Rancangan Aktualisasi Diklat Pra Jabatan

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR
PROFESI PNS DI TEMPAT TUGAS / MAGANG
Nama

: dr. Rizka Adriana

Kelas/Daftar Hadir

: IX-A / 18

Instansi

: Puskesmas Slumbung, Kabupaten Blitar

A. KETERKAITAN NILAI DASAR DENGAN KEGIATAN (Formulir : 1)
No
KEGIATAN
NILAI DASAR
1
2
3

1. Membuat catatan Akuntabilitas
medik rawat jalan

 ketepatan

URAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN
4
1. Dokter
melakukan
wawancara
tentang

keluhan

utama

pasien

Sumber kegiatan :


dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik

SKP

pasien, dan pemeriksaan penunjang
(misalnya

:

pemeriksaan

laboratorium, seperti Gula darah,
Kolesterol,
diperlukan.

Asam

Urat,

Hb)


Kemudian

jika
hasil

pemeriksaan tersebut akan ditulis
pada rekam medis pasien sesuai
kenyataan
2. Penulisan

rekam

medis

harus

dilakukan dengan tepat mulai dari
keluhan pasien, pemeriksaan fisik,
diagnosa kerja dan rencana tindak

lanjut
Komitmen

Dalam membuat catatan medik, saya

Mutu

akan

Orientasi

dengan menulis catatan medik pasien

mutu

selengkap

mengutamakan
mungkin,


mutu,
agar

yaitu
riwayat

kesehatan pasien yang tercantum di
dalam catatan medik lebih jelas.

1

2.

Membuat rujukan

Akuntabilitas

Dalam merujuk pasien, langkah yang

untuk pasien ke


Kepercayaan

harus dilakukan :

Fasilitas

1. Agar pasien yakin dan percaya

Kesehatan Tingkat

untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan

Lanjutan

tingkat

Sumber : SKP

memberikan informasi dengan jelas


lanjut,

2. Meminta

dokter

harus

persetujuan

pasien/keluarganya

pada

yang

akan

dirujuk,

3. Pembuatan
kesehatan
Komitmen

rujukan
tingkat

ke

fasilitas

lanjut

sesuai

indikasi
- Rujukan harus dibuat dengan efektif

mutu


dan

efisien

 efektif dan

aturan. Jadi jika pasien tersebut tidak

efisien

ada indikasi untuk dirujuk tapi mereka
tetap

sesuai

meminta

fasilitas

indikasi


surat

kesehatan

dan

rujukan

tingkat

ke

lanjut,

dokter tidak boleh memberikan surat
rujukan.
-

Untuk


pasien-pasien

diagnosanya

masih

BPJS,

jika

termasuk

144

diagnosa yang bisa ditangani oleh
Puskesmas,

tidak

bisa

dilakukan

rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat
3.

Melakukan

Etika Publik

lanjut
ANC (Ante Natal Care) Terpadu adalah

pemeliharaan

 Kesopanan

pemeriksaan kehamilan yang dilakukan

Kesehatan Ibu

oleh dokter kepada ibu hamil minimal

hamil di Poli KIA

sekali selama kehamilan ibu tersebut,

melalui ANC (Ante

meliputi

Natal Care)

1.Konsultasi dengan dokter

2

terpadu

2.Pemeriksaan tanda-tanda vital

Sumber kegiatan :

(Tekanan Darah, Nadi, laju nafas, suhu),

SKP

3.Pemeriksaan umum (head to toe),
4.Pemeriksaan kehamilan (TFU (Tinggi
fundus uteri), Leopold (pemeriksaan
posisi janin dari luar), dan DJJ (Denyut
Jantung Janin)).
5.Pemeriksaan Hb (Hemoglobin)
6.Menuliskan hasil pemeriksaan dan
pengobatan serta KIE pada buku KIA
dan catatan medik
Dalam melakukan pemeriksaan, saya
harus melakukan dengan sopan
Nasionalisme

Dalam melakukan pemeriksaan ANC

Persatuan

pada

Indonesia

memperlakukan semua pasien dengan
sama,

ibu

hamil,

tanpa

saya

memandang

akan
Suku,

Agama, Ras, Antar golongan (SARA)
4.

Melakukan home

Nasionalisme

visite

 Keadilan

1. Saya akan melakukan pendataan
pasien yang akan dilakukan home

Sumber kegiatan :

visite di wilayah Puskesmas tempat

Penugasan dari

saya bekerja tanpa melihat asal usul

atasan

dan kondisi ekonomi pasien.
2. Dengan prinsip keadilan, saya lebih
memprioritaskan

pasien

lansia

dengan riwayat penyakit kronis untuk
dilakukan home visite
Anti Korupsi

Dalam melakukan home visite, saya

 Jujur

akan

bertindak

menerima

jujur

pemberian

dengan
dalam

tidak
bentuk

3

apapun dari pasien
5.

Melakukan
pelayanan

Etika Publik
medik  Keramahan

umum rawat jalan

1. Pasien mendaftar di loket dengan
membawa kartu berobat dan KTP
2. Pasien menuju Poli Umum untuk

non spesialistik di

mendapat pelayanan sesuai antrian

Poli umum

3. Dokter melakukan pemeriksaan

Sumber kegiatan :

pasien

SKP

4. Dokter memberikan KIE (Komunikasi,
Informasi, Edukasi) dengan ramah
tentang diagnosa dan pengobatan
pasien sehungga pasien memahami
penjelasan dokter
5. Mencatat hasil wawancara dan
pemeriksaan pasien pada catatan
medik pasien
6. Memberikan KIE pada pasien tentang
Modifikasi

Lifestyle

dengan

membagikan Leaflet pada pasien
yang datang
Nasionalisme

Dalam melakukan pemeriksaan pasien

 Persatuan

rawat jalan, saya tidak akan membedak-

Indonesia

bedakan pasien menurut status SARA
(Suku, Ras, Agama, Antar golongan)
dan status jaminan kesehatan pasien
(pasien BPJS dan pasien umum)

6.

Memberikan

Etika Publik

penyuluhan di

 Komunikatif

1. Seperti yang kita ketahui, gejala yang
banyak

diderita

oleh

Anak/Balita

POSYANDU

adalah Demam, Batuk/Pilek, Diare.

tentang

Oleh karena itu, para orangtua perlu

Penanganan Awal

diberikan

pengetahuan

tambahan

4

Demam, Batuk,

untuk melakukan penanganan awal

Pilek, dan Diare

di rumah

pada Anak dan

2. Kunjungan pada salah satu

Balita

Posyandu di Puskesmas Slumbung

Sumber kegiatan :

yang ditunjuk

SKP

3. Dokter

memberikan

penyuluhan

secara

komunikatif

agar

para

audience mengerti tentang materi
yang

disampaikan

menjelaskan

melalui

dengan
pembagian

leaflet kepada para orangtua Balita
Komitmen

Penyuluhan di Posyandu Balita yang

mutu

dilakukan selama ini jarang bahkan

Inovatif

hampir tidak pernah membagikan leaflet
dan melakukan praktek secara langsung
oleh dokter, maka dari itu saya ingin
membuat inovasi dengan melakukan
praktek

secara

langsung

dan

membagikan leaflet pada para orangtua
balita
7.

Mengaktifkan

Komitmen mutu

Program Kelas Ibu Hamil sebenarnya

Kelas Ibu Hamil

 Inovatif

merupakan

Program

dari

Dinas

Sumber kegiatan :

Kesehatan. Akan tetapi, program ini di

inisiatif sendiri

Puskesmas

Slumbung

tidak

aktif

dilaksanakan. Oleh karena itu, saya
mempunyai inovasi untuk mengaktifkan
kembali Kelas Ibu Hamil ini, dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Melakukan koordinasi dengan bidan
desa untuk mendata ibu hamil
diwilayahnya

5

2. Mengundang ibu hamil tersebut
untuk datang pada tempat dan waktu
yang telah ditemtukan
3. Dokter dan bidan melakukan
penyuluhan pada ibu hamil dengan
menggunakan Lembar Balik
Etika Publik

Kelas ibu hamil adalah kelas dimana

 Komunikatif

dokter

dan

bidan

penyuluhan

berupa

kehamilan

dari

memberikan
materi

tentang

trimester

awal

(membahas tentang apa yang harus
dilakukan dan harus dihindari, tanda
bahaya kehamilan, beserta mitos-mitos
yang beredar di masyarakat) sampai
dengan perawatan paska persalinan dan
perawatan bayi serta cara mengurus
akte kelahiran kepada para ibu hamil.
Dalam memberikan materi di kelas ibu
hamil, saya harus komunikatif dalam
berbicara

agar

memahami
8.

para

tentang

ibu

hamil

materi

yang

Memberikan

Komitmen mutu

disampaikan dokter.
Kegiatan
ini
belum

refreshing kepada

 Inovatif

dilaksanakan,

pernah

sehingga

saya

para bidan desa

mempunyai

inovasi

untuk

tentang

melaksanakan

penanganan

meningkatkan pengetahuan para bidan

kegawatdaruratan

desa

pada maternal dan

kegawatdaruratan

maternal

neonatal

neonatal.

uraian

Sumber kegiatan :

sebagai berikut:

inisiatif sendiri

1. Mengadakan

kegiatan

dalam

ini

guna

penanganan

Adapun

pertemuan

dan
kegiatan
dengan

6

bidan desa di Puskesmas Induk
2. Memberikan

refreshing

tentang

tatalaksana

kegawatdaruratan

maternal

neonatal

dan

melalui

presentasi power point
3. Para bidan diberi handout tentang
materi yang disampaikan
Akuntabilitas

Pemberian

Pengetahuan

bidan

refreshing

kepada

desa

para

mengenai

kegawatdaruratan

maternal

dan

neonatal merupakan salah satu bentuk
sharing pengetahuan antara dokter
kepada bidan. Hal ini perlu dilakukan
agar

bidan

bias

penanganan

lebih

memahami

kegawatdaruratan

maternal dan neonatal sehingga angka
kematian ibu dan bayi baru lahir bias
ditekan
9.

Membuat Surat

Anti Korupsi

Keterangan Sehat

 Jujur

1. Dalam membuat surat keterangan
sehat, harus mencantumkan sesuai
hasil pemeriksaan dengan jujur.

Sumber kegiatan :
SKP

2. Berani menolak segala macam suap
untuk penerbitan surat keterangan
sehat

yang

kondisi

tidak

sesuai

pasien.

pemeriksaan

Misalnya

dinyatakan

dengan
hasil
bahwa

pasien tidak sehat, menderita penyakit
tertentu yang bisa mempengaruhi hasil
tes

kesehatannya,

meminta

untuk

pemeriksaan

dan

mengubah

dengan

janji

pasein
hasil
akan

7

memberikan

hadiah,

kita

sebagai

dokter harus dengan tegas menolak
hal tersebut
3.Retribusi

untuk

pembayaran

surat

keterangan sehat oleh pasien harus
sesuai dengan Perda Kabupaten Blitar
Akuntabilitas

Dalam membuat surat keterangan sehat,

 Profesional

dokter harus bertindak professional,
yaitu

dengan

pemeriksaan
keterangan

menuliskan
pasien

sehat

pada
sesuai

hasil
surat
kondisi

kesehatan pasien saat itu

8

B. TEKNIK AKTUALISASI NILAI DASAR (Formulir : 2)
No.
1
1.

Nilai Dasar dan Teknik
Aktualisasi
2
Nilai Dasar :
Akuntabilitas

Uraian Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai
Dasar dan Manfaatnya Bagi Pihak Lain dan
Perwujudan Visi Organisasi
3
1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Dalam membuat catatan rekam medik, saya
akan

menggunakan

teknik

Teknik :

Agreement

Personal

yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Agreement(Kesepakata

1. Melakukan

n intrapersonal)

(Kesepakatan

Personal

wawancara

intrapersonal),
dengan

pasien

tentang keluhan yang dialami oleh pasien
2. Melakukan

pemeriksaan

fisik

pasien,

meliputi tanda-tanda vital pasien (Tekanan
darah, nadi, laju pernafasan, suhu tubuh)
dan physical exam from head to toe
3. Membuat diagnosa kerja yang didapatkan
dari hasil wawancara dan pemeriksaan
fisik
4. Menentukan rencana tindak lanjut, meliputi
rencana pengobatan (Planning Therapy)
dan

rencana

untuk

melakukan

pemeriksaan penunjang tambahan untuk
membantu penegakan diagnosa (Planning
Diagnose)
2. Manfaat :
Bagi Pasien :
 Mendapat pengobatan lebih tepat, karena
riwayat

kesehatan

pasien

sebelumnya

dapat diketahui
Bagi Puskesmas :
 Mempunyai

catatan

riwayat

kesehatan

9

pasien secara lengkap dan terstruktur,
sehingga memudahkan dalam pengobatan
pasien
 Dapat digunakan sebagai bahan bukti di
pengadilan jika sewaktu-waktu dibutuhkan
3. Dampak jika tidak dilakukan :
Jika catatan medik pasien yang ditulis tidak
sesuai

dengan

termasuk

yang

pemalsuan

dikenakan

ditemukan,
dokumen

pidana.

menggunakan

Dan

teknik

maka

dan
jika

SOAP,

bisa
tidak

riwayat

kesehatan pasien tidak bisa diketahui dengan
pasti dan jelas
4. Perwujudan Visi Organisasi :
 Pembuatan catatan medik yang tepat akan
mencapai program upaya peningkatan
kesehatan masyarakat tingkat pertama
yang bermutu
Komitmen Mutu
Orientasi mutu

1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar
Dalam membuat catatan medik pasien, saya
akan

menggunakan

teknik

TQM

(Total

Teknik :

Quality Management), yaitu dengan selalu

TQM (Total Quality

melakukan perbaikan berkelanjutan terhadap

Management)

kualitas isi catatan medik, melalui :
-

Menuliskan

riwayat

kesehatan

pasien

pada rekam medis dengan lengkap dan
berurutan yaitu menuliskan hal-hal yang
penting dan lengkap sesuai urutan SOAP
(Subyektif,

Obyektif,

Assesment,

Planning)
10

-

Senantiasa meningkatkan kualitas rekam
medik yang kita tulis dengan melakukan
pengecekan ulang, maksudnya setelah
pelayanan

pasien

selesai,

sebaiknya

catatan medik diperiksa kembali apakah
data SOAP pasien sudah lengkap
2. Manfaat
Bagi Pasien :
Memiliki riwayat kesehatan yang lengkap


pengobatan selanjutnya lebih terarah

Bagi Puskesmas :
Mendapat kepercayaan dari masyarakat,
karena catatan medik yang lengkap 
diagnosa lebih terarah  pengobatan lebih
tepat
Catatan medik bisa digunakan sebagai alat
bukti di pengadilan, sehingga kualitas
catatan

medik

harus

benar-benar

diperhatikan
3. Dampak jika tidak dilakukan
Jika

kualitas

catatan

medik

tidak

diperhatikan, maka kandungan / isi catatan
medic

tersebut

dipertanggungjawabkan

kurang
kebenarannya

bias


kurang valid untuk dijadikan alat bukti di
pengadilan
Pengobatan pasien menjadi kurang tepat
karena riwayat kesehatan yang tercantum
kurang lengkap

11

4. Perwujudan visi organisasi
Pembuatan catatan medik yang berkualitas
akan mencapai program upaya peningkatan
kesehatan masyarakat tingkat pertama yang
bermutu
2.

Akuntabilitas

1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar

Kepercayaan

Dalam membuat rujukan untuk pasien ke

Teknik :

fasilitas kesehatan tingkat lanjut, saya akan

Performance Agreement

menggunakan

(Kesepakatan Kinerja)

Agreement

teknik

(Kesepakatan

Performance
Kinerja),

yaitu

dengan:
1. Memberikan KIE (Komunikasi, Informasi,
Edukasi)

dengan

jelas

pada

pasien/keluarga pasien tentang alasan
kuat mengapa harus dirujuk
2. Diharapkan
memebrikan

pasien

dapat

persetujuan

segera

untuk dirujuk

sehingga dokter dapat membuat surat
persetujuan agar dapat dilakukan tindakan
lebih lanjut dengan cepat
3. Manfaat :
Bagi pasien :
 Pasien mendapat pelayanan kesehatan
secara optimal sampai dengan fasilitas
kesehatan tingkat lanjut sesuai dengan
penyakit pasien
Bagi Puskesmas :
 Meningkatkan

kepercayaan

masyarakat

kepada Puskesmas
4. Dampak jika tidak dilakukan :
12

 Jika pasien tidak membawa surat rujukan
dari

Puskesmas,

maka

kemungkinan

pasien ditolak oleh rumah sakit rujukan
sangat besar
5. Perwujudan Visi organisasi :
 Dengan rujukan yang cepat dan tepat,
maka upaya

peningkatan kesehatan

masyarakat tingkat pertama yangbermutu
dapat tercapai
Komitmen mutu

1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar

efektif dan efisien

Dalam membuat surat rujukan, teknik yang

Teknik :

saya gunakan adalah I-P-O (Input-Process-

I-P-O
Output

(Input-Process-

Output), yaitu :
Input : Menentukan pasien yang memang
harus dirujuk dan yang tidak
Process : Membuat Surat Rujukan sesuai
indikasi
Output

: Menyerahkan surat rujukan kepada
pasien
meminta

/

keluarga
pasien

pasien
ke

dan

fasilitas

kesehatan rujukan (untuk pasien
dengan kondisi stabil), sedangkan
pasien dengan kondisi gawat akan
dirujuk

menggunakan

ambulans

Pusling (Puskesmas Keliling)
2. Manfaat
Bagi Pasien :
Mendapat pelayanan optimal
Bagi Puskesmas :
Mendapat kepercayaan masyarakat
13

3. Dampak jika tidak dilakukan
Jika hal ini tidak dilakukan, rujukan yang dibuat
bisa tanpa indikasi, tapi atas permintaan
pasien
4. Perwujudan visi organisasi
Dengan rujukan yang tepat, maka upaya
peningkatan kesehatan masyarakat tingkat
3.

Etika Publik

pertama yang bermutu dapat tercapai
1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar

 Kesopanan

Dalam melakukan pemeriksaan pada ibu

Teknik :

hamil,

Komunikasi Efektif

Komunikasi Efektif, yaitu dengan langkah-

saya

akan

menggunakan

teknik

langkah :
1.Menyapa ibu hamil dengan menyebutkan
namanya
2.Meminta

ijin

pada

ibu

hamil

sebelum

melakukan pemeriksaan
3.Melakukan pemeriksaan di tempat yang
tertutup
4.Memberikan KIE (Komunikasi, Informasi,
dan

Edukasi)

pada

ibu

hamil

tentang

kehamilannya dan memberikan kesempatan
untuk ibu hamil untuk menanyakan hal-hal
yang

menyangkut

kehamilannya

secara

terbuka
2. Manfaat
Bagi Pasien :
 Khususnya
berkonsultasi

untuk

ibu

dengan

hamil,
dokter

dapat
tentang

kehamilannya secara lebih mendalam
14

 Dapat diketahui penyakit penyerta dengan
adanya pemeriksaan yang lebih tajam
melalui pemeriksaan laboratorium
Bagi Puskesmas :
 Mengetahui kondisi ibu hamil yang kontrol,
sehingga jika ada komplikasi, bisa segera
dilakukan tindak lanjut
 Dapat

mempersiapkan

rujukan

dini

berencana bagi bumil dengan risti (resiko
tinggi)
3. Dampak jika tidak dilakukan
Jika hal ini tidak dilakukan, maka kondisi ibu
hamil di wilayah Puskesmas tersebut tidak
dapat

diketahui

sehingga

oleh

dokter

dikhawatirkan

Puskesmas,

bisa

terjadi

keterlambatan penanganan
4. Perwujudan visi organisasi
Dengan pemeliharaan ibu hamil melalui ANC
terpadu

akan

meningkatkan

upaya

pemeliharaan kesehatan masyarakat melalui
peningkatan kesehatan keluarga
Nasionalisme

1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar

Persatuan Indonesia

Dalam pemeliharaan kesehatan ibu hamil

Teknik :

melalui ANC terpadu, teknik yang akan saya

Non Diskriminatif

gunakan

adalah

Non-Diskriminatif,

maksudnya

adalah

dalam

melakukan

pemeriksaan ANC pada ibu hamil, saya akan :
-Melayani ibu hamil sesuai dengan antrian
-Memperlakukan semua pasien dengan sama,
tanpa memandang suku, agama, status sosial
15

pasien, maupun status jaminan kesehatan
pasien sebagai pasien BPJS ataupun pasien
umum.
2. Manfaat :
Bagi Pasien :
 Mendapat pelayanan yang sama sesuai
haknya dan antrian
Bagi Puskesmas :
 Melayani lebih tertib sesuai antrian
3. Dampak jika tidak dilakukan :
Jika tidak melayani sesuai antrian, maka
pelayanan tidak bias berjalan optimal, karena
setia ibu hamil ingin didahulukan
4. Perwujudan Visi Organisasi :
 Dengan pemeliharaan ibu hamil melalui
ANC terpadu akan meningkatkan upaya
pemeliharaan

kesehatan

masyarakat

melalui peningkatan kesehatan keluarga
4.

Nasionalisme

1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar

 Keadilan

Dalam

Teknik :

menggunakan

Attachment Case

Priority, yaitu dengan :

Priority

melakukan

Home

teknik

Visite,

saya

Attachment

Case

1. Mendata pasien yang akan dilakukan home
visite di wilayah Puskesmas tempat saya
bekerja.
2. Lebih memprioritaskan pasien Lansia (usia
>60 tahun) yang menderita Penyakit Kronis
untuk dikunjungi

16

2. Manfaat :
Bagi Pasien :
 Kesehatan pasien bisa lebih diperhatikan
 Pengobatan pasien bisa lebih dipantau
Bagi Puskesmas :
 Bisa memantau kondisi kesehatan pasien
 Dapat mendata

dan

mengelompokkan

pasien  pasien yang perlu observasi
rutin dan yang tidak
 Lebih mengenal masyarakat di wilayahnya
 Memantau Kesehatan Lingkungan yang
mungkin berpengaruh terhadap penyakit
pasien
3. Dampak jika tidak dilakukan:
Jika hal ini tidak dilakukan, home visite yang
direncanakan menjadi kurang terorganisir,
sehingga dikhawatirkan urutan rumah yang
dikunjungi adalah hasil pemilihan acak, bukan
dari

prinsip

keadilan

sosial

yaitu

lebih

mendahulukan pasien Lansia dengan penyakit
kronis
4. Perwujudan Visi Organisasi :
Kegiatan home visite akan meningkatkan
kesehatan
Anti Korupsi
Jujur

masyarakat

dan

pemeliharaan

kesehatan masyarakat
1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar
Dalam melakukan home visite, saya akan
menggunakan teknik non gratifikasi, yaitu

Teknik :

dengan menolak secara halus segala macam

Non Gratifikasi

pemberian dari pasien yang berhubungan
dengan

pekerjaan

kewajiban

saya

dan
sebagai

berkaitan
seorang

dengan
dokter

Puskesmas, karena home visite adalah tugas
17

dan

tanggungjawab

Puskesmas

dan

seorang

pasien

berhak

dokter
untuk

mendapatkannya
2. Manfaat
Bagi pasien :
Mendapat pelayanan optimal dari dokter dan
tenaga kesehatan lain dari Puskesmas tanpa
harus mengeluarkan uang
Bagi Puskesmas :
Mendapat kepercayaan dari masyarakat
Mengetahui kondisi kesehatan lingkungan
rumah

pasien

yang

mungkin

bias

mempengaruhi kondisi kesehatannya
3. Dampak jika tidak dilakukan
Jika dalam melakukan home visit dokter
atau tenaga kesehatan lain dari Puskesmas
menerima pemberian pasien atau bahkan
meminta

sesuatu

dari

pasien,

maka

kepercayaan masyarakat pada Puskesmas
akan berkurang
4. Perwujudan visi organisasi
 Kegiatan home visite akan meningkatkan
kesehatan masyarakat dan pemeliharaan
kesehatan masyarakat
5.

Etika Publik
 Keramahan

1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Dalam melakukan pemeriksaan pada pasien
rawat

jalan

di

Poli

umum,

saya

akan

Teknik :

menggunakan teknik Komunikasi Efektif,

Komunikasi Efektif

yaitu dengan cara :
18

1. Melakukan
secara

komunikasi

jelas,

dengan

dengan

pasien

mengajukan

pertanyaan terbuka, sehingga pasien bisa
mengutarakan keluhannya dengan lebih
jelas dan lengkap
2. Memeriksa pasien secara teliti sehingga
dokter bisa mendiagnosa pasien dengan
tepat dan memberikan terapi dengan
benar.
3. Menjaga kerahasiaan mengenai segala
informasi yang didapat dari wawancara
dan pemeriksaan dengan pasien.
4. Menanyakan kepada pasien tentang halhal yang belum dipahami baik tentang
diagnosa maupun pengobatannya
5. Memberikan informasi tambahan berupa
modifikasi Lifestyle kepada pasien berupa
pembagian leaflet (untuk penyakit kronis)
2. Manfaat
Bagi Pasien :
 Diharapkan pasien akan merasa nyaman
karena bisa berkonsultasi dengan dokter
lebih mendalam
 Komunikasi dan pemeriksaan yang tepat
akan menghasilkan diagnosa dan terapi
yang tepat, sehingga diharapkan
kesembuhan pasien segera tercapai
Bagi Puskesmas :
 Puskesmas mendapat kepercayaan dari
masyarakat sehingga diharapkan kualitas
pelayanan publik akan meningkat

19

3. Dampak jika tidak dilakukan :
Jika tidak dilakukan komunikasi efektif oleh
dokter saat melakukan wawancara dan
pemeriksaan pasien, maka pasien tidak akan
merasa nyaman, sehingga informasi dari
pasien tidak akan tergali dengan baik.
Akibatnya, bisa terjadi diagnosa yang kurang
tepat yang menghasilkan tatalaksana yang
kurang tepat pula
4. Perwujudan Visi Organisasi :
 Pelayanan pada pasien rawat jalan akan
meningkatkan

upaya

kesehatan

masyarakat tingkat pertama yang bermutu
Nasionalisme
 Persatuan Indonesia

1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar
Dalam melakukan pemeriksaan pasien rawat
jalan, saya akan menggunakan teknik non-

Teknik :

diskriminatif, yaitu dengan cara :

Non Diskriminnatif

-Melakukan

pemeriksaan

pasien

sesuai

dengan antrian
-Memberikan layanan pada semua pasien
rawat jalan dengan sama sesuai haknya dan
kondisi penyakitnya
2. Manfaat
Bagi pasien :
Mendapat pelayanan dengan lebih tertib
(sesuai antrian)  lebih nyaman
Bagi Puskesmas :
Memberikan pelayanan pada pasien dengan
teratur dan tertib
20

3. Dampak jika tidak dilakukan
Jika pemeriksaan pasien tidak dilakukan
sesuai antrian, akan timbul kecemburuan
social antar pasien. Selain itu pemeriksaan
pasien tidak akan berjalan tertib, karena setiap
pasien ingin didahulukan
4. Perwujudan visi organisasi
Pelayanan pada pasien rawat jalan akan
meningkatkan upaya kesehatan masyarakat
6.

Etika Publik
 Komunikatif

tingkat pertama yang bermutu
1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Dalam memberikan penyuluhan pada orangtua
anak/Balita tentang penanganan awal Demam,

Teknik :

Batuk/Pilek, dan Diare pada anak/Balita di

Komunikasi Efektif

rumah,

saya

akan

menggunakan

Teknik

Komunikasi Efektif, dengan cara :
1. Melakukan “Bina Suasana”, yaitu dengan
menciptakan suasana keakraban antara
dokter

dan

audience,

agar

perhatian

audience bisa tertuju pada materi
2. Memberikan

penjelasan

melalui

pembagian leaflet pada para orangtua
yang datang dengan bahasa sederhana
yang mudah dimengerti oleh audience.
3. Berdiskusi

dengan

audience

dengan

membuka pertanyaan bagi para orangtua
yang

belum

memahami

materi

yang

disampaikan.
4. Mempraktekkan beberapa materi yang
telah disampaikan

21

2. Manfaat :
Bagi masyarakat (orangtua anak/balita):
 Mengetahui tentang penanganan awal
gejala batuk/pilek, demam, dan diare pada
anak/Balita
 Tidak

memberikan

obat-obatan

untuk

anak-anaknya yang didapat dari toko obat
secara bebas
Bagi Puskesmas :
 Meningkatkan kepercayaan masyarakat
3. Dampak jika tidak dilakukan :
Jika tidak dilakukan penyuluhan tentang materi
ini, maka para orangtua anak/balita tidak akan
mengetahui penanganan awal untuk
mengatasi batu/pilek, demam, dan diare di
rumah, dan dikhawatirkan bisa memberikan
pengobatan yang tidak sesuai
4. Perwujudan Visi Organisasi :
 Kegiatan Penyuluhan di Posyandu
merupakan salah satu upaya
pemeliharaan kesehatan masyarakat
melalui promosi kesehatan
Komitmen mutu
Inovatif

1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar
Dalam

memberikan

penyuluhan

pada

Posyandu mengenai penanganan awal batuk,
Teknik :

pilek, demam, dan diare pada balita/anak,

Berpikir kreatif

saya akan menggunakan teknik berpikir
kreatif, yaitu dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
1.Membagikan leaflet pada ibu hamil tentang
22

penanganan awal batuk, pilek, demam, dan
diare
2.Melakukan

penyuluhan

dengan

menggunakan leaflet selama 10 menit
3.Langsung mempraktekan beberapa materi
penyuluhan, yaitu tentang tips mengatasi
hidung tersumbat dan cara membuat larutan
garam oralit di rumah
2. Manfaat
Bagi pasien :
Diharapkan para orangtua balita/anak bias
lebih memahami materi yang disampaikan 
sehingga tidak langsung panik dan membeli
obat sembarangan di apotek jika putra/putrinya
mengalami demam/batuk/pilek/diare
Bagi Puskesmas :
Dapat berbagi ilmu pengetahuan dengan
masyarakat

mendapat



kepercayaan

masyarakat
3. Dampak jika tidak dilakukan
JIka penyuluhan tidak dilakukan dengan
membagika

leaflet

dan

praktek,

maka

dikhawatirkan materi yang disampaikan dokter
tidak akan dipahami dengan baik oleh para
audience

yang

dalam

hal

ini

orangtua

balita/anak
4. Perwujudan visi organisasi
 Kegiatan Penyuluhan di Posyandu
merupakan salah satu upaya

23

pemeliharaan kesehatan masyarakat
melalui promosi kesehatan
7.

Etika Publik

1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar

 Komunikatif

Dalam memberikan materi di kelas ibu hamil,

Teknik :

saya akan menggunakan teknik komunikasi

Komunikasi Efektif

efektif, yaitu dengan langkah-langkah :
1.Melakukan bina suasana dengan ibu hamil
agar tercipta keakraban
2.Menyampaikan materi tentang kehamilan
pada ibu hamil yang meliputi :
-Anjuran kepada ibu hamil untuk control
rutin pada tenaga kesehatan tiap bulan
sampai dengan usia kehamilan 7 bulan, dan
setiap 2 minggu setelah kehamilan 7 bulan
-Penjelasan

tentang

kehamilan

mulai

trimester I sampai dengan trimester III
-Hal-hal yang harus dilakukan dan yang
dilarang selama hamil
-Nutrisi yang baik untuk ibu hamil
-Tanda bahaya pada kehamilan
-Tanda saat persalinan sudah dekat
-Anjuran untuk melakukan persalinan pada
tenaga kesehatan
-Cara

perawatan

payudara

menjelang

kelahiran
-Cara perawatan paska nifas
-Cara perawatan bayi dan pemberian ASI
-KB setelah melahirkan
-Cara mengurus akte kelahiran
2. Manfaat
Bagi pasien (ibu hamil):
24

pengetahuan

Mendapat

mengenai

kehamilan dan setelah kelahiran
Mengetahui tanda bahaya saat hamil 
segera ke tenaga kesehatan
Bagi Puskesmas :
Meningkatkan

kepercayaan

masyarakat

terutama ibu hamil
Berbagi

ilmu

dengan

ibu

hamil



menurunkan AKI dan AKB
3. Dampak jika tidak dilakukan
Jika kelas ibu hamil ini tidak diaktifkan kembali,
maka :
- Ibu hamil tidak mendapat pengetahuan yang
cukup

tentang

kehamilannya

terutama

kurang mengetahui tanda bahaya pada
kehamilannya
- Resiko terjadi kematian ibu / bayi baru lahir
4. Perwujudan visi organisasi
 Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil akan
meningkatkan pemeliharaan kesehatan
masyarakat melalui peningkatan kesehatan
keluarga
Etika Publik
 Komunikatif

1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar
Dalam memberikan materi di kelas ibu hamil,
saya akan menggunakan teknik komunikasi

Teknik :

efektif, yaitu dengan langkah-langkah :

Komunikasi Efektif

1.Melakukan bina suasana dengan ibu hamil
agar tercipta keakraban
2.Menyampaikan materi tentang kehamilan
pada ibu hamil yang meliputi :
25

-Anjuran kepada ibu hamil untuk control
rutin pada tenaga kesehatan tiap bulan
sampai dengan usia kehamilan 7 bulan, dan
setiap 2 minggu setelah kehamilan 7 bulan
-Penjelasan

tentang

kehamilan

mulai

trimester I sampai dengan trimester III
-Hal-hal yang harus dilakukan dan yang
dilarang selama hamil
-Nutrisi yang baik untuk ibu hamil
-Tanda bahaya pada kehamilan
-Tanda saat persalinan sudah dekat
-Anjuran untuk melakukan persalinan pada
tenaga kesehatan
-Cara

perawatan

payudara

menjelang

kelahiran
-Cara perawatan paska nifas
-Cara perawatan bayi dan pemberian ASI
-KB setelah melahirkan
-Cara mengurus akte kelahiran
2. Manfaat
Bagi pasien (ibu hamil):
pengetahuan

Mendapat

mengenai

kehamilan dan setelah kelahiran
Mengetahui tanda bahaya saat hamil 
segera ke tenaga kesehatan
Bagi Puskesmas :
Meningkatkan

kepercayaan

masyarakat

terutama ibu hamil
Berbagi

ilmu

dengan

ibu

hamil



menurunkan AKI dan AKB

26

3. Dampak jika tidak dilakukan
Jika kelas ibu hamil ini tidak diaktifkan kembali,
maka :
- Ibu hamil tidak mendapat pengetahuan yang
cukup

tentang

kehamilannya

terutama

kurang mengetahui tanda bahaya pada
kehamilannya
- Resiko terjadi kematian ibu / bayi baru lahir
4. Perwujudan visi organisasi
 Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil akan
meningkatkan pemeliharaan kesehatan
masyarakat melalui peningkatan kesehatan
keluarga
8.

Komitmen mutu

1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar

 Inovatif

Dalam memberikan refreshing kepada para

Teknik : I-P-O

bidan desa tentang penanganan
kegawatdaruratan pada maternal dan
neonatal, saya menggunakan teknik IPO
(Input-Process-Output)
1. Input : Penyiapan bahan-bahan materi
tentang

kegawatdaruratan

maternal-

neonatal yang akan diberikan pada bidan
desa
2. Process

:

Materi

diberikan

melalui

presentasi dalam bentuk power point
kepada para bidan desa dan masingmasing bidan desa dibawakan materi
berupa handout
3. Output :
3.1. Terlaksananya kegiatan pemberian materi
refreshing pada bidan desa
27

3.2.Tercapainya
materi

peningkatana

pemahaman

tentang

penanganan

kegawatdaruratan maternal dan neonatal
oleh bidan desa
2. Manfaat :
1. Bidan Desa
 Dapat melakukan penanganan
kegawatdaruratan maternal dan
neonatal dengan tepat
2. Puskesmas
 Mendapat kepercayaan dari
masyarakat
3. Dinas Kesehatan dan masyarakat
 Menurunkan AKI dan AKB
3. Dampak jika tidak dilakukan :
Jika refreshing ini tidak dilaksanakan, maka :
Bidan desa tidak akan mendapat pengetahuan
yang cukup tentang kegawatdaruratan
maternal-neonatal  resiko terjadi kematian
ibu / bayi baru lahir
4. Perwujudan Visi Organisasi :
Pemberian refreshing tentang tatalaksana
kegawatdaruratan maternal dan neonatal pada
bidan desa akan meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan tenaga
kesehatan
Akuntabilitas
Pengetahuan

1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar
Dalam memberika refreshing pada bidan, saya
akan

menggunakan

teknik

Performance
28

Teknik :
Performance

Planning dengan langkah-langkah sebagai
Planning

(Perencanaan Kinerja)

berikut :
1.Berkoordinasi
koordinator

dengan

wilayah)

Bikor

untuk

(Bidan

merencanakan

kapan dan dimana refreshing akan diadakan
2.Mempersiapkan

materi

yang

akan

disampaikan
3.Menyampaikan materi melalui power point
pada waktu dan tempat yang direncanakan
dan membagikan materi berupa handout pada
para bidan desa
4.Mempraktekan salah satu materi secara
langsung pada para bidan desa
2. Manfaat
Bagi Bidan Desa:
Lebih memahami tentang penanganan awal
kegawatdaruratan
sebelum

maternal

melakukan

dan

rujukan,

neonatal
sehingga

diharapkan bisa menurunkan AKI dan AKB
Bagi Masyarakat :
Diharapkan bisa menurunkan AKI dan AKB
3. Dampak jika tidak dilakukan
Jika refreshing ini tidak dilaksanakan, maka :
Bidan desa tidak akan mendapat pengetahuan
yang cukup tentang kegawatdaruratan
maternal-neonatal  resiko terjadi kematian
ibu / bayi baru lahir
4. Perwujudan visi organisasi
Pemberian

refreshing

tentang

tatalaksana

29

kegawatdaruratan maternal dan neonatal pada
bidan desa akan meningkatkan pengetahuan,
keterampilan,

dan

kemampuan

tenaga

kesehatan
9.

Anti Korupsi
 Jujur

1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Dalam membuat surat keterangan sehat, saya
akan

meningkatkan

integritas

dengan

Teknik :

menggunakan teknik Non Gratifikasi, yaitu

Non Gratifikasi

dengan

berani

menolak

segala

macam

pemberian dalam bentuk apapun oleh pasien
untuk mengubah hasil pemeriksaan yang
tercantum pada surat keterangan sehat.
2. Manfaat :
Bagi Pasien :
 Mendapat Surat Keterangan Sehat sesuai
dengan kondisi kesehatannya saat itu
Bagi Puskesmas :
 Mendapat kepercayaan dari masyarakat
 Aman dari ancaman hukum (TIPIKOR)
3. Dampak jika tidak dilakukan :
Jika dokter menuliskan hasil pemeriksaan di
surat keterangan sehat yang tidak sesuai
dengan

yang

sebenarnya,

maka

akan

merugikan instansi lain yang menggunakan
informasi pada surat keterangan sehat dokter
tersebut. Selain itu, dokter bisa dikenai tindak
pidana korupsi
4. Perwujudan Visi Organisasi :
 Dengan membuat surat keterangan sehat
30

yang benar, maka dokter dan Puskesmas
akan dipercaya oleh masyarakat dan bisa
meningkatkan kerjasama Lintas Sektor
Akuntabilitas
 Profesional

terkait
1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar
Dalam membuat surat keterangan sehat, saya
menggunakan teknik Personal Agreement,

Teknik :

yaitu dengan komitmen dan kompetensi dari

Personal Agreement

diri saya sendiri, saya akan menulis surat

(Kesepakatan

keterangan

Intrapersonal)

pemeriksaan kesehatan pasien saat itu, mulai

sehat

sesuai

dengan

hasil

dari tekanan darah, tinggi badan, dan berat
badan
2. Manfaat
Bagi pasien :
 Mendapat Surat Keterangan Sehat sesuai
dengan kondisi kesehatannya saat itu
Bagi Puskesmas :
 Mendapat kepercayaan dari masyarakat
3. Dampak jika tidak dilakukan
Jika dokter menuliskan hasil pemeriksaan di
surat keterangan sehat yang tidak sesuai
dengan

yang

sebenarnya,

maka

akan

merugikan instansi lain yang menggunakan
informasi pada surat keterangan sehat dokter
tersebut
4. Perwujudan visi organisasi
 Dengan membuat surat keterangan sehat
yang benar, maka dokter dan Puskesmas
akan dipercaya oleh masyarakat dan bisa
31

meningkatkan kerjasama Lintas Sektor terkait

32