ANALISIS PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAKASSAR

ANALISIS PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAKASSAR

The Analysis of Effect of Dimensions Quality of Hospital Patient Satisfaction in Hospital Bhayangkara Makassar

Nasyrah Manajemen, PPs STIE Amkop Email: nasy8209@gmail.com Darwis Manajemen, PPs STIE Amkop email: darwisun@yahoo.com Hasmin Manajemen, PPs STIE Amkop Email: hasmintamsah@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dimensi kualitas pelayanan yang meliputi keandalan, ketanggapan, jaminan, kepedulian dan bukti nyata terhadap kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

Penelitian ini dilaksanakan pada pelayanan rawat inap Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Adapun sumber data dalam penelitian ini yaitu berupa data sekunder, yang bersumber dari dokumentasi dan laporan tertulis yang dibuat secara berkala dan berhubungan dengan pokok permasalahan yang sedang diteliti dan data primer yang bersumber dari hasil sebaran kuesioner yang diberikan kepada pasien rawat inap sesuai sampel yang dibutuhkan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) Keandalan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar; 2) Ketanggapan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar; 3) Kepastian/jaminan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar; 4) Kepedulian berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar; 5) Bukti Nyata berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar; 6) Kualitas Pelayanan berupa keandalan, ketanggapan, kepastian/jaminan, kepedulian dan bukti nyata secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

Kata Kunci: Keandalan, Ketanggapan, Kepastian/jaminan, Kepedulian, Bukti Nyata, Kepuasan Pasien.

ABSTRACT

The purpose of this research is to determine the effect of service quality dimensions which include reliability, responsiveness, assurance, care and evidence to the satisfaction of patients in Makassar Bhayangkara Hospital.

The research was conducted on inpatient care at Makassar Bhayangkara Hospital. The source of the data in this research is secondary data, sourced from the documentation and written reports are made regularly and deals with the subject matter being studied and the primary data sourced from the distribution of questionnaires given to inpatients according the required sample. Analysis of the data in this study using multiple linear regression analysis

The results showed that; 1) Reliability positive and significant effect partially on patient satisfaction in Makassar Bhayangkara Hospital; 2) Responsiveness positive and significant effect partially on patient satisfaction in Makassar Bhayangkara Hospital; 3) The assurance/guarantee positive and significant effect partially on patient satisfaction in Makassar Bhayangkara Hospital; 4) Concern positive and significant effect partially on patient satisfaction in Makassar Bhayangkara Hospitals; 5) Real Evidence positive and significant effect partially on patient satisfaction in Makassar Bhayangkara Hospital; 6) Quality of Service in the form of reliability, responsiveness, assurance/guarantee, care and evidence together positive and significant impact on patient satisfaction in Makassar Bhayangkara Hospital.

Keywords: Reliability, Responsiveness, Assurance/guarantee, Concern, Real Evidence, Patient Satisfaction.

PENDAHULUAN

Sudirohusodo

Menurut Supranto (2007), kondisi

2. RS Labuang

pelayanan yang prima menuntut perusahaan

3. RSUD Daya

Umum

untuk menciptakan keunggulan kompetitif

dalam bisnisnya agar mampu bersaing dengan

4. RSKD Prov.

Khusus

0 kompetitor sejenis secara berkesinambungan, 0

sehingga untuk memenangkan persaingan maka

Tajuddin

perusahaan harus mampu memberi kepuasan

Chalid

65,5 4 kepada para pelanggannya. 1,27 0,00 0,00

6. RS Haji

7. RSB Siti

Khusus

perkembangan kota Makassar dengan luas

Fatimah

wilayah 199,26 Km2, terdiri dari 14 kecamatan

8. RSIA Pertiwi

Khusus

dan 143 desa/kelurahan dengan perkiraan

9. RSU Sayang

Umum

penduduk pada tahun 2016 sebesar 1.652.305

Rakyat

jiwa dibanding tahun-tahun sebelumnya dan

10.RS UNHAS

Umum

54,0 4 angka ini signifikan meningkat setiap tahunnya 0,00 0,00 0,00

11.RS Pelamonia Umum

(Profil Dinas Kesehatan Kota Makassar, 2015 )

13.RS Jala

Daftar Rumah Milik Pemerintah di Kota

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Prop. Sulsel, 2015

Makassar Tahun 2015. JENIS

No. RUMAH SAKIT PELAYAN TEMPAT BOR ALOS TOI GDR NDR

JML

Dari tabel diatas, menunjukkanbahwa

AN

TIDUR

(%) (hari) (hari) (%) (%)

rumah sakit Pemerintah dan TNI/Polri (milik

1. RSUP Wahidin Umum

pemerintah) yang beroperasi di Kota Makassar pemerintah) yang beroperasi di Kota Makassar

1965 hal ini dapat membuktikan bahwa RS. sakit, 2 rumah sakit melayani khusus persalinan,

Bayangkara memiliki kesetiaan pasien yang ibu dan anak, 1 rumah sakit melayani khusus

membuatnya mampu bertahan dalam persaiangn penderita kusta dan 1 rumah sakit melayani

penyedia jasa pelayanan kesehatan di masa khusus penyakit jiwa. Ditinjau dari kapasitas

sekarang ini. Pada pengambilan data awal tempat tidur,yang melayani pelayanan umum

diperoleh jumlah kunjungan pasien pada tahun terdapat 8 rumah sakit dengan kapasitas diatas

2012 sebanyak 16.916. Sementara pada tahun 100 tempat tidur,sedangkan 1 rumah sakit

2013 menurun menjadi 16.127 pasien. Dan pada lainnya dibawah 100 tempat tidur, kemudian

tahun 2014 jumlah kunjungan pasien jamkesmas dari data lain masih banyak yang belum

meningkat menjadi 17.296 pasien (Profil Rumah teridentifikasi oleh Dinas Kesehatan Kota

Sakit.Bhayangkara Tahun 2014). Makassar maupun Propinsi Sulawesi Selatan.

Berdasarkan dari uraian tersebut diatas, maka dipilihlah Rumah Sakit Bhayangkara

Tabel 1.2

Makassar untuk penelitian ini, dikarenakan

Tenaga Dokter Rumah Sakit Milik

pertimbangan sebagai berikut yaitu; (1) salah

Pemerintah di Kota Makassar

satu rumah sakit umum milik pemerintah yang

Tahun 2015.

telah berdiri sejak tahun 1965, dengan sumber

Tenaga Dokter

daya manusia 50 dokter spesialis yang melayani

No. Rumah Sakit

Dokter Dokter Dokter Spesialis Umum Gigi Jumlah

14 bidang spesialisasi, 26 orang dokter umum, 3

1 RSUP Wahidin

orang dokter gigi, karyawan penunjang 361

Sudirohusodo

orang yang terdiri dari 328 perawat dan 33

2 RS Labuang Baji

48 18 8 74 teknisi medis. Rumah sakit ini berada di bawah

3 RSUD Daya

27 13 10 50 naungan Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan,

4 RSKD Prov. Sulsel 28 18 4 50 (2) Menyediakan pelayanan 24 jam, pelayanan

5 RSK Dr. Tajuddin

Chalid

rawat inap dengan kapasitas tempat tidur

6 RS Haji

28 7 10 45 sebanyak 255 bed, pelayanan rawat jalan dengan

7 RSB Siti Fatimah

6 2 2 10 klinik umum dan klinik spesialis serta pelayanan

8 RSIA Pertiwi

7 7 2 16 penunjang medis lainnya, (3) Berada di lokasi

9 RSU Sayang

17 13 7 37 strategis di Kota Makassar, mudah diakses dan

Rakyat

tidak macet, dekat dengan bank,perkantoran,

1 RS UNHAS 157

0 apotek dan rumah makan, (4) Jumlah kunjungan

1 RS Pelamonia

37 18 3 58 pasien rawat jalan 78,518 orang/tahun, rawat

inap 17,296 orang/tahun dan IGD sebesar

1 RS Bhayangkara

26,996 orang/tahun.

1 RS Jala Ammari

22 8 1 31 Prinsip dimensi pelayanan terdiri dari,

Keandalan

(Reliability), Ketanggapan

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Prop. Sulsel, 2015

(Responsibility),

Kepastian/Jaminan (Assurance), Kepedulian (Empathy) dan Bukti

Tabel diatas menunjukkan bahwa rumah Nyata (Tangible). Hal-hal tersebut sangat sakit milik pemerintahyang menyediakan penting dalam industri jasa yang dituntut untuk pelayanan umum dan khusus jumlah tenaga memberikan pelayanan yang berkualitas. Rumah dokternya rata-rata diatas 30 orang, namun sakit sebagai salah satu industry jasa menurut pengamatan dilapangan khususnya dituntutuntuk memberikan pelayanan yang dokter spesialis ada yang fulltime dan ada yang optimal kepada pasien sehingga pasien merasa oncall , dikarenakan sesuai peraturan pemerintah puas terhadap pelayanan yang diberikan. dokter spesialis dapat berpraktek pada 3 rumah Dimensi pelayanan yang diberikan rumah sakit sakit yang berbeda. tersebut berkaitan dengan dokter yang Sebagai salah satu rumah sakit umum di menangani pasien dimulai saat pasien datang Kota Makassar, RS. Bayangkara telah mampu dan terapi yang dilakukan sampai pasien sembuh bersaing selama 50 tahun dengan rumah sakit dan meninggalkan rumah sakit., kemudian Tabel diatas menunjukkan bahwa rumah Nyata (Tangible). Hal-hal tersebut sangat sakit milik pemerintahyang menyediakan penting dalam industri jasa yang dituntut untuk pelayanan umum dan khusus jumlah tenaga memberikan pelayanan yang berkualitas. Rumah dokternya rata-rata diatas 30 orang, namun sakit sebagai salah satu industry jasa menurut pengamatan dilapangan khususnya dituntutuntuk memberikan pelayanan yang dokter spesialis ada yang fulltime dan ada yang optimal kepada pasien sehingga pasien merasa oncall , dikarenakan sesuai peraturan pemerintah puas terhadap pelayanan yang diberikan. dokter spesialis dapat berpraktek pada 3 rumah Dimensi pelayanan yang diberikan rumah sakit sakit yang berbeda. tersebut berkaitan dengan dokter yang Sebagai salah satu rumah sakit umum di menangani pasien dimulai saat pasien datang Kota Makassar, RS. Bayangkara telah mampu dan terapi yang dilakukan sampai pasien sembuh bersaing selama 50 tahun dengan rumah sakit dan meninggalkan rumah sakit., kemudian

2. Pemasaran Eksternal menggambarkan kerja kebutuhan pasien selama dirawat di rumah sakit,

yang

melayani

normal perusahaan untuk mempersiapkan, pelayanan

menentukan harga, mendistribusikan dan keramahtamahan seluruh karyawan yang

mempromosikan jasa tersebut kepada menjadikan pasien merasa puas menggunakan

konsumen.

jasa di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar,

3. Pemasaran Interaktif, berarti persepsi kualitas apabila pasien puas maka tidak hanya menjadi

layanan (jasa) tergantung pada seberapa pelanggan tetap tetapi juga akan menjadi sarana

dalam interaksi antar penjual dan pembeli. promosi yang murah bagi peningkatan penjualan jasa Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

Menurut Lovelock (dalam Tjiptono, 2007), jasa dapat diklasifikasikan sebagai

KAJIAN LITERATUR DAN

berikut :

PENGEMBANGAN HIPOTESIS

1. Berdasarkan sifat tindakan jasa

Rumah Sakit Merupakan Perusahaan Jasa

Jasa dikelompokan kedalam sebuah matriks Jasa menurut Kotler (dalam Simamora

yang terdiri atas dua sumbu, dimana sumbu 2008) adalah setiap tindakan atau kegiatan yang

vertikalnya menunjukan sifat tindakan jasa dapat ditawarkan oleh satu pihak yang lain. Ada

(tangible actions dan intangible actions), empat karakteristik yang menjadi pembeda

sedangkan sumbu horizontal merupakan perusahaan jasa dengan manufaktur, yaitu :

penerima jasa (manusia dan benda).

1. Intangibility (ketidaknyataan), artinya jasa

2. Berdasarkan hubungan dan pelanggan. tidak dapat dilihat dirasakan, didengar atau

Jasa dikelompokan kedalam sebuah matriks dibaui sebelum ia membeli. Untuk

yang terdiri atas dua sumbu, dimana mengurangi ketidakpastian pembeli akan

menunjukan tipe mencari bukti.

sumbuvertikalnya

hubungan antara perusahaan jasa dan

2. Inseperability (tidak terpisahkan), artinya pelanggannya (status keanggotaan dan jasa umumnya diproduksi secara khusus dan

hubungan temporer), sedangkan sumbu dikonsumsi pada waktu yang bersamaan.

horizontal sifatnya penyampaian jasa Dengan demikian jika jasa diberikan oleh

(penyampaian secara berkesinambungan/ seseorang maka orang tersebut adalah

kontinu dan penyampaian diskrit) merupakan bagian dari jasa tersebut.

3. Berdasarkan tingkat customization dan

3. Variability (keragaman), artinya jasa sangat

mempertahankan standar beragam karena ia sangat tergantung pada

kemampuan

konstan dalam penyampaian jasa. siapa yang menyediakan jasa dan kapan,

Jasa diklasifikasikan berdasarkan dua serta dimana ia disediakan. Pembeli jasa akan

sumbu utama, yaitu tingkat customization berhati-hati

karakteristik jasa sesuai dengan kebutuhan mendalam sebelum memilih seseorang

pelanggan individual (tinggi dan rendah) penyedia jasa.

dan tingkat kemampuan penyedia jasa

4. Perishability (tidak tahan lama), artinya jasa dalam mempertahankan standar yang tidak dapat disimpan. Keadaan ini membuat

konstan (tinggi dan rendah). perusahaan jasa menghadapi keadaan sulit

permintaan dan jika permintaan berfluktuasi.

4. Berdasarkan

sifat

penawaran jasa.

Gronross (dalam Simamora 2008) Jasa diklasifikasikan kedalam sebuah mengemukakan bahwa pemasaran jasa

matriks yang terdiri atas dua sumbu, membutuhkan tiga strategi pemasaran yaitu:

dimana sumbu vertikalnya menunjukan

1. Pemasaran internal berarti perusahaan jasa sejauh mana penawaran jasa menghadapi harus secara efektif melatih dan memotivasi

masalah sehubungan dengan terjadinya karyawan yang melakukan kontak dengan

permintaan puncak (Permintaan puncak pelanggan dan semua orang dalam

dapat dipenuhi tanpa penundaan berarti dan perusahaan mendukung pekerjaan tersebut

permintaan puncak biasanya melampaui sebagai suatu tim untuk memberikan

sedangkan sumbu kepuasan kepada pelanggan.

penawaran)

horizontalnya adalah tingkat fluktuasi horizontalnya adalah tingkat fluktuasi

persepsi pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan. Definisi ini telah diterima dan

5. Berdasarkan metode penyampaian jasa. digunakan secara luas dan umum, hal ini berarti Jasa dikelompokkan kedalam sebuah

bahwa pelayanan merupakan hal yang cukup matriks yang terdiri atas dua sumbu

penting bagi sebuah organisasi bisnis yang dimana sumbu vertikalnya menunjukkan

bergerak dibidang jasa kesehatan seperti rumah sifat interaksi antara pelanggan dan

sakit. Keberlanjutan usaha dibidang ini sangat perusahaan jasa (pelanggan mendatangi

tergantung kepada persepsi konsumen terhadap perusahaan jasa; perusahaan jasa

layanan yang diberikan rumah sakit sehingga mendatangi pelanggan; serta pelanggan

dapat menentukan jumlah kunjungan konsumen. dan perusahaan

Ada Lima dimensi kualitas pelayanan transaksi melalui surat atau media

jasa

melakukan

jasa yang diidentifikasikan oleh para konsumen elektronik),

kualitas pelayanan horizontalnya adalah ketersediaanya

(Kresnamurti & Sinambela, 2011), yaitu : outlet jasa (single site dan multiple

1. Reliability, atau Keandalan Merupakan sites ).

kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan

Pelayanan

memuaskan.

2. Responsiveness, atau Daya tanggap adalah Septi

Menurut Gronross (dalam Ratminto

keinginan para staf untuk membantu para pelayanan sebagai suatu aktivitas atau

konsumen dan memberikan pelayanan serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat

dengan tanggap.

mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai

3. Assurance , Jaminan atau kepastian adalah akibat adanya interaksi antara konsumen dengan

pengetahuan, kemampuan, karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh

mencakup

kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang perusahaan

dimiliki para staf, bebas dari bahaya, risiko dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan

atau keragu-raguan

konsumen. Sedangkan menurut Ivancevich, et

4. Empathy , atau Empati adalah kemudahan all. (dalam Ratminto Septi Winarsih, 2008),

dalam melakukan hubungan, komunikasi pelayanan adalah produk-produk yang tidak

yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kasat mata (tidak dapat diraba) yang melibatkan

kebutuhan para konsumen. usaha-usaha manusia dan menggunakan

5. Tangibles, yaitu Bukti nyata meliputi peralatan.

fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan Dari dua pengertian tersebut dapat

sarana komunikasi

diketahui bahwa ciri pokok pelayanan adalah tidak kasat mata (tidak dapat diraba) dan

Assegaff (2009) juga memberikan melibatkan upaya manusia (karyawan) atau

pengertian mengenai dimensi kualitas pelayanan peralatan lain yang disediakan oleh perusahaan

(reliability, responsiveness, assurance, empathy, penyelenggara pelayanan.

tangible ), yaitu.

Menurut Hope dan Muhlemann (2010),

a. Keandalan / reliability, merupakan suatu kualitas pelayanan adalah salah satu unsur

kemampuan dalam memenuhi janji (tepat penting dalam organisasi jasa, termasuk di

kecepatan dalam dalamnya jasa

waktu,

konsisten,

Pemenuhan janji dalam disebabkan

pelayanan akan terkait dan mencerminkan merupakan salah satu alat yang digunakan

kredibilitas perusahaan dalam pelayanan. untuk mengukur kinerja organisasi jasa

Tingkat kompentensi perusahaan juga dapat (Hope dan Muhlemann, 2010).

dilihat dari sini, sejauh mana tingkat Menurut Parasuraman, Zeithaml &

kemampuan perusahaan dapat ditunjukkan. Berry (dalam Tjiptono, 2007), mendefinisikan

Keandalan berkaitan dengan probabilitas atau kualitas pelayanan (perceived service quality)

kemungkinan suatu produk melaksanakan kemungkinan suatu produk melaksanakan

akan berpengaruh pada pelayanan pelanggan. dengan demikian keandalan merupakan

Karyawan adalah sosok yang memberikan karakteristik

perhatian terkait dengan sikap,penampilan kemungkinan atau probabilitas tingkat

yang

merefleksikan

dan bagaimana mereka menyampaikan kesan keberhasilan.

pelayanan. Dalam hal ini sejauh mana

b. Daya tanggap / responsiveness, merupakan perusahaan memfasilitasi sarana komunikasi suatu kebijakan untuk membantu dan

sebagai upaya untuk memberikan kemudahan memberikan pelayanan yang cepat kepada

dalam pelayanan adalah hal yang tidak pelanggan. Pada pelayanan, kemampuan

terpisahkan.

untuk segera mengatasi kegagalan secara profesional dapat memberikan persepsi yang

Kepuasan Konsumen (Costumer Satisfaction)

positif terhadap kualitas pelayanan. Adapun menurut Sipahutar (dalam Adiangkasa, bentuk kepedulian tersebut dapat dilakukan

2004) merupakan hasil akhir dari rangkaian fase baik melalui pencapaian informasi atau

pra pemanfaatan dan pasca pemanfaatan produk penjelasan-penjelasan

dan jasa oleh konsumen. Kemudian menurut tindakan yang dapat dirasakan manfaatnya

ataupun

melalui

Kotler (dalam Adiangkasa, 2004), kepuasan oleh pelanggan.

pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang

c. Jaminan / assurance, jaminan merupakan setelah membandingkan kinerja yang dia pengetahuan dan keramahan karyawan serta

rasakan dibandingkan dengan harapan, jadi kemampuan melaksanakan tugas secara

tingkat kepuasan adalah fungsi dari perbedaan spontan yang dapat menjamin kerja yang

antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. baik, sehingga menimbulkan kepercayaan

Pelanggan dapat mengalami salah satu dari tiga dan

tingkat kepuasan yang umum yaitu, bila kinerja pengetahuan mereka akan menunjukkan

dibawah harapan, maka pelanggan kecewa, bila tingkat kepercayaan bagi pelanggan, sikap

kinerja sesuai harapan maka pelanggan puas dan ramah,

kinerja melebihi harapan maka pelanggan sangat menunjukkan adanya

puas, senang atau gembira. pelanggan.

perhatian pada

Menurut Irawan (2007) ada sepuluh

d. Empati / empathy , adalah memberikan prinsip tentang kepuasan konsumen yaitu : jaminan yang bersifat individual atau pribadi

1. Mulailah dengan percaya akan pentingnya kepada pelanggan dan berupaya untuk

kepuasan konsumen. \ memahami keinginan pelanggan. Tingkat

2. Pilihlah konsumen dengan benar untuk kepedulian dan perhatian perusahaan pada

membangun kepuasan konsumen. pelanggannya secara individual akan sangat

3. Memahami harapan konsumen adalah kunci didambakan oleh pelanggan. Persoalan dan

4. Carilah faktor-faktor yang mempengaruhi masalah dapat muncul dan sejauh mana

kepuasan konsumen anda. tingkat kepedulian untuk menyelesaikan

5. Faktor emosional adalah faktor penting yang masalah, mengerti kemauan dan kebutuhan

mempengaruhi kepuasan konsumen. pelanggan dapat diaktualisasikan. Kepedulian

6. Konsumen yang komplain adalah konsumen terhadap masalah yang dihadapi pelanggan,

anda yang loyal.

mendengarkan serta berkomunikasi secara

7. Garansi adalah lompatan yang besar dalam individual,

kepuasan konsumen.

menunjukkan sejauh mana tingkat pelayanan

8. Dengarkan suara konsumen anda. yang diberikan.

9. Peran karyawan sangat penting dalam

e. Bukti fisik/ tangibles, merupakan seberapa

10. Kepemimpinan adalah teladan dalam baik penampilan dan kemampuan sarana dan

kepuasan pelanggan.

prasarana fisik harus dapat diandalkan. Kepuasan pasien menurut Pohan (2007) Penampilan fisik pelayanan, kayawan, dan

diukur dengan indikator berikut: komunikasi akan memberikan warna dalam pelayanan pelanggan. Tingkat kelengkapan

1. Kepuasan terhadap

akses

layanan

Hubungan antara kualitas pelayanan dengan

kesehatan, dinyatakan oleh sikap dan

kepuasan konsumen

pengetahuan tentang: Dalam jangka panjang ikatan seperti ini

a. Sejauh mana layanan kesehatan itu memungkinkan perusahaan untuk memahami tersedia pada waktu dan tempat saat

dengan seksama harapan pelangan serta dibutuhkan.

kebutuhan

mereka.

Dengan demikian,

b. Kemudahan

perusahaan dapat meningkatkan kepuasan kesehatan, baik dalam keadaan biasa

memperoleh

layanan

pelanggan dimana perusahaan memaksimumkan ataupun dalam keadaan gawat darurat.

pengalaman

pelanggan yang kurang

c. Sejauh mana pasien mengerti bagaimana menyenangkan (Santoso dan Tjiptono, 2012). sistem layanan kesehatan itu bekerja,

Pendapat lain mengatakan kepuasan keuntungan dan tersedianya layanan

pelanggan merupakan respons pelanggan kesehatan.

terhadap

ketidaksesuaian antara tingkat

kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang kesehatan, dinyatakan oleh sikap terhadap:

2. Kepuasan terhadap

mutu

layanan

dirasakannya setelah pemakaian (Rangkuti,

a. Kompetensi teknik dokter dan atau 2012). Selanjutnya dimensi kualitas yang profesi layanan kesehatan lain yang

dikemukakan oleh Zeithaml, Berry dan berhubungan dengan pasien.

Parasuraman (dalam Tjiptono, 2007) tersebut

b. Keluaran dari penyakit atau bagaimana berpengaruh pada harapan pelanggan dan perubahan yang dirasakan oleh pasien

kenyataan yang mereka terima. sebagai hasil dari layanan kesehatan.

Kemudian pendapat Collier (dalam

Yazid, 2005) memiliki pandangan lain dari kesehatan, termasuk hubungan antar

3. Kepuasan terhadap

proses

layanan

kualitas jasa pelayanan ini, yaitu lebih manusia. Ditentukan dengan melakukan

menekankan pada kata pelanggan, kualitas dan pengukuran:

level atau tingkat. Sedangkan Kotler (2008)

a. Sejauh mana ketersediaan layanan menyebutkan apabila pelayanan berada dibawah rumah sakit menurut penilaian pasien.

standar, maka pelanggan akan kehilangan

b. Persepsi tentang

kepuasan, sebaliknya kepuasan akan mencapai kepedulian dokter dan atau profesi

perhatian

dan

titik optimal apabila yang di dapatnya lebih layanan kesehatan lain.

besar dari harapan.

c. Tingkat kepercayaan dan keyakinan terhadap dokter.

Hipotesis Penelitian

d. Tingkat pengertian tentang kondisi atau Berdasarkan perumusan masalah dan diagnosis.

tinjauan pustaka yang telah dipaparkan pada

e. Sejauh mana tingkat kesulitan untuk bab-bab sebelumnya yang memberikan arah dapat mengerti nasehat dokter dan atau

pembahasan dalam menganalisa permasalahan rencana pengobatan.

yang ada, maka dalam penelitian ini

4. Kepuasan terhadap

sistem

layanan

hipotesisnya adalah:

kesehatan, ditentukan oleh sikap terhadap:

1. Secara

parsial

dimensi keandalan

a. Fasilitas fisik dan lingkungan layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesehatan.

kepuasan pasien rawat inap di di Rumah

b. Sistem perjanjian, termasuk menunggu Sakit Bhayangkara Makassar. giliran, waktu tunggu, pemanfaatan

dimensi ketanggapan waktu selama menunggu, sikap mau

2. Secara

parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap menolong atau kepedulian personel,

kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit mekanisme pemecahan masalah dan

Bhayangkara Makassar. keluhan yang timbul.

3. Secara parsial dimensi kepastian/jaminan

c. Lingkup dan sifat keuntungan layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesehatan yaang ditawarkan.

kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

4. Secara parsial

yang dilengkapi dengan pilihan alternatif berpengaruh positif dan signifikan terhadap

dimensi

kepedulian

jawaban dari masing-masing instrumen. kepuasan pasien rawat inap di di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

5. Secara parsial dimensi bukti nyata berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Uji Instrumen Penelitian

kepuasan pasien rawat inap di di Rumah Prosedur pengujian validitas instrumen Sakit Bhayangkara Makassar.

dilakukan dengan menghitung skor variabel dari

6. Secara parsial

skor butir. Pertanyaan yang digunakan dapat berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kualitas

pelayanan

dikatakan valid apabila korelasinya (r) melebihi kepuasan pasien rawat inap di di Rumah

0,3. Untuk uji reliabilitas instrumen hanya Sakit Bhayangkara Makassar.

dilakukan pada butir-butir valid yang diketahui pada uji validitas instrumen. Pengujian

METODOLOGI PENELITIAN

Cronbach Alpha digunakan untuk menguji

Jenis dan Lokasi Penelitian

tingkat keandalan (reliability) dari masing- Lokasi penelitian ini bertempat di

masing variabel. Apabila nilai cronbach alpha pelayanan rawat inap Rumah Sakit Bhayangkara

semakin mendekati 1 mengindentifikasi bahwa Makassar. Penelitian ini direncanakan selama 1

semakin tinggi pula konsistensi reliabilitasnya. (satu) bulan dengan rincian minggu pertama dan kedua

peneliti memilih,

menghubungi,

Analisis Data

memberikan kuesioner dan mengumpulkan Teknik analisis data yang dipergunakan kuesioner yang telah diisi oleh responden dan

dalam penelitian ini adalah analisis korelasi dan pada minggu ketiga dan keempat peneliti

regresi berganda. Model Regresi Linier melakukan pengambilan data, pengolahan data

Berganda ini dimaksudkan untuk menguji dan presentasi.

pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen.

Populasi dan Sampel

Analisis regresi berganda dilakukan Teknik

dengan Annova yakni dengan output SPSS 23.0. dilakukan dengan cara accidental sampling,

pengambilan

sampelnya

Syarat ini digunakan untuk menentukan korelasi karena jumlah populasi unit analisisnya tidak

antara variabel bebas, yakni Keandalan (X1), tetap, sampel diambil pada minggu kedua bulan

Ketanggapan (X2), Kepastian/Jaminan (X3), Oktober s/d minggu kedua bulan Nopember

Kepedulian (X4), Bukti Nyata (X5) dan 2016 sejumlah 50 orang, jumlah ini ditetapkan

Kepuasan Pasien (Y). Dengan ketentuan jika berdasarkan pertimbangan dan teknik analisa

probabilitas (sig) < taraf nyata (α) maka model data yang digunakan, juga mengacu pada

regresi adalah adalah model linier, sedangkan penentuan jumlah sampel yang dikembangkan

apabila probabilitas (sig) > taraf nyata (α) maka oleh Roscoe (dalam Sugiyono, 2010), bila dalam

model regresi adalah adalah model non- linier. penelitian akan melakukan analisis dengan

Hipotesis statistik yang akan diuji dalam multivariate (korelasi atau regresi ganda

penelitian ini adalah :

misalnya), maka jumlah anggota sampel

1) Ho: ρ1 = 0 atau tidak terdapat pengaruh minimal 10 kali dari jumlah variabel yang

keandalan terhadap kepuasan pasien rawat diteliti.

inap di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Hi: ρ1 ≠ 0 atau terdapat pengaruh keandalan

Teknik Pengumpulan Data

terhadap kepuasan pasien rawat inap di Pengumpulan data primer dalam

Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. penelitian ini menggunakan teknik angket atau

2) Ho: ρ2 = 0 atau tidak terdapat pengaruh kuisioner. Untuk mengukur setiap variabel

ketanggapan terhadap kepuasan pasien rawat penelitian menyusun instrumen bertolak pada

inap di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. indikator

0 atau terdapat pengaruh kemudian dijabarkan pada butir-butir pertanyaan

dari masing-masing

variabel,

Hi: ρ2 ≠

ketanggapan terhadap kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

3) Ho: ρ3 = 0 atau tidak terdapat pengaruh

kepastian/jaminan terhadap kepuasan pasien

Pertanyaan

hitung

Point Keterangan

rawat inap di Rumah Sakit Bhayangkara (0,3) Makassar.

0 atau terdapat pengaruh

X2.3 0,821

0,30 Valid

kepastian/jaminan terhadap kepuasan pasien

X2.4 0,799

0,30 Valid

rawat inap di Rumah Sakit Bhayangkara

Sumber: Data Primer diolah, 2017

Makassar. Berdasarkan hasil uji validitas variabel

4) Ho: ρ3 = 0 atau tidak terdapat pengaruh motivasi (X2) pada tabel di atas, menunjukkan kepedulian terhadap kepuasan pasien rawat

bahwa butir-butir pertanyaan kuisioner dalam inap di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

penelitian ini adalah valid. Hal ini ditunjukkan Hi: ρ3 ≠ 0 atau terdapat pengaruh kepedulian

dengan nilai r hitung ≥ 0,30 (0,850; 0,822; terhadap kepuasan pasien rawat inap di

0,872; 0,934; 0,904). Dengan demikian, dapat Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

disimpulkan bahwa seluruh butir pertanyaan

5) Ho: ρ3 = 0 atau tidak terdapat pengaruh bukti pada variabel ketanggapan (X2) dikatakan nyata terhadap kepuasan pasien rawat inap di

valid dan dapat digunakan sebagai instrument Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

penelitian.

Hi: ρ3 ≠ 0 atau terdapat pengaruh bukti nyata terhadap kepuasan pasien rawat inap di

Tabel 3

Hasil Uji Validitas Variabel Kepastian/Jaminan (X3) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel

Pertanyaan

hitung

Point Keterangan

Hasil uji validitas masing-masing variabel

X3.3 0,835

0,30 Valid

dapat diuraikan pada tabel-tabel berikut ini:

Sumber: Data Primer diolah, 2017

Hasil Uji Validitas Variabel Keandalan

Berdasarkan hasil uji validitas variabel

(X1)

disiplin kerja (X3) pada tabel di atas, menunjukkan bahwa butir-butir pertanyaan

Item r-

Cut of

Point

kuisioner dalam penelitian ini adalah valid.

Pertanyaan hitung

Keterangan

Hal ini ditunjukkan dengan nilai r hitung ≥

demikian, dapat disimpulkan bahwa seluruh

pada variabel

Sumber: Data Primer diolah, 2017

kepastian/Jaminan(X3) dikatakan valid dan Berdasarkan hasil uji validitas variabel

dapat digunakan sebagai instrument penelitian. keandalan (X1) pada tabel di atas menunjukkan bahwa butir-butir pertanyaan

Tabel 4

kuisioner dalam penelitian ini adalah valid.

Hasil Uji Validitas Variabel Kepedulian

Hal ini ditunjukkan dengan nilai r hitung ≥

demikian, dapat disimpulkan bahwa seluruh r-

Point Keterangan

butir pertanyaan pada variabel keandalan (X1)

dikatakan valid dan dapat digunakan sebagai Valid

instrument penelitian.

Sumber: Data Primer diolah, 2017

Hasil Uji Validitas Variabel Ketanggapan

Berdasarkan hasil uji validitas variabel

(X2)

kepedulian (X4) pada tabel di atas, kepedulian (X4) pada tabel di atas,

dengan menggunakan teknik dari cronbach yaitu Hal ini ditunjukkan dengan nilai r hitung ≥

Cronbach’s Alpha . Teknik uji dengan 0,30 (0,828; 0,914; 0,835; 0,862). Dengan

menggunakan koefisien, dengan taraf nyata 5% demikian, dapat disimpulkan bahwa seluruh

yang perhitungannya juga menggunakan butir pertanyaan pada variabel kepedulian(X4)

bantuan program SPSS 23.0. Dengan kata lain dikatakan valid dan dapat digunakan sebagai

jika koefisien korelasi lebih besar dari nilai kritis instrument penelitian.

atau apabila nilai alpha cronbach> 0,6, maka

Tabel 5

item tersebut dinyatakan reliabel. Hasil

Hasil Uji Validitas Variabel Bukti Nyata

pengujian reliabilitas dapat disajikan pada

(X5)

tabel berikut:

Item r-

Cut of

Tabel 7

Pertanyaan hitung

Point

Keterangan

Hasil Uji Reliabilitas

Cronbac Poin Keteranga

h Alpha tn

Sumber: Data Primer diolah, 2017

Keandalan

0,866 0.60 Realibel

Berdasarkan hasil uji validitas variabel

Ketanggapan

0,851 0.60 Realibel

bukti nyata (X5) pada tabel di atas,

Kepastian/Jaminan

0,854 0.60 Realibel

menunjukkan bahwa butir-butir pertanyaan

Kepedulian

0,892 0.60 Realibel

kuisioner dalam penelitian ini adalah valid.

Bukti Nyata

0,826 0,60 Realibel

Hal ini ditunjukkan dengan nilai r hitung ≥ Realibel

Kepuasan Pasien

Sumber: Data Primer diolah, 2017

0,30 (0,864; 0,807; 0,744; 0,838). Dengan Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang demikian, dapat disimpulkan bahwa seluruh

ditunjukkan pada Tabel di atas, bahwa seluruh butir pertanyaan pada variabel bukti nyata(X5)

item pertanyaan pada variabel keandalan, dikatakan valid dan dapat digunakan sebagai

ketanggapan, kepastian/jaminan, kepedulian, instrument penelitian.

bukti nyata dan kepuasan pasien diperoleh nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,60 (0,866;

Tabel 6

0,851; 0,854; 0,892; 0,826; 0,817), sehingga

Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan

dapat disimpulkan bahwa seluruh item

Pasien (Y)

pertanyaan pada penelitian ini telah memenuhi syarat reliabilitas. Atau dengan kata lain, bahwa

Item r-

Cut of

kuisioner ini reliable sebagai instrument

Pertanyaan hitung

Analisis Regresi Berganda

Pengaruh dimensi kualitas pelayanan

meliputi: keandalan, ketanggapan, kepastian/jaminan, kepedulian dan bukti

yang

Sumber: Data Primer diolah, 2017

Berdasarkan hasil uji validitas variabel nyataterhadap kepuasan pasien rawat inap di kepuasan pasien (Y) pada tabel di atas,

Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, dianalisis menunjukkan bahwa butir-butir pertanyaan

dengan menggunakan analisis regresi linear kuisioner dalam penelitian ini adalah valid.

berganda. Pengujian hipotesis dalam penelitian Hal ini ditunjukkan dengan nilai r hitung ≥

ini terbagi berdasarkan pengujian secara parsial 0,30 (0,826; 0,781; 0,785; 0,834). Dengan

dan simultan yang masing-masing akan demikian, dapat disimpulkan bahwa seluruh

diuraikan pada pembahasan berikut ini. Adapun butir pertanyaan pada variabel kepuaan pasien

hasil uji analisis regresi dapat ditunjukkan pada (Y) dikatakan valid dan dapat digunakan

tabel berikut ini:

sebagai instrument penelitian.

Tabel 1

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

sebesar 2,121 dengan signifikansi t sebesar Coefficients a 0.040. Adapun t tabel dalam penelitian ini

Standardize

d yakni sebesar 2,015 (df = n-k, dimana n =

jumlah sampel dan k adalah jumlah

Std.

variabel). Dikarenakan t hitung lebih besar dari

Model B Error

Beta

Sig.

t tabel (2,121> 2,015) atau signifikansi t lebih

1 (Consta nt)

kecil dari 5% (0,040<0,05), maka secara

parsial ketanggapan (X2) berpengaruh

signifikan terhadap kepuasan pasien (Y).

Berdasarkan atas nilai koefisien regresi

standardize (0,143) bertanda positif,

pengaruhnya positif.

a. Dependent Variable: Y

Artinyaketanggapan berpengaruh positif

Sumber: Data Primer diolah, 2017

terhadap

kepuasan pasien. Dengan demikian, Ho ditolak dan Ha diterima

Berdasarkan hasil analisis regresi linier sehingga dapat disimpulkan “Terdapat berganda yang terlihat pada tabel diatas, maka

pengaruh positif dan signifikan antara dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut:

ketanggapan terhadap kepuasan pasiendi

Y = 0,308 + 0,299X1 + 0,138X2 + 0,203X3 +

Rumah Sakit Bhayangkara Makassar”.

0,140X4 + 0,196X5

Dimana : Y = Kepuasan Pasien

2. Uji t pengaruh kepastian/jaminan (X3)

X 1 = Keandalan terhadap kepuasan pasien (Y) Pada variabel

X 2 = Ketanggapan kepastian/jaminan (X3) diperoleh nilai t hitung

X 3 = Kepastian/Jaminan sebesar 2,676 dengan signifikansi t sebesar

X 4 = Kepedulian 0.010. Adapun t tabel dalam penelitian ini

X 5 = Bukti Nyata yakni sebesar 2,015 (df = n-k, dimana n =

e = error jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel). Dikarenakan t hitung lebih besar dari

t tabel (2,676> 2,015) atau signifikansi t lebih Untuk menguji hipotesis secara parsial

A. Uji Secara Parsial (uji t)

kecil dari 5% (0.001< 0.050), maka secara dapat dilihat berdasarkan hasili analisis regresi

parsial kepastian/jaminan (X3) berpengaruh pada tabel 4.17. Berikut disajikan uji hipotesis

signifikan terhadap kepuasan pasien (Y). dalam penelitian ini :

Berdasarkan atas nilai koefisien regresi

1. Uji t pengaruh Keandalan (X1) terhadap standardize (0,215) bertanda positif, Kepuasan Pasien (Y)

pengaruhnya positif. Pada variabel Keandalan (X1)diperoleh

mengindikasikan

Artinyakepastian/jaminan berpengaruh nilai t hitung sebesar 3,429 dengan signifikansi

positif terhadap kepuasan pasien. Dengan t sebesar 0.001. Adapun t tabel dalam

demikian, Ho ditolak dan Ha diterima penelitian ini yakni sebesar 2,015 (df = n-k,

sehingga dapat disimpulkan “Terdapat dimana n = jumlah sampel dan k adalah

pengaruh positif dan signifikan antara jumlah variabel). Dikarenakan t hitung lebih

terhadap kepuasan besar dari t tabel (3,429> 2,015) atau

kepastian/jaminan

pasiendi Rumah Sakit Bhayangkara signifikansi t lebih kecil dari 5% (0.001<

Makassar”.

0.05), maka secara parsial keandalan (X1)

3. Uji t pengaruh kepedulian (X4) terhadap berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

kepuasan pasien (Y)

pasien (Y). Berdasarkan atas nilai koefisien Pada variabel kepedulian (X4)diperoleh regresi standardize (0,328) bertanda positif,

nilai t hitung sebesar 2,314 dengan signifikansi mengindikasikan pengaruhnya positif. Uji t

t sebesar 0.025. Adapun t tabel dalam pengaruh ketanggapan (X2) terhadap

penelitian ini yakni sebesar 2,015 (df = n-k, kepuasan pasien (Y) Pada variabel

dimana n = jumlah sampel dan k adalah ketanggapan (X2) diperoleh nilai t hitung

jumlah variabel). Dikarenakan t hitung lebih jumlah variabel). Dikarenakan t hitung lebih

(X2) sebesar 0,143.

0.050), maka secara parsial kepedulian (X3) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

B. Uji secara Simultan (uji F)

pasien (Y). Berdasarkan atas nilai koefisien Untuk menguji hipotesis secara bersama- regresi standardize (0,162) bertanda positif,

sama (simultan) variabel bebas yaitu keandalan mengindikasikan

(X1), ketanggapan (X2),kepastian/jaminan (X3), Artinyakepedulian berpengaruh positif

pengaruhnya positif.

kepedulian (X4) dan bukti nyata (X5) terhadap terhadap

variabel terikat yaitu kepuasan pasien (Y) demikian, Ho ditolak dan Ha diterima

digunakan uji F. Adapun hasil pengujian secara sehingga dapat disimpulkan “Terdapat

simultan dapat ditampilkan pada tabel berikut pengaruh positif dan signifikan antara

ini.

kepedulian terhadap kepuasan pasien di

Tabel 2

Rumah Sakit Bhayangkara Makassar”.

Hasil Uji Hipotesis secara Simultan

4. Uji t pengaruh bukti nyata (X5) terhadap

ANOVA b

kepuasan pasien (Y)

Sum of

Mean

Pada variabel kepedulian (X5)diperoleh

Model

Squares

df Square F Sig.

nilai t hitung sebesar 2,127 dengan signifikansi

1 Regress

328.612 5 65.722 ion 143. 816 .000 a

t sebesar 0,039. Adapun t tabel dalam penelitian ini yakni sebesar 2,015 (df = n-k, Residu

dimana n = jumlah sampel dan k adalah

jumlah variabel). Dikarenakan t hitung lebih

a. Predictors: (Constant), X5, X4, X2, X3, X1

besar dari t tabel (2,127> 2,015) atau

b. Dependent Variable: Y

signifikansi t lebih kecil dari 5% (0.039<

Sumber: Data Primer diolah, 2017

0.050), maka secara parsial bukti nyata (X5) berpengaruh signifikan terhadap

Dari hasil perhitungan pada tabel di atas, kepuasan pasien (Y). Berdasarkan atas nilai

didapatkan nilai F hitung sebesar 143,816 koefisien regresi standardize (0,198)

(signifikansi F = 0.000). adapun nilai F tabel dalam bertanda

penelitian ini yakni sebesar 2,43 (df1= n – k dan pengaruhnya positif. Artinyabukti nyata

positif,

mengindikasikan

df2=k-1). Dengan demikian, F hitung lebih besar berpengaruh positif terhadap kepuasan

dari F tabel (25,430>2,43) atau Sig. F < 5% (0.000 pasien. Dengan demikian, Ho ditolak dan

< 0.050). Dengan demikian, dapat disimpulkan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan

bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya “Terdapat pengaruh positif dan signifikan

bahwa secara bersama-sama (simultan) variabel antara bukti nyata terhadap kepuasan pasien

bebas yang terdiri dari keandalan (X1), di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar”.

ketanggapan (X2), kepastian/jaminan (X3), Untuk menentukan variabel bebas

kepedulian (X4) dan bukti nyata (X5) yang paling dominan mempengaruhi

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat variabel terikat dapat dilihat dari koefisien

yaitu kepuasan pasien (Y). Hal ini berarti regresi terstandarisasi (atau beta). Nilai

apabila keandalan (X1), ketanggapan (X2), yang paling tinggi mengindikasikan

kepastian/jaminan (X3), kepedulian (X4) dan variabel yang paling dominan. Berdasarkan

bukti nyata (X5) dapat ditingkatkan secara Tabel 4.17dapat disimpulkan bahwa

bersama-sama maka akan berdampak pada variabel keandalan (X1) adalah variabel

peningkatan kepuasan pasien (Y). Begitupun yang paling dominan mempengaruhi

sebaliknya jika keandalan (X1), ketanggapan kepuasan pasien (Y), dengan koefisien beta

(X2), kepastian/jaminan (X3), kepedulian (X4) sebesar 0,328, yang kedua variabel

dan bukti nyata (X5)menurun secara bersama- kepastian/jaminan

sama maka akan mengakibatkan penurunan 0,215,selanjutnya variabel bukti nyata (X5)

(X3)

sebesar

kepuasan pasien (Y).

sebesar 0,198,

Adapun untuk mengukur seberapa besar kepedulian (X4) sebesar 0,162 serta yang

kemudian

variabel

kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan

dengan uji-t dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagai berikut:

ketanggapan memiliki pengaruh positif dan

Tabel 3

signifikan terhadap kepuasan pasien di Rumah

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Sakit Bhayangkara Makassar, yang artinya jika

Model Summary

ketanggapan naik maka akan diikuti dengan naiknya kepuasan pasien, demikian sebaliknya

Adjusted R

Std. Error of

Model R R Square

Square

the Estimate

jika nilai ketanggapan turun maka akan di ikuti

dengan turunnya kepuasan pasien.

sebelumnya juga telah Sumber: Data Primer diolah, 2017 .

Peneliti

a. Predictors: (Constant), X5, X4, X2, X3, X1

melakukan penelitian yang temuannya sejalan Berdasarkan pada tabel di atas,

dengan hasil penelitian ini, diantaranya diperoleh nilai koefisien determinasi R-Square

penelitian yang dilakukan oleh Atmawati menunjukkan nilai sebesar 0,936 atau 93,6%.

(2008) dalam penelitiannya menemukan bahwa Artinya bahwa variabel kepuasan pasien

responsiveness berpengaruh positif dan dipengaruhi sebesar 93,6% secara bersama-sama

signifikan terhadap kepuasan konsumen pada oleh keandalan (X1), ketanggapan (X2),

Matahari Departement Store di Solo Grand Mall. kepastian/jaminan (X3), kepedulian (X4) dan

Artinya pada saat ketanggapan meningkat maka bukti nyata (X5),sedangkan sisanya (100%-

kepuasan meningkat dan bila ketanggapan 93,6% = 6,4%) yaitu 6,4% dipengaruhi oleh

menurun maka kepuasan pun akan ikut variabel lain di luar variabel bebas yang diteliti

menurun.

dalam penelitian ini. Menurut Assegaf (2009) Daya tanggap / responsiveness , merupakan suatu kebijakan

Pengaruh Keandalan terhadap Kepuasan

untuk membantu dan memberikan pelayanan

Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit

yang cepat kepada pelanggan. Pada pelayanan,

Bhayangkara Makassar.

kemampuan untuk segera mengatasi kegagalan Berdasarkan hasil uji secara parsial

secara profesional dapat memberikan persepsi dengan uji-t dapat ditarik kesimpulan bahwa

yang positif terhadap kualitas pelayanan. keandalan (X1) memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap kepuasan pasien (Y) rawat

Pengaruh

Kepastian/Jaminan terhadap

inap di Rumah sakit Bhayangkara Makassar,

Kepuasan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit

yang artinya jika nilai keandalan naik maka akan

Bhayangkara Makassar

diikuti dengan naiknya kepuasan pasien, Berdasarkan hasil uji secara parsial demikian sebaliknya jika nilai keandalan turun

dengan uji-t dapat ditarik kesimpulan bahwa maka akan di ikuti dengan turunnya kepuasan

kepastian/jaminan dari petugas medis memiliki pasien.

pengaruh positif dan signifikan terhadap Beberapa peneliti sebelumnya juga telah

kepuasan pasien di Rumah Sakit Bhayangkara melakukan penelitian yang temuannya sejalan

artinya jika nilai dengan hasil penelitian ini, diantaranya

Makassar,

yang

kepastian/jaminan naik maka akan diikuti penelitian yang dilakukan Salehuddin (2009)

dengan naiknya tingkat kepuasan pasien, dengan judul Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap

demikian sebaliknya jika nilai kepastian/jaminan Loyalitas Pelanggan di STIE Kucekwara Malang

turun maka akan di ikuti dengan turunnya menemukan bahwa keandalan secara parsial

tingkat kepuasan pasien.

memberikan efek yang positif dan signifikan Salehuddin (2009) sebelumnya juga terhadap kepuasan pelanggan.

telah melakukan penelitian yang temuannya sejalan dengan hasil penelitian ini, dimana

Pengaruh Ketanggapan terhadap Kepuasan

penelitiannya menghasilkan bahwa assurance

Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit

berada pada kuadran ketiga yang berarti

Bhayangkara

pelanggan mempunyai harapan yang tinggi terhadap kedua jenis pelayanan tersebut.

Menurut Tjiptono dan Chandra (2011), menunjukkan sejauh mana tingkat pelayanan Jaminan atau kepastian adalah mencakup

yang diberikan.

pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas

Pengaruh Bukti Nyata terhadap Kepuasan

dari bahaya, risiko atau keragu-raguan. Pada saat

Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit

persaingan sangat

kompetitif,

anggota

Bhayangkara Makassar.

perusahaan harus tampil lebih kompeten, artinya Berdasarkan hasil uji secara parsial memiliki pengetahuan dan keahlian di bidang

dengan uji-t dapat ditarik kesimpulan bahwa masing-masing dalam menangani pemasangan

bukti nyata dari petugas medis memiliki dan layanan purna jual.

pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien rawat inap di Rumah Sakit

Pengaruh Kepedulian terhadap Kepuasan

Bhayangkara Makassar, yang artinya jika nilai

Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit

bukti nyata naik maka akan diikuti dengan

Bhayangkara Makassar

naiknya tingkat kepuasan pasien, demikian Berdasarkan hasil uji secara parsial

sebaliknya jika nilai bukti nyata turun maka dengan uji-t dapat ditarik kesimpulan bahwa

akan di ikuti pula dengan turunnya tingkat kepedulian dari petugas medis memiliki

kepuasan pasien.

pengaruh positif dan signifikan terhadap Menurut Tjiptono dan Chandra (2011), kepuasan pasien di Rumah Sakit Bhayangkara

meliputi fasilitas fisik, Makassar, yang artinya jika nilai kepedulian

Bukti

nyata

perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi. naik maka akan diikuti dengan naiknya tingkat

Hal ini bisa berarti penampilan fasilitas fisik, kepuasan pasien, demikian sebaliknya jika nilai

seperti gedung dan ruangan front office , kepedulian turun maka akan di ikuti pula dengan

tersedianya tempat parkir, kebersihan, kerapian turunnya tingkat kepuasan pasien.

ruangan, kelengkapan Rogers

dan

kenyamanan

dan penampilan menawarkan dua konsepsi dari empati. Pertama,

karyawan. Selajutnya menurut Assegaf (2009), melihat kerangka berpikir internal orang lain

Bukti fisik/ tangibles, merupakan seberapa baik secara akurat dengan komponen-komponen yang

penampilan dan kemampuan sarana dan saling berhubungan. Kedua, dalam memahami

prasarana fisik harus dapat diandalkan. orang lain tersebut, individu seolah-olah masuk

Penampilan fisik pelayanan, kayawan, dan dalam diri orang lain sehingga bisa merasakan

komunikasi akan memberikan warna dalam dan memahami orang lain tersebut. Empati

pelayanan pelanggan.

Dokumen yang terkait

FAMILY ACCEPTANCE DAN TINGKAT STRES PASIEN HIV

0 0 6

PENGARUH TERAPI NAPAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI BALAI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA UNIT ABIYOSO

0 0 6

PENGARUH KONFLIK PERAN GANDA, BEBAN KERJA DAN KELELAHAN KERJA (BURNOUT) DENGAN KINERJA PERAWAT WANITA DI RSUD I LAGALIGO KABUPATEN LUWU TIMUR

1 3 17

PERBANDINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DAN KURIKULUM 2013 DI SMAN 1 SINJAI UTARA

0 0 9

PENGARUH DUKUNGAN PIMPINAN, PENGEMBANGAN KARIR DAN KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI PERAWAT DALAM MELANJUTKAN PENDIDIKAN KEPERAWATN DI RSUD SALEWANGANG MAROS The Effect Of Support Leader, Career Development And Compensation Of Motivation Nurse In Continuing E

0 0 15

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA MAKASSAR TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI

0 1 20

PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANG PERAWATAN MAWAR LANTAI II RSU WISATA UIT MAKASSAR (Effect Of Terapeutic Nurse Communication On The Level Of Satisfaction Patient Care Hospital In The Floor Ii Tour Uit Hospital Makas

0 0 10

PENGARUH PENAMBAHAN DANA BAGI HASIL PAJAK ROKOK DAN REALISASI PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP KEBIJAKAN PENGANGGARAN PADA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN SOPPENG (the Influence of Cigarette Tax Sharing and Realization Local

0 0 14

ANALISIS PENGARUH PENERIMAAN RETRIBUSI DAERAH DAN PAJAK DAERAH TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA KABUPATEN SOPPENG

0 1 19

PENGARUH PELATIHAN, MOTIVASI KERJADAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN SOPPENG

0 0 11