PAPER MASALAH NEGARA BERKEMBANG dan

PAPER MASALAH NEGARA BERKEMBANG
PERJALANAN PANJANG SEJARAH KEMERDEKAAN
ISRAEL

DISUSUN OLEH:
SULEMAN

20110510211

MIFTHAKHUL JANNAH

20110510243

IRAWAN MARTHA

20110510273

KELAS: B

JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Bangsa Yahudi yang tinggal diperantauan, terutama di Eropa banyak dibutuhkan
untuk menjadi kuli bangunan dan memajukan perekonomian, yang kesempatan itu
menyebabkan mereka menjadi kelas menengah di Eropa, tetapi mereka tetap menjadi orang
asing di Eropa, tahun 500 M, mereka diintimidasi di Spanyol, tahun 1300 M diusir dari
Inggris, tahun 1400 M diusir dari Perancis, tahun 1500 M diusir dari Spanyol. Pada abad
inilah Yahudi memperluas petualangannya sampai ke Eropa Timur, Rusia dan Amerika
Selatan. Selama satu abad, 1600 M sampai 1700 M, kaum Yahudi berhasil menguasai pasar
dan perekonomian Eropa, dan bahkan mereka melibatkan diri dalam pendalaman ilmu
pengetahuan modern. Akhirnya mereka mulai melihat titik terang yang akan menyinari jalan
ketika mereka hendak melangkah untuk kembali ke Palestina. Para ilmuwan mereka mulai
berfikir merumuskan teori revolusi yang akan menghancurkan kehidupan manusia dengan
tujuan untuk mengacau dunia sehingga mempermudah jalan menuju Palestina.
A.

Perjalanan Sejarah Bangsa Israel
Max I. Dimont, Sejarawan Yahudi, dalam bukunya “Jews, God and History”, menulis,

“Ketika akhirnya, pada abad XII SM, Bangsa Yahudi menetap di sebuah Negara yang dapat

mereka sebut sebagai milik mereka sendiri. Mereka memilih sejalur dengan wilayah yang
merupakan koridor bagi tentara imperium-imperium yang sedang berperang. Bangsa Yahudi
harus membayar pilihan ini dengan terbantai di medan pertempuran, dijual sebagai budak,
atau dideportasi ke negeri-negeri asing. Tapi mereka terus datang ke tempat tua tersebut,
membangun jalur pemukiman kecil baru yang secara berganti-ganti disebut sebagai Kan’an,
Palestina, Israel, Judah, Judea, dan sekarang Israel kembali.
Sebagai seorang ilmuwan Yahudi dan juga mayoritas kaum Yahudi lainnya, Max I.
Dimont meyakini secara aqidah bahwa Palestina adalah milik bangsa Yahudi karena nenek
moyang mereka pernah mendirikan sebuah Negara disana. Kawasan itu merupakan kawasan
strategis yang menghubungkan antara Asia, Afrika dengan Eropa. Dan dengan doktrin aqidah
yang demikian kental diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, bangsa Yahudi
tidak mengenal putus asa untuk kembali ke Palestina.
Kaum Yahudi sekarang secara umum terdiri dari dua kategaori besar. Pertama, disebut
bangsa Sam (Semitic), mengaku sebagai keturunan nabi Ibrahim as, lazim juga disebut
bangsa Kan’an. Yang kedua adalah yang bukan Sam, seperti yang berkulit hitam dan
sebagainya, bukanlah keturunan langsung dengan nabi Ibrahim as. nabi Ibrahim as berasal
dari Ur, Irak Selatan yang kemudian hijrah ke Kan’an Palestina sekitar tahun 2000 SM.
Disitulah lahir nabi Ishaq as, kemudian berputera nabi Ya’qub as, kemudian berputera nabi

Yusuf as, Kan’an ketika itu terhitung sebuah desa, Al-Qur’an menyebutnya Baduwi (QS

12:100).
Setelah nabi Yusuf as menjadi pembesar di Mesir, Nabi Yaqub as beserta seluruh
keluarganya hijrah ke Mesir. Di Mesir mereka mengalami kemajuan dan perkembangan baik
dari segi jumlah orang maupun kekayaan dan kedudukan. Setelah nabi Yusuf as meninggal
dunia kondisi sosial mereka yang semula terhormat mulai bergeser karena mereka
meninggalkan amar ma’ruf dan nahi munkar serta jauh dari syariat nabi Yusuf as.
Kerajaan Mesir yang tadinya mereka kuasai diambil alih kembali oleh penduduk asli
Mesir dengan menghidupkan kembali Pharaoisme. Sejak itulah bangsa Yahudi mengalami
nestapa. Mereka diperbudak berabad-abad lamanya oleh bangsa Hykhos, nama suku dari Asia
dan kemudian menjadi bangsa Mesir sendiri. Sesuai dengan kehendak Allah swt, kemudian
nabi Musa as lahir. Dia keturunan bani Israel dari suku Levi, beliau diselamatkan Allah swt
dari petaka Fir’aun. Bahkan menjadi putra angkat sampai menginjak dewasa. Karena
membunuh bangsa Mesir untuk membela orang Yahudi, Nabi Musa as melarikan diri ke
Madyan dan menikah dengan seorang puteri Nabi Syu’aib as. Setelah selama sepuluh tahun
bersama keluarga besar nabi Syu’aib as, Allah swt memerintahkannya kembali ke Mesir,
sebagai seorang rasul yang diutus kepada bani Israel. Nabi Musa as pun berdakwah
menyebarkan risalahnya, sampai beliau bersama sejumlah pengikutnya harus hijrah kembali
ke Palestina karena Fir’aun berkehendak membersihkan mereka dari bumi Mesir.
Didalam Al-Qur’an 5:21-26, perintah menuju Palestina memang datang dari Allah
swt, tapi mereka enggan masuk ke Palestina meskipun dijamin kemenangan oleh Allah swt.

Bahkan berani berkata tidak sopan kepada nabi Musa as. Maka Allah swt mengharamkan
bumi Palestina selama empat puluh tahun dan mereka terlunta-lunta di padang Tiih. Fakta
sejarah menunjukkan bahwa hampir dua ratus tahun bangsa Yahudi terpontang-panting
dikawasan tidak bertuan (padang Tiih) dan sekitarnya, sampai nabi Daud as dan nabi
Sulaiman as berhasil mendirikan kerajaan di Palestina, tahun 1040-970 SM. Kerajaan nabi
Daud as yang kemudian dilanjutkan oleh nabi Sulaiman as itu hanya utuh selama beliau
masih hidup. Setelah nabi Sulaiman as wafat kerajaan itu pecah menjadi dua yaitu Kerajaan
Yahuda dan Kerajaan Israel.
Pada tahun 721 SM, kerajaan Israel ditaklukkan oleh Tiglath-Pileser III, raja Assyyira.
Pada tahun 586 SM raja Nebuchadnezzar menaklukkan kerajaan Yahuda. Seluruh bangsa
Yahudi digiring ke Babylonia untuk menjadi budak. Di Babylonia itulah para pemuka Yahudi
menanamkan doktrin ‘janji kembali ke kampung halaman’ kepada para pengikutnya.
Kemudian pada tahun 550 SM hampir seluruh kawasan Palestina diintegrasikan kedalam

kekuasaan Persia. Ketika Alexander The Greath menguasai Palestina pada tahun 334 SM.
Alexander membawa bangsa Yahudi ke Yunani. Dari sini mereka kemudian menyebar ke
berbagai kawasan di Eropa. Kemudian sejak tahun 160 SM diintegrasikan kedalam
kekaisaran Romawi. Pengungsian besar-besaran bangsa Yahudi terjadi lagi pada tahun 66 M
sampai tahun 70 M. Setelah pemberontakan mereka terhadap penguasa Romawi gagal dan
Gubernur Romawi pada waktu itu, Titus membantai puluhan ribu orang Yahudi untuk

memadamkan pemberontakan. Demikianlah seterusnya sampai kedatangan Islam pertama
kali dipimpin oleh Umar bin Khattab R.A pada tahun 637 M, mengikuti kemenangan Khalid
bin Walid terhadap Romawi Binzantium di Damascus pada tahun 635 M, Umar bin Khattab
R.A kemudian mewaqafkan Yerusalem dan tanah Palestina kepada umat Islam seluruh dunia.
Pada tahun 1099 M tentara salib (crusaders) berhasil menguasai Palestina dan kota
Yerusalem dengan membantai 70.000 penduduknya baik laki-laki, perempuan maupun anakanak. Dengan ijin Allah swt, pada tahun 1187 M, pahlawan Islam Shalahuddin Yusuf bin
Ayyub mengembalikannya kembali dalam pangkuan Islam dan tetap mempertahankannya.
Meskipun selama lima tahun sampai 1192 M harus berperang dengan seluruh raja-raja besar
Eropa seperti Richard (Inggris), Frederick (Jerman), Leopold (Austria), Louis (Perancis), raja
Sisilia, yang berusaha merebut Yerusalem kembali tetapi mereka tidak berhasil. Dalam
naungan Islam, negeri Palestina dan kehidupan antar bangsa Yahudi, Filistin dan Arab
mengalami perdamaian sampai negeri ini lepas dari naungan Islam pada tahun 1917 setelah
Inggris mengalahkan bani Ustmaniyyah dalam Perang Dunia I. Mandat Inggris ini
dikokohkan dalam konferensi San Remo tahun 1920 dan pembela Palestina yang utama
hilang bersamaan dengan runtuhnya bani Ustmaniyyah pada tahun 1924.
B.

Beberapa Karakter Yahudi di dalam Al-Quran
Bila kita membuka Al-Qur’an maka pertama kali kita temukan adalah surah Al-Fatihah


yang kita baca setiap kali shalat. Surah pertama itu sudah mulai berbicara mengenai hakikat
Yahudi, yakni mereka adalah orang-orang yang dimurkai Allah (al-maghdhubi-‘alaihim).
Demikian pula surah Al-Baqarah, kita akan menemukan di dalamnya 83 ayat berturut-turut
berbicara tentang Yahudi, dimulai dari ayat 40 sampai ayat 123. Kemudian disusul dengan
puluhan ayat lainnya yang kesemuanya menyoroti tingkah laku kaum Yahudi dalam beragam
kondisi dan masalah. Yang lebih menarik ialah ayat-ayat tersebut mampu memberikan
gambaran sebagian besar sejarah bangsa Yahudi yang penuh kenistaan serta memberikan kata
kunci yang menjelaskan watak asli mereka. Kata kunci itu terdapat dalam ayat 120 surah AlBaqarah yang artinya, secara psikologis dan historis, mereka tidak pernah dan tidak akan

ridha terhadap umat Islam. Meskipun pada waktu tertentu mereka memperlihatkan sikap
manis dan tutur kata yang halus, mereka tetap melihat umat Islam dengan penuh curiga dan
dendam dan menganggap umat Islam merupakan ancaman utama bagi eksistensi Yahudi.
Catatan sejarah mengenai hal ihwal Yahudi ini kita temukan secara lengkap dalam AlQur’an di berbagai surah. Bahkan Bani Israil adalah umat yang paling banyak disoroti AlQur’an daripada umat lain. Sebab Yahudi adalah tipikal manusia unik. Perjalanan hidup
mereka perlu dijadikan pelajaran agar tingkah laku, pola pikir dan sikap pembangkangan
mereka terhadap kebenaran yang dibawa para rasul, serta kecenderungan mereka melakukan
kerusakan di muka bumi tidak terulang kembali pada umat nabi Muhammad. Juga agar
kelicikan dan pengkhianatan mereka terhadap apa saja bentuk perjanjian dan dengan siapa
saja, dapat kita waspadai dan diantisipasi secara baik dari awal.
C.


Awal Berdirinya Negara Israel (State Building)
Bangsa Yahudi yang tinggal di perantauan, terutama di Eropa banyak dibutuhkan

untuk menjadi kuli bangunan dan memajukan perekonomian. Dalam kesempatan itu
menyebabkan mereka menjadi kelas menengah di Eropa tetapi mereka tetap menjadi orang
asing di Eropa. Tahun 500 M, mereka diintimidasi di Spanyol, tahun 1300 M diusir dari
Inggris, tahun 1400 M diusir dari Perancis, tahun 1500 M diusir dari Spanyol. Pada abad
inilah Yahudi memperluas petualangannya sampai ke Eropa Timur, Rusia dan Amerika
Selatan.
Selama satu abad dari 1600 M sampai 1700 M kaum Yahudi berhasil menguasai pasar
dan perekonomian Eropa dan bahkan mereka melibatkan diri dalam pendalaman ilmu
pengetahuan modern. Akhirnya mereka mulai melihat titik terang yang akan menyinari jalan
ketika mereka hendak melangkah untuk kembali ke Palestina. Para ilmuwan mereka mulai
berfikir merumuskan teori revolusi yang akan menghancurkan kehidupan manusia dengan
tujuan untuk mengacaukan dunia sehingga mempermudah jalan menuju Palestina.
Pada tanggal 1 mei 1776 tokoh Yahudi, Nathan Bernbaum mendirikan Zionisme
Internasional dua bulan sebelum kemerdekaan Amerika dideklarasikan. Yahuda Kalai (17981878). Tokoh yang lain mempertegas perlunya negara Yahudi di Palestina, Izvi Hirsch (17951874), membuat studi agar diaspora Yahudi bisa mendirikan negara di Palestina. Moses Hess
tokoh Yahudi membuat buku Roma dan Yerusalem. Theodore Herzl (1860-1904) membuat
buku der Yudentaat (negara Yahudi) pada tahun 1896.
Untuk dunia Islam mereka tiupkan revolusi nasionalisme melalui Lowrence of

Arabica. Mereka berhasil memecah belah negeri Arab untuk melepaskan diri dari khilafah

Utsmaniyyah. Meskipun Eropa dan Rusia sudah berhasil dikacaukan, penghalang utama citacita bangsa Yahudi adalah khilafah Ustmaniyah yang menjadi penjaga setia tanah Palestina
Berbagai langkah dan strategi dilancarkan oleh kaum Yahudi untuk menembus
dinding khilafah Utsmaniyyah agar mereka dapat memasuki Palestina. Pertama, pada tahun
1892 sekelompok Yahudi Rusia mengajukan permohonan kepada sultan Abdul Hamid untuk
mendapatkan ijin tinggal di Palestina. Permohonan itu dijawab sultan dengan ucapan
“Pemerintah Ustmaniyyah memberitahukan kepada segenap kaum Yahudi yang ingin hijrah
ke Turki, bahwa mereka tidak akan diijinkan menetap di Palestina”, mendengar jawaban
seperti itu kaum Yahudi terpukul berat sehingga duta besar Amerika turut campur tangan.
Kedua, Theodor Hertzl, penulis Der Judenstaat (Negara Yahudi), founder negara Israel
sekarang, pada tahun 1896 memberanikan diri menemui sultan Abdul Hamid sambil meminta
ijin mendirikan gedung di al-Quds. Permohonan itu dijawab sultan “Sesungguhnya imperium
Utsmani ini adalah milik rakyatnya. Mereka tidak akan menyetujui permintaan itu. Sebab itu
simpanlah kekayaan kalian itu dalam kantong kalian sendiri”.
Melihat keteguhan sultan, mereka kemudian membuat strategi ketiga yaitu melakukan
konferensi Basel di Swiss pada 29-31 agustus 1897 dalam rangka merumuskan strategi baru
menghancurkan khilafah Ustmaniyyah. Karena gencarnya aktivitas Yahudi Zionis akhirnya
sultan pada tahu 1900 mengeluarkan keputusan pelarangan atas jamaah peziarah Yahudi di
Palestina untuk tinggal disana lebih dari tiga bulan. Paspor Yahudi harus diserahkan kepada

petugas khilafah terkait. Dan pada tahun 1901 sultan mengeluarkan keputusan
mengharamkan penjualan tanah kepada Yahudi di Palestina.
Pada tahun 1902, Hertzl untuk kesekian kalinya menghadap sultan Abdul Hamid
untuk melakukan risywah. Diantara risywah yang disodorkan Hertzl kepada sultan yaitu :
1.
2.

150 juta poundsterling Inggris khusus untuk sultan.
Membayar semua hutang pemerintah Ustmaniyyah yang mencapai 33 juta

3.
4.
5.

poundsterling Inggris.
Membangun kapal induk untuk menjaga pemerintah dengan biaya 120 juta Frank.
Memberi pinjaman 5 juta poundsterling tanpa bunga.
Membangun Universitas Ustmaniyyah di Palestina.

Semuanya ditolak sultan, bahkan sultan tidak mau menemui Hertzl. Diwakilkan

kepada Tahsin Basya, perdana menterinya, sambil mengirim pesan “Nasehati mr. Hertzl agar
dia tidak terlalu serius menanggapi masalah ini. Sesungguhnya saya tidak sanggup
melepaskan kendati hanya satu jengkal tanah itu, Palestina, sebab bukan milik pribadiku. Tapi
milik rakyat, rakyatku sudah berjuang memperolehnya sehingga mereka siram dengan darah.
Silahkan Yahudi itu menyimpan kekayaan mereka yang milyaran itu. Bila pemerintahanku

sudah tercabik-cabik, saat itu mereka baru bisa menduduki Palestina dengan gratis. Adapun
jika saya masih hidup, maka tubuhku terpotong-potong adalah lebih ringan ketimbang
Palestina terlepas dari pemerintahanku. Kasus ini tidak boleh terjadi karena saya tidak kuasa
melihat tubuhku diotopsi sedang nadiku masih berdenyut”.
Berbagai cara kotor dilancarkan Yahudi untuk menghancurkan dunia Islam. Mereka
mulai dengan menghancurkan Khilafah Utsmaniyah agar dapat menduduki Palestina. Mereka
melakukan lobi dengan Inggris, Perancis, Rusia dan Amerika.
Berikut ini adalah beberapa kejadian penting dalam awal pendirian negara Israel.
1. Pada tanggal 1 Mei 1776, tokoh Yahudi Nathan Bernbaum mendirikan Zionisme
2.

Internasional dua bulan sebelum kemerdekaan Amerika dideklarasikan.
Yahuda Kalai (1798 – 1878), tokoh yang lain mempertegas perlunya negara


3.

Yahudi di Palestina.
Izvi Hirsch (1795 – 1874), membuat studi agar diaspora Yahudi bisa mendirikan

4.

negara di Palestina.
Theodore Herzl (1860 – 1904) membuat buku der Yudentaat (negara Yahudi)

5.

pada tahun 1896.
Tahun 1897, Konferensi Basel, Swiss yang disponsori oleh Hertzl merumuskan

6.

penghancuran Bani Ustmaniyah.
Tahun 1907, meningkatnya aktivitas Freemasonry untuk menjatuhkan Sultan

7.

Abdul Hamid dari kursi khilafah.
Tahun 1917, perjanjian Balfour untuk memberikan Palestina sebagai tanah air

8.

bagi Yahudi.
Tahun 1927, meningkatnya pembangunan rumah dan gedung milik Yahudi di

9.

Palestina atas bantuan Inggris.
Tahun 1937, Yahudi di Palestina mulai membangun kekuatan terorisme
bersenjata. Kemudian mereka mendapat bantuan senjata dan latihan militer dari

sekutu ketika terlibat dalam PD II.
10. Pada November 1947, dikeluarkanlah resolusi PBB tentang pembagian tanah
Palestina antara penduduk Palestina dengan Yahudi pendatang itu. Kemudian
menyusul pembubaran Ikhwanul Muslimin dan pembunuhan terhadap Hasan AlBanna yang banyak berperan membela Palestina.
11. Tahun 1956, Sinai dan Jalur Gaza dikuasai Israel setelah gerakan Islam di
kawasan Arab dipukul.
12. Tahun 1967, semua kawasan Palestina jatuh ke tangan Yahudi, demikian juga
dataran Tinggi golan dan Sinai. Terjadi setelah penggempuran terhadap Gerakan
Islam dan hukuman gantung terhadap Sayyid Quthb.
13. Tahun 1977, serangan terhadap Libanon dan perjanjian Camp David yang
disponsori Anwar Sadat.

14. Tahun 1988, surat rahasia Yasser Arafat untuk mengakui eksistensi Israel, berjanji
hidup damai dengan Yahudi dan akan menumpas segala aktivitas rakyat Palestina
yang melawan Israel.
15. Tahun 1993 Perjanjian Gaza Ariha mengenai pemerintahan sendiri interim bagi
bangsa Palestina di wilayah-wilayah pendudukan Israel.
16. Tahun 1994 Kesepakatan yang memberikan otonomi pertama kepada Palestina di
Tepi Barat dan Jalur Gaza.
17. Tahun 1995 Kesepakatan perluasan otonomi Palestina ke sebagian besar Tepi
Barat.
18. Tahun 1996 Pemilu pertama bangsa Palestina, Yasser Arafat terpilih menjadi
Presiden.
19. Tahun 1997 Kesepakatan perluasan otonomi Hebron dan Tepi Barat.
20. Tahun 1998 Kesepakatan transfer 13 persen wilayah Tepi Barat dari Israel ke
Palestina dengan imbalan jaminan keamanan.
21. Tahun 2000 Pertama kali Paus ke Yerusalem dan membela perlunya tanah air bagi
Palestina.
22. Tahun 2001 Ariel Sharon menggantikan Ehud Barak.
23. Tahun 2002 Israel membunuh pemimpin brigade al Aqsho, Raed el-Karmi.
D.

Program Pembangunan (Developing Program)
Israel dianggap sebagai salah satu negara termaju di Asia Barat Daya dalam hal

pembangunan ekonomi dan industri. Negara ini menduduki peringkat nomor 3 di kawasan
tersebut menurut Indeks Kemudahan Berbisnis Bank Dunia dan Laporan Daya Saing
GlobalForum Ekonomi Dunia.
Pada tahun 2007, Israel memiliki produk domestik bruto ke-44 terbesar dan
pendapatan per kapita ke-22 tertinggi (berdasarkan keseimbangan kemampuan berbelanja) di
dunia sebesar AS$232,7 miliar dan AS$33.299 secara berurutan. Pada tahun 2007, Israel
diundang untuk bergabung ke dalam Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan
Ekonomi (OECD) yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antar negara-negara yang
menjunjung prinsip-prinsip demokrasi dan ekonomi pasar bebas.
Walaupun sumber daya alam Israel terbatas, pembangunan yang intensif pada sektor
agrikultur dan industri selama puluhan tahun menjadikan Israel dapat berswasembada pangan
secara garis besarnya, terkecuali pada serealia dan daging sapi. Pada tahun 2006, impor Israel
mencapai AS$47,8 miliar, yang terdiri dari bahan bakar fosil, bahan-bahan mentah, dan
peralatan militer. Komoditas ekspor utama Israel meliputi buah-buahan, sayur-sayuran, obatobatan, piranti lunak, bahan-bahan kimia, teknologi militer, dan intan; pada tahun 2006,
ekspor Israel mencapai AS$42,86 miliar.

Israel menduduki peringkat pertama di dunia dalam hal konservasi air dan
penggunaan energi panas bumi. Israel juga mengembangkan teknologi-teknologi piranti
lunak, komunikasi, dan sains di Silicon Wadi. Sejak tahun 1970-an, Israel telah menerima
bantuan ekonomi dari Amerika Serikat, dan pinjaman dari Amerika Serikat tersebut
menduduki proporsi hutang luar negeri Israel yang cukup besar. Pada tahun 2007, Amerika
Serikat menyetujui bantuan sebesar AS$30 miliar kepada Israel untuk sepuluh tahun ke
depan.
Pariwisata, utamanya wisata religi, juga merupakan bidang industri Israel yang
penting. Permasalahan keamanan di Israel telah menghambat perkembangan industri ini,
namun belakangan jumlah turis mulai meningkat. Pada tahun 2008, sekitar 3 juta turis
berkunjung ke Israel.
Israel memiliki angka harapan sekolah (didefinisikan sebagai tahun lamanya seorang
anak berumur 4 tahun diharapkan dapat mengenyam pendidikan pada masa depan) tertinggi
di Asia Barat Daya dan menduduki peringkat kedua setara dengan Jepang di Asia
(setelah Korea Selatan). Israel juga memiliki angka melek huruf tertinggi di seluruh Asia
Barat daya. Hukum Pendidikan Negara Israel yang diundang-undangkan pada tahun 1953
membagi sekolah menjadi lima macam: sekolah negeri sekuler, sekolah negeri agama,
sekolah ultra ortodoks, sekolah permukiman komunal, dan sekolah Arab. Sekolah negeri
sekuler merupakan sekolah yang terbesar dan dihadiri oleh mayoritas murid-murid Yahudi
dan non-Arab di Israel. Kebanyakan warga negara Israel beretnis Arab mengirimkan anaknya
ke sekolah-sekolah yang berbahasa Arab.
Israel memiliki program wajib belajar bagi anak-anak berumur antara tiga sampai
dengan delapan belas tahun. Tahapan-tahapan sekolah dibagi menjadi tiga tahap: sekolah
dasar (tingkat 1-6), sekolah menengah pertama (tingkat 7-9), dan sekolah menengah
atas (tingkat 10-12). Tahapan sekolah berakhir dengan ujian akhir yang disebut Bagrut.
Kemahiran di mata-mata pelajaran utama seperti matematika, Alkitab Ibrani,Bahasa Ibrani,
literatur Ibrani dan umum, Bahasa Inggris, sejarah, dan pendidikan kewarganegaraan
diperlukan untuk mendapatkan sertifikat Bagrut. Dalam sekolah-sekolah Arab, Kristen,
dan Druze,

ujian

kajian

Alkitab

Ibrani

digantikan

dengan

ujian

dalam

mata

pelajaran Islam,Kristen, ataupun Druze. Pada tahun 2003, lebih dari separuh murid tingkat 12
Israel mendapatkan sertifikat ini.
Delapan universitas negeri Israel disubsidi oleh negara. Perpustakaan Universitas dan
Nasional Yahudi yang menyimpan buku-buku bertopik Yahudi terbesar di dunia berada
di Universitas Ibrani Yerusalem. Universitas Ibrani Yerusalem menduduki peringkat 100
besar universitas ternama di dunia berdasarkan pemeringkatan Universitas Jiao Tong

Shanghai.

Universitas

utama

lainnya

di

Israel

meliputi Technion, Institut

Sains

Weizmann, Universitas Tel Aviv, Universitas Bar-Ilan, Universitas Haifa, dan Universitas
Ben-Gurion Negev. Israel berada pada peringkat ketiga di dunia dalam hal jumlah sarjana
akademik per kapita (20% populasi). Israel merupakan negara yang terdepan dalam hal
jumlah artikel ilmiah riset sel punca per kapita sejak tahun 2000.
Israel juga mengedepankan penggunaan energi surya dan memiliki teknologi energi
surya yang terdepan dan perusahaan-perusahan tenaga surya Israel mengerjakan proyekproyeknya di seluruh dunia. Lebih dari 90% rumah penduduk Israel menggunakan tenaga
surya untuk pengadaan air panas dan merupakan penggunaan per kapita yang tertinggi di
dunia. Menurut data pemerintah Israel, negara ini menghemat 8% konsumsi listrik per
kapitanya oleh karena penggunaan energi surya.
Kesimpulan
Israel yang mayoritas masyarakatnya beragama Yahudi memiliki kemampuan
intelektual yang unik. Bangsa mereka memiliki semangat pantang menyerah yang tidak
tertandingi oleh bangsa lainnya, hal serupa patut menjadi suri tauladan bagi bangsa lainnya.
Hal ini terlihat dalam proses pembentukan negara Israel yang dikecam oleh banyak negara di
dunia, termasuk Indonesia yang sampai saat ini belum mengakui kemerdekaan negara-Nya.
Namun mereka tetap bersikeras untuk mendirikan sebuah negara zionis.
Dalam hal pembangunan, Israel dinilai cepat melakukan perkembangan dalam segala
bidang seperti ekonomi. Perkembangan ekonomi Israel sangat tinggi walaupun sumber daya
alamnya terbatas. Terbukti negara penuh konflik ini mampu menduduki peringkat ke-22
dalam penilaian pendapatan perkapita tertinggi di dunia.
Dalam bidang pendidikan dan tekhnologi, Israel setara dengan kualitas pendidikan di
Jepang. Minimnya masyarakat yang buta huruf dan wajib belajar bagi anak usia 3 sampai 18
tahun telah menjadi bukti tingginya tingkat kepedulian pemerintah Israel terhadap
pendidikan. Dalam bidang tekhnologi, Israel memiliki parabola surya terbesar di dunia yang
dapat menghemat sekitar 8% tingkat konsumsi listrik perkapitanya.

Daftar Pustaka
Findley, Paul. 2006. Diplomasi Munafik Zionis Israel. Bandung: PT Mizan Pustaka.

Muhammad, Najamuddin. 2014. Sejarah Konflik dan Peperangan Kaum Yahudi.
Jakarta: Cv Buku Biru (Diva Press). hal 70
http://id.wikipedia.org/wiki/Israel (diakses pada tanggal 14 april 2014, pukul 22.30
WIB)
http://id.wikipedia.org/wiki/Perserikatan_Bangsa-Bangsa (diakses pada tanggal 15
april 2014, pukul 13.00 WIB)