Investasi Pembangunan Sumber Daya Terbar

Sub Judul : Inovasi energi alternatif sebagai solusi pemanfaatan sumber
daya alam yang berkelanjutan

Judul Essay
Investasi Pembangunan Sumber Energi Terbarukan di Indonesia untuk
Mencapai Kemandirian Energi di Tahun 2025
Diajukan untuk Mengikuti Kompetisi
NATIONAL ESSAY COMPETITION
FESTIVAL ILMIAH MAHASISWA 2016
STUDI ILMIAH MAHASISWA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Diusulkan Oleh:
Fatimah Bilqis

Ilmu Komunikasi/2014

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Yogyakarta
2016


1

Investasi Pembangunan Sumber Energi Terbarukan di Indonesia
Untuk Mencapai Kemandirian Energi di Tahun 2025
Oleh : Fatimah Bilqis
Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Indonesia dengan wilayahnya yang luas yaitu sekitar 5.193.250 km2
(mencakup daratan dan lautan ) memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat
beragam. Sumber Daya Alam (SDA) itu menyimpan potensi besar untuk dapat
dimanfaatkan. Salah satu sektor yang dapat dibangun melalui kekayaan SDA yang
ada di Indonesia adalah sektor energi. Pemerintah melalui programnya
menargetkan bahwa Indonesia di tahun 2025 akan mampu mencapai kemandirian
energi. Kemandirian Energi adalah terjaminnya ketersediaan Energi dengan
memanfaatkan semaksimal mungkin potensi dari sumber dalam negeri. Upaya
tersebut adalah langkah baik yang dilakukan untuk pemerintah guna mengatasi
permasalahan krisis energi dunia. Dimana energi yang paling banyak dipakai
diseluruh dunia adalah energi fosil (batubara, gas, minyak) yang jumlahnya terus
berkurang dan tidak dapat diperbarui.
Melalui program kemandirian energi, pemerintah ingin melakukan

inverstasi kebutuhan energi Indonesia di masa depan. Langkah yang dilakukan
adalah dengan menggali potensi SDA yang ada di Indonesia dan memanfaatkannya
sebagai sumber energi terbarukan (renewable energy). Sumber energi terbarukan
adalah energi yang dihasilkan dari sumber alami, seperi cahaya matahari, angin,
panas, hujan, arus pasang surut, dan panas bumi, yang terbarui atau secara alami
dan dapat muncul kembali setelah dipergunakan.
Beberapa negara di dunia seperti Amerika, China hingga Kostarika telah
menyadari bahwa penggunaan energi terbarukan merupakan langkah yang tepat
untuk mengatasi segala permasalahan yang diakibatkan oleh penggunaan energi
fosil. Untuk itu di negara-negara tersebut sedang melaksanakan penggunaan
sumber energi terbarukan secara massal. Indonesia sebagai negara berkembang
juga tidak ingin tertinggal dan terus melakukan inovasi dibidang energi terbarukan

2

dan mengaplikasikannya di daerah-daerah yang memiliki potensi untuk
dikembangkannya energi terbarukan disana.
Melihat kondisi geografis yang dimiliki Indonesia yaitu terdiri dari gunung
hingga pantai yang sangat luas menjadikan Indonesia sebagai negara yang potensial
untuk menerapkan energi terbarkuan. Namun sayangnya, saat ini penggunaan

energi terbarukan di Indonesia tercatat baru sebatas lima persen. Meskipun
pemerintah juga memiliki program-program untuk mendukung penggunaan energi
terbarukan di Indonesia, namun realitasnya saat ini program tersebut masih belum
terdengar gaungnya di masyarakat luas. Upaya-upaya penggunaan energi
terbarukan seharusnya disebarkan luas kepada masyarakat. Agar program ini lebih
populer bagi masyarakat dan mereka dapat turut mendukung kebijakan-kebijakan
yang ditetapkan pemerintah dalam hal energi terbarukan.
Masa depan Indonesia ditentukan oleh pemimpin bangsa Indonesia dan
mental masyarakatnya itu sendiri.

Program-program yang dirancang oleh

pemerintah untuk mencapai kemandirian energi belum sepenuhnya berjalan
maksimal. Ada kalanya program kemandirian energi berbenturan dengan program
pemerintah lainnya. Sebagai contoh saat ini pemerintah ingin mencapai
kemandirian energi dengan melakukan penghematan penggunaan energi, namun
disisi lain pemerintah juga memberikan subsidi BBM kepada masyarakat. Hal
tersebut membuat konsumsi energi oleh masyarakat semakin tinggi. Apalagi
dengan mental yang dimiliki oleh masyarakat di Indonesia yang pada umumnya
belum menyadari akan pentingnya penghematan penggunaan energi, sehingga

perilaku masyarakat sehari-hari cenderung melakukan pemborosan energi. Hanya
sebagian lapisan masyarakat tertentu saja yang sudah mulai sadar akan pentingnya
melestarikan energi. Sehingga dalam menggunakan energi, mereka akan
menekannya hingga seminimal mungkin.
Untuk memenuhi kebutuhan energi di Indonesia, hingga saat ini pemerintah
masih menggunakan sumber energi fosil sebagai sumber energi terbesar. Cadangan
sumber energi fosil dari waktu ke waktu semakin menipis dan tidak dapat
diperbarui. Padahal konsumsi energi dari tahun ke tahun semakin meningkat.
Menurut data yang dilansir oleh Dewan Energi Nasional Republik Indonesia,
konsumsi energi dari pada periode 2003-2013 terus mengalami peningkatan dengan
laju pertumbuhan rata-rata sebesar 4,1% per tahun. Total konsumsi energi fial

3

meningkat dari 117 juta Toe pada tahun 2003 menjadi 174 juta Toe di tahun 2013.
Itu berarti konsumsi energi yang terus meningkat dari waktu ke waktu harus
menjadi perhatian pemerintah dengan membuat rencana untuk membangun
cadangan sumber energi jangka panjang agar dapat memenuhi kebutuhan energi
yang terus meningkat di masa mendatang.
Selain permasalah tentang kelangkaan sumber energi fosil di masa

mendatang, masalah lain yang ditimbulkan dari penggunaan energi fosil adalah
energi fosil menyumbang emisi CO2 terbesar yang kemudian menjadikan salah satu
penyebab pemanasan global. Jika kondisi ini terus dibiarkan, maka penggunaan
sumber energi fosil ini semakin lama akan merusak bumi yang kita tinggali. Untuk
mengatasi semua permasalahan tersebut, beberapa negara seperti China, Amerika,
Kostarika hingga negara berkembang lainnya terus melakukan konservasi sumber
energi fosil dan menggantinya dengan sumber energi alternatif yang lebih ramah
lingkungan.
Indonesia sebagai negara berkembang juga terus melakukan inovasi energi
alternatif sehingga nantinya dapat digunakan secara massal sebagai pengganti
sumber energi fosil. Mengutip apa yang dikatakan Mentri ESDM Sudirman Said
bahwa membangun energi terbarukan itu bukanlah suatu pilihan, akan tetapi
merupakan suatu keharusan yang harus kita jalankan bersama. Itu artinya cepat atau
lambat sumber energi fosil akan mengalami kelangkaan dan untuk mengatasi hal
tersebut Indonesia sebagai negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah,
saat ini harus mulai membangun sumber energi terbarukan agar dapat digunakan
secara massal. Untuk menyukseskan program tersebut, seluruh lapisan masyarakat
mulai dari lembaga pemerintah yang terkait, masyarakat, media hingga mahasiswa
harus mendukung penuh program pemerintah ini.
Solusi yang tepat dari berbagai permasalahan yang ditimbulkan sumber

energi fosil adalah menggantinya dengan pemanfaatan energi terbarukan secara
massal. Hal tersebut merupakan langkah yang tepat melihat kondisi geografis dan
SDA melimpah yang dimiliki Indonesia. Indonesia memiliki potensi dan cadangan
energi terbarukan yang sangat melimpah, namun belum mampu digunakan secara
optimal di seluruh penjuru negeri. Potensi panas bumi kita mencapai 28,8MW,
tenaga matahari 112 GWp, hidro dan minihidro 75 GW, energi berbasis bayu
memiliki potensi 950 MW, sedangkan biofuel dan biomassa memiliki potensi yang

4

amat besar hingga mencapai 60GW. Saat ini hanya beberapa daerah yang telah
mengaplikasikan energi terbarukan tersebut.
Salah satu daerah yang memiliki sumber energi terbarukan dalam jumlah
yang besar adalah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Kabupaten Bantul,
Yogyakarta. Proyek ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam upaya
membangun sumber energi terbarukan. Pembangunan PLTB Bantul menjadi
pembangkit tenaga angin pertama di Indonesia yang berkapasitas besar. Program
ini juga merupakan komitmen pemerintah untuk menciptakan kemandirian energi
Indonesia melalui program Listrik 35.000 MW. Proyek PLTB telah diluncurkan
pada tanggal 4 Mei 2015 di Pantai Goa Cemara, Bantul, Daerah Istimewa

Yogyakarta oleh Bapak Presiden Joko Widodo. Proyek PLTB ini akan
menghasilkan kapasitas listrik sebersar 50 Mega Watt (MW) dengan estimasi 1
MW pembangkitan listrik dapat memenuhi kebutuhan listrik 1.000 rumah
(1.000watt/rumah), total PLTB ini akan dapat mengaliri listrik untuk 50.000 rumah.
Energi listrik dari turbin angin yang didirikan di pesisir kabupaten Bantul
saat ini telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Listrik yang dihasilkan dari
PLTB digunakan untuk keperluan penerangan jalan, listrik di warung-warung
pinggir pantai, pompa air, hingga digunakan untuk industri pembuatan balok es
yang berada di sekitar pantai. Pembangunan PLTB di Bantul terbukti mampu
mendatangkan manfaat bagi masyarakat sekitar. Listrik yang dihasilkan dari turbin
PLTB Bantul selain dapat digunakan di rumah-rumah warga juga mampu
menggerakkan kegiatan perekonomian di tempat wisata pantai selatan tersebut.
Masyarakat sekitar proyek PLTB Bantul yang merasakan sendiri rumah dan
warungnya teraliri listrik dari kincir angin mengaku biaya yang dikeluarkan untuk
membayar listrik yang dihasilkan dari PLTB juga lebih terjangkau, yaitu berkisar
antara dua puluh ribu rupih per bulan. Pembangunan PLTB di Bantul yang dikenal
juga dengan keindahan pantai selatan dapat menjadi penggerak wisatawan untuk
berkunjung kesana. Pembangunan PLTB di Bantul ini merupakan sebuah investasi
jangka panjang untuk ketersediaan energi di masa depan dan juga mampu
mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.

Dipilihnya lokasi pembangunan PLTB di Kabupaten Bantul karena banyak
pertimbangan. Antara lain yaitu di daerah tersebut memiliki kondisi angin yang
ideal dengan kecepatan angin disana mencapai 4m/detik. Kecepatan angin di

5

Indonesia secara umum antara 4 m/detik hingga 5 m/detik. Namun di daerah-daerah
tertentu kecepatan anginnya dapat mencapai 10 m/detik. Dengan kecepatan
tersebut, pembangunan PLTB di kabupaten Bantul tersebut sangat potensial.
Namun untuk di daerah yang memiliki kecepatan angin kurang dari 4m/detik dinilai
kurang potensial. Dengan begitu, sebelum melakukan pembangunan PLTB di suatu
daerah diperlukan serangkaian riset yang panjang terlebih dahulu.
Indoneseia memiliki garis pantai lebih dari 81.000 km dan kecepatan angin
3-5m/detik. Hal tersebut menjadikan Indonesia memiliki nilai energi setara 9,29
GigaWatt (GW). Namun jika melihat pembangunan PLTB di Bantul yang
diperkirakan mampu menghasilkan energi sebesar 50 MegaWatt (MW), itu berarti
Indonesia baru memanfaatkan 0,54 % dari potensi sumber energi bayu yang
dimiliki. Untuk mengoptimalkan potensi sumber energi bayu tersebut pemerintah
perlu melakukan riset lebih lanjut sehingga proyek-proyek percontohan seperti
PLTB di kabupaten Bantul juga dapat di bangun di daerah-daerah lain yang lebih

potensial. Melalui langkah tersebut Indonesia dapat mencapai kemandirian energi.
Tidak lagi bergantung oleh negara lain dengan meng-import minyak, maupun tidak
perlu lagi melakukan subsidi energi yang akan menghabiskan dana APBN. Karena
sumber energi terbarukan memiliki sifat yang ramah lingkungan, aman, dan dapat
terjangkau masyarakat. Sehingga dengan pasokan listrik yang dialirkan melalui
sumber energi terbarukan, akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat
Indonesia.
Untuk menyukseskan program pembangunan dan penggunaan sumber
energi terbarukan, perlu dukungan dari seluruh pihak jika ingin membangun sumber
energi terbarukan sebagai kekuatan utama sumber energi Indonesia sehingga pada
tahun 2025 Indonesia dapat mencapai kemandirian energi seperti yang dicanangkan
oleh pemerintah. Pemerintah adalah pihak pertama yang memiliki tanggung jawab
penuh untuk membangun dan memanfaatkan pontensi alam Indonesia agar dapat
digunakan sebagai sumber energi terbarukan. Tanpa adanya keseriusan, rencana,
dan kebijakan pemerintah terkait pembangunan sumber energi terbarukan, maka
sulit sekali untuk dapat melaksanakan itu semua. Ketika pemerintah telah memiliki
komitmen dan menunjukkan keseriusannya dalam membangun sumber energi
terbarukan di Indonesia, masyarakat harus mendukung usaha-usaha tersebut dan
ikut serta memantau jalannya pembangunan sumber energi terbarukan. Perilaku
pemborosan energi yang dilakukan oleh masyarakat juga harus dirubah. Untuk

6

melakukan hal tersebut, media harus berperan aktif dalam menyajikan informasiinformasi positif kepada masyarakat tentang program pemerintah yang memiliki
keseriusan membangun sumber energi terbarukan. Media juga dapat mengedukasi
masyarakat tentang pentingnya penghematan konsumsi energi dan pentingnya
sumber energi terbarukan. Berita-berita yang disajikan harus membangun dan
mendukung penuh usaha tersebut. Karena seringkali sejumlah media sengaja
membuat program pemerintah terkesan buruk di mata masyarakat sehingga
nantinya masyarakat dapat memunculkan opini publik untuk melakukan penolakan
terhadap upaya pembangunan sumber energi terbarukan. Mahasiswa juga sangat
berperan dalam pembangunan sumber energi terbarukan. Selain media, mereka
pulalah yang turut mengedukasi masyarakat lewat berbagai cara. Mulai dari tulisan
di majalah kampus, website, hingga mengadakan berbagai acara dan seminar yang
menyangkut tema tersebut. Selain itu seringkali para mahasiswa juga melakukan
berbagai inovasi dibidang energi terbarukan. Penemuan mereka merupakan bentuk
sumbangsih yang sangat besar untuk pembangunan sumber energi terbarukan di
Indonesia.
Ketika seluruh lapisan masyarakat saling bahu membahu untuk
mensukseskan pembangunan sumber energi terbarukan, maka bukan tidak mungkin
di tahun 2025 Indonesia dapat mencapai kemandirian energi dan dapat memenuhi

target konsumsi energi yang digunakan di Indonesia pada tahun 2025. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional
bahwa target pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia pada tahun 2025 sekitar
15 persen. Bahkan jika pemerintah secara konsisten terus melakukan pembangunan
sumber energi alternatif seperti yang ada di PLTB Bantul, bukan tidak mungkin
Indonesia dapat melampaui angka yang ditargetkan pemerintah. Sehingga ketika
saat ini bangsa Indonesia masih diselimuti kekhawatiran akan krisis energi,
membengkaknya subsidi energi, hingga kekhawatiran akan habisnya sumber energi
fosil, nantinya pada tahun 2025 mendatang bangsa kita tidak akan mengalami
mimpi buruk itu lagi. Itu semua dapat terjadi jika pemerintah serius dan terus gencar
melakukan pembangunan sumber energi terbarukan untuk mencapai kemandirian
energi Indonesia dan seluruh lapisan masyarakat ikut serta dalam mendukung
pembangunan tersebut. Sehingga pada tahun 2025, target pemerintah untuk
mencapai kemandirian energi dapat terwujudkan.

7

DAFTAR PUSTAKA

Kajian Suplay Demand Energy 2012, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral
Outlook Energi Indonesia 2014, Dewan Energi Nasional Republik Indonesia
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2009 Tentang
Konservasi Energi
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014 Tentang
Kebijakan Energi Nasional
http://esdm.go.id/berita/energi-baru-dan-terbarukan.html diakses pada tanggal 6
Februari 2016
http://ebtke.esdm.go.id/post/2015/04/24/838/energi.baru.terbarukan.mulai.diperha
tikan diakses pada tanggal 6 Februari 2016
http://news.liputan6.com/read/2225126/jokowi-luncurkan-program-pembangkitlistrik-35-ribu-mw-di-yogya diakses pada tanggal 6 Februari 2016
http://www.ecoresearch.net/election2004/report/sentence?s=1 diakses pada tanggal
6 Februari 2016
http://www.eproguide.com/advantages-of-renewable-energy/ diakses pada tanggal
6 Februari 2016
http://www.inboxrobot.com/news/AlternativeEnergy diakses pada tanggal 6
Februari 2016
http://www.nordicenergysolutions.org/performance-policy/iceland/renewableenergy-in-iceland diakses pada tanggal 6 Februari 2016

8

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap

: Fatimah Bilqis

Tempat, Tanggal lahir : Semarang, 7 Januari 1995
Jenis Kelamin

: Perempuan

Kewarganegaraan

: Indonesia

Agama

: Islam

Alamat

: Desa Purwosari Rt01/Rw02 Kec.Sayung, Kab.Demak,
Jateng, 59563

Nomor HP

: 085743100980

E-mail

: bilqisfatimah@gmail.com

Riwayat Pendidikan :





SDN 1 Purwosari Tahun 2001-2007
SMPN 2 Demak Tahun 2007-2010
MAN 1 Surakarta Tahun 2010-2013
Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2014-Sekarang

Riwayat Organisasi





:

Organisasi Pelajar Boarding School MAN 1 Surakarta tahun 2012-2013
Neon Photography UIN Sunan Kalijaga tahun 2014-Sekarang
Komando Strategy Advertising tahun 2014-Sekarang
Ikatan Pelajar Ilmu Komunikasi (IMIKI) tahun 2015-Sekarang

Karya Tulis Ilmiah yang Pernah dibuat





:

Pemanfaatan Limbah Kulit Singkong untuk Bahan Baku Pembuatan
Bioetanol
Mengembangkat Daya Tarik Bangsa Indonesia di Sektor Pariwisata
Melalui Konsep Desa Wisata
Beragam Permasalahan Pendidikan di Indonesia Serta Upaya
Mengatasinya

Penghargaan Ilmiah yang pernah diraih :


Nominasi 10 Besar Lomba Essay 70 Wajah Indonesia yang
diselenggarakan oleh FH UGM Tahun 2015

9