PENGARUH PENGETAHUAN DAN HYPNOBREASTFEEDING PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TERHADAP PROSES MENYUSUI Rahajeng Putriningrum Annisaul Khoiriyah Tresia Umarianti Prodi DIII Kebidanan, STIKes Kusuma Husada Surakarta email : rahajengputriningrumyahoo.com ABSTRAK

PENGARUH PENGETAHUAN DAN HYPNOBREASTFEEDING PADA

  

IBU HAMIL TRIMESTER III TERHADAP PROSES MENYUSUI

Rahajeng Putriningrum

Annisaul Khoiriyah

Tresia Umarianti

  Prodi DIII Kebidanan, STIKes Kusuma Husada Surakarta email : rahajengputriningrum@yahoo.com

  

ABSTRAK

Latar belakang : Proses menyusui merupakan aktivitas yang sangat penting bagi seorang ibu,

karena dengan lancarnya produksi ASI seorang wanita dapat memberikan kontribusi bagi negara.

  

Cikal bakal suatu negara adalah bayi yang sehat dan tumbuh berkembang dengan sempurna. Untuk

mencapai optimalisasi kesehatan bayi kunci utamanya adalah kesuksesan seorang ibu dalam

memberikan ASI ekslusive, sedangkan kesuksesan ASI ekslusive di awali dengan kesuksesan

dalam proses menyusui. Maka dari itu peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian

“Pengaruh Pengetahuan dan Hypnobreastfeeding pada Ibu Hamil Trimester III Terhadap Proses

menyusui”

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan dan

hypnobreastfeeding pada Ibu Hamil Trimester III terhadap proses menyusui

Metode : Metode penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen. Sampel yang digunakan yaitu 30

ibu hamil trimester III. Analisa yang digunakan yaitu regresi linier berganda.

  

Hasil : Perhitungan dari penelitian ini di dapatkan bahwa uji F sebesar 5.957 dengan taraf

signifikan 0.007, di mana angka tersebut lebih kecil dari taraf signifikan 5%.

Simpulan : ternyata pengetahuan dan hypnobreastfeeding pada ibu hamil trimester III

berpengaruh pada proses menyusui.

  Kata kunci : Pengetahuan, Hipnobreastfeeding

  PENDAHULUAN

  Generasi muda merupakan penerus dan cikal bakal pemimpin negara dan bangsa tercinta ini yaitu Indonesia. Cikal bakal pemimpin di negara kita ini adalah bayi yang sehat dan terpenuhi semua gizinya. Bayi merupakan aset bagi semua bangsa terkhusus bangsa Indonesia. Kesehatan bayi dapat terwujud dengan adanya ASI ekslusif selama 6 bulan. Adapun kewajiban seorang ibu pada anaknya yaitu menyusui sampai anak berusia minimal 2 tahun. Pemerintah khususnya Departemen Kesehatan Republik Indonesia mentargetkan 80 % pelaksanaan ASI ekslusif. Pada kenyataan cakupan tersebut belum bisa tercapai. Hal ini disebabkan kendala dalam pelaksanaan ASI eksklusif antara lain sosialisasi masyarakat akan pentingnya ASI eksklusif pada bayi, ketrampilan tenaga kesehatan sebagai konselor ASI eksklusif masih kurang.

  Usaha pemerintah dalam menggalakkan ASI eksklusif ditunjukkan lewat peraturan pemerintah no. 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI eksklusif. Hal ini sebagai penegasan kewajiban ibu menyusui anaknya selama 6 bulan penuh tanpa makanan tambahan dan air putih serta meneruskan menyusui sampai anak berusia minimal 2 tahun. Pemerintah juga memasukkan Inisiasi Menyusui Dini pada Asuhan Persalinan Normal, yang merupakan bukti keseriusan pemerintah yang perhatian akan pentingnya ASI ekslusif pada bayi. Peraturan pemerintah tersebut masih kurang sosialisasi pada masyarakat, sehingga cakupan bayi yang mendapatkan ASI ekslusif masih di bawah target. Motivasi merupakan niat dan munculnya hanya dari diri pelaku, sehingga tugas kita sebagai tenaga kesehatan yang siap mental dan bertanggungjawab pada khususnya Tuhan Yang Maha Kuasa dan anak yang telah dititipkan. Anak merupakan titipan yang harus dijaga, dirawat dan di didik menjadi anak yang soleh atau sholehah, sehingga menjadi generasi penerus bangsa yang berbudi.

  Berkembangnya tehnologi yang semakin pesat, dewasa ini muncul metode yang disinyalir mampu membangkitkan motivasi dari alam bawah sadar. Metode tersebut sering disebut hypnotherapi, tehnik ini sangat unik dan simpel.

  

Hypnotherapi merupakan cara untuk membuka gerbang pikiran seseorang dengan

  memberikan suggesti pada pasien. Tindakan ini dilakukan untuk penanganan pecandu rokok, kurang konsentrasi pada suatu hal, depresi dan masih banyak lagi.

  Dengan membuka gerbang pikiran alam bawah sadar seseorang terkhusus ibu hamil dapat disertai dalam pemberian suggesti tersebut diselipi suggesti pentingnya menyusui bagi anak.

  Menurut data di Sukoharjo cakupan ibu post partum dalam menyusui anaknya sendiri belum mencapai hasil yang ditargetkan. Adapun tujuan penelitian ini yaitu Untuk mencari tingkat pengaruh pengetahuan dan hypnobreastfeeding pada ibu hamil trimester III terhadap proses menyusui. mencari pengaruh

  

hypnobreastfeeding pada ibu hamil trimester III terhadap proses menyusui.

  mencari pengaruh tingkat pengetahuan dan hypnobreastfeeding pada ibu hamil trimester III terhadap proses menyusui. Hypnobreastfeeding merupakan bagian dari ilmu Hypnotis. Hypnotis adalah suatu metode membuka gerbang pikiran di alam bawah sadar seseorang. Ilmu ini sebenarnya sudah ada sejak nenek moyang kita. Ilmu ini lebih pada pendekatan komunikasi, sehingga lebih mudah membina situasi persuasif pada seseorang dan lebih mudah dipengaruhi. Adapun hal hal yang perlu diketahui pada ilmu hipnotis adalah gerbang pikiran bawah sadar, tes sugestivitas, trance hypnosis (induction, deeping, depth level tes, suggestion, termination) .

  Gerbang pikiran bawah sadar merupakan suatu pintu yang ada penjaganya sehingga kita harus mampu membukanya. Tes sugestivitas adalah rangkaian tes yang digunakan untuk membuktikan apakah klien sudah masuk dalam kondisi alam bawah sadar, tingkatan tes suggesti dapat dikelompokkan dalam tingkatan baik, sedang, atau buruk. Sugestivitas baik jika pada tahap ini relatif mudah membuka pintu gerbang. Sugestivitas sedang pada tahap ini relatif sulit membuka gerbang pikiran bawah sadar, sugestivitas buruk jika pada tahap ini sangat sulit membuka gerbang pikiran bawah sadar. Hal-hal yang perlu diperhatikan agar sugestivitas berhasil disampaikan terapi harus membuat suasana maupun tempat yang nyaman dan pasien juga dalam keadaan rileks dan bersedia untuk diterapi.

  

Trance hypnosis merupakan proses membuat seseorang tertidur atau pada kondisi

  hipnos. Langkah dasar pada trance hypnosis yaitu induction atau induksi suatu tehnik yang membawa pasien itu dapat merasakan mengantuk atau bahkan tertidur tetapi dalam keadaan masih sadar.(Kirsch, 2001) Cara menginduksi ada beberapa tehnik yaitu dengan cara relaksasi disertai komunikasi murni, dengan cara duduk atau berdiri kemudian bernafas dalam sampe pasien dalam keadaan mengantuk dan tertidur, dengan tehnik pendulum yaitu pasien dipersilahkan menatap pendulum sampai mata pasien terasa berat dan mengantuk. Deepening adalah suatu teknik untuk mendalami kondisi tidur dari pasien, karena pada kondisi tersebut pasien lebih mudah untuk dimasuki sugesti. Filosofi deepening adalah mengajak pasien untuk bervisualisasi secara nyata atau membayangkan jikalau pasien mengalami apa yang dikatakan oleh terapi. Sugesti adalah saran yang diberikan saat pasien sudah berada dalam kondisi trance. Termination adalah langkah paling akhir yang bertujuan membangunkan pasien dalam keadaan sadar kembali (Wong, 2011).Pemberian ASI (Air Susu Ibu) juga sangat bermanfaat dalam membantu involusi uterus. Sebenarnya menyusui bukan suatu kegiatan yang berat, tetapi justru merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan sekali.

  Dengan menyusui kita sebagai seorang ibu akan merasakan puas saat kita sudah berhasil memberikan ASI ekslusif bagi anak kita. Banyak faktor yang mempengaruhi dalam keberhasilan proses menyusui seorang ibu kepada bayinya.

  Menurut penelitian Thomas J dalam Journal of The American Dietetic

  

Association (2001) bahwa Lingkungan disekitar yang positif akan memberikan

  dampak yang positif dalam keberhasilan ibu menyusui bayinya. Contohnya keluarga yang menyayanginya sehingga membuat suasana hati ibu yang menyusui bahagia dan akhirnya air susunya dapat keluar dengan lancar. Kemudian promosi kesehatan dimanapun berada selalu ada pesan atau slogan untuk menyusui bayinya dimanapun tempat dan kapanpun

METODE PENELITIAN

  Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen. Di mana pada metode ini dibutuhkan kelompok yang akan diberi perlakuan dan kelompok sebagai kontrol (Sugiyono,2011). Penelitian ini akan dilakukan di Sukoharjo. dibutuhkan. Rancangan penelitian nanti akan menggunakan dua tempat, 1 tempat untuk group kontrol dan yang lain untuk group perlakuan (Arief, 2004). Sampel yang digunakan Ibu hamil Trimester III di sukoharjo sebanyak 30 orang. Analisa yang digunakan yaitu regresi linier berganda karena membandingkan keadaan yang diberi perlakuan dan yang tidak (Sugiyono, 2008). Statistik yang digunakan adalah statistik non parametris dengan data pengetahuan skala nominal, data hypnobreastfeeding dengan skala nominal, dan proses menyusui dengan data nominal.

HASIL DAN PEMBAHASAN

  Pada penelitian ini data yang perlu di ambil yaitu data pengetahuan ibu hamil trimester III dan terapi hypnobreastfeeding. Di mana hasil data pengetahuan ibu hamil trimester III sebagai berikut :

   Tabel 1. Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III

  NO Pengetahuan Responden Responden Prosentasi Kontrol Perlakuan

  1 Baik

  8 9 53 %

  2 Kurang

  7 6 47% Jumlah

  15 15 100% Pada tabel 1 dapat di lihat bahwa pengetahuan responden pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan mempunyai pengetahuan yang baik. Hal ini membuktikan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang pengertian, manfaat, sosialisasi dan konseling tenaga kesehatan kepada ibu hamil berhasil dalam pelaksanaannya.

   Tabel 2. Data Pekerjaan Responden

  NO Pekerjaan responden Jumlah Prosentase

  1 Ibu Rumah Tangga 10 33 %

  2 Karyawan Swasta 15 50 %

  3 Swasta 5 17 % Jumlah 30 100 %

  Pada tabel 2 di dapatkan hasil bahwa responden sebagian besar merupakan karyawan swasta, besar kemumgkinan bahwa nantinya bayinya akan ditinggal bekerja. Pada akhirnya proses menyusui di awal-awal persalinan harus berhasil dan motivasi, niat dari responden juga harus kuat agar proses menyusui berhasil.

  Berdasarkan dari wawancara sebagian besar pendidikan responden merupakan tamatan sekolah tingkat menengah ada 47% dan yang sarjana hanya 27%, sedangkan yang lain berpendidikan rendah. data responden tentang pengalaman hamil, data ini diperlukan untuk mengetahui ada kemungkinan dengan responden pernah hamil, maka semangat atau motivasi menyusui itu tumbuh karena pengalaman. Data hasil pada kelompok kontrol yang menyusui ada 53%.Berdasarkan data kelompok perlakuan yang menyusui ada 100% artinya semua responden air susunya yang diproduksi keluar dan lancar dalam proses menyusui di awal kelahiran bayi. Berdasarkan umur responden di dapatkan hasil responden yang berumur < 20 tahun ada 3 % dan responden yang berumur 20-35 tahun ada 97 %. Umur ini dikategorikan berdasarkan tingkat resiko kehamilan. Penelitian ini untuk menjawab rumusan masalah yang pertama yaitu adakah pengaruh pengetahuan terhadap proses menyusui adapun hasilnya sebagai berikut

  b Tabel 3. ANOVA (Pengetahuan terhadap Proses Menyusui)

  Model Some of df Mean F Sign square square Regression .072 1 .072 .381 .542 Residual 5.295 28 .189 Total 5.367

  29

  a. Predictors: (Constant), Tingkat Pengetahuan

  b. Dependent Variable : Proses Menyusui Berdasarkan hasil di atas maka nilai F 0.381 mempunyai taraf signifikan 0.542 di mana taraf signifikan tersebut lebih besar dari 0.05 atau taraf signifikan 5%, jadi analisanya pengetahuan tidak berpengaruh pada proses menyusui. Rumusan masalah yang ke dua yaitu adakah pengaruh hypnobreastfeeding terhadap proses menyusui adapun hasilnya sebagai berikut :

  b Tabel 4. ANOVA (Hypnobreastfeeding terhadap Proses Menyusu

  Model Sum of df Mean F Sign squares square Regression 1.633 1 1.633 12.25 .002 a Residual 3.733 28 .133 Total 5.367

  29

  a. Predictors: (Constant), Hypnobreastfeeding

  b. Dependent Variable : Proses Menyusui

  Hasil di atas menunjukkan bahwa uji F 12.250 mempunyai taraf signifikan 0.002 di mana angka tersebut lebih kecil dari taraf signifikan 0.05, maka hypnobreastfeeding berpengaruh pada proses menyusui. Rumusan masalah yang ke tiga yaitu Pengaruh Pengetahuan dan Hypnobreastfeeding terhadap proses menyusui secara bersamaan adapun statistiknya menggunakan analisa data regresi linier berganda, adapun hasilnya sebagai berikut :

  Tabel 5. ANOVA b

  (Pengetahuan dan Hypnobreastfeeding terhadap Proses Menyusui)

  Model Sum of squares df Mean square

  F Sign Regressio n Residual Total

  1.643 3.724 5.367

  2

  27

  29 .822 .138

  5.957 .007 a

  a. Predictors: (Constant), Pengetahuan, Hypnobreastfeeding

  b. Dependent Variable : Proses Menyusui Dari hasil di atas maka pengetahuan dan hypnobreastfeeding berpengaruh terhadap proses menyusui, hal ini di buktikan dari uji F 5.957 memiliki signifikan 0.007 yang mana angka tersebut lebih kecil dari 0.05 atau 5%. Berdasarkan pada hasil pengumpulan data dapat dilihat dan di analisa pada masing-masing karakteristik responden secara analisa deskripsi. Adapun analisa datanya sebagai berikut : Tabel 1 dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan responden dengan kategori baik pada kelompok kontrol jumlahnya lebih sedikit daripada kelompok perlakuan dan masing-masing responden pada kategori pengetahuan baik Dari hasil uji F pada pengetahuan di dapatkan bahwa pengetahuan responden tidak berpengaruh pada proses menyusui. Menurut putriningrum (2013), Banyak responden mengetahui secara baik teori tentang perawatan payudara, manfaat asi ekslusif dan tehnik menyusui yang benar, tetapi pada kenyataannya mereka tidak dapat mempraktekkannya. Hal ini berdasarkan wawancara pada responden kelompok kontrol pada hari pertama setelah melahirkan mereka merasa pesimis jika air susunya tidak dapat keluar, sehingga ketakutan jika bayinya kehausan, adapula karena responden tidak membersihkan putting payudara selama hamil sehingga asi tidak keluar dan keluarga juga tidak memberikan dukungan pada responden dan juga responden malas untuk menyusui merasa masih butuh istirahat setelah persalinan. Pada pemberian terapi hypnobreastfeeding dari hasil uji F 12.250 dengan signifikan 0.002 nilai tersebut lebih kecil dari 0.05 maka hypnobreastfeeding pada ibu hamil Trimester III berpengaruh pada proses menyusui. Hal ini sesuai juga pada penelitian kusmiyati, dkk(2014) bahwa hypnobreastfeeding yang dilakukan pada ibu postpartum berpengaruh pada lamanya pengeluaran asi. Begitu pula jika pengetahuan ibu hamil pada trimester

  III yang baik di tambah dengan terapi hypnobreastfeeding berpengaruh pada proses menyusui. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemberian terapi hypnobreastfeeding pada masa antenatal dan post partum sama – sama memberikan pengaruh yang baik pada proses menyusui. Karena terapi tersebut memberikan motivasi dari alam bawah sadar seseorang, sehingga seberapapun gangguan dari luar jika alam sadar seseorang sudah tertanam kuat, maka tidak akan terpengaruh lingkungan dari luar. Tindakan seseorang pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal, di mana faktor eksternal dipengaruhi oleh informasi, pendidikan, pengalaman dan pekerjaan. Sedangkan faktor internal dipengaruhi oleh keturunan, motivasi. Dalam hal ini jika motivasi yang dimiliki responden hanya pada keadaan sadar sepenuhnya, maka lebih mudah terpengaruh lingkungan luar, tetapi jika pada Hypnobreastfeeding pemberian suggesti pada keadaan di alam bawah sadar, sehingga otak lebih mudah terkontrol dan mudah untuk di arahkan tanpa ada perlawanan dari responden. Semua kalimat positif yang mengarahkan pada manfaat ASI lebih mudah diterima dan tertanam dalam otak lebih lama karena pada saat kondisi rileks responden dalam kondisi gelombang otak semakin menurun dari beta, alfa, teta dan delta. Hypnobreastfeeding pada penelitian ini juga mampu memberikan efek relaksasi sehingga mampu menurunkan tensi ibu hamil yang tinggi. Sebagian besar ibu hamil yang telah di hypnobreastfeeding merasakan sangat nyaman dan bahagia. Hasil evaluasi pada penelitian ini ibu hamil yang sudah diterapi dapat memproduksi asi yang berlimpah yang dibuktikan dengan tabungan asi ibu untuk ibu-ibu yang bekerja. Terapi ini bisa dilakukan pada ibu hamil di mana pertama kali di lakukan dengan tatap muka oleh terapis setelah itu ibu hamil dapat melakukan sendiri di rumah dengan bantuan headset yang sudah diberi musik dan suggesti.

  KESIMPULAN

  Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa Pemberian Terapi hypnobreastfeeding secara mandiri pada ibu hamil trimester III dan Hypnobreastfeeding berpengaruh pada proses menyusui. Berdasarkan hasil kesimpulan di atas maka hypnobreastfeeding dapat dimanfaatkan oleh semua tenaga kesehatan khususnya bidan dalam tugasnya sebagai tonggak keberhasilan dalam memotivasi ibu untuk memberikan ASI nya pada bayinya secara ekslusif.

  KEPUSTAKAAN

  Arief TQ, 2004. Pengantar Metodologi Penelitian Untuk Ilmu Kesehatan. Klaten: CSGF.

  A. M. Cyna1,2004. Hypnosis For Pain Relief In Labour and Childbirth: a

  systematic review. British Journal of AnesthesiaBr. J. Anaesth. (2004) 93 (4):505-

  511.doi: 10.1093/bja/aeh225First published online: July 26, 2004 Fikawati.dkk, 2012. Penyebab Keberhasilan dan kegagalan Praktik pemberian

  ASI Ekslusif . Jurnal Kesmas Helen F, 1999. Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC.

  Isotani, Toshiaki, 2001.EEG source localization and global dimensional

  complexity in high . Neuropsychobiology; 2001; 44, 4; ProQuest Biology

  Journals.pg. 192

  Kirsch. Irving, 2001. The altered states of hypnosis. Social Research; Fall 2001; 68, 3; ProQuest Sociology Kusmiyati.dkk, 2014. Pengaruh Hypnobreastfeeding Terhadap kecemasan dan Waktu pengeluaran Air susu Ibu pada Ibu Post Partum Primipara di Yogyakarta. Jurnal Teknologi Kesehatan, vol. 12, No 2, November 2014

Larkin. Marilynn,1999. Hypnosis makes headway in the clinic.The Lancet 358

296 (Dec 2001,01) ; 1917

  Omni, 1993.Bigger breasts through hypnosis?. May 1993; 15, 7; ProQuest Agriculture Journals. pg. 32 Putriningrum.dkk, 2013. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Primigravida

  tentang Perawatan Payudara dengan tindakan merawat Payudara di BPS Sunarsi Sumberlawang Sragen . Jurnal Kesmadaska, Vol 4, No 2 Juli 2013

  

Raz. Amir, 2005. Hypnotic suggestion reduces conflict in the human brain.

Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America.

Jan 1, 1992 (Vol. 89, no. 1); 0027-8424

Stopka. Thomas J, 2001. An innovative community-based approach to encourage

  breastfeeding among Hispanic/Latino women. Journal of the American Dietetic Association; Jun 2002; 102, 6; Sugiyono, 2008. Statistik Untuk Penelitian.Alfa Beta. Bandung Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan RD. Bandung: Alfa Beta.

  Whorwell, 1992. Physiological Effects of Emotion : Assesment Via Hypnosis.The

  Lancet; Jul 11, 1992; 340, 8811; ProQuest Biology Journals pg. 69

  Wong MF, 2010. Hipnopunktur kombinasi Hipnotis dan Akupunktur. Jakarta: Penebarplu Terimakasih Kepada Dirjen DIKTI yang telah membiayai penelitian ini, semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan bidang kesehatan khususnya bidang kebidanan.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS) TENTANG KANKER LEHER RAHIM DENGAN PELAKSANAAN DETEKSI DINI DENGAN METODE INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI KELURAHAN KANDRI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNUNG PATI KOTA SEMARANG

0 0 8

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN DENGAN PERAWATAN POST PARTUM PADA IBU NIFAS DI BPM NY. NUR AENI FARIDA Am.Keb GUNUNG PATI SEMARANG

0 0 9

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KADARZI DAN PMT DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU SEKAR TANJUNG BANARAN KEL. SEKARAN KEC. GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

0 0 19

PENGARUH KOMBINASI VITAMIN C DAN E TERHADAP KADAR FOLLICLE STIMULATING HORMONE (FSH) PADA TIKUS YANG TERPAPAR MONOSODIUM GLUTAMATE (MSG)

0 0 11

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI POLIO DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKSANAKAN IMUNISASI POLIO PADA BAYI DI DESA KRAGAN GONDANGREJO KARANGANNYAR.

0 0 10

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN SUSU FORMULA DENGAN PRAKTEK PEMBERIAN SUSU FORMULA PADA BAYI USIA 7-12 BULAN DI PUSKESMAS NGEMPLAK SIMONGAN

0 1 11

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) DENGAN SIKAP TERHADAP ABORSI DI KELURAHAN NGEMPLAK SIMONGAN KOTA SEMARANG

0 0 11

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TEKNIK PEMBERIAN AIR SUSU DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN DIARE PADA NEONATUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEBDOSARI KOTA SEMARANG Rizki Lestari Widia Larasati Widyah Setiyowati) Lingga Kurniati) )Akademi kebidanan Abdi Husad

0 0 14

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS CANDI LAMA KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG Defi Ratnasari Ari Murdiati) Frida Cahyaningrum) )Akademi kebidanan Abdi Husada Semarang Korespondensi: ari.murdiatiyahoo.c

0 0 10

PERBEDAAN RATA-RATA HASIL PENGUKURAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR HB SAHLI DAN HB ELEKTRIK

0 0 11