Contoh Laporan Prakti kum Penyuluhan
Laporan Praktikum
Mata Kuliah Penyuluhan
“Upaya
Meminimalisir Pencemaran Lingkungan dengan
Memanfaatkan Bulu Ayam sebagai Bahan Pakan Ternak
Di Kelurahan Kota Lama”
Kelompok E-2
1. Dwi Mardiko
135050100111082
2. Eka Setyawan B
145050100111174
3. Rica Silvi Anastasia
145050100111181
4. Rifki Hanafi
145050100111244
Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya
2016
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang upaya
meminimalisir pencemaran lingkungan dengan memanfaatkan bulu ayam sebagai
bahan pakan ternak di Kelurahan Kota Lama ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya.
Kami menyadari bahwa selama penulisan makalah ini banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu kami mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Sc. Agr. Ir. Suyadi, Ms. Selaku Dekan Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya
2. Dr. Siti Azizah, S.Pt, M.Sos, M. Commun selaku Dosen Pembimbing
Praktikum Penyuluhan
3. Orang Tua kami yang telah memberikan doa dan dukungan
4. Oki Selfiana Marsono selaku asisten praktikum kami serta tim asisten
yang sudah membimbing
5. Teman-teman yang telah membantu
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih perlu perbaikan untuk
menjadi lebih sempurna. Oleh karena itu, kami mengharap saran dan kritik yang
membangun. Semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Malang, 2 April 2016
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................................2
1.4 Manfaat..........................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
GAMBARAN UMUM PENYULUHAN..............................................................3
2.1 Gambaran Umum Kegiatan Penyuluhan........................................................3
2.2 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran.........................................................4
BAB III....................................................................................................................5
METODE PENYULUHAN...................................................................................5
3.1 Metode Pelaksanaan.......................................................................................5
3.2 Gambaran Teknologi......................................................................................5
3.3 Jadwal Kegiatan Program..............................................................................7
3.4 Media penyuluhan..........................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9
Lampiran..............................................................................................................10
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.........................................................................................................7
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1..............................................................................3
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan penduduk di Indonesia terus meningkat diikuti dengan
perkembangan tingkat konsumsi yang meningkat tajam pula. Peningkatan minat
konsumsi terhadap daging ayam semakin tinggi, akan tetapi peningkatan tersebut
tidak diikuti dengan pengolahan limbah akan sisa-sisa produksi ayam potong.
Akibatnya apabila limbah tersebut tidak diolah dengan baik maka dapat menjadi
sumber dari penyakit dan membuat polusi udara karena aroma yang tidak sedap
oleh sisa limbah buangan.
Sering kali kita melihat usaha pengolahan ayam potong yang sistem
pengolahan limbah bulu ayamnya dengan cara di bakar maupun di buang begitu
saja di selokan, dimana hal ini dapat menyebabkan pencemaran udara, dan
menyebabkan
berbagai
penyakit
gangguan
pernapasan.
Dengan
proses
pengelolahan limbah yang baik dan benar, limbah bulu ayam pun dapat
dimanfaatkan menjadi olahan yang lebih berharga dan bernilai tinggi, seperti
pemanfaatan sebagai pakan ikan, campuran pakan ternak ruminansia, dll.Bulu
ayam memiliki fungsi sebagai penjaga suhu tubuh hewan terutama aves memiliki
fungsi lain yang dapat di manfaatkan unsur proteinnya.
Menurut literature (Wasri, 2007) bulu ayam mempunyai kandungan protein
kasar sebesar 81-91% dari bahan kering, melebihi kandungan protein kasar
bungkil kedelai 42,5% dan tepung ikan 66,2%. Limbah bulu ayam sebagai pakan
ternak sampai saat ini belum sepopuler bungkil kedelai, gandum atau bahan pakan
sebagai salah satu campuran konsentrat. Akan tetapi pemanfaatan sebagai pakan
dasar industri sudah mulai dilirik oleh masyarakat, misalnya untuk industri kecil
pembuatan kemoceng, pupuk tanaman maupun pengisi jok (Siti,2005).
2
1.2 Rumusan Masalah
Selama ini kesadaran masyarakat Kelurahan Kota Lama Kecamatan
Kedungkandang tentang bahaya pencemaran lingkungan bulu ayam masih rendah
sehingga perlu adanya inovasi teknologi untuk menanggulangi masalah tersebut.
Pembuangan limbah bulu ayam yang secara sembarangan juga akan sedikit
menyebabkan masalah penyumbatan aliran pembuangan air atau selokan
Dengan uraian diatas maka didapat rumusan masalah, yaitu
1. Apa penyebab utama pecemaran lingkungan dan tersumbatnya aliran
pembuangan air di Kelurahan Kota Lama?
2. Bagaimana cara menanggulangi pencemaran lingkungan oleh limbah bulu
ayam?
3. Bagaimana cara memperkenalkan inovasi teknologi upaya mengurangi
pencemaran lingkungan?
4. Bagaimana cara pembuatan tepung bulu ayam?
5. Bagaimana cara memasarkan produk?
1.3 Tujuan
- Menginformasikan pentingnya menjaga lingkungan
-
Menginformasikan manfaat dari bulu ayam
-
Menginformasikan cara pembuatan tepung bulu ayam
-
Menginformasikan bagaimana cara memasarkan suatu produk
1.4 Manfaat
Setelah penyuluhan tentang pemanfaatan bulu ayam sebagai bahan pakan
ternak diharapkan dapat membentuk karakter yang berwawasan lingkungan serta
memiliki semangat enterpreneurship sehingga dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat Kelurahan Kota Lama Kecamatan Kedung Kandang.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM PENYULUHAN
2.1 Gambaran Umum Kegiatan Penyuluhan
4
Indonesia adalah Negara agraris yang memiliki daerah-daerah pertanian
dan peternakan menyebar di penjuru daerah, seperti di Jawa Timur.Kelurahan
Kota Lama Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur merupakan
daerah yang banyak terdapat tempat pemotongan dan pedagang broiler. Broiler
yang banyak jumlahnya ini juga menghasilkan bulu yang melimpah hasil dari
pemotongan. Selama ini, bulu ayam tersebut hanya dibiarkan saja atau dibuang
kealiran selokan jalan raya sehingga menimbulkan penyumbatan saluran selokan
sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Oleh karena itu perlu
diselenggarakan suatu upaya penyuluhan tentang pengelolahan bulu ayam untuk
mengurangi pencemaran lingkungan.
2.2 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran
Sekitar 70% masyarakat Kota Lama memiliki pekerjaan sebagai pedagang
broiler dan berjualan di pasar untuk sisanya yaitu sekitar 30% masyarakatnya
bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) yang tersebabar diberbagai lembaga
diantaranya sekolah dan kelurahan. Salah satukendala di Kelurahan Kota Lama
Kecamatan Kedungkandang adalah masalah penyumbatan saluran pembuangan
air atau selokan akibat hasil pembuangan bulu ayam. Selain itu, kesadaran
masyarakat sekitar akan pentingnya saluran air masih kurang.Hal ini ditunjukkan
dengan kurangnya partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan selokan.
5
Oleh karena itu, perlu suatu upaya penyuluhan tentang pengelolahan bulu ayam
untuk mengurangi pencemaran lingkungan.
Masyarakat kelurahan kota lama kecamatan kedungkandang merupakan
salah satu target sasaran dalam program penyuluhan tentang pemanfaatan bulu
ayam sebagai limbah yang masih memiliki nilai ekonomis ini. Hal ini,
dikarenakan terdapat banyak limbah bulu ayam terdapat didaerah ini yang belum
termanfaatkan oleh masyarakat sehingga limbah bulu ayam ini menjadi salah satu
penyebab tersumbatnya aliran pembuangan air atau selokan.
6
BAB III
METODE PENYULUHAN
3.1 Metode Pelaksanaan
Metode palaksanaan ini melalui beberapa tahap sebagai berikut:
1. Persiapan Kegiatan
a. Perijinan
Proses perijinan dalam program ini dimulai dari kami pihak
penyuluh mendatangi rumah ketua RT Kelurahan Kota Lama
Kecamatan Kedungkandang, kemudian meminta ijin untuk
melakukan penyuluhan kepada daerah tersebut.
b. Pelaksanaan Kegiatan
Setelah memperoleh ijin dari pihak terkait serta diperoleh
data calon peserta, maka dilaksanakan sosialisasi program
penyuluhan tentang upaya meminimalisir pencemaran lingkungan
dengan memenfaatkan bulu ayam sebagai bahan pakan ternak,
selanjutnya dibuat kesepakatan mengenai waktu pelakasanaan
program
3.2 Gambaran Teknologi
Limbah bulu ayam dapat bernilai ekonomis bila dilakukan pengolahan
seperti pembuatan tepung bulu ayam atau kerajinan yang memiliki nilai jual yang
tinggi (Ketaren, 2008). Banyak cara dalam pembuatan tepung bulu dari yang
sederhana hingga pengolah dengan tahap selanjutnya seperti pengolahan tepung
7
bulu dengan menggunakan fermentasi (Rahman, 2008). Oleh karena itu, kami
memberikan sebuah inovasi kepada masyarakat khususnya masyarakat Kelurahan
Kota Lama Kecamatan Kedungkandang untuk memanfaatkan limbah bulu ayam
untuk dijadikan tepung bulu ayam yang dapat digunakan sebagai bahan pakan
ternak. Cara yang kami tawarkan merupakan cara yang sederhana sehingga dapat
dilakukan oleh masyarakat setempat dengan mudah.
a. Cara pengolahan tepung bulu
Alat :
Panci presto
Mesin pembuat tepung
Plastic besar
Bahan :
Bulu ayam
Prosedur kerja :
Bersihkan bulu ayam dengan cara mencuci bersih
Dijemur hingga kering
Kemudian direbus menggunakan panic presto (presto)
dengan menggunakan tekanan 1,5 atm dengan waktu 1-2
jam
Tiriskan bulu ayam yang telah di presto dengan cara
mengangin-anginkan
Setelah dingin bulu ayam diproses lebih lanjut yaitu
penggilingan bulu ayam menjadi halus
Berikutnya di jemur kembali tepung bulu yang sudah jadi
untuk mengurangi kadar air
Setelah itu tepung bulu dapat digunakan sebagai ransum
atau di lakukan pengemasan dengan tujuan penyimpanan
dan pemasaran.
b. Pemasaran produk
8
Suryaningrum (2011) menjelaskan bahwa tepung bulu merupakan
salah satu bahan pakan yang digunakan dalam penyusunan ransum karena
menjadi salah satu sumber protein bagi ternak. Tepung bulu memiliki nilai
jual yang ekonomis. Paramita (2013) menjelaskan ada beberapa metode
pemasaran produk yaitu dipasarkan secara langsung dan penjualan melalui
koperasi. Dengan demikian dalam program ini digunakan cara penjualan,
sebagai berikut :
3.3 Jadwal Kegiatan Program
Waktu
N
o
1
Kegiatan
1
Pengamatan pada
√
Minggu Ke-1
2
3
4
1
Minggu Ke-2
2
3
4
√
masyawakat
2
sasaran
Menyiapkan
3
peralatan dan bahan
Pelatihan pada
4
masyarakat sasaran
Evaluasi program
5
Membuat laporan
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Tabel 1.1
3.4 Media penyuluhan
Media komunikasi yang biasa digunakan dalam kegiatan penyuluhan yaitu
media cetak seperti brosur, flip chart, poster dan lain-lain, sedangkan untuk media
elektronik yaitu bisa berupa siaran radio dan siaran televisi, (Citerawati, 2007).
Namun dalam program penyuyluhan yang kami lakukan menggunakan media,
sebagai berikut :
1. Brosur
Dengan menggunakan media ini diharapkan masyakat dapat
menerima dan mengetahui produk yang ingin disampaikan dan juga agar
jangkauan lebih luas dan mendalam kepada masyarakat serta masyarakat
9
lebih banyak mengetahui tentang program yang dijalankan. Secara singkat
media brosur digunakan agar informasi yang digunakan dapat dengan
cepat sampai kepada masyarakat yang menjadi pasar sasaran.
2. Blog
Media ini digunakan dengan tujuan agar informasi yang diberikan
dapat di jangkau dan diperoleh masyarat dengan cepat dan juga informasi
yang diberikan lebih terperinci karena didalam blog ini juga dapat
diunggah video sebagai salah satu sarana pemberi informasi. Media ini
juga dapat menjadi salah satu sarana promosi atau penjualan yang
dilakukan secara online.
3. PPT
Media
ini
digunakan
sebagai
sarana
penyuluhan
kepada
masyarakat tentang pengolahan tepung bulu. Hal ini dikarenakan media
PPT (Power Point) dapat memudahkan masyarakat dalam memahami
informasi juga memudahkan masyarakat dalam menjangkau informasi
yang di berikan oleh penyuluh.
10
DAFTAR PUSTAKA
Aminah, Siti. 2005. Peman faatan Hasil Ikutan Bulu Ayam Broiler Untuk
PakanTernak Ruminansia Kecil. Prosiding Temu Teknis Nasional Tenaga
Fungsional Pertanian. Pp. Vol. 1 (1) : 142-145.
Citerawati, Yetti, Wira. 2007. Pemanfaatan Bulu Ayam Sebagai Sumber Protein
Ayam Broiler dalam Meningkatkan Bobot Badan. Media Penyuluhan. 110.
Dewi, Muthia, Nilawati, dan Fitrianti, Siska. 2009. Uji Efektifitas Pemakaian
Tepung Bulu Ayam sebagai Sumber Protein Alternatif untuk
Penggemukkan Kambing. Jurnal Penelitian Politeknik Pertanian Negeri
Payakumbuh. 8 (2) : 182-190.
Hubeis, Aida, Vitayala. 2007. Motivasi Kepuasan Kerja dan Produktivitas
Penyuluh Pertanian Lapangan. Jurnal Penyuluhan. Vol. 3.( 2) :90-99.
Ketaren, Nurjama’yah. 2008. Pemanfaatan Limbah Bulu Ayam Sebagai Sumber
Protein Ayam Pedaging dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jurnal
Penyuluhan. Vol. 5 (2) : 12-20.
Paramita, Enggar, Martini, Endri, danRoshetko, James. 2013. Media dan Metode
Komunikasi dalam Penyuluhan Agroforestri. Prosiding Seminar Nasional
Agroforestri. Vol. 8 (3) : 488-493.
11
Puastuti, Wisri.2007. Teknologi Pemrosesan Bulu Ayam dan Pemanfaatannya
Sebagai Sumber Protein Pakan Ruminansia. Wartazoa. Vol. 17 (3) , pp.
53-60.
Rahman, Dhana, Kurnia. 2008. Pengaruh Penggunaan Hidrolisat Tepung Bulu
Ayam dalam Ransum terhadap Kecernaan Bahan Kering dan Bahan
Organik serta Konsentrasi Amonia Cairan Rumen Kambing Kacang
Jantan. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Sari, Endah, Putri, Imela, Putri, Rinanti, Imanda, Shafa, Elfidasari, Dewi, dan
Puspitasari, Riris. 2015. Pemanfaatan Limbah Bulu Ayam Sebagai Pakan
Ternak Ruminansia. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon. Volume 1 (1), pp
136-138.
Suryaningrum, Lusi, Herawati. 2011. Pemanfaatan Bulu Ayam Sebagai Alternatif
Bahan Baku Pakan Ikan. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur.
Vol. 12 (3), Pp. 1031-1036
Lampiran
Gambar Denah Kelurahan Kota Lama
12
Sumber : Google Maps
Mata Kuliah Penyuluhan
“Upaya
Meminimalisir Pencemaran Lingkungan dengan
Memanfaatkan Bulu Ayam sebagai Bahan Pakan Ternak
Di Kelurahan Kota Lama”
Kelompok E-2
1. Dwi Mardiko
135050100111082
2. Eka Setyawan B
145050100111174
3. Rica Silvi Anastasia
145050100111181
4. Rifki Hanafi
145050100111244
Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya
2016
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang upaya
meminimalisir pencemaran lingkungan dengan memanfaatkan bulu ayam sebagai
bahan pakan ternak di Kelurahan Kota Lama ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya.
Kami menyadari bahwa selama penulisan makalah ini banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu kami mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Sc. Agr. Ir. Suyadi, Ms. Selaku Dekan Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya
2. Dr. Siti Azizah, S.Pt, M.Sos, M. Commun selaku Dosen Pembimbing
Praktikum Penyuluhan
3. Orang Tua kami yang telah memberikan doa dan dukungan
4. Oki Selfiana Marsono selaku asisten praktikum kami serta tim asisten
yang sudah membimbing
5. Teman-teman yang telah membantu
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih perlu perbaikan untuk
menjadi lebih sempurna. Oleh karena itu, kami mengharap saran dan kritik yang
membangun. Semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Malang, 2 April 2016
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................................2
1.4 Manfaat..........................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
GAMBARAN UMUM PENYULUHAN..............................................................3
2.1 Gambaran Umum Kegiatan Penyuluhan........................................................3
2.2 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran.........................................................4
BAB III....................................................................................................................5
METODE PENYULUHAN...................................................................................5
3.1 Metode Pelaksanaan.......................................................................................5
3.2 Gambaran Teknologi......................................................................................5
3.3 Jadwal Kegiatan Program..............................................................................7
3.4 Media penyuluhan..........................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9
Lampiran..............................................................................................................10
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.........................................................................................................7
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1..............................................................................3
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan penduduk di Indonesia terus meningkat diikuti dengan
perkembangan tingkat konsumsi yang meningkat tajam pula. Peningkatan minat
konsumsi terhadap daging ayam semakin tinggi, akan tetapi peningkatan tersebut
tidak diikuti dengan pengolahan limbah akan sisa-sisa produksi ayam potong.
Akibatnya apabila limbah tersebut tidak diolah dengan baik maka dapat menjadi
sumber dari penyakit dan membuat polusi udara karena aroma yang tidak sedap
oleh sisa limbah buangan.
Sering kali kita melihat usaha pengolahan ayam potong yang sistem
pengolahan limbah bulu ayamnya dengan cara di bakar maupun di buang begitu
saja di selokan, dimana hal ini dapat menyebabkan pencemaran udara, dan
menyebabkan
berbagai
penyakit
gangguan
pernapasan.
Dengan
proses
pengelolahan limbah yang baik dan benar, limbah bulu ayam pun dapat
dimanfaatkan menjadi olahan yang lebih berharga dan bernilai tinggi, seperti
pemanfaatan sebagai pakan ikan, campuran pakan ternak ruminansia, dll.Bulu
ayam memiliki fungsi sebagai penjaga suhu tubuh hewan terutama aves memiliki
fungsi lain yang dapat di manfaatkan unsur proteinnya.
Menurut literature (Wasri, 2007) bulu ayam mempunyai kandungan protein
kasar sebesar 81-91% dari bahan kering, melebihi kandungan protein kasar
bungkil kedelai 42,5% dan tepung ikan 66,2%. Limbah bulu ayam sebagai pakan
ternak sampai saat ini belum sepopuler bungkil kedelai, gandum atau bahan pakan
sebagai salah satu campuran konsentrat. Akan tetapi pemanfaatan sebagai pakan
dasar industri sudah mulai dilirik oleh masyarakat, misalnya untuk industri kecil
pembuatan kemoceng, pupuk tanaman maupun pengisi jok (Siti,2005).
2
1.2 Rumusan Masalah
Selama ini kesadaran masyarakat Kelurahan Kota Lama Kecamatan
Kedungkandang tentang bahaya pencemaran lingkungan bulu ayam masih rendah
sehingga perlu adanya inovasi teknologi untuk menanggulangi masalah tersebut.
Pembuangan limbah bulu ayam yang secara sembarangan juga akan sedikit
menyebabkan masalah penyumbatan aliran pembuangan air atau selokan
Dengan uraian diatas maka didapat rumusan masalah, yaitu
1. Apa penyebab utama pecemaran lingkungan dan tersumbatnya aliran
pembuangan air di Kelurahan Kota Lama?
2. Bagaimana cara menanggulangi pencemaran lingkungan oleh limbah bulu
ayam?
3. Bagaimana cara memperkenalkan inovasi teknologi upaya mengurangi
pencemaran lingkungan?
4. Bagaimana cara pembuatan tepung bulu ayam?
5. Bagaimana cara memasarkan produk?
1.3 Tujuan
- Menginformasikan pentingnya menjaga lingkungan
-
Menginformasikan manfaat dari bulu ayam
-
Menginformasikan cara pembuatan tepung bulu ayam
-
Menginformasikan bagaimana cara memasarkan suatu produk
1.4 Manfaat
Setelah penyuluhan tentang pemanfaatan bulu ayam sebagai bahan pakan
ternak diharapkan dapat membentuk karakter yang berwawasan lingkungan serta
memiliki semangat enterpreneurship sehingga dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat Kelurahan Kota Lama Kecamatan Kedung Kandang.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM PENYULUHAN
2.1 Gambaran Umum Kegiatan Penyuluhan
4
Indonesia adalah Negara agraris yang memiliki daerah-daerah pertanian
dan peternakan menyebar di penjuru daerah, seperti di Jawa Timur.Kelurahan
Kota Lama Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur merupakan
daerah yang banyak terdapat tempat pemotongan dan pedagang broiler. Broiler
yang banyak jumlahnya ini juga menghasilkan bulu yang melimpah hasil dari
pemotongan. Selama ini, bulu ayam tersebut hanya dibiarkan saja atau dibuang
kealiran selokan jalan raya sehingga menimbulkan penyumbatan saluran selokan
sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Oleh karena itu perlu
diselenggarakan suatu upaya penyuluhan tentang pengelolahan bulu ayam untuk
mengurangi pencemaran lingkungan.
2.2 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran
Sekitar 70% masyarakat Kota Lama memiliki pekerjaan sebagai pedagang
broiler dan berjualan di pasar untuk sisanya yaitu sekitar 30% masyarakatnya
bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) yang tersebabar diberbagai lembaga
diantaranya sekolah dan kelurahan. Salah satukendala di Kelurahan Kota Lama
Kecamatan Kedungkandang adalah masalah penyumbatan saluran pembuangan
air atau selokan akibat hasil pembuangan bulu ayam. Selain itu, kesadaran
masyarakat sekitar akan pentingnya saluran air masih kurang.Hal ini ditunjukkan
dengan kurangnya partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan selokan.
5
Oleh karena itu, perlu suatu upaya penyuluhan tentang pengelolahan bulu ayam
untuk mengurangi pencemaran lingkungan.
Masyarakat kelurahan kota lama kecamatan kedungkandang merupakan
salah satu target sasaran dalam program penyuluhan tentang pemanfaatan bulu
ayam sebagai limbah yang masih memiliki nilai ekonomis ini. Hal ini,
dikarenakan terdapat banyak limbah bulu ayam terdapat didaerah ini yang belum
termanfaatkan oleh masyarakat sehingga limbah bulu ayam ini menjadi salah satu
penyebab tersumbatnya aliran pembuangan air atau selokan.
6
BAB III
METODE PENYULUHAN
3.1 Metode Pelaksanaan
Metode palaksanaan ini melalui beberapa tahap sebagai berikut:
1. Persiapan Kegiatan
a. Perijinan
Proses perijinan dalam program ini dimulai dari kami pihak
penyuluh mendatangi rumah ketua RT Kelurahan Kota Lama
Kecamatan Kedungkandang, kemudian meminta ijin untuk
melakukan penyuluhan kepada daerah tersebut.
b. Pelaksanaan Kegiatan
Setelah memperoleh ijin dari pihak terkait serta diperoleh
data calon peserta, maka dilaksanakan sosialisasi program
penyuluhan tentang upaya meminimalisir pencemaran lingkungan
dengan memenfaatkan bulu ayam sebagai bahan pakan ternak,
selanjutnya dibuat kesepakatan mengenai waktu pelakasanaan
program
3.2 Gambaran Teknologi
Limbah bulu ayam dapat bernilai ekonomis bila dilakukan pengolahan
seperti pembuatan tepung bulu ayam atau kerajinan yang memiliki nilai jual yang
tinggi (Ketaren, 2008). Banyak cara dalam pembuatan tepung bulu dari yang
sederhana hingga pengolah dengan tahap selanjutnya seperti pengolahan tepung
7
bulu dengan menggunakan fermentasi (Rahman, 2008). Oleh karena itu, kami
memberikan sebuah inovasi kepada masyarakat khususnya masyarakat Kelurahan
Kota Lama Kecamatan Kedungkandang untuk memanfaatkan limbah bulu ayam
untuk dijadikan tepung bulu ayam yang dapat digunakan sebagai bahan pakan
ternak. Cara yang kami tawarkan merupakan cara yang sederhana sehingga dapat
dilakukan oleh masyarakat setempat dengan mudah.
a. Cara pengolahan tepung bulu
Alat :
Panci presto
Mesin pembuat tepung
Plastic besar
Bahan :
Bulu ayam
Prosedur kerja :
Bersihkan bulu ayam dengan cara mencuci bersih
Dijemur hingga kering
Kemudian direbus menggunakan panic presto (presto)
dengan menggunakan tekanan 1,5 atm dengan waktu 1-2
jam
Tiriskan bulu ayam yang telah di presto dengan cara
mengangin-anginkan
Setelah dingin bulu ayam diproses lebih lanjut yaitu
penggilingan bulu ayam menjadi halus
Berikutnya di jemur kembali tepung bulu yang sudah jadi
untuk mengurangi kadar air
Setelah itu tepung bulu dapat digunakan sebagai ransum
atau di lakukan pengemasan dengan tujuan penyimpanan
dan pemasaran.
b. Pemasaran produk
8
Suryaningrum (2011) menjelaskan bahwa tepung bulu merupakan
salah satu bahan pakan yang digunakan dalam penyusunan ransum karena
menjadi salah satu sumber protein bagi ternak. Tepung bulu memiliki nilai
jual yang ekonomis. Paramita (2013) menjelaskan ada beberapa metode
pemasaran produk yaitu dipasarkan secara langsung dan penjualan melalui
koperasi. Dengan demikian dalam program ini digunakan cara penjualan,
sebagai berikut :
3.3 Jadwal Kegiatan Program
Waktu
N
o
1
Kegiatan
1
Pengamatan pada
√
Minggu Ke-1
2
3
4
1
Minggu Ke-2
2
3
4
√
masyawakat
2
sasaran
Menyiapkan
3
peralatan dan bahan
Pelatihan pada
4
masyarakat sasaran
Evaluasi program
5
Membuat laporan
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Tabel 1.1
3.4 Media penyuluhan
Media komunikasi yang biasa digunakan dalam kegiatan penyuluhan yaitu
media cetak seperti brosur, flip chart, poster dan lain-lain, sedangkan untuk media
elektronik yaitu bisa berupa siaran radio dan siaran televisi, (Citerawati, 2007).
Namun dalam program penyuyluhan yang kami lakukan menggunakan media,
sebagai berikut :
1. Brosur
Dengan menggunakan media ini diharapkan masyakat dapat
menerima dan mengetahui produk yang ingin disampaikan dan juga agar
jangkauan lebih luas dan mendalam kepada masyarakat serta masyarakat
9
lebih banyak mengetahui tentang program yang dijalankan. Secara singkat
media brosur digunakan agar informasi yang digunakan dapat dengan
cepat sampai kepada masyarakat yang menjadi pasar sasaran.
2. Blog
Media ini digunakan dengan tujuan agar informasi yang diberikan
dapat di jangkau dan diperoleh masyarat dengan cepat dan juga informasi
yang diberikan lebih terperinci karena didalam blog ini juga dapat
diunggah video sebagai salah satu sarana pemberi informasi. Media ini
juga dapat menjadi salah satu sarana promosi atau penjualan yang
dilakukan secara online.
3. PPT
Media
ini
digunakan
sebagai
sarana
penyuluhan
kepada
masyarakat tentang pengolahan tepung bulu. Hal ini dikarenakan media
PPT (Power Point) dapat memudahkan masyarakat dalam memahami
informasi juga memudahkan masyarakat dalam menjangkau informasi
yang di berikan oleh penyuluh.
10
DAFTAR PUSTAKA
Aminah, Siti. 2005. Peman faatan Hasil Ikutan Bulu Ayam Broiler Untuk
PakanTernak Ruminansia Kecil. Prosiding Temu Teknis Nasional Tenaga
Fungsional Pertanian. Pp. Vol. 1 (1) : 142-145.
Citerawati, Yetti, Wira. 2007. Pemanfaatan Bulu Ayam Sebagai Sumber Protein
Ayam Broiler dalam Meningkatkan Bobot Badan. Media Penyuluhan. 110.
Dewi, Muthia, Nilawati, dan Fitrianti, Siska. 2009. Uji Efektifitas Pemakaian
Tepung Bulu Ayam sebagai Sumber Protein Alternatif untuk
Penggemukkan Kambing. Jurnal Penelitian Politeknik Pertanian Negeri
Payakumbuh. 8 (2) : 182-190.
Hubeis, Aida, Vitayala. 2007. Motivasi Kepuasan Kerja dan Produktivitas
Penyuluh Pertanian Lapangan. Jurnal Penyuluhan. Vol. 3.( 2) :90-99.
Ketaren, Nurjama’yah. 2008. Pemanfaatan Limbah Bulu Ayam Sebagai Sumber
Protein Ayam Pedaging dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jurnal
Penyuluhan. Vol. 5 (2) : 12-20.
Paramita, Enggar, Martini, Endri, danRoshetko, James. 2013. Media dan Metode
Komunikasi dalam Penyuluhan Agroforestri. Prosiding Seminar Nasional
Agroforestri. Vol. 8 (3) : 488-493.
11
Puastuti, Wisri.2007. Teknologi Pemrosesan Bulu Ayam dan Pemanfaatannya
Sebagai Sumber Protein Pakan Ruminansia. Wartazoa. Vol. 17 (3) , pp.
53-60.
Rahman, Dhana, Kurnia. 2008. Pengaruh Penggunaan Hidrolisat Tepung Bulu
Ayam dalam Ransum terhadap Kecernaan Bahan Kering dan Bahan
Organik serta Konsentrasi Amonia Cairan Rumen Kambing Kacang
Jantan. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Sari, Endah, Putri, Imela, Putri, Rinanti, Imanda, Shafa, Elfidasari, Dewi, dan
Puspitasari, Riris. 2015. Pemanfaatan Limbah Bulu Ayam Sebagai Pakan
Ternak Ruminansia. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon. Volume 1 (1), pp
136-138.
Suryaningrum, Lusi, Herawati. 2011. Pemanfaatan Bulu Ayam Sebagai Alternatif
Bahan Baku Pakan Ikan. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur.
Vol. 12 (3), Pp. 1031-1036
Lampiran
Gambar Denah Kelurahan Kota Lama
12
Sumber : Google Maps