BIOLOGI 3A Teori Belajar Kognitif

TEORI BELAJAR KOGNITIF
MAKALAH INI DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA
KULIAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

DISUSUN OLEH:
ARIF HADI BROTO
WAHIDA FITRIA SHARA

1301145010
1301145115

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA
JAKARTA
2014

LEMBAR PENGESAHAN
Makalah ini telah dikoreksi dan disahkan oleh Dosen Belajar dan
Pembelajaran


Gufron Amirullah, M.Pd.

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala
nikmat, rahmat, dan ridho-Nya makalah “TEORI BELAJAR KOGNITIF” ini
terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Belajar dan Pembelajaran
serta memberikan informasi tambahan kepada para pembaca agar dapat
lebih memahami Teori Belajar Kognitif.
Tak hanya itu, saya juga mengucapkan terima kasih kepada pihakpihak yang sumbernya berupa artikel, tulisan, dan buku telah kami jadikan
referensi guna penyusunan makalah ini, semoga dapat terus berkarya guna
menghasilkan tulisan-tulisan yang mengacu terwujudnya generasi masa
depan yang lebih baik.
Saya berharap, semoga informasi yang ada dalam makalah ini dapat
berguna bagi saya khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Tak ada gading yang tak retak, saya menyadari bahwa makalh ini
masih jauh dari sempurna, maafkan jika kalau banyak kekurangan dan
kesalahan. Saya setulus hati menerima kritik dan saran yang membantu
guna penyempurnaan makalah ini.

Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Jakarta, 5 September 2014
Penyusun

i

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................1
1. Latar belakang ....................................................................1
2. Rumusan masalah .............................................................1
3. Tujuan .................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................2
1. Teori belajar kognitif............................................................2
2. Prinsip umum teori belajar kognitif......................................2
3. Aplikasi teori belajar kognitif dalam pembelajaran..............6
BAB III PENUTUP...............................................................................7
1. Kesimpulan..........................................................................7

2. Saran...................................................................................7
Daftar pustaka.....................................................................................iii

ii

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Belajar adalah kegiatan yang melibatkan kompleksnya proses berpikir.
Belajar terjadi antara lain meliputi pengaturan stimulus yang didapat dan
disesuaikan dengan struktur kognitif yang sudah dipunyai dan terbentuk
dalam pikiran seseorang atas dasar pemahaman dan pengalaman. Teori
belajar kognitif menerangkan belajar dengan cara fokus pada perubahan
proses jiwa dan struktur yang terjadi sebagai akibat dari usaha untuk
memahami kehidupan. Teori kognitif yang dipakai untuk menerangkan tugas
yang sederhana seperti mengingat nomor telepon dan kompleks dan
memesahkan masalah yang tidak jelas.
Secara umum terdapat ada tiga jenis teori belajar yang telah dikenal, yaitu
teori belajar Behavioristik, Kognitif dan teori belajar Konstruktivistik. Namun
pada pembahasan kali ini, akan disampaikan pembahasan mengenai teori

belajar kognitif. Teori belajar ini tidak sama dengan teori belajar behavioristik.
Teori kognitif lebih mementingkan sebuah proses belajar dari pada hasil
dari belajar itu sendiri. Untuk penganut aliran kognitif mengungkapkan bahwa
belajar bukanlah sekedar melibatkan hubungan diantara respon dan stimulus.
Berbeda dengan model belajar behavioristik
yang mempelajari setiap proses
1
belajar hanya menjadi hubungan stimulus-respon.
2. Rumusan Masalah
1) Pengertian Teori Belajar Kognitif?
2) Apa saja prinsip umum Teori Belajar Kognitif?
3) Apa saja aplikasi teori kognitif dalam pembelajaran?
3. Tujuan
1) Pembaca mengetahui tentang Teori belajar Kognitif..
2) Apa saja pandangan dalam Teori Belajar Kognitif.
3) Sebagai pemenuhan tugas kuliah.

1

BAB II

PEMBAHASAN
1. Teori Belajar Kognitif
Teori kognitif lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil
belajarnya. Teori ini mengatakan bahwa belajar tidak sekedar melibatkan
hubungan antara stimulus dan respon, melainkan tingkah laku seseorang
ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang
berhubungan dengan tujuan belajarnya. Teori kognitif juga menekankan
bahwa bagian-bagian dari suatu situasi saling berhubungan dengan
seluruh konteks situasi tersebut. Teori ini berpandangan bahwa belajar
merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, pengolahan
informasi, emosi, dan aspek-aspek kejiwaan lainnya. Belajar merupakan
aktivitas yang melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks.
2. Prinsip umum teori Belajar Kognitif
Lebih mementingkan proses belajar daripada hasil Disebut model
perseptual.Tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta
pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan
belajarnya.
Belajar merupakan perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak
selalu dapat terlihat sebagai tingkah laku yang nampak. Memisahmisahkan atau membagi-bagi situasi/materi pelajaran
menjadi

komponen-komponen yang kecil-kecil dan mempelajarinya secara
terpisah-pisah, akan kehilangan makna.
Belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan,
retensi, pengolahan informasi, emosi, dan aspek-aspek kejiwaan lainnya.
Belajar merupakan aktivitas yang melibatkan proses berpikir yang sangat
kompleks.
Dalam praktek pembelajaran teori ini tampak pada tahap-tahap
perkembangan(J. Piaget), Advance organizer (Ausubel), Pemahaman
konsep (Bruner), Hierarki belajar (Gagne), Webteaching (Norman).Dalam
kegiatan pembelajaran keterlibatan siswa aktif amat dipentingkan. Materi
pelajaran disusun dengan pola dari sederhana ke kompleks. Perbedaan

2

3

individu siswa perlu diperhatikan, karena sangat
keberhasilan siswa belajar.
Beberapa pandangan tentang teori kognitif, diantaranya:


mempengaruhi

A. Teori perkembangan Piaget
Piaget merupakan salah seorang tokoh yang disebut-sebut
sebagai pelopor aliran konstruktivisme. Salah satu sumbangan
pemikirannya yang banyak digunakan sebagai rujukan untuk
memahami perkembangan kognitif individu yaitu teori tentang
tahapan perkembangan individu. Menurut Piaget, perkembangan
kognitif merupakan suatu proses genetik, yaitu suatu proses yang
didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf.
Dengan makin bertambahnya umur seseorang, maka makin
komplekslah susunan sel syarafnya dan makin meningkat pula
kemampuannya. Piaget tidak melihat perkembangan kognitif
sebagai sesuatu yang dapat didefinisikan secara kuantitatif. Ia
menyimpulkan bahwa daya piker atau kekuatan mental anak yang
berbeda usia akan berbeda pula secara kualitatif. Menurut Piaget,
proses belajar akan terjadi jika mengikuti tahap-tahap asimilasi,
akomodasi, dan ekuilibrasi (penyeimbangan antara asimilasi dan
akomodasi).1
Piaget membagi fase perkembangan kognitif ini menjadi empat

tahap yakni:
a. Tahap sensorimotor yang dimulai sejak lahir sampai
dengan usia 2 tahun. Pada tahap ini anak mempelajari
lingkungannya melalui gerakan dan perasaan serta
mempelajari objek secara permanen.
b. Tahap praoprasional berlangsung dari usia 2-7 tahun,
pada fase ini seorang anak memiliki kemampuan berfikir
magis yang lebih berkembang dan mulai memperoleh
keampuan motorik.
c. Tahap operasional konkrit mulai dari usia 7-11 tahun.
Anak-anak yan berada dalam fase ini mulai dapat berfikir
secara logis tetepi kemampuan berfikirnya sangat konkrit
1

Ahmad wahab jufri. Belajar dan pembelajaran sains. Bandung: pustaka reka cipta. 2013.
hlm. 20

4

d. Tahap operasional formal berlaku setelah usia 11 tahun.

Dalam fase ini seorang anak sudah dapat mengembangkan
kemampuan berfikir yang bersifat abstrak.2
Implikasi teori perkembangan kognitif Piaget dalam pembelajaran
adalah :
a. Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa.
Oleh karena itu guru mengajar dengan menggunakan bahasa
yang sesuai dengan cara berfikir anak.
b. Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi
lingkungan dengan baik. Guru harus membantu anak agar
dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik-baiknya.
c. Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru
tetapi tidak asing.
d. Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap
perkembangannya.
e. Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk
saling berbicara dan diskusi dengan teman-temanya.
B. Teori belajar menurut Bruner
Dalam memandang proses belajar, Bruner menekankan adanya
pengaruh kebudayaan terhadap tingkah laku seseorang. Dalam
teorinya, “free discovery learning” ia mengatakan bahwa proses

belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori,
aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai
dalam kehidupannya. Menurut Bruner perkembangan kognitif
seseorang dapat ditingkatkan dengan cara menyusun materi
pelajaran dan menyajikannya sesuai dengan tahap perkembangan
orang tersebut.
Model pemahaman dari konsep Bruner menjelaskan bahwa
pembentukan konsep dan pemahaman konsep merupakan dua
kegiatan mengkategori yang berbeda yang menuntut proses
berpikir yang berbeda pula. Menurutnya, pembelajaran yang
selama ini diberikan di sekolah banyak menekankan pada
2

Ibid., hlm.17

5

perkembangan kemampuan analisis, kurang mengembangkan
kemampuan berpikir intuitif. Padahal berpikir intuitif sangat penting

untuk mempelajari bidang sains, sebab setiap disiplin mempunyai
konsep-konsep, prinsip, dan prosedur yang harus dipahami
sebelum seseorang dapat belajar. Cara yang baik untuk belajar
adalah memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses
intuitif dan akhirnya sampai pada suatu kesimpulan (discovery
inquiry learning).
Pembelajaran dengan strategi diskoveri-inkuiri memiliki keuntungan
seperti:
a. Pegetahuan yang diperoleh dengan cara ini dapat bertahan
lama dalam ingatan jika dibandingkan dengan pengetahuan
yang diperoleh dengan cara lain.
b. Dapat meningkatkan kemampuan berfikir, karena peserta
didik dilatih untuk menganalisis informasi untuk
menyeesaikan permasalahan.
c. Dapat membangkitkan rasa ingin tahu (curiosity)
d. Dapat meningkatkan motivasi untuk bekerjakeras intuk
menemukan jawaban permasalahan yang diatasinya.
Menurut bruner ada tiga proses kognitif yang terjadi dalam
kegiatan belajar, yaitu:
a. Proses perolehan informasi baru.
b. Proses mentransformasikan informasi yang diterima
c. Relevansi dan ketetapan pengetahuan.3
Menurut Bruner, perkembangan kognitif seseorang terjadi melalui
tiga tahap, yaitu :
a. Tahap enaktif, dalam memahami dunia anak mengunakan
pengetahuan, motorik : sentuhan, pegangan dll.
b. Tahap ikonik, Seseorang memahami objek-objek atau
dunianya melalui gambar-gambar atau visualisasi verbal.
c. Tahap simbolik,seseorang memahami dunia melalui simbolsimbol bahasa, logika, matematika dll.
C. Teori belajar bermakna Ausubel

3

Ibid., hlm.23

6

Menurut Ausubel, belajar seharusnya merupakan asimilasi yang
bermakna bagi siswa. Materi yang dipelajari diasimilasikan dan
dihubungkan dengan pengtahuan yang telah dimiliki siswa dalam
bentuk strukur kognitif. Teori ini banyak memusatkan perhatiannya
pada konsepsi bahwa perolehan dan retensi pengetahuan baru
merupakan fungsi dari struktur kognitif yang telah dimiliki siswa.
Hakikat belajar menurut teori kognitif merupakan suatu aktivitas
belajar yang berkaitan dengan penataan informasi, reorganisasi
perceptual, dan proses internal. Atau dengan kata lain, belajar
merupakan persepsi dan pemahaman, yang tidak selalu berbentuk
tingkah laku yang dapat diamati atau diukur. Dengan asumsi
bahwa setiap orang telah memiliki pengetahuan dan pengalaman
yang telah tertata dalam bentuk struktur kognitif yang dimilkinya.
Proses belajar akan berjalan dengan baik jika materi pelajaran atau
informasi baru beradaptasi dengan struktur kognitif tang telah
dimiliki seseorang.
Beberapa Prinsip Teori Ausubel adalah:
a. Proses belajar akan terjadi jika seseorang mampu
mengasimilasikan pengetahuan yang tlah dimilikinya dengan
pengetahuan baru.
b. Proses belajar akan terjadi melalui tahap-tahap memperhatikan
stimulus, memamahi makna stimulus, menyimpan dan
menggunakan informasi yang sudah dipahami.
c. Siswa lebih ditekankan unuk berpikir secara deduktif (konsep
advance organizer).
3. Aplikasi teori belajar kognitif dalam pembelajaran
a. Keterlibatan siswa secara aktif amat dipentingkan
b. Untuk meningkatkan minat dan meningkatkan retensi belajar perlu
mengaitkan pengetahuan baru dengan struktur kognitif yang telah
dimiliki siswa.
c. Materi pelajaran disusun dengan menggunakan pola atau logika
tertentu dari sederhana ke kompleks.
d. Perbedaan individu pada siswa perlu diperhatikan karena faktor ini
sangat mempengaruhi keberhasilan belajar.
e.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pandangan teori belajar kognitif, siswa adalah individu yang
aktif mempelajari ilmu pengetahuan. Dalam menempuh proses
pembelajaran siswa tidak hanya sekadar bersifat pasif dalam menerima
pengetahuan. Siswa mencari informasi untuk mengatasi maslah yang
dihadapi dan menyusun pengetahuan tersebut untuk memperoleh sebuah
pemahaman baru terhadap masalah yang dihadapi. Konsep penting
adanya pemrosesan informasi yang menjelaskan tentang aktivitas pikiran
individu dalam menerima, menyimpan dan menggunakan informasi yang
dipelajari.
Tidak seperti halnya belajar menurut perspektif behavioris dimana
perilaku manusia tunduk pada peneguhan dan hukuman, pada perspektif
kognitif ternyata ditemui tiap individu justru merencakan respons
perilakunya, menggunakan berbagai cara yang bisa membantu dia
mengingat serta mengelola pengetahuan secara unik dan lebih berarti.
Teori belajar yang berasal dari aliran psikologi kognitif ini menelaah
bagaimana orang berpikir, mempelajari konsep dan menyelesaikan
masalah. Hal yang menjadi pembahasan sehubungan dengan teori
belajar ini adalah tentang jenis pengetahuan dan memori.
B. Saran
Hendaknya pengetahuan tentang kognitif siswa perlu dikaji secara
mendalam oleh para calon guru dan para guru demi menyukseskan
proses pembelajaran di kelas. Tanpa pengetahuan tentang kognitifsiswa,
guru akan mengalami kesulitan dalam mengajar di kelas, yang pada
akhirnya mempengaruhi rendahnya kualitas proses pendidikan yang
dilakukan oleh guru di kelas. Karenafaktorkognitif yang dimiliki oleh siswa
merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan
proses pembelajaran di kelas. Faktor kognitif merupakan jendela bagi
masuknya berbagai pengetahuan siswa melalui kegiatan belajar baik
secara mandiri maupun secara kelompok.

7

DAFTAR PUSTAKA
https://sites.google.com/site/mulyanabanten/home/teori-belajar-behavioristik/
teori-belajar-kognitif diunduh hari Jumat tanggal 5 September 2014
pukul 20.45
http://blogmarlis.blogspot.com/2013/06/teori-belajar-kognitif.html diunduh hari
Jumat tanggal 5 September 2014 pukul 21.17
http://deceng.wordpress.com/2008/06/09/teori-belajar-kognitif/ diunduh hari
Jumat tanggal 5 September 2014 pukul 22.00
Jufri, A wahab. belajar dan pembelajaran sains. Bandung: pustaka reka cipta
2013

iii