makalah tentang bola volly - Sejarah Permainan Bola Voli

BAB I PENDAHULUAN

1. Sejarah Permainan Bola Voli

A. Sejarah Perkembangan Bola Voli di Daerah Asalnya

  

William G. Morgan (New York, 1870–1942) adalah tokoh asal Amerika Serikat yang dikenal

sebagai pencipta olahraga bola voli.

  Morgan muda kuliah di Springfield College yang dikelola YMCA (Young Men’s Christian

  Association). Di sana ia bertemu dengan James Naismith yang pada tahun 1891

  menciptakan olahraga bola basket. Setelah lulus, pada tahun 1895 ia mulai bekerja sebagai Direktur Pendidikan Jasmani di YMCA di Massachusetts. Di sana ia menciptakan permainan bernama Mintoinette yang dirancang tidak seberat basket agar cocok dimainkan orang- orang yang lebih tua. 9 Februari 1895 menjadi hari kelahiran permainan ini.Dirancang berdasarkan olahraga lain asal Jerman bernama faustball, permainan yang ini kemudian berganti nama menjadi volleyball (bola voli).

  Setelah bertemu dengan James Naismith (seorang pencipta olahraga bola basket yang lahir pada tanggal 6 November 1861, dan meninggal pada tanggal 28 November 1939), Morgan menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama Mintonette. Sama halnya dengan James Naismith, William G. Morgan juga mendedikasikan hidupnya sebagai seorang instruktur pendidikan jasmani. William G. Morgan yang juga merupakan lulusan Springfield College of YMCA, menciptakan permainan Mintonette ini empat tahun setelah diciptakannya olahraga permainan basketball oleh James Naismith.

  Olahraga permainan Mintonette sebenarnya merupakan sebuah permainan yang diciptakan dengan mengkombinasikan beberapa jenis permainan. Tepatnya, permainan Mintonette diciptakan dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga permainan menjadi satu, yaitu bola basket, baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola tangan (handball). Pada awalnya, permainan ini diciptakan khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak berusia muda lagi, sehingga permainan ini-pun dibuat tidak seaktif permainan bola basket.

  Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada pada tahun 1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada awal tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Physical Education Training School sekaligus sebagai Executive Director of Department of Physical Education of the International Committe of YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang baru. Pada sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield tersebut juga dihadiri oleh seluruh instruktur pendidikan jasmani. Dalam kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-masing tim beranggotakan lima orang. Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa permainan tersebut adalah permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu, permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam permainan tersebut. Sedangkan sasaran dari permainan ini adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi, dari satu wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan). Demonstrasi pertandingan yang dibawakan oleh kedua tim, serta penjelasan yang telah disampaikan oleh Morgan-pun telah membawa sebuah perubahan pada Mintonette.Perubahan pertama yang terjadi pada permainan tersebut terjadi pada namanya. Atas saran dari Profesor Alfred T. Halstead yang juga menyaksikan dan memperhatikan demonstrasi serta penjelasan Morgan, nama Mintonette-pun berubah menjadi Volleyball (bola voli). Pemilihan nama Volleyball sebagai pengganti Mintonette-pun tidak dilakukan dengan tanpa pertimbangan. Nama Volleyball dipilih berdasarkan gerakan- gerakan utama yang terdapat pada permainan tersebut, yaitu gerakan memukul bola sebelum bola tersebut jatuh ke tanah (volley). Pada awalnya, nama Volleyball-pun dieja secara terpisah (dua kata), yaitu “Volley Ball”. Kemudian pada tahun 1952, Komite Administratif USVBA (United States Volleyball Association) memilih untuk mengeja nama tersebut dalam satu kata, yaitu “Volleyball”. USVBA adalah persatuan olahraga bola voli yang terdapat di Amerika Serikat. Asosiasi ini pertama kali didirikan pada tahun 1928, dan pada saat ini USVBA lebih dikenal dengan nama USAV (USA Voleyball). Setelah demonstrasi tersebut, komite YMCA berjanji untuk mempelajari peraturan-peraturan permainan yang telah ditulis dan diserahkan ke Morgan. Beberapa peraturan yang pertama kali ditulis oleh Morgan adalah penggunaan net setinggi 6 feet 6 inch (ukuran ini disesuaikan dengan tinggi rata-rata orang Amerika yang pada abad ke-19 tersebut ternyata lebih pendek), lapangan berukuran 7.6 x 15.2 m2, dan dimainkan oleh beberapa orang pemain. Dalam peraturan lama tersebut, permainan terbagi atas sembilan babak. Pada setiap babak, masing-masing tim memperoleh kesempatan untuk melakukan servis (memukul bola di awal permainan/pukulan bola pertama). Selain itu, dalam peraturan yang pertama kali dibuat tersebut tidak terdapat batasan kontak antara pemain dengan bola, sebelum bola tersebut dapat dipukul dan berpindah ke wilayah lawan. Jika pemain melakukan kesalahan ketika melakukan servis, maka ia masih diijinkan untuk melakukan servis yang kedua. Sedangkan pemukulan bola ke arah net akan dianggap sebagai sebuah pelanggaran dan berakibat kehilangan skor, kecuali pada saat melakukan servis yang pertama. Karena setelah servis pertama, masih terdapat kesempatan untuk melakukan servis yang kedua. Akhirnya, merekapun memodifikasi dan menerbitkan peraturan tersebut pada bulan Juli 1896.

B. Sejarah Perkembangan Bola Voli di Indonesia Indonesia mengenal permainan bola voli sejak tahun 1982 pada zaman penjajahan Belanda.

  Guru-guru pendidikan jasmani didatangkan dari Negeri Belanda untuk mengembangkan olahraga umumnya dan bola voli khususnya. Di samping guru-guru pendidikan jasmani, tentara Belanda banyak andilnya dalam pengembangan permainan bola voli di Indonesia, terutama dengan bermain di asrama-asrama, dilapangan terbuka dan mengadakan pertandingan antar kompeni-kompeni Belanda sendiri. Permainan bola voli di Indonesia sangat pesat di seluruh lapisan mayarakat, sehingga timbul klub-klub di kota besar di seluruh Indonesia. Dengan dasar itulah maka pada tanggal 22

  

januari 1955 PBVSI (persatuan bola voli seluruh indonesia) didirikan di Jakarta bersamaan

dengan kejuaraan nasional yang pertama.

  PBVSI sejak itu aktif mengembangkan kegiatan-kegiatan baik ke dalam maupun ke luar negeri sampai sekarang. Perkembangan permainan bola voli sangat menonjol saat menjelang Asian Games IV 1962 dan Ganefo I 1963 di Jakarta, baik untuk pria maupun untuk wanitanya. Pertandingan bola voli masuk acara resmi dalam PON II 1951 di Jakarta dan POM I di Yogyakarta tahun 1951. setelah tahun 1962 perkembangan bola voli seperti jamur tumbuh di musim hujan banyaknya klub-klub bola voli di seluruh pelosok tanah air.Hal ini terbukti pula dengan data-data peserta pertandingan dalam kejuaran nasional. PON dan pesta-pesta olahraga lain, di mana angka menunjukkan peningkatan jumlahnya. Boleh dikatakan sampai saat ini permainan bola voli di Indonesia menduduki tempat ketiga setelah sepak bola dan bulu tangkis.

  Untuk pertama kalinya dalam sejarah perbolavolian Indonesia, PBVSI telah dapat mengirimkan tim bola voli yunior Indonesia ke kejuaraan Dunia di Athena Yunani yang berlangsung dari tanggal 3-12 september 1989. tim bola voli yunior putra Indonesia ini dilatih oleh Yano Hadian dengan dibantu oleh trainer Kanwar, serta pelatih dari Jepang Hideto Nishioka, sedangkan pelatih fisik diserahkan kepada Engkos Kosasih dari bidang kepelatihan PKON (pusat kesehatan olahraga nasional) KANTOR MENPORA. Dalam kejuaraan dunia bola voli putra tersebut, sebagai juaranya adalah :

  1. Uni Sovyet

  2. Jepang

  3. Brazil

  4. Bulagaria

  5.Kuba

  6. Yunani

  7. Polandia Sedangkan Indonesia sendiri baru dapat menduduki urutan ke 15.Dalam periode di bawah pimpinan ketua Umum PBVSI Jendral (Pol) Drs. Mochamad Sanusi, perbolavolian makin meningkat baik dari jumlahnya perkumpulan yang ada maupun dari lancarnya system kompetisi yang berlangsung,; sampai dengan kegiatan yang dilakukan baik di dalam maupun di luar negeri.

C. Pembinaan Bola Voli Di Indonesia

  Perkembangan bola voli Indonesia dari tahun ke tahun, tidak lepas dari sikap konsisten pihak Sampoerna Hijau dalam mensponsori setiap event bolavoli di Indonesia baik ditingkat Nasional maupun event-event lokal.Pembinaan bolavoli di Indonesia memiliki beberapa jenjang pembinaan resmi PBVSI.

  PROLIGA. Adalah event profesional Indonesia. Event ini dikemas dengan penggabungan

  sebuah kompetisi bolavoli dengan entertainment agar permainan bolavoli bisa melibatkan dan dapat dinikmati oleh banyak orang. Setiap tim yang mengikuti event ini, diwajibkan untuk mengikat pemain – pemainnya secara profesional.

  

LIVOLI. merupakan even pertandingan antarklub tertinggi di Indonesia. Livoli diikuti 10 klub

  resmi PBVSI putra dan putri terbaik di Indonesia. Setiap pemain yang berlaga pada even ini merupakan atlet binaan klub atau yang berstatus anggota di klub yang bersangkutan. Melalui even Livoli akan ditentukan peringkat klub secara nasional. Untuk klub yang berada diperingkat 2 terbawah akan terdegradasi dan wajib mengikuti even Kejurnas antarklub.

  

KEJURNAS. merupakan even yang mempertandingkan semua perwakilan klub resmi daerah

  yang terdaftar di PBVSI. Klub yang berhak mengikuti kejurnas adalah klub finalis pada even kejurda. Sedangkan untuk klub Finalis Kejurnas memiliki hak promosi untuk mengikuti LIVOLI.

  KEJURDA. Even ini dilaksanakan oleh masing-masing propinsi. Kejurda merupakan tolok ukur tingkat keberhasilan pembina.

BAB II ISI

2.1 Teknik Dasar Permainan Bola Voli ~ Teknik Dasar Servis

  Teknik dasar dari permainan bola voli yang pertama adalah servis adapaun adalah : sajian pertama dalam permainan bola voli untuk mengawali permainan dan ini tidak kalah pentingnya karna tanpa servis masuk sebuah tim tidak bisa mendapatkan poin karena sistem pertandingan yang dipake sekarang adalah rally point.

  Servis atau sajian bola pertama adalah hal yang sangat penting dalam permainan bola voli,karena tanpa servis masuk,sebuah tim tidak bisa mendapatkan poin (angka). Sebaliknya, dengan servis yang baik, sebuah tim bisa memenangkan suatu pertandingan. Secara umum servis bisa dibagi menjadi servis atas dan servis bawah. Ada bermacam- macam servis yang dilakukan dalam suatu permainan bola voli, antara lain:

  1. underhand serve 2. tennis serve, 3. change-up serve 4. floating serve. itu merupakan servis yang umum sering dilakukan tapi sebenarnya masih banyak pembagian servis yang lebih mendetail daripada itu.Adapaun cara melakukan teknik servis dalam permainan bola adalah sebagai berikut;

1. Cara Melakukan Servis Bawah (underhand serve)

  Cara melakukan servis bawah bisa anda lihat pada bagian dibawah ini secara detail untuk ketrampilan melakukan servis bawah ini menjadi lebih baik

  Pelaksanaannya:  Kaki kiri di depan, kaki kanan di belakang.

   Berat badan di depan (condong ke depan).  Tangan kanan diayun ke belakang.  Bola dilepas - pukul - kaki kanan langkahkan ke depan.  Pukulan bisa dengan tangan dikepal atau dengan telapak tangan. Perhatikan dalam melakukan servis bawah:  Hindari kesalahan-kesalahan yang umum terjadi.

   Jangan langsung servis di area servis.  Kalau yang sudah bisa, diusahakan servis dengan terarah.  Tanamkan dalam dirimu bahwa servis harus masuk.  Kalau pukulan sudah cukup keras, maka dicoba servis di area (tempat) servis

2. Cara Melakukan Servis Atas ( Tennis Serve )

  Pelaksanaannya:  Kaki kiri ke depan.

   Kaki kanan ke belakang.  Badan tegak.  Tangan kiri memegang bola di depan atas, tangan kanan diayun dari belakang kepala.

   Bola dilambungkan dan dipukul persis di depan atas kepala.  Perkenaan bola pada telapak tangan. Perhatikan dalam melakukan servis atas:  Servis jangan terlalu jauh dari permulaan latihan.

   Latihan servis berpasangan.  Jika sudah bisa servis, lakukan di petak servis.

  ~ Teknik Dasar Passing ( mengumpan )

Pasing bola voli adalah gerakan mengumpan bola kepada teman atau mengembalikan bola

  lawan. sedangkan pasing sendiri dibagi menjadi dua bagian yaitu : pasing atas / set up dan pasing bawah, dan perlu anda ketahui bahwa pada dasarnya Pasing Bola Voli bisa dibagi menjadi 2 bagian yaitu pasing atas dan pasing bawah, untuk pasing atas biasa digunakan dan disebut sebagai set-upper. untuk lebih detail cara melakukan teknik pasing bola voli yang baik, silahkan anda bisa ikuti secara rinci panduannya dibawah ini;

1. Passing atas (tos)

  Sikap passing atas: 1. Kaki kanan sedikit serong (kiri atau kanan).

  2. Lutut ditekuk.

  3. Badan condong ke depan.

  4. Tangan ditekuk, kedua telapak tangan membentuk mangkuk dan tempatkan persis di depan muka.

  5. Pandangan ke arah bola.

  6. Gerakan yang harmonis antara kaki, badan, dan tangan.

  Contoh-contoh latihan passing atas:

  1.Permainan lempar tangkap bola 1-1 (dalam bentuk pertandingan). 2.Permainan lempar tangkap bola 2-2 (dalam bentuk pertandingan). 3.Permainan lempar tangkap bola, ditangkap kemudian dipassing.

   Sikap berbaris satu-satu ke belakang, pelatih berada di depan barisan.  Pelatih melempar bola dan siswa satu per satu menangkap dengan passing atas. c.

  Bola dilempar ke arah depan dan belakang.  Bola dilempar ke arah samping kiri dan kanan.  Bola dilempar di atas bola ditangkap, kemudian dikembalikan dengan passing atas. f.

  Pelatih memantulkan bola ke lantai, dan bola dipassing oleh siswa.

   Pelatih melempar bola pelan, dan bola langsung dipassing oleh siswa. Kesalahan-kesalahan umum yang sering terjadi dalam gerakan passing atas/tos, di antaranya:  Kaki tidak ditekuk.

   Siku tidak ditekuk.  Pengambilan bola di samping kiri/kanan muka atau terlalu depan.  Bola tidak memantul.

2. Passing bawah (underhand pass)

  Passing bawah pada prinsipnya hampir sama dengan passing atas, hanya sikap tangan yang berbeda. Sikap yang harus diperhatikan, yaitu:  Kaki sedikit serong.  Lutut ditekuk.  Badan condong ke depan.  Tangan lurus di depan (antara lutut dan bahu), perkenaan bola pada pergelangan tangan.

   Pandangan ke depan.  Koordinasikan gerak - lutut - badan - bahu.

  Beberapa contoh latihan passing bawah: 1.Sikap berhadapan (1 - 1), bola dipantulkan kemudian dipassing.

  2.Permainan 1 - 1 seperti bermain tenis.

   Sikap berbaris satu-satu ke belakang, pelatih berada di depan.  Bola dipantulkan pelatih, kemudian dipassing oleh siswa.  Bola dipantulkan pelatih agak maju-mundur.  Bola dipantulkan pelatih di samping kiri dan kanan.  Bola dilempar pelatih langsung dipassing oleh siswa.  Bola dipantulkan pelatih agak maju-mundur di samping kiri dan kanan.

  3. Melakukan passing bawah berturut-turut sendiri di tempat, maju-mundur, dan ke samping. Kesalahan-kesalahan umum yang sering terjadi pada gerakan passing bawah, di antaranya:  Kedua sikut ditekuk.

   Lutut tidak ditekuk.  Badan tidak rileks. ~ Teknik Dasar Smash

  Smash bola voli adalah pukulan keras yang bertujuan untuk mematahkan serangan dan

  menghasilkan poin. ketika melihat smsah yang keras pasti pecinta bola voli akan sangat pengen bisa meniru, maka dari itu kalian harus benar-benar tahu cara latihan yang benar dan hal apa saja yang perlu dilakukan dan tak kalah penting adalah cara melakukan dengan benar. untuk itu nanti akan saya bahas dalam posting saya berikutnya. ini sangat berperan penting dalam permainan bola voli karena melalui smes dapat mematikan pergerakan lawan, sehingga banyak menghasilkan poin(angka). Beberapa contoh latihan smash, antara lain: 1. Memukul-mukul bola ke lantai dengan gerakan pols.

  2. Memukul-mukul bola bervariasi dengan maju mundur ke samping. c. Memukul- mukul bola ke dinding.

  3. Memukul bola dari tengah lapangan dengan mengutamakan penggunaan pols. e.

  Memukul-mukul bola dengan memakai awalan dan lompatan.

  4. Bola dilempar dari belakang net, kemudian dipukul tegak lurus.

  5. Melompat dengan awalan - lompatan - bola dilempar ke petak lawan. h. Mencoba smes dengan bola dilempar pelatih. Dalam melatih smes, yang perlu diperhatikan adalah:

  2. Tolakan, dengan kedua kaki.

  3. Pukulan, saat pukulan tangan lurus.

  4. Pendaratan, dengan kedua kaki bersama-sama dan lutut sedikit mengeper.

  ~ Teknik Dasar Block

  Block adalah upaya menghadang bola lawan dengan menjulurkan tangan ke atas

  net.pengertian lain dariblock dalam permainan bola voliadalah sebuah usaha membendung serangan lawan yang berupa smash agar tidak menghasilkan point.Blok dalam permainan bola voli merupakan hal yang penting karena dengan melakukan blok kita bisa memperoleh poin (angka). Akan tetapi, biasanya siswa kurang menyukai latihan blok ini, sehingga pelatih harus menciptakan suasana yang menarik bagi siswa. juga merupakan serangan balik dari regu lawan. Dengan blok, kamu bisa mengacaukan mental lawan.

  Beberapa contoh latihan blok:

1. Posisi awal blok: o Badan berdiri tegak.

  o Kedua tangan di depan dada.

  2. Lutut sedikit ditekuk, melompat sambil meluruskan tangan ke atas. c. Jari-jari tangan direnggangkan.

  3. Hal yang sangat penting adalah melakukan di saat yang tepat, baik pada saat melompat maupun pada saat meluruskan tangan.

  4. Lakukan gerakan-gerakan blok tanpa bola.

  5. Pelatih memukul bola, kemudian siswa melakukan blok. Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat melakukan blok, yaitu:

  1. Blok jangan memakai awalan seperti pada smes.

  2. Pilih saat yang tepat untuk melompat sambil meluruskan kedua tangan ke atas. c.

  Jangan mendarat ke arah depan atau samping.

  3. Sikap tangan jangan diayun dari bawah ke atas (cukup meluruskan dari dada ke atas).

  4. Lakukan latihan blok dari tiga posisi (posisi 1 - 3 dan 4).

  5.

2.2 Teknik Permainan Bola Voli

A. Strategi

  Strategi merupakan rancangan langkah-langkah yang sudah diprogram atau direncanakan, yang akan dilakukan ketika mengikuti sebuah pertandingan. Pada setiap tim bola voli, ada 5 posisi yang wajib diisi oleh pemain. Ke-5 posisi yang terdapat pada permainan bola voli tersebut adalah = Setter Setter adalah pemain yang dispesialisasikan untuk mengatur bentuk penyerangan. Bola kedua setelah pass akan di set oleh setter, kemudian ia akan menempatkan bola di udara agar dapat di spike oleh attacker. Dengan demikian, setter dan attacker harus mampu menciptakan kerjasama dengan baik. Setter harus memiliki kualitas yang bagus dalam menyesuaikan arah dan tinggi bola yang akan di spike. Selain itu, setter haruslah seorang pemain yang lincah dan mampu bergerak dengan cepat di area permainan.

  Libero Jika kita memperhatikan sebuah pertandingan bola voli, maka pada setiap tim kita akan melihat seorang pemain yang menggunakan seragam yang berbeda dengan semua pemain di timnya. Pemain dengan seragam yang berbeda itulah yang disebut dengan libero. Dalam bahasa Italia, libero mempunyai arti “bebas”. Sesuai dengan nama tersebut, maka libero adalah pemain yang dapat secara bebas mengambil alih peran pemain yang lain. Namun, dalam sebuah pertandingan, libero tidak boleh memiliki dua posisi atau berganti posisi.

  Pada dasarnya, libero bertugas untuk menerima serangan-serangan (spikes) yang dilakukan oleh attacker tim lawan. Berdasarkan fungsi utama tersebut, maka seorang libero tidak harus memiliki postur tubuh yang tinggi seperti pemain yang lain. Hal ini karena seorang libero tidak bermain di area yang dekat dengan net. Yang paling ditekankan bagi seorang libero adalah kualitas pass yang baik, memiliki kecepatan gerak yang tinggi, dan tentu saja harus memiliki stamina yang baik.

  Blocker tengah (Middle Bolcker) atau spiker tengah (Middle Hitter) Middle blocker adalah pemain yang pada dasarnya bertugas menahan serangan attacker dari tim lawan. Namun, Middle blocker ini juga dapat bertugas sebagai seorang spiker.

  Biasanya, Middle blocker ini melakukan spike berupa quick hit. Spiker luar (Outside hitter) Outside hitter adalah seorang attacker yang melakukan spike dari sisi kiri lapangan. Disebut “Outside hitter”, karena ketika hendak melakukan spike, pemain ini biasanya selalu mengambil awalan dari luar garis samping lapangan.

  Spiker Kanan (Right Side Hitter) Right spike hitter adalah lawan dari Outside hitter. Pemain ini menempati posisi yang berlawanan dengan Outside hitter, yaitu di sebelah kanan. Spike-pun dilakukan dari sebelah kanan. Biasanya, Right side hitter adalah salah seorang pemain yang paling banyak melakukan spike dalam sebuah pertandingan bola voli dibandingkan dengan pemain- pemain yang lain.

B. Formasi

  4-2, 6-2, dan 5-1 adalah tiga macam formasi standar yang dikenal dalam permainan bola voli. Untuk pertandingan pada kelas pemula, biasanya menggunakan formasi yang pertama, yaitu formasi 4-2. Sedangkan pada permainan kelas tinggi, biasanya menggunakan formasi 5-1. Angka-angka tersebut mengarah pada jumlah pemain yang akan berperan sebagai spiker dan setter.

  Formasi 4-2 Yang dimaksud dengan formasi 4-2 adalah, pada tim tersebut terdapat empat orang pemain yang akan berperan sebagai spiker, dan 2 orang lainnya akan berperan sebagai setter. Pada formasi ini, setter biasanya akan melakukan set dari posisi tengah depan lapangan. Meskipun demikian, kadang setter juga melakukan set dari posisi depan sebelah kanan lapangan. Dengan menggunakan formasi ini, maka sebuah tim akan selalu memiliki dua orang spiker pada bagian depan.

  Formasi 6-2 Pada formasi 6-2 ini, ke-6 pemain dapat berperan sebagai spiker. Dan pada saat yang sama, dua dari enam pemain tersebut juga dapat berperan sebagai setter. Intinya, formasi 6-2 ini sama dengan formasi 4-2, yaitu akan sama-sama memiliki 4 orang pemain yang berperan sebagai spiker dan 2 orang pemain sebagai setter. Perbedaannya, yang berperan sebagai setter pada formasi 6-2 ini adalah pemain yang berada pada barisan belakang. Pemain belakang akan masuk ke depan untuk menjadi setter.

  Formasi 5-1 Pada formasi 5-1, hanya ada satu orang pemain yang akan bertindak sebagai setter. Ketika setter berada di posisi depan (baris depan), makan tim tersebut akan memiliki 2 orang pemain yang akan berperan sebagai spiker. Sedangkan ketika setter berada di barisan belakang,maka tim tersebut akan memiliki 3 orang pemain yang akan berperan sebagai spiker.

2.3 Peraturan-Peraturan Dalam Permainan Bola Voli

a. Lapangan

  Olahraga permainan bola voli dimainkan pada sebuah lapangan yang berbentuk persegi panjang. Seiring dengan terus berkembangnya permainan bola voli, maka standar-standar ukuran internasional dan sarana pendukung pada lapangan bola voli-pun telah ditetapkan. # Panjang Lapangan = 18 Meter # Lebar Lapangan = 9 Meter Panjangan lapangan tersebut kemudian dibagi dua dan dipisahkan dengan sebuah net yang dipasang pada dua buah tiang.

  # Tinggi Net : Putra = 2.43 Meter Putri = 2.24 Meter # Lebar = 1 Meter

  Rod / Antena

  Rod / antena terbuat dari bahan fiberglass. Ukuran panjang : 180 cm Diameter : 1 cm Warna : selang –seling (merah –putih atau hitam –putih) setiap 10 cm Antena dipasang tepat pada pita batas samping kanan dan samping kiri lapangan, 100 cm menempel pada net dan yang menonjol di atas net sepanjang 80 cm.

  Dalam lapangan bola voli dikenal istilah garis “3 meter” dari net. Garis tersebut berfungsi sebagai batas wilayah penyerangan (attack line). Garis 3 meter tersebut kemudian membagi lapangan menjadi dua bagian, yaitu barisan belakang (back row), dan barisan depan (front row).

  Kemudian, pada masing-masing bagian itu (back row dan front row) masih dibagi lagi menjadi 6 area atau 6 titik. Pada keenam area atau titik itulah yang merupakan posisi para

  Area “1” merupakan posisi pemain yang akan melakukan servis berikutnya. Setiap pergantian giliran untuk melakukan servis, para pemain harus berputar searah dengan putaran jarum jam untuk mendapatkan giliran melakukan servis. Dengan melakukan putaran searah dengan putaran jarum jam, maka pemain pada posisi pertama akan digantikan oleh pemain yang sebelumnya menempati posisi kedua. Sedangkan pemain yang awalnya menempati posisi 1 akan bergeser ke posisi 6, begitu seterusnya.

  Dalam aturan lapangan bola voli terdapat istilah zona bebas (free zone). Zona bebas ini merupakan area yang mengelilingi area tim. Para pemain dapat memasuki dan bermain di dalam zona bebas yang memiliki lebar minimal 3 meter tersebut dengan bebas, setelah salah seorang pemain melakukan servis. Batas-batas area tim ditunjukkan dengan menggunakan garis-garis yang tergambar dilapangan. Sedangkan area penyerangan berada di dalam area tersebut. Garis-garis area tim tersebut juga menentukan apakah bola yang jatuh akan dinyatakan “masuk” atau “keluar”. Apabila bola yang jatuh masih menyentuh garis area tim, maka bola tersebut dinyatakan “masuk”, dan tim lawan akan memperoleh nilai. Namun, jika bola jatuh di luar garis area tim tanpa menyentuh garis area tim, maka bola dinyatakan “keluar”.

  b. Bola

  Bola pada permainan bola voli berbentuk bulat. Lapisan luar : kulit yang lentur Lapisan dalam : karet / sejenisnya Jumlah lajur : 12 –18 lajur Ukuran berat : 250 –280 gram Keliling : 65 –67 cm Tekanan udara : 0,40 –0,45 kg / cm2

  c. Bentuk-Bentuk Pelanggaran

  1. Pukulan ketiga pada bola harus dapat mengarah dan melewati net ke area lawan. Jika setelah dipukul sebanyak tiga kali namun bola masih belum berpindah ke area lawan, maka hal ini dianggap sebagai sebuah pelanggaran.

  2. Setiap pemain hanya diizinkan menyentuh bola sebanyak satu kali, sebelum dioper ke pemain lain. Jika seorang pemain menyentuh bola lebih dari sekali sebelum bola tersebut dioper ke pemain lain (secara sengaja maupun tidak), maka hal ini dianggap sebagai sebuah pelanggaran. Menyentuh bola ketika melakukan block tidak dihitung sebagai pukulan, maka pemain yang menyentuh bola ketika melakukan block tersebut masih diizinkan secara langsung untuk menyentuh atau memukul bola yang terlontar dari block-nya.

  3. Pelanggaran yang lain adalah penggunaan waktu lebih dari 8 detik ketika melakukan servis.

  4. Jika pemain memegang, mengangkat, atau membawa bola (menyentuh bola dalam

  5. Spike yang dilakukan oleh pemain pada baris belakang, sementara bola berada tepat di atas net akan dinyatakan sebagai sebuah pelanggaran. Hal ini dapat dilakukan jika pemain tersebut melompat dari belakang garis penyerangan (garis 3 meter), dalam hal ini pemain diperbolehkan untuk mendarat di depan garis penyerangan.

  6. Memukul bola yang masih terdapat di area lawan dinyatakan sebagai sebuah kesalahan.

  7. Menyentuh net dengan salah satu bagian tubuh ( kecuali rambut), ketika permainan sedang berlangsung akan dinyatakan sebagai pelanggaran.

  8. Pelanggaran yang lain adalah ketika bola mendarat (jatuh) di luar area tim yang sama, yaitu tim yang terakhir menyentuh bola tersebut.

  9. Pelanggaran yang terkadang juga dilakukan oleh seorang pemain voli adalah melakukan block atau spike pada bola yang belum melewati net secara sempurna, ketika tim lawan melakukan servis.

  10. Tindakan lain yang dianggap sebagai sebuah kesalahan adalah ketika pemain pada baris belakang bergabung melakukan block dengan pemain pada baris depan.

  11. Jika pemain depan dari tim server melompat, melakukan gerakan block, atau saling berdiri berdekatan ketika salah seorang pemain dari timnya melakukan servis dengan tujuan untuk menghalangi pandangan tim lawan, maka hal ini juga dinyatakan sebagai sebuah pelanggaran. Tim tersebut akan mendapat peringatan dari pihak wasit.

  12. Pelanggaran yang lain adalah posisi kaki pemain yang berada di dalam garis lapangan, atau menginjak garis belakang lapangan ketika melakukan servis (sebelum bola melewati net)

d. Penilaian

  1. Salah satu tim akan memperoleh nilai secara otomatis jika bola jatuh di dalam garis area lawan atau ketika tim lawan melakukan sebuah kesalahan. Dalam peraturan ini tidak meperhitungkan tim manakah yang sebelumnya melakukan servis. Setelah itu, bola akan berpindah ke tangan lawan, dan tim lawanlah yang selanjutnya akan melakukan servis berikutnya.

  2. Jika servis sebelumnya dilakukan oleh tim yang memperoleh nilai, maka servis yang selanjutnya masih akan dilakukan oleh pemain yang sama, yang sebelumnya melakukan servis.

  3. Posisi pemain harus berputar searah dengan putaran jarum jam jika servis yang sebelumnya tidak dilakukan oleh tim yang memperoleh poin. Dengan demikian, servis akan dilakukan oleh pemain yang sebelumnya menempati area 1.

  4. Pertandingan pada setiap set akan berakhir ketika salah satu tim memperoleh poin 25. 2 poin tambahan akan diberikan ketika kedua tim memperoleh poin yang sama yaitu pada poin 24.

  5. Biasanya, pertandingan akan dilangsungkan dalam 5 set. Pada set pertama hingga set ke-4 akan dimainkan hingga 25 poin. Sedangkan pada set ke-5, permainan hanya akan dimainkan hingga 15 poin. Tambahan 2 poin akan diberikan jika kedua tim mendapatkan poin yang sama, yaitu pada poin 14.

  6. Terkadang, sistem penilaian pada setiap turnamen atau pertandingan berbeda. Pada pertandingan tingkat SMU dan profesional biasanya hanya dilangsungkan hingga 3 set, dengan total poin hingga 30 poin Peraturan penggunaan 25 poin baru mulai diberlakukan pada tahun 1999. Perubahan peraturan tersebut dilakukan oleh FIVB pada tahun 1999, dan mulai ditetapkan secara resmi pada tahun 2000.

Bab III PENUTUP A. KESIMPULAN Dari beberapa uraian dan penjelasan yang telah di tulis diatas kita dapat mengambil

  kesimpulan bahwa dengan mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan ini, kita sebagai siswa maupun siswi mampu mempraktikkan teknik-teknik dasar dalam olahraga dengan baik serta nilai kerjasama, toleransi, percaya diri, kejujuran, keberanian, menghargai lawan, kerja keras, dan menerima kekalahan serta dapat mengaplikasikan cara hidup yang sehat dan bersih. Kita juga dapat mengetahui tentang sejarah dan perkembangan dalam permainan bola voli dan mengetahui aturan-aturan yang berlaku.