MAKALAH METODE PEMBELAJARAN ANALISIS KAR
MAKALAH METODE PEMBELAJARAN
ANALISIS KARAKTERISTIK METODE PEMBELAJARAN
DISUSUN OLEH:
MUSFAUL LAILUL BAIT
NIM.13504247004
PROGRAM KELANJUTAN STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2013
A. Pendahuluan
Perkembangan dunia pendidikan yang menuntut tercapainya hasil
belajar maksimal terhadap peserta didik, membuat metode pembelajaran
semakin berkembang. Pada dasarnya metode pembelajaran yang ada tidak
tertinggal walaupun terjadi peralihan priode atau masa dalam pendidikan.
Perbedaan penggunaan media yang diplikasikan pada metode pembelajaran
tersebut,membuat metode tersebut sesuai atau tidak dengan perkembangan
dan kemajuan zaman.
Karakteristik setiap metode dalam proses pembelajaran menuntut
kemampuan tenaga pengajar untuk melakukan inovasi-inovasi metode
pembelajaran. Inovasi tersebut diharapkan mampu memenuhi metode
pembelajaran yang sesuai dengan siswa, selain itu tujuan yang diharapkan
tercapai secara efektif dan efisien. Pengembangan metode pembelajaran dan
ketercapaian
dalam
pengamplikasiannya
harus
memahami
keberagaman,kondisi dan lingkungan peserta didik.
Metode pembelajaran yang diaplikasikan harus mampu menyentuh
dan mengembangkan potensi peserta didik. Potensi peserta didik tersebut
dapat berupa aspek kognitif, apektif dan psikomotorik. Ranah metode
pembelajaran yang ada tentunya memerlukan pengembangan agar mampu
mengakomodasi setiap aspek yang diharapkan sebagai hasil dari proses
pembelajaran.
Sebuah
langkah
analisis
terhadap
perkembangan
metode
pembelajaran yang ada tentunya sangat diperlukan agar tercapainya tujuan
yang diharapkan. Analisis yang dilakukan tidak hanya akan berpengaruh
terhadap hasil akhir proses pembelajaran, akan tetapi berpengaruh juga pada
pengembangan metode-metode yang akan diaplikasikan berikutnya.
Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahwa untuk mencapai
tujuan pembelajaran tidaklah mudah,harus ditunjang oleh penggunaan metode
dan penyajian materi yang tepat sehingga mampu meningkatkan minat
peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran. Oleh sebab itu, dalam
makalah ini akan mencoba merumuskan permasalahan yang ada pada lingkup
analisis metode pembelajaran sehingga diketahui kekurangan dan kelebihan
dalam setiap metode agar dapat dikembangkan dan diselaraskan sesui dengan
tujuan yang ingin dicapai.
B. Tujuan
Makalah
analisis
karakteristik
metode
pembelajaran
ini
bertujuan agar setiap mahasiswa diharapkan:
1. Mampu mendefinisikan metode pembelajaran
2. Mampu Mengembangkan Metode pembelajaran berdasarkan analisis dan
karakteristik dari metode tersebut.
3. Mampu mengaplikasikan Metode Pembelajaran dengan baik dan benar
sesuai dengan karakter pada setiap metode.
4. Mampu Menganalisa Metode Pembelajaran pada tingkat yang lebih
tinggi.
C. Manfaat
Penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada
mahasiswa berupa:
1. Mendapatkan pemahaman tentang berbagai definisi metode pembelajaan
2. Memiliki kemampuan dalam mengembangkan metode pembelajaran
3. Memiliki kemampuan mengaplikasikan metode pembelajaran
4. Memiliki kemampuan menganalisis metode pembelajaran
D. Pengertian Analisis Karakteristik Metode Pembelajaran
Analisis karakteristik metode pembelajaran merupakan langkah
antisipatif dalam menerapkan metode pembelajaran, hal ini cukup beralasan
karena untuk mencapai tujuan pembelajaran terhadap peserta didik diperlukan
metode yang tepat. Adapun definisinya berbeda-beda menurut para ahli.
1. Definisi Analisis
Secara etimologi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Analisis memmilki arti sebagai tindakan penyelidikan terhadap suatu
peristiwa (Tulisan, perbuatan atau tindakan) untuk mengetahui keadaan
yang sebenarnya (sebab-musabab atau duduk perkaranya). Dalam makna
lain, analisa atau analisis dikatakan sebagai kajian yang dilaksanakan
terhadap sebuah kegiatan atau tindakan guna meneliti struktur kegiatan
atau tindakan tersebut secara mendalam.
Berdasarkan definisi tersebut dapat dikatakan bahwa analisis
adalah suatu upaya merangkum sejumlah data besar data yang masih
mentah menjadi informasi yang dapat dipelajari dan diterjemahkan
dengan cara yang singkat dan penuh arti.
2. Definisi Karakteristik
Secara etimologis, istilah karakteristik diambil dari bahasa
Inggris yakni characteristic, yang artinya mengandung sifat khas.
Karakteristik mengungkapkan sifat-sifat yang khas dari sesuatu. Dalam
kamus lengkap psikologi karya Chaplin, dijelaskan bahwa karakteristik
merupakan sinonim dari kata karakter, watak, dan sifat yang memiliki
pengertian diantaranya:
a) Suatu kualitas atau sifat yang tetap terus-menerus dan kekal yang
dapat dijadikan ciri untuk mengidentifikasikan seorang pribadi,
suatu objek, suatu kejadian.
b) Intergrasi atau sintese dari sifat-sifat individual dalam bentuk suatu
untas atau kesatuan.
Jadi di antara pengertian-pengertian diatas sebagaimana yang
telah dikemukakan oleh Chaplin, dapat disimpulkan bahwa karakteristik
itu adalah suatu sifat yang khas, yang melekat pada seseorang atau suatu
objek.
3. Definisi Metode
Metode secara etimologi menurut Usman Basrudin (2004)
dalam Muhammad Siddik(2010) , metode dalam bahasa arab di kenal
dengan istilah thoriqoh yang berarti langkah-langkah atau strategi yang
di persiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia metode di definisikan
sebagai cara yang terpikir baik-baik dan teratur untuk mencapi maksud.
Kamsinah (2008) Methode berasal dari bahasa yunani yaitu Metodos.
Metodos terdiri dari dua suku kata yaitu Metha yang berarti melalui atau
melewati dan Hodos yang berarti jalan atau cara. Metode diartikan
sebagai jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.
4. Definisi Pembelajaran
Pembelajaran merupakan fenomena kompleks yang dipengaruhi
oleh banyak faktor. Para ahli mengemukakan berbagai makna mengenai
pembelajaran, diantaranya:
a) Bogner (2008) merangkum pemikiran dewey dan kolb( 1938)
mengatakan Pembelajaran dapat dikatakan sebagai rekonstruksi
atau reorganisasi pengalaman yang dapat memberi nilai lebih pada
makna pengalaman tersebut dan meningkatkan kemampuan untuk
mengarahkan model pengalaman selanjutnya .
b) Glass dan Holyoak (1986) Pembelajaran merupakan keterlibatan
individu dalam merefleksikan dan menggunakan memori untuk
melacak apa yang harus diserap, disimpan dan bagaimana menilai
informasi yang diperoleh.
c) Gagne (1977) mengatakan pembelajaran merupakan proses
modifikasi dalam kapasitas manusia yang bisa dipertahankan dan
ditingkatkan levelnya.
d) Pieget (1977), dalam teori ekuilibrasinya pembelajaran merupakan
pengalaman logis yang dialami oleh individu, sehingga individu
tersebut merasakan kegunaan materi yang dipelajarinya dan
mendorong terjadinya perubahan yang terus-menerus dalam
belajar.
Bila dihubungkan dengan pekerjaan atau pendidikan, maka
metode itu harus diwujudkan dalam proses pendidikan,dalam rangka
mengembangkan sikap mental dan kepribadian agar peserta didik
menerima pelajaran dengan mudah, efektif dan dapat dicerna dengan
baik.
Dalam pandangan filosofis pendidikan, metode merupakan alat
yang dipergunakan untuk mencapai tujuan pendidikan, alat itu
mempunyai
fungsi
ganda,
yaitu
bersifat
polipragmatis
dan
monopragmatis. Polipragmatis, bilamana metode mengandung kegunaan
yang serba ganda (multipurpose),misalnya suatu metode tertentu pada
suatu situasi kondisi tertentu dapat digunakan untuk membangun atau
memperbaiki sesuatu. Sedangakan monopragmatis, bilamana metode
mengandung satu macam kegunaan untuk satu macam tujuan.
Menurut para ahli secara terminologi, Metode pembelajaran
didefinisikan sebagai:
a) C. Asri Budiningsih, yaitu suatu cara penyampaian bahan
pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, fungsinya
adalah menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajarmengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu
sistem pengajaran.
b) Muhammad Siddik mendefinisikan Metode pembelajaran
sebagai cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil
pembelajaran yang berbeda di bawah kondisi pembelajaran
yang berbeda.
c) Hasan Langgulung, mendefinisikan bahwa metode adalah
cara atau jalan yang harus di lalui untuk mencapai tujuan
pendidikan.
Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat di simpulkan bahwa
metode pembelajaran adalah seperangkat cara, jalan dan teknik yang
digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran agar peserta didik
dapat mencapai tujuan pembelajaran atau menguasai kompetensi tertentu
yang di rumuskan dalam silabi mata pelajaran (Arief, Armai. 2002).
E. Jenis Metode Pembelajaran dan Karakteristiknya
Metode pembelajaran merupakan pendekatan yang dipahami sebagai
langkah atau cara-cara yang ditempuh oleh seorang pendidik agar peserta
didik mampu belajar dengan efektif dan efisien. Melalui metode peserta didik
dimungkinkan untuk bertanggung jawab terhadap pemahamannya sendiri
dalam belajar.
Ada banyak Metode pembelajaran yang berkembang bergantung
pendekatan yang dilakukan. Pendekatan-pendekatan tersebut yang membuat
metode pembelajaran berkembang menjadi sangat banyak dan luas, dalam hal
ini akan dijelaskan hanya sebagian kecil dari metode yang dikenal luas. Pada
dasarnya metode-metode tersebut secara umum terdiri dari beberapa jenis
diantaranya:
1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah suatu cara penyampaian bahan secara
lisan oleh Pendidik di muka kelas. Peran seorang peserta didik disini
sebagai penerima pesan, mendengar,memperhatikan, dan mencatat
keterangan-keterangan yang disampaikan. Disebut demikian, sebab
ceramah dilakukan dengan tujuan sebagai pemicu terjadinya kegiatan
yang partisipatif oleh pesrta didik. Karakterisitik dari metode ini yaitu
penguasaan
kelas,
pengorganisasian
kelas
dan
persiapan
serta
pelaksanaannya lebih mudah. Selain itu, metode ini dapat diterapkan
secara efektif bila diikuti oleh peserta didik dalam jumlah besar sehingga
pendidik lebih mudah menerangkan pelajaran dengan lebih baik.
Disis lain, metode ini memiliki karakteristik yang merugikan
karena tidak dapat diketahui sampai sejauh mana pembelajar telah
mengerti. Selain itu bila metode ini dilakukan terlalu lama akan berakibat
pada kejenuhan peserta didik dan tidak berimbangnya pemahaman pada
masing-masing peserta didik.
2. Metode Diskusi
Metode ini bertujuan untuk tukar menukar gagasan, pemikiran,
informasi/ pengalaman diantara peserta, sehingga dicapai kesepakatan
pokok-pokok pikiran (gagasan, kesimpulan). Para peserta dapat saling
beradu argumentasi untuk meyakinkan peserta lainnya agar didapakan
kesimpulan yang dapat diterima oleh anggota kelompok diskusi.
Kesepakatan pikiran inilah yang kemudian ditulis sebagai hasil diskusi.
Diskusi biasanya digunakan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari
penerapan berbagai metode lainnya. Karakteristik metode diskusi yaitu
memberikan peluang kepada peserta didik untuk saling berinteraksi dan
berbagi informasi, belajar mempertahankan pendapat dengan argument
yang rasioanal, dan adanya proses penggalian potensi diri yang terjadi
secara tidak sadar.
Disisi lain, metode ini tidak bisa diterapkan di kelas yang diikuti
oleh
peserta
didik
pengorganisasian
dalam
kelas
dan
jumlah
banyak,
memakan
Sulit
banyak
melakukan
waktu
dalam
pelaksanaanya. Metode diskusi juga tidak dapat berdiri sendiri
(pengaplikasiannya harus diikuti oleh metode yang lain) sehingga
memerlukan kemampuan profesionalisme guru.
3. Metode Simulasi
Metode simulasi adalah bentuk metode praktek yang sifatnya
untuk mengembangkan ketermpilan peserta belajar (keterampilan mental
maupun fisik/teknis). Metode ini memindahkan suatu situasi yang nyata
ke dalam kegiatan atau ruang belajar karena adanya kesulitan untuk
melakukan praktek di dalam situasi yang sesungguhnya.
Metode ini sangat diperlukan jika prasarana dan saran yang
dimiliki sangat terbatas, sehingga paling tidak peserta didik mengetahui
dan mengalami hal yang diharapkan pendidik. Selain itu metode ini juga
memberikan pengalaman awal kepada peserta didik sebelum mengalami
atau menghadapi situasi yang nyata.
4. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara
memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu
kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media
pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang
disajikan. Menurut Kamsinah (2008) demonstrasi adalah metode yang
digunakan untuk membelajarkan peserta dengan cara menceritakan dan
memperagakan suatu langkah-langkah pengerjaan sesuatu.
Demonstrasi merupakan praktek yang diperagakan kepada
peserta. Berdasarkan hal tersebut, demonstrasi dapat dibagi menjadi dua
tujuan, demonstrasi proses untuk memahami langkah demi langkah dan
demonstrasi hasil untuk memperlihatkan atau memperagakan hasil dari
sebuah proses. Adapun karakteristiknya dari metode ini yaitu:
a)
Membuat proses pembelajaran menjadi lebih jelas
b)
Peserta didik lebih mudah memahami apa yang dipelajari
c)
Peserta didik dirangsang untuk aktif mengamati,menyesuaikan
antara teori dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri.
Disisi lain metode demonstrasi juga memiliki kekurangan berupa
keterampilan khusus pendidik agar pelaksanaanya berlangsung secara
efektif. Metode ini juga membutuhkan fasilitas dan peralatan yang
memadai agar dapat terlaksana dengan baik. Dalam pelaksanaanyapun
metode pembelajaran dengan demonstrasi ini memerlukan kesiapan dan
perencanaan yang matang dan waktu yang cukup panjang.
5. Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas merupakan langkah penyajian bahan
pelajaran kepada peserta didik, dimana pendidik memberikan tugas-tugas
yang harus dikerjakan dan dipelajari oleh peserta didik. Pada tahap akhir
dari metode ini, peserta didik harus mempertanggungjawabkan tugas
yang telah diberikan tersebut. Metode ini dapat diaplikasikan pada semau
jenis
mata
pelajaran,
dimana
pengaplikasiannya
menuntut
profesioanalisme pendidik agar menyesuaiakan situasi dan kondisi yang
kondusif.
Karakteristik dari metode ini yaitu memaksa peserta didik untuk
mencari tahu dan memahami apa yang telah ditugaskan sehingga peserta
didik memiliki pengalaman belajar yang berkesan. Metode ini juga dapat
menumbuhkan motivasi peserta didik untuk mencari tahu dan menggali
berbagai sumber informasi.
6. Metode Praktek Lapangan(eksperimen)
Menurut
dilakukan
zakiyah
dalam
mata
Daradjat,
metode
eksperimen
biasanya
pelajaran
tertentu.
Sedangkan
menurut
Departemen Agama yaitu praktek pengajaran yang melibatkan anak didik
pada pekerjan akademis, pelatihan dan pemecahan masalah. Metode
praktik lapangan bertujuan untuk melatih dan meningkatkan kemampuan
peserta dalam mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang
diperolehnya.
Kegiatan ini dilakukan di lapangan, yang bisa berarti di tempat
kerja, maupun di masyarakat. Keunggulan dari metode ini adalah
pengalaman nyata yang diperoleh bisa langsung dirasakan oleh peserta,
sehingga dapat memicu kemampuan peserta dalam mengembangkan
kemampuannya. Sifat dari metode praktek lapangan ini adalah
pengembangan keterampilan (Psikomotorik) peserta didik.
F. Analisis Metode Pembelajaran
Analisa metode pembelajaran dilakukan untuk mengetahui secara
jelas setiap karakteristik metode yang ada sehingga dapat dikembangkan dan
digabungkan dengan metode-metode lainnya secara tepat dan terarah.
Penggabungan dan pengembangan inilah yang nantinya akan melahirkan
metode-metode baru dalam pembelajaran. Analisa yang dilakukan mencakup
tiga faktor yang berpengaruh dalam pengaplikasiannya, diantaranya:
1. Analisis berdasarkan Hasil.
Analisis
metode
pembelajaran
dapat
dilakukan
dengan
memperhatikan hasil yang akan dicapai dan diharapkan sebagai hasil dari
metode pembelajaran yang diterapkan. Hasil yang diharapkan tersebut
dapat kita jadikan acuan untuk menerapkan metode yang tepat dalam
proses pembelajaran. Misalnya jika dalam pembelajaran pendidik dituntut
untuk mengejar ketercapaian materi sedangkan waktu yang dimiliki sangat
terbatas, disis lain pendidik dituntun untuk tidak mengesampingkan
kemampuan siswa dalam menerima informasi yang diberikan maka
metode ceramah yang dikombinasikan dengan pemberian tugas akan
bermanfaat sekali.
Sebagai contoh lainnya yaitu penerapan metode praktik lapangan
(Siswa sekolah kejuruan) atau eksperimen, metode ini diterpakan
ditujukan agar pesreta didik mampu menerapkan ilmu yang diperoleh
secara nyata sebelum melangkah ke dunia kerja. Hal ini akan
menumbuhkan rasa percaya diri dan keyakinan pada diri peserta didik.
Orientasi hasil yang diharapkan inilah yang kita jadikan salah sebagai satu
landasan
analisis
kita
dalam
mengaplikasikan
metode-metode
pembelajaran yang ada.
2. Analisis berdasarkan lingkungan belajar peserta didik.
Lingkungan belajar peserta didik akan memberi dampak yang
sangat
besar
terhadap
keberhasilan
metode
pembelajaran
yang
diaplikasikan. Susana dan kondisi lingkungan belajar yang kondusif
tentunya akan meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menyerap
informasi yang disampaikan sehingga terjadi proses interaksi antara
pendidik dan peserta didik. Bila pada lingkungan belajar peserta didik
mendukung proses pembelajaran (Media Pembelajaran, prasarana dan
sarana) Penggunaan metode pembelajaran demonstrasi tentunya akan
menjadi pilihan yang tepat, akan lebih baik lagi jika dikombinasikan
dengan metode diskusi sehingga pemahaman dan penyerapan informasi
lebih cepat dilakukan tanpa kendala yang besar.
3. Analisis berdasarkan Perkembangan Pendidikan.
Anlaisis metode pembelajaran harus didasarkan pula terhadap
dinamika dan perubahan dalam sistem maupun arah pendidikan yang
berkembang sesuai dengan perubahan zaman. Perubahan tersebut dapat
berupa
perubahan sistem
pendidikan
ataupun pengeloaan dalam
pendidikan nasional. Misalnya saja dinamika perubahan kurikulum yang
setiap periode mengalami pengembangan dan perubahan arah sehingga
metode dalam proses pembelajaran juga harus menyesuaikan hal tersebut
dimana kemampuan kita dalam menganalisis metode yang dibutuhkan
akan memberi pengaruh yang besar terhadap keberhasilan peserta didik
menggali dan mengembangkan potensi dirinya.
G. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dilakukan terhadap jenis metode
pembelajaran dan karakteristik serta analisis yang telah dilakukan. Maka
didapatkan kesimpulan mengenai analisis karakteristik metode pembelajara.
Diantaranya sebagai berikut:
1. Metode pembelajaran jika dianalisis dan di telaah secara mendalam akan
menghasilkan metode baru yang bisa dikembangkan dan diaplikasikan
secara berkesinambungan dan terarah. Dengan demikian metode
pembelajaran yang digunakan menjadi lebih kompleks, dalam hal ini
dipengaruhi oleh tujuan pembelajaran,lingkungan peserta didik dan
perkembangan dunia pendidikan.
2. Metode pembelajaran yang tepat dan terarah akan mempercepat
tercapainya tujuan dalam proses pembelajaran dan memungkinkan
terjadinya pemahaman yang mendalam terhadap peserta didik. Dengan
demikan, metode pembelajaran yang diaplikasikan oleh pendidik akan
berpengaruh terhadap hasil akhir dari proses pembelajaran yang
diharapkan didapatkan oleh peserta didik.
3. Pemahaman dan pengaplikasian terhadap setiap metode pembelajaran
sangat diperlukan oleh pendidik. Hal tersebut akan memberikan efek dan
pengaruh yang besar terhadap peserta didik, dimana mereka akan
memiliki minat dan motivasi belajar yang tinggi,mampu menggali
potensi dirinya, dan pembelajaran yang diberikan akan memberikan
kesan yang dapat membuat peserta didik meningkatkan kemampuan
belajarnya.
4. Kemampuan dalam menganlisis kekurangan dan kelebihan dalam setiap
metode akan memberi dampak yang positif terhadap hasil yang
diharapkan, kesesuaian pengaplikasia metode pembelajaranyang selaras
dengan lingkungan peserta didik sehingga lebih terfokus, dan kesesuian
dengan perkembangan pendidikan akan berdampak pada kesiapan peserta
didik menerima setiap perubahan dan peralihan sistem.
DAFTAR PUSTAKA
C. Asri Budiningsih.2011. Cakrawala Pendidikan Jurnal Ilmiah Pendidikan.
Ikatan
Sarjana
Pendidikan
Daerah
Istimewa
Yogyakarta:Yogyakarta
Dedi
Metode
Rohendi,dkk.2010.Efektivitas
Pembelajaran
Demonstrasi
Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada
Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan
Informasi
di
Pendidikan
Sekolah
Teknologi
Menengah
Informasi
Kejuruan.Jurnal
dan
Komunikasi
(PTIK):Bandung
Kamsinah.2008. Metode dalam Proses Pembelajaran: Studi tentang Ragam dan
Implementasinya.Lentera Pendidikan Vol.11 No.1:Makassar
Muhammad Siddik.2010.Metode
Dan Teknik Mengajar Dalam Pendidikan
Agama Islam ( PAI ) Di Sekolah Menengah Atas ( SMA ).
Kementerian Agama Sumatera Utara:Medan
Widya
Wati.2010.Makalah
Strategi
Pembelajaran
Teori
Belajar
dan
Pembelajaran.Program Pasca Sarjana Universitas negeri
Padang: Padang
ANALISIS KARAKTERISTIK METODE PEMBELAJARAN
DISUSUN OLEH:
MUSFAUL LAILUL BAIT
NIM.13504247004
PROGRAM KELANJUTAN STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2013
A. Pendahuluan
Perkembangan dunia pendidikan yang menuntut tercapainya hasil
belajar maksimal terhadap peserta didik, membuat metode pembelajaran
semakin berkembang. Pada dasarnya metode pembelajaran yang ada tidak
tertinggal walaupun terjadi peralihan priode atau masa dalam pendidikan.
Perbedaan penggunaan media yang diplikasikan pada metode pembelajaran
tersebut,membuat metode tersebut sesuai atau tidak dengan perkembangan
dan kemajuan zaman.
Karakteristik setiap metode dalam proses pembelajaran menuntut
kemampuan tenaga pengajar untuk melakukan inovasi-inovasi metode
pembelajaran. Inovasi tersebut diharapkan mampu memenuhi metode
pembelajaran yang sesuai dengan siswa, selain itu tujuan yang diharapkan
tercapai secara efektif dan efisien. Pengembangan metode pembelajaran dan
ketercapaian
dalam
pengamplikasiannya
harus
memahami
keberagaman,kondisi dan lingkungan peserta didik.
Metode pembelajaran yang diaplikasikan harus mampu menyentuh
dan mengembangkan potensi peserta didik. Potensi peserta didik tersebut
dapat berupa aspek kognitif, apektif dan psikomotorik. Ranah metode
pembelajaran yang ada tentunya memerlukan pengembangan agar mampu
mengakomodasi setiap aspek yang diharapkan sebagai hasil dari proses
pembelajaran.
Sebuah
langkah
analisis
terhadap
perkembangan
metode
pembelajaran yang ada tentunya sangat diperlukan agar tercapainya tujuan
yang diharapkan. Analisis yang dilakukan tidak hanya akan berpengaruh
terhadap hasil akhir proses pembelajaran, akan tetapi berpengaruh juga pada
pengembangan metode-metode yang akan diaplikasikan berikutnya.
Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahwa untuk mencapai
tujuan pembelajaran tidaklah mudah,harus ditunjang oleh penggunaan metode
dan penyajian materi yang tepat sehingga mampu meningkatkan minat
peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran. Oleh sebab itu, dalam
makalah ini akan mencoba merumuskan permasalahan yang ada pada lingkup
analisis metode pembelajaran sehingga diketahui kekurangan dan kelebihan
dalam setiap metode agar dapat dikembangkan dan diselaraskan sesui dengan
tujuan yang ingin dicapai.
B. Tujuan
Makalah
analisis
karakteristik
metode
pembelajaran
ini
bertujuan agar setiap mahasiswa diharapkan:
1. Mampu mendefinisikan metode pembelajaran
2. Mampu Mengembangkan Metode pembelajaran berdasarkan analisis dan
karakteristik dari metode tersebut.
3. Mampu mengaplikasikan Metode Pembelajaran dengan baik dan benar
sesuai dengan karakter pada setiap metode.
4. Mampu Menganalisa Metode Pembelajaran pada tingkat yang lebih
tinggi.
C. Manfaat
Penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada
mahasiswa berupa:
1. Mendapatkan pemahaman tentang berbagai definisi metode pembelajaan
2. Memiliki kemampuan dalam mengembangkan metode pembelajaran
3. Memiliki kemampuan mengaplikasikan metode pembelajaran
4. Memiliki kemampuan menganalisis metode pembelajaran
D. Pengertian Analisis Karakteristik Metode Pembelajaran
Analisis karakteristik metode pembelajaran merupakan langkah
antisipatif dalam menerapkan metode pembelajaran, hal ini cukup beralasan
karena untuk mencapai tujuan pembelajaran terhadap peserta didik diperlukan
metode yang tepat. Adapun definisinya berbeda-beda menurut para ahli.
1. Definisi Analisis
Secara etimologi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Analisis memmilki arti sebagai tindakan penyelidikan terhadap suatu
peristiwa (Tulisan, perbuatan atau tindakan) untuk mengetahui keadaan
yang sebenarnya (sebab-musabab atau duduk perkaranya). Dalam makna
lain, analisa atau analisis dikatakan sebagai kajian yang dilaksanakan
terhadap sebuah kegiatan atau tindakan guna meneliti struktur kegiatan
atau tindakan tersebut secara mendalam.
Berdasarkan definisi tersebut dapat dikatakan bahwa analisis
adalah suatu upaya merangkum sejumlah data besar data yang masih
mentah menjadi informasi yang dapat dipelajari dan diterjemahkan
dengan cara yang singkat dan penuh arti.
2. Definisi Karakteristik
Secara etimologis, istilah karakteristik diambil dari bahasa
Inggris yakni characteristic, yang artinya mengandung sifat khas.
Karakteristik mengungkapkan sifat-sifat yang khas dari sesuatu. Dalam
kamus lengkap psikologi karya Chaplin, dijelaskan bahwa karakteristik
merupakan sinonim dari kata karakter, watak, dan sifat yang memiliki
pengertian diantaranya:
a) Suatu kualitas atau sifat yang tetap terus-menerus dan kekal yang
dapat dijadikan ciri untuk mengidentifikasikan seorang pribadi,
suatu objek, suatu kejadian.
b) Intergrasi atau sintese dari sifat-sifat individual dalam bentuk suatu
untas atau kesatuan.
Jadi di antara pengertian-pengertian diatas sebagaimana yang
telah dikemukakan oleh Chaplin, dapat disimpulkan bahwa karakteristik
itu adalah suatu sifat yang khas, yang melekat pada seseorang atau suatu
objek.
3. Definisi Metode
Metode secara etimologi menurut Usman Basrudin (2004)
dalam Muhammad Siddik(2010) , metode dalam bahasa arab di kenal
dengan istilah thoriqoh yang berarti langkah-langkah atau strategi yang
di persiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia metode di definisikan
sebagai cara yang terpikir baik-baik dan teratur untuk mencapi maksud.
Kamsinah (2008) Methode berasal dari bahasa yunani yaitu Metodos.
Metodos terdiri dari dua suku kata yaitu Metha yang berarti melalui atau
melewati dan Hodos yang berarti jalan atau cara. Metode diartikan
sebagai jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.
4. Definisi Pembelajaran
Pembelajaran merupakan fenomena kompleks yang dipengaruhi
oleh banyak faktor. Para ahli mengemukakan berbagai makna mengenai
pembelajaran, diantaranya:
a) Bogner (2008) merangkum pemikiran dewey dan kolb( 1938)
mengatakan Pembelajaran dapat dikatakan sebagai rekonstruksi
atau reorganisasi pengalaman yang dapat memberi nilai lebih pada
makna pengalaman tersebut dan meningkatkan kemampuan untuk
mengarahkan model pengalaman selanjutnya .
b) Glass dan Holyoak (1986) Pembelajaran merupakan keterlibatan
individu dalam merefleksikan dan menggunakan memori untuk
melacak apa yang harus diserap, disimpan dan bagaimana menilai
informasi yang diperoleh.
c) Gagne (1977) mengatakan pembelajaran merupakan proses
modifikasi dalam kapasitas manusia yang bisa dipertahankan dan
ditingkatkan levelnya.
d) Pieget (1977), dalam teori ekuilibrasinya pembelajaran merupakan
pengalaman logis yang dialami oleh individu, sehingga individu
tersebut merasakan kegunaan materi yang dipelajarinya dan
mendorong terjadinya perubahan yang terus-menerus dalam
belajar.
Bila dihubungkan dengan pekerjaan atau pendidikan, maka
metode itu harus diwujudkan dalam proses pendidikan,dalam rangka
mengembangkan sikap mental dan kepribadian agar peserta didik
menerima pelajaran dengan mudah, efektif dan dapat dicerna dengan
baik.
Dalam pandangan filosofis pendidikan, metode merupakan alat
yang dipergunakan untuk mencapai tujuan pendidikan, alat itu
mempunyai
fungsi
ganda,
yaitu
bersifat
polipragmatis
dan
monopragmatis. Polipragmatis, bilamana metode mengandung kegunaan
yang serba ganda (multipurpose),misalnya suatu metode tertentu pada
suatu situasi kondisi tertentu dapat digunakan untuk membangun atau
memperbaiki sesuatu. Sedangakan monopragmatis, bilamana metode
mengandung satu macam kegunaan untuk satu macam tujuan.
Menurut para ahli secara terminologi, Metode pembelajaran
didefinisikan sebagai:
a) C. Asri Budiningsih, yaitu suatu cara penyampaian bahan
pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, fungsinya
adalah menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajarmengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu
sistem pengajaran.
b) Muhammad Siddik mendefinisikan Metode pembelajaran
sebagai cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil
pembelajaran yang berbeda di bawah kondisi pembelajaran
yang berbeda.
c) Hasan Langgulung, mendefinisikan bahwa metode adalah
cara atau jalan yang harus di lalui untuk mencapai tujuan
pendidikan.
Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat di simpulkan bahwa
metode pembelajaran adalah seperangkat cara, jalan dan teknik yang
digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran agar peserta didik
dapat mencapai tujuan pembelajaran atau menguasai kompetensi tertentu
yang di rumuskan dalam silabi mata pelajaran (Arief, Armai. 2002).
E. Jenis Metode Pembelajaran dan Karakteristiknya
Metode pembelajaran merupakan pendekatan yang dipahami sebagai
langkah atau cara-cara yang ditempuh oleh seorang pendidik agar peserta
didik mampu belajar dengan efektif dan efisien. Melalui metode peserta didik
dimungkinkan untuk bertanggung jawab terhadap pemahamannya sendiri
dalam belajar.
Ada banyak Metode pembelajaran yang berkembang bergantung
pendekatan yang dilakukan. Pendekatan-pendekatan tersebut yang membuat
metode pembelajaran berkembang menjadi sangat banyak dan luas, dalam hal
ini akan dijelaskan hanya sebagian kecil dari metode yang dikenal luas. Pada
dasarnya metode-metode tersebut secara umum terdiri dari beberapa jenis
diantaranya:
1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah suatu cara penyampaian bahan secara
lisan oleh Pendidik di muka kelas. Peran seorang peserta didik disini
sebagai penerima pesan, mendengar,memperhatikan, dan mencatat
keterangan-keterangan yang disampaikan. Disebut demikian, sebab
ceramah dilakukan dengan tujuan sebagai pemicu terjadinya kegiatan
yang partisipatif oleh pesrta didik. Karakterisitik dari metode ini yaitu
penguasaan
kelas,
pengorganisasian
kelas
dan
persiapan
serta
pelaksanaannya lebih mudah. Selain itu, metode ini dapat diterapkan
secara efektif bila diikuti oleh peserta didik dalam jumlah besar sehingga
pendidik lebih mudah menerangkan pelajaran dengan lebih baik.
Disis lain, metode ini memiliki karakteristik yang merugikan
karena tidak dapat diketahui sampai sejauh mana pembelajar telah
mengerti. Selain itu bila metode ini dilakukan terlalu lama akan berakibat
pada kejenuhan peserta didik dan tidak berimbangnya pemahaman pada
masing-masing peserta didik.
2. Metode Diskusi
Metode ini bertujuan untuk tukar menukar gagasan, pemikiran,
informasi/ pengalaman diantara peserta, sehingga dicapai kesepakatan
pokok-pokok pikiran (gagasan, kesimpulan). Para peserta dapat saling
beradu argumentasi untuk meyakinkan peserta lainnya agar didapakan
kesimpulan yang dapat diterima oleh anggota kelompok diskusi.
Kesepakatan pikiran inilah yang kemudian ditulis sebagai hasil diskusi.
Diskusi biasanya digunakan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari
penerapan berbagai metode lainnya. Karakteristik metode diskusi yaitu
memberikan peluang kepada peserta didik untuk saling berinteraksi dan
berbagi informasi, belajar mempertahankan pendapat dengan argument
yang rasioanal, dan adanya proses penggalian potensi diri yang terjadi
secara tidak sadar.
Disisi lain, metode ini tidak bisa diterapkan di kelas yang diikuti
oleh
peserta
didik
pengorganisasian
dalam
kelas
dan
jumlah
banyak,
memakan
Sulit
banyak
melakukan
waktu
dalam
pelaksanaanya. Metode diskusi juga tidak dapat berdiri sendiri
(pengaplikasiannya harus diikuti oleh metode yang lain) sehingga
memerlukan kemampuan profesionalisme guru.
3. Metode Simulasi
Metode simulasi adalah bentuk metode praktek yang sifatnya
untuk mengembangkan ketermpilan peserta belajar (keterampilan mental
maupun fisik/teknis). Metode ini memindahkan suatu situasi yang nyata
ke dalam kegiatan atau ruang belajar karena adanya kesulitan untuk
melakukan praktek di dalam situasi yang sesungguhnya.
Metode ini sangat diperlukan jika prasarana dan saran yang
dimiliki sangat terbatas, sehingga paling tidak peserta didik mengetahui
dan mengalami hal yang diharapkan pendidik. Selain itu metode ini juga
memberikan pengalaman awal kepada peserta didik sebelum mengalami
atau menghadapi situasi yang nyata.
4. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara
memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu
kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media
pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang
disajikan. Menurut Kamsinah (2008) demonstrasi adalah metode yang
digunakan untuk membelajarkan peserta dengan cara menceritakan dan
memperagakan suatu langkah-langkah pengerjaan sesuatu.
Demonstrasi merupakan praktek yang diperagakan kepada
peserta. Berdasarkan hal tersebut, demonstrasi dapat dibagi menjadi dua
tujuan, demonstrasi proses untuk memahami langkah demi langkah dan
demonstrasi hasil untuk memperlihatkan atau memperagakan hasil dari
sebuah proses. Adapun karakteristiknya dari metode ini yaitu:
a)
Membuat proses pembelajaran menjadi lebih jelas
b)
Peserta didik lebih mudah memahami apa yang dipelajari
c)
Peserta didik dirangsang untuk aktif mengamati,menyesuaikan
antara teori dengan kenyataan, dan mencoba melakukannya sendiri.
Disisi lain metode demonstrasi juga memiliki kekurangan berupa
keterampilan khusus pendidik agar pelaksanaanya berlangsung secara
efektif. Metode ini juga membutuhkan fasilitas dan peralatan yang
memadai agar dapat terlaksana dengan baik. Dalam pelaksanaanyapun
metode pembelajaran dengan demonstrasi ini memerlukan kesiapan dan
perencanaan yang matang dan waktu yang cukup panjang.
5. Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas merupakan langkah penyajian bahan
pelajaran kepada peserta didik, dimana pendidik memberikan tugas-tugas
yang harus dikerjakan dan dipelajari oleh peserta didik. Pada tahap akhir
dari metode ini, peserta didik harus mempertanggungjawabkan tugas
yang telah diberikan tersebut. Metode ini dapat diaplikasikan pada semau
jenis
mata
pelajaran,
dimana
pengaplikasiannya
menuntut
profesioanalisme pendidik agar menyesuaiakan situasi dan kondisi yang
kondusif.
Karakteristik dari metode ini yaitu memaksa peserta didik untuk
mencari tahu dan memahami apa yang telah ditugaskan sehingga peserta
didik memiliki pengalaman belajar yang berkesan. Metode ini juga dapat
menumbuhkan motivasi peserta didik untuk mencari tahu dan menggali
berbagai sumber informasi.
6. Metode Praktek Lapangan(eksperimen)
Menurut
dilakukan
zakiyah
dalam
mata
Daradjat,
metode
eksperimen
biasanya
pelajaran
tertentu.
Sedangkan
menurut
Departemen Agama yaitu praktek pengajaran yang melibatkan anak didik
pada pekerjan akademis, pelatihan dan pemecahan masalah. Metode
praktik lapangan bertujuan untuk melatih dan meningkatkan kemampuan
peserta dalam mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang
diperolehnya.
Kegiatan ini dilakukan di lapangan, yang bisa berarti di tempat
kerja, maupun di masyarakat. Keunggulan dari metode ini adalah
pengalaman nyata yang diperoleh bisa langsung dirasakan oleh peserta,
sehingga dapat memicu kemampuan peserta dalam mengembangkan
kemampuannya. Sifat dari metode praktek lapangan ini adalah
pengembangan keterampilan (Psikomotorik) peserta didik.
F. Analisis Metode Pembelajaran
Analisa metode pembelajaran dilakukan untuk mengetahui secara
jelas setiap karakteristik metode yang ada sehingga dapat dikembangkan dan
digabungkan dengan metode-metode lainnya secara tepat dan terarah.
Penggabungan dan pengembangan inilah yang nantinya akan melahirkan
metode-metode baru dalam pembelajaran. Analisa yang dilakukan mencakup
tiga faktor yang berpengaruh dalam pengaplikasiannya, diantaranya:
1. Analisis berdasarkan Hasil.
Analisis
metode
pembelajaran
dapat
dilakukan
dengan
memperhatikan hasil yang akan dicapai dan diharapkan sebagai hasil dari
metode pembelajaran yang diterapkan. Hasil yang diharapkan tersebut
dapat kita jadikan acuan untuk menerapkan metode yang tepat dalam
proses pembelajaran. Misalnya jika dalam pembelajaran pendidik dituntut
untuk mengejar ketercapaian materi sedangkan waktu yang dimiliki sangat
terbatas, disis lain pendidik dituntun untuk tidak mengesampingkan
kemampuan siswa dalam menerima informasi yang diberikan maka
metode ceramah yang dikombinasikan dengan pemberian tugas akan
bermanfaat sekali.
Sebagai contoh lainnya yaitu penerapan metode praktik lapangan
(Siswa sekolah kejuruan) atau eksperimen, metode ini diterpakan
ditujukan agar pesreta didik mampu menerapkan ilmu yang diperoleh
secara nyata sebelum melangkah ke dunia kerja. Hal ini akan
menumbuhkan rasa percaya diri dan keyakinan pada diri peserta didik.
Orientasi hasil yang diharapkan inilah yang kita jadikan salah sebagai satu
landasan
analisis
kita
dalam
mengaplikasikan
metode-metode
pembelajaran yang ada.
2. Analisis berdasarkan lingkungan belajar peserta didik.
Lingkungan belajar peserta didik akan memberi dampak yang
sangat
besar
terhadap
keberhasilan
metode
pembelajaran
yang
diaplikasikan. Susana dan kondisi lingkungan belajar yang kondusif
tentunya akan meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menyerap
informasi yang disampaikan sehingga terjadi proses interaksi antara
pendidik dan peserta didik. Bila pada lingkungan belajar peserta didik
mendukung proses pembelajaran (Media Pembelajaran, prasarana dan
sarana) Penggunaan metode pembelajaran demonstrasi tentunya akan
menjadi pilihan yang tepat, akan lebih baik lagi jika dikombinasikan
dengan metode diskusi sehingga pemahaman dan penyerapan informasi
lebih cepat dilakukan tanpa kendala yang besar.
3. Analisis berdasarkan Perkembangan Pendidikan.
Anlaisis metode pembelajaran harus didasarkan pula terhadap
dinamika dan perubahan dalam sistem maupun arah pendidikan yang
berkembang sesuai dengan perubahan zaman. Perubahan tersebut dapat
berupa
perubahan sistem
pendidikan
ataupun pengeloaan dalam
pendidikan nasional. Misalnya saja dinamika perubahan kurikulum yang
setiap periode mengalami pengembangan dan perubahan arah sehingga
metode dalam proses pembelajaran juga harus menyesuaikan hal tersebut
dimana kemampuan kita dalam menganalisis metode yang dibutuhkan
akan memberi pengaruh yang besar terhadap keberhasilan peserta didik
menggali dan mengembangkan potensi dirinya.
G. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dilakukan terhadap jenis metode
pembelajaran dan karakteristik serta analisis yang telah dilakukan. Maka
didapatkan kesimpulan mengenai analisis karakteristik metode pembelajara.
Diantaranya sebagai berikut:
1. Metode pembelajaran jika dianalisis dan di telaah secara mendalam akan
menghasilkan metode baru yang bisa dikembangkan dan diaplikasikan
secara berkesinambungan dan terarah. Dengan demikian metode
pembelajaran yang digunakan menjadi lebih kompleks, dalam hal ini
dipengaruhi oleh tujuan pembelajaran,lingkungan peserta didik dan
perkembangan dunia pendidikan.
2. Metode pembelajaran yang tepat dan terarah akan mempercepat
tercapainya tujuan dalam proses pembelajaran dan memungkinkan
terjadinya pemahaman yang mendalam terhadap peserta didik. Dengan
demikan, metode pembelajaran yang diaplikasikan oleh pendidik akan
berpengaruh terhadap hasil akhir dari proses pembelajaran yang
diharapkan didapatkan oleh peserta didik.
3. Pemahaman dan pengaplikasian terhadap setiap metode pembelajaran
sangat diperlukan oleh pendidik. Hal tersebut akan memberikan efek dan
pengaruh yang besar terhadap peserta didik, dimana mereka akan
memiliki minat dan motivasi belajar yang tinggi,mampu menggali
potensi dirinya, dan pembelajaran yang diberikan akan memberikan
kesan yang dapat membuat peserta didik meningkatkan kemampuan
belajarnya.
4. Kemampuan dalam menganlisis kekurangan dan kelebihan dalam setiap
metode akan memberi dampak yang positif terhadap hasil yang
diharapkan, kesesuaian pengaplikasia metode pembelajaranyang selaras
dengan lingkungan peserta didik sehingga lebih terfokus, dan kesesuian
dengan perkembangan pendidikan akan berdampak pada kesiapan peserta
didik menerima setiap perubahan dan peralihan sistem.
DAFTAR PUSTAKA
C. Asri Budiningsih.2011. Cakrawala Pendidikan Jurnal Ilmiah Pendidikan.
Ikatan
Sarjana
Pendidikan
Daerah
Istimewa
Yogyakarta:Yogyakarta
Dedi
Metode
Rohendi,dkk.2010.Efektivitas
Pembelajaran
Demonstrasi
Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada
Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan
Informasi
di
Pendidikan
Sekolah
Teknologi
Menengah
Informasi
Kejuruan.Jurnal
dan
Komunikasi
(PTIK):Bandung
Kamsinah.2008. Metode dalam Proses Pembelajaran: Studi tentang Ragam dan
Implementasinya.Lentera Pendidikan Vol.11 No.1:Makassar
Muhammad Siddik.2010.Metode
Dan Teknik Mengajar Dalam Pendidikan
Agama Islam ( PAI ) Di Sekolah Menengah Atas ( SMA ).
Kementerian Agama Sumatera Utara:Medan
Widya
Wati.2010.Makalah
Strategi
Pembelajaran
Teori
Belajar
dan
Pembelajaran.Program Pasca Sarjana Universitas negeri
Padang: Padang