Siapkah kita memasuki Masyarakat Ekonomi
SIAPKAH KITA (INDONESIA)
MEMASUKI MASYARAKAT
EKONOMI ASEAN
DI 2015
Stadium General
09/19/18
Uray B. Asnol
1
Outline
1.
2.
3.
4.
Latar belakang Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA) 2015
Kondidisi Sistemik Indonesia Memasuki
MEA: Kondisi Daya Saing, Tantangan dan
Kinerja Perdagangan
Strategi Menghadapi FTA
Harapan-harapan
09/19/18
Uray B. Asnol
2
LATAR BELAKANG
MASYARAKAT EKONOMI
ASEAN (MEA) 2015
09/19/18
Uray B. Asnol
3
Posisi Indonesia di
Dunia
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Negara demokratis terbesar ketiga
di dunia setelah India, USA;
Ekonomi terbesar di Asia Tenggara
dengan 240 juta penduduk;
Pertumbuhan ekonomi tertinggi di
dunia (4,5%) setelah RRT dan India;
Pendiri (dan “pemimpin”) ASEAN;
Anggota G-20;
Anggota APEC;
Ketua G-33 WTO;
Chairmanship ASEAN 2011.
4
09/19/18
Uray B. Asnol
4
ENLARGEMENT
DEEPENING
1967: INA, MAL
PHI, SIN, THA
1984: BRU
1995: VN
2004: ASN-China
1997: LAO, MYM
1977:
PTA
1992: CEPT AFTA
1995:
AFAS
1997: ASEAN Vision
2020
1998: AIA
1999: CAM
2006: ASN-KOR
2008: ASN-JAP
EAFTA Study
CEPEA Study
2009: ASN-ANZ;
ASN-India;
ASN-China
Investment;
ASN Korea
Investment
2010: ASEAN Plus
Working Groups on
ROO, Tarif
Nomenclature,
Customs, Ec
Cooperation
2003: 3 Pillars of ASEAN Community
2020;
11 Priority Integration Sectors (PIS)
2005: Logistics as
PIS
2007: AEC 2015; ASEAN Charter; AEC
Blueprint
2008: frst year of AEC Blueprint;
ASEAN Charter entered into force
ASEAN Economic
Community 2015
2009: ATIGA, ACIA, AEC Scorecard
2010: Connectivity Master Plan
2011: ASEAN Economy 09/19/18
in a Global
Economy of
Uray B. Asnol
5
Mengapa MEA 2015
Perdagangan intra dan extra ASEAN terus
berkembang tumbuh kesadaran untuk menjaga
Sentralitas ASEAN dalam peta dunia yang
semakin mengarah pada regionalism
Impetus untuk mewujudkan AEC antara lain:
meningkatkan daya saing dan daya tarik vis a
vis RRT dan India;
meningkatkan kesatuan dan posisi tawar ASEAN
dalam rangka perundingan ASEAN + 1 (RRT,
Korea, Jepang, Australia-NZ, India) dan arsitektur
reginal baru (ASEAN+3/ASEAN+6/ASEAN+8?);
merespon meningkatnya trend regionalism vs
multilateralism
09/19/18
Uray B. Asnol
6
6
ASEAN Vision 2020
A stable, prosperous, and highly competitive region
with equitable economic development, and reduced
poverty and socio-economic disparities (ASEAN
Summit, Kuala Lumpur, December 1997)
Bali Concord II 2003
Three pillars of realizing ASEAN Vision: ASEAN
Economic
Community, ASEAN Security Community, ASEAN
SocioCultural Community (ASEAN Summit, Bali, October
2003)
09/19/18
Uray B. Asnol
7
Bali Concord II 2003
ASEAN Economic Community: “free fows of goods,
services, investment, skilled labor and freer fow of
capital” no later than 2020
(Target 2020 dipercepat menjadi 2015 pada ASEAN
Summit bulan Januari 2007)
Pada tahun 2003 juga disepakati 11 Priority
Integration Sectors (7 goods dan 4 services) yang
ditargetkan mencapai integrasi pada 2010 (pada
tahun 2005 ditambah satu lagi PIS services: logistics
services)
KTT ASEAN 2007 Singapore
AEC Blueprint 2015 disahkan, bersama
penandatanganan ASEAN Charter
09/19/18 Uray B. Asnol
8
(7 sektor barang, 5 sektor jasa-jasa)
Agro-based products
Air travel
Automotive
E-ASEAN
Electronics
Fisheries
Healthcare
Rubber-based products
Textiles & apparels
Tourism
Wood-based products
Logistics Services (2013)
09/19/18
Uray B. Asnol
9
KONDISI SISTEMIK
INDONESIA
MENGHADAPI MEA
2015
09/19/18
Uray B. Asnol
10
Beberapa Kondisi Sistemik
Infrastruktur
Jalan-raya 34.000 km, sebagian besar peninggalan
jaman Belanda
Jalan tol hanya 1,82% dari total jalan raya;
pertumbuhan dalam 1 dekade terakhir hanya 3% per
tahun
Neraca listrik PLN defsit 10,95 gigawatt
Rasio panjang jalan dan jumlah pelabuhan adalah 4,5
ribu km/pelabuhan
Regulasi
Masih perlu perbaikan pada indikator (1) starting
business, (2) dealing with permits, (3) employing
workers, (4) registering property, (5) getting credit),
(6) protecting investors, (7) paying taxes, (8) trading
09/19/18
Uray B. Asnol
across borders, (9) Enforcing
contracts,
(10) closing
11
Konsumerisme
Pertumbuhan ekonomi semakin ditopang oleh
konsumsi publik yang secara agregat tidak
memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan
negara
Perilaku konsumtif disebabkan oleh tingkat
pendidikan rendah, perkembangan IT yang
mempengaruhi gaya hidup, iklan yang semakin
gencar mendorong ke arah konsumsi
Daya Saing
Global Competitiveness Index 2009-2010: peringkat
Indonesia yang berada pada urutan ke-4 di ASEAN
09/19/18 Uray B. Asnol
(rank 54-55 di dunia)
12
GCI 20092010
GCI 2008-2009
Rank
Rank
3
5
Malaysia
24
21
China
29
30
Thailand
36
34
Indonesia
54
55
Viet Nam
75
70
Philippines
87
71
Singapore
09/19/18
Uray B. Asnol
13
Infrastruktur Teknologi
Pertumbuhan jaringan telepon per 1.000 orang dan
pemakaian telepon bergerak per 1.000 orang masih rendah
dibanding Malaysia, Singapore dan Thailand
Berdampak pada ketertinggalan pelaku usaha dalam hal
akses kepada data dan informasi pasar
Akses Permodalan
Data World Bank 2008 menunjukkan bahwa akses pada
permodalan masih lebih baik daripada China dan India,
namun masih berada di bawah Malaysia, Thailand dan
Singapore. Tetapi maslaah utama adalah tingkat suku bunga
(INA adalah yang tertinggi di ASEAN!)
09/19/18
Uray B. Asnol
14
Impor dengan Fasilitas FTA masih rendah
•
Secara agregat kegiatan perdagangan dengan skim FTA masih rendah dibanding
dengan skim MFN
09/19/18
Uray B. Asnol
15
15
Peringkat Daya Saing Negara 2005-2009
No.
Negara
2005
2006
2007
2008
2009
(60 negara) (61 negara) (55 negara) (55 negara) (57 negara)
1
1
1
1
1
1
Amerika Serikat
2
Jepang
19
16
24
22
17
3
Malaysia
26
22
23
19
18
4
R.R. China
29
18
15
17
20
5
Korea
27
32
29
31
27
6
India
33
27
27
29
30
7
Indonesia
50
52
54
51
42
8
Filipina
40
42
45
40
43
Sumber: IMD World Competitiveness Year Book 2009
09/19/18
Uray B. Asnol
16
16
Peringkat Kinerja Ekonomi 2005-2009
No.
Negara
2005
2006
2007
2008
2009
1
Amerika Serikat
1
1
1
1
1
2
R.R. China
3
3
2
2
2
3
Malaysia
8
10
12
8
9
4
India
12
7
10
18
12
5
Jepang
20
14
22
29
24
6
Indonesia
51
53
55
52
41
7
Korea
38
36
49
47
45
8
Filipina
36
45
45
42
51
Sumber: IMD World Competitiveness Year Book 2009
09/19/18
Uray B. Asnol
17
17
Peringkat Efsiensi Pemerintah 2005-2009
No.
Negara
2005
2006
2007
2008
2009
1
R.R. China
20
17
8
12
15
2
Malaysia
23
19
21
19
19
3
Amerika Serikat
16
14
19
18
20
4
Indonesia
45
45
46
38
33
5
India
32
30
33
23
35
6
Korea
28
41
31
37
36
7
Jepang
33
26
34
39
40
8
Filipina
40
39
47
41
42
Sumber: IMD World Competitiveness Year Book 2009
09/19/18
Uray B. Asnol
18
18
Peringkat Efsiensi Bisnis 2005-2009
No.
Negara
2005
2006
2007
2008
2009
1
India
20
18
19
20
11
2
Malaysia
22
19
15
14
13
3
Amerika Serikat
3
4
6
3
16
4
Jepang
31
22
27
24
18
5
Korea
27
38
38
36
29
6
Filipina
34
37
39
31
32
7
R.R. China
41
27
26
33
37
8
Indonesia
50
49
45
44
38
Sumber: IMD World Competitiveness Year Book 2009
09/19/18
Uray B. Asnol
19
19
Peringkat Efsiensi Infrastruktur 2005-2009
No.
Negara
2005
2006
2007
2008
2009
1
Amerika Serikat
1
1
1
1
1
2
Jepang
3
2
6
4
5
3
Korea
20
22
19
21
20
4
Malaysia
28
27
26
25
26
5
R.R. China
36
33
28
31
32
6
Indonesia
51
53
54
53
55
7
Filipina
47
49
51
48
56
8
India
46
47
50
49
57
Sumber: IMD World Competitiveness Year Book
2009
09/19/18
Uray B. Asnol
20
20
Kinerja Perdagangan Indonesia - ASEAN
In (000 million) US$
In million US$
Uraian
Ekspor
Indonesia ke
ASEAN
Impor
Indonesia dari
ASEAN
Neraca
Perdagangan
(INA - ASEAN)
Ekspor
Indonesia ke
Dunia
Impor
Indonesia dari
Source:
National Bureau
Dunia
2006
2007
2008
2009
2010
(jan-jun)
2003
2004
2005
10,725.
30
12,994.
20
15,823.
70
18,483.1
0
22,292.
10
27,170.8
0
24,623.9
0
16,550.
55
7,729.8
0
11,494.
40
17,039.
90
19,379.2
0
23,792.
10
40,991.7
0
27,722.0
0
18,781.
94
2,995.5
0
1,499.8
0
1,216.20
-896.10
1,500.00
13,820.90
3,098.10
2,231.39
61,058.
20
71,584.
60
85,660
100,798.
60
114,10
0
137,020.
40
116,510.
03
72,558.
68
32,550.
46,524.
57,700.
61,065.5
74,473.
129,197.
09/19/18
Uray
B.
Asnol
70 prepared
50by Ministry90
0
40
30
of Statistics
of Trade
96,829.2
4
62,937.
21
38
Nilai Ekspor Indonesia ke Negara Anggota ASEAN
14.000
Nilai (US$ juta)
12.000
10.000
2005
2006
2007
2008
2009
8.000
6.000
4.000
2.000
0
BRU
CAMB
LAO
PHIL
MAL
MYAN
SING
THA
VIET
• Ekspor Indonesia yang paling nyata dengan SING dan
THAI terjadi pada tahun 2008,
• Ekspor ke MAL dan PHIL dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan;
09/19/18
Uray B. Asnol
22
Nilai Impor Indonesia dari Negara ASEAN
25.000
Nilai (US$ juta)
20.000
2005
15.000
2006
2007
2008
2009
10.000
5.000
0
BRU
CAMB
LAO
PHIL
MAL
MYAN
SING
THA
VIET
• Namun, impor Indonesia terbesar juga berasal dari
SING, MAL dan THAI, dengan nilai tertinggi terjadi
pada tahun 2008
09/19/18
Uray B. Asnol
23
Neraca Perdagangan Indonesia vs Negara ASEAN
4.000
Nilai (US$ juta)
2.000
0
-2.000
BRU
CAMB
LAO
PHIL
MAL
MYAN
SING
THA
VIET
-4.000
-6.000
-8.000
2005
2006
2007
2008
2009
-10.000
• Neraca perdagangan INA surplus dengan PHIL, VIET, CAMB,
MYAN dan LAO selama 2005 – 2009; dengan MAL kembali
surplus pada thn 2009
• Dengan BRUN dan THA sepanjang 2005-1009 selalu
mengalami defsit;
• Defsit perdagangan dengan SING
pada Uray
2008-2009
cukup
09/19/18
B. Asnol
24
Nilai Ekspor Indonesia ke ASEAN, Negara Mitra dan Dunia
Periode 2005-2009
160,000.0
140,000.0
Nilai: juta US$
120,000.0
100,000.0
80,000.0
60,000.0
40,000.0
20,000.0
0.0
2005
2006
ASEAN
CHINA
2007
J EPANG
KOREA
2008
INDIA
AUSTRALIA
2009
DUNIA
Nilai ekspor ke ASEAN, Negara Mitra, dan Dunia dari tahun ke
tahun mengalami peningkatan, tertinggi pada tahun 2008.
Setelah ASEAN, Jepang merupakan negara tujuan ekspor
penting Indonesia
09/19/18
Uray B. Asnol
25
140,000
Impor Indonesia dari ASEAN, Negara Mitra dan Dunia
Periode 2005-2009
Nilai : Juta US$
120,000
100,000
80,000
60,000
40,000
20,000
0
2005
ASEAN
2006
CHINA
2007
JEPANG
KOREA
09/19/18
2008
INDIA
AUSTRALIA
Uray B. Asnol
2009
DUNIA
26
Kinerja Perdagangan Jasa ASEAN
Rata-rata sektor jasa menyumbang 40-50% thdp GDP
negara-negara ASEAN
Kontribusi sektor jasa ke GDP di Singapura mencapai
lebih dari 65%, yang terendah adalah Laos + 25%
09/19/18
Uray B. Asnol
27
Export 2007
Singapore
45.4%
Philippines
5.2%
Myanmar
0.2%
Malaysia
19.1%
Lao PDR
0.2%
Thailand
19.1%
Indonesia
5.3%
Cambodia
0.9%
Brunei
Darussalam
0.5%
Viet Nam
4.1%
Ekspor jasa INA berada pada urutan ke-4 setelah SIN, THA
& MAL, hampir sama dgn PHI
09/19/18
Uray B. Asnol
28
Philippines
4.1%
Myanmar
0.3%
Import 2007
Singapore
40.0%
Malaysia
15.5%
Lao PDR
0.1%
Indonesia
13.2%
Cambodia
Brunei
0.4%
Darussalam
0.6%
Thailand
21.7%
Viet Nam
4.0%
SIN juga importir jasa terbesar di ASEAN, diikuti THA,
MAL & INA di urutan ke-4
09/19/18
Uray B. Asnol
29
STRATEGI INDONESIA
MENGHADAPI MEA
2015
09/19/18
Uray B. Asnol
30
31
09/19/18
Uray B. Asnol
31
I. Pengamanan Pasar Produk Dalam
Negeri
1.
2.
3.
4.
Pengetatan pengawasan penggunaan Surat Keterangan
Asal barang (SKA) dari negara mitra FTA.
Penggunaan produk dalam negeri dengan gerakan ACI,
kampanye “Nation Branding”, dan pengemb ekonomi
kreatif (Inpres No. 6/2009: Program Ekonomi Kreatif yg
hrs dilaksanakan 27 Kementerian dan PEMDA)
PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF.ppt
Menciptakan perdagangan yang sehat dan iklim usaha
yang kondusif: reformasi kebijakan pendukung investasi,
pengemb kawasan perdagangan bebas dan kawasan
ekonomi khusus, dan peningkatan pelayanan perizinan
perdagangan bagi dunia usaha (Unit Pelayanan
Perdagangan, Inatrade, NSW, SKA Online)
Tindakan pengamanan produk dalam negeri dan
09/19/18
Uray B. Asnol
32
II. Penguatan Daya Saing Global
1. Ditetapkan UU Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK).
2. Perbaikan pelayanan publik (National Single Window
(NSW), National Infrastructure Quality, Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (PTSP)/ Sistem Pelayanan Informasi
dan Perijinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE)
3. Peningkatan Efsiensi Perdagangan DN: revitalisasi
pasar domestik, pemberian KUR, penyaluran pupuk
bersubsidi, bantuan pemasaran UMKM dan pengemb
jaringan kemitraan, pengemb ketrampilan pelaku
MUKM, pengemb UMKM ekspor, pengemb perdagangan
berjangka komoditi, pasar lelang dan resi gudang.
4. Pengembangan Infrastruktur lainnya: pembentukan
lembaga-lembaga sertifkasi, Reformasi Regulasi,
Harmonisasi Regulasi Pusat dan Daerah, Penyusunan
Regulasi
5. Menyusun peta logistik dan pasar
dalam negeri untuk
09/19/18 Uray B. Asnol
33
III. Penguatan Ekspor
1. Peresmian LPEI pada tanggal 1 September 2009 (UU
No. 2 tahun 2009), Arah Pengembangan Indonesia
Eximbank Tahun 2010: Pembiayaan, Penjaminan,
Asuransi, dan Sumber Dana
2. Promosi Pariwisata, Perdagangan dan Investasi
3. Program Pengembangan Produk dan Akses Pasar
melalui penciptaan brand, identifkasi potensi ekspor,
dan pengemb produk; serta Peningkatan Kualitas dan
Kuantitas Pelaku Ekspor
4. Program Pengembangan Citra Indonesia: Promosi
Produk Ekspor Nasional (misi dagang, penetrasi
pasar, dan promosi ekspor), ikut serta dalam World
Expo
5. Peningkatan Kerjasama dan Diplomasi Perdagangan
Internasional ditingkat Multilateral, Regional dan
09/19/18 perwakilan
Uray B. Asnol
34
Bilateral serta Penguatan peran
Luar
HAL LAINNYA
1. Program Reformasi Birokrasi
2. Program peningkatan daya saing oleh masingmasing Departemen Pembina Sektor (Industri,
Koperasi dan UKM, Pertanian, Perikanan,
Kehutanan)
3. Koordinasi dan Konsultasi antara instansi
pemerintah dan dengan dunia usaha secara
reguler komunikasi yang intensif antara
pemerintah dan pelaku usaha dalam rangka
membenahi infrastruktur yang diperlukan untuk
mendukung pelaku usaha meningkatkan
dayasaingnya di pasar ASEAN maupun non
09/19/18
Uray B. Asnol
35
ASEAN
Upaya Pemerintah Meningkatkan “Doing Busin
No
Process
Days Before
Days
Targeted
1
Clearance of corporation name
7
1
2
Signing of act of deed
7
1
3
Domicile information
10
Omitted
4
Tax Identification Number
14
1
5
Opening account for paid-up capital
4
1
6
Payment of non-tax revenue
1
1
7
Validation of act of deed
30
7
8
Company registration
15
3
9
Stated in the State Gazette
2
2
10
Trade license
14
3
11
Registration of workers
14*
1*
12
Workers insurance
7*
1*
104
20
Days Total to Open Business
*Can be processed in parallel with # 10
09/19/18
Uray B. Asnol
36
HARAPAN-HARAPAN
09/19/18
Uray B. Asnol
37
Harapan Terhadap Mahasiswa STIKes Kapuas Raya
Sintang
1) Di era perdagangan bebas saat ini transaksi suatu negara
dengan negara lain menjadi semakin mudah dan tidak bisa
dicegah. Di sektor industri manufaktur, penguatan daya
saing mutlak diperlukan untuk dapat bertahan dari ancaman
persaingan yang semakin ketat. Ke depan diharapkan
industri manufaktur dapat semakin berdayasaing sehingga
dapat menembus pasar global
2) Peran Mahasiswa maupun Sarjana menjadi sangat penting
dalam rangka pengembangan sektor industri barang dan
jasa yang mencakup aspek-aspek pengembangan
teknologi, metode dan strategi pemasaran.
09/19/18
Uray B. Asnol
38
38
Harapan........
3) Sebagai persiapan menghadapi perdagangan bebas, dan
terlebih lagi dalam hal menuju ASEAN Economic
Community, dimana diantara negara-negara ASEAN
memungkinkan terjadi perpindahan tenaga kerja secara
bebas, Mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan
kapasitas dirinya sehingga mampu bersaing dengan orangorang dari negara ASEAN lainnya dan bahkan dunia
09/19/18
Uray B. Asnol
39
39
Harapan........
4) Dalam rangka meningkatkan daya saing barang-barang
produksi Indonesia, diharapkan mahasiswa dapat lebih
mencintai barang-barang produksi dalam negeri dengan
membeli barang-barang produksi dalam negeri
5) Selain itu mahasiswa juga diharapkan dapat berperan aktif
untuk mensosialisasikan gerakan cinta produksi Indonesia.
6) Sebagai calon-calon sarjana, diharapkan Mahasiswa Ekonomi
dapat memulai usaha baru atau berwirausaha, terutama di
sektor industri
09/19/18
Uray B. Asnol
40
40
Terima
Kasih
09/19/18
Uray B. Asnol
41
MEMASUKI MASYARAKAT
EKONOMI ASEAN
DI 2015
Stadium General
09/19/18
Uray B. Asnol
1
Outline
1.
2.
3.
4.
Latar belakang Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA) 2015
Kondidisi Sistemik Indonesia Memasuki
MEA: Kondisi Daya Saing, Tantangan dan
Kinerja Perdagangan
Strategi Menghadapi FTA
Harapan-harapan
09/19/18
Uray B. Asnol
2
LATAR BELAKANG
MASYARAKAT EKONOMI
ASEAN (MEA) 2015
09/19/18
Uray B. Asnol
3
Posisi Indonesia di
Dunia
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Negara demokratis terbesar ketiga
di dunia setelah India, USA;
Ekonomi terbesar di Asia Tenggara
dengan 240 juta penduduk;
Pertumbuhan ekonomi tertinggi di
dunia (4,5%) setelah RRT dan India;
Pendiri (dan “pemimpin”) ASEAN;
Anggota G-20;
Anggota APEC;
Ketua G-33 WTO;
Chairmanship ASEAN 2011.
4
09/19/18
Uray B. Asnol
4
ENLARGEMENT
DEEPENING
1967: INA, MAL
PHI, SIN, THA
1984: BRU
1995: VN
2004: ASN-China
1997: LAO, MYM
1977:
PTA
1992: CEPT AFTA
1995:
AFAS
1997: ASEAN Vision
2020
1998: AIA
1999: CAM
2006: ASN-KOR
2008: ASN-JAP
EAFTA Study
CEPEA Study
2009: ASN-ANZ;
ASN-India;
ASN-China
Investment;
ASN Korea
Investment
2010: ASEAN Plus
Working Groups on
ROO, Tarif
Nomenclature,
Customs, Ec
Cooperation
2003: 3 Pillars of ASEAN Community
2020;
11 Priority Integration Sectors (PIS)
2005: Logistics as
PIS
2007: AEC 2015; ASEAN Charter; AEC
Blueprint
2008: frst year of AEC Blueprint;
ASEAN Charter entered into force
ASEAN Economic
Community 2015
2009: ATIGA, ACIA, AEC Scorecard
2010: Connectivity Master Plan
2011: ASEAN Economy 09/19/18
in a Global
Economy of
Uray B. Asnol
5
Mengapa MEA 2015
Perdagangan intra dan extra ASEAN terus
berkembang tumbuh kesadaran untuk menjaga
Sentralitas ASEAN dalam peta dunia yang
semakin mengarah pada regionalism
Impetus untuk mewujudkan AEC antara lain:
meningkatkan daya saing dan daya tarik vis a
vis RRT dan India;
meningkatkan kesatuan dan posisi tawar ASEAN
dalam rangka perundingan ASEAN + 1 (RRT,
Korea, Jepang, Australia-NZ, India) dan arsitektur
reginal baru (ASEAN+3/ASEAN+6/ASEAN+8?);
merespon meningkatnya trend regionalism vs
multilateralism
09/19/18
Uray B. Asnol
6
6
ASEAN Vision 2020
A stable, prosperous, and highly competitive region
with equitable economic development, and reduced
poverty and socio-economic disparities (ASEAN
Summit, Kuala Lumpur, December 1997)
Bali Concord II 2003
Three pillars of realizing ASEAN Vision: ASEAN
Economic
Community, ASEAN Security Community, ASEAN
SocioCultural Community (ASEAN Summit, Bali, October
2003)
09/19/18
Uray B. Asnol
7
Bali Concord II 2003
ASEAN Economic Community: “free fows of goods,
services, investment, skilled labor and freer fow of
capital” no later than 2020
(Target 2020 dipercepat menjadi 2015 pada ASEAN
Summit bulan Januari 2007)
Pada tahun 2003 juga disepakati 11 Priority
Integration Sectors (7 goods dan 4 services) yang
ditargetkan mencapai integrasi pada 2010 (pada
tahun 2005 ditambah satu lagi PIS services: logistics
services)
KTT ASEAN 2007 Singapore
AEC Blueprint 2015 disahkan, bersama
penandatanganan ASEAN Charter
09/19/18 Uray B. Asnol
8
(7 sektor barang, 5 sektor jasa-jasa)
Agro-based products
Air travel
Automotive
E-ASEAN
Electronics
Fisheries
Healthcare
Rubber-based products
Textiles & apparels
Tourism
Wood-based products
Logistics Services (2013)
09/19/18
Uray B. Asnol
9
KONDISI SISTEMIK
INDONESIA
MENGHADAPI MEA
2015
09/19/18
Uray B. Asnol
10
Beberapa Kondisi Sistemik
Infrastruktur
Jalan-raya 34.000 km, sebagian besar peninggalan
jaman Belanda
Jalan tol hanya 1,82% dari total jalan raya;
pertumbuhan dalam 1 dekade terakhir hanya 3% per
tahun
Neraca listrik PLN defsit 10,95 gigawatt
Rasio panjang jalan dan jumlah pelabuhan adalah 4,5
ribu km/pelabuhan
Regulasi
Masih perlu perbaikan pada indikator (1) starting
business, (2) dealing with permits, (3) employing
workers, (4) registering property, (5) getting credit),
(6) protecting investors, (7) paying taxes, (8) trading
09/19/18
Uray B. Asnol
across borders, (9) Enforcing
contracts,
(10) closing
11
Konsumerisme
Pertumbuhan ekonomi semakin ditopang oleh
konsumsi publik yang secara agregat tidak
memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan
negara
Perilaku konsumtif disebabkan oleh tingkat
pendidikan rendah, perkembangan IT yang
mempengaruhi gaya hidup, iklan yang semakin
gencar mendorong ke arah konsumsi
Daya Saing
Global Competitiveness Index 2009-2010: peringkat
Indonesia yang berada pada urutan ke-4 di ASEAN
09/19/18 Uray B. Asnol
(rank 54-55 di dunia)
12
GCI 20092010
GCI 2008-2009
Rank
Rank
3
5
Malaysia
24
21
China
29
30
Thailand
36
34
Indonesia
54
55
Viet Nam
75
70
Philippines
87
71
Singapore
09/19/18
Uray B. Asnol
13
Infrastruktur Teknologi
Pertumbuhan jaringan telepon per 1.000 orang dan
pemakaian telepon bergerak per 1.000 orang masih rendah
dibanding Malaysia, Singapore dan Thailand
Berdampak pada ketertinggalan pelaku usaha dalam hal
akses kepada data dan informasi pasar
Akses Permodalan
Data World Bank 2008 menunjukkan bahwa akses pada
permodalan masih lebih baik daripada China dan India,
namun masih berada di bawah Malaysia, Thailand dan
Singapore. Tetapi maslaah utama adalah tingkat suku bunga
(INA adalah yang tertinggi di ASEAN!)
09/19/18
Uray B. Asnol
14
Impor dengan Fasilitas FTA masih rendah
•
Secara agregat kegiatan perdagangan dengan skim FTA masih rendah dibanding
dengan skim MFN
09/19/18
Uray B. Asnol
15
15
Peringkat Daya Saing Negara 2005-2009
No.
Negara
2005
2006
2007
2008
2009
(60 negara) (61 negara) (55 negara) (55 negara) (57 negara)
1
1
1
1
1
1
Amerika Serikat
2
Jepang
19
16
24
22
17
3
Malaysia
26
22
23
19
18
4
R.R. China
29
18
15
17
20
5
Korea
27
32
29
31
27
6
India
33
27
27
29
30
7
Indonesia
50
52
54
51
42
8
Filipina
40
42
45
40
43
Sumber: IMD World Competitiveness Year Book 2009
09/19/18
Uray B. Asnol
16
16
Peringkat Kinerja Ekonomi 2005-2009
No.
Negara
2005
2006
2007
2008
2009
1
Amerika Serikat
1
1
1
1
1
2
R.R. China
3
3
2
2
2
3
Malaysia
8
10
12
8
9
4
India
12
7
10
18
12
5
Jepang
20
14
22
29
24
6
Indonesia
51
53
55
52
41
7
Korea
38
36
49
47
45
8
Filipina
36
45
45
42
51
Sumber: IMD World Competitiveness Year Book 2009
09/19/18
Uray B. Asnol
17
17
Peringkat Efsiensi Pemerintah 2005-2009
No.
Negara
2005
2006
2007
2008
2009
1
R.R. China
20
17
8
12
15
2
Malaysia
23
19
21
19
19
3
Amerika Serikat
16
14
19
18
20
4
Indonesia
45
45
46
38
33
5
India
32
30
33
23
35
6
Korea
28
41
31
37
36
7
Jepang
33
26
34
39
40
8
Filipina
40
39
47
41
42
Sumber: IMD World Competitiveness Year Book 2009
09/19/18
Uray B. Asnol
18
18
Peringkat Efsiensi Bisnis 2005-2009
No.
Negara
2005
2006
2007
2008
2009
1
India
20
18
19
20
11
2
Malaysia
22
19
15
14
13
3
Amerika Serikat
3
4
6
3
16
4
Jepang
31
22
27
24
18
5
Korea
27
38
38
36
29
6
Filipina
34
37
39
31
32
7
R.R. China
41
27
26
33
37
8
Indonesia
50
49
45
44
38
Sumber: IMD World Competitiveness Year Book 2009
09/19/18
Uray B. Asnol
19
19
Peringkat Efsiensi Infrastruktur 2005-2009
No.
Negara
2005
2006
2007
2008
2009
1
Amerika Serikat
1
1
1
1
1
2
Jepang
3
2
6
4
5
3
Korea
20
22
19
21
20
4
Malaysia
28
27
26
25
26
5
R.R. China
36
33
28
31
32
6
Indonesia
51
53
54
53
55
7
Filipina
47
49
51
48
56
8
India
46
47
50
49
57
Sumber: IMD World Competitiveness Year Book
2009
09/19/18
Uray B. Asnol
20
20
Kinerja Perdagangan Indonesia - ASEAN
In (000 million) US$
In million US$
Uraian
Ekspor
Indonesia ke
ASEAN
Impor
Indonesia dari
ASEAN
Neraca
Perdagangan
(INA - ASEAN)
Ekspor
Indonesia ke
Dunia
Impor
Indonesia dari
Source:
National Bureau
Dunia
2006
2007
2008
2009
2010
(jan-jun)
2003
2004
2005
10,725.
30
12,994.
20
15,823.
70
18,483.1
0
22,292.
10
27,170.8
0
24,623.9
0
16,550.
55
7,729.8
0
11,494.
40
17,039.
90
19,379.2
0
23,792.
10
40,991.7
0
27,722.0
0
18,781.
94
2,995.5
0
1,499.8
0
1,216.20
-896.10
1,500.00
13,820.90
3,098.10
2,231.39
61,058.
20
71,584.
60
85,660
100,798.
60
114,10
0
137,020.
40
116,510.
03
72,558.
68
32,550.
46,524.
57,700.
61,065.5
74,473.
129,197.
09/19/18
Uray
B.
Asnol
70 prepared
50by Ministry90
0
40
30
of Statistics
of Trade
96,829.2
4
62,937.
21
38
Nilai Ekspor Indonesia ke Negara Anggota ASEAN
14.000
Nilai (US$ juta)
12.000
10.000
2005
2006
2007
2008
2009
8.000
6.000
4.000
2.000
0
BRU
CAMB
LAO
PHIL
MAL
MYAN
SING
THA
VIET
• Ekspor Indonesia yang paling nyata dengan SING dan
THAI terjadi pada tahun 2008,
• Ekspor ke MAL dan PHIL dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan;
09/19/18
Uray B. Asnol
22
Nilai Impor Indonesia dari Negara ASEAN
25.000
Nilai (US$ juta)
20.000
2005
15.000
2006
2007
2008
2009
10.000
5.000
0
BRU
CAMB
LAO
PHIL
MAL
MYAN
SING
THA
VIET
• Namun, impor Indonesia terbesar juga berasal dari
SING, MAL dan THAI, dengan nilai tertinggi terjadi
pada tahun 2008
09/19/18
Uray B. Asnol
23
Neraca Perdagangan Indonesia vs Negara ASEAN
4.000
Nilai (US$ juta)
2.000
0
-2.000
BRU
CAMB
LAO
PHIL
MAL
MYAN
SING
THA
VIET
-4.000
-6.000
-8.000
2005
2006
2007
2008
2009
-10.000
• Neraca perdagangan INA surplus dengan PHIL, VIET, CAMB,
MYAN dan LAO selama 2005 – 2009; dengan MAL kembali
surplus pada thn 2009
• Dengan BRUN dan THA sepanjang 2005-1009 selalu
mengalami defsit;
• Defsit perdagangan dengan SING
pada Uray
2008-2009
cukup
09/19/18
B. Asnol
24
Nilai Ekspor Indonesia ke ASEAN, Negara Mitra dan Dunia
Periode 2005-2009
160,000.0
140,000.0
Nilai: juta US$
120,000.0
100,000.0
80,000.0
60,000.0
40,000.0
20,000.0
0.0
2005
2006
ASEAN
CHINA
2007
J EPANG
KOREA
2008
INDIA
AUSTRALIA
2009
DUNIA
Nilai ekspor ke ASEAN, Negara Mitra, dan Dunia dari tahun ke
tahun mengalami peningkatan, tertinggi pada tahun 2008.
Setelah ASEAN, Jepang merupakan negara tujuan ekspor
penting Indonesia
09/19/18
Uray B. Asnol
25
140,000
Impor Indonesia dari ASEAN, Negara Mitra dan Dunia
Periode 2005-2009
Nilai : Juta US$
120,000
100,000
80,000
60,000
40,000
20,000
0
2005
ASEAN
2006
CHINA
2007
JEPANG
KOREA
09/19/18
2008
INDIA
AUSTRALIA
Uray B. Asnol
2009
DUNIA
26
Kinerja Perdagangan Jasa ASEAN
Rata-rata sektor jasa menyumbang 40-50% thdp GDP
negara-negara ASEAN
Kontribusi sektor jasa ke GDP di Singapura mencapai
lebih dari 65%, yang terendah adalah Laos + 25%
09/19/18
Uray B. Asnol
27
Export 2007
Singapore
45.4%
Philippines
5.2%
Myanmar
0.2%
Malaysia
19.1%
Lao PDR
0.2%
Thailand
19.1%
Indonesia
5.3%
Cambodia
0.9%
Brunei
Darussalam
0.5%
Viet Nam
4.1%
Ekspor jasa INA berada pada urutan ke-4 setelah SIN, THA
& MAL, hampir sama dgn PHI
09/19/18
Uray B. Asnol
28
Philippines
4.1%
Myanmar
0.3%
Import 2007
Singapore
40.0%
Malaysia
15.5%
Lao PDR
0.1%
Indonesia
13.2%
Cambodia
Brunei
0.4%
Darussalam
0.6%
Thailand
21.7%
Viet Nam
4.0%
SIN juga importir jasa terbesar di ASEAN, diikuti THA,
MAL & INA di urutan ke-4
09/19/18
Uray B. Asnol
29
STRATEGI INDONESIA
MENGHADAPI MEA
2015
09/19/18
Uray B. Asnol
30
31
09/19/18
Uray B. Asnol
31
I. Pengamanan Pasar Produk Dalam
Negeri
1.
2.
3.
4.
Pengetatan pengawasan penggunaan Surat Keterangan
Asal barang (SKA) dari negara mitra FTA.
Penggunaan produk dalam negeri dengan gerakan ACI,
kampanye “Nation Branding”, dan pengemb ekonomi
kreatif (Inpres No. 6/2009: Program Ekonomi Kreatif yg
hrs dilaksanakan 27 Kementerian dan PEMDA)
PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF.ppt
Menciptakan perdagangan yang sehat dan iklim usaha
yang kondusif: reformasi kebijakan pendukung investasi,
pengemb kawasan perdagangan bebas dan kawasan
ekonomi khusus, dan peningkatan pelayanan perizinan
perdagangan bagi dunia usaha (Unit Pelayanan
Perdagangan, Inatrade, NSW, SKA Online)
Tindakan pengamanan produk dalam negeri dan
09/19/18
Uray B. Asnol
32
II. Penguatan Daya Saing Global
1. Ditetapkan UU Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK).
2. Perbaikan pelayanan publik (National Single Window
(NSW), National Infrastructure Quality, Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (PTSP)/ Sistem Pelayanan Informasi
dan Perijinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE)
3. Peningkatan Efsiensi Perdagangan DN: revitalisasi
pasar domestik, pemberian KUR, penyaluran pupuk
bersubsidi, bantuan pemasaran UMKM dan pengemb
jaringan kemitraan, pengemb ketrampilan pelaku
MUKM, pengemb UMKM ekspor, pengemb perdagangan
berjangka komoditi, pasar lelang dan resi gudang.
4. Pengembangan Infrastruktur lainnya: pembentukan
lembaga-lembaga sertifkasi, Reformasi Regulasi,
Harmonisasi Regulasi Pusat dan Daerah, Penyusunan
Regulasi
5. Menyusun peta logistik dan pasar
dalam negeri untuk
09/19/18 Uray B. Asnol
33
III. Penguatan Ekspor
1. Peresmian LPEI pada tanggal 1 September 2009 (UU
No. 2 tahun 2009), Arah Pengembangan Indonesia
Eximbank Tahun 2010: Pembiayaan, Penjaminan,
Asuransi, dan Sumber Dana
2. Promosi Pariwisata, Perdagangan dan Investasi
3. Program Pengembangan Produk dan Akses Pasar
melalui penciptaan brand, identifkasi potensi ekspor,
dan pengemb produk; serta Peningkatan Kualitas dan
Kuantitas Pelaku Ekspor
4. Program Pengembangan Citra Indonesia: Promosi
Produk Ekspor Nasional (misi dagang, penetrasi
pasar, dan promosi ekspor), ikut serta dalam World
Expo
5. Peningkatan Kerjasama dan Diplomasi Perdagangan
Internasional ditingkat Multilateral, Regional dan
09/19/18 perwakilan
Uray B. Asnol
34
Bilateral serta Penguatan peran
Luar
HAL LAINNYA
1. Program Reformasi Birokrasi
2. Program peningkatan daya saing oleh masingmasing Departemen Pembina Sektor (Industri,
Koperasi dan UKM, Pertanian, Perikanan,
Kehutanan)
3. Koordinasi dan Konsultasi antara instansi
pemerintah dan dengan dunia usaha secara
reguler komunikasi yang intensif antara
pemerintah dan pelaku usaha dalam rangka
membenahi infrastruktur yang diperlukan untuk
mendukung pelaku usaha meningkatkan
dayasaingnya di pasar ASEAN maupun non
09/19/18
Uray B. Asnol
35
ASEAN
Upaya Pemerintah Meningkatkan “Doing Busin
No
Process
Days Before
Days
Targeted
1
Clearance of corporation name
7
1
2
Signing of act of deed
7
1
3
Domicile information
10
Omitted
4
Tax Identification Number
14
1
5
Opening account for paid-up capital
4
1
6
Payment of non-tax revenue
1
1
7
Validation of act of deed
30
7
8
Company registration
15
3
9
Stated in the State Gazette
2
2
10
Trade license
14
3
11
Registration of workers
14*
1*
12
Workers insurance
7*
1*
104
20
Days Total to Open Business
*Can be processed in parallel with # 10
09/19/18
Uray B. Asnol
36
HARAPAN-HARAPAN
09/19/18
Uray B. Asnol
37
Harapan Terhadap Mahasiswa STIKes Kapuas Raya
Sintang
1) Di era perdagangan bebas saat ini transaksi suatu negara
dengan negara lain menjadi semakin mudah dan tidak bisa
dicegah. Di sektor industri manufaktur, penguatan daya
saing mutlak diperlukan untuk dapat bertahan dari ancaman
persaingan yang semakin ketat. Ke depan diharapkan
industri manufaktur dapat semakin berdayasaing sehingga
dapat menembus pasar global
2) Peran Mahasiswa maupun Sarjana menjadi sangat penting
dalam rangka pengembangan sektor industri barang dan
jasa yang mencakup aspek-aspek pengembangan
teknologi, metode dan strategi pemasaran.
09/19/18
Uray B. Asnol
38
38
Harapan........
3) Sebagai persiapan menghadapi perdagangan bebas, dan
terlebih lagi dalam hal menuju ASEAN Economic
Community, dimana diantara negara-negara ASEAN
memungkinkan terjadi perpindahan tenaga kerja secara
bebas, Mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan
kapasitas dirinya sehingga mampu bersaing dengan orangorang dari negara ASEAN lainnya dan bahkan dunia
09/19/18
Uray B. Asnol
39
39
Harapan........
4) Dalam rangka meningkatkan daya saing barang-barang
produksi Indonesia, diharapkan mahasiswa dapat lebih
mencintai barang-barang produksi dalam negeri dengan
membeli barang-barang produksi dalam negeri
5) Selain itu mahasiswa juga diharapkan dapat berperan aktif
untuk mensosialisasikan gerakan cinta produksi Indonesia.
6) Sebagai calon-calon sarjana, diharapkan Mahasiswa Ekonomi
dapat memulai usaha baru atau berwirausaha, terutama di
sektor industri
09/19/18
Uray B. Asnol
40
40
Terima
Kasih
09/19/18
Uray B. Asnol
41