BAB II METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian. - Pengaruh Kualitas Pelayanan Publik Terhadap Loyalitas Konsumen (Studi Pada PT Telkom Medan)

BAB II METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian. Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah korelasional

  dengan pendekatan kuantitatif. Adapun metode korelasional adalah metode penelitian yang meneliti hubungan antara variabel-variabel yang ada. Metode korelasional bertujuan meneliti sejauh mana variabel yang satu memiliki hubungan sebab akibat dengan variabel yang lain. Karena penelitian ini menghubungkan dua variabel saja, maka korelasionalnya di sebut korelasi sederhana.

B. Lokasi Peletian

  Penelitian ini berlokasi di Kantor PT. Telkom Jalan Iskandar Muda Medan C.

   Populasi dan Sampel

  a. Populasi

  Menurut Sugiono (2004:90) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

  Berdasarkan definisi tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat sebagai pengguna layanan publik yang menggunakan telkom speedy di Medan yaitu sebesar 108.500 pelanggan.

  b. Sampel

  Menurut Singarimbun (1995: 152), sampel diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya. Dengan kata lain sampel adalah bagian dari populasi. Pengambilan sampel dimaksudkan sebagai representative dari seluruh populasi, sehingga kesimpulannya juga berlaku bagi keseluruhan populasi.

  Menurut Arikunto (1996:104) apabila subjek penelitian kurang dari 100 orang, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Apabila lebih dari 100 orang,maka diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih.

  Berdasarkan jumlah populasi yang diambil, maka untuk menentukan jumlah sampel yang representatif penulis menggunakan teknik penarikan sampel berdasarkan rumus Slovin (Prasetyo, 2005:136) yakni sebagai berikut :

  N n = 1 + Ne2

  Keterangan : N = Populasi n = Sampel e = Tingkat kesalahan penarikan sampel

  Jumlah Pelanggan Speedy di Kota Medan adalah tercatat sejumlah 108.500 pelanggan, sehingga jumlah sampelnya adalah: 108.500 n =

  1 + 108.500(0.1)2 n = 100 orang

D. Teknik Pengumpulan Data

  Untuk memperoleh data atau informasi, keterangan-keterangan dan data-data yang diperlukan, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

a. Teknik Pengumpulan Data Primer.

  Yaitu, teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian sesuai dengan masalah yang diteliti. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara : 1.

  Wawancara (Interviews) Yaitu, teknik pengumpulan data dengan sebuah percakapan antara dua orang atau lebih, yang pertanyaannya diajukan oleh peneliti kepada subjek atau kelompok subjek penelitian untuk dijawab.

  2. Kuesioner (Quitionary) Yaitu, teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan yang dilengkapi dengan beberapa alternatif jawaban yang sudah tersedia.

  3. Observasi (Observation) Yaitu, kegiatan mengamati secara langsung dengan mencatat gejala-gejala yang ditemukan dilapangan serta menjaring data yang tidak terjangkau b. Teknik Pengumpulan Data Sekunder.

  Yaitu, pengumpulan data dan informasi yang diperlukan/diperoleh melalui catatan-catatan tertulis lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

1. Penelitian Kepustakaan (Library research)

  Yaitu, pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti.

2. Studi Dokumentasi (Documentary)

  Yaitu, teknik yang digunakan dengan menelaah catatan tertulis, dokumen, arsip yang menyangkut masalah yang diteliti yang berhubungan dengan instansi terkait.

E. Teknik Penentuan Skor

  Melalui penyebaran angket yang berisikan beberapa pertanyaan, maka ditentukan skor dari setiap jawaban sehingga menjadi data yang bersifat kuantitatif. Teknik pengukuran skor atau nilai yang digunakan dalam penelitian ini adalah memakai skala Likert untuk menilai jawaban kuesioner.

  Adapun skor dari setiap pertanyaan yang ditentukan adalah sebagai berikut : 1.

  Untuk jawaban alternatif “a” diberi skor 5.

  2. Untuk jawaban alternatif “b” diberi skor 4.

  3. Untuk jawaban alternatif “c“ diberi skor 3.

  4. Untuk jawaban alternatif “d“ diberi skor 2.

  5. Untuk jawaban alternatif “e“ diberi skor 1. Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden dari masing-masing variabel apakah tergolong tinggi, sedang, rendah, terlebih dahulu ditetapkan kelas intervalnya. Berdasarkan alternatif jawaban dari masing-masing responden, ditentukan kelas intervalnya dengan perhitungan, sebagai berikut :

  − ℎ Maka diperoleh:

  5 − 1

  = 0,8

  5 Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing- masing variabel, yaitu Skor untuk kategori sangat rendah = 1.00 – 1.80 Skor untuk kategori rendah = 1.81 – 2.61 Skor untuk kategori sedang = 2.62 – 3.42 Skor untuk kategori tinggi = 3.43 – 4.23 Skor untuk kategori sangat tinggi = 4.25 – 5.00 F.

   Teknik Analisa Data

  Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif yang digunakan untuk menguji hubungan/pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan perhitungan statistik.

a. Koefisien Korelasi Product Moment

  Korelasi product moment disebut juga korelasi Pearson adalah teknik analisis statistik yang mempunyai kegunaan untuk menganalisis data penelitian yang mempunyai karakteristik diantaranya:

  1) Hipotesis yang diajukan adalah hipotesis asosiatif,

  2) Datanya berskala minimal interval,

3) Penyebaran data berdistribusi normal.

  Cara ini dipergunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya dan besar kecilnya hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat (Sugiyono, 2005:212). Cara perhitungannya menggunakan rumus sebagai berikut:

  .∑ −(∑ )(∑ )

  = 2 2 2 2

  )} }{ �{ .∑ −(∑ ) . ∑ −(∑ ) Ketarangan r xy = Koefisien korelasi antara gejala x dan y N = Jumlah Sampel ∑

  = Jumlah skor x ∑

  = Jumlah skor y ∑

  = Jumlah hasil kali antara x dan y Dari hasil perhitungan tersebut akan memperlihatkan kemungkinan- kemungkinan sebagai berikut: a.

  Koefisien korelasi yang diperoleh sama dengan nol (r = o) berarti hubungan kedua variable yang diuji tidak ada.

  b.

  Koefisien korelasi yang diperoleh positif (r = +)berarti kenaikan nilai variable yang satu, diikuti nilai variable yang lain dan kedua variable memiliki hubungan positif.

  c.

  Koefisien korelasi yang diperoleh negative (r = -) berarti kedua variable negative dan menunjukan meningkatnya variable yang satu diikuti menurunya variabel yang lain. Interpretasi dari korelasi tersebut menurut ukuran yang konservatif adalah sebagai berikut.

  Interprestasi Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Tinggi 0,80 – 1,000 Sangat Tinggi

  Sumber : Sugiyono (2005:214)

  Jika nilai r yang diperoleh lebih besar atau sama dengan nilai r dalam table, maka nilai r yang diperoleh itu signifikan. Dan sebaliknya, jika nilai r yang diperoleh lebih kecil dari nilai r dalam table, maka nilai r yang diperoleh tidak signifikan.

b. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi (Uji “t”)

  Untuk mengetahui apakah diantara dua variabel terdapat hubungan yang independen atau tidak, maka perlu dilakukan uji independen.

  Hipotesis yang harus diujikan adalah H a : ρ = 0 melawan H : ρ ≠ 0. Dimana sampel yang diambil dari populasi normal bervariabel dua berukuran n memiliki koefisien korelasi r, maka dapat digunakan uji statistik t dengan rumus:

  √ −2

  =

  √1− ²

  Keterangan: t = nilai t hitung r = nilai koefisien korelasi n = jumlah data pengamatan Hasil t hitung kemudian dikonfirmasi pada nilai t tabel untuk mengetahui sejauh mana hasil penelitian memenuhi syarat kelayakan data secara empiris. Kriteria pengujian adalah jika harga t hitung < t tabel, maka hipotesis alternatif ditolak dan jika harga t hitung >t tabel , maka hipotesis alternatif diterima. Selanjutnya untuk taraf nyata = α, maka hipotesis diteriama jika –

  α α t (1-½ ) <t < t (1-½ ), dimana distribusi t yang digunakan mempunyai dk= (n-2).

  Dalam hal lainnya H ditolak.

  o

  Bentuk alternatif untuk menguji hipotesis H o bisa H a : a ρ>0 atau H :ρ<0. Yang pertama merupakan uji pihak kanan sedangkan yang kedua merupakan uji pihak kiri. Daerah kritis pengujian harus disesuaikan dengan alternatif yang diambil.

  c. Koefisien Determinasi

  Teknik analisa ini digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat(Y).

  Perhitungan dilakukan dengan mengkuadratkan nilai koefisien korelasi

  product moment (r xy ) dikalikan dengan 100%. Adapun rumus koefisien

  determinasi “D” yaitu:

  X D = (r xy )

  2

  x 100% Keterangan D = Koefisien Determinan r xy = Koefisien Korelasi Product Moment antara dan Y

  d. Regresi Linier Sederhana

  Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal/sebab akibat satu variabel independen (variabel bebas) dengan satu variabel dependen (variabel terikat). Persamaan umum regresi linier sederhana adalah:

  Y = a+Bx Keterangan: Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = harga Y bila X= 0 (harga konstan) b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b(+) maka naik dan bila (-) maka terjadi penurunan.

  X = subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Harga a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :

  = (

  ∑Yi) �∑X

  

2

i

  � − (∑ )(∑XiYi) n ∑X

  2 t

  − (∑Xi)² = n

  ∑Xi Yi − (∑Xi)(∑Yi) n ∑X

  2 i

  − (∑Xi)²

Dokumen yang terkait

Hubungan Kelelahan Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pada Pemetik Teh di PT. Perkebunan Nusantara IV Bah Butong Kabupaten Simalungun Tahun 2014

0 1 16

Usulan Perbaikan Fasilitas Kerja untuk Mengurangi Keluhan Musculoskeletal Pada Bagian Pengayakan di UD. Pusaka Bakti

0 0 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kecelakaan Kerja 2.1.1 Pengertian Kecelakaan Kerja - Penerapan Manajemen Risiko Pada Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PTPN IV Unit Usaha Pabatu Tebing Tinggi Tahun 2015

0 0 29

Pengaruh Preparasi Bevel Pada Restorasi Klas I Resin Komposit Berbasis Silorane Terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)

0 1 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelelahan Pengemudi Bus di CV. Makmur Medan Tahun 2014

0 0 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Gambaran Perilaku Pemilik Anjing Terhadap Pencegahan Penyakit Rabies di Kota Binjai Tahun 2016

0 0 7

A. Kondisi Umum Lokasi Luas dan Status Taman Nasional Gunung Leuser Resort Sei Betung - Korelasi Fenologi Pohon Dengan Jumlah Sarang Orangutan Sumatera (Pongo abelii) Pada Hutan Pimer Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung Leuser

0 0 9

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karat dan Akibatnya - Pengaruh Konsentrasi Inhibitor Ekstrak Metanol Daun Lamtoro (Leucaena Leucocephala L) Terhadap Laju Korosi Baja Karbon Schedule 40 Grade B Serta Jumlah Fe Dan C Yang Terkorosi Dalam Natrium Klorida 3 %

0 0 19

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Konsentrasi Inhibitor Ekstrak Metanol Daun Lamtoro (Leucaena Leucocephala L) Terhadap Laju Korosi Baja Karbon Schedule 40 Grade B Serta Jumlah Fe Dan C Yang Terkorosi Dalam Natrium Klorida 3 %

0 1 7

Pengaruh Konsentrasi Inhibitor Ekstrak Metanol Daun Lamtoro (Leucaena Leucocephala L) Terhadap Laju Korosi Baja Karbon Schedule 40 Grade B Serta Jumlah Fe Dan C Yang Terkorosi Dalam Natrium Klorida 3 %

0 0 13