yang meliputi perbuatan terdakwa yang pada pokoknya sebagai berikut :

  1. Bahwa benar, Terdakwa adalah Prajurit TNI-AD yang sampai sekarang masih berdinas aktif di Rindam XVII/Cen Kab. Jayapura menjabat sebagai Ta Genderang dengan pangkat terakhir Praka NRP. 31000775481181.

  2. Bahwa benar, pada tanggal 2 Mei 2009 Saksi-II (RH. Pakpahan) melihat Terdakwa masih mengambil gaji seperti biasanya, namun pada tanggal 3 Mei 2009 saat apel pagi Terdakwa tidak ada dan ditunggu sampai apel siang Terdakwa tetap tidak menunjukan dirinya di lapangan apel sampai dengan tanggal 4 Mei 2009 sehingga Dandenma memerintahkan agar dibuatkan laporan THTI ke Danrindam

  XVII/Cenderawasih. Setelah lewat beberapa minggu Terdakwa tetap tidak ada tanda-tanda untuk kembali ke kesatuan maka pada tanggal

  2 Juni 2009 Terdakwa dilaporkan telah melakukan tindak pidana meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan.

  3. Bahwa benar, kesatuan telah melakukan pencarian terhadap Terdakwa namun hasilnya nihil karena Terdakwa selama meninggalkan dinas tanpa ijin tidak pernah menghubungi kesatuan baik secara lisan maupun per telepon.

  4. Bahwa benar, dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan dinas tanpa ijin dari Komandan Kesatuan Rindam XVII/Cenderawasih sejak tanggal 02 Mei 2009 sampai dengan tanggal 15 Juni 2009 saat perkara ini dilimpahkan kepada penyidik Pomdam

  XVII/ Cenderawasih sesuai Laporan Polisi Nomor : LP-35/A- 32/VII/2009/XVII tanggal 15 Juni 2009 atau selama + 44 (empat puluh empat) hari berturut-turut dan selama itu pula Negara Kesatuan RI dalam keadaan damai, selanjutnya baik Terdakwa maupun Kesatuan Rindam XVII/Cenderawasih tidak sedang dipersiapkan untuk suatu tugas Operasi Militer.

  Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang

  dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan

  Bahwa Majelis Hakim pada prinsipnya sependapat dengan Tuntutan Oditur Militer dalam hal pembuktian unsur dakwaannya, namun demikian mengenai pidana yang di mohonkan dalam tuntutannya, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri sebagaimana dalam diktum putusan ini.

  

Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam

  Dakwaannya mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

  Unsur ke 1 : “Militer.” Unsur ke 2 : “Dengan sengaja Melakukan ketidak hadiran tanpa izin.” Unsur ke 3 : “Dalam waktu damai.” Unsur ke 4 : “Lebih lama dari tiga puluh hari.”

Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan Oditur Militer tersebut Majelis Hakim

  mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

  Unsur ke 1 : “Militer”

  Bahwa yang dimaksud dengan “Militer” dalam pasal 46 KUHPM adalah mereka yang berikatan dinas secara sukarela pada angkatan perang, yang wajib berada dalam dinas secara terus menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersebut dan semua sukarelawan lainnya pada angkatan perang dan militer wajib selama mereka itu berada dalam dinas yang dimaksud dengan angkatan perang adalah anggota TNI (TNI-AD, TNI-AU dan TNI-AL) serta satuan satuan lain yang dipanggil dalam perang menurut undang undang yang berlaku.

  Bahwa seorang militer ditandai dengan : Pangkat, Nrp, Jabatan dan Kesatuan di dalam melaksanakan tugasnya atau berdinas memakai seragam sesuai dengan Matranya, lengkap dengan tanda pangkat, lokasi kesatuan dan atribut lainnya.

  

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah serta alat

  bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sbb : Bahwa benar, Terdakwa adalah Prajurit TNI-AD yang sampai sekarang masih berdinas aktif di Rindam XVII/Cen Kab. Jayapura menjabat sebagai Ta Genderang dengan pangkat terakhir Praka NRP. 31000775481181.

  Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu “Militer ” telah terpenuhi.

  Unsur ke 2 :Dengan sengaja Melakukan ketidak hadiran tanpa izin

  Bahwa kesengajaan (Dolus) adalah merupakan bagian dari kesalahan (Schuld). Menurut Memori Van Toelichting (Mvt) atau memori penjelasan yang dimaksud dengan sengaja adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya.

  Bahwa menurut Doktrin, apabila dalam suatu rumusan tindak pidana digunakan istilah dengan sengaja atau istilah lain “Dengan sengaja” ditafsirkan secara luas yaitu tidak hanya betul-betul dikehendaki dan atau diinsyafi oleh sipelaku tetapi juga hal-hal yang mengarah atau berdekatan dengan kehendak atau keinsyafannya itu.

  Bahwa yang dimaksud ” tanpa izin” berarti ketidakhadiran atau tidak beradanya si pelaku (Terdakwa) di suatu tempat tersebut (kesatuan) sebagaimana lazimnya seorang prajurit antara lain didahului dengan apel pagi, melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan atau yang menjadi tanggungjawabnya, kemudian apel siang. tanpa sepengatahuan atau seijin Komandan atau Pimpinannya. Sebagaimana lazimnya setiap prajurit yang bermaksud meninggalkan Kesatuannya wajib menempuh prosedur yang berlaku di kesatuannya.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah serta alat

  bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sbb : Bahwa benar, pada tanggal 2 Mei 2009 Saksi-II (RH. Pakpahan) melihat Terdakwa masih mengambil gaji seperti biasanya, namun pada tanggal 3 Mei 2009 saat apel pagi Terdakwa tidak ada dan ditunggu sampai apel siang Terdakwa tetap tidak menunjukan dirinya di lapangan apel sampai dengan tanggal 4 Mei 2009, sehingga Dandenma memerintahkan agar dibuatkan laporan THTI ke Danrindam

  XVII/Cenderawasih. Setelah lewat beberapa minggu Terdakwa tetap tidak ada tanda-tanda untuk kembali ke kesatuan, maka pada tanggal

  2 Juni 2009 Terdakwa dilaporkan telah melakukan tindak pidana meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan.

  Bahwa benar, kesatuan telah melakukan pencarian terhadap Terdakwa namun hasilnya nihil karena Terdakwa selama meninggalkan dinas tanpa ijin tidak pernah menghubungi kesatuan baik secara lisan maupun per telepon.

  Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua

  “Dengan sengaja Melakukan ketidak hadiran tanpa izin” telah terpenuhi. Unsur ke 3 : “Dalam waktu damai”

  Bahwa yang dimaksud “dalam waktu damai” berarti bahwa si Pelaku / Terdakwa atau seorang prajurit melakukan ketidakhadiran tanpa izin itu Negara Republik Indonesia tidak dalam keadaan perang yang ditentukan oleh Undang-undang demikian pula Kesatuan Terdakwa / si Pelaku tidak melaksanakan atau tidak dipersiapkan untuk tugas-tugas Operasi Militer (58 KUHPM) yaitu perluasan dalam keadaan perang.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah dan

  dengan adanya alat bukti lain di persidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : Bahwa benar, pada tanggal 2 Mei 2009 Saksi-II (RH. Pakpahan) melihat Terdakwa masih mengambil gaji seperti biasanya, namun pada tanggal 3 Mei 2009 saat apel pagi Terdakwa tidak ada dan ditunggu sampai apel siang Terdakwa tetap tidak menunjukan dirinya di lapangan apel sampai dengan tanggal 4 Mei 2009 sehingga Dandenma memerintahkan agar dibuatkan laporan THTI ke Danrindam

  XVII/Cenderawasih. Setelah lewat beberapa minggu Terdakwa tetap tidak ada tanda-tanda untuk kembali ke kesatuan maka pada tanggal

  2 Juni 2009 Terdakwa dilaporkan telah melakukan tindak pidana meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan.

  Bahwa benar, kesatuan telah melakukan pencarian terhadap Terdakwa namun hasilnya nihil karena Terdakwa selama meninggalkan dinas tanpa ijin tidak pernah menghubungi kesatuan baik secara lisan maupun per telepon.

  Bahwa benar, dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan dinas tanpa ijin dari Komandan Kesatuan Rindam XVII/Cenderawasih sejak tanggal 02 Mei 2009 sampai dengan tanggal 15 Juni 2009 saat perkara ini dilimpahkan kepada penyidik Pomdam

  XVII/ Cenderawasih sesuai Laporan Polisi Nomor : LP-35/A- 32/VII/2009/XVII atau selama + 44 (empat puluh empat) hari berturut- turut dan selama itu pula Negara Kesatuan RI dalam keadaan damai, selanjutnya baik Terdakwa maupun Kesatuan Rindam

  XVII/ Cenderawasih tidak sedang dipersiapkan untuk suatu tugas Operasi Militer. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ketiga “Dalam waktu damai” telah terpenuhi.

  Unsur ke 4 : “Lebih lama dari tiga puluh hari”

  Bahwa melakukan ketidakhadiran lebih lama dari tigapuluh hari berarti Terdakwa tidak hadir tanpa ijin berturut-turut lebih dari waktu tiga puluh hari.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah dan

  dengan adanya alat bukti lain di persidangan diperoleh fakta-fakta sebagai berikut : Bahwa benar, dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan dinas tanpa ijin dari Komandan Kesatuan Rindam XVII/Cenderawasih sejak tanggal 02 Mei 2009 sampai dengan tanggal 15 Juni 2009 saat perkara ini dilimpahkan kepada penyidik Pomdam

  XVII/ Cenderawasih sesuai Laporan Polisi Nomor : LP-35/A- 32/VII/2009/XVII atau selama + 44 (empat puluh empat) hari berturut- turut dan selama itu pula Negara Kesatuan RI dalam keadaan damai, selanjutnya baik Terdakwa maupun Kesatuan Rindam

  XVII/ Cenderawasih tidak sedang dipersiapkan untuk suatu tugas Operasi Militer.

  Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur keempat “Lebih lama dari tiga puluh hari” telah terpenuhi.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diterangkan diatas yang merupakan

  fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa cukup bukti yang sah dan cukup menyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana :

  “Militer yang dengan sengaja melakukan ketidak hadiran

tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari”.

  Sebagaimana diatur dan diancam menurut Pasal 87 ayat (1) ke-2 Jo Ayat (2) KUHPM .

  Menimbang : Sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara

  ini, Majelis Hakim ingin menilai sifat , hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut :

  1. Bahwa sifat dari perbuatan Terdakwa adalah hanya mengutamakan, mementingkan kepentingan pribadi dari pada kepentingan dinas.

  2. Bahwa hakekat Terdakwa melakukan tindak pidana ini karena Terdakwa kurangnya jiwa kejuangan pada diri Terdakwa dan kurangnya pemahaman hukum dari aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan serta disiplin yang berlaku di lingkungan Militer khususnya di Rindam XVII/Cenderawasih.

  3. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa adalah dapat mempengaruhi sendi - sendi kehidupan disiplin pada kesatuannya serta tugas dan tanggung jawab yang menjadi kewajiban Terdakwa dialihkan ke personil yang lain, sementara personil tersebut juga mempunyai tugas dan tanggung jawab sendiri pula sehingga dalam pelaksanaannya dapat mengganggu kelancaran tugas di satuan tempat Terdakwa bertugas.

  Menimbang : Bahwa tujuan Majelis tidaklah semata-mata hanya memidana orang-

  orang yang bersalah melakukan tindak pidana tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi Prajurit yang baik sesuai dan Sapta Marga.

  Menimbang : Bahwa sebelum menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara

  ini perlu terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :

  Hal-hal yang meringankan : - Nihil. Hal-hal yang memberatkan :

  1. Bahwa Perbuatan Terdakwa sangat bertentangan dengan sendi-sendi kehidupan prajurit dan tidak sesuai dengan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 wajib TNI.

  2. Bahwa Terdakwa tidak menghayati aturan disiplin Keprajuritan yang berlaku.

  3. Hingga saat ini tidak ada upaya Terdakwa untuk kembali ke kesatuan.

  Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas,

  berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

  Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara. Menimbang : Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa :

  Surat :

  • 1 (satu) lembar Surat Keterangan Pengganti Absensi dari Wadan Denma Rindam XVII/Cenderawasih tanggal 24 Juli 2009 atas nama atas nama SALMON ANINAM, Praka., NRP. 31000775481181.

  Oleh karena berkaitan dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa maka perlu ditentukan statusnya untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

  Mengingat : 1. Pasal 87 Ayat (1) Ke-2 Jo Ayat (2) KUHPM.

  2. Pasal 26 KUHPM.

  3. Pasal 143 UU. Nomor 31 Tahun 1997, serta ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.

  M E N G A D I L I 1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu : SALMON ANINAM, Praka., NRP.

  31000775481181, terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana “Desersi dalam waktu damai.

  2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana Pokok : Penjara selama 1 (satu) tahun.

  Pidana Tambahan : Dipecat dari Dinas Militer.

  3. Menetapkan barang-barang bukti berupa :

  Surat :

  • 1 (satu) lembar Surat Keterangan Pengganti Absensi dari Wadan Denma Rindam XVII/Cenderawasih tanggal 24 Juli 2009 atas nama SALMON ANINAM, Praka., NRP. 31000775481181.

  Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

  4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah).

  Demikian diputuskan pada hari Selasa, tanggal 11 Januari 2011 dalam Musyawarah Majelis Hakim oleh Adil Karo Karo, SH., Letkol. Chk., NRP. 1910000581260, sebagai Hakim Ketua serta Moch. Afandi, SH., Letkol. Chk., NRP. 1910014600763 dan Suwignyo Heri Prasetyo, SH., Mayor. Chk., NRP. 1910014940863, sebagai Hakim-Hakim Anggota, dan diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam siding yang terbuka untuk umum, dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut diatas, Oditur Militer Jem CH. Manibuy, SH., Kapten Chk., NRP. 11020013830776, dan Panitera Zwastika Mahedjajanta, SH., Kapten Chk., NRP. 11990012880573, serta dihadapan umum dan tanpa hadirnya Terdakwa.

  HAKIM KETUA cap/ttd ADIL KAROKARO, SH LETNAN KOLONEL CHK NRP. 1910000581260 HAKIM ANGGOTA I HAKIM ANGGOTA II Ttd Ttd

  

MOCH. AFANDI, SH SUWIGNYO HERI PRASETYO,SH

MAYOR CHK. NRP. 1910014600763 MAYOR CHK. NRP. 1910014940863

PANITERA Ttd ZWASTIKA MAHEDJAJANTA, SH KAPTEN CHK NRP. 11990012880573