Metamorfosa Diri Jadilah yang Lebih Baik
Nama : Humaira N.
NRP : 5216100011
Kelas : TC-104
Metamorfosa Diri : Jadilah yang Lebih Baik
Jika kita mendengar kata metamorfosis apa yang terlintas pada pikiran
kita? Pasti yang muncul dalam pikiran kita erat kaitannya kaitannya dengan dunia
fauna seperti kupu-kupu, belalang, katak, dan lain-lain. Namun, jika ditelusuri
lebih jauh dari segi definisinya, sebenarnya metamorfosa juga dapat terjadi pada
diri manusia. Kok bisa?
Dari salah satu artikel internet yang saya baca, kata metamorfosis berasal
dari asal kata methamorphoo (artinya: "saya berubah") adalah akar dari kata
'change' atau 'perubahan' atau 'pembaharuan'. Pengertian awal 'methamorphoo'
merujuk pada perubahan sikap dan mental seseorang sesuai dengan
kesinambungan perkembangannya secara fisik maupun intelek ke arah
pembaharuan hidup setiap hari guna mencapai eksistensi yang sempurna menurut
naturnya sebagai manusia. Jadi, sangat dimungkinkan perubahan itu terjadi tidak
hanya pada fauna, namun juga pada manusia.
Manusia memang tidak pernah pisah dari kata 'berubah'. Bahkan secara
alamiah fisik kita pun setiap harinya melewati perubahan. Bayangkan, 10-50
triliun sel digantikan di dalam tubuh kita setiap harinya. Jika secara alamiah tubuh
kita berubah, lantas kedewasaan kita juga otomatis bertambah? Tidak.
Pendewasaan merupakan hal yang wajar terjadi pada diri manusia, Tapi
untuk berubah pada pola pikirdan mental kita, perlu adanya tekad kuat dari
seorang insan itu. Tidak memandang ras, gen dan lainnya, perubahan bisa
dilakukan siapa saja yang penting kata kuncinya satu,yaitu "mau".
Lalu, perubahan seperti apa yang dilakukan? Mungkin kita tidak sadar
telah berubah. Di dunia ini, ada 2 pilihan perubahan. Mau ke arah yang lebih baik
atau lebih buruk? Karena hidup selalu memberikan kita pilihan, disamping
memang sudah takdir kita, namun kita masih punya wewenang untuk memilih dan
menentukan apa yang akan terjadi selanjutnya dalam hidup kita.
Tujuan hidup setiap orang memang berbeda, mungkin ada yang memilih
jadi orang jahat, ada yang mati-matian untuk berteguh pendirian menjadi orang
yang baik di dunia yang kejam ini. Sungguh, itu memang pilihan hidup. Tidak
bisa seseorang memaksakan kehendaknya kepada orang lain, “Kamu harus jadi
ini”.
Kata kan "ya" pada ajakan hatimu untuk bermemetamorfosis
menjadi kupu-kupu yang indah. Memang, seperti yang uraikan diatas bahwa
berubah ke arah mana adalah pilihan hidup. Namun, saya pribadi akan memilih
jalan untuk memperbaiki diri agar menjadi lebih baik kian harinya. Siapa sih yang
tidak ingin senang di dunia dan di akhirat? Pasti semua orang menginginkannya
bukan. Lalu, rasa senang itu menurut saya bisa diraih jika kita berusaha yang
terbaik.
Melangkah ke arah yang lebih baik memang kadang terlihat rumit dan
berliku, namun jika kita telaahi satu persatu, kita akan menemukan titik terang
dimana kita harus memulai perubahan tersebut. Perubahan tidak selalu harus
dimulai dengan hal yang langsung besar, perubahan butuh proses dan dapat
dimulai dari hal yang kecil.
Menurut saya, perubahan diri terdiri dari 2 aspek, yaitu kejiwaan dan pola
perilaku. Yang pertama adalah kejiwaan, kejiwaan disini adalah termasuk pola
pikir dan bagaimana kita merasakan tentang suatu hal. Misalnya,yang dulunya
kita selalu berburuk sangka alangkah baiknya kita jadi sering berbaik sangka.
Yang kedua, pola perilaku adalah bagaimana kita menyikapi hal-hal yang terjadi
dalam hidup kita. Misalnya, yang dulunya kita emosian dan suka berkata kasar,
menjadi sosok penyabar dan baik hati.
Dari uraian singkat saya diatas, saya telah tertampar dan teringatkan
kembali, bahwa mulai detik ini saya harus lebih berkomitemen untuk menjadi
pribadi yang lebih baik lagi.
NRP : 5216100011
Kelas : TC-104
Metamorfosa Diri : Jadilah yang Lebih Baik
Jika kita mendengar kata metamorfosis apa yang terlintas pada pikiran
kita? Pasti yang muncul dalam pikiran kita erat kaitannya kaitannya dengan dunia
fauna seperti kupu-kupu, belalang, katak, dan lain-lain. Namun, jika ditelusuri
lebih jauh dari segi definisinya, sebenarnya metamorfosa juga dapat terjadi pada
diri manusia. Kok bisa?
Dari salah satu artikel internet yang saya baca, kata metamorfosis berasal
dari asal kata methamorphoo (artinya: "saya berubah") adalah akar dari kata
'change' atau 'perubahan' atau 'pembaharuan'. Pengertian awal 'methamorphoo'
merujuk pada perubahan sikap dan mental seseorang sesuai dengan
kesinambungan perkembangannya secara fisik maupun intelek ke arah
pembaharuan hidup setiap hari guna mencapai eksistensi yang sempurna menurut
naturnya sebagai manusia. Jadi, sangat dimungkinkan perubahan itu terjadi tidak
hanya pada fauna, namun juga pada manusia.
Manusia memang tidak pernah pisah dari kata 'berubah'. Bahkan secara
alamiah fisik kita pun setiap harinya melewati perubahan. Bayangkan, 10-50
triliun sel digantikan di dalam tubuh kita setiap harinya. Jika secara alamiah tubuh
kita berubah, lantas kedewasaan kita juga otomatis bertambah? Tidak.
Pendewasaan merupakan hal yang wajar terjadi pada diri manusia, Tapi
untuk berubah pada pola pikirdan mental kita, perlu adanya tekad kuat dari
seorang insan itu. Tidak memandang ras, gen dan lainnya, perubahan bisa
dilakukan siapa saja yang penting kata kuncinya satu,yaitu "mau".
Lalu, perubahan seperti apa yang dilakukan? Mungkin kita tidak sadar
telah berubah. Di dunia ini, ada 2 pilihan perubahan. Mau ke arah yang lebih baik
atau lebih buruk? Karena hidup selalu memberikan kita pilihan, disamping
memang sudah takdir kita, namun kita masih punya wewenang untuk memilih dan
menentukan apa yang akan terjadi selanjutnya dalam hidup kita.
Tujuan hidup setiap orang memang berbeda, mungkin ada yang memilih
jadi orang jahat, ada yang mati-matian untuk berteguh pendirian menjadi orang
yang baik di dunia yang kejam ini. Sungguh, itu memang pilihan hidup. Tidak
bisa seseorang memaksakan kehendaknya kepada orang lain, “Kamu harus jadi
ini”.
Kata kan "ya" pada ajakan hatimu untuk bermemetamorfosis
menjadi kupu-kupu yang indah. Memang, seperti yang uraikan diatas bahwa
berubah ke arah mana adalah pilihan hidup. Namun, saya pribadi akan memilih
jalan untuk memperbaiki diri agar menjadi lebih baik kian harinya. Siapa sih yang
tidak ingin senang di dunia dan di akhirat? Pasti semua orang menginginkannya
bukan. Lalu, rasa senang itu menurut saya bisa diraih jika kita berusaha yang
terbaik.
Melangkah ke arah yang lebih baik memang kadang terlihat rumit dan
berliku, namun jika kita telaahi satu persatu, kita akan menemukan titik terang
dimana kita harus memulai perubahan tersebut. Perubahan tidak selalu harus
dimulai dengan hal yang langsung besar, perubahan butuh proses dan dapat
dimulai dari hal yang kecil.
Menurut saya, perubahan diri terdiri dari 2 aspek, yaitu kejiwaan dan pola
perilaku. Yang pertama adalah kejiwaan, kejiwaan disini adalah termasuk pola
pikir dan bagaimana kita merasakan tentang suatu hal. Misalnya,yang dulunya
kita selalu berburuk sangka alangkah baiknya kita jadi sering berbaik sangka.
Yang kedua, pola perilaku adalah bagaimana kita menyikapi hal-hal yang terjadi
dalam hidup kita. Misalnya, yang dulunya kita emosian dan suka berkata kasar,
menjadi sosok penyabar dan baik hati.
Dari uraian singkat saya diatas, saya telah tertampar dan teringatkan
kembali, bahwa mulai detik ini saya harus lebih berkomitemen untuk menjadi
pribadi yang lebih baik lagi.