Keywords : learning motivation, learning outcomes PENDAHULUAN - Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI SMA Babussalam Pekanbaru

  

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR

DENGAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

SISWA KELAS XI SMA BABUSSALAM PEKANBARU

  Muhammad Mukhlis FKIP Universitas Islam Riau

  Abstrak:

  Penelitian ini berawal dari hasil observasi yang teridentifikasi rendahnya motivasi belajar yang diduga berdampak terhadap rendahnya hasil belajar bahasa Indonesia siswa. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar bahasa Indonesia. Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode korelasional. Objek penelitian ini ialah siswa kelas XI SMA Babussalam Pekanbaru dengan jumlah sampel 97 siswa. Data dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi sederhana, regresi, dan korelasi parsial. Temuan penelitian adalah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar bahasa Indonesia. Berdasarkan temuan penelitian, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi motivasi belajar siswa, akan semakin tinggi pula hasil belajar bahasa Indonesia yang diraihnya. Sumbangan motivasi belajar sebesar 40,1% terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa.

  Kata kunci: motivasi belajar, hasil belajar Abstract:

  This study originated from the observation that identified the alleged lack of motivation to learn low impact on student learning outcomes Indonesia. Therefore, it is necessary to do research on the relationship between motivation to learn the results of studying Indonesia. This study aims to describe the relationship between motivation to learn the results of learning Indonesia. This study is a descriptive study using a quantitative approach and the correlation metodh. The object of this study is the high school students of class XI Babussalam Pekanbaru with a sample of 97 student. Date were analyzed using sample correlation, regression, and partial correlation. The findings of the study is that there is positive and significant relationship between learning motivation and learning outcomes Indonesia. Based on the research findings, it can be concluded that the higher the students motivation, the higher the learning outcomes are archieved Indonesia. Donation motivation to learn by 40,1% against the Indonesia student learning outcomes.

  Keywords : learning motivation, learning outcomes

  ada keinginan untuk belajar. Keinginan itu

  PENDAHULUAN

  akan muncul dengan adanya dorongan Keberhasilan dalam proses belajar

  (motivasi) baik dalam diri siswa maupun peserta didik sangat ditentu-kan oleh dari luar diri siswa tersebut. Motivasi kemampuan belajarnya. Keberhasilan belajar bagi siswa adalah salah satu faktor belajar yang baik akan dapat diraih apabila yang diduga sebagai penentu dalam

  41

  Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI SMA Babussalam Pekanbaru

  mencapai tujuan pembelajaran, sehingga semakin besar motivasinya kemungkinan akan semakin besar kesuksesan belajarnya.

  Pernyataan tersebut juga disampaikan Uno (2011:23), bahwa motivasi belajar adalah dorongan baik dari diri maupun dari luar siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku.

  Motivasi merupakan salah satu komponen yang amat penting dalam pembelajaran dan merupakan sesuatu yang sulit diukur. Kemauan untuk belajar merupakan hasil dari berbagai faktor, yaitu kepribadian, kebiasaan, dan karak-teristik belajar siswa. Selanjutnya, Aunurrahman (2012:180) menyata-kan bahwa motivasi belajar merupa-kan kekuatan yang dapat menjadi tenaga sebagai pendorong siswa dengan menggunakan potensi dari dirinya maupun dari luar untuk mencapai tujuan pembelajaran.

  Dalam memperoleh hasil belajar yang diinginkan pada mata pelajaran bahasa Indonesia diperlukan motivasi untuk belajar, sehingga siswa benar-benar dan memaknai pembelajarannya. Oleh karena itu, peran guru, sekolah, dan orang tua sangat penting dalam meningkatkan motivasi siswa untuk belajar bahasa Indonesia. Keadaan lingkungan ini kemungkinan akan memengaruhi hasil belajar bahasa Indonesia.

  Merson (dalam Tu’u, 2004: 78) menyatakan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar di antaranya: kecerdasan, bakat, minat, perhatian, motif, kesehatan, cara belajar, lingkungan keluarga, pergau-lan, sekolah, dan sarana pendukung belajar. Terkait dengan hasil belajar bahasa Indonesia, faktor-faktor yang diuraikan di atas sangat memengaruhi prestasi belajar siswa. Apabila fakto-faktor tersebut tidak mendukung, maka hasil belajar bahasa Indonesia akan dipastikan menurun.

  Siswa yang mempunyai motivasi belajar diharapkan memiliki kegigihan di dalam menghadapi segala halangan yang mengganggu kelancaran aktivitas belajar mereka. Sejauh mana adanya perubahan tingkah laku pada diri siswa tergantung seberapa kuat motivasi belajar terutama ketika proses pemelajaran sedang berlangsung.

  Proses pembelajaran bahasa Indonesia pada saat sekarang ini menuntut peserta didik untuk aktif. Dalam melaksanakan pembelajaran aktif pada mata pelajaran bahasa Indonesia, siswa sebaiknya lebih banyak mengalami dan mencari sen-diri pengetahuannya.

  Pengetahuan tersebut didapatkan dengan membaca atau bertanya pada guru. Oleh karena itu, siswa harus memiliki motivasi belajar yang tinggi untuk mencapai tujuan pembelajaran bahasa Indonesia yang diharapkan.

  Berdasarkan persoalan di atas rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas XI SMA Babussalam Pekanbaru? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas XI SMA Babussalam Pekanbaru.

METODE PENELITIAN

  Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode korelasional. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Babussalam Pekanbaru yang berjumlah siswa 97 orang dan penentuan sampelnya menggunakan teknik sampel jenuh, yaitu seluruh jumlah

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  76

  Selanjutnya,uji signifikansi koefisien korelasi antara variabel motivasi belajar (X) dengan hasil belajar bahasa Indonesia (Y) dilakukan dengan uji t. Hasil perhitungan

  Melalui persamaan regresi dengan menggunakan metode kore-lasi sederhana diperoleh nilai (rxy) sebesar 0,633. Artinya korelasi motivasi belajar dengan hasil belajar bahasa Indonesia berhubungan positif atau satu arah. Hasil analisis koefisien determinansi dapat dijelaskan bahwa hasil belajar bahasa Indonesia (Y) dipengaruhi oleh motivasi belajar bahasa Indonesia (X) sebesar 40,1%,

  2 tabel = 67,50.

  7,314 < x

  2 hitung =

  pada taraf signifikansi alpa = 0,05. Selanjutnya, setelah dilakukan uji normalitas data, kemudian dilanjutkan dengan uji homogenitas data dengan menggunakan uji bartlett. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dari kedua variabel data variabel penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa pengujian homogenitas data variabel (Y) atas variabel (X) berasal dari populasi yang homogen. Hal tersebut terbukti dari harga x

  tabel

  Secara keseluruhan kedua data penelitian tersebut setelah diuji normalitas melalui uji lillifors, maka dapat disimpulkan bahwa data ketiga variabel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hal itu terbukti bahwa harga L hitung untuk kedua variabel yang diperoleh lebih kecil daripada harga L

  Berdasarkan tabel 1 di atas, pada variabel hasil belajar dapat dideskripsikan bahwa responden yang memeroleh skor di bawah rata-rata sebanyak 29 siswa atau sekitar 29,9%, responden yang memeroleh skor rata-rata sebanyak 23 siswa atau sekitar 23,71 %, dan responden yang meme-roleh di atas rata-rata sebanyak 45 siswa atau 46,39 %. Selanjutnya, pada variabel motivasi belajar dapat dideskripsikan bahwa responden yang memeroleh skor di bawah rata-rata sebanyak 57 siswa atau sekitar 58,76 %, responden yang memeroleh skor rata-rata sebanyak 25 siswa atau sekitar 25,78 %, dan responden yang memeroleh di atas rata- rata sebanyak 15 siswa atau 15,46 % Secara keseluruhan frekuensi dan persentase setiap skor dapat dilihat pada table.

  25 25, 78 15 15,46

  Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI SMA Babussalam Pekanbaru

  populasi dijadikan sampel penelitian. Data penelitian variabel motivasi belajar diperoleh melalui angket yang telah diuji tingkat vali-ditas dan reliabilitasnya. Sementara itu, hasil belajar bahasa Indonesia diperoleh dari rapor siswa. Teknik analisis statistik yang digunakan adalah regresi dan korelasi sederhana melalui korelasi product momment.

  3

  88 123,5

  Motivasi belajar 167

  23 23, 71 45 46,39

  9

  29,

  Jlh % Jlh % Jlh % Hasil belajar 90 76 81,63 29

  Teren dah Teng ah

  Tabel 1. Hasil Analisis Data Kedua Variabel Peneltian Variabel Skor Skro di Bawah Rata- rata Skor Rata- rata Skor di Atas Rata- rata Terti nggi

  Data penelitian yang dianalisis terdiri dari dua jenis, yaitu hasil belajar bahasa Indonesia dan motivasi belajar. Data variabel hasil belajar bahasa Indonesia dikumpulkan berdasarkan nilai kognitif yang terdapat pada rapor siswa, sedangkan data variabel motivasi belajar diperoleh dari angket penelitian. Kedua data variabel tersebut dijadikan sumber analisis data. Hasil analisis data kedua variabel tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

  57 58,

  • 0,131X. Berdasarkan persamaan ini diperoleh nilai konstanta sebesar 65,476. Artinya jika tidak ada motivasi belajar pada diri siswa atau X sama dengan nol, maka hasil belajar bahasa Indonesia yang diperolehnya sebesar 65,476. Nilai b pada persamaan regresi diperoleh nilai sebesar 0,131. Berdasarkan persamaan ini dapat dinyatakan bahwa setiap penambahan satu skor motivasi belajar, akan memengaruhi hasil belajar bahasa Indonesia sebesar 0,131. Gambaran yang jelas dapat dilihat dari tabel ANAVA berikut.

  69*

  Senada dengan pernyataan di atas, Uno (2011:23) menyatakan motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik yaitu berupa hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, dan harapan akan cita-cita masa depan. Faktor ekstrinsik adalah adanya penghargaan dalam belajar, lingku-ngan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik.

  Motivasi belajar memiliki peranan terhadap hasil belajar bahasa Indonesia. Hal ini bermakna semua kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia yang dilakukan siswa sangat bermanfaat bagi dirinya untuk meraih prestasi belajar yang baik. Motivasi belajar yang positif dapat dilihat pada kegiatan pembelajaran sehari-hari. Siswa yang memiliki motivasi tinggi terhadap kegiatan pembelajaran akan cenderung dan semangat dalam belajar, selalu tepat waktu dalam mengumpulkan tugas mata pelajaran, memilki keinginan yang tinggi untuk berhasil, dan menjadikan kegiatan belajar sebagai suatu kebutuhan.

  0,05, dengan demikian bentuk regresi Y atas X memiliki regresi yang signifikan. Artinya motivasi belajar memiliki hubungan terhadap hasil belajar bahasa Indonesia.

  =

  atau (63,69 > 3,96) pada 

  tabel

  > F

  hitung

  Berdasarkan analisis ANAVA di atas dapat dijelaskan harga F

  6,04 1,0 6 ns I,65

  46 316,27 227,80 6,45

  49

  646500,623 398,302 6,253 63,

  95 646500,623 398,302 594,068

  1

  1

  Total 97 647493 Regresi (a) Regresi (b/a) Residu/Sisa

  Tabel 2. ANAVA untuk Uji Signifikansi dan Linieritas Regresi Ŷ = 65,476 + 0,131X Sumber Varians dk JK RJK F hit ung F tabel = 0,05

  Hubungan antara variabel motivasi belajar dengan hasil belajar bahasa Indonesia memiliki persamaan Ŷ = 65,476

  ternyata nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel atau 7,97 > 1,67. Artinya terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar bahasa Indonesia.

  tabel,

  dibandingkan dengan t

  hiutng

  1.67. Berdasarkan harga tersebut kemudian t

  diperoleh harga t hiutng = 7,97 dan t tabel =

  • 3,96 Tuna Cocok Kesalahan(Er ror)

  Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI SMA Babussalam Pekanbaru

  Motivasi belajar yang tinggi menjadi siswa sebagai orang yang patut untuk diteladani, karena dorongan dan keinginan untuk bela-jar menempatkan dia sebagai siswa yang berprestasi. Apalagi dorongan tersebut timbul dari dalam dirinya, akan lebih mudah bagi siswa untuk mencapai tujuan pembalajaran yang diharapkan. Sardiman (2011:89) me-nyatakan bahwa motivasi yang tumbuh dari dalam diri siswa tidak perlu dirangsang dari luar, karena sudah ada dorongan dari dalam dirinya untuk melakukan sesuatu. Motivasi ini memiliki peran yang penting bagi siswa untuk menumbuh-kembangkan potensi yang ada dalam dirinya.

  Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI SMA Babussalam Pekanbaru

  Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar merupakan faktor terbesar yang memengaruhi hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari sumbangan motivasi belajar sebesar 40,1% terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa. Temuan ini mendukung hasil pene-litian sebelumnya yang dilakukan oleh Wijaya (2013), bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa. Kontribusi motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa yang sebesar 14,10%. Selanjutnya, hasil penelitian yang dilakukan Hamdu (2011) menjelaskan bahwa terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar dengan kontribusi sebesar 48,1%.

  Motivasi belajar merupakan sebagai faktor dominan yang harus mendapatkan perhatian khusus di kalangan pendidikan. Hal ini dilaku-kan demi mencapai prestasi belajar yang unggul dan bermutu. oleh karena itu, perlu upaya dalam meningkatan motivasi pada diri siswa sehingga ia dapat belajar dengan sebaik mungkin.

  Seorang guru dituntut supaya memberikan motivasi yang kuat pada diri siswa untuk belajar sungguh-sungguh. Hal tersebut dapat diterapkan dengan cara menjelaskan tujuan belajar, memberi hadiah, pujian, hukuman, memberikan perhatian, memberikan angka, dan metode yang bervariasi. Penerapan dengan upaya- upaya tersebut dapat meningkatkan prestasi belajar bahasa Indonesia siswa

  Motivasi belajar yang positif memiliki peranan penting terhadap hasil belajar bahasa Indonesia. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan selalu menunjukkan aktivitas-aktivitas yang mendukung dalam keberhasilan belajarnya. Hal tersebut dapat dilihat di dalam proses pembelajaran siswa tersebut akan selalu bersemangat untuk belajar, tidak pernah putus, giat dalam membaca, dan selalu berusaha untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Namun apabila siswa tidak memiliki motivasi dalam belajar cenderung mengabaikan tugas-tugas yang diberikan, selalu terlambat masuk sekolah, dan tidak aktif dalam belajar.

  Merson (dalam Tu’u, 2004: 78) menyatakan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar di antaranya: kecerdasan, bakat, minat, perhatian, motif, kesehatan, cara belajar, lingkungan keluarga, pergau-alan, sekolah, dan sarana pendukung belajar lainnya. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama disemua aspek baik dari sekolah, guru, masyarakat, dan terutama orang tua. Selanjutnya, Aunurrahman (2012:177) menyata-kan bahwa kegagalan dalam mewu-judkan keberhasilan dalam belajar dikarenakan banyaknya permasala-han dalam kegiatan pembelajaran. Permaasalahan tersebut dapat berke-naan dengan minat, kecakapan, pengalaman, sikap dalam belajar, motivasi, dan konsentrasi.

  Hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa semua hipotesis yang diajukan dalam pene-litian ini diterima. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa motivasi belajar bahasa Indonesia memiliki sumbangan yang positif dan signifikan dengan hasil belajar bahasa Indonesia sebesar 40,1%.

  Berdasarkan pengujian hipo-tesis di atas, jika diamati angka sumbangan motivasi belajar bahasa Indonesia, tampak angka tersebut sebuah persentase yang relatif besar. Peneliti berpendapat demikian kare-na pada dasarnya banyak faktor yang menentukan hasil belajar bahasa Indonesia yang diperoleh siswa.

  Dalam meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia siswa diperlukan faktor- faktor yang dapat membantu siswa untuk

  Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI SMA Babussalam Pekanbaru

  meraih prestasi belajar bahasa Indonesia yang diharapkan. Faktor yang dapat dilakukan yaitu dengan meningkat-kan taraf motivasi belajar bahasa Indonesia. Walaupun faktor tersebut bukan menjadi penentu utama dalam meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia, namun hasil penelitian menyimpulkan bahwa faktor tersebut tidak bisa diabaikan begitu saja. Oleh karena itu, diperlukan perhatian khusus untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

  SIMPULAN

  Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar siswa dengan hasil belajar bahasa Indonesia. Berdasarkan temuan penelitian, maka semakin tinggi motivasi belajar siswa, akan semakin tinggi pula hasil belajar bahasa Indonesia yang diraihnya. Hasil belajar bahasa Indonesia dapat ditingkatkan melalui peningkatan motivasi belajar siswa. Sumbangan motivasi belajar sebesar 40,1% terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa.

  SARAN

  Berdasarkan kesimpulan disa- rankan: Pertama, kepala sekolah sebaiknya harus selalu memberikan motivasi kepada siswa dalam belajar, memotivasi siswa untuk gemar membaca, dan memberikan pelatihan kepada guru-guru dalam melaksana-kan proses pembelajaran yang baik, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pihak sekolah diharap-kan menyediakan sarana yang menunjang keberhasilan siswa dalam belajar seperti membeli buku-buku penunjang untuk semua mata pelajaran, menyedikan sarana untuk proses pembelajaran.

  Kedua, bagi para guru khususnya guru bahasa Indonesia diharapkan memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu giat belajar. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara memvariasikan metode pembelajaran, menciptakan suasana yang kondusif, memberikan hadiah dan pujian bagi siswa yang berprestasi dalam belajar. Upaya tersebut akan memicu siswa untuk terrmotivasi dalam belajar.

  Ketiga, bagi orang tua murid dan guru sebaiknya bekerja sama dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan cara bermusyawarah dengan orang tua murid atau membentuk Persatuan Orang Tua Murid dan Guru (POMG). POMG ini dapat dilakukan satu bulan sekali yang membahas tentang perkembangan anaknya dalam belajar. selain itu, untuk mengatasi masalah rendahnya motivasi belajar siswa bisa juga dikonsultasikan dengan guru bimbingan konseling (BK).

  Keempat, untuk penelitian lebih lanjut, dapat melakukan pengamatan terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas

  XI SMA Babussalam Pekanbaru melalui faktor-faktor lainnya seperti sikap, intelegensi, bakat, peran orang tua dan sebagainya. Hal ini disebabkan oleh banyaknya faktor lain yang dapat memengaruhi hasil belajar bahasa Indonesia.

DAFTAR RUJUKAN

  Aunurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran . Bandung: Alfa-beta. Hamdu, Ghullam & Lisa Agustina, 2011,

  Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Pestasi Belajar IPA Di Sekolah Dasar (Studi Kasus Terhadap Siswa Kelas

  IV SDN Tarumanagara Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya),

  Jurnal Peneli-tian Pendidikan , (online), Vol. 12 no. 1, hal. 6, (http://jurnal.

  upi.ac.id, diakses 22 Juni 2013). Sardiman. 2011. Interaksi dan Moti-vasi

  Belajar Mengajar . Jakarta: Rajawali Pers.

  Tu’u. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa . Jakarta: Grasindo. Uno, Hamzah. 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya . Jakarta: Bumi Aksara. Wijaya, Niken Ratna. 2013. Hubungan

  Antara Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pkn di SMPN 77 Jakarta. Jurnal pendidikan.

  (online). Vol.

  5 No.

  4 (http://jurnal.uny.com/, diakses 22 Juni 2013).

  Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI SMA Babussalam Pekanbaru

Dokumen yang terkait

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - SENSOR PEMILIH WARNA | Risma | TELISKA

0 0 8

ANALISA PEMANFAATAN TEKNOLOGI BLUETOOTH SEBAGAI SISTEM KOMUNIKASI DATA Yeni Irdayanti Staf Pengajar Program Studi Teknik Elektronika Politeknik Negeri Sriwijaya ABSTRAK - ANALISA PEMANFAATAN TEKNOLOGI BLUETOOTH SEBAGAI SISTEM KOMUNIKASI DATA

0 0 8

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - ANALISA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK MENGGUNAKAN KAPASITOR BANK BERBASIS ELECTRICAL TRANSIENT ANALYZER PROGRAM (ETAP) (STUDI KASUS LABORATORIUM TEKNIK LISTRIK POLSRI)

0 0 11

Implementasi Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2006 Tentang Sumber Daya Air Dan Sumur Resapan di Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru

0 0 19

Pandangan Umum Terhadap Konsep Otonomi Daerah Dalam Sistem Pemerintahan Daerah di Indonesia

0 0 10

104 Implementasi Fungsi Koordinasi Camat dalam Penyelenggaraan Kegiatan Pemerintahan di Kecamatan Lima Puluh Kota Pekanbaru

0 0 20

PERLINDUNGAN PEMERINTAH TERHADAP TENAGA KERJA WANITA DI KOTA PEKANBARU Sri Maulidiah Prodi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Riau ABSTRAK - Perlindungan Pemerintah Terhadap Tenaga Kerja Wanita Di Kota Pekanbaru

0 0 12

Kata kunci: kesantunan, tuturan, imperatif. PENDAHULUAN - Kesantunan Tuturan Imperatif Mahasiswa Kelas A Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau Angkatan 2007

0 1 8

Kata Kunci: Iklan, Televisi, Implikatur, Diksi, Peristiwa Tutur. USE OF LANGUAGE ON TELEVISION ADVERTISEMENT Abstract - Pemakaian Bahasa pada Iklan Televisi

0 0 13

KATA KUNCI: Ejaan, Tanda baca, Peraturan Daerah PENDAHULUAN - Analisis Penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan Dalam Pertauran Daerah Provinsi Riau Tahun 2010

0 0 8