Teori Struktur Fungsional Talcott Parson (1)

Gala Panuga Aziz
071724753007
Sosiologi Pasca Sarjana 2017
RESUME FUNGSIONALISME STRUKTURAL
Permasalahan masyarakat dewasa ini tidak bisa dipisahkan dalam sistem
kehidupan. Para aktor sosiologi melakukan penelitian untuk menemukan solusi
bermasyarakat yang baik dan benar. Terlebih lagi, Masyarakat selalu mengalami
perubahan dalam pola-pola kehidupan untuk mencapai tujuannya dalam
kehidupan. Salah satu teori yang populer di kalangan sosiolog adalah Teori
Fungsionalisme Struktural. Berikut adalah resume dari Buku George Ritzer
mengenai Teori Sosiologi "Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir
Postmodern".
Tanggapan Teori Fungsionalisme Struktural
Fungsionalisme Struuktural dapat dipelajari secara terpisah kita dapat
mempelajari struktur-struktur masyarakat tanpa memerhatikan fungsi-fungsinya.
Demikian pula kita dapan mengkaji fungsi-fungsi atau proses-proses sosial tanpa
menggunakan strukturnya [CITATION Mar12 \p 402 \l 1033 ]. Adapun beberapa
para ahli yang ikut berkontribusi dalam melakukan penjelasan Fungsionalisme
Struktural.
Thomas Bernard, Melihat norma dan nilai yang berjalan bersamaan adalah
fundamental. Kingsley Davis (1959) dan Wilbert Moore, terdapat posisi tinggi

dan rendah, dimana posisi tinggi dianggap kurang menyenangkan karena adanya
tanggungjawab yang besar dibandingkan posisi rendah yang dianggap kurang
menyenangkan dan kurang penting. Penjelasan tersebut dianggap kurang baik
karena posisi tinggi dapat menempatkan posisi yang istimewa dan menjatuhkan
posisi rendah. Sementara, seiring berkembangnya zaman memungkinkan
masyarakat diorganisasi dengan cara-cara lain yang tidak terstratifikasi. Sebagai
contoh, tukang sapu yang memiliki fungsi lebih besar kepada masyarakat

dibandingkan dengan bintang film. Nicholas Demerath dan Richard Paterson
(1967), Memandang bahwa Teori Fungsionalisme Struktural akan berkembang
sesuai dengan perkembangan zaman.
Fungsionalisme Struktural menurut Talcott Parsons
Talcott Persons adalah seorang filsafat sosiologis berlatar belakang religious
dan intelek memiliki pemikiran yang dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran Max
waber. Ia mengartikan Fungsi sebagai “suatu kompleks kegiatan-kegiatan yang
diarahkan kepada pemenuhan suatu kebutuhan atau kebutuhan-kebutuhan sistem
itu” [CITATION Rit12 \p 408 \l 1033 ]. Akhirnya, Persons percaya terdapat empat
imperaktif fungsional yang perlu dimiliki oleh semua sistem --- AGIL
(Adaptation, Goal Attaintment, Integration, Latency). Berikut skema AGIL yang
dijelaskan di Table 1.

Table 1
AGIL Scheme, Sistem Sosial, Struktur Tindakan Umum
Informasi Tinggi

Informasi Tinggi

Realitas Terakhir

Energi Tinggi
(Kondisi-kondisi)

(Kondisi-kondisi)

LITENCY
Hierarki Faktorfaktor yang
mengondisikan

Energi tinggi
(Kondisi-kondisi)


Energi Tinggi

INTEGRATION

Sistem Budaya

Sistem Sosial

Sistem Kepercayaan
ADAPTATION

Komunitas Masyarakat
GOAL ATTAINTMENT

Organisme Behavioral

Sistem Kepribadian

Ekonomi


Pemerintah

Lingkungan Tindakan, Lingkungan Organik Fisik

Hierarki Faktorfaktor yang
mengondisikan

Energi tinggi
(Kondisi-kondisi)

Saya merumuskan pemikiran dari Talcott Persons menjadi suatu tabel
tersebut. Tabel diatas menjelaskan tentang level-level analisis sosial dan antar
hubungan mereka. kondisi-kondisi/ nilai-nilai yang terpengaruh dari Lingkungan
Tindakan, Lingkungan Organik Fisik menjadi energi yang diperlukan bagi levellevel yang lebih tinggi. melalui skema AGIL, hierarki faktor-faktor yang
mengkondisikan dengan cara Organisme behavioral yang menangani fungsi

penyesuaian/ Adaptation dan menciptakan suatu tujuan. berlanjut ke sistem
kepribadianlah yang melaksanakan fungsi dan memobilisasi sumber-suumber
daya untuk Goal Attaintment. Tujuan tersebut membutuhkan sistem sosial,
berfungsi sebagai pola-pola yang mengendalikan bagian-bagian komponenya

(Integrition). Terakhir sistem budaya akan memelihara pola-pola budaya dan
menjalankan sistem-sistem yang sudah terstrukur yang akhirnya membentuk
sebuah aturan atau norma yang menjadi Realitas terakhir yang akan menjadi
fondasi bagi masyarakat sosial.
Begitu pula tentang sistem sosial yang terspesifik yaitu masyarakat yang
dijelaskan dengan teori AGIL perlunya ekonomi menjadi menyesuaikan/
Adaptation lingkungan terhadap kebutuhan masyarakat dan penggerak masyarakat
untuk melakukan kerja, produksi, alokasi dan diperlukan. Setelah itu, Sistem
Politis melaksanakan fungsi pencapaian dengan mengejar tujuan-tujuan
masyarakat dan memobilisasi para aktor. Sistem Kepercayaan akan menangani
fungsi litensi dengan menularkan norma-norma dan nilai-nilai kepada para aktor.
Terakhir, fungsi integrasi dilaksanakan oleh komunitas masyarakat (misalnya,
hukum) yang mengatur berbagaii kommponen masyarakat[CITATION Per12 \p
416 \l 1033 ].
Fungsionalisme Struktural menurut Robert Merton
Robert Merton adalah murid dari Tallcott Persons yang mengembangkan
dan juga mengkritik mengenai Teori yang dikemukakan oleh gurunya. mereka
memiliki perbedaan pemikiran berdasarkan sifat cangkupanya, Merton lebih
menyukai teori-teori terbatas dengan cakupan mengengah. Sedangkan, Persons
lebih mencakup universal/ bersifat melingkupi. Dengan demikian, Merton

mengkritik dan menganalisis hal-hal yang dianggap penting dari Suatu Model
Fungsional-Struktuural. Terdapat 3 dalil dasar analisis fungsional yang
dikembangkan oleh para arkeolog seppertii Malinowski dan Radcliffe-Brown
yaitu,
1. Kesatuan Fungsional Masyarakat
2. Fungsionalisme Universal

3. Kebutuhan Mutlak
Merton mengkritik bahwasalnya semua dalil para antropolg tersebut bersandar
pada penegasan-penegasan nonempiris didasari pada sistem-sistem teoritis
abstrak. Sedangkan sejak awal, Merton telah memiliki fokus terhadap kelompokkelompok,

organisasi-organisasi,

masyarakat-masyarakat,

kebudayaan-

kebudayaan sebagai fokus dari Fungsional-Struktural. Selain menanalisis teori
dari Talcott Persons, Merton juga memiliki beberapa konosep untuk menjalani

kehidupan sosial.
Konsep fungsi nyata dan laten, pengertian dari fungsi-fungsi nyata adalah
yang disengaja sementara fungsi-fungsi laten adalah tidak disengaja. Yang bisa
saya pelajari dari konsep ini adalah energi-energi yang mempengaruhi kendalikendali dari sudut pandang masing-masing. Contohnya adalah Office Boy di
sebuah kantor, pekerjaan ini akan berfungsi nyata sebagai alat bantu perusahaan
untuk membantu para karyawan bekerja. Sedangkan, konsep laten menerangkan
bahwa sistem sosial memiliki tindakan-tindakan yang disfungsional tetapi masih
termasuk dalam sistem bermasyarakat. Contohnya, maling adalah disfungsional
dalam kehidupan bermasyarakat, dalam sistem sosial mereka akan meningkatkan
kemungkinan suatu konglik sosial.
Collin Campbell 1982 menkritik tentang konsep fungsi nyata dan laten.
Dia menerangkan bahwa Merton kabur soal istilah-istilah itu dan sulit untuk
diterangkan. Merton tidak pernah menggabungkan secara memadai teori tindakan
dan fugsionalisme struktural [CITATION Per12 \p 434 \l 1033 ]. Dan kritik dari
Mark Abrahamson “ Karena itu, kiasannya, fungsionalisme berjalan lamban mirip
seekor gajah raksasa, mengabaikan sengatan serangga, bahkan ketika kawanan
penyerangan sudah minta korban”.
Kesimpulan
Teori Struktural-Fungsional adalah bagian terpenting dalam menjalankan
suatu norma-norma dan nilai-nilai sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Skema

AGIL menurut saya secara terang terangan menjelaskan skema kehidupan
terbentuknya norma-norma dalam bermasyarakat. Skema itu tidak bisa dilepas

baik dalam hubungan mikro atau makro. Level-level yang diterangkan tersebut
akan membentuk suatu hubungan sebab-akibat didalam sistem sosial.