Analisa Kuantitatif untuk Bisnis docx

NAMA
NIM
KELAS
DOSEN

: KETI PURNAMASARI
: 01032681419003
: REGULER PAGI
: Dr. YULIANI, MM.

ANALISIS KUANTITATIF UNTUK BISNIS
Penggunaan matematika untuk pemecahan masalah telah dipergunakan manusia sejak ribuan
tahun yang lalu. Namun demikian, studi formal dan pemakaian aplikasi dari teknik kuantitatif dalam
pengambilan keputusan praktis baru berkembang di abad ke dua puluh. Dewasa ini, keberadaan
komputer telah menjadikan penggunaan analisa kuantitatif menjadi sangat berkembang. Terdapat
beragam alat bantu analisis untuk menolong pengambilan keputusan.
Metode kuantitatif adalah pendekatan ilmiah untuk pengambilan keputusan manajerial dan
ekonomi. Manajer operasi adalah para pengambil keputusan. Untuk mencapai tujuan organisasi
mereka, manajer harus memahami bagaimana keputusan diambil dan alat bantu pengambil keputusan
apa yang digunakan.. Sebuah keputusan yang baik adalah yang menggunakan pengambilan keputusan
secara analitis yang berdasarkan pada logika dan mempertimbangkan semua data dan alternatif yang

tersedia (Heizer dan Render, 2005:321).
Dalam memecahkan masalah, manajer harus mempertimbangkan faktor-faktor kualitatif
maupun kuantitatif. Misalnya, kita mungkin mempertimbangkan berbagai alternatif investasi, termasuk
investasi dalam bentuk deposito di bank, investasi dalam pasar modal, dan investasi dalam real estate.
Kita dapat mempergunakan analisa kuantitatif untuk menghitung tingkat keuntungan yang akan kita
terima di kemudian hari dari investasi yang kita lakukan tersebut.
Analisa kuantitatif juga dipergunakan dalam perhitungan rasio keuangan dari balance sheet dari
berbagai saham dari berbagai perusahaan. Berbagai perusahaan real estate juga telah mengembangkan
program komputer yang menggunakan analisa kuantitatif untuk menganalisa arus kas dan tingkat
pengembalian dari investasi dalam bidang properti.
Sebagai tambahan dalam analisa kuantitatif, faktor-faktor kualitatif harus juga
dipertimbangkan. Masalah iklim, hukum dan perundangan, perkembangan teknologi, hasil pemilihan
umum, dan lain sebagainya, yang merupakan faktor-faktor yang sulit untuk dikuantitatifkan.
Mengingat pentingnya faktor kualitatif, peran dari analisa kuantitatif dalam pengambilan
keputusan menjadi sangat beragam. Ketika terdapat kesenjangan dalam faktor-faktor kualitatif, ketika
masalah, model dan data masukan tetap sama, hasil dari analisa kuantitatif tetap dapat
dipertanggungjawabkan dalam proses pengambilan keputusan. Sebagai contoh, berbagai perusahaan
menggunakan model kuantitatif inventory untuk menetapkan dengan pasti kapan harus memesan bahan
mentah. Dalam berbagai kasus, analisa kuantitatif merupakan alat bantu yang berguna dalam proses
pengambilan keputusan. Hasil dari analisa kuantitatif akan digabungkan dengan berbagai informasi

kualitatif lainnya untuk pengambilan keputusan. Tahapan-tahapan pendekatan analisis kuantitatif :
Teori Ekonomi & Studi
Empiris Sebelumnya

1

Perumusan Masalah

2

Desain Model

3

Pengumpulan Data

4

Pencarian Solusi


5

Pengujian Solusi

6

Analisis & Hasil

7

Implementasi
Rekomendasi

Hasil

&

Langkah pertama dalam analisa kuantitatif adalah membangun pernyataan yang jelas tentang
masalah yang ada. Pernyataan ini akan memberikan arah dari langkah-langkah berikutnya. Dalam


banyak kasus, mendefinisikan masalah adalah langkah yang paling sulit tetapi juga paling penting.
Adalah penting untuk mencari tahu akar dari masalah yang ada. Satu masalah dapat saja terkait dengan
masalah lainnya; menyelesaikan satu masalah tanpa mempertimbangkan masalah lainnya dapat saja
menjadikan persoalannya menjadi tambah runyam. Jadi, adalah penting untuk menganalisa bagaimana
solusi terhadap satu masalah akan mempengaruhi masalah lainnya atau terhadap situasi umum secara
keseluruhan.
Langkah selanjutnya adalah membangun model. Model secara umum adalah abstraksi dari
realitas dunia nyata. Dalam ilmu ekonomi, model ekonomi didefinisikan sebagai suatu konstruksi
teoritis atau kerangka analisis ekonomi yang terdiri dari himpunan konsep, definisi, anggapan,
persamaan, kesamaan (identitas) dan ketidaksamaan dari mana kesimpulan akan diturunkan
(Insukindro, dalam Mudrajad Kuncoro, 2003:17).
Setelah model dibangun, kita harus mengumpulkan data yang dapat digunakan dalam model
(data masukan). Memperoleh data yang akurat untuk digunakan di dalam model sangatlah penting,
apalagi jika model tersebut menggambarkan suatu kenyataan, data yang salah akan membuat hasil
yang salah pula. Situasi seperti ini dikenal dengan istilah garbage in garbage out (GIGO). Untuk suatu
persoalan yang lebih besar, mengumpulkan data yang akurat merupakan salah satu langkah yang paling
sulit dalam analisa kuantitatif.
Membangun suatu solusi adalah dengan mendayakan model untuk sampai pada solusi masalah
yang terbaik atau yang paling optimal. Dalam banyak kasus, hal ini membutuhkan suatu persamaan
untuk suatu keputusan terbaik. Akurasi dari solusi akan sangat tergantung dari akurasi data masukan

yang dipergunakan.
Sebelum suatu solusi dapat dianalisa dan diimplementasikan, solusi tersebut perlu diuji secara
menyeluruh. Hal ini dikarenakan solusi akan sangat tergantung dari data masukan dan model yang
digunakan, baik data masukan maupun modelnya perlu diuji.
Pengujian terhadap data masukan dan model yang digunakan terdiri atas keakurasian dan
kelengkapan dari data yang dipergunakan dalam model. Data yang tidak akurat akan menghasilkan
solusi yang tidak akurat pula. Salah satu cara untuk menguji data masukan adalah dengan
membandingkannya dengan data yang diperoleh dari sumber lain.
Analisa dari hasil diawali dengan mempertimbangkan implikasi dari solusi yang diperoleh.
Dalam banyak kasus, suatu solusi terhadap suatu masalah akan berakibat terhadap tindakan atau
perubahan dari suatu proses operasional dalam suatu perusahaan. Tindakan atau perubahan ini perlu
ditentukan dan dianalisa terlebih dahulu sebelum diimplementasikan.
Daftar Pustaka :
Efendi Arianto, 2007. Analisa Kuantitatif dan Contoh Aplikasinya dalam Manajemen Produksi Blok di
Perkebunan Kelapa Sawit, http://strategika.wordpress.com/2007/07/05/analisa-kuantitatif-dan-contohaplikasinya-dalam-manajemen-produksi-blok-di-perkebunan-kelapa-sawit/, (diakses 21 Agustus 2014).
Heizer, Jay dan Barry Render. 2005. Operations Management. Jakarta : Salemba Empat.
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta : Erlangga.
La Hatani, 2008. Metode Kuantitatif dalam Bisnis, http://www.scribd.com/doc/17251182/Bahan-AjarMetode-Kuantitatif-Dalam-Bisnis, (diakses 21 Agustus 2014).

Sebuah keputusan yang baik adalah yang menggunaa