Rancangan Aktualisasi Diklat Pra Jabatan
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR
PROFESI PNS DI TEMPAT TUGAS / MAGANG
Nama
: dr. Rizka Adriana
Kelas/Daftar Hadir
: IX-A / 18
Instansi
: Puskesmas Slumbung, Kabupaten Blitar
A. KETERKAITAN NILAI DASAR DENGAN KEGIATAN (Formulir : 1)
No
KEGIATAN
NILAI DASAR
1
2
3
1. Membuat catatan Akuntabilitas
medik rawat jalan
ketepatan
URAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN
4
1. Dokter
melakukan
wawancara
tentang
keluhan
utama
pasien
Sumber kegiatan :
dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik
SKP
pasien, dan pemeriksaan penunjang
(misalnya
:
pemeriksaan
laboratorium, seperti Gula darah,
Kolesterol,
diperlukan.
Asam
Urat,
Hb)
Kemudian
jika
hasil
pemeriksaan tersebut akan ditulis
pada rekam medis pasien sesuai
kenyataan
2. Penulisan
rekam
medis
harus
dilakukan dengan tepat mulai dari
keluhan pasien, pemeriksaan fisik,
diagnosa kerja dan rencana tindak
lanjut
Komitmen
Dalam membuat catatan medik, saya
Mutu
akan
Orientasi
dengan menulis catatan medik pasien
mutu
selengkap
mengutamakan
mungkin,
mutu,
agar
yaitu
riwayat
kesehatan pasien yang tercantum di
dalam catatan medik lebih jelas.
1
2.
Membuat rujukan
Akuntabilitas
Dalam merujuk pasien, langkah yang
untuk pasien ke
Kepercayaan
harus dilakukan :
Fasilitas
1. Agar pasien yakin dan percaya
Kesehatan Tingkat
untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan
Lanjutan
tingkat
Sumber : SKP
memberikan informasi dengan jelas
lanjut,
2. Meminta
dokter
harus
persetujuan
pasien/keluarganya
pada
yang
akan
dirujuk,
3. Pembuatan
kesehatan
Komitmen
rujukan
tingkat
ke
fasilitas
lanjut
sesuai
indikasi
- Rujukan harus dibuat dengan efektif
mutu
dan
efisien
efektif dan
aturan. Jadi jika pasien tersebut tidak
efisien
ada indikasi untuk dirujuk tapi mereka
tetap
sesuai
meminta
fasilitas
indikasi
surat
kesehatan
dan
rujukan
tingkat
ke
lanjut,
dokter tidak boleh memberikan surat
rujukan.
-
Untuk
pasien-pasien
diagnosanya
masih
BPJS,
jika
termasuk
144
diagnosa yang bisa ditangani oleh
Puskesmas,
tidak
bisa
dilakukan
rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat
3.
Melakukan
Etika Publik
lanjut
ANC (Ante Natal Care) Terpadu adalah
pemeliharaan
Kesopanan
pemeriksaan kehamilan yang dilakukan
Kesehatan Ibu
oleh dokter kepada ibu hamil minimal
hamil di Poli KIA
sekali selama kehamilan ibu tersebut,
melalui ANC (Ante
meliputi
Natal Care)
1.Konsultasi dengan dokter
2
terpadu
2.Pemeriksaan tanda-tanda vital
Sumber kegiatan :
(Tekanan Darah, Nadi, laju nafas, suhu),
SKP
3.Pemeriksaan umum (head to toe),
4.Pemeriksaan kehamilan (TFU (Tinggi
fundus uteri), Leopold (pemeriksaan
posisi janin dari luar), dan DJJ (Denyut
Jantung Janin)).
5.Pemeriksaan Hb (Hemoglobin)
6.Menuliskan hasil pemeriksaan dan
pengobatan serta KIE pada buku KIA
dan catatan medik
Dalam melakukan pemeriksaan, saya
harus melakukan dengan sopan
Nasionalisme
Dalam melakukan pemeriksaan ANC
Persatuan
pada
Indonesia
memperlakukan semua pasien dengan
sama,
ibu
hamil,
tanpa
saya
memandang
akan
Suku,
Agama, Ras, Antar golongan (SARA)
4.
Melakukan home
Nasionalisme
visite
Keadilan
1. Saya akan melakukan pendataan
pasien yang akan dilakukan home
Sumber kegiatan :
visite di wilayah Puskesmas tempat
Penugasan dari
saya bekerja tanpa melihat asal usul
atasan
dan kondisi ekonomi pasien.
2. Dengan prinsip keadilan, saya lebih
memprioritaskan
pasien
lansia
dengan riwayat penyakit kronis untuk
dilakukan home visite
Anti Korupsi
Dalam melakukan home visite, saya
Jujur
akan
bertindak
menerima
jujur
pemberian
dengan
dalam
tidak
bentuk
3
apapun dari pasien
5.
Melakukan
pelayanan
Etika Publik
medik Keramahan
umum rawat jalan
1. Pasien mendaftar di loket dengan
membawa kartu berobat dan KTP
2. Pasien menuju Poli Umum untuk
non spesialistik di
mendapat pelayanan sesuai antrian
Poli umum
3. Dokter melakukan pemeriksaan
Sumber kegiatan :
pasien
SKP
4. Dokter memberikan KIE (Komunikasi,
Informasi, Edukasi) dengan ramah
tentang diagnosa dan pengobatan
pasien sehungga pasien memahami
penjelasan dokter
5. Mencatat hasil wawancara dan
pemeriksaan pasien pada catatan
medik pasien
6. Memberikan KIE pada pasien tentang
Modifikasi
Lifestyle
dengan
membagikan Leaflet pada pasien
yang datang
Nasionalisme
Dalam melakukan pemeriksaan pasien
Persatuan
rawat jalan, saya tidak akan membedak-
Indonesia
bedakan pasien menurut status SARA
(Suku, Ras, Agama, Antar golongan)
dan status jaminan kesehatan pasien
(pasien BPJS dan pasien umum)
6.
Memberikan
Etika Publik
penyuluhan di
Komunikatif
1. Seperti yang kita ketahui, gejala yang
banyak
diderita
oleh
Anak/Balita
POSYANDU
adalah Demam, Batuk/Pilek, Diare.
tentang
Oleh karena itu, para orangtua perlu
Penanganan Awal
diberikan
pengetahuan
tambahan
4
Demam, Batuk,
untuk melakukan penanganan awal
Pilek, dan Diare
di rumah
pada Anak dan
2. Kunjungan pada salah satu
Balita
Posyandu di Puskesmas Slumbung
Sumber kegiatan :
yang ditunjuk
SKP
3. Dokter
memberikan
penyuluhan
secara
komunikatif
agar
para
audience mengerti tentang materi
yang
disampaikan
menjelaskan
melalui
dengan
pembagian
leaflet kepada para orangtua Balita
Komitmen
Penyuluhan di Posyandu Balita yang
mutu
dilakukan selama ini jarang bahkan
Inovatif
hampir tidak pernah membagikan leaflet
dan melakukan praktek secara langsung
oleh dokter, maka dari itu saya ingin
membuat inovasi dengan melakukan
praktek
secara
langsung
dan
membagikan leaflet pada para orangtua
balita
7.
Mengaktifkan
Komitmen mutu
Program Kelas Ibu Hamil sebenarnya
Kelas Ibu Hamil
Inovatif
merupakan
Program
dari
Dinas
Sumber kegiatan :
Kesehatan. Akan tetapi, program ini di
inisiatif sendiri
Puskesmas
Slumbung
tidak
aktif
dilaksanakan. Oleh karena itu, saya
mempunyai inovasi untuk mengaktifkan
kembali Kelas Ibu Hamil ini, dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Melakukan koordinasi dengan bidan
desa untuk mendata ibu hamil
diwilayahnya
5
2. Mengundang ibu hamil tersebut
untuk datang pada tempat dan waktu
yang telah ditemtukan
3. Dokter dan bidan melakukan
penyuluhan pada ibu hamil dengan
menggunakan Lembar Balik
Etika Publik
Kelas ibu hamil adalah kelas dimana
Komunikatif
dokter
dan
bidan
penyuluhan
berupa
kehamilan
dari
memberikan
materi
tentang
trimester
awal
(membahas tentang apa yang harus
dilakukan dan harus dihindari, tanda
bahaya kehamilan, beserta mitos-mitos
yang beredar di masyarakat) sampai
dengan perawatan paska persalinan dan
perawatan bayi serta cara mengurus
akte kelahiran kepada para ibu hamil.
Dalam memberikan materi di kelas ibu
hamil, saya harus komunikatif dalam
berbicara
agar
memahami
8.
para
tentang
ibu
hamil
materi
yang
Memberikan
Komitmen mutu
disampaikan dokter.
Kegiatan
ini
belum
refreshing kepada
Inovatif
dilaksanakan,
pernah
sehingga
saya
para bidan desa
mempunyai
inovasi
untuk
tentang
melaksanakan
penanganan
meningkatkan pengetahuan para bidan
kegawatdaruratan
desa
pada maternal dan
kegawatdaruratan
maternal
neonatal
neonatal.
uraian
Sumber kegiatan :
sebagai berikut:
inisiatif sendiri
1. Mengadakan
kegiatan
dalam
ini
guna
penanganan
Adapun
pertemuan
dan
kegiatan
dengan
6
bidan desa di Puskesmas Induk
2. Memberikan
refreshing
tentang
tatalaksana
kegawatdaruratan
maternal
neonatal
dan
melalui
presentasi power point
3. Para bidan diberi handout tentang
materi yang disampaikan
Akuntabilitas
Pemberian
Pengetahuan
bidan
refreshing
kepada
desa
para
mengenai
kegawatdaruratan
maternal
dan
neonatal merupakan salah satu bentuk
sharing pengetahuan antara dokter
kepada bidan. Hal ini perlu dilakukan
agar
bidan
bias
penanganan
lebih
memahami
kegawatdaruratan
maternal dan neonatal sehingga angka
kematian ibu dan bayi baru lahir bias
ditekan
9.
Membuat Surat
Anti Korupsi
Keterangan Sehat
Jujur
1. Dalam membuat surat keterangan
sehat, harus mencantumkan sesuai
hasil pemeriksaan dengan jujur.
Sumber kegiatan :
SKP
2. Berani menolak segala macam suap
untuk penerbitan surat keterangan
sehat
yang
kondisi
tidak
sesuai
pasien.
pemeriksaan
Misalnya
dinyatakan
dengan
hasil
bahwa
pasien tidak sehat, menderita penyakit
tertentu yang bisa mempengaruhi hasil
tes
kesehatannya,
meminta
untuk
pemeriksaan
dan
mengubah
dengan
janji
pasein
hasil
akan
7
memberikan
hadiah,
kita
sebagai
dokter harus dengan tegas menolak
hal tersebut
3.Retribusi
untuk
pembayaran
surat
keterangan sehat oleh pasien harus
sesuai dengan Perda Kabupaten Blitar
Akuntabilitas
Dalam membuat surat keterangan sehat,
Profesional
dokter harus bertindak professional,
yaitu
dengan
pemeriksaan
keterangan
menuliskan
pasien
sehat
pada
sesuai
hasil
surat
kondisi
kesehatan pasien saat itu
8
B. TEKNIK AKTUALISASI NILAI DASAR (Formulir : 2)
No.
1
1.
Nilai Dasar dan Teknik
Aktualisasi
2
Nilai Dasar :
Akuntabilitas
Uraian Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai
Dasar dan Manfaatnya Bagi Pihak Lain dan
Perwujudan Visi Organisasi
3
1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Dalam membuat catatan rekam medik, saya
akan
menggunakan
teknik
Teknik :
Agreement
Personal
yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Agreement(Kesepakata
1. Melakukan
n intrapersonal)
(Kesepakatan
Personal
wawancara
intrapersonal),
dengan
pasien
tentang keluhan yang dialami oleh pasien
2. Melakukan
pemeriksaan
fisik
pasien,
meliputi tanda-tanda vital pasien (Tekanan
darah, nadi, laju pernafasan, suhu tubuh)
dan physical exam from head to toe
3. Membuat diagnosa kerja yang didapatkan
dari hasil wawancara dan pemeriksaan
fisik
4. Menentukan rencana tindak lanjut, meliputi
rencana pengobatan (Planning Therapy)
dan
rencana
untuk
melakukan
pemeriksaan penunjang tambahan untuk
membantu penegakan diagnosa (Planning
Diagnose)
2. Manfaat :
Bagi Pasien :
Mendapat pengobatan lebih tepat, karena
riwayat
kesehatan
pasien
sebelumnya
dapat diketahui
Bagi Puskesmas :
Mempunyai
catatan
riwayat
kesehatan
9
pasien secara lengkap dan terstruktur,
sehingga memudahkan dalam pengobatan
pasien
Dapat digunakan sebagai bahan bukti di
pengadilan jika sewaktu-waktu dibutuhkan
3. Dampak jika tidak dilakukan :
Jika catatan medik pasien yang ditulis tidak
sesuai
dengan
termasuk
yang
pemalsuan
dikenakan
ditemukan,
dokumen
pidana.
menggunakan
Dan
teknik
maka
dan
jika
SOAP,
bisa
tidak
riwayat
kesehatan pasien tidak bisa diketahui dengan
pasti dan jelas
4. Perwujudan Visi Organisasi :
Pembuatan catatan medik yang tepat akan
mencapai program upaya peningkatan
kesehatan masyarakat tingkat pertama
yang bermutu
Komitmen Mutu
Orientasi mutu
1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar
Dalam membuat catatan medik pasien, saya
akan
menggunakan
teknik
TQM
(Total
Teknik :
Quality Management), yaitu dengan selalu
TQM (Total Quality
melakukan perbaikan berkelanjutan terhadap
Management)
kualitas isi catatan medik, melalui :
-
Menuliskan
riwayat
kesehatan
pasien
pada rekam medis dengan lengkap dan
berurutan yaitu menuliskan hal-hal yang
penting dan lengkap sesuai urutan SOAP
(Subyektif,
Obyektif,
Assesment,
Planning)
10
-
Senantiasa meningkatkan kualitas rekam
medik yang kita tulis dengan melakukan
pengecekan ulang, maksudnya setelah
pelayanan
pasien
selesai,
sebaiknya
catatan medik diperiksa kembali apakah
data SOAP pasien sudah lengkap
2. Manfaat
Bagi Pasien :
Memiliki riwayat kesehatan yang lengkap
pengobatan selanjutnya lebih terarah
Bagi Puskesmas :
Mendapat kepercayaan dari masyarakat,
karena catatan medik yang lengkap
diagnosa lebih terarah pengobatan lebih
tepat
Catatan medik bisa digunakan sebagai alat
bukti di pengadilan, sehingga kualitas
catatan
medik
harus
benar-benar
diperhatikan
3. Dampak jika tidak dilakukan
Jika
kualitas
catatan
medik
tidak
diperhatikan, maka kandungan / isi catatan
medic
tersebut
dipertanggungjawabkan
kurang
kebenarannya
bias
kurang valid untuk dijadikan alat bukti di
pengadilan
Pengobatan pasien menjadi kurang tepat
karena riwayat kesehatan yang tercantum
kurang lengkap
11
4. Perwujudan visi organisasi
Pembuatan catatan medik yang berkualitas
akan mencapai program upaya peningkatan
kesehatan masyarakat tingkat pertama yang
bermutu
2.
Akuntabilitas
1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Kepercayaan
Dalam membuat rujukan untuk pasien ke
Teknik :
fasilitas kesehatan tingkat lanjut, saya akan
Performance Agreement
menggunakan
(Kesepakatan Kinerja)
Agreement
teknik
(Kesepakatan
Performance
Kinerja),
yaitu
dengan:
1. Memberikan KIE (Komunikasi, Informasi,
Edukasi)
dengan
jelas
pada
pasien/keluarga pasien tentang alasan
kuat mengapa harus dirujuk
2. Diharapkan
memebrikan
pasien
dapat
persetujuan
segera
untuk dirujuk
sehingga dokter dapat membuat surat
persetujuan agar dapat dilakukan tindakan
lebih lanjut dengan cepat
3. Manfaat :
Bagi pasien :
Pasien mendapat pelayanan kesehatan
secara optimal sampai dengan fasilitas
kesehatan tingkat lanjut sesuai dengan
penyakit pasien
Bagi Puskesmas :
Meningkatkan
kepercayaan
masyarakat
kepada Puskesmas
4. Dampak jika tidak dilakukan :
12
Jika pasien tidak membawa surat rujukan
dari
Puskesmas,
maka
kemungkinan
pasien ditolak oleh rumah sakit rujukan
sangat besar
5. Perwujudan Visi organisasi :
Dengan rujukan yang cepat dan tepat,
maka upaya
peningkatan kesehatan
masyarakat tingkat pertama yangbermutu
dapat tercapai
Komitmen mutu
1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar
efektif dan efisien
Dalam membuat surat rujukan, teknik yang
Teknik :
saya gunakan adalah I-P-O (Input-Process-
I-P-O
Output
(Input-Process-
Output), yaitu :
Input : Menentukan pasien yang memang
harus dirujuk dan yang tidak
Process : Membuat Surat Rujukan sesuai
indikasi
Output
: Menyerahkan surat rujukan kepada
pasien
meminta
/
keluarga
pasien
pasien
ke
dan
fasilitas
kesehatan rujukan (untuk pasien
dengan kondisi stabil), sedangkan
pasien dengan kondisi gawat akan
dirujuk
menggunakan
ambulans
Pusling (Puskesmas Keliling)
2. Manfaat
Bagi Pasien :
Mendapat pelayanan optimal
Bagi Puskesmas :
Mendapat kepercayaan masyarakat
13
3. Dampak jika tidak dilakukan
Jika hal ini tidak dilakukan, rujukan yang dibuat
bisa tanpa indikasi, tapi atas permintaan
pasien
4. Perwujudan visi organisasi
Dengan rujukan yang tepat, maka upaya
peningkatan kesehatan masyarakat tingkat
3.
Etika Publik
pertama yang bermutu dapat tercapai
1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar
Kesopanan
Dalam melakukan pemeriksaan pada ibu
Teknik :
hamil,
Komunikasi Efektif
Komunikasi Efektif, yaitu dengan langkah-
saya
akan
menggunakan
teknik
langkah :
1.Menyapa ibu hamil dengan menyebutkan
namanya
2.Meminta
ijin
pada
ibu
hamil
sebelum
melakukan pemeriksaan
3.Melakukan pemeriksaan di tempat yang
tertutup
4.Memberikan KIE (Komunikasi, Informasi,
dan
Edukasi)
pada
ibu
hamil
tentang
kehamilannya dan memberikan kesempatan
untuk ibu hamil untuk menanyakan hal-hal
yang
menyangkut
kehamilannya
secara
terbuka
2. Manfaat
Bagi Pasien :
Khususnya
berkonsultasi
untuk
ibu
dengan
hamil,
dokter
dapat
tentang
kehamilannya secara lebih mendalam
14
Dapat diketahui penyakit penyerta dengan
adanya pemeriksaan yang lebih tajam
melalui pemeriksaan laboratorium
Bagi Puskesmas :
Mengetahui kondisi ibu hamil yang kontrol,
sehingga jika ada komplikasi, bisa segera
dilakukan tindak lanjut
Dapat
mempersiapkan
rujukan
dini
berencana bagi bumil dengan risti (resiko
tinggi)
3. Dampak jika tidak dilakukan
Jika hal ini tidak dilakukan, maka kondisi ibu
hamil di wilayah Puskesmas tersebut tidak
dapat
diketahui
sehingga
oleh
dokter
dikhawatirkan
Puskesmas,
bisa
terjadi
keterlambatan penanganan
4. Perwujudan visi organisasi
Dengan pemeliharaan ibu hamil melalui ANC
terpadu
akan
meningkatkan
upaya
pemeliharaan kesehatan masyarakat melalui
peningkatan kesehatan keluarga
Nasionalisme
1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Persatuan Indonesia
Dalam pemeliharaan kesehatan ibu hamil
Teknik :
melalui ANC terpadu, teknik yang akan saya
Non Diskriminatif
gunakan
adalah
Non-Diskriminatif,
maksudnya
adalah
dalam
melakukan
pemeriksaan ANC pada ibu hamil, saya akan :
-Melayani ibu hamil sesuai dengan antrian
-Memperlakukan semua pasien dengan sama,
tanpa memandang suku, agama, status sosial
15
pasien, maupun status jaminan kesehatan
pasien sebagai pasien BPJS ataupun pasien
umum.
2. Manfaat :
Bagi Pasien :
Mendapat pelayanan yang sama sesuai
haknya dan antrian
Bagi Puskesmas :
Melayani lebih tertib sesuai antrian
3. Dampak jika tidak dilakukan :
Jika tidak melayani sesuai antrian, maka
pelayanan tidak bias berjalan optimal, karena
setia ibu hamil ingin didahulukan
4. Perwujudan Visi Organisasi :
Dengan pemeliharaan ibu hamil melalui
ANC terpadu akan meningkatkan upaya
pemeliharaan
kesehatan
masyarakat
melalui peningkatan kesehatan keluarga
4.
Nasionalisme
1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Keadilan
Dalam
Teknik :
menggunakan
Attachment Case
Priority, yaitu dengan :
Priority
melakukan
Home
teknik
Visite,
saya
Attachment
Case
1. Mendata pasien yang akan dilakukan home
visite di wilayah Puskesmas tempat saya
bekerja.
2. Lebih memprioritaskan pasien Lansia (usia
>60 tahun) yang menderita Penyakit Kronis
untuk dikunjungi
16
2. Manfaat :
Bagi Pasien :
Kesehatan pasien bisa lebih diperhatikan
Pengobatan pasien bisa lebih dipantau
Bagi Puskesmas :
Bisa memantau kondisi kesehatan pasien
Dapat mendata
dan
mengelompokkan
pasien pasien yang perlu observasi
rutin dan yang tidak
Lebih mengenal masyarakat di wilayahnya
Memantau Kesehatan Lingkungan yang
mungkin berpengaruh terhadap penyakit
pasien
3. Dampak jika tidak dilakukan:
Jika hal ini tidak dilakukan, home visite yang
direncanakan menjadi kurang terorganisir,
sehingga dikhawatirkan urutan rumah yang
dikunjungi adalah hasil pemilihan acak, bukan
dari
prinsip
keadilan
sosial
yaitu
lebih
mendahulukan pasien Lansia dengan penyakit
kronis
4. Perwujudan Visi Organisasi :
Kegiatan home visite akan meningkatkan
kesehatan
Anti Korupsi
Jujur
masyarakat
dan
pemeliharaan
kesehatan masyarakat
1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar
Dalam melakukan home visite, saya akan
menggunakan teknik non gratifikasi, yaitu
Teknik :
dengan menolak secara halus segala macam
Non Gratifikasi
pemberian dari pasien yang berhubungan
dengan
pekerjaan
kewajiban
saya
dan
sebagai
berkaitan
seorang
dengan
dokter
Puskesmas, karena home visite adalah tugas
17
dan
tanggungjawab
Puskesmas
dan
seorang
pasien
berhak
dokter
untuk
mendapatkannya
2. Manfaat
Bagi pasien :
Mendapat pelayanan optimal dari dokter dan
tenaga kesehatan lain dari Puskesmas tanpa
harus mengeluarkan uang
Bagi Puskesmas :
Mendapat kepercayaan dari masyarakat
Mengetahui kondisi kesehatan lingkungan
rumah
pasien
yang
mungkin
bias
mempengaruhi kondisi kesehatannya
3. Dampak jika tidak dilakukan
Jika dalam melakukan home visit dokter
atau tenaga kesehatan lain dari Puskesmas
menerima pemberian pasien atau bahkan
meminta
sesuatu
dari
pasien,
maka
kepercayaan masyarakat pada Puskesmas
akan berkurang
4. Perwujudan visi organisasi
Kegiatan home visite akan meningkatkan
kesehatan masyarakat dan pemeliharaan
kesehatan masyarakat
5.
Etika Publik
Keramahan
1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Dalam melakukan pemeriksaan pada pasien
rawat
jalan
di
Poli
umum,
saya
akan
Teknik :
menggunakan teknik Komunikasi Efektif,
Komunikasi Efektif
yaitu dengan cara :
18
1. Melakukan
secara
komunikasi
jelas,
dengan
dengan
pasien
mengajukan
pertanyaan terbuka, sehingga pasien bisa
mengutarakan keluhannya dengan lebih
jelas dan lengkap
2. Memeriksa pasien secara teliti sehingga
dokter bisa mendiagnosa pasien dengan
tepat dan memberikan terapi dengan
benar.
3. Menjaga kerahasiaan mengenai segala
informasi yang didapat dari wawancara
dan pemeriksaan dengan pasien.
4. Menanyakan kepada pasien tentang halhal yang belum dipahami baik tentang
diagnosa maupun pengobatannya
5. Memberikan informasi tambahan berupa
modifikasi Lifestyle kepada pasien berupa
pembagian leaflet (untuk penyakit kronis)
2. Manfaat
Bagi Pasien :
Diharapkan pasien akan merasa nyaman
karena bisa berkonsultasi dengan dokter
lebih mendalam
Komunikasi dan pemeriksaan yang tepat
akan menghasilkan diagnosa dan terapi
yang tepat, sehingga diharapkan
kesembuhan pasien segera tercapai
Bagi Puskesmas :
Puskesmas mendapat kepercayaan dari
masyarakat sehingga diharapkan kualitas
pelayanan publik akan meningkat
19
3. Dampak jika tidak dilakukan :
Jika tidak dilakukan komunikasi efektif oleh
dokter saat melakukan wawancara dan
pemeriksaan pasien, maka pasien tidak akan
merasa nyaman, sehingga informasi dari
pasien tidak akan tergali dengan baik.
Akibatnya, bisa terjadi diagnosa yang kurang
tepat yang menghasilkan tatalaksana yang
kurang tepat pula
4. Perwujudan Visi Organisasi :
Pelayanan pada pasien rawat jalan akan
meningkatkan
upaya
kesehatan
masyarakat tingkat pertama yang bermutu
Nasionalisme
Persatuan Indonesia
1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar
Dalam melakukan pemeriksaan pasien rawat
jalan, saya akan menggunakan teknik non-
Teknik :
diskriminatif, yaitu dengan cara :
Non Diskriminnatif
-Melakukan
pemeriksaan
pasien
sesuai
dengan antrian
-Memberikan layanan pada semua pasien
rawat jalan dengan sama sesuai haknya dan
kondisi penyakitnya
2. Manfaat
Bagi pasien :
Mendapat pelayanan dengan lebih tertib
(sesuai antrian) lebih nyaman
Bagi Puskesmas :
Memberikan pelayanan pada pasien dengan
teratur dan tertib
20
3. Dampak jika tidak dilakukan
Jika pemeriksaan pasien tidak dilakukan
sesuai antrian, akan timbul kecemburuan
social antar pasien. Selain itu pemeriksaan
pasien tidak akan berjalan tertib, karena setiap
pasien ingin didahulukan
4. Perwujudan visi organisasi
Pelayanan pada pasien rawat jalan akan
meningkatkan upaya kesehatan masyarakat
6.
Etika Publik
Komunikatif
tingkat pertama yang bermutu
1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Dalam memberikan penyuluhan pada orangtua
anak/Balita tentang penanganan awal Demam,
Teknik :
Batuk/Pilek, dan Diare pada anak/Balita di
Komunikasi Efektif
rumah,
saya
akan
menggunakan
Teknik
Komunikasi Efektif, dengan cara :
1. Melakukan “Bina Suasana”, yaitu dengan
menciptakan suasana keakraban antara
dokter
dan
audience,
agar
perhatian
audience bisa tertuju pada materi
2. Memberikan
penjelasan
melalui
pembagian leaflet pada para orangtua
yang datang dengan bahasa sederhana
yang mudah dimengerti oleh audience.
3. Berdiskusi
dengan
audience
dengan
membuka pertanyaan bagi para orangtua
yang
belum
memahami
materi
yang
disampaikan.
4. Mempraktekkan beberapa materi yang
telah disampaikan
21
2. Manfaat :
Bagi masyarakat (orangtua anak/balita):
Mengetahui tentang penanganan awal
gejala batuk/pilek, demam, dan diare pada
anak/Balita
Tidak
memberikan
obat-obatan
untuk
anak-anaknya yang didapat dari toko obat
secara bebas
Bagi Puskesmas :
Meningkatkan kepercayaan masyarakat
3. Dampak jika tidak dilakukan :
Jika tidak dilakukan penyuluhan tentang materi
ini, maka para orangtua anak/balita tidak akan
mengetahui penanganan awal untuk
mengatasi batu/pilek, demam, dan diare di
rumah, dan dikhawatirkan bisa memberikan
pengobatan yang tidak sesuai
4. Perwujudan Visi Organisasi :
Kegiatan Penyuluhan di Posyandu
merupakan salah satu upaya
pemeliharaan kesehatan masyarakat
melalui promosi kesehatan
Komitmen mutu
Inovatif
1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar
Dalam
memberikan
penyuluhan
pada
Posyandu mengenai penanganan awal batuk,
Teknik :
pilek, demam, dan diare pada balita/anak,
Berpikir kreatif
saya akan menggunakan teknik berpikir
kreatif, yaitu dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
1.Membagikan leaflet pada ibu hamil tentang
22
penanganan awal batuk, pilek, demam, dan
diare
2.Melakukan
penyuluhan
dengan
menggunakan leaflet selama 10 menit
3.Langsung mempraktekan beberapa materi
penyuluhan, yaitu tentang tips mengatasi
hidung tersumbat dan cara membuat larutan
garam oralit di rumah
2. Manfaat
Bagi pasien :
Diharapkan para orangtua balita/anak bias
lebih memahami materi yang disampaikan
sehingga tidak langsung panik dan membeli
obat sembarangan di apotek jika putra/putrinya
mengalami demam/batuk/pilek/diare
Bagi Puskesmas :
Dapat berbagi ilmu pengetahuan dengan
masyarakat
mendapat
kepercayaan
masyarakat
3. Dampak jika tidak dilakukan
JIka penyuluhan tidak dilakukan dengan
membagika
leaflet
dan
praktek,
maka
dikhawatirkan materi yang disampaikan dokter
tidak akan dipahami dengan baik oleh para
audience
yang
dalam
hal
ini
orangtua
balita/anak
4. Perwujudan visi organisasi
Kegiatan Penyuluhan di Posyandu
merupakan salah satu upaya
23
pemeliharaan kesehatan masyarakat
melalui promosi kesehatan
7.
Etika Publik
1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar
Komunikatif
Dalam memberikan materi di kelas ibu hamil,
Teknik :
saya akan menggunakan teknik komunikasi
Komunikasi Efektif
efektif, yaitu dengan langkah-langkah :
1.Melakukan bina suasana dengan ibu hamil
agar tercipta keakraban
2.Menyampaikan materi tentang kehamilan
pada ibu hamil yang meliputi :
-Anjuran kepada ibu hamil untuk control
rutin pada tenaga kesehatan tiap bulan
sampai dengan usia kehamilan 7 bulan, dan
setiap 2 minggu setelah kehamilan 7 bulan
-Penjelasan
tentang
kehamilan
mulai
trimester I sampai dengan trimester III
-Hal-hal yang harus dilakukan dan yang
dilarang selama hamil
-Nutrisi yang baik untuk ibu hamil
-Tanda bahaya pada kehamilan
-Tanda saat persalinan sudah dekat
-Anjuran untuk melakukan persalinan pada
tenaga kesehatan
-Cara
perawatan
payudara
menjelang
kelahiran
-Cara perawatan paska nifas
-Cara perawatan bayi dan pemberian ASI
-KB setelah melahirkan
-Cara mengurus akte kelahiran
2. Manfaat
Bagi pasien (ibu hamil):
24
pengetahuan
Mendapat
mengenai
kehamilan dan setelah kelahiran
Mengetahui tanda bahaya saat hamil
segera ke tenaga kesehatan
Bagi Puskesmas :
Meningkatkan
kepercayaan
masyarakat
terutama ibu hamil
Berbagi
ilmu
dengan
ibu
hamil
menurunkan AKI dan AKB
3. Dampak jika tidak dilakukan
Jika kelas ibu hamil ini tidak diaktifkan kembali,
maka :
- Ibu hamil tidak mendapat pengetahuan yang
cukup
tentang
kehamilannya
terutama
kurang mengetahui tanda bahaya pada
kehamilannya
- Resiko terjadi kematian ibu / bayi baru lahir
4. Perwujudan visi organisasi
Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil akan
meningkatkan pemeliharaan kesehatan
masyarakat melalui peningkatan kesehatan
keluarga
Etika Publik
Komunikatif
1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar
Dalam memberikan materi di kelas ibu hamil,
saya akan menggunakan teknik komunikasi
Teknik :
efektif, yaitu dengan langkah-langkah :
Komunikasi Efektif
1.Melakukan bina suasana dengan ibu hamil
agar tercipta keakraban
2.Menyampaikan materi tentang kehamilan
pada ibu hamil yang meliputi :
25
-Anjuran kepada ibu hamil untuk control
rutin pada tenaga kesehatan tiap bulan
sampai dengan usia kehamilan 7 bulan, dan
setiap 2 minggu setelah kehamilan 7 bulan
-Penjelasan
tentang
kehamilan
mulai
trimester I sampai dengan trimester III
-Hal-hal yang harus dilakukan dan yang
dilarang selama hamil
-Nutrisi yang baik untuk ibu hamil
-Tanda bahaya pada kehamilan
-Tanda saat persalinan sudah dekat
-Anjuran untuk melakukan persalinan pada
tenaga kesehatan
-Cara
perawatan
payudara
menjelang
kelahiran
-Cara perawatan paska nifas
-Cara perawatan bayi dan pemberian ASI
-KB setelah melahirkan
-Cara mengurus akte kelahiran
2. Manfaat
Bagi pasien (ibu hamil):
pengetahuan
Mendapat
mengenai
kehamilan dan setelah kelahiran
Mengetahui tanda bahaya saat hamil
segera ke tenaga kesehatan
Bagi Puskesmas :
Meningkatkan
kepercayaan
masyarakat
terutama ibu hamil
Berbagi
ilmu
dengan
ibu
hamil
menurunkan AKI dan AKB
26
3. Dampak jika tidak dilakukan
Jika kelas ibu hamil ini tidak diaktifkan kembali,
maka :
- Ibu hamil tidak mendapat pengetahuan yang
cukup
tentang
kehamilannya
terutama
kurang mengetahui tanda bahaya pada
kehamilannya
- Resiko terjadi kematian ibu / bayi baru lahir
4. Perwujudan visi organisasi
Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil akan
meningkatkan pemeliharaan kesehatan
masyarakat melalui peningkatan kesehatan
keluarga
8.
Komitmen mutu
1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Inovatif
Dalam memberikan refreshing kepada para
Teknik : I-P-O
bidan desa tentang penanganan
kegawatdaruratan pada maternal dan
neonatal, saya menggunakan teknik IPO
(Input-Process-Output)
1. Input : Penyiapan bahan-bahan materi
tentang
kegawatdaruratan
maternal-
neonatal yang akan diberikan pada bidan
desa
2. Process
:
Materi
diberikan
melalui
presentasi dalam bentuk power point
kepada para bidan desa dan masingmasing bidan desa dibawakan materi
berupa handout
3. Output :
3.1. Terlaksananya kegiatan pemberian materi
refreshing pada bidan desa
27
3.2.Tercapainya
materi
peningkatana
pemahaman
tentang
penanganan
kegawatdaruratan maternal dan neonatal
oleh bidan desa
2. Manfaat :
1. Bidan Desa
Dapat melakukan penanganan
kegawatdaruratan maternal dan
neonatal dengan tepat
2. Puskesmas
Mendapat kepercayaan dari
masyarakat
3. Dinas Kesehatan dan masyarakat
Menurunkan AKI dan AKB
3. Dampak jika tidak dilakukan :
Jika refreshing ini tidak dilaksanakan, maka :
Bidan desa tidak akan mendapat pengetahuan
yang cukup tentang kegawatdaruratan
maternal-neonatal resiko terjadi kematian
ibu / bayi baru lahir
4. Perwujudan Visi Organisasi :
Pemberian refreshing tentang tatalaksana
kegawatdaruratan maternal dan neonatal pada
bidan desa akan meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan tenaga
kesehatan
Akuntabilitas
Pengetahuan
1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar
Dalam memberika refreshing pada bidan, saya
akan
menggunakan
teknik
Performance
28
Teknik :
Performance
Planning dengan langkah-langkah sebagai
Planning
(Perencanaan Kinerja)
berikut :
1.Berkoordinasi
koordinator
dengan
wilayah)
Bikor
untuk
(Bidan
merencanakan
kapan dan dimana refreshing akan diadakan
2.Mempersiapkan
materi
yang
akan
disampaikan
3.Menyampaikan materi melalui power point
pada waktu dan tempat yang direncanakan
dan membagikan materi berupa handout pada
para bidan desa
4.Mempraktekan salah satu materi secara
langsung pada para bidan desa
2. Manfaat
Bagi Bidan Desa:
Lebih memahami tentang penanganan awal
kegawatdaruratan
sebelum
maternal
melakukan
dan
rujukan,
neonatal
sehingga
diharapkan bisa menurunkan AKI dan AKB
Bagi Masyarakat :
Diharapkan bisa menurunkan AKI dan AKB
3. Dampak jika tidak dilakukan
Jika refreshing ini tidak dilaksanakan, maka :
Bidan desa tidak akan mendapat pengetahuan
yang cukup tentang kegawatdaruratan
maternal-neonatal resiko terjadi kematian
ibu / bayi baru lahir
4. Perwujudan visi organisasi
Pemberian
refreshing
tentang
tatalaksana
29
kegawatdaruratan maternal dan neonatal pada
bidan desa akan meningkatkan pengetahuan,
keterampilan,
dan
kemampuan
tenaga
kesehatan
9.
Anti Korupsi
Jujur
1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Dalam membuat surat keterangan sehat, saya
akan
meningkatkan
integritas
dengan
Teknik :
menggunakan teknik Non Gratifikasi, yaitu
Non Gratifikasi
dengan
berani
menolak
segala
macam
pemberian dalam bentuk apapun oleh pasien
untuk mengubah hasil pemeriksaan yang
tercantum pada surat keterangan sehat.
2. Manfaat :
Bagi Pasien :
Mendapat Surat Keterangan Sehat sesuai
dengan kondisi kesehatannya saat itu
Bagi Puskesmas :
Mendapat kepercayaan dari masyarakat
Aman dari ancaman hukum (TIPIKOR)
3. Dampak jika tidak dilakukan :
Jika dokter menuliskan hasil pemeriksaan di
surat keterangan sehat yang tidak sesuai
dengan
yang
sebenarnya,
maka
akan
merugikan instansi lain yang menggunakan
informasi pada surat keterangan sehat dokter
tersebut. Selain itu, dokter bisa dikenai tindak
pidana korupsi
4. Perwujudan Visi Organisasi :
Dengan membuat surat keterangan sehat
30
yang benar, maka dokter dan Puskesmas
akan dipercaya oleh masyarakat dan bisa
meningkatkan kerjasama Lintas Sektor
Akuntabilitas
Profesional
terkait
1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar
Dalam membuat surat keterangan sehat, saya
menggunakan teknik Personal Agreement,
Teknik :
yaitu dengan komitmen dan kompetensi dari
Personal Agreement
diri saya sendiri, saya akan menulis surat
(Kesepakatan
keterangan
Intrapersonal)
pemeriksaan kesehatan pasien saat itu, mulai
sehat
sesuai
dengan
hasil
dari tekanan darah, tinggi badan, dan berat
badan
2. Manfaat
Bagi pasien :
Mendapat Surat Keterangan Sehat sesuai
dengan kondisi kesehatannya saat itu
Bagi Puskesmas :
Mendapat kepercayaan dari masyarakat
3. Dampak jika tidak dilakukan
Jika dokter menuliskan hasil pemeriksaan di
surat keterangan sehat yang tidak sesuai
dengan
yang
sebenarnya,
maka
akan
merugikan instansi lain yang menggunakan
informasi pada surat keterangan sehat dokter
tersebut
4. Perwujudan visi organisasi
Dengan membuat surat keterangan sehat
yang benar, maka dokter dan Puskesmas
akan dipercaya oleh masyarakat dan bisa
31
meningkatkan kerjasama Lintas Sektor terkait
32
PROFESI PNS DI TEMPAT TUGAS / MAGANG
Nama
: dr. Rizka Adriana
Kelas/Daftar Hadir
: IX-A / 18
Instansi
: Puskesmas Slumbung, Kabupaten Blitar
A. KETERKAITAN NILAI DASAR DENGAN KEGIATAN (Formulir : 1)
No
KEGIATAN
NILAI DASAR
1
2
3
1. Membuat catatan Akuntabilitas
medik rawat jalan
ketepatan
URAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN
4
1. Dokter
melakukan
wawancara
tentang
keluhan
utama
pasien
Sumber kegiatan :
dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik
SKP
pasien, dan pemeriksaan penunjang
(misalnya
:
pemeriksaan
laboratorium, seperti Gula darah,
Kolesterol,
diperlukan.
Asam
Urat,
Hb)
Kemudian
jika
hasil
pemeriksaan tersebut akan ditulis
pada rekam medis pasien sesuai
kenyataan
2. Penulisan
rekam
medis
harus
dilakukan dengan tepat mulai dari
keluhan pasien, pemeriksaan fisik,
diagnosa kerja dan rencana tindak
lanjut
Komitmen
Dalam membuat catatan medik, saya
Mutu
akan
Orientasi
dengan menulis catatan medik pasien
mutu
selengkap
mengutamakan
mungkin,
mutu,
agar
yaitu
riwayat
kesehatan pasien yang tercantum di
dalam catatan medik lebih jelas.
1
2.
Membuat rujukan
Akuntabilitas
Dalam merujuk pasien, langkah yang
untuk pasien ke
Kepercayaan
harus dilakukan :
Fasilitas
1. Agar pasien yakin dan percaya
Kesehatan Tingkat
untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan
Lanjutan
tingkat
Sumber : SKP
memberikan informasi dengan jelas
lanjut,
2. Meminta
dokter
harus
persetujuan
pasien/keluarganya
pada
yang
akan
dirujuk,
3. Pembuatan
kesehatan
Komitmen
rujukan
tingkat
ke
fasilitas
lanjut
sesuai
indikasi
- Rujukan harus dibuat dengan efektif
mutu
dan
efisien
efektif dan
aturan. Jadi jika pasien tersebut tidak
efisien
ada indikasi untuk dirujuk tapi mereka
tetap
sesuai
meminta
fasilitas
indikasi
surat
kesehatan
dan
rujukan
tingkat
ke
lanjut,
dokter tidak boleh memberikan surat
rujukan.
-
Untuk
pasien-pasien
diagnosanya
masih
BPJS,
jika
termasuk
144
diagnosa yang bisa ditangani oleh
Puskesmas,
tidak
bisa
dilakukan
rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat
3.
Melakukan
Etika Publik
lanjut
ANC (Ante Natal Care) Terpadu adalah
pemeliharaan
Kesopanan
pemeriksaan kehamilan yang dilakukan
Kesehatan Ibu
oleh dokter kepada ibu hamil minimal
hamil di Poli KIA
sekali selama kehamilan ibu tersebut,
melalui ANC (Ante
meliputi
Natal Care)
1.Konsultasi dengan dokter
2
terpadu
2.Pemeriksaan tanda-tanda vital
Sumber kegiatan :
(Tekanan Darah, Nadi, laju nafas, suhu),
SKP
3.Pemeriksaan umum (head to toe),
4.Pemeriksaan kehamilan (TFU (Tinggi
fundus uteri), Leopold (pemeriksaan
posisi janin dari luar), dan DJJ (Denyut
Jantung Janin)).
5.Pemeriksaan Hb (Hemoglobin)
6.Menuliskan hasil pemeriksaan dan
pengobatan serta KIE pada buku KIA
dan catatan medik
Dalam melakukan pemeriksaan, saya
harus melakukan dengan sopan
Nasionalisme
Dalam melakukan pemeriksaan ANC
Persatuan
pada
Indonesia
memperlakukan semua pasien dengan
sama,
ibu
hamil,
tanpa
saya
memandang
akan
Suku,
Agama, Ras, Antar golongan (SARA)
4.
Melakukan home
Nasionalisme
visite
Keadilan
1. Saya akan melakukan pendataan
pasien yang akan dilakukan home
Sumber kegiatan :
visite di wilayah Puskesmas tempat
Penugasan dari
saya bekerja tanpa melihat asal usul
atasan
dan kondisi ekonomi pasien.
2. Dengan prinsip keadilan, saya lebih
memprioritaskan
pasien
lansia
dengan riwayat penyakit kronis untuk
dilakukan home visite
Anti Korupsi
Dalam melakukan home visite, saya
Jujur
akan
bertindak
menerima
jujur
pemberian
dengan
dalam
tidak
bentuk
3
apapun dari pasien
5.
Melakukan
pelayanan
Etika Publik
medik Keramahan
umum rawat jalan
1. Pasien mendaftar di loket dengan
membawa kartu berobat dan KTP
2. Pasien menuju Poli Umum untuk
non spesialistik di
mendapat pelayanan sesuai antrian
Poli umum
3. Dokter melakukan pemeriksaan
Sumber kegiatan :
pasien
SKP
4. Dokter memberikan KIE (Komunikasi,
Informasi, Edukasi) dengan ramah
tentang diagnosa dan pengobatan
pasien sehungga pasien memahami
penjelasan dokter
5. Mencatat hasil wawancara dan
pemeriksaan pasien pada catatan
medik pasien
6. Memberikan KIE pada pasien tentang
Modifikasi
Lifestyle
dengan
membagikan Leaflet pada pasien
yang datang
Nasionalisme
Dalam melakukan pemeriksaan pasien
Persatuan
rawat jalan, saya tidak akan membedak-
Indonesia
bedakan pasien menurut status SARA
(Suku, Ras, Agama, Antar golongan)
dan status jaminan kesehatan pasien
(pasien BPJS dan pasien umum)
6.
Memberikan
Etika Publik
penyuluhan di
Komunikatif
1. Seperti yang kita ketahui, gejala yang
banyak
diderita
oleh
Anak/Balita
POSYANDU
adalah Demam, Batuk/Pilek, Diare.
tentang
Oleh karena itu, para orangtua perlu
Penanganan Awal
diberikan
pengetahuan
tambahan
4
Demam, Batuk,
untuk melakukan penanganan awal
Pilek, dan Diare
di rumah
pada Anak dan
2. Kunjungan pada salah satu
Balita
Posyandu di Puskesmas Slumbung
Sumber kegiatan :
yang ditunjuk
SKP
3. Dokter
memberikan
penyuluhan
secara
komunikatif
agar
para
audience mengerti tentang materi
yang
disampaikan
menjelaskan
melalui
dengan
pembagian
leaflet kepada para orangtua Balita
Komitmen
Penyuluhan di Posyandu Balita yang
mutu
dilakukan selama ini jarang bahkan
Inovatif
hampir tidak pernah membagikan leaflet
dan melakukan praktek secara langsung
oleh dokter, maka dari itu saya ingin
membuat inovasi dengan melakukan
praktek
secara
langsung
dan
membagikan leaflet pada para orangtua
balita
7.
Mengaktifkan
Komitmen mutu
Program Kelas Ibu Hamil sebenarnya
Kelas Ibu Hamil
Inovatif
merupakan
Program
dari
Dinas
Sumber kegiatan :
Kesehatan. Akan tetapi, program ini di
inisiatif sendiri
Puskesmas
Slumbung
tidak
aktif
dilaksanakan. Oleh karena itu, saya
mempunyai inovasi untuk mengaktifkan
kembali Kelas Ibu Hamil ini, dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Melakukan koordinasi dengan bidan
desa untuk mendata ibu hamil
diwilayahnya
5
2. Mengundang ibu hamil tersebut
untuk datang pada tempat dan waktu
yang telah ditemtukan
3. Dokter dan bidan melakukan
penyuluhan pada ibu hamil dengan
menggunakan Lembar Balik
Etika Publik
Kelas ibu hamil adalah kelas dimana
Komunikatif
dokter
dan
bidan
penyuluhan
berupa
kehamilan
dari
memberikan
materi
tentang
trimester
awal
(membahas tentang apa yang harus
dilakukan dan harus dihindari, tanda
bahaya kehamilan, beserta mitos-mitos
yang beredar di masyarakat) sampai
dengan perawatan paska persalinan dan
perawatan bayi serta cara mengurus
akte kelahiran kepada para ibu hamil.
Dalam memberikan materi di kelas ibu
hamil, saya harus komunikatif dalam
berbicara
agar
memahami
8.
para
tentang
ibu
hamil
materi
yang
Memberikan
Komitmen mutu
disampaikan dokter.
Kegiatan
ini
belum
refreshing kepada
Inovatif
dilaksanakan,
pernah
sehingga
saya
para bidan desa
mempunyai
inovasi
untuk
tentang
melaksanakan
penanganan
meningkatkan pengetahuan para bidan
kegawatdaruratan
desa
pada maternal dan
kegawatdaruratan
maternal
neonatal
neonatal.
uraian
Sumber kegiatan :
sebagai berikut:
inisiatif sendiri
1. Mengadakan
kegiatan
dalam
ini
guna
penanganan
Adapun
pertemuan
dan
kegiatan
dengan
6
bidan desa di Puskesmas Induk
2. Memberikan
refreshing
tentang
tatalaksana
kegawatdaruratan
maternal
neonatal
dan
melalui
presentasi power point
3. Para bidan diberi handout tentang
materi yang disampaikan
Akuntabilitas
Pemberian
Pengetahuan
bidan
refreshing
kepada
desa
para
mengenai
kegawatdaruratan
maternal
dan
neonatal merupakan salah satu bentuk
sharing pengetahuan antara dokter
kepada bidan. Hal ini perlu dilakukan
agar
bidan
bias
penanganan
lebih
memahami
kegawatdaruratan
maternal dan neonatal sehingga angka
kematian ibu dan bayi baru lahir bias
ditekan
9.
Membuat Surat
Anti Korupsi
Keterangan Sehat
Jujur
1. Dalam membuat surat keterangan
sehat, harus mencantumkan sesuai
hasil pemeriksaan dengan jujur.
Sumber kegiatan :
SKP
2. Berani menolak segala macam suap
untuk penerbitan surat keterangan
sehat
yang
kondisi
tidak
sesuai
pasien.
pemeriksaan
Misalnya
dinyatakan
dengan
hasil
bahwa
pasien tidak sehat, menderita penyakit
tertentu yang bisa mempengaruhi hasil
tes
kesehatannya,
meminta
untuk
pemeriksaan
dan
mengubah
dengan
janji
pasein
hasil
akan
7
memberikan
hadiah,
kita
sebagai
dokter harus dengan tegas menolak
hal tersebut
3.Retribusi
untuk
pembayaran
surat
keterangan sehat oleh pasien harus
sesuai dengan Perda Kabupaten Blitar
Akuntabilitas
Dalam membuat surat keterangan sehat,
Profesional
dokter harus bertindak professional,
yaitu
dengan
pemeriksaan
keterangan
menuliskan
pasien
sehat
pada
sesuai
hasil
surat
kondisi
kesehatan pasien saat itu
8
B. TEKNIK AKTUALISASI NILAI DASAR (Formulir : 2)
No.
1
1.
Nilai Dasar dan Teknik
Aktualisasi
2
Nilai Dasar :
Akuntabilitas
Uraian Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai
Dasar dan Manfaatnya Bagi Pihak Lain dan
Perwujudan Visi Organisasi
3
1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Dalam membuat catatan rekam medik, saya
akan
menggunakan
teknik
Teknik :
Agreement
Personal
yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Agreement(Kesepakata
1. Melakukan
n intrapersonal)
(Kesepakatan
Personal
wawancara
intrapersonal),
dengan
pasien
tentang keluhan yang dialami oleh pasien
2. Melakukan
pemeriksaan
fisik
pasien,
meliputi tanda-tanda vital pasien (Tekanan
darah, nadi, laju pernafasan, suhu tubuh)
dan physical exam from head to toe
3. Membuat diagnosa kerja yang didapatkan
dari hasil wawancara dan pemeriksaan
fisik
4. Menentukan rencana tindak lanjut, meliputi
rencana pengobatan (Planning Therapy)
dan
rencana
untuk
melakukan
pemeriksaan penunjang tambahan untuk
membantu penegakan diagnosa (Planning
Diagnose)
2. Manfaat :
Bagi Pasien :
Mendapat pengobatan lebih tepat, karena
riwayat
kesehatan
pasien
sebelumnya
dapat diketahui
Bagi Puskesmas :
Mempunyai
catatan
riwayat
kesehatan
9
pasien secara lengkap dan terstruktur,
sehingga memudahkan dalam pengobatan
pasien
Dapat digunakan sebagai bahan bukti di
pengadilan jika sewaktu-waktu dibutuhkan
3. Dampak jika tidak dilakukan :
Jika catatan medik pasien yang ditulis tidak
sesuai
dengan
termasuk
yang
pemalsuan
dikenakan
ditemukan,
dokumen
pidana.
menggunakan
Dan
teknik
maka
dan
jika
SOAP,
bisa
tidak
riwayat
kesehatan pasien tidak bisa diketahui dengan
pasti dan jelas
4. Perwujudan Visi Organisasi :
Pembuatan catatan medik yang tepat akan
mencapai program upaya peningkatan
kesehatan masyarakat tingkat pertama
yang bermutu
Komitmen Mutu
Orientasi mutu
1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar
Dalam membuat catatan medik pasien, saya
akan
menggunakan
teknik
TQM
(Total
Teknik :
Quality Management), yaitu dengan selalu
TQM (Total Quality
melakukan perbaikan berkelanjutan terhadap
Management)
kualitas isi catatan medik, melalui :
-
Menuliskan
riwayat
kesehatan
pasien
pada rekam medis dengan lengkap dan
berurutan yaitu menuliskan hal-hal yang
penting dan lengkap sesuai urutan SOAP
(Subyektif,
Obyektif,
Assesment,
Planning)
10
-
Senantiasa meningkatkan kualitas rekam
medik yang kita tulis dengan melakukan
pengecekan ulang, maksudnya setelah
pelayanan
pasien
selesai,
sebaiknya
catatan medik diperiksa kembali apakah
data SOAP pasien sudah lengkap
2. Manfaat
Bagi Pasien :
Memiliki riwayat kesehatan yang lengkap
pengobatan selanjutnya lebih terarah
Bagi Puskesmas :
Mendapat kepercayaan dari masyarakat,
karena catatan medik yang lengkap
diagnosa lebih terarah pengobatan lebih
tepat
Catatan medik bisa digunakan sebagai alat
bukti di pengadilan, sehingga kualitas
catatan
medik
harus
benar-benar
diperhatikan
3. Dampak jika tidak dilakukan
Jika
kualitas
catatan
medik
tidak
diperhatikan, maka kandungan / isi catatan
medic
tersebut
dipertanggungjawabkan
kurang
kebenarannya
bias
kurang valid untuk dijadikan alat bukti di
pengadilan
Pengobatan pasien menjadi kurang tepat
karena riwayat kesehatan yang tercantum
kurang lengkap
11
4. Perwujudan visi organisasi
Pembuatan catatan medik yang berkualitas
akan mencapai program upaya peningkatan
kesehatan masyarakat tingkat pertama yang
bermutu
2.
Akuntabilitas
1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Kepercayaan
Dalam membuat rujukan untuk pasien ke
Teknik :
fasilitas kesehatan tingkat lanjut, saya akan
Performance Agreement
menggunakan
(Kesepakatan Kinerja)
Agreement
teknik
(Kesepakatan
Performance
Kinerja),
yaitu
dengan:
1. Memberikan KIE (Komunikasi, Informasi,
Edukasi)
dengan
jelas
pada
pasien/keluarga pasien tentang alasan
kuat mengapa harus dirujuk
2. Diharapkan
memebrikan
pasien
dapat
persetujuan
segera
untuk dirujuk
sehingga dokter dapat membuat surat
persetujuan agar dapat dilakukan tindakan
lebih lanjut dengan cepat
3. Manfaat :
Bagi pasien :
Pasien mendapat pelayanan kesehatan
secara optimal sampai dengan fasilitas
kesehatan tingkat lanjut sesuai dengan
penyakit pasien
Bagi Puskesmas :
Meningkatkan
kepercayaan
masyarakat
kepada Puskesmas
4. Dampak jika tidak dilakukan :
12
Jika pasien tidak membawa surat rujukan
dari
Puskesmas,
maka
kemungkinan
pasien ditolak oleh rumah sakit rujukan
sangat besar
5. Perwujudan Visi organisasi :
Dengan rujukan yang cepat dan tepat,
maka upaya
peningkatan kesehatan
masyarakat tingkat pertama yangbermutu
dapat tercapai
Komitmen mutu
1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar
efektif dan efisien
Dalam membuat surat rujukan, teknik yang
Teknik :
saya gunakan adalah I-P-O (Input-Process-
I-P-O
Output
(Input-Process-
Output), yaitu :
Input : Menentukan pasien yang memang
harus dirujuk dan yang tidak
Process : Membuat Surat Rujukan sesuai
indikasi
Output
: Menyerahkan surat rujukan kepada
pasien
meminta
/
keluarga
pasien
pasien
ke
dan
fasilitas
kesehatan rujukan (untuk pasien
dengan kondisi stabil), sedangkan
pasien dengan kondisi gawat akan
dirujuk
menggunakan
ambulans
Pusling (Puskesmas Keliling)
2. Manfaat
Bagi Pasien :
Mendapat pelayanan optimal
Bagi Puskesmas :
Mendapat kepercayaan masyarakat
13
3. Dampak jika tidak dilakukan
Jika hal ini tidak dilakukan, rujukan yang dibuat
bisa tanpa indikasi, tapi atas permintaan
pasien
4. Perwujudan visi organisasi
Dengan rujukan yang tepat, maka upaya
peningkatan kesehatan masyarakat tingkat
3.
Etika Publik
pertama yang bermutu dapat tercapai
1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar
Kesopanan
Dalam melakukan pemeriksaan pada ibu
Teknik :
hamil,
Komunikasi Efektif
Komunikasi Efektif, yaitu dengan langkah-
saya
akan
menggunakan
teknik
langkah :
1.Menyapa ibu hamil dengan menyebutkan
namanya
2.Meminta
ijin
pada
ibu
hamil
sebelum
melakukan pemeriksaan
3.Melakukan pemeriksaan di tempat yang
tertutup
4.Memberikan KIE (Komunikasi, Informasi,
dan
Edukasi)
pada
ibu
hamil
tentang
kehamilannya dan memberikan kesempatan
untuk ibu hamil untuk menanyakan hal-hal
yang
menyangkut
kehamilannya
secara
terbuka
2. Manfaat
Bagi Pasien :
Khususnya
berkonsultasi
untuk
ibu
dengan
hamil,
dokter
dapat
tentang
kehamilannya secara lebih mendalam
14
Dapat diketahui penyakit penyerta dengan
adanya pemeriksaan yang lebih tajam
melalui pemeriksaan laboratorium
Bagi Puskesmas :
Mengetahui kondisi ibu hamil yang kontrol,
sehingga jika ada komplikasi, bisa segera
dilakukan tindak lanjut
Dapat
mempersiapkan
rujukan
dini
berencana bagi bumil dengan risti (resiko
tinggi)
3. Dampak jika tidak dilakukan
Jika hal ini tidak dilakukan, maka kondisi ibu
hamil di wilayah Puskesmas tersebut tidak
dapat
diketahui
sehingga
oleh
dokter
dikhawatirkan
Puskesmas,
bisa
terjadi
keterlambatan penanganan
4. Perwujudan visi organisasi
Dengan pemeliharaan ibu hamil melalui ANC
terpadu
akan
meningkatkan
upaya
pemeliharaan kesehatan masyarakat melalui
peningkatan kesehatan keluarga
Nasionalisme
1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Persatuan Indonesia
Dalam pemeliharaan kesehatan ibu hamil
Teknik :
melalui ANC terpadu, teknik yang akan saya
Non Diskriminatif
gunakan
adalah
Non-Diskriminatif,
maksudnya
adalah
dalam
melakukan
pemeriksaan ANC pada ibu hamil, saya akan :
-Melayani ibu hamil sesuai dengan antrian
-Memperlakukan semua pasien dengan sama,
tanpa memandang suku, agama, status sosial
15
pasien, maupun status jaminan kesehatan
pasien sebagai pasien BPJS ataupun pasien
umum.
2. Manfaat :
Bagi Pasien :
Mendapat pelayanan yang sama sesuai
haknya dan antrian
Bagi Puskesmas :
Melayani lebih tertib sesuai antrian
3. Dampak jika tidak dilakukan :
Jika tidak melayani sesuai antrian, maka
pelayanan tidak bias berjalan optimal, karena
setia ibu hamil ingin didahulukan
4. Perwujudan Visi Organisasi :
Dengan pemeliharaan ibu hamil melalui
ANC terpadu akan meningkatkan upaya
pemeliharaan
kesehatan
masyarakat
melalui peningkatan kesehatan keluarga
4.
Nasionalisme
1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Keadilan
Dalam
Teknik :
menggunakan
Attachment Case
Priority, yaitu dengan :
Priority
melakukan
Home
teknik
Visite,
saya
Attachment
Case
1. Mendata pasien yang akan dilakukan home
visite di wilayah Puskesmas tempat saya
bekerja.
2. Lebih memprioritaskan pasien Lansia (usia
>60 tahun) yang menderita Penyakit Kronis
untuk dikunjungi
16
2. Manfaat :
Bagi Pasien :
Kesehatan pasien bisa lebih diperhatikan
Pengobatan pasien bisa lebih dipantau
Bagi Puskesmas :
Bisa memantau kondisi kesehatan pasien
Dapat mendata
dan
mengelompokkan
pasien pasien yang perlu observasi
rutin dan yang tidak
Lebih mengenal masyarakat di wilayahnya
Memantau Kesehatan Lingkungan yang
mungkin berpengaruh terhadap penyakit
pasien
3. Dampak jika tidak dilakukan:
Jika hal ini tidak dilakukan, home visite yang
direncanakan menjadi kurang terorganisir,
sehingga dikhawatirkan urutan rumah yang
dikunjungi adalah hasil pemilihan acak, bukan
dari
prinsip
keadilan
sosial
yaitu
lebih
mendahulukan pasien Lansia dengan penyakit
kronis
4. Perwujudan Visi Organisasi :
Kegiatan home visite akan meningkatkan
kesehatan
Anti Korupsi
Jujur
masyarakat
dan
pemeliharaan
kesehatan masyarakat
1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar
Dalam melakukan home visite, saya akan
menggunakan teknik non gratifikasi, yaitu
Teknik :
dengan menolak secara halus segala macam
Non Gratifikasi
pemberian dari pasien yang berhubungan
dengan
pekerjaan
kewajiban
saya
dan
sebagai
berkaitan
seorang
dengan
dokter
Puskesmas, karena home visite adalah tugas
17
dan
tanggungjawab
Puskesmas
dan
seorang
pasien
berhak
dokter
untuk
mendapatkannya
2. Manfaat
Bagi pasien :
Mendapat pelayanan optimal dari dokter dan
tenaga kesehatan lain dari Puskesmas tanpa
harus mengeluarkan uang
Bagi Puskesmas :
Mendapat kepercayaan dari masyarakat
Mengetahui kondisi kesehatan lingkungan
rumah
pasien
yang
mungkin
bias
mempengaruhi kondisi kesehatannya
3. Dampak jika tidak dilakukan
Jika dalam melakukan home visit dokter
atau tenaga kesehatan lain dari Puskesmas
menerima pemberian pasien atau bahkan
meminta
sesuatu
dari
pasien,
maka
kepercayaan masyarakat pada Puskesmas
akan berkurang
4. Perwujudan visi organisasi
Kegiatan home visite akan meningkatkan
kesehatan masyarakat dan pemeliharaan
kesehatan masyarakat
5.
Etika Publik
Keramahan
1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Dalam melakukan pemeriksaan pada pasien
rawat
jalan
di
Poli
umum,
saya
akan
Teknik :
menggunakan teknik Komunikasi Efektif,
Komunikasi Efektif
yaitu dengan cara :
18
1. Melakukan
secara
komunikasi
jelas,
dengan
dengan
pasien
mengajukan
pertanyaan terbuka, sehingga pasien bisa
mengutarakan keluhannya dengan lebih
jelas dan lengkap
2. Memeriksa pasien secara teliti sehingga
dokter bisa mendiagnosa pasien dengan
tepat dan memberikan terapi dengan
benar.
3. Menjaga kerahasiaan mengenai segala
informasi yang didapat dari wawancara
dan pemeriksaan dengan pasien.
4. Menanyakan kepada pasien tentang halhal yang belum dipahami baik tentang
diagnosa maupun pengobatannya
5. Memberikan informasi tambahan berupa
modifikasi Lifestyle kepada pasien berupa
pembagian leaflet (untuk penyakit kronis)
2. Manfaat
Bagi Pasien :
Diharapkan pasien akan merasa nyaman
karena bisa berkonsultasi dengan dokter
lebih mendalam
Komunikasi dan pemeriksaan yang tepat
akan menghasilkan diagnosa dan terapi
yang tepat, sehingga diharapkan
kesembuhan pasien segera tercapai
Bagi Puskesmas :
Puskesmas mendapat kepercayaan dari
masyarakat sehingga diharapkan kualitas
pelayanan publik akan meningkat
19
3. Dampak jika tidak dilakukan :
Jika tidak dilakukan komunikasi efektif oleh
dokter saat melakukan wawancara dan
pemeriksaan pasien, maka pasien tidak akan
merasa nyaman, sehingga informasi dari
pasien tidak akan tergali dengan baik.
Akibatnya, bisa terjadi diagnosa yang kurang
tepat yang menghasilkan tatalaksana yang
kurang tepat pula
4. Perwujudan Visi Organisasi :
Pelayanan pada pasien rawat jalan akan
meningkatkan
upaya
kesehatan
masyarakat tingkat pertama yang bermutu
Nasionalisme
Persatuan Indonesia
1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar
Dalam melakukan pemeriksaan pasien rawat
jalan, saya akan menggunakan teknik non-
Teknik :
diskriminatif, yaitu dengan cara :
Non Diskriminnatif
-Melakukan
pemeriksaan
pasien
sesuai
dengan antrian
-Memberikan layanan pada semua pasien
rawat jalan dengan sama sesuai haknya dan
kondisi penyakitnya
2. Manfaat
Bagi pasien :
Mendapat pelayanan dengan lebih tertib
(sesuai antrian) lebih nyaman
Bagi Puskesmas :
Memberikan pelayanan pada pasien dengan
teratur dan tertib
20
3. Dampak jika tidak dilakukan
Jika pemeriksaan pasien tidak dilakukan
sesuai antrian, akan timbul kecemburuan
social antar pasien. Selain itu pemeriksaan
pasien tidak akan berjalan tertib, karena setiap
pasien ingin didahulukan
4. Perwujudan visi organisasi
Pelayanan pada pasien rawat jalan akan
meningkatkan upaya kesehatan masyarakat
6.
Etika Publik
Komunikatif
tingkat pertama yang bermutu
1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Dalam memberikan penyuluhan pada orangtua
anak/Balita tentang penanganan awal Demam,
Teknik :
Batuk/Pilek, dan Diare pada anak/Balita di
Komunikasi Efektif
rumah,
saya
akan
menggunakan
Teknik
Komunikasi Efektif, dengan cara :
1. Melakukan “Bina Suasana”, yaitu dengan
menciptakan suasana keakraban antara
dokter
dan
audience,
agar
perhatian
audience bisa tertuju pada materi
2. Memberikan
penjelasan
melalui
pembagian leaflet pada para orangtua
yang datang dengan bahasa sederhana
yang mudah dimengerti oleh audience.
3. Berdiskusi
dengan
audience
dengan
membuka pertanyaan bagi para orangtua
yang
belum
memahami
materi
yang
disampaikan.
4. Mempraktekkan beberapa materi yang
telah disampaikan
21
2. Manfaat :
Bagi masyarakat (orangtua anak/balita):
Mengetahui tentang penanganan awal
gejala batuk/pilek, demam, dan diare pada
anak/Balita
Tidak
memberikan
obat-obatan
untuk
anak-anaknya yang didapat dari toko obat
secara bebas
Bagi Puskesmas :
Meningkatkan kepercayaan masyarakat
3. Dampak jika tidak dilakukan :
Jika tidak dilakukan penyuluhan tentang materi
ini, maka para orangtua anak/balita tidak akan
mengetahui penanganan awal untuk
mengatasi batu/pilek, demam, dan diare di
rumah, dan dikhawatirkan bisa memberikan
pengobatan yang tidak sesuai
4. Perwujudan Visi Organisasi :
Kegiatan Penyuluhan di Posyandu
merupakan salah satu upaya
pemeliharaan kesehatan masyarakat
melalui promosi kesehatan
Komitmen mutu
Inovatif
1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar
Dalam
memberikan
penyuluhan
pada
Posyandu mengenai penanganan awal batuk,
Teknik :
pilek, demam, dan diare pada balita/anak,
Berpikir kreatif
saya akan menggunakan teknik berpikir
kreatif, yaitu dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
1.Membagikan leaflet pada ibu hamil tentang
22
penanganan awal batuk, pilek, demam, dan
diare
2.Melakukan
penyuluhan
dengan
menggunakan leaflet selama 10 menit
3.Langsung mempraktekan beberapa materi
penyuluhan, yaitu tentang tips mengatasi
hidung tersumbat dan cara membuat larutan
garam oralit di rumah
2. Manfaat
Bagi pasien :
Diharapkan para orangtua balita/anak bias
lebih memahami materi yang disampaikan
sehingga tidak langsung panik dan membeli
obat sembarangan di apotek jika putra/putrinya
mengalami demam/batuk/pilek/diare
Bagi Puskesmas :
Dapat berbagi ilmu pengetahuan dengan
masyarakat
mendapat
kepercayaan
masyarakat
3. Dampak jika tidak dilakukan
JIka penyuluhan tidak dilakukan dengan
membagika
leaflet
dan
praktek,
maka
dikhawatirkan materi yang disampaikan dokter
tidak akan dipahami dengan baik oleh para
audience
yang
dalam
hal
ini
orangtua
balita/anak
4. Perwujudan visi organisasi
Kegiatan Penyuluhan di Posyandu
merupakan salah satu upaya
23
pemeliharaan kesehatan masyarakat
melalui promosi kesehatan
7.
Etika Publik
1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar
Komunikatif
Dalam memberikan materi di kelas ibu hamil,
Teknik :
saya akan menggunakan teknik komunikasi
Komunikasi Efektif
efektif, yaitu dengan langkah-langkah :
1.Melakukan bina suasana dengan ibu hamil
agar tercipta keakraban
2.Menyampaikan materi tentang kehamilan
pada ibu hamil yang meliputi :
-Anjuran kepada ibu hamil untuk control
rutin pada tenaga kesehatan tiap bulan
sampai dengan usia kehamilan 7 bulan, dan
setiap 2 minggu setelah kehamilan 7 bulan
-Penjelasan
tentang
kehamilan
mulai
trimester I sampai dengan trimester III
-Hal-hal yang harus dilakukan dan yang
dilarang selama hamil
-Nutrisi yang baik untuk ibu hamil
-Tanda bahaya pada kehamilan
-Tanda saat persalinan sudah dekat
-Anjuran untuk melakukan persalinan pada
tenaga kesehatan
-Cara
perawatan
payudara
menjelang
kelahiran
-Cara perawatan paska nifas
-Cara perawatan bayi dan pemberian ASI
-KB setelah melahirkan
-Cara mengurus akte kelahiran
2. Manfaat
Bagi pasien (ibu hamil):
24
pengetahuan
Mendapat
mengenai
kehamilan dan setelah kelahiran
Mengetahui tanda bahaya saat hamil
segera ke tenaga kesehatan
Bagi Puskesmas :
Meningkatkan
kepercayaan
masyarakat
terutama ibu hamil
Berbagi
ilmu
dengan
ibu
hamil
menurunkan AKI dan AKB
3. Dampak jika tidak dilakukan
Jika kelas ibu hamil ini tidak diaktifkan kembali,
maka :
- Ibu hamil tidak mendapat pengetahuan yang
cukup
tentang
kehamilannya
terutama
kurang mengetahui tanda bahaya pada
kehamilannya
- Resiko terjadi kematian ibu / bayi baru lahir
4. Perwujudan visi organisasi
Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil akan
meningkatkan pemeliharaan kesehatan
masyarakat melalui peningkatan kesehatan
keluarga
Etika Publik
Komunikatif
1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar
Dalam memberikan materi di kelas ibu hamil,
saya akan menggunakan teknik komunikasi
Teknik :
efektif, yaitu dengan langkah-langkah :
Komunikasi Efektif
1.Melakukan bina suasana dengan ibu hamil
agar tercipta keakraban
2.Menyampaikan materi tentang kehamilan
pada ibu hamil yang meliputi :
25
-Anjuran kepada ibu hamil untuk control
rutin pada tenaga kesehatan tiap bulan
sampai dengan usia kehamilan 7 bulan, dan
setiap 2 minggu setelah kehamilan 7 bulan
-Penjelasan
tentang
kehamilan
mulai
trimester I sampai dengan trimester III
-Hal-hal yang harus dilakukan dan yang
dilarang selama hamil
-Nutrisi yang baik untuk ibu hamil
-Tanda bahaya pada kehamilan
-Tanda saat persalinan sudah dekat
-Anjuran untuk melakukan persalinan pada
tenaga kesehatan
-Cara
perawatan
payudara
menjelang
kelahiran
-Cara perawatan paska nifas
-Cara perawatan bayi dan pemberian ASI
-KB setelah melahirkan
-Cara mengurus akte kelahiran
2. Manfaat
Bagi pasien (ibu hamil):
pengetahuan
Mendapat
mengenai
kehamilan dan setelah kelahiran
Mengetahui tanda bahaya saat hamil
segera ke tenaga kesehatan
Bagi Puskesmas :
Meningkatkan
kepercayaan
masyarakat
terutama ibu hamil
Berbagi
ilmu
dengan
ibu
hamil
menurunkan AKI dan AKB
26
3. Dampak jika tidak dilakukan
Jika kelas ibu hamil ini tidak diaktifkan kembali,
maka :
- Ibu hamil tidak mendapat pengetahuan yang
cukup
tentang
kehamilannya
terutama
kurang mengetahui tanda bahaya pada
kehamilannya
- Resiko terjadi kematian ibu / bayi baru lahir
4. Perwujudan visi organisasi
Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil akan
meningkatkan pemeliharaan kesehatan
masyarakat melalui peningkatan kesehatan
keluarga
8.
Komitmen mutu
1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Inovatif
Dalam memberikan refreshing kepada para
Teknik : I-P-O
bidan desa tentang penanganan
kegawatdaruratan pada maternal dan
neonatal, saya menggunakan teknik IPO
(Input-Process-Output)
1. Input : Penyiapan bahan-bahan materi
tentang
kegawatdaruratan
maternal-
neonatal yang akan diberikan pada bidan
desa
2. Process
:
Materi
diberikan
melalui
presentasi dalam bentuk power point
kepada para bidan desa dan masingmasing bidan desa dibawakan materi
berupa handout
3. Output :
3.1. Terlaksananya kegiatan pemberian materi
refreshing pada bidan desa
27
3.2.Tercapainya
materi
peningkatana
pemahaman
tentang
penanganan
kegawatdaruratan maternal dan neonatal
oleh bidan desa
2. Manfaat :
1. Bidan Desa
Dapat melakukan penanganan
kegawatdaruratan maternal dan
neonatal dengan tepat
2. Puskesmas
Mendapat kepercayaan dari
masyarakat
3. Dinas Kesehatan dan masyarakat
Menurunkan AKI dan AKB
3. Dampak jika tidak dilakukan :
Jika refreshing ini tidak dilaksanakan, maka :
Bidan desa tidak akan mendapat pengetahuan
yang cukup tentang kegawatdaruratan
maternal-neonatal resiko terjadi kematian
ibu / bayi baru lahir
4. Perwujudan Visi Organisasi :
Pemberian refreshing tentang tatalaksana
kegawatdaruratan maternal dan neonatal pada
bidan desa akan meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan tenaga
kesehatan
Akuntabilitas
Pengetahuan
1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar
Dalam memberika refreshing pada bidan, saya
akan
menggunakan
teknik
Performance
28
Teknik :
Performance
Planning dengan langkah-langkah sebagai
Planning
(Perencanaan Kinerja)
berikut :
1.Berkoordinasi
koordinator
dengan
wilayah)
Bikor
untuk
(Bidan
merencanakan
kapan dan dimana refreshing akan diadakan
2.Mempersiapkan
materi
yang
akan
disampaikan
3.Menyampaikan materi melalui power point
pada waktu dan tempat yang direncanakan
dan membagikan materi berupa handout pada
para bidan desa
4.Mempraktekan salah satu materi secara
langsung pada para bidan desa
2. Manfaat
Bagi Bidan Desa:
Lebih memahami tentang penanganan awal
kegawatdaruratan
sebelum
maternal
melakukan
dan
rujukan,
neonatal
sehingga
diharapkan bisa menurunkan AKI dan AKB
Bagi Masyarakat :
Diharapkan bisa menurunkan AKI dan AKB
3. Dampak jika tidak dilakukan
Jika refreshing ini tidak dilaksanakan, maka :
Bidan desa tidak akan mendapat pengetahuan
yang cukup tentang kegawatdaruratan
maternal-neonatal resiko terjadi kematian
ibu / bayi baru lahir
4. Perwujudan visi organisasi
Pemberian
refreshing
tentang
tatalaksana
29
kegawatdaruratan maternal dan neonatal pada
bidan desa akan meningkatkan pengetahuan,
keterampilan,
dan
kemampuan
tenaga
kesehatan
9.
Anti Korupsi
Jujur
1. Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Dalam membuat surat keterangan sehat, saya
akan
meningkatkan
integritas
dengan
Teknik :
menggunakan teknik Non Gratifikasi, yaitu
Non Gratifikasi
dengan
berani
menolak
segala
macam
pemberian dalam bentuk apapun oleh pasien
untuk mengubah hasil pemeriksaan yang
tercantum pada surat keterangan sehat.
2. Manfaat :
Bagi Pasien :
Mendapat Surat Keterangan Sehat sesuai
dengan kondisi kesehatannya saat itu
Bagi Puskesmas :
Mendapat kepercayaan dari masyarakat
Aman dari ancaman hukum (TIPIKOR)
3. Dampak jika tidak dilakukan :
Jika dokter menuliskan hasil pemeriksaan di
surat keterangan sehat yang tidak sesuai
dengan
yang
sebenarnya,
maka
akan
merugikan instansi lain yang menggunakan
informasi pada surat keterangan sehat dokter
tersebut. Selain itu, dokter bisa dikenai tindak
pidana korupsi
4. Perwujudan Visi Organisasi :
Dengan membuat surat keterangan sehat
30
yang benar, maka dokter dan Puskesmas
akan dipercaya oleh masyarakat dan bisa
meningkatkan kerjasama Lintas Sektor
Akuntabilitas
Profesional
terkait
1. Penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar
Dalam membuat surat keterangan sehat, saya
menggunakan teknik Personal Agreement,
Teknik :
yaitu dengan komitmen dan kompetensi dari
Personal Agreement
diri saya sendiri, saya akan menulis surat
(Kesepakatan
keterangan
Intrapersonal)
pemeriksaan kesehatan pasien saat itu, mulai
sehat
sesuai
dengan
hasil
dari tekanan darah, tinggi badan, dan berat
badan
2. Manfaat
Bagi pasien :
Mendapat Surat Keterangan Sehat sesuai
dengan kondisi kesehatannya saat itu
Bagi Puskesmas :
Mendapat kepercayaan dari masyarakat
3. Dampak jika tidak dilakukan
Jika dokter menuliskan hasil pemeriksaan di
surat keterangan sehat yang tidak sesuai
dengan
yang
sebenarnya,
maka
akan
merugikan instansi lain yang menggunakan
informasi pada surat keterangan sehat dokter
tersebut
4. Perwujudan visi organisasi
Dengan membuat surat keterangan sehat
yang benar, maka dokter dan Puskesmas
akan dipercaya oleh masyarakat dan bisa
31
meningkatkan kerjasama Lintas Sektor terkait
32