KATA KUNCI: Ejaan, Tanda baca, Peraturan Daerah PENDAHULUAN - Analisis Penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan Dalam Pertauran Daerah Provinsi Riau Tahun 2010

  

ANALISIS PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DALAM

PERTAURAN DAERAH PROVINSI RIAU TAHUN 2010

  Jamilin Tinambunan Hermaliza

  Latif

  

FKIP Universitas Islam Riau

ABSTRAK

  Penggunaan atau pemakaian kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam aspek huruf kapital dan tanda baca, hendaknya menjadi perhatian setiap individu termasuk dalam penulisan Peraturan Daerah Provinsi Riau. Masalah dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana penggunaan huruf kapital dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau tahun 2010? dan (2) bagaimana penggunaan tanda baca (titik, koma, titik koma, dan titik dua) dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau tahun 2010?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, metode yang berusaha memaparkan dan menggambarkan data tentang penggunaan huruf kapital dan tanda baca dalam Peraturan Daerah Propinsi Riau tahun 2010 seperti apa adanya. Teknik pengumpulan data adalah teknik observasi, teknik dokumentasi, dan membaca. Data dianalisis dengan menggunakan teknik presentase dan kategori nilai.Hasil pengolahan data dapat disimpulkan (1) pemakaian huruf kapital dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau tahun 2010 berkategori baik sekali dengan nilai rata-rata 93,32%. (2) pemakaian tanda baca (tanda titik, tanda koma, tanda titik koma, dan titik dua) dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau tahun 2010 sebagai berikut: (1) pemakaian tanda titik dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau tahun 2010 berkategori baik sekali dengan nilai rata-rata 89,31%, (2) pemakaian tanda koma dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau tahun 2010 berkategori baik sekali dengan nilai rata-rata 98,02%, (3) pemakaian tanda titik koma dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau tahun 2010 berkategori baik sekali dengan nilai rata-rata 95,45%, dan (4) pemakaian tanda titik dua dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau tahun 2010 berkategori baik sekali dengan nilai rata-rata 100%.

  KATA KUNCI: Ejaan, Tanda baca, Peraturan Daerah PENDAHULUAN

  Oleh karena itu, jika orang bertanya Bahasa merupakan satu wujud yang apakah bahasa itu, maka jawabannya tidak dapat dipisahkan dari dapat bermacam–macam sejalan kehidupan manusia, sehingga dapat dengan bidang kegiatan tempat dikatakan bahwa bahasa itu adalah bahasa itu digunakan. Jawaban milik manusia yang telah menyatu seperti bahasa adalah alat untuk dengan pemiliknya. Sebagai salah menyampaikan isi pikiran, bahasa satu milik manusia, bahasa selalu alat untuk berinteraksi, bahasa adalah muncul dalam segala aspek dan alat untuk mengekspresikan diri, dan kegiatan manusia. Tidak ada satu bahasa adalah alat untuk menampung kegiatan manusia pun yang tidak hasil kebudayaan, semuanya dapat disertai dengan kehadiran bahasa. diterima.

JURNAL GERAM VOLUM:01, NOMOR: 03, DESEMBER 2013

  

Analisis Penggunaan Ejaan Yang disempurnakan dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun

2010

  Dalam berbagai kegiatan kita tidak luput menggunakan bahasa, baik secara lisan maupun secara tulisan. Tulisan yang baik adalah tulisan yang berpedoman dengan penggunaan ejaan yang disempurnakan. Penggunaan ejaan yang baik itulah mencerminkan kepribadian seseorang. Semakin baik tulisan seseorang, semakin baiklah cerminan pikiran orang tersebut. Ejaan adalah rangkaian aturan yang wajib digunakan dan ditaati dalam tulisan bahasa Indonesia. Ejaan bisa juga diartikan pengambaran bunyi bahasa (kata, kalimat, dan sebagainya) dengan kaidah tulisan (huruf) yang distandardisasikan. Ejaan sebagai patokan dalam sebuah tulisan, contoh penulisan peraturan daerah.

  Pentingnya tanda baca dalam bahasa tulis dapat kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari. Kita dapat merasakan perbedaan tulisan yang diberi tanda baca dan pemakaian ejaan yang tepat dengan tulisan yang tidak menggunakan tanda baca dan ejaan yang tepat. Tulisan yang menggunakan tanda baca dan ejaan yang tepat akan lebih mudah dan cepat dipahami. Itulah sebabnya dalam menulis sesuatu kita dituntut menggunakan ejaan yang disempurnakan (Nurmita, Neneng, 2005:3). Misalnya di dalam pembuatan peraturan daerah, alangkah baiknya menggunakan tanda baca dan ejaan yang tepat. Agar tidak terjadi kesalahpahaman bagi orang-orang atau khalayak ramai yang membacanya. Hal inilah peneliti tertarik untuk meneliti peraturan daerah, selain itu penulisan peraturan daerah yang baik mencerminkan kepribadian suatu pemeritahan daerah yang baik, terutama Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010, yaitu penggunaan huruf kapital dan tanda bacanya.

  Menurut Chaer (2000:77) Seiring dikatakan orang bahwa ejaan itu tidak lain dari konvensi grafis, atau perjanjian tulis-menulis yang dilakukan suatu masyarakat bahasa untuk menulis bahasanya. Jadi, bahasa yang seharusnya dilafalkan atau diujarkan kini diganti dengan huruf-huruf dan tanda lainnya. Huruf yang digunakan bisa huruf Latin, huruf Arab, huruf Kanji, huruf Pallawa, atau huruf yang lainnya.

  Menurut Hamidi, dkk. (2008:100) Pengertian Naskah Akademik dalam

  Pasal 1 ayat (7) Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2005 disebutkan bahwa Naskah Akademik adalah naskah yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah mengenai konsep yang berisi latar belakang, tujuan penyusunan, sasaran yang ingin diwujudkan dan lingkup, jangkauan, objek, atau arah pengaturan rancangan undang- undang.

  Peratuaran Daerah adalah teks yang berbentuk tulisan yang bertuliskan peraturan atau aturan perundang-undangan yang mengatur otonomi daerah. Menurut Marbun (2006:226) “ Peraturan perundang- undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan persetujuan bersama kepala daerah”. Rancangan PERDA dapat berasal dari inisiatif DPRD atau Gubernur. Peraturan daerah dibuat dengan rangkah penyelenggaraan Otonomi Daerah dan penjabaran lebih lanjut dari peraturan perundang-undangan yang lebih tingggi untuk suatu daerah. Menurut Bratakusumah dan Dadang Solihin (2004:20) Peraturan Daerah dapat memuat ketentuan tentang pembebanan biaya paksaan penegakan hukum, seluruhnya atau sebagian kepada pelanggar. Paksaan yang dilakukan oleh peraturan daerah untuk menegakkan dengan UU 22/99 disebut ‘ paksaan penegakan hukum atau paksaan pemeliharan hukum’. Paksaan penegakan hukum itu pada umumnya berwujud mengambil atau meniadakan, mencegah, melakukan atau memperbaiki segala sesuatu yang telah dibuat, diadakan, dijalankan, dialpakan, atau ditiadakan yang bertentangan dengan hukum.

  Apabila pelanggar tidak mengindahkannya, maka diambil suatu tindakan paksaan. Pejabat yang menjalankan tindakan paksaan penegakan hukum terhadap pelanggar harus dengan tegas. Peraturan Daerah dapat memuat ancaman pidana kurungan paling lama enam bulan atau denda seba- nyak-banyaknya Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah). Ke-putusan peraturan Daerah inilah yang mengatur otonomi suatu daerah.

  Berdasarkan uraian yang telah penulis ungkapkan di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan dalam Peraturan daerah Provinsi Riau Tahun 2010”, dengan merumuskan masalah: (1) Bagaimana penggunaan huruf kapital dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau tahun 2010? (2) Bagaimana penggunaan tanda baca (titik, koma, titik koma dan titik dua) dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau tahun 2010?

METODE PENELITIAN

  Best dalam Sukardi (2007:157) penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha mengambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Penelitian ini juga sering disebut non eksperimen, karena pada penelitian ini peneliti tidak melakukan kontrol dan memanipulasi variabel penelitian. Data yang diperoleh berupa kata-kata tertulis. Untuk menganalisis data yang terdapat dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif. Metode ini digunakan untuk memecahkan dan menjawab permasalahan yang dihadapi. Hal ini dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi, dan analisis data. Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi dan teknik observasi. Setelah data terkumpul kemudian dianalisis berdasarkan teori yang dipergunakan. Hasil analisis akan diberikan penilaian dengan memedomani kriteria penilaian seperti di bawah ini:

  

Analisis Penggunaan Ejaan Yang disempurnakan dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun

2010

  2

  Pemakaian tanda baca banyak ditemukan dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 sesuai dengan penggunaanya, tetapi penulis hanya memfokuskan pada tanda titik (.), tanda koma (,), tanda titik koma (;), dan tanda titik dua (:) yang didasarkan atas kaidah pemakaian tanda baca yang baik dan benar menurut ketentuan Ejaan Yang Disempurnakan.

  Pemakaian huruf kapital sebenarnya tidaklah terlalu sulit. Di dalam pemakaian huruf kapital lebih mudah dibandingkan dengan pemakaian tanda baca lainnya, sehingga jika penulis Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 sudah memahami pemakaian huruf kapital maka dapat menempatkan huruf kapital dengan tepat. Pada hakikatnya huruf kapital lazim dipakai atau ditempatkan sebagai huruf pertama pada awal kalimat sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sebagaimana dikemukakan Depdiknas (2007:20) “ Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat”.

  Pemakaian huruf kapital dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 hanya delapan kaidah yang ditemukan dari 15 pemakaian kaidah yang ditetapkan dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Secara keseluruhan huruf kapital yang digunakan berjumlah 643 data. Dari data tersebut pemakaian huruf kapital yang benar berjumlah 600 (93,32%) data dan 43 (6,68%) data yang salah, maka dapat ditegaskan bahwa pemakaian huruf kapital dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 berkualitas baik sekali.

  Pembahasan penelitian ini menyajikan interprestasi data yang dilakukan terhadap keseluruhan pemakaian huruf kapital dan tanda baca (tanda titik, tanda koma, tanda titik koma dan tanda titik dua) yang terdapat dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010. Bertitik tolak dari deskripsi data dan analisis data yang diuraikan sebelumnya, bahwa pada dasarnya 5 sampel Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 telah menggunakan huruf kapital dan tanda baca. Berdasarkan analisis data, dapatlah diberikan interpretasi berikut ini.

  HASIL DAN PEMBAHASAN

  (Nurgiyantoro, 2010:253)

  Cukup Kurang

  1 Baik Sekali Baik

  3

  TABEL 01 PEDOMAN PENILAIAN PENELITIAN DAN MENGANALISIS DATA Interval Persentase

  4

  1

  2

  3

  4

  76 - 85 56 - 74 10 - 55

  Keterangan 1-4 D-4 86 - 100

  Tingkat Penguasaan Nilai Ubahan Sekala Empat

  Pemakaian tanda titik di dalam 5 sampel Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 hanya empat kaidah yang ditemukan dari delapan kaidah yang ditetapkan dalam EYD. Secara keseluruhan tanda titik yang digunakan berjumlah

  1131 data, tanda titik yang benar berjumlah 1010 (89,31%) dan data yang salah berjumlah 121 (12,93%), dengan tingkat kesalahan 121 (10,69%). Dapat ditegaskan bahwa pemakaian tanda titik dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 berkualitas baik sekali.

  Pada kenyataan demikian logis mengingat pemakaian tanda baca titik hampir sama dengan pemakaian huruf kapital yang sudah dipahami, yakni tanda baca titk pada dasarnya digunakan disetiap akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan, sehingga seorang penulis Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 memahami kaidah tanda titik dapat menggunakannya dengan tepat.

  Pemakaian tanda koma di dalam 5 sampel Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 hanya satu kaidah yang ditemukan dari empat belas kaidah yang ditetapkan dalam EYD. Secara keseluruhan tanda koma yang digunakan berjumlah 202 data, tanda titik koma yang benar berjumlah 198 (98,02%) dan data yang salah berjumlah

  4 (1,98%),dengan tingkat kebenaran 198 (98,02%). Dapat ditegaskan bahwa pemakaian tanda koma dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 berkualitas baik sekali.

  Pemakaian tanda titik koma di dalam 5 sampel Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 hanya satu kaidah yang ditemukan dari dua kaidah yang ditetapkan dalam EYD. Secara keseluruhan tanda titik koma yang digunakan berjumlah 154 data, tanda titik koma yang benar berjumlah 147 (95,45%) dan data yang salah berjumlah 7 (4,55%), dengan tingkat kesalahan 7 (4.55%).

  Dapat ditegaskan bahwa pemakaian tanda titik koma dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 berkualitas baik sekali.

  Pemakaian tanda titik dua di dalam 5 sampel Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 hanya dua kaidah yang ditemukan dari empat kaidah yang ditetapkan dalam EYD. Secara keseluruhan tanda titik dua yang digunakan berjumlah 75 data, tanda dua yang benar berjumlah 75 (100%), dengan tingkat kesalahan 75 (100%). Dapat ditegaskan bahwa pemakaian tanda titik dua dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 berkualitas baik sekali.

  KESIMPULAN

  Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemakaian huruf kapital dan pemakaian tanda baca dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

  1. Pemakaian huruf kapital dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 berkategori baik sekali dengan nilai rata-rata 93,32%. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi “Penggunaan huruf kapital dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 berkategori cukup’ ditolak.

  2. Pemakaian tanda baca (tanda titik, tanda koma, tanda titik koma, dan tanda titik dua) dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 sebagai berikut:

  a. Pemakaian tanda titik dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 berkategori baik sekali dengan nilai rata- rata 89,31%. Dengan

JURNAL GERAM VOLUM:01, NOMOR: 03, DESEMBER 2013

  

Analisis Penggunaan Ejaan Yang disempurnakan dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun

2010 Jamilin Tinambunan, Hermaliza dan Latif

  Selain itu bagi mahasiswa yang ingin meneliti Peraturan Daerah, alangkah baiknya meneliti masalahnya yang lain misalnya tentang kata atau kajiannya ke sintaksis bahasanya.

  Sekretariat Daerah Provinsi Riau. 2009. Himpunan

  Pustaka. Biro Hukum Organisasi Tatalaksana

  Bahasa Baku Bahasa Indonesia . Jakarta: Balai

  Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata

  Otonomi Luas dengan Pemilihan Kepala Daerah secara Langsung. Jakarta: Rajawali Pres.

  Abdullah, Rozali. 2007. Pelaksanaan

  2. Setiap pegawai atau penulis Peraturan Daerah hendaknya senangtiasa memperhatikan pemakaian huruf kapital dan tanda baca (tanda titik, tanda koma, tanda titik koma dan tanda titik dua) sesuai dengan kaidah Pemakaian agar maksud penyampaian informasi tersebuat dapat dipahami pembaca baik terutama bagi khalayak ramai.

  demikian hipotesis yang berbunyi “Penggunaan tanda titik dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 berkategori cukup’ ditolak.

  1. Perlunya adanya pembinaan dan pengembangan kemampuan berbahasa umumnya pemakaian huruf kapital dan tanda baca di dalam pembuatan Peraturan Daerah khususnya Peraturan Daerah Provinsi Riau melalui penyuluhan tentang Ejaan Yang Disempurnakan terlebih agar penulis yang membuat Peraturan Daerah dapat memahami pemakaian huruf kapital dan tad abaca terlebih Peraturan Daerah adalah Dokumen resmi maka dari itu sebuah dokumen resmi berlandaskan dengan tata bahasa baku seperti EYD.

  Saran yang dapat diberikan sesuai dengan hambatan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

  SARAN

  d. Pemakaian tanda titik dua dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 berkategori baik sekali dengan nilai rata-rata 100%. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi “Penggunaan tanda titik dua dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 berkategori cukup’ ditolak.

  c. Pemakaian tanda titik koma dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 berkategori baik sekali dengan nilai rata-rata 95,45%. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi “Penggunaan tanda titik koma dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 berkategori cukup’ ditolak.

  b. Pemakaian tanda koma dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 berkategori baik sekali dengan nilai rata- rata 98,02%. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi “Penggunaan tanda koma dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 berkategori cukup’ ditolak.

DAFTAR PUSTAKA

  Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun 2006. Pekanbaru. Bratakusumah, Deddy Supriady dan Dadang Solihin. 2004.

  Statistik Pendidikan . Jakarta: Rajawali Pers.

  Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2005. Pedoman Umum Ejaan

  Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan . Jakarta:

  Balai Pustaka. Sebayang, Edison. 2011.

  Penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dalam Surat Resmi Badan Legislatif Mahasiswa Universitas Riau.

  Skripsi : FKIP. Universitas Riau. Pekanbaru.

  Sudijono, Anas. 2009. Pengantar

  Sugiyono. 2008. Statistika untuk

  Penggunaan Ejaan dalam Surat Keluar Kantor Camat Siak Hulu Kabupaten Kampar. Skripsi : FKIP.

  Penelitian . Bandung: Alfabeta.

  Sukardi. 2007. Metodologi

  Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya .

  Jakarta: Bumi Aksara. Tarigan, Heri Guntur. 2008. Menulis

  Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa . Bandung:

  Angkasa.

  Universitas Riau. Pekanbaru. Pusat Pembinaan dan Pengembangan

  Yogyakarta: BPFE. Nurmita, Neneng. 2005. Analisis

  Otonomi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah .

  Praktis Pembentukan Peraturan Daerah Partisipatif . Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

  Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Chaer, Abdul. 2000. Pembakuan

  Bahasa Indonesia . Jakarta: Rineka Cipta.

  Departemen Pendidikan Nasional.

  2008. Kamus Besar Bahasa

  Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

  Hamidi, Jazim, dkk. 2008. Panduan

  Kasiarudin. 2012. Materi Muatan Peraturan Daerah Disampaikan pada Acara Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan (Undang-undang Nomor 12 tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan) oleh KANWIL Hukum dan HAM Provinsi Riau 2012.

  Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi .

  Kuncoro, Mudrajad. 2004. Otonomi

  dan Pembangunan Daerah: Reformasi, Perencanaan, Strategi, dan Peluang .

  Jakarta: Erlangga. Kusmita, Ita. 2010. Analisis Yuridis

  Pembatalan Peraturan Daerah dalam Perspektif Executive Review dan Judicial Review Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung Nomor 02 P/HUM/2008. Skripsi: Fakultas Hukum. Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran” Jawa Timur.

  Surabaya. Marbun, B.N. 2006. Kamus Hukum

  Indonesia . Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

  Nurgiyantoro, Burhan. 2010.

JURNAL GERAM VOLUM:01, NOMOR: 03, DESEMBER 2013

  http://bkd.dumaikota.go.id/tata- false-en-us-x-none.html di naskah-dinas/173-peraturan- akses 4 April 2012 daerah.html?lang= di akses 3 https://indopedia.gunadarma.ac.id/att Maret 2012 achments/6410/00pd009.pdf http://heningbatin.blogspot.com/201 di akses 10 April 2012 1/12/normal-0-false-false-

  

Analisis Penggunaan Ejaan Yang disempurnakan dalam Peraturan Daerah Provinsi Riau Tahun

2010 Jamilin Tinambunan, Hermaliza dan Latif