Makalah Pendidikan Karakter dan Kualitas

MAKALAH DASAR DASAR ILMU
PENDIDIKAN
Pendidikan Karakter dan Kualitas Pendidikan

OLEH:
TRIA NENCY (1301482)
PENDIDIKAN BIOLOGI
2013

UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME, karena hanya dengan
rahmat-Nyalah makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.Makalah ini disajikan
sesederhana mungkin untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi makalah
ini. Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu Mata
Kuliah Umum Dasar dasar Ilmu Pendidikan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu.
Dengan adanya makalah ini Mahasiswa diharapkan dapat melestarikan dan

menerapkan nilai-nilai luhur pendidikan yang berkarakter untuk memajukan
Negara Indonesia dengan terciptanya generasi penerus bangsa yang unggul dan
berkarakter. Sehingga kita Mahasiswa akan mampu menjadi pribadi yang cerdas,
intensif, mandiri, dan berbudi luhur. Sehingga diharapkan Mahasiswa bisa
menjadi generasi penerus bangsa yang akan membawa bangsa ini menjadi lebih
baik dan lebih maju. Amin.

Padang,12 Mei 2014

Penyusun

Tria Nency

Page 2

DAFTAR ISI

KataPengantar .........................................................................................................2
Daftar Isi ..................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN

a

Latar Belakang..................................................................................................4

b.

Rumusan Masalah.............................................................................................5

c.

Tujuan................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN
a.

Definisi Pendidikan dan Pendidikan Karakter..................................................6

b.

Kondisi Kualitas Pendidikan di Indonesia......................................................10


c.

Faktor yang mempengaruhi Kualitas Pendidikan di Indonesia.......................14

d.

Pentingnya Pendidikan Karakter Terhadap Pendidikan Indonesia.................16

BAB III PENUTUP
a.

Kesimpulan......................................................................................................22

b.

Saran................................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA


Tria Nency

Page 3

BAB I
PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG
Indonesia memerlukan sumberdaya manusia dalam jumlah dan mutu yang

memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi
sumberdaya manusia tersebut, pendidikan memiliki peran yang sangat penting.
Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan
nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan
di setiap jenjang, termasuk di sekolah harus diselenggarakan secara sistematis
guna mencapai tujuan tersebut.
Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga
mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan
masyarakat. Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat (Ali
Ibrahim Akbar, 2000), ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan sematamata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh
kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini
mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen oleh hard skill
dan sisanya 80 persen oleh soft skill. Bahkan orang-orang tersukses di dunia bisa
berhasil dikarenakan lebih banyak didukung kemampuan soft skill daripada hard
skill. Hal ini mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan karakter peserta didik
sangat penting untuk ditingkatkan. Melihat masyarakat Indonesia sendiri juga
Tria Nency

Page 4

lemah sekali dalam penguasaan soft skill. Untuk itu penulis menulis makalah ini,

agar pembaca tahu betapa pentingnya pendidikan karakter bagi semua orang,
khususnya bangsa Indonesia sendiri.

B.

RUMUSAN MASALAH

1.

Apa yang dimaksud dengan pendidikan dan pendidikan karakter?

2.

Bagaimanakah kualitas pendidikan di Indonesia pada saat ini?

3.

Apa sajakah faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan di Indonesia?

4.


Pentingkah pendidikan karakter ditanamakan demi meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia?

C.

TUJUAN

1.

Mengetahui pengertian pendidikan dan pendidikan karakter

2.

Mengetahui kualitas pendidikan di Indonesia

3.

Mengetahui faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan di Indonesia


4.

Mengetahui pengaruh dari pendidikan karakter terhadap kualitas pendidikan
di Indonesia.

Tria Nency

Page 5

BAB II
PEMBAHASAN
A.

DEFINISI PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN KARAKTER

a.Pengertian Pendidikan
Pada dasarnya pengertian pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun
2003 ) adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat.
Menurut kamus Bahasa Indonesia Kata pendidikan berasal dari kata
‘didik’ dan mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai
arti proses atau cara atau perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan
adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan manusiamelalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia)
menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu tuntutan di
dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu
menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka
sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan
dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang
akan datang.
Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,


Tria Nency

Page 6

akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
Negara.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991), Pendidikan diartikan sebagai
proses pembelajaran bagi individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman
yang lebih tinggi mengenai obyek-obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan
tersebut diperoleh secara formal yang berakibat individu mempunyai pola pikir
dan perilaku sesuai dengan pendidikan yang telah diperolehnya.
Dari beberapa pengertian pendidikan menurut ahli tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa Pendidikan adalah Bimbingan atau pertolongan yang
diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai
kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas
hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.
b.Pengertian Pendidikan Karakter
Penguatan pendidikan moral (moral education) atau pendidikan karakter
(character education) dalam konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi

krisis moral yang sedang melanda di negara kita. Krisis tersebut antara lain berupa
meningkatnya pergaulan bebas, maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja,
kejahatan

terhadap

teman,

pencurian

remaja,

kebiasaan

menyontek,

penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, dan perusakan milik orang lain sudah
menjadi masalah sosial yang hingga saat ini belum dapat diatasi secara tuntas,
oleh karena itu betapa pentingnya pendidikan karakter.
Menurut Lickona, karakter berkaitan dengan konsep moral (moral
knonwing), sikap moral (moral felling), dan perilaku moral (moral behavior).
Berdasarkan ketiga komponen ini dapat dinyatakanbahwa karakter yang
baikdidukung oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik,
dan melakukan perbuatan kebaikan. Bagan dibawah ini merupakan bagan
kterkaitan ketiga kerangka pikir ini.

Tria Nency

Page 7

Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Ahli
1. Pendidikan Karakter Menurut Lickona
Secara sederhana, pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai segala
usaha yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi karakter siswa. Tetapi untuk
mengetahui pengertian yang tepat, dapat dikemukakan di sini definisi pendidikan
karakter yang disampaikan oleh Thomas Lickona. Lickona menyatakan bahwa
pengertian pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk
membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan
melakukan nilai-nilai etika yang inti.
2. Pendidikan Karakter Menurut Suyanto
Suyanto (2009) mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir dan
berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama,
baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun negara.
3. Pendidikan Karakter Menurut Kertajaya
Karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu. Ciri
khas tersebut adalah asli dan mengakar pada kepribadian benda atau individu
tersebut, serta merupakan “mesin” yang mendorong bagaimana seorang bertindak,
bersikap, berucap, dan merespon sesuatu (Kertajaya, 2010).
4. Pendidikan Karakter Menurut Kamus Psikologi

Tria Nency

Page 8

Menurut kamus psikologi, karakter adalah kepribadian ditinjau dari titik
tolak etis atau moral, misalnya kejujuran seseorang, dan biasanya berkaitan
dengan sifat-sifat yang relatif tetap (Dali Gulo, 1982: p.29).
c. Nilai-nilai dalam pendidikan karakter
Ada 18 butir nilai-nilai pendidikan karakter yaitu , Religius, Jujur,
Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu,
Semangat Kebangsaan,Cinta tanah air,Menghargai
prestasi,Bersahabat/komunikatif,Cinta Damai,Gemar membaca, Peduli
lingkungan, Peduli social, Tanggung jawab.
Lebih jelas tentang nilai-nilai pendidikan karakter dapat di lihat pada bagan
dibawah ini
nilai-nilai pendidikan karakter

d. Nilai Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter telah menjadi perhatian berbagai negara dalam rangka
mempersiapkan generasi yang berkualitas, bukan hanya untuk kepentingan
individu warga negara, tetapi juga untuk warga masyarakat secara keseluruhan.
Pendidikan karakter dapat diartikan sebagai the deliberate us of all dimensions of
school life to foster optimal character development (usaha kita secara sengaja dari
seluruh dimensi kehidupan sekolah/madrasah untuk membantu pembentukan
karakter secara optimal.

Tria Nency

Page 9

Pendidikan karakter memerlukan metode khusus yang tepat agar tujuan
pendidikan dapat tercapai. Di antara metode pembelajaran yang sesuai adalah
metode keteladanan, metode pembiasaan, dan metode pujian dan hukuman.

B. KONDISI KUALITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA
Sebagai salah satu wahana pembentuk karakter bangsa, sekolah adalah
lokasi penting dimana para "Nation Builders" Indonesia diharapkan dapat
berjuang membawa negara bersaing di kancah global. Seiring dengan derasnya
tantangan global, tantangan dunia pendidikan pun menjadi semakin besar, hal ini
yang mendorong para siswa mendapatkan prestasi terbaik.
Namun, dunia pendidikan di Indonesia masih memiliki beberapa kendala
yang berkaitan dengan mutu pendidikan diantaranya adalah keterbatasan akses
pada pendidikan, jumlah guru yang belum merata, serta kualitas guru itu sendiri
dinilai masih kurang. Terbatasnya akses pendidikan di Indonesia, terlebih lagi di
daerah berujung kepada meningkatnya arus urbanisasi untuk mendapatkan akses
ilmu yang lebih baik di perkotaan.
Menurut pegiat pendidikan Indonesia, Anies Baswedan keterbatasan akses
pendidikan di daerah menjadi pangkal derasnya arus urbanisasi. "Yang menjadi
persoalan, di Jabodetabek jumlahnya sudah proporsional, tapi jangan kita hanya
bicara urban. Justru di luar urban itu kita punya masalah dan itu yang
menyebabkan migrasi ke Jakarta," ujar Anies. Secara tidak langsung, masyarakat
Indonesia didorong untuk melakukan urbanisasi karena keterbatasan fasilitas di
daerah. Ia menilai akses pendidikan harus dibuka seluas-luasnya untuk seluruh
masyarakat dengan penyediaan fasilitas yang mendukung program tersebut.
"Kalau sekolah hanya di ibukota kecamatan, maka yang jauh kan jadi nggak bisa
sekolah," tandasnya.
Selain itu, jumlah guru yang sesuai dengan kualifikasi saat ini dinilai
masih belum merata di daerah. Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Dasar
(Dikdas) Kemendikbud Hamid Muhammad saat ini banyak sekolah dasar (SD) di

Tria Nency

Page 10

Indonesia kekurangan tenaga guru. Jumlahnya diperkirakan mencapai 112 ribu
guru.
Untuk

mengatasinya,

Kementerian

Pendidikan

dan

Kebudayaan

(Kemendikbud) akan bekerja sama dengan pemerintah daerah, baik tingkat
provinsi maupun kabupaten/kota, dalam hal distribusi guru di daerah-daerah
supaya lebih merata. "Jika manajemen guru bisa ditangani lebih optimal, tidak
parsial, maka bisa dipindahkan ke kabupaten atau daerah yang berdekatan,"
ungkap Hamid.
Kemudian, untuk meningkatkan kualitas para guru, Kemendikbud akan
meningkatkan kualifikasi guru melalui beasiswa S-1 bagi guru SD dan SMP.
Hamid menjelaskan, jumlah guru SD di sekolah negeri dan swasta sekitar 1.850
ribu guru. Dari jumlah tersebut, hanya 60 persen guru yang sudah memenuhi
kualifikasi dengan gelar S-1, sedangkan 40 persen lainnya belum memenuhi
kualifikasi. Tiap tahunnya, Kemendikbud juga menyiapkan beasiswa untuk 100
ribu calon guru guna menempuh pendidikan S-1 melalui bantuan beasiswa S-1
untuk guru SD dan SMP. Di dunia internasional, kualitas pendidikan Indonesia
berada di peringkat ke-64 dari 120 negara di seluruh dunia berdasarkan laporan
tahunan UNESCO Education For All Global Monitoring Report 2012. Sedangkan
berdasarkan Indeks Perkembangan Pendidikan (Education Development Index,
EDI), Indonesia berada pada peringkat ke-69 dari 127 negara pada 2011.
Di sisi lain, kasus putus sekolah anak – anak usia sekolah di Indonesia juga
masih tinggi "Berdasarkan data Kemendikbud 2010, di Indonesia terdapat lebih
dari 1,8 juta anak setiap tahun tidak dapat melanjutkan pendidikan,

Hal ini

disebabkan oleh tiga faktor, yaitu faktor ekonomi; anak – anak terpaksa bekerja
untuk mendukung ekonomi keluarga; dan pernikahan di usia dini,” menurut
Sekretaris Direktorat Jendral Perguruan Tinggi Dr. Ir. Patdono Suwignjo, M. Eng,
Sc di Jakarta. Dalam laporan terbaru Program Pembangunan PBB tahun 2013,
Indonesia menempati posisi 121 dari 185 negara dalam Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) dengan angka 0,629. Dengan angka itu Indonesia tertinggal dari
dua negara tetangga ASEAN yaitu Malaysia (peringkat 64) dan Singapura (18),
sedangkan IPM di kawasan Asia Pasifik adalah 0,683.
Tria Nency

Page 11

"Kita

harus menyelesaikan

permasalahan

pendidikan ini,

karena

kepemilikan atas pengetahuan adalah kunci seseorang mencapai kesejahteraan,"
menurut figur pendidikan Indonesia, Anies Baswedan. Dalam perkembangan
pendidikan Indonesia, pemerintah telah melaksanakan berbagai kebijakan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan guna menghadapi persaingan bebas dunia yang
akan segera berlaku dengan terwujudnya komunitas ASEAN pada tahun 2015
mendatang.
Untuk meringankan beban serta memperkokoh dasar pendidikan pada
siswa Indonesia, Kemdikbud memastikan akan sepenuhnya memberlakukan
Kurikulum 2013 mulai tahun 2014, bahkan sudah menyiapkan anggaran untuk
mendukung operasional kurikulum tersebut. "Sudah siap dan tahun depan hampir
semua (sekolah) bisa melaksanakan Kurikulum 2013," ujar Wakil Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI Musliar Kasim.
Kurikulum 2013 merupakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) yang berfokus pada penguasaan pengetahuan yang kontekstual sesuai
daerah dan lingkungan masing-masing.

Kurikulum tersebut menitikberatkan

penilaian siswa pada tiga hal: sikap (jujur, santun, disiplin), keterampilan (melalui
tugas praktek/ proyek sekolah), dan pengetahuan keilmuan. Pada tingkat dasar
seperti SD, kurikulum ini lebih fokus pada pembentukan sikap dan keterampilan
hidup, sedangkan keilmuannya lebih 'ringan' daripada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan.
Pada tingkat lanjutan seperti SMP dan SMA, porsi penguasaan keilmuan
lebih ditingkatkan karena pribadi murid dianggap sudah terbentuk pada tingkat
dasar. Menurut Musliar, kurikulum baru akan diterapkan pada siswa SD kelas 1,
2, 4 dan 5; siswa SMP kelas 8 dan 9; serta siswa SMA kelas 10 dan 11.
Pemerintah tidak akan mencetak buku bahan ajar. Seperti pelaksanaan pada tahun
sebelumnya, Kemendikbud akan mengunggah buku bahan ajar ke dalam situs
internet.

Tria Nency

Page 12

Kemendikbud akan menetapkan harga eceran tertinggi atas buku yang
ditargetkan akan beredar bebas tersebut. Kurikulum 2013 sendiri sebenarnya
sudah dilaksanakan sejak pertengahan tahun 2013 di sejumlah sekolah yang telah
diseleksi, meski sempat dikritik karena pelaksanaannya terkesan dipaksakan.
Sebagai

lembaga

bantuan

internasional

yang

bekerja

di

sektor

pembangunan sosial-ekonomi, USAID Indonesia memberikan penekanan besar
pada pengembangan kualitas pendidikan melalui sejumlah program yang berjalan
sekarang salah satunya adalah melalui program beasiswa S2 USAID-PRESTASI.
Pada tahun ini, USAID -PRESTASI memberikan beasiswa S2 kepada 31
profesional Indonesia. Program ini dibuka untuk umum dan diharapkan dapat
mendukung pengembangan sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya
masing – masing yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi positif di
lingkungan kerja mereka masing – masing setelah merekakembali ke Tanah Air.

Tria Nency

Page 13

C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS
PENDIDIKAN
1. Mahalnya biaya pendidikan
Untuk yang satu ini tanpa saya jabarkan tentu semuanya telah paham
akan hal ini.
2. Sarana dan prasarana
Di beberapa tempat masih banyak gedung sekolah yang kurang layak
pakai dikarenakan berbagai bencana maupun usia bangunan yang cukup
tua sehingga menurunkan semangat dalam belajar. Bahkan penanganan
pemerintah untuk menindak lanjuti hal ini pun dirasa kurang tanggap.
3. Kesejahteraan pendidik
Banyak dari para guru yang mengeluhkan bahwa penghargaan terhadap
pahlawan tanpa tanda jasa ini begitu kurang, bahkan sebagian dari
tenaga pendidik tersebut memiliki sambilan untuk memenuhi kebutuhan
hidup mereka.
4. Kualitas Pendidik
Hal ini merupakan imbas dari kurangnya perhatian pemerintah terhadap
peran tenaga pendidik. Bahkan beberapa tenaga pendidik ada yang
melakukan kekerasan, pelecehan seksual dan tindakan-tindakan
kriminal lainnya.
5. Kurang Minat belajar
Indikator : Mahasiswa yang jadi panutan bagi tingkat dibawahnya
ternyata masih begitu banyak yang tidak mengetahui seberapa besar
tanggung jawab yang harus dipangkunya, dalam pendidikannya tanpa
disadari telah banyak menghabiskan uang pajak rakyat. Coba kita
bayangkan berapa besar uang untuk pembangunan kampus, perbaikan
serta dana pengembangan mahasiswa yang dikucurkan pemerintah. Nah
hal tersebut tentu harus dijawab dengan prestasi minimal lulus tepat
waktu agar para anak bangsa yang lain dapat menikmati fasilitas
tersebut, tapi nyatanya dapat dipastikan bahwa di setiap PT baik negeri

Tria Nency

Page 14

maupun swasta banyak sekali mahasiswa yang lulusnya tertunda
bahkan banyak juga yang terpaksa didrop out oleh pihak Universitas.
6. Pendidikan kurang merata
Beberapa

kawasan

di

Indonesia

masih

banyak

daerah

yang

pendidikannya tertinggal. Hal ini harus segera diatasi agar potensi SDM
yang kompeten dapat merata di seluruh penjuru Indonesia, dengan
demikian mempercepat pembangunan sektor-sektor penting di kawasan
tersebut.Dan yang paling essential adalah
7. Merosotnya nilai karakter pada sumber daya manusia Indonesia
Saat ini Indonesia sedang dihadapkan pada permasalahan melemahnya
karakter nasional. Hal ini ditunjukkan dengan berbagai persoalan
bangsa yang gejalanya mulai nampak perlahan-lahan semenjak
beberapa dekade terakhir. Jika tidak segera diatasi persoalan ini dapat
mengancam eksistensi dan keamanan bangsa Indonesia. Beberapa
permasalahan akut yang sedang dihadapi bangsa Indonesia antara lain,
lemahnya kepemimpinan nasional, lemahnya semangat juang (fighting
spirit) generasi muda, tingginya tingkat korupsi dan krisis identitas.
Dampak yang ditimbulkan dari permasalahan ini bermacam-macam,
misalnya ancaman disintegrasi, lemahnya daya saing Indonesia di
tingkat internasional, terpuruknya image Indonesia di mata dunia.
Berbagai persoalan bangsa itu membawa pertanyaan: bagaimanakah
pendidikan di Indonesia diselenggrakan sehingga menghasilkan kualitas
sumber daya manusia (SDM) yang secara umum belum siap bersaing di
era liberalisasi? Peran pendidikan di Indonesia hanya parsial dengan
penekanan pada pengembangan aspek kognitif sehingga hasil
pendidikan tidak memiliki korelasi dengan sikap maupun perilaku
peserta didik. Pendidikan dianggap tidak memberikan kontribusi
signifikan pada pembentukan karakter bangsa sesuai dengan core
values.

Tria Nency

Page 15

D. PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER TERHADAP
PENDIDIKAN INDONESIA
Pendidikan karakter menjadi kunci terpenting kebangkitan Bangsa
Indonesia dari keterpurukan untuk menyongsong datangnya peradaban
baru.Di Indonesia, akhir-akhir ini menjadi isu yang sangat hangat sejak
Pendidikan Karakter dicanangkan oleh Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) pada saat Peringatan Hari Pendidikan Nasional, pada
tanggal 2 mei 2010 lalu.Tekad Pemerintah tersebut bertujuan untuk
mengembangkan karakter dan budaya bangsa sebagai bagian yang tak
terpisahkan dari sistem pendidikan Nasional yang harus didukung secara
serius.
Karakter bangsa dapat dibentuk dari program-program pendidikan
atau dalam proses pembelajaran yang ada di dalam kelas.Akan tetapi,
apabila pendidikan memang bermaksud serius untuk membentuk suatu
karakter generasi bangsa, ada banyak hal yang harus dilakukan, dan
dibutuhkan penyadaran terhadap para pendidik dan juga terhadap
pelaksana kebijakan pendidikan.Jika kita pahami arti dari Pendidikan
secara luas, pendidikan sebagai proses penyadaran, pencerdasan dan
pembangunan mental atau karakter, tentu bukan hanya identik dengan
sekolah.Akan tetapi, berkaitan dengan proses kebudayaan yang secara
umum

sedang

berjalan,

dan

juga

memliki

kemampuan

untuk

mengarahkan kesadaran,membentuk cara pandang, dan juga membangun
karakter generasi muda.Artinya, karakter yang menyangkut cara pandang
dan kebiasaan siswa, remaja, dan juga kaum muda secara umum sedikit
sekali yang dibentuk dalam ruang kelas atau sekolah, akan tetapi lebih
banyak dibentuk oleh proses sosial yang juga tak dapat dilepaskan dari
proses ideoogi dan tatanan material-ekonomi yang sedang berjalan.
Mendidik budaya dan karakter bangsa adalah mengembangkan
nilai-nilai Pancasila pada diri peserta didik melalui Pendidikan hati, otak,
dan fisik.Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam
Tria Nency

Page 16

mengembangkan potensi peserta didik.Pendidikan adalah suatu usaha
masyarakat dan bangsa dalam mempersiapkan generasi muda bagi
keberlangsungan kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik di
masa depan.
Keberlangsungan tersebut dapat ditandai oleh pewarisan budaya
dan karakter yang telah dimiliki masyarakat dan bangsa.Oleh karena itu,
pendidikan merupakan proses pewarisan budaya dan karakter bangsa
bagi generasi muda dan juga proses pengembangan budaya karakter
bangsa untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan bangsa
di masa mendatang.
Dalam proses pendidikan budaya dan karakter bangsa, secara aktif
peserta didik mengembangkan potensi dirinya, melakukan proses
interalisasi, dan penghayatan nilai-nilai menjadi kepribadian dalam
bergaul di masyarakat, mengembangkan kehidupan masyarakat yang
lebih

sejahtera,

serta

mengembangkan

kehidupan

bangsa

yang

bermartabat.
Berdasarkan pengertian budaya, karakter bangsa,dan pendidikan
yang telah dikemukakan diatas maka pendidikan budaya dan karakter
bangsa dimaknai sebagai pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai
budaya dan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga memiliki
nilai dan karakter sebagai karakter diri, yang menerapkan nilai-nilai
tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan
warga Negara yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif.Atas dasar
pemikiran itu, pengembangan pendidikan budaya dan karakter sangat
strategis bagi keberlangsungan dan keunggulan bangsa di masa
mendatang.
Perkembangan tersebut harus dilakukan melalui perencanaan yang
baik, pendekatan yang sesuai, dengan metode belajar serta pembelajaran
yang efektif.Sesuai dengan sifat suatu nilai, pendidikan budaya dan
karakter bangsa adalah usaha bersama sekolah oleh karenanya harus
dilakukan secara bersama oleh semua guru dan pemimpin sekolah,
Tria Nency

Page 17

melalui semua mata pelajaran, dan menjadi bagian yang tak terpisahkan
dari budaya sekolah.
Fungsi

Pendidikan

Budaya

dan

Karakter

Bangsa

adalah

perkembangan potensi peserta didik agar menjadi berperilaku baik, dan
bagi peseta didik yang telah memiliki sikap dan perilaku yang
mencerminkan budaya dan karakter bangsa, untuk memperkuat
pendidikan nasional untuk bertanggung jawab dalam perkembangan
potensi peserta didik yang bermartabat, dan juga untuk menyaring
budaya bangsa sendiri dengan bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilainilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat.
Strategi-Strategi dalam Pendidikan Karakter
Strategi Pendidikan Karakter yang akan dibahas adalah Strategi
Pendidikan Karakter melalui Multiple Talent Aproach (Multiple
Intelligent).Strategi Pendidikan Karakter ini memiliki tujuan yaitu untuk
mengembangkan

seluruh

potensi

anak

didik

yang

manifestasi

pengembangan potensi akan membangun Self Concept yang menunjang
kesehatan mental.
Konsep ini menyediakan kesempatan bagi anak

didik untuk

mengembangkan bakat emasnya sesuai dengan kebutuhan dan minat
yang dimilikinya.Ada banyak cara untuk menjadi cerdas, dan cara ini
biasanya ditandai dengan prestasi akademik yang diperoleh disekolahnya
dan anak didik tersebut mengikuti tes intelengensia.Cara tersebut
misalnya melalui kata-kata, angka, musik, gambar, kegiatan fisik atau
kemamuan motorik atau lewat cara sosial-emosional.
Menurut Gardner (1999), manusia itu sedikitnya memiliki 9
kecerdasan.Kecerdasan manusia, saat ini tak hanya dapat diukur dari
kepandaiannya menguasai matematika atau menggunakan bahasa.Ada
banyak kecerdasan lain yang dapat diidentifikasi di dalam diri
manusia.Sedangkan menurut Howard Gardner (1999) yang menjelaskan
9 kecerdasan ganda, apabila dipahami dengan baik, akan membuat semua
Tria Nency

Page 18

orang tua memandang potensi anak lebih positif.Terlebih lagi, para orang
tua (guru) dapat menyiapkan sebuah lingkungan yang menyenangkan dan
memperdayakan di sekolah.Konsep Multiple Intelligence mengajarkan
kepada anak bahwa mereka bisa belajar apapun yang mereka ingin
ketahui.Bagi Orangtua atau guru , yang dibutuhkan adalah kreativitas dan
kepekaan untuk mengasah anak tersebut.Baik guru atau Orang tua juga
harus berpikir terbuka, keluar dari paradigma tradisional.
Kecerdasan bukanlah sesuatu yang bersifat tetap.Keceradasan
bagaikan sekumpulan keterampilan yang dapat ditumbuhkan dan
dikembangkan.Kecerdasan adalah kemampuan untuk memecahkan
masalah,

kemampuan

untuk

menciptakan

masalah

baru

untuk

dipecahkan, kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang berharga
dalam suatu kebudayaan masyarakat.Melalui pengenalan Multiple
Intellegence, kita dapat mempelajari kekuatan atau kelemahan anak dan
dapat memberikan mereka peluang untuk belajar melalui kelebihan
mereka, tujuannya adalah agar anak memiliki kesempatan untuk
mengeksplorasi dunia
Tujuan Pendidikan Karakter Bangsa
Perkembangan

Pendidikan

Budaya

dan

Karakter

Bangsa,

Pengertian Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (UU Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan
nasional yang harus digunakan dalam mengembangkan upaya pendidikan
di Indonesia.Pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan, “Pendidikan Nasional
Berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peseta didik agar menjadi
manusia yag beriman,dan bertakwa kepaa Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia,sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
Tria Nency

Page 19

warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.tujuan
Pendidikan Nasional merupakan rumusan mengenai kualitas manusia
Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap satuan Pendidikan.Oleh
karena itu, rumusan tujuan Pendidikan Nasional menjadi dasar dalam
pengembangan

pendidikan

budaya

dan

karakter

bangsa.Untuk

mendapatkan wawasan mengenai arti pendidikan budaya dan karakter
bangsa perlu dikemukakkan pengertian istilah budaya, karakter bangsa,
dan

pendidikan.Tujuan

Pendidikan

Pendidikan

Karakter

Bangsa

diantaranya adalah sebagai berikut :
o Mengembangkan potensi afektif peserta didik sebagai manusia
dan Warga Negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan
karakter bangsa
o Mengembangkan Kebiasaan dan perilaku peserta didik yang
terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi
budaya dan karakter bangsa
o Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta
didik sebagai generasi penerus bangsa
o Mengembangkan kemampuan pesrta didik menjadi manusia
yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan dan
o Mengembangkan

lingkungan

kehidupan

sekolah

sebagai

lingkungan belajar yang aman,jujur, penuh kreativitas dan
persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan
penuh kekuatan.
Nilai-nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa merupakan
Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter
bangsa dan diidentifikasi dari sumber-sumber Agama, karena
masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama, maka kehidupan
individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan
kepercayaan.Secara politis, kehidupan kenegaraan didasari pada nilai
yang berasal dari agama.Dan sumber yang kedua adalah Pancasila,
Tria Nency

Page 20

Pancasila : Negara kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas
prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut
dengan Pancasila.Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan
dijabarkan lebih lanjut lagi dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD
1945.Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi
nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi,
kemasyarakatan, budaya dan seni.
Pendidikan

budaya

dan

karakter

bangsa

bertujuan

untuk

mempersiapkan peserta didik menjadi Warga Negara yang lebih baik,
yaitu Warga Negara yang memiliki kemampuan, kemauan,dan
menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sebagai Warga
Negara.Budaya sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang
hidup bermasyarakat yang tidak disadari oleh nilai-nilai budaya yang
diakui masyarakat tersebut.Nilai-nilai budaya tersebut dijadikan dasar
dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam
komunikasi antaranggota masyarakat tersebut.Posisi budaya yang
demikian penting dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa.

Tria Nency

Page 21

BAB III
PENUTUP
A.

KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas penulis dapat menyimpulkan beberapa kategori

yaitu:
Bangsa Indonesia telah berusaha untuk meningkatkan kesesuaian dan mutu
pendidikan karakter melalui sekolah-sekolah, terutama Sekolah Menengah
Pertama (SMP), karena anak usia SMP sangat cocok untuk diberi pembelajaran
tentang pendidikan karakter.
Guru adalah orang tua para siswa. Karenanya, Rosulullah melarang para
orangtua (guru) mendoakan keburukan bagi anak-didiknya. Mendoakan
keburukan kepada anak merupakan hal yang berbahaya. Dapat mengakibatkan
kehancuran anak dan masa depannya.
Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan
dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan
karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang.
Bila pendidikan karakter telah mencapai keberhasilan, tidak diragukan lagi
kalau masa depan bangsa Indonesia ini akan mengalami perubahan menuju
kejayaan. Dan bila pendidikan karakter ini mengalami kegagalan sudah pasti
dampaknya akan sangat besar bagi bangsa ini, negara kita akan semakin
ketinggalan.
B.

SARAN.
Pemerintah harus selalu memantau atau mengawasi dunia pendidikan,

karena dari dari dunia pendidikan Negara bisa maju dan karena dunia pendidikan
juga Negara bisa hancur, bila pendidikan sudah disalah gunakan.
Selain mengajar, seorang guru atau orang tua juga harus mendo’akan anak
atau muridnya supaya menjadi lebih baik, bukan mendo’akan keburukan bagi
anak didiknya.

Tria Nency

Page 22

Guru harus memberikan rasa aman dan keselamatan kepada setiap peserta
didik di dalam menjalani masa-masa belajarnya, karena jika tidak semua
pembelajaran yang di jalani anak didik akan sia-sia. Semoga karya tulis dapat
bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi pembaca.

Tria Nency

Page 23

DAFTAR PUSTAKA

Prayitno. 1975. Pelayanan Bimbingan Di Sekolah. Jakarta : Ghalia Indonesia.
A.R, Tatang Hidayat. 2009. Inspiring Word. Jakarta : Pustaka Al-Kautsar.
Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan Karakter. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Amin, M. Maswardi. 2011. Pendidikan Karakter Anak Bangsa. Jakarta : Badouse
Media.
http://www.pendidikankarakter.com/kurikulum-pendidikan-karakter/
http://www.pendidikankarakter.com/peran-pola-asuh-dalam-membentuk-karakteranak/
http://www.pendidikankarakter.com/membangun-karakter-sejak-pendidikan-anakusia-dini/

Tria Nency

Page 24