KAJIAN KRITIS PERUBAHAN PARADIGMA PENDID
KAJIAN KRITIS PERUBAHAN PARADIGMA
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERORIENTASI
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
ANIK LESTARININGRUM1
2
DEMA YULIANTO
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Jl. K.H Achmad Dahlan No.76 Mojoroto Kediri
wwwidnarko@yahoo.co.id
dema.yulianto@gmail.com
Abstrak: Pendidikan merupakan hal yang terpenting dan utama dalam kehidupan kita. Semua orang berhak
mendapatkan pendidikan, dimana dalam hal ini telah tercantum dalam pasal 31 UUD 1945. Pendidikan anak
usia dini merupakan pendidikan yang paling mendasar menempati posisi yang sangat strategis dalam
pengembangan sumber daya manusia. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan
anak untuk memperoleh proses pendidikan. Pendidikan dan kehidupan adalah suatu yang dinamis, dengan
demikian setiap kehidupan dan proses pendidikan akan senantiasa mengalami perubahan dan pada konteks
manusia, maka manusiapun juga akan mengalami perubahan, baik ia sebagai individu maupun
masyarakat.pendidikan menjadi instrument kekuatan sosial masyarakat untuk mengembangkan sistem
pembinaan masyarakat yang relevan dengan tuntutan zaman abad globalisasi. Dunia pendidikan anak usia dini
juga perlu untuk membekali diri dengan pembelajaran yang dapat memproduk manusia sesuai dengan atmosfer
global. Atmosfer global dalam perubahan tentunya diharapkan tidak meninggalkan kultur budaya masyarakat
Negara Indonesia itu sendiri sebagai suatu ciri khas bangsa.
Kata kunci: paradigma, pendidikan anak usia dini, sosial budaya
Abstrac: Education is the most important thing in our lives and major. Everyone has the right to education,
which in this case has been listed in Chapter 31 in the UUD 1945. The Early Childhood Education is the most
basic education occupies a very strategic position in the development of human resources. The period of early
childhood is the golden age for the development of children to obtain education process. Education and life is a
dynamic, therefore each life and education process will be constantly changing and the human context, the
human being will also undergo a change, both as individuals and society. Education as an instrument of social
power of the community to develop a system of community development Ages relevant to the demands of
globalization. Early Childhood Education also need to equip themselves with human learning can produce
according to the global atmosphere. Global atmospheric changes would be expected not to leave the State
Indonesian culture, society itself as a characteristic of a nation.
Keywords: paradigm, early childhood education, socio-cultural
PENDAHULUAN
Anak usia dini yang sehat dan cerdas
merupakan aset bangsa di masa depan.
1
2
Pendidikan merupakan hal yang terpenting
dan utama dalam kehidupan kita. Semua
orang
berhak
mendapatkan
Dosen Prodi PG-PAUD Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dosen Prodi PG-PAUD Universitas Nusantara PGRI Kediri
Disampaikan dalam Seminar Nasional PAUD 2015
28 Maret 2015 di Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya
pendidikan,
dimana dalam hal ini telah tercantum dalam
periode emas ini merupakan periode kritis
pasal 31 UUD 1945. Oleh karena itu, tidak
bagi anak, dimana perkembangan yang
ada seorang pun yang dapat menghalangi
diperoleh
kita untuk menempuh pendidikan yang
berpengaruh terhadap perkembangan periode
setinggi-tingginya. Banyak pendapat dari
berikutnya hingga masa dewasa. Sementara
para ahli filsafat, tentang arti dari pendidikan
masa emas ini hanya datang sekali, sehingga
itu. Tetapi secara garis besar pendidikan
apabila terlewat berarti habislah peluangnya.
adalah usaha sadar untuk mengembangkan
Untuk itu pendidikan untuk usia dini dalam
kepribadian dan kemampuan di dalam dan di
bentuk pemberian rangsangan-rangsangan
luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.
(stimulasi) dari lingkungan terdekat sangat
Pendidikan yang kita terima tidak hanya
diperlukan
pendidikan
juga
kemampuan anak.
pendidikan in-formal, dan pendidikan non-
Pendidikan
formal
saja,
tetapi
formal.
keberadaan
pada
periode
untuk
lahir
manusia,
ini
sangat
mengoptimalkan
seiring
dengan
bahkan
dalam
Masa usia dini merupakan periode
masyarakat pendidikan ikurt andil dalam
emas (golden age) bagi perkembangan anak
menyumbangkan proses-proses perubahan
untuk
pendidikan.
dalam pilar-pilar penyangga masyarakat.
Periode ini adalah tahun-tahun berharga bagi
Sebagai suatu sistem pengetahuan dan
seorang anak untuk mengenali berbagai
gagasan, kehidupan yang dimiliki suatu
macam fakta di lingkungannya sebagai
masyarakat merupakan kekuatan yang tidak
stimulans
tampak (invisible power), yang mampu
memperoleh
proses
terhadap
perkembangan
kepribadian, psikomotor, kognitif maupun
menggiring
sosialnya.
penelitian,
pendukung kebudayaan itu untuk bersikap
sekitar 50% kapabilitas kecerdasan orang
dan berperilaku sesuai pengetahuan dan
dewasa telah terjadi ketika anak berumur 4
gagasan yang menjadi milik masyarakat
tahun, 80% telah terjadi ketika berumur 8
tersebut, baik di bidang ekonomi, social,
tahun, dan mencapai titik kulminasi ketika
politik dan terkusus pada bidang pendidikan.
Berdasarkan
hasil
anak berumur sekitar 18 tahun (Direktorat
Di
dan
era
mengarahan
globalsasi
manusia
ini,
ilmu
PAUD, 2004). Hal ini berarti bahwa
pengetahuan
dan teknologi
berkembang
perkembangan yang terjadi dalam kurun
sedemikian pesat. Ekonomi
mengalami
waktu 4 tahun pertama sama besarnya
pasang surut berganti-ganti sulit diprediksi.
dengan perkembangan yang terjadi pada
Kontelasi kekuasaan politik juga berubah-
kurun waktu 14 tahun berikutnya. Sehingga
ubah. Kita sudah tidak lagi hidup dengan
Disampaikan dalam Seminar Nasional PAUD 2015
28 Maret 2015 di Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya
anggapan lama yaitu tentang dunia yang
pada konteks manusia, maka manusiapun
teratur dan harmonis, melainkan hidup dalam
juga akan mengalami perubahan, baik ia
tidak
sebagai individu maupun masyarakat. Dan
keteraturan
dan
kecenderungan
mengedepankan kepentingan individu dan
dalam
golongan. Jadi hal semacam hanya dapat
masyarakat (sebagai kumpulan dari individu-
diatasi oleh orang-orang yang pikirannya
individu) bisa terjadi dalam pola perilaku
terbuka dan orang yang selalu belajar untuk
individu
hal-hal baru.
dalam norma sosial, interaksi juga termasuk
Pendidikan
bukanlah
perubahan
yang
maupun
terjadi
organisasi,
pada
perubahan
untuk
pendidikan. Karena kehidupan itu dinamis,
menciptakan orang-orang yang siap pakai.
maka perubahan yang terjadi adalah suatu
Generasi yang diharapkan terbentuk dari
fenomena
suatu sistem pendidikan bukanlah generasi
pengaruhnya bahkan bisa menjalar dan
yang siap bekerja sebagaimana misi sekolah
merambah kebagian belahan dunia lain
kejuruan.
mampu
dengan cepat dan efektif karena didukung
membekali peserta didiknya untuk menjadi
oleh kemajuan komunikasi yang canggih dan
generasi yang siap menghadapi segala
modern. Penemuan-penemuan baru dibidang
bentuk perubahan, serta generasi yang
teknologi tanpa kita sadari juga sangat
mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
mempengaruhi perubahan sosial yang juga
Bahkan pendidikan harus memapu menjadi
akan berdampak pada pendidikan. Suatu
agent of change yaitu suatu perantara
perubahan sosial yang terjadi sekecil apapun
terhadap adanya perubahan kultur dan
mungkin
budaya.
kehidupan masyarakat yang lainnya, isalnya
Pendidikan
harus
Dengan demikian, sekolah di tingkat
pada
yang
akan
lumrah
atau
berakibat
perubahan
pada
normal
struktur
gaya berpakaian
manapun yang tetap menjalankan pendidikan
menghasilkan
dengan orientasi siap pakai untuk para
masyarakat, karena suatu model yang tren
pelajarnya
untuk
akan senantiasa diikuti masyarakat yang
mengemban misi sebagai agent of change
menyenangi model-model pakaian yang
tetapi sekedar consumer of change dalam
terbaru. Sama halnya dampak dari perubahan
mengantisipasi
sosial akan berakibat pada Pendidikan pada
tidak
akan
masa
berhasil
depan
(menuju
masyarakat modern).
khususnya.
akbibat
Di
pada
akan
dalam
ekonomi
membangun
Kehidupan itu adalah suatu yang
masyarakat Indonesia baru tentunya tidak
dinamis, dengan demikian setiap kehidupan
terjadi di dalam sekejap atau semudah
akan senantiasa mengalami perubahan, dan
membalikkan telapak tangan. Reformasi
Disampaikan dalam Seminar Nasional PAUD 2015
28 Maret 2015 di Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya
pendidikan
reformasi
perhatian penulis, yakni pikiran kritis Tilaar
sendirinya
(2000:40) tentang perlunya suatu pedagogik
meminta waktu dan usaha yang ulet.
baru yaitu pedagogik pembebasan yang
Pendidikan yang merupakan aspek dari
sesuai dengan kehidupan masyarakat yang
kebudayaan tidak mudah untuk diubah
demokratis.
sebagaimana kebudayaan itu sendiri sulit
mengistilahkannya dengan pedagogik kritis.
tingkah
merupakan
laku
yang
suatu
dengan
untuk diubah dalam sekejap mata. Oleh
Tilaar
Pendidikan
sebab itu, reformasi pendidikan haruslah
kekuatan
bertahap
mengembangkan
dengan
memperhitungkan
lebih
menjadi
sosial
lanjut
instrument
masyarakat
sistem
untuk
pembinaan
berbagai potensi, kelemahan, kekuatan, dan
masyarakat yang relevan dengan tuntutan
kemungkinan
Dengan
zaman abad globalisasi telah menyajikan
demikian reformasi pendidikan menuntut
nilai-nilai baru, pengertian-pengertian baru
adanya
dan
serta perubahan-perubahan di seluruh ruang
persiapan yang cukup serta ditopang oleh
lingkup kehidupan manusia yang waktu
sumber-sumber yang memadai termasuk
kedatangannya tidak bias di duga-duga.
komitmen politik masyarakat.
Sehingga dunia pendidikan merasa perlu
yang
perencanaan
Kencangnya
terbuka.
yang
matang
angin
reformasi,
untuk membekali diri dengan perangkat
ternyata juga berimbas ke sektor pendidikan.
pembelajaran
Meski
manusia sesuai dengan atmosfer global.
sesungguhnya
isu
reformasi
pendidikan itu bukan merupakan sesuatu
yang
dapat
memproduk
Melihat urgensi hubungan antara
yang baru, karena gagasan pembaharuan
pendidikan
pendidikan sudah cukup lama bergulir dan
sosial masyarakat, maka penulis merasa
dikumandangkan
Namun
tertarik untuk memaparkan sebuah kajian
seiring dengan arus gerakan monumental
analisis kritis yang berangkat dari masalah
reformasi,
pendidikan anak usia dini untuk memahami
maka
di
Indonesia.
isu-isu
kritis
tentang
dengan
dinamika
perlunya pembaharuan di bidang pendidikan
fenomena
kembali mencuat ke permukaan menjadi
perubahan sosial masyarakat yang sedang
discources publik bahkan menjadi agenda
berjalan. Hal pertama
penting para anak bangsa yang peduli
adalah
pendidikan.
merupakan pendidikan yang fundamental
Ada banyak isu yang dimunculkan
oleh para pakar maupun praktisi pandidikan.
pendidikan
perubahan
dengan fenomena
yang mendasari
bahwa pendidikan anak usia dini
sebagai peletak dasar untuk pendidikan di
tingkat selanjutnya.
Akan tetapi, satu dimensi yang menarik
Disampaikan dalam Seminar Nasional PAUD 2015
28 Maret 2015 di Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya
PEMBAHASAN
peserta didik yang meliputi ranah kognitif,
Hakikat Pendidikan (Pedagogi)
fisik, afektif, dan intuitif secara optimum dan
Pendidikan
Abdurrahman3
menurut
adalah
Mulyono
terintegrasi untuk meningkatkan kualitas
untuk
ibadah manusia kepada Tuhan Yang Maha
upaya
memberdayakan potensi kemanusiaan yang
Esa.
mencakup kognitif, fisik, emosi, dan intuisi
2. Pembelajaran (Instruction)
agar tumbuh dan berkembang optimal dan
terintegrasi
untuk
kemaslahatan
hidup
Berdasarkan undang-undang Nomor 20
tahun
2003
tentang
sistem
pendidikan
bersama dalam meningkatkan kualitas ibadah
nasional (Sisdiknas), pasal 1 ayat 20 yaitu
manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta
Komponen dalam pedagogi adalah :
didik dengan pendidik dan sumber belajar
1. Pendidikan (education)
pada suatu lingkungan belajar, sedangkan
Berdasarkan undang-undang Nomor
pendidik berdasarkan undang-undang Nomor
20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional
nasional
(Sisdiknas),
pasal
1
ayat
1
(Sisdiknas),
pasal
6
menyatakan
dan terencana untuk mewujudkan suasana
kependidikan yang berkualifikasi sebagai
belajar dan proses pembelajaran agar peserta
guru, dosen, konselor, pamong belajar,
didik secara aktif mengembangkan potensi
widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
sebutan
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
menyelenggarakan pendidikan.
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.
adalah
ayat
menyatakan Pendidikan adalah usaha sadar
lain
Pendidik
1
yang
Pembelajaran
sesuai
melibatkan
tenaga
dengan
sebuah
penyusunan kurikulum yang bagus, karena
Pengertian pendidikan secara Filosofi
dalam
kurikulum
memuat
semua
adalah usaha untuk memberdayakan semua
perencanaan pembelajaran agar nantinya
potensi kemanusiaan secara optimal dan
proses pembelajaran tersebut berhasil sesuai
terintegrasi
agar
bermanfaat
bagi
tujuan yang telah di tetapkan. Pergantian
bersama
untuk
kurikulum selalu menimbulkan masalah baru
meningkatkan kualitas pengabdian kepada
bagi pelaksana proses pembelajaran di
Tuhan Yang Maha Esa.
lapangan.
kemaslahatan
hidup
Pendidikan adalah usaha untuk
memberdayakan
3
potensi
kemanusiaan
Guru Besar Universitas Negeri Jakarta
3. Pengajaran (teaching)
Disampaikan dalam Seminar Nasional PAUD 2015
28 Maret 2015 di Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya
Pengajaran adalah kegiatan yang
dilakukan
guru
dalam
menyampaikan
sistem-sistem lain yang ada di sekitarnya
seperti perumahan, pasar, pertokoan, ladang,
pengetahuan kepada siswa. Pengajaran juga
sungai,
diartikan
suprasistem.
sebagai
interaksi
belajar
dan
mengajar. Pengajaran berlangsung sebagai
jalan,
dan
sebagainya
disebut
Pendidikan anak usia dini tidak
suatu proses yang saling mempengaruhi
sekedar
antara guru dan siswa.
pengalaman belajar kepada anak, tetapi yang
4. Pelatihan (training)
lebih
Pelatihan
merupakan
suatu
berfungsi
untuk
penting
mengoptimalkan
memberikan
berfungsi
untuk
perkembangan
otak.
pengajaran yang menuntut agar peserta
Pendidikan anak usia dini sepatutnya juga
pelatihan melakukan seperti apa yang telah
mencakup
diajarkan
psikososial dan tidak terbatas pada proses
5. Lingkungan (Enviranment kething)
pembelajaran yang terjadi dalam lembaga
seluruh
proses
stimulasi
Rangsangan dari lingkungan dapat
pendidikan. Artinya, pendidikan anak usia
memberi pengaruh yang positif maupun
dini dapat berlangsung dimana saja dan
negatif bagi orang disekitarnya.
kapan saja seperti halnya interaksi manusia
Pendidikan Sebagai Suatu Sistem
yang terjadi di dalam keluarga, teman
Sistem
komponen
adalah
yang
suatu
saling
kesatuan
terkait
untuk
mencapai suatu tujuan. Sementara itu sistem
sebaya, dan dari hubungan kemasyarakatan
yang
sesuai
dengan
kondisi
dan
perkembangan anak usia dini.
pendidikan adalah suatu kesatuan komponen
Di dalam membangun masyarakat
yang terdiri dari pesan, orang, bahan, alat,
Indonesia baru, masalah masalah kritis
teknik, serta lingkungan yang saling terkait
pendidikan yang dihadapi masyarakat dan
dalam
tujuan
bangsa Indonesia dalam jangka menengah
pendidikan. Semua yang ada di dunia bisa
antara lain sebagai berikut: (1) pendidikan
dipandang sebagai suatu sistem, mulai dari
yang mengembangkan nilai-nilai demokrasi;
yang besar seperti tata surya, bumi, Negara,
(2) pengembangan hak asasi manusia; (3)
orang, peredaran darah, sampai satu biji gigi
pemberantasan kemiskinan; (4) pelaksanaan
dapat dipandang atau dipikir sebagai suatu
otonomi daerah dalam bidang pendidikan
sistem.
dan
rangka
Begitu
mencpai
pula
suatu
pendidikan
kebudayaan.
Dalam
pengembangan
dapat
nilai-nilai demokrasi melalui pendidikan
dilaksanakan sebagai sistem, kalau suatu
berarti nilai-nilai tersebut haruslah menjiwai
sekolah dipandang sebagai sistem, maka
di
dalam
seluruh
Disampaikan dalam Seminar Nasional PAUD 2015
28 Maret 2015 di Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya
kegiatan
pendidikan
termasuk
sistemnya,
kurikulumnya,
dan
pedagogik yang memberdayakan peserta
metodologi yang digunakan. Praktek-praktek
didik dalam rangka membangun masyarakat
pendidikan yang indoktrinatif tidak sesuai
Indonesia baru.
dengan tujuan tersebut, juga kurikulumnya
Pengaruh Perubahan Sosial Budaya Pada
yang sangat sentralistik dan mematikan
Paradigma Baru Pedagogi
potensi individu. Proses belajar mengajar
Dinamika
perubahan
sosial
yang mematikan inisiatif dan berpikir kreatif
sekarang ini berlangsung dengan sangat
peserta
cepat. Dimulai dari sebelum masuknya era
didik
sudah
tidak
lagi
pada
tempatnya.
reformasi atau di penghujung orde baru, riak
Pendidikan berarti suatu proses
itu terasa deras. Pasca jatuhnya kekuasaan
humanisasi, oleh sebab itu perlu dihormati
orde
hak-hak asasii manusia. Anak didik bukanlah
berlangsung silih berganti dengan sangat
robot tetapi manusia yang harus dibantu di
cepat. Pucuk pimpinan di tingkat nasional
dalam proses pendewasaannya agar dia dapat
pun sebelum Presiden Soesilo Bambang
mandiri dan berpikir kristis. Selain itu
Yudhoyono tidak pernah ada yang mencapai
pendidikan merupakan hak asasi manusia,
waktu maksimal dua periode. Bahkan Gus
oleh karena itu pemerataan pendidikan
Dur dihentikan di tengah jalan. Di tingkat
haruslah dilaksanakan secara konsekuen.
daerah-seiring
Pemerataan pendidikan berkaitan dengan
yang kencang juga terjadi secara sporadic di
kemiskinan, dan oleh sebab itu kemiskinan
berbagai daerah di seluruh Indonesia. Isu-isu
merupakan
perlu
nasional seolah-olah sedang berlomba-lomba
ditanggulangi sejalan dengan pelaksanaan
dengan isu-isu lokal yang seakan tak mau
pemerataan itu sendiri.
kalah meriahnya. Mengamati dinamika ini,
priorotas
Itulah
hakekatnya
yang
pendidikan,
merupakan
yang
saya
kira
berbagai
otonomi
menjadi
peristiwa
sosial
daerah-dinamika
menarik
untuk
proses
memprediksikan bentuk bangsa dan Negara
pemberdayaan yaitu membebaskan individu
ini ke depan. Acuan yang digunakan adalah
dari kungkungan suatu struktur kekuasaan
teori-teori tentang perubahan sosial yang
yang terpusat, yang menginjak-nginjak hak
secara khsus mengamati berbagai fenomena
asasi manusia, yang membangun suatu
dalam
struktut
kekuasaan
suatu
pada
baru,
kehidupan
sosial
masyarakat.
yang
hanya
Perubahan sosial budaya adalah sebuah
sekelompok
kecil
gejala berubahnya struktur sosial dan pola
masyarakat yang menyengsarakan rakyat
budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan
banyak.
sosial budaya merupakan gejala umum yang
menguntungkan
Pedagogik
pembebasan
ialah
Disampaikan dalam Seminar Nasional PAUD 2015
28 Maret 2015 di Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya
terjadi
sepanjang
masa
dalam
setiap
sekolah dan pendidikan luar sekolah), dan
masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai
perubahan sosial yang terjadi dalam suatu
dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang
masyarakat sangat berpengaruh terhadap
selalu ingin mengadakan perubahan.
pendidikan, dan tidak terkecuali Pendidikan
Manusia sering tidak puas dan
dan Kebudayaan.
bosan pada satu keadaan dan berusaha untuk
Seiring
dengan
berubahnya
mencari cara atau alternatif lainnya untuk
kebutuhan masyarakat akan pendidikan yang
menghilangkan
dan
mampu membekali diri mereka dengan
lebih
pengetahuan dan keterampilan yang nantinya
menyenangkan, mudah dan murah. Bisa kita
dpat digunakan atau dipraktikkan dalam
lihat pada revolusi teknologi transportasi
kehidupan nyata, maka perubahan sosial
yang demikian canggih hingga berakibat
sebagai akibat dari perubahan orientasi
pada perubahan pola mobilisasi manusia.
pendidikan juga akan terjadi. Jika kita
Ruang lingkup perubahan sosial meliputi
melihat perubahan sosial sebagai dampak
unsur-unsur budaya materiil dan immateriil,
dari berkembangnya teknologi adalah dengan
artinya setiap unsur budaya masyarakat yang
sangat mudahnya mengakses internet yang
bersifat materiil dan immateriil (sprituil) juga
bagi masyarakat yang tidak agamis dapat
rentan atau cendrung terhadap perubahan.
digunakan untuk hal-hal yang negatif, kita
menemukan
kebosanannya
cara
baru
yang
Pendidikan adalah suatu bentuk dari
juga
bisa
menyaksikan
banyaknya
perwujudan seni dan budaya manusia yang
kecurangan-kecurangan, ketidak jujuran, dan
terus berubah (berkembang) dan sebagai
banyak perbuatan negatif yang bertentangan
suatu alternatif yang paling rasional dan
dengan norma agama Islam sebagai dampak
memungkinkan
melakukan
suatu
dari perubahan sosial, karenanya sangat
perkembangan.
Dan
diperlukan sistem Pendidikan yang dapat
sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya
mempersiapkan manusia (masyarakat) untuk
bahwa perubahan sosial adalah perubahan
tidak melakukan perbuatan tersebut.
perubahan
untuk
atau
yang terjadi pada struktur dan fungsi dalam
sistem
sosial,
didalamnya
yang
adalah
mana
pendidikan,
Dampak
lain
dari
terjadinya
termasuk
perubahan sosial terhadap Pendidikan adalah
karena
dengan terus dikembangkannya kurikulum
pendidikan ada dalam masyarakat, baik itu
yang
mampu
menjawab
pendidikan formal, informal, maupun non
perubahan, juga berdampak pada perubahan
formal (ada istilah lain yang menyebutkan
sistem
ketiga istilah tersebut, yaitu pendidikan
berorientasi pada mutu (quality oriented),
manajemen
Disampaikan dalam Seminar Nasional PAUD 2015
28 Maret 2015 di Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya
tantangan
pendidikan
yang
yaitu tuntutan akan peningkatan
kualitas
saja, menjadi tantangan tersendiri bagi
pembelajaran yang berkelanjutan menuju
Pendidikan untuk mengantisipasinya, jika
kepada
sehingga
Pendidikan tidak siap terhadap perubahan
berkualitas.
tersebut maka Pendidikan akan tergusur,
Perubahan sosial yang terjadi pada suatu
tetapi tidak jika para pegiat Pendidikan
masyarakat
pada
senantiasa berinnovasi dan berkreasi dalam
pendidikan dan Pendidikan pada khususnya,
mengantisipasi perbuhan tersebut, dengan
namun tidak semua perubahan sosial yang
tentunya tidak terlepas dari tuntunan ajaran
terjadi berdampak positif, tetapi ada juga
Islam. Pengaruh perubahan sosial yang
perubahan sosial yang menghasilkan akbit
lainnya
buruk bagi dunia Pendidikan , berikut sisi
terjadinya transformasi pemikiran dalam
positif dan negatif dari suatu perubahan
Pendidikan,
sosial terhadap Pendidikan : 1. Dampak
perubahan
positif Sisi positif dari sebuah perubahan
masyarakat.
sosial
dapat
mengalami perubahan. Hal ini terjadi karena
Pendidikan
dalam
adanya
sehingga
dapat
penghambat
yang
siap
pembelajaran
menghasilkan
berpengaruh
taraf
masyarakat
menghasilkan
menghadapi
yang
Pendidikan
meningkatnya
kehidupan
output
sangat
bagi
unggul
manusia
perubahan
adalah
sosial
tersebut
dengan mengacu pada ajaran-ajaran Islam.
Sedangkan dari sisi negatif dari
terhadap
seiring
sosial
dengan
yang
Sehingga
persepsi
sebagai
Pendidikan
tatanan
nilai
perubahan-
terjadi
dalam
Pendidikan
bahwa
perubahan,
adalah
juga
Islam
sebagai
Islam
dituduh
yang tidak
bisa
berdampingan dengan kemajuan dan sains
modern. Jelas semua anggapan tersebut salah
karena ajaran Islam sangat sesuai dengan
suatu perubahan sosial terhadap Pendidikan
perkembangan
adalah ketidaksiapan Pendidikan menerima
perkembangan sains (sains yang value
perubahan yang begitu cepat dan drastis,
bound, bukan yang free of value), karena
artinya lembaga Pendidikan harus lebih siap
pada
dalam menghadapi perubahan sosial yang
kemajuan sains harus sesuai dengan harkat
semakin berkembang dan terus menerus
dan martabat manusia.
berubah. Apalagi dengan berkembangnya
zaman
hakekatnya
dan
mendukung
perkembangan
dan
Dalam hal yang lebih kongkrit
teknologi yang begitu pesat yang membuat
pengaruh
perubahan
banyaknya pengaruh budaya dari luar yang
Pendidikan adalah ketika perubahan sosial
merasuk pada kehidupan dan cara hidup
membawa
anak-anak muslim. Siaran televisi dan akses
masyarakat dan menuntut mereka untuk
internet yang sudah bisa dilakukan dimana
memenuhi kebutuhan akan hasil teknologi
kepada
Disampaikan dalam Seminar Nasional PAUD 2015
28 Maret 2015 di Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya
sosial
perbaikan
terhadap
ekonomi
seperti
komputer/laptop,
maka
ketika
ilmu pengetahuan.
seorang anak yang mendapat tugas dari
gurunya
untuk
tulis
juga berubah atau berkembang menurut
sederhana yang bahannya tersedia lewat
keadaan masyarakat, kalau pada saat Islam
internet, maka secara langsung dan jelas
masuk dan berkembang di Nusantara, Islam
perubahan
melihat
diajarkan melalui lembaga surau, namun
perkembangan lembaga Pendidikan yang
ketika masyarakat berubah, maka Islam
berorientasi pada IPTEK sebagai hasil dari
sekarang juga diajarkan melalui pendidikan
berubahnya masyarakat, sehingga banyak
formal (jalur sekolah). Perubahan sosial
visi sekolah/madrasah yang mengedepankan
budaya yang terjadi di lingkungan dapat saja
orientasi
lain
mempengaruhi pelaksanaan prinsip-prinsip
lembaga
Pendidikan di masayarakat tersebut, karena
masyarakat
sosial.
IPTEK,
juga
membuat
karya
Dalam sejarah lembaga Pendidikan
Kita
juga
karena
disisi
menuntut
pendidikan yang mengikuti perkembangan
prinsip-prinsip tersebut
dan mampu mempersiapkan anak mereka
berjalan dengan baik karena perubahan sosial
untuk menghadapi masa depan. Jelas, bahwa
yang terjadi, misalnya berubahnya pola pikir
perubahan
sangat
masyarakat dari orientasi agama kepada
berdampak pada Pendidikan . Pesantren
orientasi dunia kerja, sehingga Pendidikan
modern adalah salah satu bentuk lembaga
dimasayarakat sering kali terpinggirkan,
Pendidikan yang mencoba mengakomodasi
menjadi marjinal, dan tidak menjadi pilihan
keinginan masyarakat akan mutu manusia
pertama.
sosial
yang
terjadi
bisa saja
tidak
yang beriman sekaligus juga berwawasan
Hal tersebut juga mungkin saja
keilmuan, sehingga selain dipelajari bahasa
dikarenakan bahwa lembaga pendidikan
Arab sebagai modal utama dalam mengkaji
yang
ilmu
yang
masayarakat tidak mengantisipasi perubahan
menggunakan bahasa Arab, juga bahasa
sosial tersebut, karena bisa saja Pendidikan
asing dunia lainnya terutama bahasa Inggris
di masayarakat mempersiapkan SDM/lulusan
sebagai antisipasi terhadap perubahan sosial
yang siap kerja dan siap membuka lapangan
yang mengedepankan kemampuan individu
pekerjaan.
keislaman
dari
sumber
yang komprehensif. Bahkan banyak sekolah/
melaksanakan
Sejalan
Pendidikan
dengan
di
penjelasan
madrasah yang diberi lebel “Model” yang
perubahan sosial di atas maka sebenarnya di
oleh pemerintah disiapkan untuk membentuk
manakah letak posisi pendidikan. Pendidikan
dan menyiapkan sumber daya manusia yang
adalah suatu institusi pengkonservasian yang
Islami sekaligus tidak gagap teknologi dan
berupaya menjembatani dan memelihara
Disampaikan dalam Seminar Nasional PAUD 2015
28 Maret 2015 di Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya
warisan budaya suatu masyarakat sesuai
globalisasi
dengan perubahan sosial.
pendidikan harus mampu mengambil peran
Dalam
proses
perubahan
sosial,
modifikasi yang terjadi seringkali tidak
seperti
Strategi pendidikan dalam
menyongsong
secara
diantaranya :
melahirkan
ketimpangan kebudayaan. Dikatakan pula
olehnya
bahwa
cepatnya
ke
seluruh
institusi-institusi
b) Pendidikan
pendidikan
untuk
pengembangan
untuk
pengembangan
asing
c) Pendidikan
dampak negatif yang tidak bisa dicegah.
itulah
globalisasi
keterampilan managemen dan bahasa
sehingga munculnya kemiskinan, kejahatan,
Untuk
era
iptek
masyarakat
kriminalitas dan lain sebagainya merupakan
masa
a) Pendidikan
perubahan
teknologi jelas akan membawa dampak luas
maka
mampu mengikuti perkembangan sosial.
sendi-sendi yang berubah itu saling berkaitan
sehingga
ini,
untuk menyiapkan suatu masyarakat yang
teratur dan tidak menyeluruh, meskipun
erat,
sekarang
untuk
pengelolaan
kependudukan, lingkungan, KB,dan
harus
mampu melakukan analisis kebutuhan nilai,
kesehatan
d) Pendidikan
untuk
pengembangan
pengetahuan dan teknologi yang paling
sistem nilai misalnya, fisafat agama
mendesak dapat mengantisipasi kesiapan
dan ideologi
masyarakat dalam menghadapi perubahan.
e) Pendidikan untuk mempertinggi mutu
Dalam perkembangan ini, sistem pendidikan
tenaga kependidikan dan kepelatihan
beranjak
misalnya
pesat
menjadi
institusi
yang
pengelolaan
pendidikan
mempunyai “kedudukan penting” terutama
system formal dan nonformal untuk
dalam menopang perubahan sosial ekonomi
peningkatan mutu dan Sumber Daya
(baik perubahan yang direncanakan maupun
Manusia (SDM) masyarakat baru.
tidak), lalu pendidikan berkembang menjadi
PENUTUP
“jembatan” prestise dan status, selain juga
Simpulan
tampil sebagai faktor utama mobilitas sosial,
Perubahan
sosial
budaya
adalah
baik vertikal maupun horisontal, baik intra
sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan
maupun antar generasi.
pola
Perubahan sosial dan budaya yang
sangat
cepat,
dalam
suatu
masyarakat.
Perubahan sosial budaya merupakan gejala
adanya
umum yang terjadi sepanjang masa dalam
yang sejalan
setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi
dengan perubahan sosial tersebut. Di era
sesuai dengan hakikat dan sifat dasar
pengembangan
menghendaki
budaya
pendidikan
Disampaikan dalam Seminar Nasional PAUD 2015
28 Maret 2015 di Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya
manusia yang selalu ingin mengadakan
umumnya tetapi mempertahankan karakter
perubahan.
bangsa secara khususnya.
Perubahan sosial budaya yang terjadi
di lingkungan dapat saja mempengaruhi
DAFTAR PUSTAKA
pelaksanaan prinsip-prinsip Pendidikan di
masayarakat tersebut, karena prinsip-prinsip
tersebut bisa saja tidak berjalan dengan baik
karena
perubahan
sosial
yang
terjadi,
misalnya berubahnya pola pikir masyarakat
Ella Yulaelawati. 2004. Kurikulum dan
Pembelajaran. Filosofi, Teori,
dan Aplikasi. Bandung: Pakar
Raya.
Muhamad
dari orientasi agama kepada orientasi dunia
kerja, sehingga Pendidikan dimasayarakat
sering kali terpinggirkan, menjadi marjinal,
dan tidak menjadi pilihan pertama Aspek
sosial dalam pendidikan sangat berperan
pada pendidikan begitu pun dengan aspek
budaya
dalam
pendidikan.
membutuhkan bantuan sosiologi. Konsep
teori
kepada
sosiologi
guru-guru
memberi
tentang
M. Taufiq Amir. 2010. Inovasi Pendidikan
Melalui Problem Based Learning.
Jakarta : Kencana Prenada Media
Group
Untuk
mewujudkan cita-cita pendidikan sangat
atau
Surya.,Abdul Hasim., Rus
Bambang
Suwarno.
2010.
Landasan Pendidikan; Menjadi
Guru Yang Baik. Bogor : Penerbit
Ghalia Indonesia
petunjuk
Suyanto., Asep Jihad. 2013. Menjadi Guru
Profesional
(Strategi
Meningkatkan Kualifikasi dan
Kualitas Guru Di Era Global).
Jakarta : Penerbit Erlangga
bagaimana
seharusnya mereka membina para siswa agar
mereka bisa memiliki kebiasaan hidup yang
harmonis, bersahabat, dan akrab sesama
teman
Sukmadinata, NS. (2002). Landasan dan
Prinsip
Pengembangan
Kurikulum. Bandung: Remaja
Rosydakarya
Tilaar, HAR. (2000). Paradigma Baru
Pendidikan Nasional. Jakarta:
Rineka Cipta.
Saran
Makalah
konseptual,
oleh
ini
masih
karena
itulah
bersifat
dapat
disarankan untuk pengkajian lebih lkanjut
Tilaar,
HAR.
(2000).
Membenahi
Pendidikan Nasional. Jakarta:
Rineka Cipta.
nantinya dapat di angkat dalam sebuah
penelitian sehingga dapat direkomendasikan
UU Guru & Dosen dan UU Sisdiknas. 2006.
Wipress
bahwa pendidikan anak usia dini mengacu
pada perubahan social budaya selain dapat
mengembangkan pendidikan anak usia dini
www.academia.edu/4122311/
orientasi_baru_pedagogik,
Diakses tanggal 10 Februari 2015
Disampaikan dalam Seminar Nasional PAUD 2015
28 Maret 2015 di Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya
l2pts.blogspot.com/2012/05/dra-asmidampd-tugas-individu.html, Diakses
tanggal 10 Februari 2015
https://ml.scribd.com/doc/.../ORIENTASIPENDIDIKAN-MAKALAH,
Diakses tanggal 10 Februari 2015
file.upi.edu/.../ORIENTASI_PENDIDIKANMAKALAH.pdf, Diakses tanggal
10 Februari 2015
www.slideshare.net/.../orientasi-barupendidikan-terhadap-perubahansos, Diakses tanggal 10 Februari
2015
edukasi.kompas.com/read/2011/.../
Orientasi.Baru.dalam.Ilmu.Pendi
dikan Diakses tanggal 10 Februari
2015
blog.umy.ac.id/.../Makalah-kel.-6-Bab-VIIIpendidikan-danperubahan-,Diakses tanggal 10
Februari 2015
kuswantorodt.blogspot.com/2013/11/
makalah-pendidikan.html, Diakses
tanggal 10 Februari 2015
Disampaikan dalam Seminar Nasional PAUD 2015
28 Maret 2015 di Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya
SURAT PERNYATAAN
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: Anik Lestariningrum, M.Pd
Dema Yulianto, M.Psi
Asal Lembaga
: Universitas Nusantara PGRI Kediri
Pekerjaan
: Dosen Prodi PG-PAUD UNP Kediri
Alamat
: Jl. K.H Achmad Dahlan No.76, Mojoroto, Kediri
Email
: wwwidnarko@yahoo.co.id
dema.yulianto@gmail.com
Menyatakan bahwa tulisan yang berjudul : “KAJIAN KRITIS PERUBAHAN
PARADIGMA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERORIENTASI PERUBAHAN
SOSIAL BUDAYA”, merupakan tulisan hasil karya penulis sendiri dan belum di terbitkan di
jurnal manapun.
Demikian surat pernyataan ini penulis buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya. Apabila dalam tulisan makalah kami masih terdapat kekurangan dan ada kekeliruan
pengutipan kami menerima kritik dan saran demi perbaikan selanjutnya. Terima kasih.
Kediri, Maret 2015
Disampaikan dalam Seminar Nasional PAUD 2015
28 Maret 2015 di Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya
Penulis
Disampaikan dalam Seminar Nasional PAUD 2015
28 Maret 2015 di Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERORIENTASI
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
ANIK LESTARININGRUM1
2
DEMA YULIANTO
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Jl. K.H Achmad Dahlan No.76 Mojoroto Kediri
wwwidnarko@yahoo.co.id
dema.yulianto@gmail.com
Abstrak: Pendidikan merupakan hal yang terpenting dan utama dalam kehidupan kita. Semua orang berhak
mendapatkan pendidikan, dimana dalam hal ini telah tercantum dalam pasal 31 UUD 1945. Pendidikan anak
usia dini merupakan pendidikan yang paling mendasar menempati posisi yang sangat strategis dalam
pengembangan sumber daya manusia. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan
anak untuk memperoleh proses pendidikan. Pendidikan dan kehidupan adalah suatu yang dinamis, dengan
demikian setiap kehidupan dan proses pendidikan akan senantiasa mengalami perubahan dan pada konteks
manusia, maka manusiapun juga akan mengalami perubahan, baik ia sebagai individu maupun
masyarakat.pendidikan menjadi instrument kekuatan sosial masyarakat untuk mengembangkan sistem
pembinaan masyarakat yang relevan dengan tuntutan zaman abad globalisasi. Dunia pendidikan anak usia dini
juga perlu untuk membekali diri dengan pembelajaran yang dapat memproduk manusia sesuai dengan atmosfer
global. Atmosfer global dalam perubahan tentunya diharapkan tidak meninggalkan kultur budaya masyarakat
Negara Indonesia itu sendiri sebagai suatu ciri khas bangsa.
Kata kunci: paradigma, pendidikan anak usia dini, sosial budaya
Abstrac: Education is the most important thing in our lives and major. Everyone has the right to education,
which in this case has been listed in Chapter 31 in the UUD 1945. The Early Childhood Education is the most
basic education occupies a very strategic position in the development of human resources. The period of early
childhood is the golden age for the development of children to obtain education process. Education and life is a
dynamic, therefore each life and education process will be constantly changing and the human context, the
human being will also undergo a change, both as individuals and society. Education as an instrument of social
power of the community to develop a system of community development Ages relevant to the demands of
globalization. Early Childhood Education also need to equip themselves with human learning can produce
according to the global atmosphere. Global atmospheric changes would be expected not to leave the State
Indonesian culture, society itself as a characteristic of a nation.
Keywords: paradigm, early childhood education, socio-cultural
PENDAHULUAN
Anak usia dini yang sehat dan cerdas
merupakan aset bangsa di masa depan.
1
2
Pendidikan merupakan hal yang terpenting
dan utama dalam kehidupan kita. Semua
orang
berhak
mendapatkan
Dosen Prodi PG-PAUD Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dosen Prodi PG-PAUD Universitas Nusantara PGRI Kediri
Disampaikan dalam Seminar Nasional PAUD 2015
28 Maret 2015 di Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya
pendidikan,
dimana dalam hal ini telah tercantum dalam
periode emas ini merupakan periode kritis
pasal 31 UUD 1945. Oleh karena itu, tidak
bagi anak, dimana perkembangan yang
ada seorang pun yang dapat menghalangi
diperoleh
kita untuk menempuh pendidikan yang
berpengaruh terhadap perkembangan periode
setinggi-tingginya. Banyak pendapat dari
berikutnya hingga masa dewasa. Sementara
para ahli filsafat, tentang arti dari pendidikan
masa emas ini hanya datang sekali, sehingga
itu. Tetapi secara garis besar pendidikan
apabila terlewat berarti habislah peluangnya.
adalah usaha sadar untuk mengembangkan
Untuk itu pendidikan untuk usia dini dalam
kepribadian dan kemampuan di dalam dan di
bentuk pemberian rangsangan-rangsangan
luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.
(stimulasi) dari lingkungan terdekat sangat
Pendidikan yang kita terima tidak hanya
diperlukan
pendidikan
juga
kemampuan anak.
pendidikan in-formal, dan pendidikan non-
Pendidikan
formal
saja,
tetapi
formal.
keberadaan
pada
periode
untuk
lahir
manusia,
ini
sangat
mengoptimalkan
seiring
dengan
bahkan
dalam
Masa usia dini merupakan periode
masyarakat pendidikan ikurt andil dalam
emas (golden age) bagi perkembangan anak
menyumbangkan proses-proses perubahan
untuk
pendidikan.
dalam pilar-pilar penyangga masyarakat.
Periode ini adalah tahun-tahun berharga bagi
Sebagai suatu sistem pengetahuan dan
seorang anak untuk mengenali berbagai
gagasan, kehidupan yang dimiliki suatu
macam fakta di lingkungannya sebagai
masyarakat merupakan kekuatan yang tidak
stimulans
tampak (invisible power), yang mampu
memperoleh
proses
terhadap
perkembangan
kepribadian, psikomotor, kognitif maupun
menggiring
sosialnya.
penelitian,
pendukung kebudayaan itu untuk bersikap
sekitar 50% kapabilitas kecerdasan orang
dan berperilaku sesuai pengetahuan dan
dewasa telah terjadi ketika anak berumur 4
gagasan yang menjadi milik masyarakat
tahun, 80% telah terjadi ketika berumur 8
tersebut, baik di bidang ekonomi, social,
tahun, dan mencapai titik kulminasi ketika
politik dan terkusus pada bidang pendidikan.
Berdasarkan
hasil
anak berumur sekitar 18 tahun (Direktorat
Di
dan
era
mengarahan
globalsasi
manusia
ini,
ilmu
PAUD, 2004). Hal ini berarti bahwa
pengetahuan
dan teknologi
berkembang
perkembangan yang terjadi dalam kurun
sedemikian pesat. Ekonomi
mengalami
waktu 4 tahun pertama sama besarnya
pasang surut berganti-ganti sulit diprediksi.
dengan perkembangan yang terjadi pada
Kontelasi kekuasaan politik juga berubah-
kurun waktu 14 tahun berikutnya. Sehingga
ubah. Kita sudah tidak lagi hidup dengan
Disampaikan dalam Seminar Nasional PAUD 2015
28 Maret 2015 di Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya
anggapan lama yaitu tentang dunia yang
pada konteks manusia, maka manusiapun
teratur dan harmonis, melainkan hidup dalam
juga akan mengalami perubahan, baik ia
tidak
sebagai individu maupun masyarakat. Dan
keteraturan
dan
kecenderungan
mengedepankan kepentingan individu dan
dalam
golongan. Jadi hal semacam hanya dapat
masyarakat (sebagai kumpulan dari individu-
diatasi oleh orang-orang yang pikirannya
individu) bisa terjadi dalam pola perilaku
terbuka dan orang yang selalu belajar untuk
individu
hal-hal baru.
dalam norma sosial, interaksi juga termasuk
Pendidikan
bukanlah
perubahan
yang
maupun
terjadi
organisasi,
pada
perubahan
untuk
pendidikan. Karena kehidupan itu dinamis,
menciptakan orang-orang yang siap pakai.
maka perubahan yang terjadi adalah suatu
Generasi yang diharapkan terbentuk dari
fenomena
suatu sistem pendidikan bukanlah generasi
pengaruhnya bahkan bisa menjalar dan
yang siap bekerja sebagaimana misi sekolah
merambah kebagian belahan dunia lain
kejuruan.
mampu
dengan cepat dan efektif karena didukung
membekali peserta didiknya untuk menjadi
oleh kemajuan komunikasi yang canggih dan
generasi yang siap menghadapi segala
modern. Penemuan-penemuan baru dibidang
bentuk perubahan, serta generasi yang
teknologi tanpa kita sadari juga sangat
mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
mempengaruhi perubahan sosial yang juga
Bahkan pendidikan harus memapu menjadi
akan berdampak pada pendidikan. Suatu
agent of change yaitu suatu perantara
perubahan sosial yang terjadi sekecil apapun
terhadap adanya perubahan kultur dan
mungkin
budaya.
kehidupan masyarakat yang lainnya, isalnya
Pendidikan
harus
Dengan demikian, sekolah di tingkat
pada
yang
akan
lumrah
atau
berakibat
perubahan
pada
normal
struktur
gaya berpakaian
manapun yang tetap menjalankan pendidikan
menghasilkan
dengan orientasi siap pakai untuk para
masyarakat, karena suatu model yang tren
pelajarnya
untuk
akan senantiasa diikuti masyarakat yang
mengemban misi sebagai agent of change
menyenangi model-model pakaian yang
tetapi sekedar consumer of change dalam
terbaru. Sama halnya dampak dari perubahan
mengantisipasi
sosial akan berakibat pada Pendidikan pada
tidak
akan
masa
berhasil
depan
(menuju
masyarakat modern).
khususnya.
akbibat
Di
pada
akan
dalam
ekonomi
membangun
Kehidupan itu adalah suatu yang
masyarakat Indonesia baru tentunya tidak
dinamis, dengan demikian setiap kehidupan
terjadi di dalam sekejap atau semudah
akan senantiasa mengalami perubahan, dan
membalikkan telapak tangan. Reformasi
Disampaikan dalam Seminar Nasional PAUD 2015
28 Maret 2015 di Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya
pendidikan
reformasi
perhatian penulis, yakni pikiran kritis Tilaar
sendirinya
(2000:40) tentang perlunya suatu pedagogik
meminta waktu dan usaha yang ulet.
baru yaitu pedagogik pembebasan yang
Pendidikan yang merupakan aspek dari
sesuai dengan kehidupan masyarakat yang
kebudayaan tidak mudah untuk diubah
demokratis.
sebagaimana kebudayaan itu sendiri sulit
mengistilahkannya dengan pedagogik kritis.
tingkah
merupakan
laku
yang
suatu
dengan
untuk diubah dalam sekejap mata. Oleh
Tilaar
Pendidikan
sebab itu, reformasi pendidikan haruslah
kekuatan
bertahap
mengembangkan
dengan
memperhitungkan
lebih
menjadi
sosial
lanjut
instrument
masyarakat
sistem
untuk
pembinaan
berbagai potensi, kelemahan, kekuatan, dan
masyarakat yang relevan dengan tuntutan
kemungkinan
Dengan
zaman abad globalisasi telah menyajikan
demikian reformasi pendidikan menuntut
nilai-nilai baru, pengertian-pengertian baru
adanya
dan
serta perubahan-perubahan di seluruh ruang
persiapan yang cukup serta ditopang oleh
lingkup kehidupan manusia yang waktu
sumber-sumber yang memadai termasuk
kedatangannya tidak bias di duga-duga.
komitmen politik masyarakat.
Sehingga dunia pendidikan merasa perlu
yang
perencanaan
Kencangnya
terbuka.
yang
matang
angin
reformasi,
untuk membekali diri dengan perangkat
ternyata juga berimbas ke sektor pendidikan.
pembelajaran
Meski
manusia sesuai dengan atmosfer global.
sesungguhnya
isu
reformasi
pendidikan itu bukan merupakan sesuatu
yang
dapat
memproduk
Melihat urgensi hubungan antara
yang baru, karena gagasan pembaharuan
pendidikan
pendidikan sudah cukup lama bergulir dan
sosial masyarakat, maka penulis merasa
dikumandangkan
Namun
tertarik untuk memaparkan sebuah kajian
seiring dengan arus gerakan monumental
analisis kritis yang berangkat dari masalah
reformasi,
pendidikan anak usia dini untuk memahami
maka
di
Indonesia.
isu-isu
kritis
tentang
dengan
dinamika
perlunya pembaharuan di bidang pendidikan
fenomena
kembali mencuat ke permukaan menjadi
perubahan sosial masyarakat yang sedang
discources publik bahkan menjadi agenda
berjalan. Hal pertama
penting para anak bangsa yang peduli
adalah
pendidikan.
merupakan pendidikan yang fundamental
Ada banyak isu yang dimunculkan
oleh para pakar maupun praktisi pandidikan.
pendidikan
perubahan
dengan fenomena
yang mendasari
bahwa pendidikan anak usia dini
sebagai peletak dasar untuk pendidikan di
tingkat selanjutnya.
Akan tetapi, satu dimensi yang menarik
Disampaikan dalam Seminar Nasional PAUD 2015
28 Maret 2015 di Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya
PEMBAHASAN
peserta didik yang meliputi ranah kognitif,
Hakikat Pendidikan (Pedagogi)
fisik, afektif, dan intuitif secara optimum dan
Pendidikan
Abdurrahman3
menurut
adalah
Mulyono
terintegrasi untuk meningkatkan kualitas
untuk
ibadah manusia kepada Tuhan Yang Maha
upaya
memberdayakan potensi kemanusiaan yang
Esa.
mencakup kognitif, fisik, emosi, dan intuisi
2. Pembelajaran (Instruction)
agar tumbuh dan berkembang optimal dan
terintegrasi
untuk
kemaslahatan
hidup
Berdasarkan undang-undang Nomor 20
tahun
2003
tentang
sistem
pendidikan
bersama dalam meningkatkan kualitas ibadah
nasional (Sisdiknas), pasal 1 ayat 20 yaitu
manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta
Komponen dalam pedagogi adalah :
didik dengan pendidik dan sumber belajar
1. Pendidikan (education)
pada suatu lingkungan belajar, sedangkan
Berdasarkan undang-undang Nomor
pendidik berdasarkan undang-undang Nomor
20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional
nasional
(Sisdiknas),
pasal
1
ayat
1
(Sisdiknas),
pasal
6
menyatakan
dan terencana untuk mewujudkan suasana
kependidikan yang berkualifikasi sebagai
belajar dan proses pembelajaran agar peserta
guru, dosen, konselor, pamong belajar,
didik secara aktif mengembangkan potensi
widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
sebutan
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
menyelenggarakan pendidikan.
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.
adalah
ayat
menyatakan Pendidikan adalah usaha sadar
lain
Pendidik
1
yang
Pembelajaran
sesuai
melibatkan
tenaga
dengan
sebuah
penyusunan kurikulum yang bagus, karena
Pengertian pendidikan secara Filosofi
dalam
kurikulum
memuat
semua
adalah usaha untuk memberdayakan semua
perencanaan pembelajaran agar nantinya
potensi kemanusiaan secara optimal dan
proses pembelajaran tersebut berhasil sesuai
terintegrasi
agar
bermanfaat
bagi
tujuan yang telah di tetapkan. Pergantian
bersama
untuk
kurikulum selalu menimbulkan masalah baru
meningkatkan kualitas pengabdian kepada
bagi pelaksana proses pembelajaran di
Tuhan Yang Maha Esa.
lapangan.
kemaslahatan
hidup
Pendidikan adalah usaha untuk
memberdayakan
3
potensi
kemanusiaan
Guru Besar Universitas Negeri Jakarta
3. Pengajaran (teaching)
Disampaikan dalam Seminar Nasional PAUD 2015
28 Maret 2015 di Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya
Pengajaran adalah kegiatan yang
dilakukan
guru
dalam
menyampaikan
sistem-sistem lain yang ada di sekitarnya
seperti perumahan, pasar, pertokoan, ladang,
pengetahuan kepada siswa. Pengajaran juga
sungai,
diartikan
suprasistem.
sebagai
interaksi
belajar
dan
mengajar. Pengajaran berlangsung sebagai
jalan,
dan
sebagainya
disebut
Pendidikan anak usia dini tidak
suatu proses yang saling mempengaruhi
sekedar
antara guru dan siswa.
pengalaman belajar kepada anak, tetapi yang
4. Pelatihan (training)
lebih
Pelatihan
merupakan
suatu
berfungsi
untuk
penting
mengoptimalkan
memberikan
berfungsi
untuk
perkembangan
otak.
pengajaran yang menuntut agar peserta
Pendidikan anak usia dini sepatutnya juga
pelatihan melakukan seperti apa yang telah
mencakup
diajarkan
psikososial dan tidak terbatas pada proses
5. Lingkungan (Enviranment kething)
pembelajaran yang terjadi dalam lembaga
seluruh
proses
stimulasi
Rangsangan dari lingkungan dapat
pendidikan. Artinya, pendidikan anak usia
memberi pengaruh yang positif maupun
dini dapat berlangsung dimana saja dan
negatif bagi orang disekitarnya.
kapan saja seperti halnya interaksi manusia
Pendidikan Sebagai Suatu Sistem
yang terjadi di dalam keluarga, teman
Sistem
komponen
adalah
yang
suatu
saling
kesatuan
terkait
untuk
mencapai suatu tujuan. Sementara itu sistem
sebaya, dan dari hubungan kemasyarakatan
yang
sesuai
dengan
kondisi
dan
perkembangan anak usia dini.
pendidikan adalah suatu kesatuan komponen
Di dalam membangun masyarakat
yang terdiri dari pesan, orang, bahan, alat,
Indonesia baru, masalah masalah kritis
teknik, serta lingkungan yang saling terkait
pendidikan yang dihadapi masyarakat dan
dalam
tujuan
bangsa Indonesia dalam jangka menengah
pendidikan. Semua yang ada di dunia bisa
antara lain sebagai berikut: (1) pendidikan
dipandang sebagai suatu sistem, mulai dari
yang mengembangkan nilai-nilai demokrasi;
yang besar seperti tata surya, bumi, Negara,
(2) pengembangan hak asasi manusia; (3)
orang, peredaran darah, sampai satu biji gigi
pemberantasan kemiskinan; (4) pelaksanaan
dapat dipandang atau dipikir sebagai suatu
otonomi daerah dalam bidang pendidikan
sistem.
dan
rangka
Begitu
mencpai
pula
suatu
pendidikan
kebudayaan.
Dalam
pengembangan
dapat
nilai-nilai demokrasi melalui pendidikan
dilaksanakan sebagai sistem, kalau suatu
berarti nilai-nilai tersebut haruslah menjiwai
sekolah dipandang sebagai sistem, maka
di
dalam
seluruh
Disampaikan dalam Seminar Nasional PAUD 2015
28 Maret 2015 di Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya
kegiatan
pendidikan
termasuk
sistemnya,
kurikulumnya,
dan
pedagogik yang memberdayakan peserta
metodologi yang digunakan. Praktek-praktek
didik dalam rangka membangun masyarakat
pendidikan yang indoktrinatif tidak sesuai
Indonesia baru.
dengan tujuan tersebut, juga kurikulumnya
Pengaruh Perubahan Sosial Budaya Pada
yang sangat sentralistik dan mematikan
Paradigma Baru Pedagogi
potensi individu. Proses belajar mengajar
Dinamika
perubahan
sosial
yang mematikan inisiatif dan berpikir kreatif
sekarang ini berlangsung dengan sangat
peserta
cepat. Dimulai dari sebelum masuknya era
didik
sudah
tidak
lagi
pada
tempatnya.
reformasi atau di penghujung orde baru, riak
Pendidikan berarti suatu proses
itu terasa deras. Pasca jatuhnya kekuasaan
humanisasi, oleh sebab itu perlu dihormati
orde
hak-hak asasii manusia. Anak didik bukanlah
berlangsung silih berganti dengan sangat
robot tetapi manusia yang harus dibantu di
cepat. Pucuk pimpinan di tingkat nasional
dalam proses pendewasaannya agar dia dapat
pun sebelum Presiden Soesilo Bambang
mandiri dan berpikir kristis. Selain itu
Yudhoyono tidak pernah ada yang mencapai
pendidikan merupakan hak asasi manusia,
waktu maksimal dua periode. Bahkan Gus
oleh karena itu pemerataan pendidikan
Dur dihentikan di tengah jalan. Di tingkat
haruslah dilaksanakan secara konsekuen.
daerah-seiring
Pemerataan pendidikan berkaitan dengan
yang kencang juga terjadi secara sporadic di
kemiskinan, dan oleh sebab itu kemiskinan
berbagai daerah di seluruh Indonesia. Isu-isu
merupakan
perlu
nasional seolah-olah sedang berlomba-lomba
ditanggulangi sejalan dengan pelaksanaan
dengan isu-isu lokal yang seakan tak mau
pemerataan itu sendiri.
kalah meriahnya. Mengamati dinamika ini,
priorotas
Itulah
hakekatnya
yang
pendidikan,
merupakan
yang
saya
kira
berbagai
otonomi
menjadi
peristiwa
sosial
daerah-dinamika
menarik
untuk
proses
memprediksikan bentuk bangsa dan Negara
pemberdayaan yaitu membebaskan individu
ini ke depan. Acuan yang digunakan adalah
dari kungkungan suatu struktur kekuasaan
teori-teori tentang perubahan sosial yang
yang terpusat, yang menginjak-nginjak hak
secara khsus mengamati berbagai fenomena
asasi manusia, yang membangun suatu
dalam
struktut
kekuasaan
suatu
pada
baru,
kehidupan
sosial
masyarakat.
yang
hanya
Perubahan sosial budaya adalah sebuah
sekelompok
kecil
gejala berubahnya struktur sosial dan pola
masyarakat yang menyengsarakan rakyat
budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan
banyak.
sosial budaya merupakan gejala umum yang
menguntungkan
Pedagogik
pembebasan
ialah
Disampaikan dalam Seminar Nasional PAUD 2015
28 Maret 2015 di Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya
terjadi
sepanjang
masa
dalam
setiap
sekolah dan pendidikan luar sekolah), dan
masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai
perubahan sosial yang terjadi dalam suatu
dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang
masyarakat sangat berpengaruh terhadap
selalu ingin mengadakan perubahan.
pendidikan, dan tidak terkecuali Pendidikan
Manusia sering tidak puas dan
dan Kebudayaan.
bosan pada satu keadaan dan berusaha untuk
Seiring
dengan
berubahnya
mencari cara atau alternatif lainnya untuk
kebutuhan masyarakat akan pendidikan yang
menghilangkan
dan
mampu membekali diri mereka dengan
lebih
pengetahuan dan keterampilan yang nantinya
menyenangkan, mudah dan murah. Bisa kita
dpat digunakan atau dipraktikkan dalam
lihat pada revolusi teknologi transportasi
kehidupan nyata, maka perubahan sosial
yang demikian canggih hingga berakibat
sebagai akibat dari perubahan orientasi
pada perubahan pola mobilisasi manusia.
pendidikan juga akan terjadi. Jika kita
Ruang lingkup perubahan sosial meliputi
melihat perubahan sosial sebagai dampak
unsur-unsur budaya materiil dan immateriil,
dari berkembangnya teknologi adalah dengan
artinya setiap unsur budaya masyarakat yang
sangat mudahnya mengakses internet yang
bersifat materiil dan immateriil (sprituil) juga
bagi masyarakat yang tidak agamis dapat
rentan atau cendrung terhadap perubahan.
digunakan untuk hal-hal yang negatif, kita
menemukan
kebosanannya
cara
baru
yang
Pendidikan adalah suatu bentuk dari
juga
bisa
menyaksikan
banyaknya
perwujudan seni dan budaya manusia yang
kecurangan-kecurangan, ketidak jujuran, dan
terus berubah (berkembang) dan sebagai
banyak perbuatan negatif yang bertentangan
suatu alternatif yang paling rasional dan
dengan norma agama Islam sebagai dampak
memungkinkan
melakukan
suatu
dari perubahan sosial, karenanya sangat
perkembangan.
Dan
diperlukan sistem Pendidikan yang dapat
sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya
mempersiapkan manusia (masyarakat) untuk
bahwa perubahan sosial adalah perubahan
tidak melakukan perbuatan tersebut.
perubahan
untuk
atau
yang terjadi pada struktur dan fungsi dalam
sistem
sosial,
didalamnya
yang
adalah
mana
pendidikan,
Dampak
lain
dari
terjadinya
termasuk
perubahan sosial terhadap Pendidikan adalah
karena
dengan terus dikembangkannya kurikulum
pendidikan ada dalam masyarakat, baik itu
yang
mampu
menjawab
pendidikan formal, informal, maupun non
perubahan, juga berdampak pada perubahan
formal (ada istilah lain yang menyebutkan
sistem
ketiga istilah tersebut, yaitu pendidikan
berorientasi pada mutu (quality oriented),
manajemen
Disampaikan dalam Seminar Nasional PAUD 2015
28 Maret 2015 di Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya
tantangan
pendidikan
yang
yaitu tuntutan akan peningkatan
kualitas
saja, menjadi tantangan tersendiri bagi
pembelajaran yang berkelanjutan menuju
Pendidikan untuk mengantisipasinya, jika
kepada
sehingga
Pendidikan tidak siap terhadap perubahan
berkualitas.
tersebut maka Pendidikan akan tergusur,
Perubahan sosial yang terjadi pada suatu
tetapi tidak jika para pegiat Pendidikan
masyarakat
pada
senantiasa berinnovasi dan berkreasi dalam
pendidikan dan Pendidikan pada khususnya,
mengantisipasi perbuhan tersebut, dengan
namun tidak semua perubahan sosial yang
tentunya tidak terlepas dari tuntunan ajaran
terjadi berdampak positif, tetapi ada juga
Islam. Pengaruh perubahan sosial yang
perubahan sosial yang menghasilkan akbit
lainnya
buruk bagi dunia Pendidikan , berikut sisi
terjadinya transformasi pemikiran dalam
positif dan negatif dari suatu perubahan
Pendidikan,
sosial terhadap Pendidikan : 1. Dampak
perubahan
positif Sisi positif dari sebuah perubahan
masyarakat.
sosial
dapat
mengalami perubahan. Hal ini terjadi karena
Pendidikan
dalam
adanya
sehingga
dapat
penghambat
yang
siap
pembelajaran
menghasilkan
berpengaruh
taraf
masyarakat
menghasilkan
menghadapi
yang
Pendidikan
meningkatnya
kehidupan
output
sangat
bagi
unggul
manusia
perubahan
adalah
sosial
tersebut
dengan mengacu pada ajaran-ajaran Islam.
Sedangkan dari sisi negatif dari
terhadap
seiring
sosial
dengan
yang
Sehingga
persepsi
sebagai
Pendidikan
tatanan
nilai
perubahan-
terjadi
dalam
Pendidikan
bahwa
perubahan,
adalah
juga
Islam
sebagai
Islam
dituduh
yang tidak
bisa
berdampingan dengan kemajuan dan sains
modern. Jelas semua anggapan tersebut salah
karena ajaran Islam sangat sesuai dengan
suatu perubahan sosial terhadap Pendidikan
perkembangan
adalah ketidaksiapan Pendidikan menerima
perkembangan sains (sains yang value
perubahan yang begitu cepat dan drastis,
bound, bukan yang free of value), karena
artinya lembaga Pendidikan harus lebih siap
pada
dalam menghadapi perubahan sosial yang
kemajuan sains harus sesuai dengan harkat
semakin berkembang dan terus menerus
dan martabat manusia.
berubah. Apalagi dengan berkembangnya
zaman
hakekatnya
dan
mendukung
perkembangan
dan
Dalam hal yang lebih kongkrit
teknologi yang begitu pesat yang membuat
pengaruh
perubahan
banyaknya pengaruh budaya dari luar yang
Pendidikan adalah ketika perubahan sosial
merasuk pada kehidupan dan cara hidup
membawa
anak-anak muslim. Siaran televisi dan akses
masyarakat dan menuntut mereka untuk
internet yang sudah bisa dilakukan dimana
memenuhi kebutuhan akan hasil teknologi
kepada
Disampaikan dalam Seminar Nasional PAUD 2015
28 Maret 2015 di Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya
sosial
perbaikan
terhadap
ekonomi
seperti
komputer/laptop,
maka
ketika
ilmu pengetahuan.
seorang anak yang mendapat tugas dari
gurunya
untuk
tulis
juga berubah atau berkembang menurut
sederhana yang bahannya tersedia lewat
keadaan masyarakat, kalau pada saat Islam
internet, maka secara langsung dan jelas
masuk dan berkembang di Nusantara, Islam
perubahan
melihat
diajarkan melalui lembaga surau, namun
perkembangan lembaga Pendidikan yang
ketika masyarakat berubah, maka Islam
berorientasi pada IPTEK sebagai hasil dari
sekarang juga diajarkan melalui pendidikan
berubahnya masyarakat, sehingga banyak
formal (jalur sekolah). Perubahan sosial
visi sekolah/madrasah yang mengedepankan
budaya yang terjadi di lingkungan dapat saja
orientasi
lain
mempengaruhi pelaksanaan prinsip-prinsip
lembaga
Pendidikan di masayarakat tersebut, karena
masyarakat
sosial.
IPTEK,
juga
membuat
karya
Dalam sejarah lembaga Pendidikan
Kita
juga
karena
disisi
menuntut
pendidikan yang mengikuti perkembangan
prinsip-prinsip tersebut
dan mampu mempersiapkan anak mereka
berjalan dengan baik karena perubahan sosial
untuk menghadapi masa depan. Jelas, bahwa
yang terjadi, misalnya berubahnya pola pikir
perubahan
sangat
masyarakat dari orientasi agama kepada
berdampak pada Pendidikan . Pesantren
orientasi dunia kerja, sehingga Pendidikan
modern adalah salah satu bentuk lembaga
dimasayarakat sering kali terpinggirkan,
Pendidikan yang mencoba mengakomodasi
menjadi marjinal, dan tidak menjadi pilihan
keinginan masyarakat akan mutu manusia
pertama.
sosial
yang
terjadi
bisa saja
tidak
yang beriman sekaligus juga berwawasan
Hal tersebut juga mungkin saja
keilmuan, sehingga selain dipelajari bahasa
dikarenakan bahwa lembaga pendidikan
Arab sebagai modal utama dalam mengkaji
yang
ilmu
yang
masayarakat tidak mengantisipasi perubahan
menggunakan bahasa Arab, juga bahasa
sosial tersebut, karena bisa saja Pendidikan
asing dunia lainnya terutama bahasa Inggris
di masayarakat mempersiapkan SDM/lulusan
sebagai antisipasi terhadap perubahan sosial
yang siap kerja dan siap membuka lapangan
yang mengedepankan kemampuan individu
pekerjaan.
keislaman
dari
sumber
yang komprehensif. Bahkan banyak sekolah/
melaksanakan
Sejalan
Pendidikan
dengan
di
penjelasan
madrasah yang diberi lebel “Model” yang
perubahan sosial di atas maka sebenarnya di
oleh pemerintah disiapkan untuk membentuk
manakah letak posisi pendidikan. Pendidikan
dan menyiapkan sumber daya manusia yang
adalah suatu institusi pengkonservasian yang
Islami sekaligus tidak gagap teknologi dan
berupaya menjembatani dan memelihara
Disampaikan dalam Seminar Nasional PAUD 2015
28 Maret 2015 di Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya
warisan budaya suatu masyarakat sesuai
globalisasi
dengan perubahan sosial.
pendidikan harus mampu mengambil peran
Dalam
proses
perubahan
sosial,
modifikasi yang terjadi seringkali tidak
seperti
Strategi pendidikan dalam
menyongsong
secara
diantaranya :
melahirkan
ketimpangan kebudayaan. Dikatakan pula
olehnya
bahwa
cepatnya
ke
seluruh
institusi-institusi
b) Pendidikan
pendidikan
untuk
pengembangan
untuk
pengembangan
asing
c) Pendidikan
dampak negatif yang tidak bisa dicegah.
itulah
globalisasi
keterampilan managemen dan bahasa
sehingga munculnya kemiskinan, kejahatan,
Untuk
era
iptek
masyarakat
kriminalitas dan lain sebagainya merupakan
masa
a) Pendidikan
perubahan
teknologi jelas akan membawa dampak luas
maka
mampu mengikuti perkembangan sosial.
sendi-sendi yang berubah itu saling berkaitan
sehingga
ini,
untuk menyiapkan suatu masyarakat yang
teratur dan tidak menyeluruh, meskipun
erat,
sekarang
untuk
pengelolaan
kependudukan, lingkungan, KB,dan
harus
mampu melakukan analisis kebutuhan nilai,
kesehatan
d) Pendidikan
untuk
pengembangan
pengetahuan dan teknologi yang paling
sistem nilai misalnya, fisafat agama
mendesak dapat mengantisipasi kesiapan
dan ideologi
masyarakat dalam menghadapi perubahan.
e) Pendidikan untuk mempertinggi mutu
Dalam perkembangan ini, sistem pendidikan
tenaga kependidikan dan kepelatihan
beranjak
misalnya
pesat
menjadi
institusi
yang
pengelolaan
pendidikan
mempunyai “kedudukan penting” terutama
system formal dan nonformal untuk
dalam menopang perubahan sosial ekonomi
peningkatan mutu dan Sumber Daya
(baik perubahan yang direncanakan maupun
Manusia (SDM) masyarakat baru.
tidak), lalu pendidikan berkembang menjadi
PENUTUP
“jembatan” prestise dan status, selain juga
Simpulan
tampil sebagai faktor utama mobilitas sosial,
Perubahan
sosial
budaya
adalah
baik vertikal maupun horisontal, baik intra
sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan
maupun antar generasi.
pola
Perubahan sosial dan budaya yang
sangat
cepat,
dalam
suatu
masyarakat.
Perubahan sosial budaya merupakan gejala
adanya
umum yang terjadi sepanjang masa dalam
yang sejalan
setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi
dengan perubahan sosial tersebut. Di era
sesuai dengan hakikat dan sifat dasar
pengembangan
menghendaki
budaya
pendidikan
Disampaikan dalam Seminar Nasional PAUD 2015
28 Maret 2015 di Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya
manusia yang selalu ingin mengadakan
umumnya tetapi mempertahankan karakter
perubahan.
bangsa secara khususnya.
Perubahan sosial budaya yang terjadi
di lingkungan dapat saja mempengaruhi
DAFTAR PUSTAKA
pelaksanaan prinsip-prinsip Pendidikan di
masayarakat tersebut, karena prinsip-prinsip
tersebut bisa saja tidak berjalan dengan baik
karena
perubahan
sosial
yang
terjadi,
misalnya berubahnya pola pikir masyarakat
Ella Yulaelawati. 2004. Kurikulum dan
Pembelajaran. Filosofi, Teori,
dan Aplikasi. Bandung: Pakar
Raya.
Muhamad
dari orientasi agama kepada orientasi dunia
kerja, sehingga Pendidikan dimasayarakat
sering kali terpinggirkan, menjadi marjinal,
dan tidak menjadi pilihan pertama Aspek
sosial dalam pendidikan sangat berperan
pada pendidikan begitu pun dengan aspek
budaya
dalam
pendidikan.
membutuhkan bantuan sosiologi. Konsep
teori
kepada
sosiologi
guru-guru
memberi
tentang
M. Taufiq Amir. 2010. Inovasi Pendidikan
Melalui Problem Based Learning.
Jakarta : Kencana Prenada Media
Group
Untuk
mewujudkan cita-cita pendidikan sangat
atau
Surya.,Abdul Hasim., Rus
Bambang
Suwarno.
2010.
Landasan Pendidikan; Menjadi
Guru Yang Baik. Bogor : Penerbit
Ghalia Indonesia
petunjuk
Suyanto., Asep Jihad. 2013. Menjadi Guru
Profesional
(Strategi
Meningkatkan Kualifikasi dan
Kualitas Guru Di Era Global).
Jakarta : Penerbit Erlangga
bagaimana
seharusnya mereka membina para siswa agar
mereka bisa memiliki kebiasaan hidup yang
harmonis, bersahabat, dan akrab sesama
teman
Sukmadinata, NS. (2002). Landasan dan
Prinsip
Pengembangan
Kurikulum. Bandung: Remaja
Rosydakarya
Tilaar, HAR. (2000). Paradigma Baru
Pendidikan Nasional. Jakarta:
Rineka Cipta.
Saran
Makalah
konseptual,
oleh
ini
masih
karena
itulah
bersifat
dapat
disarankan untuk pengkajian lebih lkanjut
Tilaar,
HAR.
(2000).
Membenahi
Pendidikan Nasional. Jakarta:
Rineka Cipta.
nantinya dapat di angkat dalam sebuah
penelitian sehingga dapat direkomendasikan
UU Guru & Dosen dan UU Sisdiknas. 2006.
Wipress
bahwa pendidikan anak usia dini mengacu
pada perubahan social budaya selain dapat
mengembangkan pendidikan anak usia dini
www.academia.edu/4122311/
orientasi_baru_pedagogik,
Diakses tanggal 10 Februari 2015
Disampaikan dalam Seminar Nasional PAUD 2015
28 Maret 2015 di Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya
l2pts.blogspot.com/2012/05/dra-asmidampd-tugas-individu.html, Diakses
tanggal 10 Februari 2015
https://ml.scribd.com/doc/.../ORIENTASIPENDIDIKAN-MAKALAH,
Diakses tanggal 10 Februari 2015
file.upi.edu/.../ORIENTASI_PENDIDIKANMAKALAH.pdf, Diakses tanggal
10 Februari 2015
www.slideshare.net/.../orientasi-barupendidikan-terhadap-perubahansos, Diakses tanggal 10 Februari
2015
edukasi.kompas.com/read/2011/.../
Orientasi.Baru.dalam.Ilmu.Pendi
dikan Diakses tanggal 10 Februari
2015
blog.umy.ac.id/.../Makalah-kel.-6-Bab-VIIIpendidikan-danperubahan-,Diakses tanggal 10
Februari 2015
kuswantorodt.blogspot.com/2013/11/
makalah-pendidikan.html, Diakses
tanggal 10 Februari 2015
Disampaikan dalam Seminar Nasional PAUD 2015
28 Maret 2015 di Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya
SURAT PERNYATAAN
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: Anik Lestariningrum, M.Pd
Dema Yulianto, M.Psi
Asal Lembaga
: Universitas Nusantara PGRI Kediri
Pekerjaan
: Dosen Prodi PG-PAUD UNP Kediri
Alamat
: Jl. K.H Achmad Dahlan No.76, Mojoroto, Kediri
: wwwidnarko@yahoo.co.id
dema.yulianto@gmail.com
Menyatakan bahwa tulisan yang berjudul : “KAJIAN KRITIS PERUBAHAN
PARADIGMA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BERORIENTASI PERUBAHAN
SOSIAL BUDAYA”, merupakan tulisan hasil karya penulis sendiri dan belum di terbitkan di
jurnal manapun.
Demikian surat pernyataan ini penulis buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya. Apabila dalam tulisan makalah kami masih terdapat kekurangan dan ada kekeliruan
pengutipan kami menerima kritik dan saran demi perbaikan selanjutnya. Terima kasih.
Kediri, Maret 2015
Disampaikan dalam Seminar Nasional PAUD 2015
28 Maret 2015 di Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya
Penulis
Disampaikan dalam Seminar Nasional PAUD 2015
28 Maret 2015 di Pasca Sarjana Universitas Negeri Surabaya