Model-model Pembelajaran IPA dan Implementasinya

  D Implementasinya dan Pembelajaran IPA Pemisahan Campuran Model-model Gaya dan Gerak, Serta

  PEDAGOGIK:

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN IPA DAN

  IMPLEMENTASINYA

  Brainstorming Model Pembelajaran ?

  • Beda antara : o model pembelajaran o Metode o Pendekatan • Jenis model pembelajaran menurut K 13 ?

  PEMBELAJARAN

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN IPA DAN

  IMPLEMENTASINYA

  Tujuan

  Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diklat diharapkan secara mandiri dapat merancang skenario pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning,

  

Problem Based Learning, Project Based Learning,

dan Latihan Inkuiri.

  Indikator Pencapaian kompetensi

  1. Menjelaskan konsep model-model pembelajaran pada pembelajaran IPA

  2. Mendeskripsikan sintaks model-model pembelajaran pada pembelajaran IPA

  3. Mengidentifkasi sintaks model-model pembelajaran pada pembelajaran IPA

  4. Merancang skenario pembelajaran menggunakan model-model pembelajaran IPA.

  Materi

  1. Model Pembelajaran Penemuan (Discovery

  Learning)

  2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)

  3. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project

  Based Learning)

  4. Model Latihan Inkuiri (Inquiry Training Model)

  Model Pembelajaran Penemuan

(Discovery Learning)

  Defnisi

Discovery Learning , inkuiri (inquiry) dan Problem

Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada

  ketiga istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Perbedaannya dengan inkuiri ialah bahwa pada discovery masalah yang diperhadapkan kepada peserta didik semacam masalah yang direkayasa oleh guru

LANGKAH-LANGKAH OPERASIONAL

  Menentukan tujuan pembelajaran

   Melakukan identifkasi karakteristik peserta Perencanaan

  1

   didik Memilih materi pelajaran.

   Menentukan topik-topik yang harus

   dipelajari Mengembangkan bahan-bahan belajar yang

   berupa contoh-contoh, ilustrasi, tugas Mengatur topik-topik pelajaran dari yang

   sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik Pelaksanaa n

  2

  a. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)

b. Problem statement

  (pernyataan/ identifkasi masalah) c. Data collection (pengumpulan data)

  d. Data processing (pengolahan data)

  a

  • Guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan

  Stimulation

  mengajukan pertanyaan,

  (stimulasi/pemb

  anjuran membaca buku, dan

  erian

  aktivitas belajar lainnya yang

  rangsangan)

  mengarah pada persiapan pemecahan masalah. pada tahap ini

  • Stimulasi berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan

  Peserta didik diberi b kesempatan untuk

  Problem mengidentifkasi sebanyak statement mungkin masalah yang

  (pernyataan/ relevan dengan bahan identifkasi pelajaran kemudian salah masalah) satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas

  Peserta didik melakukan c eksperimen atau eksplorasi

  Data untuk mengumpulkan collection informasi sebanyak-

  (pengumpulan banyaknya yang relevan data) untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis. Data dapat diperoleh melalui membaca literatur, mengamati objek, wawancara

  d Pengolahan data

  Data merupakan kegiatan processing mengolah data dan

  (pengolahan informasi yang telah data) diperoleh para siswa baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu

  Pada tahap ini peserta didik e d melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan

  Verifcatio benar atau tidaknya hipotesis n yang telah ditetapkan,

  (pembuktian) dihubungkan dengan hasil data processing. Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu

  Tahap generalisasi/ d menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah

  Generalizatio kesimpulan yang dapat n dijadikan prinsip umum dan

   (menarik berlaku untuk semua kesimpulan/gener kejadian atau masalah yang alisasi) sama, dengan memperhatikan hasil verifkasi. Berdasarkan hasil verifkasi maka dirumuskan

  Model Pembelajaran Berbasis Masalah

(Problem Based Learning)

  Defnisi

Problem Based Learning adalah pembelajaran berbasis

masalah merupakan sebuah model pembelajaran yang

menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang

peserta didik untuk belajar. Model ini menuntut peserta didik

bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata

(real world).

  

Proses belajar siswa diawali dengan mempelajari

sebuah masalah yang diberikan yang menuntut

mereka untuk menguasai pengetahuan dan

keterampilan tertentu agar dapat memecahkan

masalah tersebut

  Tujuan PBL Melainkan Bukan pengembangan penyampaian

  • kemampuan berpikir kritis

  sejumlah dan kemampuan besar pemecahan masalah pengetahuan

  • kemampuan peserta didik

  kepada untuk secara aktif peserta didik membangun pengetahuan

sendiri

  Perbandingan PjBL & PBL

  Persamaan

  

1. Fokus pada open-ended problem (ill-

structured Problem)

  

2. Memerlukan penerapan pengetahuan dan

keterampilan secara nyata (authentic)

  3. Menekankan proses penemuan (inquiry)

  

4. Memerlukan waktu untuk menyelesaikan

tugas/masalah

  21

  Perbandingan PjBL & PBL

Project Based Learning Problem Based Learning

  Memungkinkan keterkaitan Fokus pada satu topik antar mata pelajaran permasalahan tertentu saja

Memerlukan waktu yang lebih Memerlukan waktu yang lebih

panjang (seminggu, sebulan) singkat Tahapan penyelesaiannya Tahap penyelesaianya dapat bervariasi mengikuti prosedur khusus Ada produk yang dicipta atau Produk yang dihasilkan dihasilkan berupa laporan tertulis atau presentasi pemecahan masalah

PERAN GURU, PESERTA DIDIK,

  MASALAH DALAM PROBLEM BASED LEARNING GURU SEBAGAI PESERTA DIDIK MASALAH SEBAGAI PELATIH SEBAGAI PEMECAH AWAL TANTANGAN MASALAH DAN MOTIVASI

  • Asking about thinking peserta yang aktif menarik untuk

  (bertanya tentang terlibat langsung dalam

  • dipecahkan

  pemikiran) Pembelajaran menyediakanmemonitor membangun kebutuhan yang ada

  pembelajaran pembelajaran hubungannya probbing ( menantang dengan pelajaran

  • peserta didik untuk

   yang dipelajari berfkir )

  • menjaga agar peserta didik terlibat
  • mengatur dinamika kelompok
  • menjaga

  Tahapan PBL Aktivitas Guru dan Peserta Didik

  Guru menjelaskan tujuan

  1

   Mengorientasikan

  pembelajaran dan sarana atau

  peserta didik logistik yang dibutuhkan.

   untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah nyata yang

  Guru memotivasi peserta didik

  terhadap masalah

  2 dipilih atau ditentukan

  • Guru membantu peserta didik

  Mengorganisasi

  mendefnisikan dan

  peserta didik

  mengorganisasi tugas belajar yang

  untuk belajar

  berhubungan dengan masalah yang sudah diorientasikan pada tahap sebelumnya

  Aktivitas Guru dan Peserta Didik

  Guru mendorong peserta didik

   Membimbing untuk mengumpulkan informasi penyelidikan yang sesuai dan melaksanakan individual eksperimen untuk mendapatkan maupun kejelasan yang diperlukan untuk kelompok menyelesaikan masalah Guru membantu peserta didik

  3

   untuk berbagi tugas dan

  4

  Mengembangkan

  merencanakan atau menyiapkan

  dan menyajikan

  karya yang sesuai sebagai hasil

  hasil karya

  pemecahan masalah dalam bentuk laporan, video, atau

  25

  model

  Aktivitas Guru dan

5 Menganalisis dan Peserta Didik

  mengevaluasi Guru membantu

   proses pemecahan masalah peserta didik untuk melakukan refeksi atau evaluasi terhadap proses pemecahan masalah yang

  

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS

PROYEK PROYEK ( (

  PROJECT BASED LEARNING PROJECT BASED LEARNING ) )

  DEFINISI

  • Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based

  Learning=PjBL) adalah metoda pembelajaran

  yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi,

  penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi

  untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.

  • PjBL merupakan metode belajar yang

  menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. lanjutan

  • PjBL dirancang untuk digunakan pada

  

permasalahan komplek yang diperlukan

peserta didik dalam melakukan

insvestigasi dan memahaminya. Melalui

PjBL, proses inquiry dimulai dengan

memunculkan pertanyaan penuntun (a

guiding question) dan membimbing

peserta didik dalam sebuah proyek

kolaboratif yang mengintegrasikan

berbagai subjek (materi) dalam

kurikulum.

  lanjutan

  • • Pada saat pertanyaan terjawab, secara

    langsung peserta didik dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya. PjBL merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik.

  30

  • Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk

  belajar, mendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk dihargai.

  • Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
  • Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan

  berhasil memecahkan problem-problem yang kompleks.

  Keuntungan Pembelajaran Berbasis Proyek

  • Meningkatkan kolaborasi.
  • Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan

    mempraktikkan keterampilan komunikasi.
  • Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam

    mengelola sumber.

  Keuntungan Pembelajaran Berbasis Proyek

  • Memberikan pengalaman kepada peserta didik

  pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber- sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.

  • Menyediakan pengalaman belajar yang

  melibatkan peserta didik secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyata.

  • Melibatkan para peserta didik untuk belajar

  mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata.

  • Membuat suasana belajar menjadi

  menyenangkan, sehingga peserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.

  • Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah.

  • Membutuhkan biaya yang cukup banyak
  • Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas

  tradisional, di mana instruktur memegang peran utama di kelas.

  • Banyaknya peralatan yang harus disediakan.
  • Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan

    dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan.
  • Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam

    kerja kelompok.
  • Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing

  kelompok berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topik secara keseluruhan Kelemahan Pembelajaran Berbasis

  Proyek

  

Langkah-Langkah Operasional

Langkah-Langkah Operasional

FASE 1: PENENTUAN

  • Guru

  memulai pembelajaran dengan memberikan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas.

  • Guru mengambil topik yang sesuai dengan

  realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam.

  • Guru berusaha agar topik yang diangkat

  relevan dengan kondisi, kebutuhan, dan karakteristik peserta didik.

FASE 2: MENDESAIN PERENCANAAN PROYEK

  • Perencanaan proyek dilakukan secara kolaboratif atau kerja sama antara guru dan peserta didik.

  Dengan demikian peserta didik diharapkan akan merasa “memiliki” proyek tersebut.

  • Perencanaan proyek berisi: aturan main,

  pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.

FASE 3: MENYUSUN JADWAL

  • Guru dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek.
  • Aktivitas pada tahap penyusunan jadwal :

  (1)membuat jadwal untuk menyelesaikan proyek; (2)membuat batas waktu penyelesaian proyek; (3)membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru; (4)membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan (5)meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara.

FASE 4: MEMONITOR PESERTA

  DIDIK DAN KEMAJUAN PROYEK

  • Guru bertanggungjawab untuk melakukan pengamatan

  terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek.

  • Monitoring dilakukan dengan cara menfasilitasi

  peserta didik pada setiap roses. Dengan kata lain guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik.

  • Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah

  rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.

FASE 5: MENGUJI HASIL/PENILAIAN

  

Penilaian dilakukan untuk membantu guru

dalam: a.mengukur ketercapaian standar,

b.berperan dalam mengevaluasi kemajuan

masing- masing peserta didik,

c.memberi umpan balik tentang tingkat

pemahaman yang sudah dicapai peserta didik,

d.membantu guru dalam menyusun strategi

pembelajaran berikutnya.

FASE 6: REFLEKSI DAN

  • Pada akhir proses pembelajaran, guru dan peserta didik

  melakukan refeksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan.

  • Proses refeksi dilakukan baik secara individu maupun

    kelompok.
  • Pada tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan

    perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek.
  • Guru dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam

  rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.

MODEL MODEL

  

LATIHAN INKUIRI

LATIHAN INKUIRI

  Defnisi

  model pembelajaran dimana guru berusaha mengarahkan siswa untuk mampu menyadari apa yang sudah didapatkan selama belajar. Sehingga siswa mampu berfkir dan terlibat dalam kegiatan intelektual dan memproses pengalaman belajar itu menjadi sesuatu yang bermakna dalam kehidupan nyata.

  Tujuan Pembelajaran Model Latihan Inkuiri

  • Mampu mengajukan pertanyaan atau permasalahan berdasarkan pengamatan
  • Mampu merumuskan hipotesis
  • Mampu mengumpulkan data hasil eksperimen
  • Mampu menganalisis data hasil eksperimen
  • Mampu membuat kesimpulan hasil eksperimen

  Sintaks/ Fase Model Latihan InkuirI Fase Kegiatan pembelajaran

  Menyajikan kejadian yang tidak biasa

   Fase Satu: Menghadapkan dengan Masalah / wajar

  

Fase Dua: Pengumpulan data Memberi waktu kepada siswa untuk mengajukan

  

verifikasi /pembuktian pertanyaan yang berkaitan dengan permasalahan yang

disajikan oleh guru dan guru hanya menjawab ya dan tidak (ya jika pertanyaan ada alasan yang tepat,bila sebaliknya dijawab tidak) Fase Tiga: Pengumpulan data - Mengisolasi variabel yang relevan

   Eksperimentasi Membuat hipotesis (dan menguji) hubungan sebab

   akibat Fase Empat: Mengorganisir, Merumuskan aturan-aturan atau penjelasan

   Merumuskan penjelasan

Fase Lima: Analisis Proses Menganalisis strategi inkuiri dan mengembangkan

   Inkuiri strategi yang lebih efektif

  Aktivitas Pembelajaran

  Aktivitas Model-model Pembelajaran IPA dan Implementasinya

  1. Diskusi Materi LK. D.01 Mengkaji Materi Model-model Pembelajaran IPA dan Implementasinya

  2. Aktivitas Praktek LK.D.02 Analisis Model Pembelajaran Halaman 50 pada Buku Modul SMP Tinggi Kelompok

  Kompetensi D

  Latihan Soal

  Latihan

  

1. Pada model discovery learning, siswa memeriksa secara

cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data yang telah diolah. Kegiatan ini dilakukan pada tahapan ….

  A. memberikan rangsangan

  

B. membimbing penyelidikan secara mandiri maupun kelompok

  C. pengolahan data

  D. verifkasi

  Latihan

  

2. Dalam proses pembelajaran yang menggunakan Model Latihan

Inkuiri, siswa ditempatkan sebagai ....

  A. Subyek

  B. Obyek

  C. Peserta

  D. Pendukung