Pengaturan Hukum Internasional Mengenai Status Kepemilikan Atas Penemuan Harta Karun Di Wilayah Perairan Internasional

  

PENGATURAN HUKUM INTERNASIONAL MENGENAI STATUS

KEPEMILIKAN ATAS PENEMUAN HARTA KARUN DI WILAYAH

PERAIRAN INTERNASIONAL

SKRIPSI

  Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum

  Universitas Sumatera Utara

  

Oleh:

ELISA APRILIA

NIM: 110200194

DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL

  

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

  

PENGATURAN HUKUM INTERNASIONAL MENGENAI STATUS

KEPEMILIKAN ATAS PENEMUAN HARTA KARUN DI WILAYAH

PERAIRAN INTERNASIONAL

SKRIPSI

  Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum

  Universitas Sumatera Utara

  

Oleh:

ELISA APRILIA

NIM: 110200194

DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL

  Disetujui Oleh:

Dr. Chairul Bariah, SH, MHum

NIP. 195612101986012001

  Pembimbing I Pembimbing II Prof. Dr. Suhaidi, SH, M.H Arif, S.H., M.Hum

NIP: 196207131988031003 NIP: 196403301993031002

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “PENGATURAN HUKUM INTERNASIONAL MENGENAI

  

STATUS KEPEMILIKAN HARTA KARUN YANG DITEMUKAN DI

WILAYAH PERAIRAN INTERNASIONAL” ini sesuai dengan harapan.

  Latar belakang penulisan skripsi ini tidak semata – mata untuk kelulusan kegiatan akademik belaka, tetapi penulis juga ingin mengkaji dan menelaah isu penting yang kian mendapat perhatian masyarakat internasional berkaitan dengan penemuan harta karun di perairan internasional. Penemuan harta karun dalam beberapa tahun terakhir oleh perusahaan – perusahaan pencari harta karun telah memicu timbulnya ketidakpastian peraturan internasional terhadap kepemilikan kapal – kapal karam yang ditemukan di perairan internasional. Karena seperti yang diketahui bahwa perairan internasional merupakan wilayah perairaan yang berada di luar yurisdiksi negara manapun dan merupakan warisan bersama umat manusia.

  Penulis sadar bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak ketidaksempurnaan dan kekurangan, baik yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan penulis maupun panasnya kontroversi pembahasan hukum internasional mengenai isu status hukum dan perlindungan yang selayaknya diberikan kepada orang – orang yang dipaksa meninggalkan negaranya dikarenakan lingkungan dan bencana alam. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

  Dengan penuh rasa hormat, penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bentuan dan dukungan selama proses penulisan skripsi dan dalam pemebelajaran penulis yakni: 1.

  Prof. Dr. dr Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc.(CTM), Sp.A(K)., selaku Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Medan; 2. Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum

  USU, beserta seluruh jajaran pimpinan Fakultas Hukum USU; 3. Ibu Dr. Chairul Bariah, S.H., M.Hum., selaku Ketua Departemen Hukum

  Internasional Fakultas Hukum USU dan selaku Pensehat Akademik penulis selama menjalani studi di Fakultas Hukum USU;

  4. Prof. Dr. Suhaidi, S.H., M.H., selaku Dosen Pembimbing I penulis yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan skripsi ini;

  5. Arif, S.H., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing II penulis yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan skripsi ini; 6. Prof. Dr. Ningrum Natasya Sirait, S.H., M.LI., selaku Pembina Tim USU dalam Phillip C. Jessup International Moot Court Competition;

  7. Dosen – dosen Fakultas Hukum USU yang telah menyumbangkan ilmu yang tidak ternilai bagi penulis;

8. Seluruh civitas Fakultas Hukum USU: jajaran staf administrasi dan

  9. Orang tua penulis, Benno P. Sidabutar dan Rospita Panjaitan, terima kasih atas cinta dan kasih sayang yang telah diberikan;

  10. Saudara – saudara penulis, Togi Basthian, Roland, David, dan Wira untuk dukungan dan semangat yang diberikan selama ini;

11. Teman – teman penulis, Astriani Situngkir, Vivi Marbun, Nova Dina Tari,

  Riscia Gusti Bella, Christine Natalia, Eva Maria, beserta teman – teman Grup D dan ILSA; 12. Senior – senior dan teman – teman di Phillip C Jessup International Law

  Moot Court Club (ILMCC), Heriyanto, Kak Paulina, Kak Yuthi, Kak

  Jennifer, Bang Michael, Bang Herbert, Bang Henjoko, Yohana Rosendra, Assyfa Humairah, Frans Yoshua, Noviliana, Steven Martin; 13. Seluruh civitas GMKI Komisariat Fakultas Hukum USU; 14. Teman – teman Stambuk 2011 Fakultas Hukum USU, serta pihak – pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

  Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Terima kasih.

  Medan, April 2014 Hormat Penulis,

ELISA APRILIA

  DAFTAR ISI

  Kata Pengantar ...................................................................................................... i Daftar Isi .............................................................................................................. iv Abstraksi ............................................................................................................ vii

  BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar Belakang ......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6 C. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 6 D. Keaslian Penulisan ................................................................................... 7 E. Tinjauan Kepustakaan .............................................................................. 8 F. Metode Penelitian ..................................................................................... 9 1. Jenis Pendekatan ............................................................................... 9 2. Data Penelitian ................................................................................ 10 3. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 11 4. Analisis Data ................................................................................... 12 G. Sistematika Penulisan .............................................................................. 12 BAB II EKSISTENSI HARTA KARUN DALAM HUKUM INTERNASIONAL ........................................................................................... 15 A. Ruang Lingkup Harta Karun .................................................................. 15 B. Sejarah Penemuan Harta Karun di Dunia .............................................. 18

  1. Konvensi PPB tentang Hukum Laut 1982 (United Nations Convention

  on the Law of the Sea 1982/UNCLOS ) ........................................... 23 2.

  Konvensi UNESCO tentang Perlindungan Warisan Budaya Bawah Air 2001 (UNESCO Convention on the Protection of Underwater

  Cultural Heritage 2001 ) .................................................................. 25 3.

  International Convention on Salvage 1989 ..................................... 29

  BAB III KONSEP KEPEMILIKAN HARTA KARUN YANG DITEMUKAN DI PERAIRAN INTERNASIONAL .................................................................. 31 A. Pengertian Perairan Internasional ........................................................... 31 B. Kepemilikan Berdasarkan Hukum Bangsa – Bangsa (Law of Nations) .. 33 1. Hukum Penyelamatan (Law of Salvage) ......................................... 35 2. Hukum Penemuan (Law of Finds) .................................................. 41 C. Kepemilikan Menurut Konvensi – Konvensi Internasional .................... 45 1. Warisan Bersama Umat Manusia (Principle of Common Heritage of Mankind ) .......................................................................................... 46 2. Hak – Hak Istimewa Negara Asal (Preferential Rights of State of Origin) .............................................................................................. 49 3. Kekebalan Berdaulat (Sovereign Immunity) ................................... 52 BAB IV PENYELESAIAN ISU KEPEMILIKAN HARTA KARUN YANG DITEMUKAN DI PERAIRAN INTERNASIONAL ........................................ 56

  B.

  Berbagai Kepentingan (Competing Interest) Dalam Isu Kepemilikan Harta Karun ...................................................................................................... 58 1.

  Kepentingan Arkeologi (Archeological Interest) ............................ 59 2. Kepentingan Komersil (Commercial Interest) ................................. 61 3. Kepentingan Umum (Public Interest) .............................................. 63 C. Bentuk Penyelesaian Isu Kepemilikan Atas Penemuan Harta Karun di

  Perairan Internasional ............................................................................. 64 1.

  Melalui Pengadilan/Litigasi ............................................................ 65 2. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama .................................................. 79

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 87 A. KESIMPULAN ...................................................................................... 87 B. SARAN .................................................................................................. 88 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 91

  

PENGATURAN HUKUM INTERNASIONAL MENGENAI STATUS

KEPEMILIKAN HARTA KARUN YANG DITEMUKAN DI WILAYAH

PERAIRAN INTERNASIONAL

  • ) Prof. Dr Suhaidi, S.H., M.H
    • ) Arif, S.H., M.Hum
      • ) Elisa Aprilia

  

ABSTRAKSI

  Perkembangan teknologi khususnya di bidang eksplorasi laut dalam telah memicu timbulnya upaya manusia untuk mencari dan menyelamatkan kapal – kapal yang sudah karam serta muatannya dari dasar laut internasional. Hal ini dikarenakan penemuan tersebut mengandung nilai historis, arkeologis, sekaligus nilai komersil. Seiring dengan perkembangan ini, nilai komersil dari penemuan itu lebih banyak memberi insentif bagi penyelamat harta karun, khususnya perusahaan eksplorasi komersil, untuk lebih berusaha melakukan upaya pencarian dan penyelamatan harta karun. Kehadiran insentif inilah yang pada akhirnya menimbulkan kompetisi diantara berbagai pihak untuk dapat mengajukan klaim kepemilikan atas bangkai kapal maupun muatan yang ditemukannya. Karena peningkatan jumlah penemuan bangkai kapal di perairan internasional, maka hal ini mulai menimbulkan ketidakpastian hukum mengenai status kepemilikan atas penemuan tersebut karena banyaknya kepentingan dari berbagai pihak didalamnya, keberagaman instrumen hukum internasional, serta wilayah penemuan yang berada diluar yurisdiksi negara.

  Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah bagaimana tinjauan umum harta karun, alasan penyelamatan dan kepentingan yang ada dalam harta karun berdasarkan hukum internasional, serta bagaimana status kepemilikan harta karun yang ditemukan di wilayah perairan internasional.

  Metode penulisan yang dipakai untuk menyusun skripsi ini adalah penelitian kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan bahan – bahan dari buku, jurnal, internet, instrumen hukum internasional dan hasil tulisan ilmiah lainnya yang erat kaitannya dengan maksud dan tujuan dari penyusunan karya ilimiah ini.

  Hukum internasional memang tidak secara rinci mengatur dalam berbagai konvensi internasional mengenai kepemilikan harta karun yang ditemukan di wilayah perairan internasional. Konvensi internasional seperti UNCLOS dan Konvensi UNESCO tahun 2001 tentang Perlindungan Warisan Budaya Bawah Air lebih mengedepankan isu perlindungan harta karun, tanpa menjelaskan lebih lanjut mengenai isu kepemilikan. Namun dalam perkembangannya, dengan adanya bentuk/model perjanjian kerjasama di bidang penyelamatan harta karun, seperti Sussex Agreement tahun 2002, seluruh kekurangan dari kerangka hukum yang berlaku saat ini dapat terselesaikan, dapat menampung seluruh kepentingan pihak – pihak terkait dengan cara yang lebih praktis, serta dapat menghindari proses litigasi yang rumit dan menghabiskan biaya yang tidak sedikit.